Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan mengenai definisi revolusi hijau!

Jawaban:
Revolusi Hijau merupakan sebuah usaha dalam mengembangkan teknolosi pertanian yang
bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan. Revolusi ini dengan kata lain mengubah
pertanian yang sebelumnya menggunakan teknologi tradisional, menjadi pertanian dengan
teknologi modern.

2. Jelaskan dampak penerapan revolusi hijau!


Jawaban:
Dampak Positif:
a) Lapangan pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka.
b) Lahan pertanian menjadi luas.
c) Pendapatan para petani mengalami peningkatan, tercapainya efisiensi, dan efektivitas
dalam pengelolaan pertanian.
d) Peningkatan kualitas hasil pertanian.
e) Peningkatan kualitas hasil produksi dan penjualan hasil pertanian.
Dampak Negatif di nomor 5.

3. Jelaskan penerapan revolusi hijau masa kemerdekaan Indonesia!

4. Jelaskan penerapan revolusi hijau masa Orde Baru!


Pada masa Orde Baru, tepatnya sejak dilaksanakannya Pelita I di tahun 1969, Revolusi
Hijau diterapkan dan fokus pada peningkatan hasil pertanian (beras). Gerakan Revolusi
Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan
Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya
mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi
Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena
ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari
setengah hektare, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat
pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan
pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan
Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965.
Pelaksanaannya ada 4 program yakni intensifikasi pertanian, ekstensifikasi pertanian,
diversifikasi pertanian, dan rehabilitasi.

5. Jelaskan dampak negatif dari penerapan revolusi hijau bagi petani di Indonesia!
Jawaban:
a) Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat perbedaan
ekonomi.
b) Sistem kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar.
c) Masyarakat memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif.
d) Munculnya kesengajaan ekonomi yang nampak dari adanya kemiskinan, kemelaratan,
tingkat kriminalitas yang tinggi, dan kenakalan remaja.
e) Pencemaran lingkungan yang tinggi.

6. Jelaskan mengenai pelaksanaan revolusi hijau pada masa reformasi!

7. Jelaskan mengenai sejarah sistem transportasi darat di Indonesia!


Jawaban:
Jalan tol (singkatan dari tax on location) pertama di Indonesia dibangun pada 1973 adalah
Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Tol ini mulai digunakan tahun 1978 hingga
sekarang dan membentang sepanjang kurang lebih 50 km. Pembuatan jalan tol kemudian
berkembang di daerah lain di Pulau Jawa dan Sumatra. Dilanjutkan dengan tol Jakarta –
Tangerang sepanjang 33 km (beroperasi November 1984), Surabaya – Gempol (49 km dan
beroperasi Juli 1986). Pembangunan sempat terhenti pada Maret 1993 setelah membangun
jalan tol Surabaya – Gresik sepanjang 20,7 km dan dilanjutkan dengan pembangunan
Cikampek – Purwakarta – Padalarang (Cipularang) pada April 2005.

8. Jelaskan mengenai sejarah sistem trasnportasi air di Indonesia!


Jawaban:
Perusahaan kapal pertama di Indonesia bernama N.V. Nederlandsch Indische Industrie dan
mulai dirintis pada 1823 oleh Gubernur Jenderal Van der Capellen. Untuk mendukung
perusahaan tersebut, dibangun bengkel reparasi kapal pada 1849 di Surabaya. Hingga pada
1939 perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Marine Establishment (ME).

Pasca Perang Dunia II, setelah sempat dikuasai Jepang, Belanda kembali menguasai ME.
Setelah merdeka, pada 27 Desember 1949, ME dikembalikan ke pemerintah Indonesia dan
diubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL).

9. Jelaskan mengenai sejarah sistem transportasi udara di Indonesia!


Jawaban:
Perkembangan transportasi udara Indonesia dimulai pada masa awal kemerdekaan. Saat itu
pesawat yang digunakan masih hasil modifikasi Pesawat Cureng/Nishikoren peninggalan
Jepang. Pesawat itu dirancang dan dites oleh Agustinus Adisucipto pada Oktober 1945 di
atas kota Tasikmalaya. Atas ide Wiweko Soepono dan Nurtanio Pringgoadisuryo
dibukalah bengkel pesawat di bekas gudang kapuk di Magetan dekat Madiun. Pesawat
NWG-1 menjadi jenis pesawat hasil buatan bengkel tersebut.

Perkembangan pesawat terbang sempat terhambat karena pemberontakan Madiun 1948


dan Agresi Militer Belanda. Dunia penerbangan Indonesia kemudian berkembang lagi
pasca peristiwa tersebut. Bandung dipilih menjadi tempat pengembangan pesawat terbang,
khususnya di lapangan terbang Andir (Husein Sastranegara). Pada 1 Agustus 1954,
Indonesia berhasil menerbangkan prototype Si Kumbang dan selanjutnya diluncurkan
pesawat latih dasar Belalang 89 dan pesawat olahraga Kunang 25.
Berbagai kemajuan tersebut membuat banyak pihak optimis terhadap industri penerbangan
Indonesia. Akhirnya pada 16 Desember 1961 diresmikan pembentukan Lembaga Persiapan
Industri Penerbangan (LAPIP). Setelah berbagai gejolak, 28 April 1976 secara resmi
didirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio dengan B.J. Habibie selaku Direktur
Utamanya.

10. Jelaskan mengenai sejarah satelit buatan di Indonesia!


Jawaban:
Pada 9 Juli 1976, diluncurkan satelit Palapa A1 yang berguna untuk mengatur Sistem
Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). SKSD bermanfaat untuk mempermudah
komunikasi antar daerah dan antar negara, menyambungkan komunikasi telepon, televisi,
radio dan faksimili, serta menghubungkan jaringan internet. Selanjutnya Indonesia juga
punya satelit Palapa B1 yang diluncurkan pada 16 Juni 1983.

11. Jelaskan mengenai sejarah industri pesawat terbang di Indonesia!


Sejarah berdirinya industri pesawat terbang di Indonesia berawal pada sebuah bangunan
bekas gudang kapuk di Magetan. Pada tahun 1946 dirakit pesawat terbang pertama dengan
bahan-bahan dari Indonesia oleh putra-putri Indonesia yang diberi bana NWG-1, sesuai
dengan inisial pembuatnya, yait: Nurtanio Pringgoadisuryo dan Wiweko Supono. NWG-1
berjenis pesawat layang jenis zogling tanpa mesin yang biasa dipakai untuk olah raga
terbang layang.

Setelah berhasil pembuatan NWG-1, kemudian Nurtanio mencoba merakit pesawat


bermesin dengan mesin sepeda motor jenis Harley Davidson buatan tahun 1928. Kerangka
pesawat tersebut terbuat dari kayu dengan pipa baja yang dilapisi kain blacu. Pesawat
tersebut mampu terbang dan diberi nama WEL (Wiweko Experimenttal Lightplane). Pada
tahun 1953 bersama dengan lima belas orang staf, Nurtanio berhasil membangun pesawat
serba logam pertama yang berkursi tunggal. Pesawat tersebut diberi nama Kumbang.

Pada tanggal 17 April 1958 Si Kumbang mampu terbang melintasi Pulau Jawa. Setelah Si
Kumbang kemudian muncul Belalang yang digunakan untuk melatih calon penerbang
AURI. Kemudian menyusul Kunang 25, Kepik, Mayang, dan muncul prototipe helikopter.
Pembuatan pesawat tersebut merupakan proyek besar, sehingga perlu menjalin hubungan
dengan pabrik asing, yaitu pabrik pesawat Cekop dari Polandia. Tujuan kerja sama tersebut
untuk memproduksi pesawat Wilga dalam skala besar, sehingga proyek ini diberi nama
Wilga oleh Presiden Soekarno. Namun, pada tanggal 21 Maret 1966 Nurtanio mendapat
musibah ketika pesawat yang ditumpanginya jatuh di Kiara Condong (Bandung), sehingga
menghentikan proyek besarnya.

Perkembangan transportasi udara di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara


lain meningkatnya jumlah penumpang maupun barang sejak tahun 1970-an, bertambahnya
jumlah bandar udara dan kemampuan operasional, serta pembangunan lapangan terbang
perintis di beberapa provinsi.
Perusahaan penerbangan nasional pertama adalah Garuda Indonesia yang mulai melayani
penerbangan pada tanggal 26 Januari 1949 menggunakan pesawat DC3 yang dibeli rakyat
Aceh dan diberi nama Seulawah. Seiring tumbuhnya perekonomian Indonesia pada tahun
1970-an mulai berkembang pula perusahaan penerbangan milik pemerintah dan swasta.

Sebagai upaya mengembangkan teknologi dan industri penerbangan, pada tanggal 28 April
1976 didirikan industri pesawat terbang Nurtanio yang diprakarsai B.J. Habibie.
Dalam perkembangannya, perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Industri
Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Sejak saat itulah mulai tumbuh dan berkembang
industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia.

Pada periode inilah semua aspek prasarana, sarana, SDM, hukum, dan regulasi serta aspek
lainnya yang berkaitan dan mendukung keberadaan industri pesawat terbang berusaha
ditata. Melalui IPTN, dikembangkan suatu konsep alih teknologi dan industri progresif
yang ternyata memberikan hasil optimal dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan
dalam waktu yang relatif singkat. IPTN telah berhasil merakit dan memproduksi berbagai
jenis pesawat terbang dan helikopter, melalui kerja sama dengan beberapa penerbangan
besar internasional. Sejak akhir tahun 1980-an, IPTN mulai melakukan kerja sama dengan
beberapa perusahaan pembuat pesawat terbang asing untuk membuat beberapa komponen
pesawat terbang. Pada tahun 1995, IPTN memproduksi pesawat N-250 dan telah berhasil
diterbangkan. Hasil rancangan IPTN tersebut diharapakan mampu bersaing di pasar dunia
dengan jenis-jenis produksi pesawat lainnya. IPTN direstrukturisasi pada tanggal 24
Agustus 2000 dan kemudian berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

12. Jelaskan mengenai sejarah teknologi komunikasi di Indonesia!


Pada masa itu, Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara Barat
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut di antaranya
disebabkan oleh fektor-faktor sebagai berikut.
a) Terbatasnya jumlah penduduk Indonesia yang mendapat pendidikan.
b) Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang terlibat langsung dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c) Tidak adanya keinginan baik dari penguasa kolonial Belanda maupun penguasa swasta
asing dalam melakukan alih teknologi bagi penduduk pribumi.
d) Tidak tegadinya industrialisasi.
e) Tidak teradinya inovasi teknologi yang berarti dalam masyarakat Indonesia sendiri.

Setelah berakhimya masa kolonial Belanda, Indonesia pun mulai merintis usaha
pengembangan IPTEK secara bertahap. Lembaga pendidikan dan pusat penelitian warisan
kolonial Belanda pun menjadi modal besar yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

Pada awal tahun 1970-an, perkembangan Iptek mulai menunjukkan kemajuan. Indikator
kemajuan ditentukan oleh faktor-faktor:
a) perkembangan ekonomi.
b) perluasan kesempatan pendidikan
c) industrialisasi
d) modernisasi pertanian
e) perubahan sosial budaya

Perkembangan IPTEK di Indonesia sendiri tidak terlepas dari peran dan kebijakan
pemerintah. Pemerintah membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) pada
tanggal 8 Maret 1956. Pada tanggal 6 Marat 1862. dibentuk Departemen Urusan Riset
Nasional (Durenas). Dengan berdirinya Durenas, maka MIPI masuk dalam lembaga ini
sebagai badan riset khusus. Durenas kemudian berganti nama menjadi Departeman Riset
Nasional (DRN) pada tahun 1963. Badan ini bertugas merumuskan, mengamati,
mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan riset dan teknologi di Indonesia.

13. Jelaskan mengenai Intensifikasi Pertanian, Ekstensifikasi Pertanian, Diversifikasi


Pertanian, dan Rehabilitasi Pertanian!
Jawaban:
Intensifikasi Pertanian. Intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi
pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit
unggul, pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama).
Ekstensifikasi Pertanian. Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi
pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.
Diversifikasi Pertanian. Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi
pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di
antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).
Rehabilitasi pertanian. Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi
pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian
yang sudah kritis.

14. Jelaskan mengenai panca usaha tani!


Pada masa Orde baru digalakkan pertanian dikarenakan tanah Indonesia cocok dengan
bidang pertanian dan sebagian besar penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai
petani. Di Indonesia terkenal dengan adanya Panca Usaha Tani yang terdiri dari:
a) Pengolahan tanah yang baik.
b) Pengairan/irigasi yang teratur.
c) Pemilihan bibit unggul.
d) Pemupukan.
e) Pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
Seiring dengan perkembangan, Panca Usaha Tani kemudian berubah menjadi Sapta Usaha
Tani: dengan penambahan 6. Pasca Panen dan 7. Pemasaran.
15. Jelaskan fungsi dari keberadaan LIPI di Indonesia!
Jawaban:
Pada tanggal 23 Agustus 1967, pemerintah mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) sabagai fusi dan Departemen Riset Nasional. Fungsi LIPI adaiah sabagai
berikut.
a) Memberi nasehat kepada pimpinan pemerintahan dalam hal perumusan dan
penyusunan kebijakan nasional dalam ilmu pengetahuan yang merupakan bagian dari
kebijaksanaan nasional secara keseluruhan.
b) Membimbing aparatur-aparatur penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi yang
ada.
c) Membina tenaga-tenaga penelitian agar mempunyai rasa kesadaran dan tanggung
jawab yang tinggi untuk memungkinkan perkembangan yang pesat di Indonesia.
d) Menanam, memupuk, mengembangkan, dan membina kesadaran ilmiah rakyat
Indonesia.
e) Menyelenggarakan hubungan dan kerja sama dengan badan internasional dan badan
ilmiah negera lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai