Anda di halaman 1dari 4

Manajemen Bayi Baru Lahir Dengan

Asfiksia
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit :

Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Romince V. Sitorus


RAMBUNG MERAH
NIP. 196905051669032004

1. Pengertian Manajemen asfiksia pada BBL adalah penatalaksanaan keadaan bayi yang tidak
bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah – langkah Manajemen Asfiksia pada
Bayi Baru Lahir dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas
Rambung Merah.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Jenis jenis pelayanan
4. Referensi APN,2014. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR
5. Prosedur
a. Bayi lahir lakukan penilaian sambil meletakkan dan menyelimuti bayi diatas
perut ibu atau dekat perineum
1. Apakah bayi cukup bulan?
2. Apakah ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?
3. Apakah bayi bernafas atau menangis?
4. Apakah bayi aktif?

b. Bila ya dilakukan asuhan bayi normal, jika salah satu tidak lakukan langkah
awal :
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Hisap lendir
4. Keringkan dan rangsang taktil
5. Reposisi

c. Bayi bernafas normal lakukan asuhan pasca resusitasi

d. Bayi tidak bernafas/megap-megap, lakukan ventilasi :


1. Pasang sungkup dan perhatikan lekatan
2. Ventilasi 2 kali dengan tekanan 30 cm air raksa
3. Bila dada mengembang lakukan ventilasi 20 kali dengan tekanan 30
cm air selama 30 detik
e. Nilai pernafasannya :
Bila bayi tidak bernafas /bernafas megap-megap :
1. Ulangi ventilasi 20 kali selama 30 detik
2. Hentikan ventilasi dan nilai kembali nafas tiap 30 detik
3. Bila bayi tidak berbafas spontan sesudah 2 menit resusitasi siapkan
rujukan
Bila tidak mau dirujuk dan tidak berhasil
1. Sesudah 10 menit pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi
2. Lakukan konseling
3. Pencatatan dan pelapor
6. Unit terkait Ruang Persalinan
7. Rekama
n Historis
Perubahan No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai