Anda di halaman 1dari 12

MEMORI PENJELASAN

PERATURAN ORGANISASI
NOMOR: 01 TENTANG SISTEM, MEKANISME KELEMBAGAAN DAN
KEANGGOTAAN ORGANISASI AMGPM

Pasal 1.
KETENTUAN UMUM
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 1. Cukup Jelas

Pasal 2.
PENERIMAAN ANGGOTA

Ayat 1. Cukup Jelas


Ayat 2. Junto ART Bab II pasal 2
Butir a. Yang dimaksudkan dengan dalam masa alih status adalah; Proses pengalihan status
remaja yang tamat pendidikan formal gereja ke katekisasi dan ke AMGPM sesuai
juknis alih status AMGPM Ketentuan ini tidak berlaku bagi Anggota AMGPM
yang telah ada sebelum berlakunya Peraturan Organisasi ini. Jo. ART Bab II. Pasal
1 ayat 2
Butir b. Point 4. Jika pada Ranting tertentu, para Pengurus belum terbiasa melaksanakan
acara-acara yang bersifat formal organisasi
Butir c. Cukup Jelas
Butir d. Cukup Jelas
Butir e. Butir ini menunjukaan, bahwa walaupun AMGPM menganut Stelsel keanggotaan
pasif (keanggotaan yang bersifat otomatis) tetapi demi kepentingan penataan
keanggotaan organisasi secara objektif, menyeluruh dan terkendali maka Pengurus
Besar wajib mengeluarkan Kartu Tanda Anggota AMGPM
Butir f. Cukup Jelas
Butir g. Cukup Jelas
Ayat 3. Junto ART Baab II Pasal 2 Ayat 2 Cukup Jelas
Ayat 4. Cukup Jelas

Pasal 3.
DAFTAR KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Ayat 1. Junto ART Bab II Pasal 5. Cukup Jelas
Ayat 2. Juncto ART Bab II pasal 6
Pasal 4
KONGRES
Ayat 1. Ini yang disebut agenda konstitusi organisasi atau agenda lima tahunan junto AD Bab IX
Pasal 14 ayat 2 butir a, ART Bab IV Pasal 9
Ayat 2. Disebut “Kongres Istimewa” apabila :
a. Kongres berlangsung sebelum masa lima tahun (cf. ART Bab IV Pasal 9 Ayat 9).
b. Kongres tersebut hanya melaksanakan salah satu atau sebagian dari tugas-tugas Kongres
Juncto ART Bab IV Pasal 9 Ayat 10. Misalnya Kongres dilaksanakan hanya untuk tugas
merubah atau menetapkan AD/ART atau hanya untuk memilih Pengurus Besar, dalam hal
ini ketua umum dan sekretaris umum

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Ayat 3 Cukup Jelas
Ayat 4 Cukup Jelas
Ayat 5 Cukup Jelas
Ayat 6 Yang dimaksud “dalam keadaan tertentu” adalah keadaan perang, sengketa bersenjata,
perubahan peta politik Nasional dan ideologi negara atau dalam keadaan darurat.
Pelaksanaan Kongres Istimewa dalam keadaan tertentu, Pengurus Besar tidak perlu
mendapat persetujuan dari 2/3 dari jumlah Daerah yang ada
Ayat 7 Cukup Jelas
Pasal 5
PENGURUS BESAR
Ayat 1 Cukup Jelas
Ayat 2 Cukup Jelas
Ayat 3 Cukup Jelas
Ayat 4 Utusan Daerah harus mendapat mandat dari Daerah yang bersangkutan, sedangkan peninjau
dari Daerah dikoordinasikan dengan Pengurus Daerah yang bersangkutan.
Ayat 5 Tugas Badan Pembantu adalah tugas perbantuan/asistensi bagi Pengurus Besar. Dapat
Bersifat Parmanen atau bersifat sementara sesuai dengan kebutuhan.
Ayat 6 Cukup Jelas
Ayat 7 Demisioner” artinya masa dimana Pengurus Besar mengembalikan mandat kepada Kongres,
tetapi Pengurus Besar masih tetap bertanggung-jawab atas jalannya Kongres dan masih tetap
melaksanakan tugas sehari-hari sambil menunggu dikukuhkannya Pengurus Besar yang baru.
Pengurus Besar dinyatakan demisioner pada saat laporan pertanggung-jawabannya diterima
dan di sahkan oleh Kongres.
Pengurus Besar didemisionerkan oleh Majelis Ketua dalam kedudukannya selaku Pimpinan
Kongres. Mekanisme dan tata cara pelaksanaan acara demisioner sebagaimana di atur dalam
Pasal 17 Peraturan Organisasi ini.
Ayat 8 Inventarisasi organisasi adalah seluruh kekayaan organisasi baik bergerak maupun yang tidak
bergerak
Ayat 9 Cukup Jelas
Ayat 10 Cukup Jelas
Ayat 11 Cukup Jelas
Ayat 12 Cukup Jelas

Pasal 6
KOORDINATOR WILAYAH
Ayat 1 Cukup Jelas
Ayat 2 Cukup Jelas
Ayat 3 Cukup Jelas
Ayat 4 Cukup Jelas
Pasal 7
KONFERENSI DAERAH
Ayat 1 Cukup Jelas
Ayat 2 Disebut “Konferda Istimewa” apabila :
a. Konferda berlangsung sebelum masa lima tahun Junto ART Bab IV Pasal 12 Ayat 10.
b. Konferda berlangsung hanya melaksanakan salah satu atau sebagian dari tugas-tugas
Konferda Juncto ART Pasal 12 Ayat 11. Misalnya Konferda di laksanakan hanya untuk
tugas memilih Pengurus Daerah (Ketua dan atau Sekretaris Daerah) atau hanya untuk
tugas-tugas yang lain.

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


“Harus mendapat persetujuan Pengurus Besar” dalam arti bahwa pelaksanaan
Konferensi Daerah Istimewa sepatutnya harus mendapat pertimbangan yang matang
dari Pengurus Besar. Pengurus Besar dalam kedudukannya selaku penanggung-jawab dan
pengarah organisasi harus melakukan langkah-langkah inventarisasi atas pokok-pokok
masalah yang melatarbelakangi dilaksanakannya Konfrensi Daerah Istimewa dimaksud.
Pengujian atas layak tidaknya Konferda Istimewa harus didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan yang rasional, objektif dan konstitusional.
Ayat 3 “Atas panggilan Pengurus Daerah” harus mendapat persetujuan Pengurus Besar
Ayat 4 Cukup Jelas
Ayat 5 Cukup Jelas
Pasal 8
PENGURUS DAERAH
Ayat 1.
Butir a. Cukup Jelas
Butir b Cukup Jelas
Butir c. Cukup Jelas
Butir d. Cukup Jelas
Butir e. Cukup Jelas
Butir f. Cukup Jelas
Butir g. Cukup Jelas
Butir h. Cukup Jelas
Ayat 2.
Utusan Cabang harus mendapat mandat dari Pengurus Cabang yang bersangkutan, sedangkan
peninjau dari Cabang dikoordinasikan dengan Pengurus Cabang yang bersangkutan.
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4. Tugas Badan Pembantu adalah tugas perbantuan/asistensi bagi Pengurus Daerah. Dapat
Bersifat Parmanen atau bersifat sementara sesuai dengan kebutuhan.
Ayat 5. Cukup Jelas
Ayat 6. “Demisioner” artinya masa dimana Pengurus Daerah mengembalikan mandat kepada
Konferda, tetapi Pengurus Daerah masih tetap bertanggung-jawab atas jalannya Konferda dan
masih tetap melaksanakan tugas sehati-hari sambil menunggu pelantikan Pengurus Daerah yang
baru. Pengurus Daerah dinyatakan demisioner pada saat laporan pertanggung-jawabannya
diterima dan di sahkan oleh Konferda.
Pengurus Daerah didemisionerkan oleh Pengurus Besar.
Mekanisme dan tata cara pelaksanaan acara demisioner sebagaimana di atur dalam Peraturan
Organisasi ini.
Ayat 7. Cukup Jelas
Ayat 8. Cukup Jelas
Ayat 9. Cukup Jelas
Ayat 10.Cukup Jelas
Ayat 11. Cukup Jelas
Ayat 12 Cukup Jelas
Ayat 13 “Yang dimaksudkan dengan dapat direkrut adalah, jika ketua dan atau sekretaris daerah
atau pengurus daerah lain sisa periodesasinya kurang dari satu tahun, bila direkrut maka maka
dari segi efisiensi, efektifitas dan segi ekonomis tidak perlu untuk melaksanakan konferda
istimewa untuk menggantikan ketua dan atau sekretaris daerah yang direkrut maupun
pergantian antar waktu pengurus daerah lainnya, tetapi menunggu sampai pelaksanaan
konferda sesuai dengan waktu periodesasi. Sedangkan jika ketua dan atau sekretaris daerah atau
pengurus daerah lainnya direkrut dengan sisa periodesasi diatas satu tahun, maka harus

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


dilaksanakan konferensi daerah istimewa untuk menggantikan ketua dan atau sekretaris daerah,
atau melakukan pergantian antar waktu untuk pengurus daerah lainnya.

Pasal 9
KONFERENSI CABANG
Ayat 1. Cukup Jelas.
Ayat 2. Disebut “Konfercab Istimewa” apabila :
a. Konfercab berlangsung sebelum masa tiga tahun Juncto ART Bab IV Pasal 13 Ayat 10.
b. Konfercab berlangsung hanya melaksanakan salah satu atau sebagian dari tugas-tugas
Konpercab Juncto ART Pasal 13 ayat 11 Misalnya Konpercab di laksanakan hanya untuk
tugas memilih Pengurus Cabang atau hanya untuk tugas-tugas yang lain.
“Harus mendapat persetujuan Pengurus Daerah” dalam arti bahwa pelaksanaan Konferensi
Cabang Istimewa sepatunya harus mendapat pertimbangan yang matang dari Pengurus
Daerah. Pengurus Daerah dalam kedudukannya selaku penanggung-jawab dan pengarah
organisasi di tingkat Daerah harus melakukan langkah-langkah inventarisasi atas pokok-
pokok masalah yang melatarbelakangi dilaksanakannya Konfrensi Cabang Istimewa
dimaksud. Pengujian atas layak tidaknya Konfercab Istimewa harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang rasional, objektif dan konstitusional.
Ayat 3 “Atas panggilan Pengurus Cabang” harus mendapat persetujuan Pengurus Daerah. (lihat
penjelasan Ayat 2 Pasal ini “bagian persetujuan Pengurus Daerah”).
Ayat 4.
Butir a. Cukup Jelas.
Butir b. Cukup Jelas.
Ayat 5 Cukup Jelas

Pasal 10
PENGURUS CABANG
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 2. Cukup Jelas.
Ayat 3. Cukup Jelas.
Ayat 4 Tugas Badan Pembantu adalah tugas perbantuan/asistensi bagi Pengurus Daerah. Dapat
Bersifat Parmanen atau bersifat sementara sesuai dengan kebutuhan.
Ayat 5. Cukup Jelas
Ayat 6 “Demisioner” artinya masa dimana Pengurus Cabang mengembalikan mandat kepada
Konperensi Cabang, tetapi Pengurus Cabang masih tetap bertanggung-jawab atas jalannya
Konperensi Cabang dan masih tetap melaksanakan tugas sehati-hari sambil menunggu
pelantikan Pengurus Cabang yang baru. Pengurus Cabang dinyatakan demisioner pada saat
laporan pertanggung-jawabannya diterima dan di sahkan oleh Konperensi Cabang.
Pengurus Cabang didemisionerkan oleh Pengurus Daerah.
Mekanisme dan tata cara pelaksanaan acara demisioner sebagaimana di atur dalam
Peraturan Organisasi ini.
Ayat 7. Cukup Jelas.
Ayat 8. Cukup Jelas.
Ayat 9. Cukup Jelas.
Ayat 10.Cukup Jelas
Ayat 11.Cukup Jelas
Ayat 12 Cukup Jelas
Ayat 13 “Yang dimaksudkan dengan dapat direkrut adalah, jika ketua dan atau sekretaris cabang
atau pengurus cabang lain sisa periodesasinya kurang dari satu tahun, bila direkrut maka

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


maka dari segi efisiensi, efektifitas dan segi ekonomis tidak perlu untuk melaksanakan
konfercab istimewa untuk menggantikan ketua dan atau sekretaris cabang yang direkrut
maupun pergantian antar waktu pengurus cabang lainnya, tetapi menunggu sampai
pelaksanaan konfercab sesuai dengan waktu periodesasi. Sedangkan jika ketua dan atau
sekretaris cabang atau pengurus cabang lainnya direkrut dengan sisa periodesasi diatas satu
tahun, maka harus dilaksanakan konferensi cabang istimewa untuk menggantikan ketua dan
atau sekretaris cabang, atau melakukan pergantian antar waktu untuk pengurus cabang
lainnya.

Pasal 11
RAPAT RANTING
Pasal 11.
Ayat 1. Cukup Jelas.
Ayat 2. Disebut “Rapat Ranting Istimewa” apabila :
a. Rapat Ranting berlangsung sebelum masa dua tahun Juncto. ART Bab III Pasal 15 Ayat
2.
b. Rapat Ranting berlangsung hanya melaksanakan salah satu atau sebagian dari tugas-tugas
Rapat Ranting Juncto. ART Pasal 16. Misalnya Konpercab di laksanakan hanya untuk
tugas memilih Pengurus Ranting atau hanya untuk tugas-tugas yang lain.
“Harus mendapat persetujuan Pengurus Cabang” dalam arti bahwa pelaksanaan Rapat
Ranting Istimewa sepatunya harus mendapat pertimbangan yang matang dari Pengurus
Cabang Pengurus Cabang dalam kedudukannya selaku penanggung-jawab dan pengarah
organisasi di tingkat Cabang harus melakukan langkah-langkah inventarisasi atas pokok-
pokok masalah yang melatarbelakangi dilaksanakannya Rapat Ranting Istimewa
dimaksud. Pengujian atas layak tidaknya Rapat Ranting Istimewa harus didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan yang rasional, objektif dan konstitusional.
Ayat 3 “Atas panggilan Pengurus Ranting” harus mendapat persetujuan Pengurus Cabang. (lihat
penjelasan Ayat 2 Pasal ini “bagian persetujuan Pengurus Besar”).
Ayat 4.
Butir a. Cukup Jelas.
Butir b. Cukup Jelas.
Pasal 12
PENGURUS RANTING
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 2. Peninjau : adalah khusus bagi calon anggota yang berada pada Masa Alih Status.
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4. Cukup Jelas
Ayat 5.“Demisioner” artinya masa dimana Pengurus Ranting mengembalikan mandat kepada Rapat
Ranting, tetapi Pengurus Ranting masih tetap bertanggung-jawab atas jalannya Rapat
Ranting dan masih tetap melaksanakan tugas sehati-hari sambil menunggu pelantikan
Pengurus Ranting yang baru. Pengurus Ranitng dinyatakan demisioner pada saat laporan
pertanggung-jawabannya diterima dan di sahkan oleh Rapat Ranting.
Pengurus Ranting didemisionerkan oleh Pengurus Cabang.
Mekanisme dan tata cara pelaksanaan acara demisioner sebagaimana di atur dalam
Peraturan Organisasi ini.
Ayat 6. Lihat Penjelasan Pasal 11 Ayat 7 Peraturan ini.
Ayat 7. Cukup Jelas

