Anda di halaman 1dari 6

Mengapa Harus Menjadi Anggota Ikapi

Tantangan Ikapi untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dari masa ke masa terus meningkat. Kini banyak
penerbit yang berdiri, tetapi tidak sedikit pula yang tidak berminat menggabungkan dirinya kepada Ikapi.
Tentu hal ini tidak dapat dilarang, apalagi sejak era reformasi yang menjadikan semua orang berhak
berpendapat dan berhak pula ikut atau tidak dalam suatu institusi/organisasi.

Namun, jelas Ikapi memiliki sejarah profesionalitas pengalaman sebagai penerbit, bukan sekadar sebagai
penjual buku. Ikapi mencanangkan diri sebagai organisasi profesi penerbit sehingga usaha-usaha
meningkatkan profesionalitas telah dirintis sejak awal, termasuk mengikuti perkembangan tren perbukuan
internasional dan teknologi perbukuan sendiri.

Jika ada yang bertanya, untuk apa sebuah penerbit menjadi anggota Ikapi, dapatlah diuraikan poin-poin
seperti berikut ini.
1. Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam Ikapi akan mendapatkan pengembangan profesionalitas
perbukuan lewat berbagai event yang diadakan Ikapi, seperti seminar, lokakarya, dan pelatihan.
2. Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam Ikapi akan mendapatkan perlindungan kode etik bisnis
penerbitan buku serta bantuan hukum (advokasi) terhadap masalah-masalah terkait perbukuan.
3. Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam Ikapi akan mendapatkan informasi tentang berbagai
kebijakan pemerintah menyangkut perbukuan, proyek-proyek pengadaan buku pemerintah, maupun
kegiatan-kegiatan nasional atau internasional di bidang perbukuan.
4. Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam Ikapi akan memperoleh benefit dari silaturahim atau
hubungan antarpenerbit sehingga dapat membina kerja sama dalam bentuk penerbitan bersama (co-
publishing) atau kerja sama lainnya yang saling menguntungkan.
5. Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam Ikapi mendapatkan eksistensi sebagai anggota
organisasi profesi untuk berhubungan dengan organisasi profesi atau organisasi bisnis lainnya, baik
dalam bidang perbukuan maupun bidang di luar perbukuan.
6. Penerbit yang menggabungkan diri ke dalam Ikapi mendapatkan prioritas keikutsertaan dalam
berbagai event pameran buku, baik yang diadakan di Indonesia maupun di luar negeri dengan biaya
yang lebih efisien.

Demikian beberapa poin benefit menjadi anggota Ikapi. Tentu ada poin yang sangat penting lagi terkait
dengan era komunitas saat ini bagaimana para penerbit anggota Ikapi dapat berkumpul dalam suatu
organisasi dengan kepentingan yang sama yaitu mengusahakan kemajuan industri perbukuan nasional.
Karena itu, isu-isu terkait penerbitan buku di Indonesia ataupun dunia dapat dengan cepat diserap antar-
anggota Ikapi.

Bagaimana Menjadi Anggota Ikapi


Ikapi tetap membuka diri bagi para penerbit yang ingin menggabungkan diri. Hal ini sudah diatur di dalam
anggaran rumah tangga (ART) Ikapi.

Berikut ini adalah kutipan persyaratan menjadi anggota Ikapi yaitu harus dipastikan bahwa penerbit
memiliki badan usaha atau badan hukum resmi. Jika ada pertanyaan: apakah self-publisher atau penerbit
mandiri yang dikelola seorang penulis dapat menjadi anggota Ikapi? Jawabnya adalah dapat diterima
sepanjang self-publisher juga memiliki badan usaha atau badan hukum.

Persyaratan Keanggotan IKAPI sesuai dengan


Anggaran Rumah Tangga IKAPI

BAB III
KEANGGOTAAN

PASAL 19
ANGGOTA BIASA

1. Anggota Biasa ialah badan usaha/lembaga penerbit nasional, baik swasta maupun milik negara, yang
memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
2. Berbentuk badan hukum yang telah disahkan berdasarkan Akta Notaris atau instansi pemerintah yang
terkait.
3. Memiliki izin usaha dari instansi pemerintah yang berwenang.
4. Secara jelas mencantumkan usaha atau kegiatan menerbitkan buku dalam Anggaran Dasar dan/atau izin
usahanya.
5. Mempunyai alamat kantor yang tetap dan jelas serta mempunyai karyawan tetap sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang.
6. Telah menerbitkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) judul buku ber-ISBNyang masing-masing sedikitnya berisi
48 (empat puluh delapan) halaman dan benar-benar dijual di pasar bebas.

PASAL 20
ANGGOTA LUAR BIASA

Anggota Luar Biasa ialah badan usaha/lembaga penerbit nasional yang pengelolaan atau kegiatannya
dilakukan oleh instansi pemerintah atau lembaga pendidikan/masyarakat, yang memiliki syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Memiliki Surat Keputusan pimpinan instansi atau lembaga pendidikan/masyarakat yang menetapkan
berdirinya lembaga penerbitan di lingkungannya.
2. Telah menerbitkan sekurang-kurangnya tiga judul buku ber-ISBN yang masing-masing sedikitnya berisi 48
(empat puluh delapan) halaman.
3. Mempunyai alamat kantor yang tetap dan jelas.

PASAL 21
ANGGOTA KEHORMATAN

Anggota Kehormatan ialah orang atau badan (pemerintah, swasta, atau lembaga swadaya masyarakat)
yang berjasa kepada Ikapi dan/atau dunia perbukuan Indonesia, yang ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional.
PASAL 22
KETENTUAN PENERIMAAN ANGGOTA

1. Permintaan menjadi Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa diajukan oleh calon anggota kepada Pengurus
Daerah/Perwakilan di tempat domisili badan usaha/lembaga penerbit nasional yang bersangkutan. Apabila
di satu Daerah tingkat Provinsi belum ada Pengurus Daerah/Perwakilan, permintaan diajukan langsung
kepada Pengurus Pusat. Tanda Anggota dikeluarkan oleh Pengurus Pusat sebagai tanda penerimaan dan
pengesahan keanggotan tersebut.
2. Permintaan menjadi Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa diajukan secara tertulis oleh calon anggota
dengan mengajukan surat permohonan dan mengisi formulir pendaftaran anggota, disertai lampiran-
lampiran berupa:
a. Satu lembar salinan Akta Notaris untuk Anggota Biasa dan Surat Keputusan instansi pemerintah/swasta
dan lembaga pendidikan/masyarakat yang terkait untuk Anggota Luar Biasa.
b. Satu lembar salinan izin usaha (kecuali untuk Anggota Luar Biasa).
c. Satu lembar surat keterangan domisili
d. Masing-masing 2 (dua) eksemplar dari sekurang-kurangnya tiga judul buku yang telah diterbitkan untuk
calon Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa.
3. Setelah menerima surat permohonan, formulir pendaftaran anggota dan lampiran-lampirannya, Pengurus
Daerah/Perwakilan segera melakukan penelitian dan peninjauan terhadap calon anggota/penerbit tersebut,
baik yang berkaitan dengan persyaratan formal maupun tentang riwayat perusahaan, sumber daya manusia
dan aktivitas perusahaan penerbitan yang bersangkutan. Apabila di satu Daerah tingkat Provinsi belum ada
Pengurus Daerah/Perwakilan, penelitian dan peninjauan dilakukan oleh Pengurus Pusat atau Pengurus
Daerah/Perwakilan terdekat.
4. Berdasarkan hasil penelitian dan peninjauan tersebut, Pengurus Daerah/Perwakilan menyampaikan
pendapat dan sarannya kepada Pengurus Pusat, tentang status calon Anggota tersebut selambat-
lambatnya 1 (satu) bulan setelah permohonan diterima dari calon anggota/penerbit yang bersangkutan.
5. Berdasarkan pendapat dan saran Pengurus Daerah/Perwakilan tersebut, Pengurus Pusat memberikan
keputusan secara tertulis kepada Pengurus Daerah/Perwakilan dengan tembusan kepada calon
anggota/penerbit yang bersangkutan, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah Pengurus Pusat
menerima surat (rekomendasi) Pengurus Daerah/Perwakilan.
6. Apabila di suatu Daerah tingkat Provinsi belum ada Pengurus Daerah/Perwakilan, keputusan Pengurus
Pusat disampaikan langsung kepada calon anggota/penerbit yang bersangkutan.

PASAL 23 MASA KEANGGOTAAN

1. Masa keanggotaan berlaku selama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang selama Anggota tersebut masih
memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana tertulis dalam Pasal 7.
2. Anggota yang telah memperpanjang masa keanggotaannya sebagaimana dimaksud ayat 1 berhak
memperoleh tanda anggota yang berlaku untuk masa 2 (dua) tahun berikutnya.
Bagaimana Mengurus ISBN
Salah satu kelengkapan menjadi penerbit adalah memilikiInternational Standard Book Number (ISBN.
ISBN adalah sistem penomoran internasional untuk buku yang dimaksudkan memudahkan pendistribusian
dan pencirian buku secara internasional menggunakan sistem komputer. Awalnya ISBN menggunakan 10
digit untuk memberi identitas pada sebuah buku dengan identitas negara, identitas penerbit, dan nomor
urut buku terbit. Perkembangan selanjutnya ISBN pun menggunakan 13 digit dan juga dilengkapi dengan
barkod.

