Polip Hidung
Oleh : Eva Naomi Oretla/ 1261050020
Polip hidung ialah masa lunak yang mengandung cairan di dalam rongga hidung,
berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Polip memiliki bentuk
seperti anggur yang tergantung pada batangnya. Polip hidung memiliki ukuran yang beragam
dengan warna yang serupa.
Polip dengan ukuran besar bisa menyumbat saluran hidung. Ini bisa menyebabkan
munculnya gejala polip seperti hidung tersumbat, hidung berair, kesulitan bernapas, gangguan
pada indera penciuman dan indera perasa. Sedangkan polip berukuran kecil mungkin tidak
menimbulkan gejala apa pun.
Etiologi
Hingga kini, penyebab dasar tumbuhnya polip belum diketahui. Polip hidung biasanya
berisi cairan inflamasi. Pertumbuhan polip diduga adalah hasil dari inflamasi akibat alergi,
infeksi, asma atau kelainan sistem kekebalan tertentu. Polip hidung yang besar juga bisa
menimbulkan tumpukan lendir pada sinus hidung, sehingga menyebabkan infeksi.
Polip hidung bisa memengaruhi siapa saja, tapi lebih cenderung terjadi pada orang
dewasa. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko menderita polip hidung adalah
intoleransi terhadap aspirin, sindrom Churg Strauss, alergi rhinitis, sinusitis, dan fibrosis kistik.
Faktor genetika juga diperkirakan berperan dalam pertumbuhan polip. Seorang anak akan lebih
berisiko mengalami polip hidung jika orang tuanya memiliki polip.
Patogenesis
Diagnosis
Polip dapat didiagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
radiologi.
Anamnesis
Keluhan utama yang sering dirasakan oleh penderita adalah hidung tersumbat, rinore
yang mulai dari jernih hingga purulent, hiposmia, atau anosmia. Dapat disertai dengan bersin-
bersin, rasa nyeri pada hidung, sakit kepala pada daerah frontal. Bila disertai dengan post nasal
drip dan rinore maka penderita diduga telah menderita polip yang disertai dengan infeksi
sekunder. Gejala sekunder yang dapat timbul adalah penderita bernafas melalui mulut, suara
sengau, halitosis, gangguan tidur.
Pemeriksaan Fisik
Polip nasi yang massif dapat menyebabkan deformitas hidung luar sehingga hidung
tampak mekar karena pelebaran batang hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior
ditemukan massa yang berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah digerakkan
tanpa timbul rasa nyeri.
Pentalaksanaan
Contoh Resep :
dr. Eva Naomi Oretla
SIP 1261050020
Jln. Pluit Utara No 8 A
Telp (021) 854257