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Ayat 8. Cukup Jelas
Ayat 9. Cukup Jelas
Ayat 10.Cukup Jelas
Ayat 11 Cukup Jelas
Ayat 12.Cukup Jelas
Ayat 13 “Yang dimaksudkan dengan dapat direkrut adalah, jika ketua dan atau sekretaris ranting
atau pengurus ranting lain sisa periodesasinya kurang dari satu tahun, bila direkrut maka
maka dari segi efisiensi, efektifitas dan segi ekonomis tidak perlu untuk melaksanakan rapat
ranting istimewa untuk menggantikan ketua dan atau sekretaris ranting yang direkrut
maupun pergantian antar waktu pengurus ranting lainnya, tetapi menunggu sampai
pelaksanaan rapat ranting sesuai dengan waktu periodesasi. Sedangkan jika ketua dan atau
sekretaris ranting atau pengurus ranting lainnya direkrut dengan sisa periodesasi diatas satu
tahun, maka harus dilaksanakan rapat ranting istimewa untuk menggantikan ketua dan atau
sekretaris ranting, atau melakukan pergantian antar waktu untuk pengurus ranting lainnya.
Pasal 13
RAPAT-RAPAT PENGURUS AMGPM
Ayat 1 Cukup Jelas
Ayat 2. Cukup Jelas
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4. Cukup Jelas
Pasal 14
PERGANTIAN ANTAR WAKTU PENGURUS ORGANISASI
Ayat 1.
Butir a. Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas
Butir c. Cukup Jelas
Butir d.
Point 1. Cukup Jelas.
Point 2. Disiplin gereja di berikan ada pemberitahuan resmi dari pimpinan gereja kepada
Pengurus Besar, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang, Pengurus Ranting, untuk
di terapkan.
Point 3. Cukup Jelas.
Ayat 2. “Persetujuan” dalam Ayat ini adalah langkah-langkah koordinasi dan konsultasi antara
perangkat kepengurusan yang bersangkutan dengan perangkat kepengurusan di atasnya.
Ayat 3 “Persidangan Pengurus” bukanlah forum legislatif Istimewa, tetapi forum eksekutif. Pada
Tingkat Pengurus Besar, Pengurus Daerah, Pengurus Cabang atau Pengurus Ranting
persidangan pengurus dapat dilakukan dengan dua cara :
Pertama. persidangan pengurus interen. Yaitu Pengurus Besar/Pengurus Daerah/Pengurus
Cabang/Pengurus Ranting menentukan/menetapkan sendiri calon pengganti anggota
pengurus dan memberitahukan kepada anggota melalui forum legislatif pada masing-masing
jenjang.
Kedua. persidangan pengurus yang diperluas. Yaitu pengurus yang bersangkutan dapat
mengundang perangkat pengurus dibawahnya untuk bermusyawarah dan
menentukan/menetapkan calon penganti anggota pengurus tersebut.
Ayat 4. Yang dimaksud dengan “Penanggung-jawab Organisasi” adalah Ketua Umum/Sekretaris
Umum pada tingkat Pengurus Besar, Ketua/Sekretaris Daerah pada tingkat Pengurus
Daerah, Ketua/Sekretaris cabang pada tingkat Pengurus Cabang, Ketua/Sekretaris Ranting
pada tingkat Pengurus Ranting.Junto ART Bab V Pasal 17 ayat 2

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Sedangkan “Lembaga Legislatif” yang dimaksud adalah Kongres Istimewa untuk tingkat
Pengurus Besar, Konperensi Daerah Istimewa untuk tingkat Daerah, Konperensi Cabang
Istimewa untuk tingkat Cabang dan Rapat Ranting Istimewa untuk tingkat Ranting. Bab IX
Pasal 14
Mekanisme dan tata cara pelaksanaan Kongres Istimewa/Konperensi Daerah Istimewa/
Konperensi Cabang Istimewa/ Rapat Ranting Istimewa untuk maksud ini dapat
mengunakan mekanisme dan tata cara pelaksanaan Kongres/Konperda/Konpercab/Rapat
Ranting pada umumnya, dengan ketentuan hanya melakasanakan agenda tunggal yaitu
pemilihan penanggung-jawab organisasi (Ketua dan atau Sekretaris AMGPM) atau dapat
pula menyertakan agenda-agenda lainya yang sesuai dengan kebutuhan.
Ayat 5 Istilah “Pelantikan” hanya dikenal pada tingkat Pengurus Daerah, Pengurus Cabang dan
Pengurus Ranting. Pelantikan pada dasarnya berhubungan langsung dengan kewenangan
“mengesahkan” yang melekat pada perangkat kepengurusan yang berada di atas.
Pada tingkat Pengurus Besar, tidak dikenal istilah pelantikan tetapi istilah “Pengukuhan”.
Sebab Pengurus Besar adalah aparat tertinggi dalam organisasi. Dengan pengukuhan berarti
Pengurus Besar meminta aparat/badan lain di luar jenjang dan struktur organisasi AMGPM ;
yang dalam hal ini Badan Pekerja Harian Sinode GPM selaku Pimpinan Gereja Protestan
Maluku. Kehadiran Badan Pekerja Harian Sinode GPM pada acara pengukuhan bukan untuk
mengesahkan anggota calon penganti Pengurus Besar tetapi untuk “meresmikan dan
memberi penguatan”.
Ayat 6. “ Sesuatu hal “ dalam Ayat ini dapat berupa :
a. Berpindah tempat domisili.
b. Meninggal dunia.
c. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
d. Atau karena sebab-sebab lain yang sangat prinsip objektif, rasional dan konstitusional.
Sedangkan yang dimaksud dengan “belum memungkinkan” dalam bagian ini menunjukan
pada fakta-fakta objektif yang ada di Daerah/Cabang/Ranting yang bersengkutan. Dan
oleh karena itu, sebelum perangkat kepengurusan yang ada di atas memberikan
persetujuannya ia wajib melakukan penelitian atas fakta-fakta dimaksud

Pasal 15
RANGKAP JABATAN

Ayat 1. Ketentuan ini tidak berlaku untuk jabatan di luar organisasi AMGPM
Ayat 2. Cukup Jelas.
Ayat 3 Cukup Jelas
Ayat 4 Cukup Jelas
Ayat 5 Cukup Jelas

Pasal 16
PEJABAT PENANGGUNG-JAWAB SEMENTARA
Ayat 1.
Jika kepengurusan yang bersangkutan sekurang-kurangnya dalam satu tahun belum dapat
melaksanakan Konferda, Konfercab dan Rapat Ranting. Care Taker yang di tunjuk harus
di ambil dari lingkup jenjang organisasi di atasnya
Butir a. Cukup Jelas.
Butir b. Cukup Jelas
Butir c. Cukup Jelas

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Ayat 2.
Butir a Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas
Butir c. Cukup Jelas
Ayat 3. Cukup Jelas.
Ayat 4. Cukup Jelas
Pasal 17
HAL MEWAKILI ORGANISASI
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 2. Cukup Jelas
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4. Cukup Jelas
Ayat 5. Cukup Jelas
Ayat 6. Cukup Jelas
Ayat 7. Cukup Jelas
Ayat 8. Cukup Jelas
Pasal 18
HAL MENYATAKAN SIKAP DAN PERNYATAAN
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 2. Sikap dan Pernyataan adala sikap dan pernyataan organisasi dan bukan sikap dan
pernyataan orang-perorangan.
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4 Cukup Jelas
Pasal 19
DISIPLIN ORGANISASI

Ayat1. Yang dimaksud dengan”pengakuan” disini adalah pengakuan sebagainama yang diatur
dalam AD Bab III Pasal 4 Ayat 1, 2 dan 3.
Ayat 2. Cukup Jelas
Ayat 3.
Butir a. Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas
Butir c. Cukup Jelas
Butir d. Cukup Jelas
Ayat 4.
Butir a. Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas
Butir c. Cukup Jelas
Butir d. Cukup Jelas
Ayat 5. Cukup Jelas
Ayat 6. Cukup Jelas
Ayat 7. Cukup Jelas
Pasal 20
MEKANISME PROTOKOLER
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 2. Butir a. Yang dimaksud dengan “bersifat umum interen organisasi” adalah upacara
yang dilaksanakan oleh AMGPM berkaitan dengan acara-acara yang bersifat
umum tetapi dilaksanakan secara intern organisasi. Misalnya resepsi

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


peringatan Hari-hari Besar Nasional/Internasional, Hari Besar Gerejawi atau
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Point 1. Cukup Jelas.
Point 2 Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas.
Point 4. Cukup Jelas
Point 5. Pidaato disampaikan oleh penanggung jawab organisasiSesuai
dengan jenjang organisai
Point 6 Para Pejabat/pihak yang memberikan sambutan, antara lain:
 Penanggung-jawab organisasi pada jenjang diatasnya.
 Pejabat gereja.
 Pejabat Pemerintah.
 Atau pejabat lain yang di undang sesuai kebutuhan.
Point 7. Cukup Jelas.
Point 8 Cukup Jelas
Butir b. Yang dimaksud dengan “bersifat khusus organisasi” adalah upacara yang
dilaksanakan oleh AMGPM berkaitan dengan acara khusus organisasi. Misalnya
acara HUT Angkatan Muda GPM, acara Pelantikan/pengukuhan pengurus, acara
Kongres/Kongres Istimewa, Konperda/Konperda Istimewa, Konpercab/Konpercab
Istimewa, Rapat Ranting/Rapat Ranting Istimewa atau MPP/MPPD/MPPC/Rapat
Kerja Ranting. Dan diawali dengan prosesi perangkat kepengurusan yang
melaksanakan acara dimaksud bersama-sama dengan perangkat kepengurusan di
atasnya
Point 1 Cukup Jelas.
Point 2. Cukup Jelas.
Point 3 Cukup Jelas.
Point 4.Point ini hanya digunakan untuk pelantikan/pengukuhan pengurus jika
pelantikannya berlangsung terpisah dari acara ibadah. Jika pelantikannya
berlangsung dalam ibadah minggu dan atau akhir acara lembaga legislatif
maka yang dipergunakan hanya point “3” dan “4” dan penyematan atribut
organisasi pada penanggung-jawab organisasi, diikuti seluruh pengurus
yang dilantik.
Point 5. Pidato desampaikan oleh penanggung-jawab organisasi pada jenjangnya.
Point 6. Pejabat/pihak yang menyampaikan sambutan antara lain:
 Penanggung-jawab organisasi pada jenjang yang ada diatasnya.
 Pejabat Gereja.
 Pejabat Pemerintah.
 Atau Pejabat lain yang di undang sesuai kebutuhan.
Point 7. Cukup Jelas.
Point 8 Cukup Jelas
Butir c. Point 1. Cukup Jelas.
Point 2. Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas.
Point 4 Cukup Jelas
Point 5 Cukup Jelas
Butir d. Point 1. Cukup Jelas.
Point 2. Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Point 4. Cukup Jelas.
Point 5. Cukup Jelas
Butir e Point 1. Cukup Jelas.
Poin 2. Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas.
Butir f Point 1. Cukup Jelas.
Point 2. Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas.
Point 4 Cukup Jelas
Ayat 3 Cukup Jelas
Ayat 4 Cukup Jelas

Pasal 21
PENGEMBANGAN DAN PEMBUBARAN ORGANISASI
Ayat 1. Pada tingkat Daerah sekurang-kurangnya terdapat 3 Cabang , pada tingkat Cabang
sekurang-kurangnya terdapat 3 Ranting dan pada tingkat Ranting sekurang-kurangnya
terdapat 25 Anggota
Ayat 2.
Butir a. Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas.
Point 1. Cukup Jelas.
Point 2. Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas
Point 4. Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas.
Butir d Cukup Jelas.
Point 1. Cukup Jelas.
Point 2. Cukup Jelas.
Point 3. Cukup Jelas
Butir e. Cukup Jelas.
Butir f Cukup Jelas
Butir g Cukup Jelas
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4. Cukup Jelas
Ayat 5 Cukup Jelas
Ayat 6 Cukup Jelas
Ayat 7“Merekomendasikan” artinya pengurus jenjang diatas dapat memberikan
rekomendasikan kepada pengurus jenjang dibawahnya untuk melakukan proses
pembentukan, pemekaran atau pengembangan organisasi berkaitan dengan terjadinya
pemekaran wilayah gereja (GPM) atau jika dipandang perlu demi pengembangan
organisasi dan pelayanan kepada warga AMGPM, hal ini dapat berlangsung atas
inisiatif pengurus jenjang diatas, atau berdasarkan usulan/permohonan melalui surat
dari ketua klasis/ketua mejelis jemaat/ ketua Bakopel / atau surat permohonan minimal
3(tiga) cabang untuk pembentukan /pemekaran/pengembangan daerah baru, 3 (tiga)
Ranting untuk pembentukan/pemekaran/pengembangan cabang baru, dan 25 (dua puluh
lima) anggota untuk pembentukan/pemekaran/pengembangan Ranting baru
Ayat 8 Cukup Jelas
Ayat 9 Cukup Jelas

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Pasal 22
ATRIBUT ORGANISASI AMGPM
Pasal 22 Junto ART Bab VIII Pasal 26
Ayat 1 Cukup Jelas
Butir a. Cukup Jelas
Point 1. Cukup Jelas
Point 2. Cukup Jelas
Point 3 Cukup Jelas
Huruf a . Cukup Jelas
Huruf b Cukup Jelas
Huruf c Cukup Jelas
Point 4 Cukup Jelas
Huruf a . Cukup Jelas
Huruf b Cukup Jelas
Huruf c Cukup Jelas
Huruf d Cukup Jelas
Huruf e Cukup Jelas
Point 5 Cukup Jelas
Huruf a . Cukup Jelas
Huruf b Cukup Jelas
Huruf c Cukup Jelas
Huruf d Cukup Jelas
Huruf e Cukup Jelas
Huruf f Cukup Jelas
Huruf g Cukup Jelas
Point 6 Cukup Jelas
Huruf a . Cukup Jelas
Huruf b Cukup Jelas
Huruf c Cukup Jelas
Huruf d Cukup Jelas
Point 7 Cukup Jelas
Huruf a . Cukup Jelas
Huruf b Cukup Jelas
Huruf c Cukup Jelas
Huruf d Cukup Jelas
Huruf e Cukup Jelas
Huruf f Cukup Jelas
Huruf g Cukup Jelas
Huruf h Cukup Jelas
Butir b. Cukup Jelas
Point 1. Cukup Jelas
Point 2. Cukup Jelas
Point 3 Cukup Jelas
Point 4. Cukup Jelas
Point 5 Cukup Jelas
Butir c. Dipakai khusus dalam acara resmi organisasi atau acara resmi lainnya
Point 1. Cukup Jelas
Point 2. Cukup Jelas
Point 3 Cukup Jelas

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016


Butir d. Cukup Jelas
Butir e. Cukup Jelas
Point 1. Cukup Jelas
Point 2. Cukup Jelas
Point 3 Cukup Jelas
Point 4. Cukup Jelas
Point 5 Cukup Jelas
Ayat 2 Cukup Jelas
Butir a Cukup Jelas
Point 1. Cukup Jelas
Point 2. Cukup Jelas
Point 3 Cukup Jelas
Point 4. Cukup Jelas
Butir b Junto ART Bab VIII pasal 26 ayat 3a Cukup Jelas
Butir c Junto ART Bab VIII pasal 26 ayat 3c Cukup Jelas
Butir d Junto ART Bab VIII pasal 26 ayat 3d Cukup Jelas
Point 1. Cukup Jelas
Point 2. Cukup Jelas

Pasal 23
TATA CARA PERUBAHAN AD/ART

Ayat 1. Cukup Jelas


Ayat 2. Cukup Jelas
Ayat 3. Cukup Jelas
Ayat 4. Cukup Jelas
Ayat 5. Cukup Jelas

Pasal 24
KETENTUAN PENUTUP
Ayat 1. Cukup Jelas
Ayat 2. Cukup Jelas

Ditetapkan Di : Tifu - Waekonit Buru Utara


Pada Tanggal : 26 Oktober 2016

Pimpinan Sidang

Ketua Sekretaris Persidangan

Pdt. M. Takaria, M.Si Pdt. Jondry Paays S.Si

Kode doc.: D. Mutu.06/P1/MP/Rev.0/261016

Anda mungkin juga menyukai