Badan resmi di Indonesia yang mengeluarkan ISBN adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Pengurusan ISBN biasanya disatukan dengan pengurusan katalog dalam terbitan (KDT). Fungsi KDT
adalah untuk memudahkan pengklasifikasian buku di perpustakaan maupun toko buku berdasarkan
bidangnya. Pengurusan ISBN kini tidak dibebankan biaya apa pun.
Persyaratan pengurusan ISBN seperti yang termuat dalam situs www.pnri.go.id adalah sebagai berikut.

PERSYARATAN PENGURUSAN ISBN


A. Anggota Baru
1. Mengisi formulir surat pernyataan disertai dengan stempel penerbit dengan menunjukkan bukti legalitas
penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab (akta notaris);
2. Membuat surat permohonan atas nama penerbit (berstempel) untuk buku yang akan diterbitkan.
3. Mengirimkan fotokopi :
a. Halaman judul
b. Balik halaman judul (halaman copyright)
c. Daftar isi
d. Kata pengantar

B. Anggota Lama :
Hanya butir 2 dan 3 saja yang perlu dikirimkan kepada Tim ISBN/KDT.
Setelah buku diterbitkan, dimohon kesediaan penerbit untuk mengirimkan 2 (dua) eksemplar dari hasil
terbitan tersebut.

Perhatikan persyaratan pada Butir A.1 bahwa penerbit atau lembaga yang menerbitkan buku diwajibkan
untuk memiliki legalitas badan usaha atau badan hukum dengan bukti fotokopi akta notaries. Dalam hal ini
tentu penerbit-penerbit swakelola (self-publisher) yang tidak berbadan usaha atau berbadan hukum kini
tidak dapat mengurus ISBN.
Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah kopi halaman prelims buku, yaitu halaman judul penuh, halaman
hak cipta, halaman daftar isi, dan halaman kata pengantar berikut halaman prakata. Kepentingan halaman
ini untuk menyusun katalog dalam terbitan (KDT) yang terkadang juga memerlukan informasi spesifikasi
buku, yaitu ukuran buku dan tebal buku. Selain itu, penerbit juga perlu menginformasikan jumlah terbitan
tiap tahunnya sehingga Perpusnas RI dapat mempertimbangkan pemberian nomor ISBN yang panjang
dalam urutan produksi buku.
SURATPERNYATAAN

Dengan surat pernyataan ini kami :


Penerbit : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Telp/Fax : ……………………………………………
E-Mail : ……………………………………………
Nama Penanggung Jawab : ……………………………………………
Rata-rata terbitan tiap tahun : …………………………… Judul

Menyatakan bersedia ikut mengambil bagian dalam system ISBN dan KDT (Katalog Dalam Terbitan) .

Demikian agar badan yang bertanggung jawab menangani masalah ini menjadi maklum.

Surat pernyataan ini kami sampaikan kepada Tim ISBN/KDT PERPUSTAKAAN NASIONAL RI.
Jl.Salemba Raya No. 28 A, Kotak Pos 3624 Jakarta 10002, sebagai tindak lanjut dari pertemuan
ilmiahISBN.

….., ……………….. 2011

Pimpinan penerbit
………………………..

Apa itu Kewajiban Serah Simpan


Kewajiban serah simpan ditetapkan berdasarkan Undang-undang No. 4 Tahun 1990. UU Nomor 4 Tahun
1990 dikenal juga dengan nama UU Deposit. Deposit memiliki arti penyerahan materi perpustakaan ke
perpustakaan yang ditunjuk berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Perpustakaan deposit ini
mencakup perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus, dan perpustakaan nasional.
Perpustakaan yang ditunjuk oleh undang-undang untuk menerima materi perpustakaan yang diterbitkan
oleh penerbit swasta maupun lembaga pemerintah disebut perpustakaan deposit (depository library). UU
deposit berisi tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam, yang dalam hal ini dijelaskan bahwa
karya cetak sebagai karya akhir dalam bentuk apa pun yang dibuat dengan maksud diperuntukkan bagi
umum.

Dengan demikian, penerbit buku anggota Ikapi terkena kewajiban ini untuk menyerahkan setiap terbitan
untuk menjadi koleksi perpustakaan nasional dan perpustakaan daerah/khusus. Adapun untuk
perpustakaan perguruan tinggi, kewajiban serah simpan ditetapkan untuk dosen dan mahasiswa yang
menghasilkan karya cetak ataupun karya rekam.
Dengan pengertian ini, eBook yang dihasilkan penerbit pun terkena kewajiban serah simpan. Namun,
teknis penyerahan dalam bentuk seperti apa memang masih dalam pengembangan perpusnas mengingat
platform yang digunakan penerbit dalam eBook berbeda-beda dan terkadang tidak dalam bentuk fail yang
bisa digunakan seperti layaknya fail komputer biasa terkait dengan perlindungan terhadap eBook itu
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai