Anda di halaman 1dari 70

KAMUS ISTILAH

BIDANG PEKERJAAN UMUM


2009
SAMBUTAN MENTERI

S eraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami


menyambut baik dan memberikan apresiasi atas penerbitan buku
“Kamus Istilah Bidang Pekerjaan Umum” sebagai wujud kerja cerdas

menjadi produk yang bermanfaat. Buku yang memuat deinisi atau


dari semua pihak yang berhasil menuangkan gagasan sederhana

pengertian berbagai istilah bidang pekerjaan umum yang sering


digunakan, memang kita perlukan dalam pelaksanaan tugas sehari-
hari. Apalagi, kita maklumi bersama bahwa lingkup tugas bidang
pekerjaan umum sangat luas, sehingga berimplikasi pada beragamnya
istilah-istilah yang digunakan.

Sebagaimana dimaklumi, pengertian dari istilah tersebut sebenarnya sudah ada,


tetapi tersebar di berbagai peraturan perundangan yang ada. Bahkan, kami sendiripun

kesulitan untuk menunjukan apa deinisi dari istilah yang seolah-olah sudah sangat
yang setiap hari berkecimpung dalam bidang pekerjaan umum, sering mengalami

akrab ditelinga kita, apalagi masyarakat awam yang sama sekali tidak pernah terlibat.

Sederhana, karena buku ini memuat kompilasi deinisi berbagai istilah bidang pekerjaan
Oleh karenanya, kami menyebut ini sebagai upaya sederhana namun cerdas.

buku ini memuat deinisi istilah tersebut dalam satu kemasan dokumen yang utuh,
umum yang sebenarnya sudah ada di berbagai peraturan perundangan. Cerdas, karena

handy dan dilengkapi tambahan ilustrasi yang diharapkan dapat memperjelas makna
dari suatu istilah.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada


Tim Penyusun dan seluruh pihak yang mendukung selama proses penyusunan dan
penerbitan buku ini. Kami memaklumi bahwa sekeras dan secerdas apapun kita bekerja
dalam mewujudkan karya nyata, pasti tidak akan luput dari adanya kesalahan atau
ketidaksempurnaan. Untuk itu, kami mengharapkan Tim Penyusun agar terbuka dan
akomodatif terhadap saran, masukan dan koreksi dari pengguna Buku Kamus Istilah
Bidang Pekerjaan Umum ini. Semua ini tentunya merupakan hal yang sangat positif bagi
penyempurnaan selanjutnya agar menambah nilai manfaat atas terbitnya buku ini.

Sebagai penutup, kami mengharapkan agar buku ini dapat menjadi rujukan alternatif
bagi seluruh pemangku kepentingan bidang pekerjaan umum, tidak hanya di lingkungan
internal PU, tetapi juga bagi instansi sektor terkait, pemerintah daerah, para mitra kerja
Departemen PU, media masa dan masyarakat luas. Akhirnya, kami mengucapkan
selamat menikmati dan memanfaatkan buku ini dengan sebaik-baiknya.

Jakarta, Maret 2009


Menteri Pekerjaan Umum

DJOKO KIRMANTO
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas perkenan-
Nya kami telah berhasil menyelesaikan dan menerbitkan edisi pertama buku “Kamus

bidang pekerjaan umum yang sering digunakan berikut deinisi atau pengertiannya
Istilah Bidang Pekerjaan Umum”. Buku ini memuat materi tentang daftar istilah

yang sebagian dilengkapi dengan ilustrasi untuk memperjelas deinsi atau pengertian
istilah tersebut. Selain itu, buku ini juga memuat daftar singkatan dan akronim berikut
kepanjangannya.

Sebagaimana dimaklumi bersama, lingkup tugas bidang pekerjaan umum sangat


beragam dan luas, mencakup bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya, penataan
ruang serta tugas pendukung administrasi pemerintahan lainnya seperti perencanaan
pembangunan, pengawasan, pengelolaan aset, pengembangan sumber daya manusia
dsb. Luasnya ruang lingkup bidang pekerjaan umum ini tentunya berimplikasi pada

pengambilan kebijakan publik terkait. Meskipun, deinisi ataupun pengertian istilah-


banyaknya peristilahan yang digunakan dalam pelaksanaan tugas keseharian maupun

istilah bidang pekerjaan umum sebenarnya sudah ada di dalam berbagai peraturan
perundangan maupun dokumen-dokumen NSPM lainnya, namun tersebar, sehingga
tidak semua pihak, baik internal Departemen PU maupun para pemangku kepentingan
lainnya, termasuk masyarakat luas, bisa mengakses dan bahkan memahami semua
istilah tersebut dengan cepat.

tentang deinisi atau pengertian istilah PU tersebut dengan cara yang lebih cepat
Penerbitan Buku ini adalah jawaban kebutuhan untuk mendapatkan informasi

cara kompilasi berbagai deinisi atau pengertian istilah bidang pekerjaan umum yang
karena dikemas dalam satu dokumen utuh. Penyusunan buku ini dilakukan dengan

tersebar di berbagai dokumen Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan


Presiden, Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Menteri dan dokuman
terkait lainnya. Tentunya tidak semua istilah dapat dicantumkan dalam buku karena

tugas bidang pekerjaan umum sehari-hari dengan pertimbangan deinisi atau pengertian
kami hanya memilih istiliah-istilah yang sering dan umum digunakan dalam pelaksanaan

istilah lainnya dapat diakomodasikan dalam juknis masing-masing bidang.

Kami menyadari bahwa buku ini tidak akan terbit tanpa adanya kontribusi dari
seluruh unit di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, kami menghaturkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya
atas dukungan, bantuan dan kontribusi yang telah diberikan.

Sebagai penutup, kami berharap buku ini dapat menambah alternatif informasi bagi
masyarakat awam yang tertarik dengan kiprah Departemen Pekerjaan Umum. Selain
itu, buku ini juga dapat digunakan oleh seluruh seluruh pemangku kepentingan bidang
pekerjaan umum, tidak hanya di lingkungan internal PU, tetapi juga instansi sektor
terkait, pemerintah daerah,media masa dan mitra kerja Departemen PU. Mengingat
adanya berbagai kendala, kami menyadari bahwa buku edisi pertama ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran, masukan dan koreksi bagi
penyempurnaan selanjutnya.

Jakarta, Maret 2009

TIM PENYUSUN
ISTILAH UMUM
Anggaran
A Sejumlah biaya yang diperuntuk-
kan untuk membiayai kegiatan
pembangunan dan tugas umum
Adaptasi Perubahan Iklim pemerintahan. (Sumber: 20)
Tindakan penyesuaian sistem alam
dan sosial untuk menghadapi dam- Aset
pak negatif dari perubahan iklim. Sumber daya ekonomi yang diku-
Upaya ini bertujuan untuk : (1) asai dan/atau dimiliki oleh peme-
mengurangi kerentanan sosial- rintah sebagai akibat dari peristiwa
ekonomi dan lingkungan yang ber- masa lalu dan dari mana manfaat
sumber dari perubahan iklim, (2) ekonomi dan/atau sosial di masa
meningkatkan daya tahan (resi- depan diharapkan dapat diperoleh,
lience) masyarakat dan ekosistem, baik oleh pemerintah maupun ma-
(3) meningkatkan kesejahteraan syarakat, serta dapat diukur dalam
masyarakat lokal (mengentaskan satuan uang, termasuk sumber
kemiskinan). (Sumber: 23) daya nonkeuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masy-
Akuntabilitas Kinerja arakat umum dan sumber-sumber
Perwujudan kewajiban suatu daya yang dipelihara karena alasan
instansi pemerintah untuk mem- sejarah dan budaya. (Sumber: 3)
pertanggungjawabkan keberhasi-
lan/ kegagalan pelaksanaan misi Asuransi Mortgage
organisasi dalam mencapai tujuan- Asuransi yang menjamin pengem-
tujuan dan sasaran-sasaran yang balian pinjaman ke bank jika terja-
telah ditetapkan melalui alat per- di default terhadap suatu KPR. Tu-
tanggungjawaban secara periodik. juannya adalah menjamin likuiditas
(Sumber: 24) bank dan terbebasnya debitur KPR
bila terjadi default, dan sisa cicilan
Amortisasi akan ditutup oleh pihak asuransi.
Dalam terminologi keuangan berar- (Sumber: 16)
ti penghapusan secara berangsur-
angsur dari sejumlah uang setelah
jangka waktu tertentu. Dalam ter-
minologi iskal berarti pengurangan
nilai dari aset tertentu. Dalam ter-
B
minologi teknik berarti waktu yang
ISTILAH UMUM

diharapkan dari penggunaan suatu Badan Layanan Umum (BLU)


aset. (Sumber: 16) Instansi di lingkungan Pemerintah
yang dibentuk untuk memberikan

8
pelayanan kepada masyarakat be- tertentu serta berhak menarik bi-
rupa penyediaan barang dan/atau aya pemakaian layanan dari peng-
jasa yang dijual tanpa menguta- guna untuk mengembalikan modal
makan mencari keuntungan dan investasi, biaya pengoperasian dan
dalam melakukan kegiatannya di- pemeliharaan serta keuntungan
dasarkan pada prinsip eisiensi dan yang wajar, dan setelah berakhir-
produktivitas. (Sumber: 1) nya Perjanjian Pengusahaan ha-
rus diserahkan kepada Pemerintah
Badan Penanggulangan tanpa penggantian biaya apapun.
Lumpur Sidoarjo (BPLS) (Sumber: 2)
Badan yang bertugas menangani
upaya penanggulangan semburan Bantuan Teknis (dalam Bahasa
lumpur, menangani luapan lumpur, Inggris dikenal dengan istilah
menangani masalah sosial dan inf- Technical Assistance atau TA)
rastruktur akibat luapan lumpur di Bantuan modal, tenaga ahli, dan
Sidoarjo, dengan memperhatikan sebagainya dari luar negeri untuk
risiko lingkungan yang terkecil. Ba- melancarkan usaha negara yang
dan ini melaporkan pelaksanaan sedang berkembang. (Sumber:
tugasnya kepada Presiden. Diben- 19)
tuk melalui Keppres 14 tahun 2007
tentang BPLS. (Sumber: 8) Barang Milik Negara (BMN)
Semua barang yang dibeli atau
Bagan Akun Standar diperoleh atas beban Anggaran
Daftar perkiraan buku besar yang Pendapatan dan Belanja Negara
ditetapkan dan disusun secara sis- atau berasal dari perolehan lainnya
tematis untuk memudahkan pe- yang sah. (Sumber: 14)
rencanaan, pelaksanaan anggaran,
serta pertanggungjawaban dan Belanja Barang
pelaporan keuangan pemerintah Pengeluaran untuk menampung
pusat. (Sumber: 3) pembelian barang dan jasa yang
habis pakai untuk memproduksi
Bangun Guna Serah barang dan jasa yang dipasarkan
(Build Operate and Transfer) maupun yang tidak dipasarkan
Pengusahaan infrastruktur, misal- serta pengadaan barang yang di-
nya jalan tol dimana Badan Usaha maksudkan untuk diserahkan atau
berkewajiban untuk membangun dijual kepada masyarakat dan be-
jalan tol dan/atau fasilitas, term- lanja perjalanan. Belanja ini ter-
ISTILAH UMUM

asuk pembiayaan, yang dilanjut- diri dari belanja barang dan jasa,
kan dengan pengoperasian dan belanja pemeliharaan dan belanja
pemeliharaan dalam jangka waktu perjalanan dinas. (Sumber: 3)

9
kompensasi terhadap pegawai baik
Belanja lain-lain dalam bentuk uang atau barang,
Pengeluaran/belanja pemerintah yang harus dibayarkan kepada pe-
pusat yang sifat pengeluarannya gawai pemerintah dalam maupun
tidak dapat diklasiikasikan ke da- luar negeri baik kepada pejabat
lam pos-pos pengeluaran diatas. Negara, Pegawai Negeri Sipil dan
Pengeluaran ini bersifat tidak bia- pegawai yang dipekerjakan oleh
sa dan tidak diharapkan berulang pemerintah yang belum bestatus
seperti penanggulangan bencana PNS sebagai imbalan atas pekerja-
alam, bencana sosial dan peng- an yang telah dilaksanakan, kecua-
eluaran tidak terduga lainnya yang li pekerjaan yang berkaitan dengan
sangat diperlukan dalam rangka pembentukan modal. (Sumber: 3)
penyelenggaraan kewenangan pe-
merintah. (Sumber: 3) Belanja Tidak Mengikat
Belanja yang dibutuhkan secara
Belanja Mengikat insidentil (tidak terus menerus)
Belanja yang dibutuhkan secara dalam rangka pelaksanaan suatu
terus menerus selama 1 tahun dan kegiatan. (Sumber: 3)
harus dialokasikan oleh kementri-
an Negara/lembaga dengan jumlah
yang cukup pada tahun yang ber-
sangkutan. (Sumber: 3)
D
Belanja Modal
Pengeluaran anggaran yang di- Daftar Isian Pelaksanaan
gunakan dalam rangka mempe- Anggaran (DIPA)
roleh atau menambah aset tetap Dokumen pelaksanaan anggaran
dan aset lainnya yang memberi yang berusaha menghimpun se-
manfaat lebih dari satu periode luruh perencanaan dan pengang-
akuntansi serta melebihi batasan garan sebagai satu kesatuan yang
minimal kapitalisasi aset tetap utuh. Pada saat ini baru menghim-
atau aset lainnya yang ditetapkan pun seluruh kegiatan yang berasal
pemerintah. Aset tetap tersebut dari anggaran Rutin (DIK), angga-
dipergunakan untuk operasional ran pembangunan (DIP), dan ke-
kegiatan sehari-hari suatu satuan giatan yang dibiayai PNPB (DIKS).
kerja bukan untuk dijual. Penganggaran terpadu diharapkan
(Sumber: 3) dapat dilaksanakan pada akhir
ISTILAH UMUM

masa transisi. (Sumber: 20)


Belanja Pegawai
Pengeluaran yang merupakan Dana Dekonsentrasi

10
Dana yang berasal dari Anggaran (Sumber: 17)
Pendapatan dan Belanja Negara
yang dilaksanakan oleh gubernur Dekonsentrasi
sebagai wakil pemerintah yang Pelimpahan wewenang dari Peme-
mencakup semua penerimaan dan rintah kepada gubernur sebagai
pengeluaran dalam rangka pelak- wakil pemerintah. (Sumber: 14)
sanaan Dekonsentrasi, tidak ter-
masuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal pusat di da-
erah. (Sumber: 14)
E
Dana Tugas Pembantuan
Dana yang berasal dari Anggaran E-Procurement
Pendapatan dan Belanja Negara Kegiatan penyelenggaraan penga-
yang dilaksanakan oleh Daerah daaan barang dan jasa melalu me-
yang mencakup semua penerimaan dia elektronik (mencakup informa-
dan pengeluaran dalam rangka si dan komunikasi) yang berbasis
pelaksanaan Tugas Pembantuan. teknologi informasi dan telekomu-
(Sumber: 14) nikasi. (Sumber: 9)

Data Literal = Non Spasial = Eskalasi Harga Bahan Bakar


Numerik Minyak (BBM)
• Berbentuk graik dan teks atau Penyesuaian harga satuan dan ni-
numerik lai kontrak pengadaan barang dan
• Berwujud nomor (angka), bersi- jasa pemborongan sebagai akibat
fat angka/sistem angka. kenaikan harga BBM. (Sumber: 7)
(Sumber: 17)
Evaluasi
Data Spasial Penilaian terhadap suatu kegiatan
• Berkenaan dengan ruang atau yang membandingkan antara ha-
tempat. sil yang telah dicapai dengan hasil
• Dikenal sebagai geospasial atau yang seharusnya dicapai pada ku-
informasi geograi. run waktu tertentu dengan meng-
• Data spasial dapat menunjang gunakan ukuran-ukuran dan indi-
sistem sebagai upaya dalam kator tertentu. (Sumber: 16)
menghasilkan informasi tertentu
sesuai dengan kebutuhannya.
• Terdiri dari lokasi eksplisit suatu
ISTILAH UMUM

geograi yang diset ke dalam


K
bentuk koordinat.

11
Kebijakan (Sumber: 2)
Arah/tindakan yang diambil oleh
pemerintah pusat/daerah untuk Kontrak Perencanaan dan
mencapai tujuan. (Sumber: 25) Pembangunan (Design and
Build Contract)
Komite Kebijakan Percepatan Suatu kontrak dimana pemilik
Penyediaan Infrastruktur proyek mempersiapkan program
(KKPPI) kebutuhannya dan perencanaan
Komite yang bertanggung jawab dasar (basic desain), kemudian
kepada Presiden dan bertugas un- memilih suatu badan yang bert-
tuk: indak sebagai arsitek, perencana
a. Merumuskan strategi dalam dan kontraktor pelaksana dalam
rangka koordinasi pelaksanaan satu kontrak untuk melakukan pe-
percepatan penyediaan infra- rencanaan dan pelaksanaan kon-
struktur; struksi. Selama pelaksanaan pe-
b. Mengkoordinasikan dan meman- kerjaan, pemilik proyek akan me-
tau pelaksanaan kebijakan per- meriksa apakah perencanaan dan
cepatan penyediaan infrastruk- konstruksi telah memenuhi kriteria
tur oleh Menteri Terkait dan Pe- yang telah disyaratkan.
merintah Daerah; (Sumber: 4)
c. Merumuskan kebijakan pelaks-
anaan kewajiban pelayanan Kontrak Tahun Jamak
umum (Public Service Obliga- Kontrak pelaksanaan pekerjaan
tion) dalam percepatan peny- yang mengikat dana anggaran un-
ediaan infrastruktur; tuk masa lebih dari 1 (satu) tahun
d. Menetapkan upaya pemecahan anggaran yang dilakukan atas per-
berbagai permasalahan yang setujuan oleh Menteri Keuangan
terkait dengan percepatan peny- untuk pengadaan yang dibiayai
ediaan infrastruktur. APBN, Gubernur untuk pengadaan
(Sumber: 22) yang dibiayai APBD Provinsi, Bupa-
ti/Walikota untuk pengadaan yang
Kontrak Operasi dan dibiayai APBD Kabupaten/Kota.
Pemeliharaan (Sumber: 5)
Pengusahaan infrastruktur dimana
Badan Usaha berkewajiban untuk Kontrak Tahun Tunggal
memberikan jasa layanan operasi Kontrak pelaksanaan pekerjaan
dan pemeliharaan dalam jangka yang mengikat dana anggaran un-
ISTILAH UMUM

waktu tertentu untuk mengopera- tuk masa 1 (satu) tahun anggaran.


sikan atau mendukung pengopera- (Sumber: 5)
sian suatu infrastruktur.

12
Kontrak Tim Pembangunan Presiden dan wakil presiden dengan
(Building Team Contract) tembusan kepada menteri negara
Suatu kerjasama sementara di- bidang pengawasan pembangunan
mana, pemilik proyek, konsultan dan pendayagunaan aparatur ne-
perencana dan kontraktor be- gara serta kepala badan pengawa-
kerja sama dalam suatu proses san keuangan dan pembangunan.
pembangunan. Kontraktor biasanya (Sumber: 24)
tidak dipilih melalui suatu seleksi
dan kontraktor menghitung biaya Lembaga
konstruksi berdasarkan perkiraan Organisasi non kementerian ne-
biaya secara terbuka. (Sumber: 4) gara dan instansi lain pengguna
anggaran yang dibentuk untuk
Kredit Usaha Rakyat (KUR) melaksanakan tugas tertentu ber-
Skema Kredit/Pembiayaan yang dasarkan Undang-Undang Dasar
khusus diperuntukkan bagi UMKM Negara Republik Indonesia Tahun
dan Koperasi yang usahanya layak 1945 atau peraturan perundang-
namun tidak mempunyai agunan undangan lainnya. (Sumber: 25)
yang cukup sesuai persyaratan
yang ditetapkan Perbankan. Tuju- Laporan Barang Milik Negara
an akhir diluncurkan Program KUR (BMN)
adalah meningkatkan perekonomi- Laporan yang menyajikan posisi
an, pengentasan kemiskinan dan BMN pada awal dan akhir suatu
penyerapan tenaga kerja. periode serta mutasi BMN yang
(Sumber: 18) terjadi selama periode tersebut.
(Sumber: 14)

L M
LAKIP
Alat untuk melaksanakan akunta- Masyarakat Berpenghasilan
bilitas kinerja instansi pemerintah Rendah (MBR)
yang dibuat secara berjenjang ser- Keluarga/rumah tangga yang
ta berkala untuk disampaikan ke- mempunyai penghasilan maksi-
pada pimpinan Departemen/ Lem- mum Rp 1,5 juta per bulan.
baga pemerintah non Departemen, (Sumber: 20)
ISTILAH UMUM

masing-masing menteri/pemimpin
lembaga pemrintah Non departe- Misi
men menyampaikannya kepada 1. Suatu yang harus dilaksanakan

13
oleh instansi pemerintah agar Forum antar pelaku dalam rangka
tujuan organisasi dapat terlaksa- menyusun rencana pembangunan
nakan dan berhasil dengan baik. nasional dan rencana pembangu-
Dengan pernyatan misi tersebut, nan daerah. (Sumber: 25)
diharapkan seluruh pegawai dan
pihak yang berkepentingan da-
pat mengenal instansi pemerin-
tah, dan mengetahui peran dan
program-programnya serta ha-
P
sil yang akan diperoleh dimasa
mendatang. (Sumber: 24) Pagu Indikatif
2. Rumusan umum mengenai Perkiraan jumlah maksimum ang-
upaya-upaya yang akan dilak- garan yang diberikan kepada Ke-
sanakan untuk mewujudkan isi. menterian Negara/Lembaga untuk
(Sumber: 25) setiap program sesuai dengan pri-
oritas pembangunan yang ditetap-
Mitigasi Perubahan Iklim kan oleh Kementerian Perencanaan
Serangkaian upaya yang dilakukan dan Kementerian Keuangan, seba-
dengan tujuan untuk meningkat- gai acuan dalam penyusunan REN-
kan kapasitas penyerapan karbon JA-KL. (Sumber: 20)
dan pengurangan emisi gas-gas
rumah kaca ke atmosir yang ber- Pagu Sementara
potensi menipiskan lapisan ozon. Batas maksimum anggaran yang
Upaya mitigasi terutama difokus- diberikan oleh Kementerian Keuan-
kan untuk 2 (dua) sektor yaitu (1) gan kepada Kementerian Negara/
sektor kehutanan sebagai sumber Lembaga untuk setiap program se-
mekanisme carbon sink (pemeliha- bagai hasil pembahasan antara Pe-
raan hutan berkelanjutan pencega- merintah dengan DPR-RI terhadap
han deforestasi dan degradasi hu- kebijakan umum dan prioritas ang-
tan, pencegahan pembalakan hu- garan. Pagu Sementara digunakan
tan (illegal logging), pencegahan sebagai acuan dalam penyusunan
kebakaran hutan serta rehabilitasi RKA-KL Sementara. (Sumber: 20)
hutan dan lahan), (2) sektor energi
untuk mengurangi emisi GRK yang Pagu Deinitif
berasal dari pembangkitan energi, Batas maksimum anggaran yang
transportasi, industri, perkotaan diberikan oleh Kementerian Keu-
dan lahan gambut. (Sumber: 23) angan kepada Kementerian Nega-
ISTILAH UMUM

ra/Lembaga untuk setiap program


Musyawarah Perencanaan sebagai hasil pembahasan antara
Pembangunan (MUSRENBANG) Pemerintah dengan DPR-RI terha-

14
dap Rencana Anggaran Pendapatan ma kurun waktu 1 (satu) sampai
dan Belanja Negara (RAPBN). Pagu 5 (lima) tahun dengan memperhi-
Deinitif digunakan sebagai acuan tung potensi, peluang, dan kenda-
dalam penyesuaian RKA-KL Se- la yang ada atau mungkin timbul.
mentara menjadi RKA-KL deinitif. Rencana strategik mengandung
(Sumber: 20) visi, misi, tujuan/ sasaran, dan pro-
gram yang realitis dan mengantisi-
Panitia Pengadaan Tanah pasi masa depan yang diinginkan
(P2T) dan dapat dicapai. (Sumber: 24)
Panitia yang dibentuk untuk mem-
bantu pengadaan tanah bagi pe- PKPD PU (Penilaian Kinerja
laksanaan pembangunan untuk ke- Pemerintah Daerah Bidang
pentingan umum. (Sumber: 12) Pekerjaan Umum)
Kegiatan yang dilakukan Depar-
Pembangunan Nasional temen Pekerjaan Umum untuk
Upaya yang dilaksanakan oleh memberikan penilaian, pembinaan
semua komponen bangsa dalam sekaligus apresiasi secara obyektif,
rangka mencapai tujuan bernega- transparan, partisipatif, dan akun-
ra. (Sumber: 25) tabel, kepada Pemerintah Daerah
terhadap komitmen serta pres-
Pengadaan Tanah tasinya dalam penyelengggaraan
Setiap kegiatan untuk mendapat- pemerintahan di bidang Pekerjaan
kan tanah dengan cara memberi- Umum. (Sumber: 29)
kan ganti rugi kepada yang mele-
paskan atau menyerahkan tanah, Program
bangunan, tanaman, dan benda- Instrumen kebijakan yang berisi
benda yang berkaitan dengan ta- satu atau lebih kegiatan yang di-
nah atau dengan pencabutan hak laksanakan oleh instansi pemerin-
atas tanah. (Sumber: 12) tah/lembaga untuk mencapai sasa-
ran dan tujuan serta memperoleh
Perencanaan alokasi anggaran, atau kegiatan
Suatu proses untuk menentukan masyarakat yang dikoordinasikan
tindakan masa depan yang tepat, oleh instansi pemerintah.
melalui urutan pilihan, dengan (Sumber: 25)
memperhitungkan sumber daya
yang tersedia. (Sumber: 25) Program Kementerian/
Lembaga/Satuan/Kerja
ISTILAH UMUM

Perencanaan Strategik Perangkat Daerah


Suatu proses yang berorientasi Sekumpulan rencana kerja suatu
pada hasil yang ingin dicapai sela- kementerian/lembaga atau kesa-

15
tuan kerja perangkat daerah. sebut akan dilakukan melalui fo-
(Sumber: 25) rum konsultasi yang intensif an-
tara masing-masing kementerian/
Program Kewilayahan dan Lin- lembaga dengan Bappenas dan
tas Wilayah Depkeu, serta dilakukan dengan
Sekumpulan rencana kerja terpa- daerah melalui Musrenbangnas.
du antar-kementerian/lembaga (Sumber: 26)
dan satuan kerja perangkat daerah
mengenai suatu atau beberapa wi- Rencana Pembangunan Tahu-
layah, daerah, atau kawasan. nan Daerah/Rencana Kerja Pe-
(Sumber: 25) merintah Daerah (RKPD)
Dokumen perencanaan daerah un-
Program Lintas Kementerian/ tuk periode 1 (satu) tahun.
Lembaga/Satuan Kerja Pe- (Sumber: 25)
rangkat Daerah
Sekumpulan rencana kerja bebe- Rehabilitasi
rapa kementerian/lembaga atau Perbaikan dan pemulihan semua
beberapa satuan kerja perangkat aspek pelayanan publik atau ma-
daerah. (Sumber: 25) syarakat sampai tingkat yang me-
madai pada wilayah pascabencana
dengan sasaran utama untuk nor-
malisasi atau berjalannya secara
R wajar semua aspek pemerintahan
dan kehidupan masyarakat pada
wilayah pascabencana.
Rapat Koordinasi Pembangu- (Sumber: 13)
nan Tingkat Pusat (RAKOR-
BANGPUS) Rekonstruksi
Merupakan bagian dari proses pe- Pembangunan kembali semua pra-
rencanaan pembangunan nasional sarana dan sarana, kelembagaan
dalam Rangka penyusunan Renca- pada wilayah pascabencana, baik
na Kerja Pemerintah (RKP) tahu- pada tingkat pemerintahan mau-
nan yang bertujuan untuk menso- pun masyarakat dengan sasaran
sialisasikan dan menyempurnakan utama tumbuh dan berkembang-
rancangan awal RKP tahunan dan nya kegiatan perekonomian, sosial
pagu indikatif tahunan per kemen- dan budaya, tegaknya hukum dan
terian dan lembaga sebagai bahan ketertiban, dan bangkitnya peran
ISTILAH UMUM

penyiapan rencana kerja (RENJA) serta masyarakat dalam segala


kementerian/lembaga tahunan. aspek kehidupan bermasyarakat
Selanjutnya penyempurnaan ter- pada wilayah pasca bencana.

16
(Sumber: 13) terian /Lembaga untuk periode 5
(lima) tahun. (Sumber: 10)
Rencana Kerja dan Anggaran
Kementrian Negara/Lembaga Rencana Pembangunan Jang-
(RKA-KL) ka Menengah Satuan Kerja
Dokumen perencanaan dan pen- Perangkat Daerah (Renstra-
ganggaran yang berisi program SKPD)
dan kegiatan suatu Kementrian Dokumen perencanaan Satuan Ker-
Negara/Lembaga yang merupakan ja Perangkat Daerah untuk periode
penjabaran dari Rencana Kerja Pe- 5 (lima) tahun. (Sumber: 10)
merintah dan Rencana Strategis
Kementrian Negara/Lembaga yang Rencana Pembangunan Jangka
bersangkutan dalam satu tahun Panjang (RPJP)
anggaran serta anggaran yang di- Dokumen perencanaan untuk peri-
perlukan untuk melaksanakannya. ode 20 (dua puluh) tahun.
(Sumber: 10) (Sumber: 10)

Rencana Kerja Kementrian Rencana Pembangunan Tahu-


Negara/Lembaga (Renja-KL) nan Satuan Kerja Perangkat
Dokumen perencanaan Kementeri- Daerah atau Rencana Kerja
an Negara/Lembaga untuk periode Satuan Kerja Perangkat Da-
1 (satu) tahun. (Sumber: 10) erah (Renja-SKPD)
Dokumen perencanaan Satuan Ker-
Rencana Kerja Pemerintah ja Perangkat Daerah untuk periode
(RKP) 1 (satu) tahun. (Sumber: 10)
Dokumen perencanaan nasional
untuk periode 1 (satu) tahun. Rencana Program Investasi
(Sumber: 10) Jangka Menengah (RPIJM)
Merupakan dokumen rencana ker-
Rencana Pembangunan Jangka jasama pembangunan infrastruk-
Menengah (RPJM) tur di kabupaten/kota yang bersifat
Dokumen perencanaan untuk peri- terpadu dan lintas sektoral. RPIJM
ode 5 (lima) tahun. (Sumber: 10) dimaksudkan bukan untuk meng-
gantikan fungsi RPJMD akan tetapi
Rencana Pembangunan Jangka RPIJM merupakan dokumen teknis
Menengah Kementerian/ kelayakan program untuk rencana
Lembaga atau Rencana pembangunan prasarana dan sara-
ISTILAH UMUM

Strategis Kementerian/ na (infrastruktur) Kabupaten/Kota


Lembaga (Renstra- KL) yang disusun dengan keterpaduan
Dokumen perencanaan Kemen- penanganan isik dan bukan isik

17
dan investasi jangka menengah (5 Satuan 2
tahun). (Sumber: 28) Dokumen anggaran yang memuat
rincian alokasi pagu anggaran per
Program dan Unit Eselon I Iingkup
Kementerian/Lembaga Negara.
S (Sumber: 20)

Satuan 3
Sasaran Dokumen anggaran yang memuat
Penjabaran dari tujuan, yaitu se- deskripsi program dan rincian
suatu yang akan dicapai/dihasilkan alokasi pagu anggaran per Pro-
oleh instansi pemerintah dalam gram, berdasarkan Unit Eselon I ,
jangka waktu tahunan, semester, dan Iingkup Satuan Kerja lingkup
triwulan atau bulanan. Sasaran Kementerian/Lembaga Negara.
diusahakan dalam bentuk kuanti- (Sumber: 20)
tatif sehingga dapat diukur.
(Sumber: 24) Sektor Strategis
Sektor yang mempunyai kontribusi
Satuan Kerja penting terhadap pertumbuhan
Kuasa pengguna anggaran/peng- ekonomi nasional dan daerah.
guna barang yang merupakan ba- (Sumber: 28)
gian dari suatu unit organisasi pada
kementerian negara/lembaga yang Sistem Akuntansi Barang Milik
melaksanakan satu atau bebera- Negara (SABMN)
pa kegiatan dari suatu program. Sub sistem dari Sistem Akuntan-
(Sumber: 14) si Instansi (SAI) yang merupakan
serangkaian prosedur yang sa-
Satuan Kerja Perangkat Daerah ling berhubungan untuk mengolah
(SKPD) dokumen sumber dalam rangka
Organisasi/lembaga pada peme- menghasilkan informasi untuk pe-
rintah daerah yang bertanggung nyusunan neraca dan laporan BMN
jawab kepada gubernur/bupati/ serta laporan manajerial lainnya
walikota dalam rangka penyeleng- sesuai ketentuan yang berlaku.
garaan pemerintahan yang terdiri (Sumber: 14)
dari sekretaris daerah, dinas da-
erah dan lembaga teknis daerah, Sistem Akuntansi Instansi
kecamatan, desa, dan satuan polisi (SAI)
ISTILAH UMUM

pamong praja sesuai dengan kebu- Serangkaian prosedur manual


tuhan daerah. (Sumber: 14) maupun yang terkomputerisa-
si mulai dari pengumpulan data,

18
pencatatan, pengikhtisaran sam- pelaksanaannya kepada yang me-
pai dengan pelaporan posisi keu- nugaskan. (Sumber: 14)
angan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga. Tujuan
(Sumber: 14) Penjabaran/ implementasi dari
pernyataan misi. Tujuan adalah
Sistem Perencanaan sesuatu (apa) yang akan dicapai
Pembangunan Nasional atau dihasilkan pada jangka waktu
Satu kesatuan tata cara perenca- 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan.
naan pembangunan untuk meng- (Sumber: 24)
hasilkan rencana-rencana pem-
bangunan dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan
yang dilaksanakan oleh unsur pe-
nyelenggaraan negara dan masya-
U
rakat ditingkat pusat dan daerah.
(Sumber: 25) Uang Ganti Kerugian Tanah
(Ganti Kerugian)
Standar Pelayanan Minimal Pemberian imbalan kepada peme-
(SPM) gang hak atas tanah sebagai aki-
Ukuran yang harus dicapai dalam bat dari pelepasan hak atas tanah,
pelaksanaan penyelenggaraan. bangunan, tanaman, dan benda-
(Sumber: 11) benda lain yang berada di atasnya,
yang besarnya ditetapkan berdas-
Strategi arkan kesepakatan para pihak.
Langkah-langkah berisikan pro- (Sumber: 15)
gram-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.
(Sumber: 25)
V
T Visi
1. Cara pandang jauh ke depan ke-
mana instansi pemerintah harus
Tugas Pembantuan dibawa agar dapat eksis, anti-
Penugasan dari Pemerintah kepada sipatif dan inovatif. Visi adalah
ISTILAH UMUM

daerah dan/atau desa atau sebutan suatu gambaran yang menan-


lain dengan kewajiban melaporkan tang tentang keadaan masa de-
dan mempertanggungjawabkan pan yang diinginkan oleh instan-

19
si pemerintah. (Sumber: 24)
2. Rumusan umum mengenai
keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
(Sumber: 25)
ISTILAH UMUM

20
SUMBER:

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005
tentang Jalan Tol
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 91 / PMK. 06 / 2007. Tentang
Bagan Akun Standar
4. Kajian Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja untuk Konstruksi Jalan di
Atas Tanah Lunak, Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian
dan Pengembangan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan
Jembatan
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.Ol/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengendalian dan Pengelolaan Resiko Atas Penyediaan
Infrastruktur
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105 /PMK.06/2005 tentang
Penyesuaian Harga Satuan dan Nilai Kontrak Kegiatan Pemerintah
Tahun Anggaran 2005
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2007 tentang
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
9. Pusat Data dan Informasi Publik, Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2007tentang
Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan
Umum
13. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
14. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 59/
PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
ISTILAH UMUM

Sumber Daya Air


16. Glossary Perkim 2002
17. Pusdata, Dep. PU

22
18. Website Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah,
Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha (www.
sentraukm.com)
19. Kamus Besar Bahasa Indonesia (www.pusatbahasa.diknas.go.id)
20. Website Direktorat Jenderal Perbendaharaaan Departemen Keuangan
RI (www. perbendaharaan.go.id)
21. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2004 Penyusunan Rencana Kerja
Dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga
22. Peraturan Presiden No 42 tahun 2005 tentang Komite Kebijakan
Percepatan Penyediaan Infrastruktur
23. Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan iklim (RAN-
MAPI) Bidang Pekerjaan Umum, Departemen Pekerjaan Umum,
Republik Indonesia
24. Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
25. UU RI No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
26. BAPPENAS
27. Kepmen Kimpraswil No 217/KPTS/M/2002. Tentang: KSNPP
(Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Perum dan Perkim)
28. Direktorat Bina Program, Direktorat Jenderal Cipta Karya
29. Buku Panduan PKPD PU, 2007

ISTILAH UMUM

23
SUMBER DAYA AIR
Gerakan air yang dinyatakan deng-
A an gejala dan parameter dengan
ukurannya. (Sumber: 16)

Abrasi Alokasi Air Sementara


Hempasan atau penggerusan oleh Alokasi yang dihitung berdasarkan
gerakan air, dan butiran kasar yang perkiraan ketersediaan air yang
terkandung di dalamnya. dapat diandalkan (debit andalan)
(Sumber: 28) dengan mempertimbangkan ke-
butuhan pengguna air yang sudah
Agradasi Sungai ada. (Sumber: 1)
Peninggian dasar sungai akibat
pengendapan. (Sumber: 28) Alur Sungai
Alur tempat mengalirnya aliran
Air sungai. (Sumber: 16)
Semua air yang terdapat pada, di
atas, ataupun di bawah permukaan Angka Kebutuhan Nyata
tanah, termasuk dalam pengertian Jaringan Irigasi
ini air permukaan, air tanah, air Besaran biaya yang dihitung ber-
hujan, dan air laut yang berada di dasarkan kebutuhan aktual pembi-
darat. (Sumber: 1) ayaan operasi, pemeliharaan, dan
rehabilitasi tiap bangunan dan tiap
Air Baku ruas saluran untuk mempertahan-
Air yang dipergunakan sebagai ba- kan kondisi dan fungsi jaringan iri-
han pokok untuk diolah menjadi air gasi. (Sumber: 2)
minum. (Sumber: 45)
Audit Pengelolaan Irigasi
Air Permukaan Kegiatan pemeriksaan kinerja
Sumber air yang terdapat di per- pengelolaan irigasi yang meliputi
mukaan tanah seperti sungai, aspek organisasi, teknis, dan keu-
waduk, bendungan yang merupa- angan, sebagai bahan evaluasi ma-
kan tampungan air hujan, danau. najemen aset irigasi. (Sumber: 5)
(Sumber: 52)

Air Tanah
Air yang terdapat dalam lapisan ta-
B
SUMBER DAYA AIR

nah atau batuan di bawah permu-


kaan tanah. (Sumber: 1)
Badan Air
Aliran Sungai Kumpulan air yang besarnya antara

26
lain bergantung pada relief permu- lan provinsi, bandara nasional/lo-
kaan bumi, curah hujan, suhu, dsb, kal, jalan kereta api lalu lintas ka-
misal sungai, rawa, danau, laut, bupaten, sentra produksi pangan
dan samudra. (Sumber: 46) provinsi / lokal, kawasan industri
dan perdagangan skala sedang,
Banjir kawasan strategis provinsi lainnya
Aliran yang relatif tinggi, dan tidak (tanggung jawab pemerintah pro-
tertampung lagi oleh alur sungai vinsi). (Sumber: 45)
atau saluran. (Sumber: 17)
Bangunan Bagi
Banjir Lokal Bangunan yang berfungsi untuk
Banjir yang mengganggu fungsi membagi air. (Sumber: 2)
jalan kabupaten/kota bandara
lokal, jalan kereta api lintas, sen- Bangunan Bagi Sadap
tra produksi pangan lokal, kawasan Bangunan yang berfungsi untuk
industri dan perdagangan skala membagi air dan sekaligus men-
kecil,kawasan strategis kabupaten/ galirkannya ke petak tersier.
kota lainnya (tanggung jawab pe- (Sumber: 2)
merintah kabupaten/kota).
(Sumber: 45) Bangunan Intake
Suatu bangunan pada bendung
Banjir Nasional yang berfungsi sebagai penyadap
Banjir yang mengganggu fungsi aliran sungai, mengatur pemasu-
jalan nasional, bandara Interna- kan air dan sedimen serta men-
sional dan nasional, jalan kereta ghindarkan sedimen dasar sungai
api lintas provinsi, sentra produksi dan sampah masuk ke intake.
pangan nasional, kawasan indus- (Sumber: 34)
tri dan perdagangan skala besar,
kawasan strategis nasional lain- Bangunan Pelengkap Sistem
nya (tanggung jawab pemerintah). Irigasi
(Sumber: 45) Bangunan yang melengkapi jaring-
an utama seperti talang, bangunan
Banjir Rata-Rata Tahunan silang, terjunan, dan lain-lain.
Besar debit banjir dari jumlah rang- (Sumber: 28)
kaian banjir maksimum tahunan
dibagi tahun kejadian. Bangunan Pembilas
SUMBER DAYA AIR

(Sumber: 17) Bangunan yang berfungsi untuk


membilas sedimen. (Sumber: 28)
Banjir Regional
Banjir yang mengganggu fungsi ja- Bangunan Pengaman

27
Bangunan untuk mencegah ke- Bendung
rusakan konstruksi, misal bangu- Struktur dari bangunan di hilir tu-
nan pelimpah samping, pembuang buh bendung yang terdiri dari ber-
silang, dsb. (Sumber: 28) bagai tipe, bentuk dan di kanan
kirinya dibatasi oleh tembok pang-
Bangunan Pengatur Muka Air kal bendung dilanjutkan dengan
Bangunan yang berfungsi menga- tembok sayap hilir dengan bentuk
tur/mengontrol ketinggian muka tertentu, yang berfungsi meredam
air di saluran primer dan sekunder energi air akibat pembendungan,
sampai batas-batas yang diperlu-
kan untuk dapat memberikan de-
bit yang konstan kepada bangunan
sadap tersier. (Sumber: 45)

Bangunan Pengelak
Bangunan untuk mengelokkan arah
aliran sungai, antara lain bendung.
(Sumber: 28)
Gambar 1.02 Bronjong Kawat
Bangunan Peredam Energi (Sumber : 13 )

Kepala saluran pelimpah


(crest of spillway)

Pintu saluran pelimpah


(spillway gate)
Permukaan atas
Saluran pelimpah Puncak bendungan Saluran air daya (headbay) Derek jembatan
(spillway) (top of dam) (penstock) Waduk (gantry cane)

Saluran terowongan Saluran untuk kayu Permukaan bawah Ruang pengatur Bendungan
SUMBER DAYA AIR

(diversion tunnel) (log chute) (afterbay) (control room) (dam)

Corong saluran pelimpah Pusat listrik Penopang transformator


(spillway chute) (power plant) (bushing)
Ruang mesin
Dinding Pengarah Berjajar (machine hall)
(training wall)

Gambar 1.01 Bendungan (Sumber : 47)

28
agar air di hilir bendung tidak me- Bangunan yang berfungsi menga-
nimbulkan penggerusan setempat lirkan air dari saluran suplesi ke
yang membahayakan struktur. saluran pembawa atau ke sungai.
(Sumber: 34) (Sumber: 45)

Bangunan Sadap Bantaran Sungai


Bangunan yang berfungsi untuk Lahan pada kedua sisi sepanjang
mengalirkan air ke petak tersier palung sungai dihitung dari tepi
yang letaknya ditentukan ber- sampai dengan kaki tanggul sebe-
dasarkan kesepakatan masyarakat lah dalam. (Sumber: 7)
petani dan dituangkan dalam ren-
cana teknis yang ditetapkan oleh Base Flow
pemerintah. (Sumber: 2) Aliran dasar sungai yaitu aliran
yang terjadi akibat pergerakan air
Bangunan Sungai permukaan. (Sumber: 26)
Bangunan yang berfungsi untuk
perlindungan, pengembangan, Bendung
penggunaan dan pengendalian Bangunan melintang alur sungai
sungai. (Sumber: 7) yang berfungsi untuk meninggikan
muka air. (Sumber: 21)
Bangunan Suplesi

Geometri DAS

DAS bentuk Daerah Pengaliran Daerah Pengaliran


BULU BURUNG MENYEBAR SEJAJAR

 Debit banjir kecil,  Debit banjir  Debit banjir


karena waktu tiba besar, dengan besar, dengan
air dari anak konsentrasi di konsentrasi di titik
sungai titik-titik pertemuan
(concentration pertemuan anak sungai di bagian
SUMBER DAYA AIR

time) berbeda. sungai. hilir.


 Waktu banjir
Bentuk daerah pengaliran yang berbeda dari ketiga bentuk
relatif lama tersebut disebut Daerah Pengaliran KOMPLEKS

Gambar 1.03 Geometri DAS (Sumber : 48)

29
Bendung Tetap sebagai sarana operasi pemben-
Bendung yang tidak bisa diopera- dungan air. (Sumber: 21)
sikan untuk meniadakan pemben-
dungan air. (Sumber: 21) Bendung Karet Isi Udara
Bendung karet yang menggunakan
Bendung Gerak udara sebagai media pengisi ta-
Bendung yang bisa melayani ope- bung karet. (Sumber: 21)
rasi untuk meniadakan pemben-
dungan air. (Sumber: 21) Bendung Karet Isi Air
Bendung karet yang menggunakan
Bendung Gerak Pintu air sebagai media pengisi tabung
Bendung gerak yang terbuat dari karet. (Sumber: 21)
pintu sebagai sarana operasi pem-
bendungan air. (Sumber: 21) Bendung Pembagi Banjir
Bendung yang dibangun di per-
Bendung Karet cabangan sungai untuk mengatur
Bendung gerak yang terbuat dari muka air sungai, sehingga terjadi
tabung karet yang mengembang pemisahan antara debit banjir dan

Aliran permukaan presipitasi es


Kondensasi (run off)
radiasi (condensation)
surya
Evaporasi
(solar Gerakan angin
(penguapan)
radiation) (action wind) Presipitasi

Evaporasi
(penguapan)

infiltrasi

transpirasi
SUMBER DAYA AIR

Aliran dalam tanah


Samudra (underground flow)
(ocean)

Gambar 1.04 Daur Hidrologi (Sumber : 47)

30
debit rendah sesuai dengan kapa-
sitasnya. (Sumber: 34)
C
Bendung Penahan Pasang
Bendung yang dibangun di ba- Cekungan air tanah
gian sungai yang dipengaruhi pa- Suatu wilayah yang dibatasi oleh
sang surut air laut, antara lain un- batas hidrogeologis, tempat semua
tuk mencegah masuknya air asin. kejadian hidrogeologis seperti pro-
(Sumber: 34) ses pengimbuhan, pengaliran, dan
pelepasan air tanah berlangsung.
Bendung Penyadap (Sumber: 1)
Bendung yang digunakan seba-
gai penyadap aliran sungai untuk Check Dam
berbagai keperluan seperti untuk Bendungan kecil yang dibangun
irigasi, air baku, dan sebagainya. dalam sebuah saluran atau alur air
(Sumber: 34) yang kecil untuk mengurangi kece-
patan aliran sungai, meminimkan
Bendungan pencarian saluran dan mempro-
Setiap penahan buatan, jenis mosikan endapan sedimen.
urugan atau jenis lainnya, yang (Sumber: 42)
menampung air atau dapat me-
nampung air baik secara alamiah Curah hujan
maupun buatan, termasuk ponda- Banyaknya hujan yang tercurah
si, tebing tumpuan, serta bangu- (turun) di suatu daerah dalam
nan pelengkap dan peralatannya. jangka waktu tertentu.
(Sumber: 18) (Sumber: 46)

Bronjong Kawat
Struktur kotak yang terbuat dari
anyaman kawat baja berlapis seng
yang pada penggunaannya diisi
D
batu-batu untuk pencegah erosi
yang dipasang pada tebing-tebing, Daerah Aliran Sungai (DAS)
tepi-tepi sungai, yang proses peng- Suatu wilayah daratan yang me-
anyamannya menggunakan mesin. rupakan satu kesatuan dengan
(Sumber: 13) sungai dan anak-anak sungainya,
SUMBER DAYA AIR

yang berfungsi menampung, me-


nyimpan, dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan di wilayah
tersebut ke danau atau ke laut

31
secara alami, yang batas di darat air irigasi dari jaringan irigasi yang
merupakan pemisah topograi dan bangunan dan saluran serta lu-
batas di laut sampai dengan perai- asannya berada di lebih dari satu
ran yang masih terpengaruh aktivi- negara. (Sumber: 2)
tas daratan. (Sumber: 1)
Daerah Irigasi Strategis
Daerah Irigasi Nasional
Kesatuan lahan yang mendapat air Daerah irigasi yang luasnya lebih
dari satu jaringan irigasi. dari 10.000 ha yang mempunyai
(Sumber: 2) fungsi dan manfaat penting bagi
pemenuhan kebutuhan pangan na-
Daerah Irigasi Kabupaten/ sional. (Sumber: 2)
Kota
Daerah irigasi yang mendapatkan Daerah Tangkapan Air
air irigasi dari jaringan irigasi yang Suatu daerah yang dibatasi oleh
seluruh bangunan dan saluran ser- pembatas topograi berupa pung-
ta luasannya berada dalam satu gung-punggung bukit atau gunung
wilayah kabupaten/kota. yang menampung air hujan yang
(Sumber: 2) jatuh diatasnya dan kemudian
mengalirkannya melalui anak sun-
Daerah Irigasi Lintas gai dan sungai ke laut atau ke da-
Kabupaten/Kota nau. (Sumber: 30)
Daerah irigasi yang mendapatkan
air irigasi dari jaringan irigasi yang Danau
bangunan dan saluran serta lu- Bagian dari sungai yang lebar dan
asannya berada di lebih dari satu kedalamannya secara alamiah jauh
wilayah kabupaten/kota, tetapi melebihi ruas-ruas lain dari sungai
masih dalam satu wilayah provinsi. yang bersangkutan. (Sumber: 7)
(Sumber: 2)
Daya Air
Daerah Irigasi Lintas Provinsi Potensi yang terkandung dalam air
Daerah irigasi yang mendapatkan dan/atau pada sumber air yang da-
air irigasi dari jaringan irigasi yang pat memberikan manfaat ataupun
bangunan dan saluran serta lu- kerugian bagi kehidupan dan pen-
asannya berada di lebih dari satu ghidupan manusia serta lingkun-
wilayah provinsi, tetapi masih da- gannya. (Sumber: 1)
SUMBER DAYA AIR

lam satu negara. (Sumber: 2)


Daya Dukung Sumber Daya Air
Daerah Irigasi Lintas Negara Kemampuan sumber daya air un-
Daerah irigasi yang mendapatkan tuk mendukung perikehidupan ma-

32
Garis Sempadan
Garis Sempadan

Tinggi Jagaan muka air banjir


Jalan

Tepi Sungai

Tepi Sungai
muka air normal

Daerah
Daerah Sempadan
Bantaran sungai Palung sungai Bantaran sungai
Sempadan

Daerah Manfaat Sungai

Daerah Penguasaan Sungai

Gambar 1.05 Garis Sempadan Sungai (Sumber : 49)

nusia dan makhluk hidup lainnya. an liter/detik atau m3/detik.


(Sumber: 1) (Sumber: 22)

Daya Tampung Air dan Sumber Debit Aliran Dasar


Air Aliran bawah permukaan ditambah
Kemampuan air dan sumber air aliran yang berasal dari air tanah.
untuk menyerap zat, energi, dan/ (Sumber: 17)
atau komponen lain yang masuk
atau dimasukkan ke dalamnya. Debit Aliran Permukaan
(Sumber: 1) Air yang masuk ke dalam sungai
melalui permukaan tanah dan ba-
Daya Rusak Air wah permukaan. (Sumber: 17)
Daya air yang dapat merugikan ke-
hidupan. (Sumber: 1) Debit Banjir Maksimum
Tahunan
Debit Aliran Debit aliran sesaat dengan puncak
SUMBER DAYA AIR

Volume air yang mengalir melalui hidrograf tertinggi selama satu ta-
penampang melintang sungai atau hun pencatatan. (Sumber: 17)
saluran dalam satuan waktu ter-
tentu yang dinyatakan dalam satu- Debit Banjir Rencana

33
Debit maksimum dari suatu sun-
gai, atau saluran yang besarnya
didasarkan kala ulang tertentu.
E
(Sumber: 17)
El Nino
Debit Desain Fenomena perubahan cuaca di dae-
Besarnya debit banjir maksimum rah pantai utara Peru dan Ekuador
yang ditentukan berdasarkan kala yang terjadi pada setiap beberapa
ulang, faktor keamanan, ekonomi, tahun, menyebabkan menghangat-
dan sosial. (Sumber: 17) nya suhu permukaan Samudra Pa-
siik, dan berdampak luas pada pe-
Debit Rencana rubahan cuaca di beberapa bagian
Debit untuk perencanaan suatu dunia. (Sumber: 40)
bangunan air. (Sumber: 28)
Eksploitasi dan Pemeliharaan
Debit Puncak Jaringan Reklamasi Rawa
Debit yang terbesar pada suatu pe- Serangkaian kegiatan yang men-
riode tertentu. (Sumber: 28) garah kepada upaya pemanfaatan
air secara optimal dan pelestarian
Degradasi Sungai fungsi jaringan reklamasi rawa.
Penurunan dasar sungai akibat (Sumber: 6)
penggerusan. (Sumber: 28)
Eksploitasi Sungai
Dewan Sumber Daya Air Usaha pengaturan dan pengaloka-
Lembaga koordinasi pengelolaan sian sumber daya air dan sumber
sumber daya air yang meliputi De- daya alam lainnya yang berada di
wan Sumber Daya Air Nasional, sungai untuk tujuan pendayagu-
dewan sumber daya air provinsi naan secara optimum.
atau dengan nama lain, dan dewan (Sumber: 7)
sumber daya air kabupaten/kota
atau dengan nama lain. Embung/Waduk Lapangan
(Sumber: 10) Tempat/wadah penampungan air
pada waktu terjadi surplus air di
Dewatering sungai atau menampung air hujan.
Usaha pengeringan dengan berba- (Sumber: 5)
gai cara, misal pemompaan.
SUMBER DAYA AIR

(Sumber: 28) Erosi


Pengikisan permukan atau struktur
tanah oleh aliran air, gletser, angin
dan gelombang laut.

34
(Sumber: 44) jir dan masa banjir, khususnya
puncaknya luapan banjir dis-
Evaporasi uatu titik khusus di sungai, yang
Proses isik dimana air bertrans- merupakan dampak dari curah
formasi menjadi benda gas. Dalam hujan dan/atau salju yang men-
irigasi, penguapan adalah uap air cair dan berdasarkan kondisi
yang hilang dari tanah dan permu- meteorologi dan hidrologi. Tu-
kaan air. (Sumber: 42) juan dari prakiraan banjir ada-
lah untuk mendapatkan waktu
curah hujan yang sebenarnya
dan data arus melalui gelom-
F bang mikro, sistem radio, atau
jaringan komunikasi satelit, me-
masukkan data melalui program
Flood Forecasting penelusuran aliran arus dan
(Perkiraan Banjir) luapan curah hujan, dan mem-
• Prediksi dari suatu keadaan prakirakan laju arus banjir dan
banjir yang akan terjadi dimasa ketinggian air untuk suatu kurun
depan (waktu, kedalaman, pen- mulai dari lingkup beberapa jam
geluaran dan lain-lain) adalah sampai dengan beberapa hari
terkait dengan informasi terkini. kedepan, tergantung pada skala
Prediksi dari waktu banjir ber- dari terjunan/percikan air.
dasarkan analisa data meteorolo- (Sumber: 44)
gi suhu, misalnya arah gerakan
badai, curah hujan awal, kelem- Flood Warning
baban udara, pergerakan suhu, Peringatan dini akan adanya banjir.
angin dll. Analisa atas informasi (Sumber: 7)
semacam itu yang terkait den-
gan tanggap keadaan arus dan Forum Koordinasi Daerah
sifat utama dapat memberikan Irigasi
suatu alasan pemberian perin- Sarana konsultasi dan komunikasi
gatan bahaya bencana banjir. antara wakil perkumpulan petani
Akumulasi dan analisa data yang pemakai air, wakil pengguna ja-
cepat, penyebaran dari tanda ringan irigasi, dan wakil pemerin-
peringatan, adalah penting bagi tah dalam rangka pengelolaan iri-
kehandalan dari suatu prakiraan gasi yang jaringannya berfungsi
SUMBER DAYA AIR

banjir. multiguna pada suatu daerah iri-


• Ilmu pengetahuan mengenai gasi. (Sumber: 2)
prakiraan ketinggian air, penge-
luaran air, waktu timbulnya ban-

35
melewati bawah bangunan (jalan,
G rel kereta api dan lain-lain).
(Sumber: 45)
Gambut
Tanah yang terdiri dari sisa-sisa ta- Gerakan Nasional Kemitraan
naman yang telah busuk. Penyelamatan Air (GNKPA)
(Sumber: 24) Gerakan Nasional Penyelamatan
Sumber Daya Air yang dilakukan
Garis Sempadan Jaringan oleh seluruh sektor dan pemangku
Irigasi kepentingan terkait (Stake Holder)
Batas pengamanan bagi saluran- yang bertujuan untukmengembali-
saluran dan/atau bangunan jaring- kan keseimbangan siklus hodrologi
an irigasi dengan jarak tertentu pada seluruh wilayah DAS kritis di
sepanjang saluran dan sekeliling seluruh Indonesia. (Sumber: 29)
bangunan. (Sumber: 2)
Groin
Garis Sempadan Sungai Struktur pengaman pantai yang
Garis batas kiri kanan saluran yang dibangun menjorok relatif tegak
menetapkan daerah yang dibutuh- lurus terhadap arah pantai, dan ba-
kan untuk keperluan pengamanan han konstruksinya umumnya kayu,
saluran. (Sumber: 7) baja, beton (pipa beton), dan batu.
(Sumber: 35)
Gorong-Gorong
Bangunan air yang dibangun di Groundsill
tempat-tempat dimana saluran Bangunan pemecah arus.
SUMBER DAYA AIR

Longsoran lumpur Longsoran tanah Longsoran batu


(rockslide)
(mudflow) (earthflow)

Gambar 1.06 Longsor (Sumber : 47)

36
(Sumber: 25) Bagian sungai sebelah muara.
(Sumber: 46)

Hujan Buatan
H Istilah yang digunakan oleh in-
stansi BPPT dalam pelaksanaan
pekerjaan modiikasi cuaca yang
Hak Guna Air bertujuan mempercepat proses ja-
Hak untuk memperoleh dan mema- tuhnya curah hujan di tempat ter-
kai atau mengusahakan air untuk tentu.
berbagai keperluan. (Sumber: 1) (Sumber: 22)

Hak Guna Usaha Air Hulu


Hak untuk memperoleh dan men- Bagian atas (sungai dsb).
gusahakan air. (Sumber: 1) (Sumber: 46)

Hak Pakai Air Hutan Bakau


Hak untuk memperoleh dan me- Komunitas vegetasi pantai tropis,
makai air. (Sumber: 1) yang didominasi oleh beberapa je-
nis pohon yang mampu tumbuh dan
Hilir berkembang pada daerah pasang
Selokan
(brook)
Gletser
Mata Air Sungai
(glacier)
(Spring) (river)

Lembah
(valley)
Endapan tanah baru
Sungai
(alluvial deposits)
(river)

Kikisan Cabang Sungai


(oxbow)
Penyalur delta
(delta distributary)
Dataran
(plain) Dataran banjir
(floodplain)
Air terjun
(waterfall) Anak Laut
Sungai (sea)
Jurang
Danau
(gorge)
(lake) Anak
sungai
Pertemuan
SUMBER DAYA AIR

sungai

Meandering
Delta

Gambar 1.07 Meandering (Sumber : 47)

37
surut pantai berlumpur, berfungsi irigasi pompa, dan irigasi tambak.
sebagai tempat wisata dan peng- (Sumber: 2)
hasil kayu, peredam gelombang
dan angin badai, pelindung erosi, Irigasi Pompa
penahan lumpur dan penangkap Irigasi yang sumber airnya berasal
sedimen. (Sumber: 39) dari air tanah atau air permukaan
yang dinaikkan dengan mengguna-
kan pompa maupun tenaga peng-
I gerak sejenis beserta dengan per-
lengkapannya. (Sumber: 9)

Iniltrasi Izin Prinsip Alokasi Air


Rembesan air melalui celah batu- Penetapan yang bersifat semen-
an. (Sumber: 32) tara yang diberikan kepada peng-
embang sebagai jaminan untuk
Inspeksi Rutin Jaringan Irigasi memperoleh sejumlah air dari
Pemeriksaan jaringan irigasi yang sumber air tertentu setelah irigasi
dilakukan secara rutin setiap perio- siap berfungsi, dan memuat per-
de tertentu (10 atau 15 hari sekali) syaratan antara lain peruntukan,
untuk mengetahui kondisi jaringan debit air, dan waktu pemberiannya.
irigasi. (Sumber: 12) (Sumber: 2)

Intensitas Hujan
Tinggi curah hujan dalam periode
tertentu, dinyatakan dalam satuan
J
mm/jam. (Sumber: 17)
Jalan Inspeksi Jaringan Irigasi
Intrusi Air Laut Jalan sepanjang saluran irigasi dan
Perembesan air laut ke dalam la- pembuang untuk keperluan in-
pisan tanah yang menuju ke dara- speksi. (Sumber: 28)
tan, sehingga terjadi percampuran
air laut dengan air tanah. Jalur Limpasan (Spillway)
(Sumber: 46) Sebuah jalur atau jalan air untuk
membuang kelebihan air
Irigasi Sebuah pekerjaan yang lebih pada
Usaha penyediaan, pengaturan, bendungan atau hilir dari bendung-
SUMBER DAYA AIR

dan pembuangan air irigasi untuk an pada punggung samping, dalam


menunjang pertanian yang jenis- bentuk sebuah pipa terbuka atau
nya meliputi irigasi permukaan, iri- tertutup. (Sumber: 44)
gasi rawa, irigasi air bawah tanah,

38
Jaringan Irigasi luran pembuangannya, bangu-
Saluran, bangunan, dan bangunan nan bagi, bangunan bagi-sadap,
pelengkapnya yang merupakan bangunan sadap, dan bangunan
satu kesatuan yang diperlukan un- pelengkapnya. (Sumber: 2)
tuk penyediaan, pembagian, pem-
berian, penggunaan, dan pembu- Jaringan Irigasi Semi Teknis
angan air irigasi. (Sumber: 2) Jaringan irigasi yang memiliki sedi-
kit bangunan permanen. Dan hanya
Jaringan Irigasi Desa satu alat pengukur aliran yang bia-
Jaringan irigasi yang dibangun, di- sanya ditempatkan pada bandung-
gunakan, dan dikelola oleh masy- an bendung. Sistem pemberian air
arakat desa atau pemerintah desa. dan sistem pembangunan air tidak
(Sumber: 2) mesti sama sekali terpisah. Penga-
liran air ke sawah yang dapat dia-
Jaringan Irigasi Primer tur, tetapi banyaknya aliran tidak
Bagian dari jaringan irigasi yang dapat diukur. Pembagian air tidak
terdiri dari bangunan utama, sa- dapat dilakukan dengan seksama.
luran induk/primer, yang dilen- (Sumber: 34)
gkapi dengan saluran pembu-
angan, bangunan bagi, bangunan Jaringan Irigasi Teknis
bagi sadap, bangunan sadap, ser- Jaringan yang sudah memisahkan
ta bangunan pelengkap lainnya. antara sistem irigasi, pembuang,
(Sumber: 2) dan jaringan tersier. (Sumber: 28)

Jaringan Irigasi Sederhana Jaringan Irigasi Tersier


Jaringan irigasi yang mempunyai Jaringan irigasi yang berfungsi se-
bangunan semi permanen, dan ti- bagai prasarana pelayanan air iri-
dak mempunyai alat pengukur dan gasi dalam petak tersier yang ter-
pengontrolan aliran, sehingga ali- diri dari saluran tersier, saluran ku-
ran tidak dapat diatur dan diukur. arter dan saluran pembuang, boks
Pembangunan dan atau penyem- tersier, boks kuarter, serta bangu-
purnaannya biasanya mendapat- nan pelengkapnya. (Sumber: 2)
kan bantuan pemerintah. Namun
pengelolaan dan pengoperasian- Jaringan Reklamasi Rawa
nya dilakukan oleh aparat desa. Keseluruhan saluran baik primer,
(Sumber: 34) sekunder, maupun tersier dan
SUMBER DAYA AIR

bangunan yang merupakan satu


Jaringan Irigasi Sekunder kesatuan, beserta bangunan pel-
Bagian dari jaringan irigasi yang engkapnya, yang diperlukan untuk
terdiri dari saluran sekunder, sa- pengaturan, pembuangan, pembe-

39
rian, pembagian, dan penggunaan Kawasan yang memberikan fungsi
air. (Sumber: 6) lindung pada sumber air, misalnya
daerah sempadan sumber air, dae-
rah resapan air, dan daerah sekitar
mata air. (Sumber: 1)
K Keandalan Air Irigasi
Kondisi/keadaan air irigasi yang da-
Kantong Lumpur pat tersedia dalam jumlah, waktu,
Bangunan untuk mengendapkan tempat, dan mutu sesuai dengan
dan menampung lumpur yang pada kebutuhan tanaman untuk mendu-
waktu tertentu dibilas. kung produktivitas usaha tani se-
(Sumber: 28) cara maksimal. (Sumber: 2)

Kapasitas Pompa Air Keandalan Prasarana Irigasi


Daya pompa air yang dapat men- Kondisi dan fungsi prasarana ja-
galirkan sejumlah debit air dalam ringan irigasi yang dapat membe-
satuan waktu. (Sumber: 20) rikan pelayanan irigasi secara opti-
mal. (Sumber: 2)
Kapasitas Tampungan Waduk
Kemampuan suatu waduk menam- Kecepatan Aliran
pung sejumlah air sampai pada Laju aliran air untuk menempuh
tinggi normal. (Sumber: 23) lintasan air pada satuan waktu ter-
tentu. (Sumber: 19)
Karakteristik Saluran
Data saluran berupa debit, kemi- Kedalaman Sungai/Saluran
ringan talut, dan sebagainya. Terbuka
(Sumber: 28) Jarak yang diukur ke arah verti-
kal dari muka air ke dasar sungai/
Kavitasi saluran terbuka. (Sumber: 15)
Terjadinya tekanan lebih kecil
dari 1 atm, yang mengakibatkan Kelas Air
gelembung-gelembung udara pada Peringkat kualitas air yang dinilai
permukaaan badan bendung, me- masih layak untuk dimanfaatkan
nimbulkan lubang-lubang karena bagi peruntukan tertentu.
terlepasnya butiran-butiran agre- (Sumber: 4)
SUMBER DAYA AIR

gat dari pemukaan konstruksi.


(Sumber: 28) Ketahanan Pangan
Kondisi terpenuhinya kebutuhan
Kawasan Lindung Sumber Air pangan bagi rumah tangga yang

40
tercermin dari tersedianya pangan Lembaga koordinasi dan komuni-
yang cukup, baik jumlah maupun kasi antara wakil pemerintah ka-
mutunya, aman, merata dan ter- bupaten/kota, wakil perkumpulan
jangkau. (Sumber: 3) petani pemakai air tingkat daerah
irigasi, dan wakil pengguna jarin-
Kolam Tandon Air gan irigasi pada kabupaten/kota.
Tempat penampungan air, dalam (Sumber: 2)
kondisi cukup jernih dan mempu-
nyai temperatur antara 20o – 30o. Konservasi Lahan
(Sumber: 20) Usaha pemanfaatan lahan dalam
usaha tani dengan memperhatikan
Komisi Irigasi Antarprovinsi kelas kemampuannya dan dengan
Lembaga koordinasi dan komunika- menerapkan kaidah-kaidah kon-
si antara wakil pemerintah kabupa- servasi tanah dan air agar lahan
ten/kota yang terkait, wakil komisi dapat digunakan secara lestari.
irigasi provinsi yang terkait, wakil (Sumber: 30)
perkumpulan petani pemakai air,
dan wakil pengguna jaringan irigasi Konservasi Rawa
lintas provinsi. (Sumber: 2) Pengelolaan rawa sebagai sum-
ber air yang berdasar pertimban-
Komisi Irigasi Kabupaten/Kota gan teknis, sosial ekonomis dan
Lembaga koordinasi dan komuni- lingkungan, bertujuan menjamin
kasi antara wakil pemerintah ka- dan memelihara kelestarian ke-
bupaten/kota, wakil perkumpulan beradaan rawa sebagai sumber
petani pemakai air tingkat daerah dari dan/atau meningkatkan fungsi
irigasi, dan wakil pengguna jarin- dan pemanfaatannya.
gan irigasi pada kabupaten/kota. (Sumber: 6)
(Sumber: 2)
Konservasi Sumber Daya Air
Komisi Irigasi Provinsi Upaya memelihara keberadaan
Lembaga koordinasi dan komuni- serta keberlanjutan keadaan, sifat,
kasi antara wakil pemerintah pro- dan fungsi sumber daya air agar
vinsi, wakil perkumpulan petani senantiasa tersedia dalam kuanti-
pemakai air tingkat daerah irigasi, tas dan kualitas yang memadai un-
dan wakil pengguna jaringan irigasi tuk memenuhi kebutuhan makhluk
pada provinsi, dan wakil komisi iri- hidup, baik pada waktu sekarang
SUMBER DAYA AIR

gasi kabupaten/kota yang terkait. maupun yang akan datang.


(Sumber: 2) (Sumber: 1)

Komisi Irigasi Kabupaten/Kota

41
menjadi lahan semi kritis atau la-
L han kritis. (Sumber: 30)

Lahan Semi Kritis/Hampir


La Nina Kritis
Fenomena mendinginnya suhu air Tanah-tanah yang kurang produktif
laut di daerah Samudra Pasiik Ten- akibat terjadinya erosi, tetapi ma-
gah dan Timur yang terjadi setiap sih dapat diusahakan untuk usaha
beberapa tahun dan berdampak pertanian, namun demikian pro-
pada perubahan cuaca di beberapa duktivitasnya relatif rendah.
bagian dunia. (Sumber: 40) (Sumber: 30)

Lahan Sawah Pasang Surut Lereng


Lahan sawah yang pengairannya Sisi (bidang, tanah) yang landai
tergantung pada air sungai yang atau miring. (Sumber: 46)
dipengaruhi oleh pasang surut air
laut. (Sumber: 29) Limpasan Tanggul
Aliran yang melewati tanggul/
Lahan Potensial Sawah tebing sungai. (Sumber: 28)
Bagian dari luas potensial yang
dapat dijadikan sawah, yang kon- Longsor
disinya masih berbentuk hutan se- Suatu proses perpindahan massa
mak-semak, padi ladang, dikurangi tanah atau batuan dengan arah
luas potensial. (Sumber: 45) miring dari kedudukan semula (se-
hingga terpisah dari massa yang
Lahan Kritis mantap), karena pengaruh gravi-
Lahan yang keadaannya memba- tasi, serangan arus, gempa, dan
hayakan stabilitas dan kelangsun- lain-lain, dengan jenis gerakan
gan tata air serta alam lingkungan, berbentuk rotasi dan translasi.
atau lahan pertanian yang sudah (Sumber: 14)
tidak lagi subur untuk ditanami.
(Sumber: 29) Luas Minimal Daerah Irigasi
Perbandingan antara luas lahan
Lahan Potensial Kritis pertanian beririgasi sebesar satu
Tanah-tanah yang masih produktif hektar dan kebutuhan beras bagi
bila diusahakan untuk usaha perta- 25 (dua puluh lima) orang pendu-
SUMBER DAYA AIR

nian, tetapi bila dalam pengelola- duk. (Sumber: 2)


annya tidak menggunakan kaidah-
kaidah konservasi tanah, maka Luas Lahan Rencana (Luas
tanah akan rusak dan cenderung Lahan Baku) Irigasi

42
Luas bersih dari suatu daerah iriga- Neraca Air
si, yang berdasarkan perencanaan Keseimbangan air, membandin-
teknis dapat diairi oleh jaringan iri- gkan air yang ada, air hilang dan
gasi. (Sumber: 45) air yang dimanfaatkan.
(Sumber: 28)
Luas Potensial
Bagian dari luas rencana yang jarin- Normalisasi Saluran
gan utamanya (saluran primer dan Tindakan mengembalikan kondi-
skunder) telah selesai dibangun. si saluran (dimensi maupun garis
(Sumber: 45) sempadan) yang ada ke kondisi
awal sesuai perencanaan.
(Sumber: 46)

M
Meandering
O
Aliran sungai yang berkelok-kelok
dan berpindah-pindah, akibat sedi- Operasi Sumber Daya Air
mentasi. (Sumber: 28) Kegiatan pengaturan, pengaloka-
sian, serta penyediaan air dan
Modiikasi Cuaca sumber air untuk mengoptimalkan
Upaya dengan cara memanfaatkan pemanfaatan prasarana sumber
parameter cuaca dan kondisi iklim daya air. (Sumber: 1)
pada lokasi tertentu untuk tujuan
meminimalkan dampak bencana Operasi Jaringan Irigasi
alam akibat iklim dan cuaca, seper- Upaya pengaturan air irigasi dan
ti kekeringan, banjir, dan kebaka- pembuangannya, termasuk kegia-
ran hutan. (Sumber: 1) tan membuka-menutup pintu ban-
gunan irigasi, menyusun rencana
Morfologi Sungai tata tanam, menyusun sistem go-
Bentuk dan keadaan alur sungai longan, menyusun rencana pem-
sehubungan dengan alirannya. bagian air, melaksanakan kalibrasi
(Sumber: 28) pintu/bangunan, mengumpulkan
data, memantau, dan mengevalu-
asi. (Sumber: 2)
SUMBER DAYA AIR

43
(Sumber: 2)
P Pemeliharaan Berkala Jaringan
Irigasi
Palung Sungai Usaha untuk mempertahankan
Cekungan yang terbentuk oleh ali- kondisi dan fungsi jaringan irigasi
ran air secara alamiah, atau galian yang dilaksanakan secara berkala.
untuk mengalirkan sejumlah air (Sumber: 12)
tertentu. (Sumber: 7)
Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Pasang Surut Laut Upaya menjaga dan mengamankan
Gelombang yang dibangkitkan oleh jaringan irigasi agar selalu dapat
adanya interaksi antara laut, ma- berfungsi dengan baik guna mem-
tahari, dan bulan. (Sumber: 43) perlancar pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya.
Pemanasan Global (Global (Sumber: 2)
Warming)
Fenomena peningkatan temperatur Pemeliharaan Sumber Daya Air
global dari tahun ke tahun karena Kegiatan untuk merawat sumber
terjadinya efek rumah kaca (gre- air dan prasarana sumber daya air
enhouse effect) yang disebabkan yang ditujukan untuk menjamin
oleh meningkatnya emisi gas-gas kelestarian fungsi sumber air dan
seperti karbondioksida (CO2), me- prasarana sumber daya air.
tana (CH4), dinitrooksida (N2O) (Sumber: 1)
dan CFC sehingga energi mataha-
ri terperangkap dalam atmosfer Pemeliharaan Rutin Jaringan
bumi. (Sumber: 31) Irigasi
Usaha untuk mempertahankan
Pembagian Air Irigasi kondisi dan fungsi jaringan irigasi
Kegiatan membagi air di bangunan yang dilaksanakan setiap waktu.
bagi maupun bangunan sadap da- (Sumber: 12)
lam jaringan primer dan/atau ja-
ringan sekunder. (Sumber: 2) Pemeliharaan Sungai
Usaha-usaha yang ditujukan un-
Pembuangan Air Irigasi/ tuk menjamin kelestarian fungsi
Drainase sungai sebagai sumber daya, serta
SUMBER DAYA AIR

Pengaliran kelebihan air yang su- untuk menjamin kelestarian fungsi


dah tidak dipergunakan lagi pada bangunan sungai. (Sumber: 7)
suatu daerah irigasi tertentu mela-
lui saluran pembuangan. Penampang Basah Sungai/

44
Saluran Terbuka ses alami. (Sumber: 11)
Penampang melintang sungai/salu-
ran terbuka yang dibatasi oleh da- Pengaturan Air Irigasi
sar sungai dan muka air. Kegiatan yang meliputi pemba-
(Sumber: 15) gian, pemberian, dan penggunaan
air irigasi. (Sumber: 2)
Penataan Ulang Sistem Irigasi
Pengaturan kembali sistem irigasi Pengelolaan Air di Tingkat
yang berkaitan dengan aspek tek- Usaha Tani
nis dan administratif, misalnya tata Segala usaha pendayagunaan air
letak saluran, dimensi saluran, pe- pada petak-petak tersier dan ja-
mutakhiran hasil inventarisasi aset ringan irigasi pedesaan, melalui
irigasi, dan penghapusan pem- pemanfaatan jaringan irigasi yang
biayaannya. (Sumber: 2) langsung berhubungan dengan pe-
tani dan arela pertaniannya, guna
Pencetakan Sawah memenuhi kebutuhan optimum
Kegiatan mengubah fungsi areal pertanian, termasuk pemeliharaan
tanah bukan sawah menjadi sawah jaringannya. (Sumber: 9)
beririgasi. (Sumber: 8)
Pengelolaan Aset Irigasi
Pendayagunaan Sumber Daya Proses manajemen yang terstruktur
Air untuk perencanaan pemeliharaan
Upaya penatagunaan, penyedia- dan pendanaan sistem irigasi guna
an, penggunaan, pengembangan, mencapai tingkat pelayanan yang
dan pengusahaan sumber daya air ditetapkan dan berkelanjutan bagi
secara optimal agar berhasil guna pemakai air irigasi dan pengguna
dan berdaya guna. (Sumber: 1) jaringan irigasi dengan pembiaya-
an pengelolaan aset irigasi seei-
Penelusuran Jaringan Irigasi sien mungkin. (Sumber: 2)
Kegiatan pemeriksaan secara lan-
gsung kondisi dan fungsi jaringan Pengelolaan Jaringan Irigasi
irigasi. (Sumber: 2) Kegiatan yang meliputi opera-
si, pemeliharaan, dan rehabilitasi
Pengamanan Jaringan Irigasi jaringan irigasi di daerah irigasi.
Upaya menjaga kondisi dan fung- (Sumber: 2)
si jaringan irigasi serta mencegah
SUMBER DAYA AIR

terjadinya hal-hal yang merugikan Pengelolaan Sumber Daya Air


terhadap jaringan dan fasilitas ja- Upaya merencanakan, melaksa-
ringan, baik yang diakibatkan oleh nakan, memantau, dan mengeva-
ulah manusia, hewan, maupun pro- luasi penyelenggaraan konservasi

45
sumber daya air, pendayagunaan bilan keputusan, sampai den-
sumber daya air, dan pengendalian gan pelaksanaan kegiatan pada
daya rusak air. (Sumber: 1) tahapan perencanaan, pembangu-
nan, peningkatan, operasi, pemeli-
Pengelolaan Sumber Daya Air haraan, dan rehabilitasi.
Terpadu (Sumber: 11)
Pengelolaan sumber daya air yang
dilaksanakan dengan melibatkan Pengembangan Jaringan
semua pemilik kepentingan antar Irigasi
sektor dan antar wilayah adminis- Pembangunan jaringan irigasi baru
trasi. (Sumber: 1) dan/atau peningkatan jaringan iri-
gasi yang sudah ada. (Sumber: 2)
Pengelolaan Sumber Daya Air
Berwawasan Lingkungan Pengembangan Sungai
Pengelolaan sumber daya air yang Upaya yang dilakukan untuk men-
memperhatikan keseimbangan ingkatkan kemanfaatan fungsi
ekosistem dan daya dukung ling- sungai sebesar-besarnya tanpa
kungan. (Sumber: 1) merusak keseimbangan sungai dan
lingkungannya. (Sumber: 7)
Pengelolaan Sumber Daya Air
Berkelanjutan Pengendalian Daya Rusak Air
Pengelolaan sumber daya air yang Upaya untuk mencegah, menang-
tidak hanya ditujukan untuk ke- gulangi, dan memulihkan keru-
pentingan generasi sekarang tetapi sakan kualitas lingkungan yang
juga termasuk untuk kepentingan disebabkan oleh daya rusak air.
generasi yang akan datang. (Sumber: 1)
(Sumber: 1)
Pengendalian Sungai
Pengembangan Daerah Rawa Upaya untuk lebih memantapkan
Pematangan dan pemanfaatan la- aliran sungai sepanjang tahun,
han tanah di daerah-daerah rawa guna memperoleh kemanfaatan
antara lain untuk pertanian. sungai sebesar-besarnya, dan
(Sumber: 45) mengurangi/meniadakan daya ru-
sak air terhadap sungai dan ling-
Pengembangan dan kungannya. (Sumber: 7)
Pengelolaan Sistem Irigasi
SUMBER DAYA AIR

Partisipatif (PPSIP) Pengguna Jaringan Irigasi


Penyelenggaraan irigasi berbasis Pemanfaat jaringan irigasi selain
peran serta masyarakat petani mu- petani yang mendapatkan hak guna
lai dari pemikiran awal, pengam- air secara tersendiri. (Sumber:2)

46
lah, dan mutu sesuai dengan kebu-
Penggunaan Air Irigasi tuhan untuk menunjang pertanian
Kegiatan memanfaatkan air dari dan keperluan lainnya.
petak tersier untuk mengairi lahan (Sumber: 2)
pertanian pada saat diperlukan.
(Sumber: 2) Perbaikan Jaringan Irigasi
Usaha untuk mengembalikan kon-
Peningkatan Jaringan Irigasi disi dan fungsi saluran dan/atau
Kegiatan meningkatkan fungsi dan bangunan irigasi secara parsial.
kondisi jaringan irigasi yang sudah (Sumber: 12)
ada atau kegiatan menambah luas
areal pelayanan pada jaringan iri- Perbaikan Darurat Jaringan
gasi yang sudah ada dengan mem- Irigasi
pertimbangkan perubahan kondisi Kegiatan penanggulangan yang
lingkungan daerah irigasi. berupa perbaikan dan bersifat
(Sumber: 2) darurat akibat suatu bencana agar
saluran dan/atau bangunan dalam
Peningkatan Jaringan satu sistem jaringan irigasi dapat
Reklamasi Rawa segera berfungsi. (Sumber: 12)
Peningkatan kemampuan pelayan-
an dari tingkat pelayanan yang te- Perencanaan Sumber Daya Air
lah dicapai sebelumnya. Suatu proses kegiatan untuk me-
(Sumber: 6) nentukan tindakan yang akan di-
lakukan secara terkoordinasi dan
Penurunan Muka Tanah (Land terarah dalam rangka mencapai
Subsidence) tujuan pengelolaan sumber daya
Suatu fenomena alam turunnya air. (Sumber: 1)
permukaan tanah yang disebabkan
oleh pengambilan air tanah yang Perencanaan Pemeliharaan
berlebihan, beban bangunan yang Jaringan Irigasi
berlebihan, konsolidasi alamiah Suatu proses perancangan peme-
dari lapisan-lapisan tanah, serta liharaan jaringan irigasi sebelum
pengaruh gaya-gaya tektonik. pelaksanaan pemeliharaan dimu-
(Sumber: 33) lai yang meliputi inspeksi, survei,
desain, dan penyusunan program.
Penyediaan Air Irigasi (Sumber: 12)
SUMBER DAYA AIR

Penentuan volume air per satuan


waktu yang dialokasikan dari suatu Perkolasi
sumber air untuk suatu daerah iri- Gerakan air dalam tanah dengan
gasi yang didasarkan waktu, jum- arah vertikal ke bawah.

47
(Sumber: 28)
Pintu Air Otomatis
Perlindungan Sungai Pintu air yang dapat membuka dan
Upaya pengamanan sungai ter- menutup secara otomatis akibat
hadap kerusakan-kerusakan yang perbedaan tinggi muka air di hulu
disebabkan oleh tindakan manusia dan di hilir bangunan.
dan alam. (Sumber: 7) (Sumber: 24)

Pertanian Rakyat Pola Pengelolaan Sumber Daya


Budi daya pertanian yang melip- Air
uti berbagai komoditi, yaitu per- Kerangka dasar dalam merenca-
tanian tanaman pangan, perika- nakan, melaksanakan, memantau,
nan, peternakan, perkebunan, dan mengevaluasi kegiatan kon-
dan kehutanan, yang dikelola oleh servasi sumber daya air, pendaya-
rakyat dengan luas tertentu yang gunaan sumber daya air, dan pen-
kebutuhan airnya tidak lebih dari 2 gendalian daya rusak air.
liter per detik per kepala keluarga. (Sumber: 1)
(Sumber: 1)
Polder
Petak Irigasi Cekungan tanah alami atau kolam
Petak lahan yang memperoleh air buatan yang digenangi air dan di-
irigasi. (Sumber: 5) kelilingi tanggul, tinggi rendah air
diatur oleh sejumlah parit yang
Petak Primer bermuara di induk parit, dan pada
Petak yang terdiri dari beberapa induk parit terdapat mesin pompa
petak sekunder yang airnya dialir- untuk membuang air yang berle-
kan langsung dari saluran primer. bihan. (Sumber: 46)
(Sumber: 2)
Pos Duga Air
Petak Sekunder Bangunan di sungai yang dipilih
Petak yang terdiri dari beberapa untuk mengamati tinggi muka air
petak tersier yang kesemuanya di- secara sistematik agar dapat ber-
layani oleh satu saluran sekunder. fungsi untuk menentukan debit.
(Sumber: 2) (Sumber: 16)

Petak Tersier Prasarana Sumber Daya Air


SUMBER DAYA AIR

Kumpulan petak sawah yang mer- Bangunan air beserta bangunan


upakan satu kesatuan dan menda- lain yang menunjang kegiatan
patkan air irigasi melalui satu ja- pengelolaan sumber daya air, baik
ringan irigasi tersier. (Sumber: 2) langsung maupun tidak langsung.

48
(Sumber: 1)
Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Prinsip Satu Sistem Irigasi Satu Kegiatan perbaikan jaringan irigasi
Kesatuan Pengembangan dan guna mengembalikan fungsi dan
Pengelolaan pelayanan irigasi seperti semula.
Dalam satu daerah irigasi yang (Sumber: 2)
mendapat pelayanan irigasi dari
satu sistem irigasi yang terdiri atas Rehabilitasi Lahan
jaringan primer, jaringan sekun- Kegiatan pemulihan kemampuan
der, dan jaringan tersier diterapkan sumberdaya lahan pertanian yang
satu sistem perencanaan, pelak- telah mengalami degradasi lahan.
sanaan, monitoring, dan evaluasi. (Sumber: 30)
(Sumber: 2)
Rehabilitasi Rawa
Pengembalian kemampuan pelay-
anan jaringan reklamasi rawa se-
R perti keadaan semula.
(Sumber: 6)

Rawa Reklamasi Rawa


Lahan genangan air secara alamiah Upaya meningkatkan fungsi dan
yang terjadi terus menerus atau pemanfaatan rawa untuk kepen-
musiman akibat drainase alamiah tingan masyarakat luas.
yang terhambat serta mempunyai (Sumber: 6)
ciri-ciri khusus secara isik, kimia-
wi, dan biologis. (Sumber: 6) Rencana Pengelolaan Sumber
Daya Air
Rawa Lebak/rawa non pasang Hasil perencanaan secara meny-
surut/ rawa pedalaman eluruh dan terpadu yang diperlukan
Rawa yang terletak jauh dari pan- untuk menyelenggarakan pengelo-
tai sehingga tidak dipengaruhi oleh laan sumber daya air. (Sumber: 1)
pasang surutnya air laut.
(Sumber: 41) Revetment
Batu atau material lain yang digu-
Rawa Pasang Surut nakan untuk memperkuat dinding,
Tanah rawa yang datar dan rendah dll. (Sumber: 40)
SUMBER DAYA AIR

melintang oleh saluran interlace


dan tidal sloughs dan biasanya ter- Rip-Rap
genang saat pasang. Susunan bongkahan batu alam
(Sumber: 42) atau blok-blok beton buatan den-

49
gan ukuran dan volume tertentu Cabang saluran sekunder yang
yang digunakan antara lain seba- berfungsi baik sebagai pembuan-
gai tambahan peredam energi di gan maupun pemberian air.
hilir bendung dan sebagai lapisan (Sumber: 6)
perisai untuk mengurangi keda-
laman penggerusan setempat dan Sawah Irigasi (Luas Sawah
untuk melindungi tanah dasar di Fungsional)
hilir peredam energi bendung. Sawah yang merupakan bagian dari
(Sumber: 34) luas potensial yang sumber airnya
berasal dari saluran melalui sistem
jaringan irigasi melalui sistem jar-
ingan irigasi. (Sumber: 45)
S Seawall
Dinding banjir yang berfungsi se-
Saluran Irigasi Air Tanah bagai pelindung/penahan terhadap
Bagian dari jaringan irigasi air ta- kekuatan gelombang.
nah yang dimulai setelah bangunan (Sumber: 42)
pompa sampai lahan yang diairi.
(Sumber: 2) Sedimen Abrasif
Sedimen yang terdiri dari pasir
Saluran Primer keras dan tajam bersama den-
Saluran utama dari jaringan re- gan aliran dapat menimbulkan
klamasi rawa yang berfungsi baik erosi pada permukaan konstruksi.
untuk pembuangan maupun pem- (Sumber: 28)
berian air. (Sumber: 6)
Sedimen Dasar
Saluran Sekunder Sedimen pada dasar sungai/salu-
Cabang utama dari saluran primer ran. (Sumber: 28)
rawa yang berfungsi untuk pem-
buangan maupun pemberian air. Sedimen Layang
(Sumber: 6) Sedimen di dalam air, yang me-
layang karena gerakan air.
Saluran Suplesi (Sumber: 28)
Saluran pembawa yang berfungsi
membawa/mengalirkan air yang Sedimentasi
SUMBER DAYA AIR

disuplesikan ke saluran pembawa Proses dimana sedimen yang ter-


atau ke sungai. (Sumber: 45) jadi karena penghambatan pada
aliran air terdeposit pada saluran
Saluran Tersier air, saluran pembuangan terbuka

50
atau pada pipa pembuang. Pada permukaan sebagai siklus hidro-
Irigasi atau drainase. logis yang merupakan salah satu
(Sumber: 44) bentuk kawasan lindung.
(Sumber: 51 )
Siphon
Bangunan air yang dipakai un- Subak
tuk mengalirkan air irigasi dengan Masyarakat hukum adat yang ber-
menggunakan gravitasi yang me- sifat sosio agraris religius yang
lewati bagian bawah saluran pem- secara historis tumbuh dan ber-
buang, cekungan, anak sungai atau kembang sebagai organisasi dibi-
sungai. (Sumber: 45) dang tata guna air ditingkat usaha
tani. (Sumber: 45)
Sistem Drainase Makro Sudetan
Jaringan drainase yang mengum- Alur baru yang dibuat di luar alur
pulkan air buangan dari jaringan sungai lama untuk keperluan-
drainase mikro dan menyalurkan- keperluan pengelakan aliran,
nya ke sistem pembuang alamiah penurunan muka air banjir, dan
terdekat seperti sungai dan danau. pembangunan bendung.
(Sumber: 38) (Sumber: 28)

Sistem Drainase Mikro Sumber Air


Jaringan drainase yang melayani Tempat atau wadah air alami dan/
suatu kawasan perkotaan yang te- atau buatan yang terdapat pada,
lah terbangun (luas tipikal sekitar di atas, ataupun di bawah permu-
10 Ha) seperti perumahan, kawa- kaan tanah. (Sumber: 1)
san perdagangan, industri, pasar,
atau komplek pertokoan. Sumber Daya Air
(Sumber: 38) Air, sumber air, dan daya air yang
terkandung di dalamnya.
Sistem Irigasi (Sumber: 1)
Prasarana irigasi, air irigasi, mana-
jemen irigasi, kelembagaan peng- Sumur Air Tanah Dalam
elolaan irigasi dan sumber daya Sarana penyediaan air bersih
manusia. (Sumber: 12) berupa sumur dalam yang dibuat
dengan mengebor tanah pada ked-
Situ alaman muka air minimal 7 meter
SUMBER DAYA AIR

Suatu wadah genangan air di atas dari permukaan tanah dan keda-
permukaan tanah yang terbentuk laman dasar lebih dari 30 meter.
secara alamai maupun buatan yang (Sumber: 27)
airnya berasal dari tanah atau air

51
Sumur Pemeriksaan Tanggul Sungai
1. Sebuah sumur yang tidak di- Sebuah bendungan rendah atau
pompa dan digunakan untuk dinding yang menyeberangi sebuah
mengamati peningkatan per- sungai untuk menaikan tingkat
mukaan air di bawah tanah atau hulu. (Sumber: 44)
permukaan piezometrik.
2. Sumur yang digunakan untuk Tata Air
mengamati suatu hasil, tetapi Susunan dan letak air, yaitu semua
umumnya pada kondisi yang air yang terdapat di dalam dan atau
berbahaya, seperti gangguan berasal dari sumber-sumber air,
pada kandungan air asin atau baik yang terdapat di atas maupun
polutan yang terdapat pada air di bawah permukaan tanah (tidak
tanah. (Sumber: 42) termasuk dalam pengertian ini air
terdapat di laut). (Sumber: 45)
Sungai
Tempat-tempat dan wadah-wadah Tata Pengairan
serta jaringan pengaliran air mulai Susunan dan letak sumber-sumber
dari mata air sampai muara den- air dan atau bangunan-bangunan
gan dibatasi kanan dan kirinya ser- pengairan menurut ketentuan
ta sepanjang pengalirannya oleh teknik pembinaannya di suatu
garis sempadan. (Sumber: 7) wilayah pengairan tertentu.
(Sumber: 45)

Tebing Sungai
T Sisi alamiah sungai yang mem-
batasi pengaliran sungai pada ket-
inggian air normal. (Sumber: 45)
Talang Air
Bangunan air yang dipakai untuk Terasering
mengalirkan air irigasi dengan Bangunan konservasi tanah yang
menggunakan gravitasi yang me- dibuat sejajar garis kontur yang
lewati bagian atas saluran pembu- dilengkapi saluran peresapan, sa-
ang, cekungan, anak sungai atau luran pembuangan air (SPA) serta
sungai. (Sumber: 45) tanaman penguat teras yang ber-
fungsi sebagai pengendali erosi.
Tanggul Banjir (Sumber: 30)
SUMBER DAYA AIR

Konstruksi untuk mencegah ter-


jadinya banjir di belakang tanggul Terowongan
tersebut. (Sumber: 28) Saluran yang membawa air me-
nembus bukit-bukit dan medan

52
yang tinggi, yang pada tempat- km2. (Sumber: 1)
tempat tertentu diperkuat dengan
pasangan. (Sumber: 45) Wilayah Pantai
Wilayah pertemuan antara daratan
Tetrapod dan lautan. (Sumber: 37)
Salah satu jenis konstruksi peme-
cah gelombang (Break Water).
(Sumber: 36)

Tinggi Muka Air (Water Level)


Z
Elevasi permukaan air pada suatu
penampang melintang sungai ter- Zona Pemanfaatan Sumber Air
hadap suatu titik elevasi tertentu. Ruang pada sumber air (waduk,
(Sumber: 22) danau, rawa, atau sungai) yang
dialokasikan, baik sebagai fungsi
lindung maupun fungsi budidaya.
(Sumber: 1)

W
Waduk
Wadah air yang terbentuk sebagai
akibat dibangunnya bangunan sun-
gai dalam hal ini bangunan ben-
dungan, dan berbentuk pelebaran
alur/badan/palung sungai.
(Sumber: 7)

Waduk Kaskade
Beberapa waduk yang dibangun
pada satu sungai yang sama dan
biasanya beroperasi dalam satu
sistem integrasi. (Sumber: 23)

Wilayah Sungai
Kesatuan wilayah pengelolaan
SUMBER DAYA AIR

sumber daya air dalam satu atau


lebih daerah aliran sungai dan/atau
pulau-pulau kecil yang luasnya ku-
rang dari atau sama dengan 2.000

53
SUMBER:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang


Sumber Daya Air
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006
Tentang Irigasi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002
Tentang Ketahanan Pangan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 tahun 2001
tentang Irigasi
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 27 Tahun 1991
Tentang Rawa
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1991
Tentang Sungai
8. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 54 tahun 1980 tentang
Kebijaksanaan Mengenai Pencetakan Sawah
9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1984 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Pembinaan Perkumpulan Petani Pemakai Air
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Dewan Sumber Daya Air
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30 /PRT/M/2007 Tentang
Pedoman Pengembangan Dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 32 / PRT / M / 2007
Tentang Pedoman Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi
13. SNI 03-0090-1999 Tentang Spesiikasi Bronjong Kawat
14. SNI 03-3441-1994 tentang Tata Cara Perencanaan Teknik Pelindung
Tebing Sungai dari Pasangan Batu
15. SNI 03-2819-1992 tentang Metode Pengukuran Debit Sungai dan
Saluran Terbuka dengan Alat Ukur Arus Tipe Baling-Baling
16. SNI 03-2526-1991 tentang Metode Pemilihan Lokasi Pos Duga Air di
Sungai
17. SNI 03-2415-1991 tentang Metode Perhitungan Debit Banjir
18. SNI 03-1731-1989 tentang Tata Cara Keamanan Bendungan
19. Revisi SNI 03-3409-1994 Tentang Tata Cara Pengukuran Kecepatan
SUMBER DAYA AIR

Aliran Pada Uji Model Hidraulik Fisik (UMH-Fisik) Dengan Alat Ukur
Kecepatan Aliran Tipe Tabung Pilot
20. Revisi SNI 03-3965-1995 Tentang Tata Cara Pembuatan Model Fisik
Sungai Dengan Dasar Tetap

54
21. Pedoman Konstruksi dan Bangunan No. Pd T-09-2004-A tentang
Perencanaan Bendung Karet Isi Udara
22. Pedoman Konstruksi dan Bangunan No. Pd T-20-2004-A tentang
Monitoring dan Evaluasi Hasil Penerapan Teknologi Modiikasi Cuaca
(TMC) dalam Rangka Pengisian Waduk
23. Pedoman Konstruksi dan Bangunan No. Pd T-21-2004-A tentang
Pengoperasian Waduk Kaskade Berpola Listrik-Listrik Multiguna
24. Adhi Widjaja, dkk. 1997. Pengelolaan Tanah dan Air di Lahan Pasang
Surut. Proyek Penelitian Pengembangan Pertanian Rawa Terpadu-ISDP
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. www.pustaka-deptan.
go.id
25. Anonim. 2003. “Section Groundsill” Progo Diperbaiki Maret . www.
indomedia.com
26. Anonim. 2005. Kalau Pemkab Magelang Jual Air ke Yogyakarta. www.
digilib.ampl.or.id
27. Anonim. 2008. Sumur Dalam. www.dimsum.its.ac.id
28. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah. 2002. Pedoman / Petunjuk Teknik dan Manual
Irigasi (Standar Perencanaan Irigasi).
29. Departemen Kehutanan
30. Direktorat Pengelolaan Lahan Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan
dan Air Departemen Pertanian. 2007. Pedoman Teknis Pengembangan
Usaha Tani Konservasi Lahan Terpadu (PUKLT). www.pla.deptan.go.id
31. Fakultas Geograi Universitas Gadjah Mada. 2007. Pemanasan Global.
www.geo.ugm.ac.id
32. Hindarko. 2002. Manfaatkan Air Tanah tanpa Merusak Kelestariannya.
ESHA. Jakarta
33. Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Institut Teknologi Bandung. Pemantauan Penurunan Tanah (Land
Subsidence) di Kota-Kota Besar dengan GPS. www.geodesy.gd.itb.
ac.id
34. Mawardi, Erman dan Momed. Mohd. 2002. Desain Hidraulik Bendung
Tetap untuk Irigasi Teknis. ALFABETA. Bandung
35. Penyusunan Arahan Pemanfaatan Ruang Daerah Aliran Sungai (DAS)
Asahan) Ditjen Tata Ruang, 2007
36. Pusat Komunikasi Publik Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Pulau
SUMBER DAYA AIR

Nipah Prioritas Tinggi untuk Dikembangkan. www.penataanruang.net


37. Sampurno. Pengembangan Kawasan Pantai Kaitannya dengan
Geomorfologi. Proceeding Studi Dampak Timbal Balik Antar
Pembangunan Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan

55
Global. Departemen Geologi Institut Teknologi Bandung
38. Soenarno. 2004. Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Banjir dan
Drainase Perkotaan. www.air.bappenas.go.id
39. Wahyundari, I Gusti Ayu Putu. 2007. Bahaya Abrasi dan
Penanggulangannya. www.baliprov.go.id
40. Wehmeier, Sally. 2005. Oxford Advanced Learner’s Dictionary.7th
edition.Oxford University Press.New York
41. Website Staf Akademik Universitas Gajah Mada (www.bws.staff.ugm.
ac.id)
42. Kamus Intranet Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen
Pekerjaan Umum (wrdc.net)
43. Webiste Wikipedia Indonesia (www.id.wikipedia.org)
44. Kamus Teknik Multibahasa ICID (International Commission on
Irrigation and Drainage) tentang Irigasi dan Drainase
45. Website Departemen Pekerjaan Umum (www.pu.go.id)
46. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring (www.pusatbahasa.
diknas.go.id)
47. Corbell, Jean-Claude dan Archambault Ariane. 2007. The Visual
Dictionary with Deinitions. QA International Canada
48. Bahan Rapat Panitia Kerja Pansus Rancangan Undang-Undang Tata
Ruang.2007. Kawasan Berbentuk Hutan pada Daerah Aliran Sungai
(DAS)
49. Website Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Provinsi Jawa Timur (www.
dpuairjatim.org)
50. Website Universitas Negeri Malang (www.malang.ac.id)
51. Perpres 54/2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabek
Punjur
52. Situs Cipta Karya (http://ciptakarya.pu.go.id/_pam/Istilah/Istilah.
htm
SUMBER DAYA AIR

56
ge tone diperoleh dari relektivitas
ISTILAH radar terhadap suatu tempat.
UMUM
Informasi
Makna atau pengertian yang da-
Analog Data pat diambil dari suatu data dengan
Representasi data secara atau da- menggunakan konversi – konversi
lam bentuk kontinyu. yang umum digunakan di dalam
representasinya. Informasi juga
Artiicial Intelligent merupakan analisis dan sinte-
Kemampuan komputer untuk sis terhadap data, atau informasi
melakukan operasi-operasi seperti adalah data yang telah diorganisa-
pembelajaran dan pengambilan sikan ke dalam bentuk yang sesuai
keputusan yang dilakukan oleh dengan kebutuhan seseorang, ma-
manusia. najer, staf atau orang lain di dalam
suatu organisasi atau perusahaan.
Data
Representasi dari kenyataan apa Metadata
adanya di lapangan, konsep – Data tambahan berupa keterangan
konsep, atau instruksi – instruksi (tanggal produksi, jenis intrumen
yang diformalkan dan sesuai untuk yang digunakan, dll).
komunikasi, interpretasi atau pem-
rosesan baik yang dilakukan oleh Vector Data
manusia maupun secara otomatis Representasi itur spasial yang se-
dengan bantuan mesin atau alat – cara eksplisit merekam koordinat
alat bantu lainnya. geospasial dan atributnya dengan
menggunakan point, garis, dan po-
Resolusi lygon.
Kemampuan seluruh sistem peng-
indraan jauh, termasuk lensa, an- Vision Mechanism
tena, tampilan, singkapan, pemro- Penggunaan prinsip-prinsip system
sesan, dan faktor lain, untuk men- penglihatan manusia diterapkan
ghasilkan gambar tertentu yang pada pemahaman tentang citra.
tajam.

Image (Citra)
Representasi pictorial yang dipero- ISTILAH
leh dari panjang gelombang berbe- SUMBER DAYA AIR
SUPLEMEN

da-beda dalam spektrum elektro-


magnetik. Pada sistem radar, ima-

338
Bangunan Kantong Lumpur inklusi, dan atau areal sisa (mis-
Bangunan yang berada di pangkal cellaneous land area). Lihat satuan
saluran induk, yang berfungsi un- peta.
tuk menampung dan mengendap-
kan lumpur, pasir dan kerikil, su- Eisiensi Irigasi
paya bahan endapan tersebut tidak Rasio air yang dikonsumsi secara
terbawa sepanjang saluran di hilir- aktual oleh tanaman pangan pada
nya. Bangunan dibilas pada waktu- suatu areal yang teririgasi sammpai
waktu tertentu. jumlah air yang ada dipenuhi dari
sumbernya ke dalam areal.
Bangunan Pelimpah
Bangunan air yang terletak di hulu Eisiensi Penggunaan Air
bangunan talang, siphon dan lain- Bahan kering atau bagian yang di-
lain, untuk keamanan jaringan. panen dari suatu tanaman pangan
Bangunan bekerja otomatis deng- per satuan air yang dikonsumsi.
an naiknya muka air.
Erosi
Bangunan Sekunder Pelepasan dan pergerakan tanah
Saluran yang membawa air dari sa- atau batuan oleh air, angin, es,
luran primer ke petak-petak tersier atau gravitasi. istilah-istilah be-
yang dilayani oleh saluran sekun- rikut dipakai untuk menjelaskan
der tersebut. Batas ujung saluran berbagai tipe erosi air dan angin.
ini adalah pada bangunan sadap
terakhir. Eutroikasi
Proses menjadi eutroik atau kaya
Dataran Banjir hara terlarut.
Lahan yang membatasi suatu ali-
ran, yang terbuat dari sedimen dari Evapotranspirasi
limpasan arus dan mengacu pada Kehilangan kombinasi antara air
pengendapan saat aliran/arus be- dari suatu areal tertentu, dan se-
rada dalam keadaan banjir. lama suatu periode waktu terten-
tu, oleh evaporasi dari permukaan
Delineasi tanah dan dengan transpirasi oleh
Suatu bagian lanskap yang dit- tanaman.
unjukkan oleh suatu batas yang
tertutup pada suatu peta tanah Gambut
yang menentukan suatu areal ter- Bahan tanah terpisah-pisah yang
tentu, suatu bentuk tertentu, dan menyusun sebagian besar bahan
SUPLEMEN

suatu lokasi tertentudari satu atau organik belum terdekomposisi atau


lebih komponen tanah ditambah sebagian terdekomposisi yang ter-

339
akumulasi saat kondisi lengas yang organik aslinya telah teralterasi
berlebihan. baik secara isik maupun kimiawi.
Hasil akhirnya dapat dipakai untuk
Hidrologi tanah, atau dapat digunakan seba-
Ilmu yang mempelajari distribusi gai campuran dalam pot. Kadang-
dan pergerakan air. kadang disebut ”pupuk kandang
buatan” atau ”pupuk kandang sin-
Hidrologi Air Bawah Tanah tetis”. Di Eropa penggunaannya
Ilmu yang mempelajari pergerakan sebagai campuran pot untuk ta-
larutan tanah dalam zone jenuh naman yang ditumbuhkan dalam
pada proil tanah. kontainer.

Hidrologi Air Tanah Landslide


Ilmu yang mempelajari distribusi (i) Suatu massa bahan yang ber-
dan pergerakan larutan tanah da- gerak ke bawah karena pengaruh
lam. gravitasi, biasanya dibantu oleh air
(saat bahan tersebut jenuh). (ii)
Hidrologi Permukaan Pergerakan suatu massa tanah, ba-
Ilmu yang mempelajari distribusi tuan, atau debris ke bawah dengan
dan perpindahan air pada permu- cepat.
kaan tanah.
Longsoran
Iniltrasi Pergerakan masa tanah dan bahan
Masuknya air ke dalam tanah. tanah yang lambat ke bawah pada
lereng yang relatif curam terutama
Irigasi disebabkan oleh gravitasi, dan dip-
Suatu pemakaian air secara bua- ermudah oleh penjenuhan oleh air
tan ke dalam tanah untuk me- dan proses pencairan dan pembe-
menuhi kebutuhan tanaman yang kuan yang bergantian.
ditanam.
Luas Rencana
Kompos Luas Bersih dari suatu daerah iri-
Sisa-sisa organik, atau campuran gasi, yang berdasarkan perenca-
sisa-sisa organik dan tanah, yang naan teknis oleh jaringan Irigasi
telah tercampur, rata dan lembab, (Pu-Pengairan).
dengan atau tanpa penambahan-
bahan pupuk dan kapur, dan bia- Morfologi Tanah
sanya telah mengalami dekom- (i) Kandungan isik, terutama sifat
SUPLEMEN

posisi termoilik sampai bahan struktural dari suatu proil tanah


yang terdiri dari jenis, ketebalan,

340
dan penyusunan horison dalam yang lebih besar (Sungai dan Laut)
suatu proil, dan tekstur, struktur, ke saluran pembuang yang lebih
konsistensi, dan porositas tiap ho- kecil (PU-Pengairan)
rison. (ii) Karakteristik struktural
dari tanah atau sebarang bagian- Plasma
nya. Bagian bahan tanah yang mampu
untuk dipindahkan, disusun kem-
Permeabilitas Tanah bali, dan/atau terkonsentrasi kera-
(i) Kemudahan dimana gas, cairan, na proses pembentukan tanah.
atau akar tanaman dapat masuk Termasuk di dalamnya adalah se-
atau melalui sebongkah tanah atau mua bahan, baik mineral atau or-
lapisan tanah. Karena adanya per- ganik, yang berukuran koloid dan
bedaan horison tanah dalam per- bahan relatif larut yang tidak terisi
meabilitas, horison tertentu yang di dalam butiran skeleton.
dicari harus ditunjukkan. (ii) Sifat
medium porus itu sendiri yang ber- Pori-Pori Tanah
hubungan dengan kemudahan di- Bagian dari berat isi tanah yang
mana gas, cairan, atau bahan lain tidak terisi oleh partikel tanah;
dapat melaluinya. Dulu sering dip- ronggarongga.
ergunakan sebagai nilai ”k” dalam
hukum Darcy. Nilai ”k” adalah per- Porositas
meabilitas intrinsik. Lihat permea- Persentase volume dari gumpalan
bilitas intrinsik, hukum Darcy, dan total yang tidak diisi oleh partikel
air tanah. padatan.

Permukaan Erosi Ppm (Bagian Per Sejuta)


Suatu permukaan lahan yang di- (i) Suatu konsentrasi larutan yang
bentuk oleh gaya erosi dari angin, dilambangkan dalam satuan berat
angin, atau air; tapi biasanya mer- atau satuan massa solut (bahan
upakan hasil air mengalir. yang terlarut) per sejuta satuan
berat atau satuan massa larutan.
Pertanian Lahan Kering (ii) suatu konsentrasi padatan yang
Suatu praktek produksi tanaman dilambangkan dalam satuan berat
pangan tanpa irigasi (pertanian ta- atau satuan massa bahan yang di-
dah hujan). tambahkan atau terkandung per
sejuta satuan berat atau satuan
Pintu Klep massa padatan, seperti tanah.
Bangunan air di saluran pembuang
SUPLEMEN

yang berfungsi untuk mencegah Salinasi


masuknya dari saluran pembuang Proses dimana garam-garam ter-

341
larut terakumulasi dalam tanah. Suatu tanah dimana sifat-sifatnya
dapat berbeda dari tanah yang lain
Sedimen untuk membuat suatu seri tanah
Partikel yang ditransportasi dan baru, tapi hanya berada dalam su-
didepositkan dari bahan batuan, atu areal yang terbatas yang tidak
tanah atau biologi. memungkinkan dibuatnya suatu
nama seri tanah yang baru.
Siklus Hidrologi
Keadaan air dari saat presipitasi
sampai air dikembalikan lagi ke
atmosfer oleh evaporasi dan siap ISTILAH
kembali dipresipitasikan. BINA MARGA
Sprinkler
Air disemprotkan di atas permu- Abutment
kaan tanah melalui nozzle dalam Bangunan bawah jembatan yang
suatu sistem bertekanan. terletak pada kedua ujung jem-
batan, berfungsi sebagai pemikul
Talud seluruh beban pada ujung bentang
Suatu lereng yang curam dan pen- dan gaya-gaya lainnya yang didist-
dek yang terbentuk secara berta- ribusikan pada tanah pondasi.
hap pada batas lereng bawah dari
suatu lahan karena proses deposisi Akses Jalan
pada hedge, dinding batu, atau Merupakan pertemuan jalan yang
penahan yang sama lainnya. mempunyai tingkat hirarki yang
lebih rendah dengan jalan yang
Tekanan Air Tanah mempunyai tingkat hirarki yang le-
Tekanan (positif atau negatif), re- bih tinggi.
latif terhadap tekanan gas ekster-
nal pada air tanah, sampai suatu Ambles
keadaan dimana larutan identik Penurunan setempat pada suatu
komposisinya dengan air tanah bidang perkerasan yang biasanya
yang harus berada dalam keadaan berbentuk tidak menentu tanpa
kesetimbangan melalui suatu din- terlepasnya material perkerasan.
ding permeabel yang porus dengan
air tanah. Dapat dicirikan dengan Analisis Mengenai Dampak
potensial matriks yang dijelaskan Lingkungan Hidup (AMDAL)
di atas. Kajian mengenai dampak besar
SUPLEMEN

dan penting suatu usaha dan/atau


Varian Tanah kegiatan yang direncanakan pada

342
lingkungan hidup yang diperlukan yang masing-masing mempunyai
bagi proses pengambilan keputu- daya menguap tinggi, sedang atau
san tentang penyelenggaraan usa- rendah : aspal cair mantap sedang
ha dan/atau kegiatan. (medium curing, MC), aspal cair
mantap cepat (rapid curing, RC),
Angka Ekivalen Beban Sumbu aspal cair mantap lambat (slow
Kendaraan (E) curing, SC).
Angka yang menyatakan perban-
dingan tingkat kerusakan yang Aspal Emulsi
ditimbulkan oleh suatu lintasan Material yang dihasilkan dengan
beban sumbu kendaraan terhadap cara mendispersikan aspal semi
tingkat kerusakan yang ditimbulk- padat ke dalam air atau sebaliknya
an oleh satu lintasan beban sumbu dengan bantuan bahan pengemulsi
standar. : aspal emulsi anionik, aspal emul-
si kationik.
APILL
Singkatan dari Alat Pengendali Isy- Audit Keselamatan Jalan
arat Lalu Lintas adalah perangkat Suatu bentuk pengujian formal
peralatan teknis yang mengguna- dari suatu ruas jalan yang ada dan
kan isyarat lampu untuk mengatur yang akan datang atau proyek lalu
lalu lintas orang dan atau kendara- lintas, atau berbagai pekerjaan
an di jalan. yang berinteraksi dengan peng-
guna jalan, yang dilakukan secara
Arus Lalu Lintas independen, oleh penguji yang di-
Jumlah kendaraan bermotor yang percaya di dalam melihat potensi
melewati suatu titik pada jalan per kecelakaan dan penampilan kese-
satuan waktu (Manual Kapasitas lamatan suatu ruas jalan [Austro-
Jalan Indonesia,1997). ads, 1993].

Aspal Badan Jalan


Material yang diperoleh dari residu Bagian jalan yang meliputi jalur
hasil pengilangan minyak bumi. lalu lintas, dengan atau tanpa ja-
lur pemisah, dan bahu jalan [RSNI
Aspal Alam T-14-2004].
aspal yang merupakan hasil desti-
lasi secara alam. Bahan Tambal
(patching material)
Aspal Cair (cutback asphalt) Bahan pelapis epoksi yang terdiri
SUPLEMEN

Aspal cair yang terdiri atas campu- dari dua bahan cair yang digunakan
ran dengan pelarut jenis tertentu untuk memperbaiki permukaan

343
yang rusak atau terkelupas. gorong, tembok penahan dan sa-
luran tepi yang dibangun sesuai
Bak Kontrol dengan persyaratan teknik.
Bangunan pelengkap drainase yang
didesain khusus sebagai tempat Bangunan Peredam Bising
bertemunya jaringan pipa yang be- (BPB)
rasal dari saluran drainase lainnya Bangunan berupa penghalang pada
dan juga berfungsi sebagai tempat jalur perambatan suara dengan
untuk menginspeksi/memeriksa bentuk dan bahan tertentu yang
kondisi saluran. diperuntukan sebagai alat untuk
menurunkan tingkat kebisingan
Baku Mutu Lingkungan Hidup yang diakibatkan lalu lintas ken-
Ukuran batas atau kadar makhluk daraan bermotor.
hidup, zat, energi, atau komponen
yang ada atau harus ada dan/atau Batang Pratekan
unsur pencemar yang ditenggang Batang baja khusus dengan dimen-
keberadaannya dalam suatu sum- si dan kuat bahan tertentu yang
ber daya tertentu sebagai unsur akan diberikan gaya tarik padanya
lingkungan hidup.
Beban Aksial
Bangkitan Perjalanan Beban yang tegak lurus terhadap
Jumlah perjalanan orang dan/atau penampang/sejajar sumbu aksial
kendaraan yang keluar-masuk su- yang ditinjau.
atu kawasan, rata-rata per hari
atau selama jam puncak, yang di- Beban Lalu Lintas
bangkitkan oleh kegiatan dan/atau Seluruh beban hidup, arah vertikal
usaha yang ada di dalam kawasan dan horisontal, akibat aksi kenda-
tersebut. raan pada jembatan termasuk hu-
bungannya degan pengaruh dina-
Bangunan Bawah Jembatan mis, tetapi tidak termasuk akibat
Bagian dari konstruksi jembatan tumbukan.
yang berfungsi memikul bangunan
atas serta menyalurkan seluruh Beban Mati
beban dan gaya-gaya yang bekerja Semua beban tetap yang berasal
ke fondasi jembatan. dari berat sendiri jembatan atau
bagian jembatan yang ditinjau,
Bangunan Pelengkap Jalan termasuk segala unsur tambahan
Bangunan pelengkap antara lain yang dianggap merupakan satu
SUPLEMEN

jembatan, ponton, lintas atas, lin- kesatuan tetap dengannya.


tas bawah, tempat parkir, gorong-

344
Beban Tambahan (Surcharge) gangan tarik potensial dalam be-
Beban timbunan tambahan di luar ton akibat beban kerja.
berat struktur di masa yang akan
datang (beban permanen) yang Biaya Konsumsi Bahan Bakar
bersifat sementara dan berfungsi Minyak (BiBBMi)
untuk meminimalkan penurunan Biaya yang dibutuhkan untuk kon-
selama masa layan. sumsi bahan bakar minyak dalam
pengoperasian suatu jenis kenda-
Berat Kendaraan Total (BK) raan per kilometer jarak tempuh.
Berat yang dihitung sebagai pen- Satuannya rupiah per kilometer.
jumlahan berat kendaraan kosong
ditambah berat muatan. Biaya Operasi Kendaraan
Biaya total yang dibutuhkan un-
Beton tuk mengoperasikan kendaraan
Campuran antara semen portland pada suatu kondisi lalu lintas dan
atau semen hidraulik yang lain, jalan untuk suatu jenis kendaraan
agregat halus, agregat kasar dan per kilometer jarak tempuh. Satu-
air, dengan atau tanpa bahan tam- annya rupiah per kilometer.
bahan yang membentuk massa pa-
dat. Biaya Tidak Tetap BOK
Biaya operasi kendaraan yang di-
Beton Bertulang butuhkan untuk menjalankan ken-
Beton yang diberi baja tulangan daraan kendaraan pada suatu kon-
dengan luas dan jumlah yang tidak disi lalu lintas dan jalan untuk su-
kurang dari nilai minimum yang atu jenis kendaraan per kilometer
disyaratkan dengan atau tanpa jarak tempuh. Satuannya rupiah
prategang, dan direncanakan ber- per kilometer.
dasarkan asumsi bahwa kedua ma-
terial tersebut bekerja sama me- Bitumen Asbuton
nahan gaya yang bekerja. Bitumen hasil ekstraksi Asbuton
sebagai bahan pengikat dalam
Beton Pracetak campuran.
Elemen atau komponen beton
tanpa atau dengan tulangan yang CBR (California Bearing Ratio)
dicetak terlebih dahulu sebelum di- Perbandingan antara tegangan
rakit menjadi elemen jembatan. penetrasi suatu lapisan/bahan ta-
nah atau perkerasan terhadap te-
Beton Prategang gangan penetrasi bahan standar
SUPLEMEN

Beton bertulang yang diberi tegan- dengan kedalaman dan kecepatan


gan dalam, untuk mengurangi te- penetrasi yang sama (dinyatakan

345
dalam persen). lurkan air permukaan jalan, yang
biasanya menggunakan bantuan
Culvert/Gorong-Gorong gaya gravitasi dan mengalirkannya
Bangunan yang dipakai untuk ke badan-badan air.
membawa aliran air (saluran irigasi
atau pembuang) melewati bawah Erosi Permukaan
jalan air lainnya (biasanya salu- Merupakan suatu proses atau pe-
ran), di bawah jalan, atau jalan ke- ristiwa hilangnya lapisan permuka-
reta api. an tanah atas, baik disebabkan oleh
pergerakan air maupun angin.
Daerah Manfaat Jalan
(DAMAJA) Gambut
Merupakan ruang sepanjang jalan Suatu jenis tanah lunak yang pem-
yang dibatasi oleh lebar tinggi dan bentuk utamanya terdiri dari sisa-
kedalaman ruang batas tertentu. sisa tumbuhan yang membusuk.
Ruang tersebut diperuntukkan bagi
median, perkerasan jalan, jalur Geomembran
pemisah, bahu jalan, saluran tepi Suatu membran sinttetis penyekat
jalan, trotoar, lereng, ambang pen- yang bersipat kedap air digunakan
gaman, timbunan dan galian, go- dalam rekayasa geoteknik yang
rong-gorong, perlengkapan jalan berhubungan dengan bahan un-
dan bangunan pelengkap lainnya. tuk mengontrol perpindahan zat
cair dalam suatu pembangunan
Daya Dukung Tanah proyek, struktur, atau sistem.
Kemampuan tanah pondasi dapat
menahan beban tanpa mengalami Geotekstil
perubahan, penurunan atau long- Setiap bahan tekstil yang umu-
sor akibat timbunan dan struktur mnya lolos air yang dipasang ber-
diatasnya. sama fondasi, tanah, batuan atau
material geoteknik lainnya seba-
dB(A) gai suatu kesatuan dari sistem
Satuan tingkat kebisingan (deci- struktur, atau suatu produk buatan
bel) dalam bobot A, yaitu bobot manusia.
yang sesuai dengan respon telinga
manusia normal. Gradasi
Jumlah dan distribusi ukuran butir
Drainase Permukaan Jalan yang dapat diperoleh dari graik
Prasarana yang dapat bersifat ala- hasil analisis saringan dan analisis
SUPLEMEN

mi atau buatan yang berfungsi hidrometer, sehingga diperoleh in-


untuk memutuskan dan menya- formasi mengenai gradasi baik .

346
ran butir maksimum 37,5 mm (1½
Gradasi A inci) sampai dengan agregat uku-
Material agregat kasar dari ukuran ran butir 19,0 mm (3/4 inci).
butir maksimum 37,5 mm (1½ inci)
sampai dengan agregat ukuran bu- Gradien Jalan
tir 9,5 mm (3/8 inci). Kelandaian jalan yang dinyatakan
dalam persen.
Gradasi B
Material agregat kasar dari ukuran Hidrometer
butir maksimum 19,0 mm (3/4 inci) Suatu alat pengujian untuk menen-
sampai dengan agregat ukuran bu- tukan jumlah dan distribusi ukuran
tir 9,5 mm (3/8 inci). butir tanah yang melewati sarin-
gan No.10 (2,00 mm) berdasar-
Gradasi C kan proses sedimentasi tanah.
Material agregat kasar dari ukuran
butir maksimum 9,5 mm (3/8 inci) Inspeksi Khusus
sampai dengan agregat ukuran bu- Pengamatan yang dilaksanakan
tir 4,75 mm (saringan No. 4). apabila hasil inspeksi rutin, tidak
melengkapi untuk suatu evalua-
Gradasi D si. Misalnya setelah kejadian yang
Material agregat kasar dari ukuran luar biasa seperti gempa bumi, hu-
butir maksimum 4,75 mm (sarin- jan lebat atau berdasarkan infor-
gan No.4) sampai dengan agregat masi dari masyarakat. Pelaksanaan
ukuran butir 2,36 mm (saringan inspeksi khusus tidak terbatas oleh
No.8). waktu.

Gradasi E Inspeksi Rutin


Material agregat kasar dari ukuran Pengamatan secara visual keadaan
butir maksimum 75 mm (3 inci) drainase jalan dan pemeriksaan
sampai dengan agregat ukuran bu- secara detail mengenai kondisi
tir 37,5 mm (1½ inci). bangunan dan sarana pelengkap-
nya, yang dilaksanakan sekurang-
Gradasi F kurangnya dua kali dalam setahun,
Material agregat kasar dari ukuran yaitu pada musim hujan dan mu-
butir maksimum 50 mm (2,0 inci) sim kemarau.
sampai dengan agregat ukuran bu-
tir 25,0 mm (1,0 inci). Jalan Lokal
Jalan yang melayani angkutan se-
SUPLEMEN

Gradasi G tempat dengan ciri-ciri perjalanan


Material agregat kasar dari uku- jarak dekat, kecepatan rata-rata

347
rendah, dan jumlah jalan masuk kan oleh seorang pengemudi untuk
tidak dibatasi. Jalan lokal yang di- menghentikan kendaraannya den-
maksud pada pedoman ini adalah gan aman begitu melihat adanya
jalan lokal yang secara faktual di- halangan didepannya. Jarak pan-
pergunakan untuk fungsi jalan ko- dang henti diukur berdasarkan
lektor ataupun arteri. anggapan bahwa tinggi mata pen-
gemudi adalah 108 cm dan ting-
Jalur Lalu Lintas gi halangan adalah 60 cm diukur
Bagian jalur jalan yang direncana- dari permukaan jalan, [rsni t-14-
kan khusus untuk lintasan kenda- 2004].
raan bermotor [RSNI T-14-2004].
Jaringan Jalan
Jalur Pejalan Kaki Sekumpulan ruas jalan dan per-
(Pedestrian Way) simpangan jalan yang merupakan
Merupakan bagian dari jalan yang satu kesatuan yang terjalin da-
disediakan untuk sepeda juga pe- lam hubungan hierarki (Peraturan
jalan kaki, yang biasanya dibuat Menteri Perhubungan No.14 Tahun
sejajar dengan jalur lalu lintas dan 2006).
harus terpisah dari jalur lalu lintas
dengan menggunakan struktur i- Jembatan Gantung Pejalan
sik seperti kerb atau rel penahan. Kaki
Jembatan gantung yang hanya bo-
Jam Puncak leh dilewati oleh lalu lintas pejalan
Jam pada saat arus lalu lintas di kaki, dan kendaraan ringan seperti
dalam jaringan jalan berada pada sepeda, gerobak, kendaraan yang
kondisi maksimum. ditarik hewan, motor dan kenda-
raan bermotor ringan dengan mak-
Jarak Pandang simum roda tiga dapat lewat untuk
Jarak di sepanjang tengah-tengah keadaan darurat.
suatu jalur dari mata pengemudi
ke suatu titik dimuka pada garis Kebisingan
yang sama yang dapat dilihat oleh Bunyi yang tidak diinginkan dari
pengemudi [RSNI T-14-2004]. usaha atau kegiatan dalam ting-
kat dan waktu tertentu yang dapat
Jarak Pandang Henti menimbulkan gangguan kesehatan
Jarak pandangan pengemudi ke manusia dan kenyamanan lingkun-
depan untuk berhenti dengan gan.
aman dan waspada dalam keadaan
SUPLEMEN

biasa, dideinisikan sebagai jarak Kecepatan Rata-Rata


pandangan minimum yang diperlu- Kecepatan rata-rata operasional

348
yang bisa dikembangkan kenda- hunian dan pelayanan lingkungan
raan di sepanjang bagian jalan ter- untuk membangun kaveling tanah
sebut. matang.

Kecepatan Rencana Longsoran (landslide)


Kecepatan maksimum kendaraan Suatu proses perpindahan atau
yang aman yang dapat dipertahan- pergerakan massa batuan, de-
kan sepanjang bagian jalan ter- bris (campuran tanah dan butiran
tentu bila kondisi sedemikian baik batu), dan tanah kearah lereng
sehingga ketentuan desain jalan bawah. Perpindahan ini dapat dise-
merupakan faktor yang menentu- babkan oleh kondisi geologi yang
kan. kurang menguntungkan, pheno-
mena geomorfologi gaya-gaya isik
Lalu-Lintas Harian Rata-Rata alamiah atau akibat ulah manusia
(LHR) (man-made), dan umumnya ter-
Jumlah total volume lalu-lintas jadi pada daerah yang cukup luas,
roda empat atau lebih dalam satu berukuran skala besar.
tahun dibagi dengan jumlah hari
dalam satu tahun. Manajemen Lalu Lintas
Mengatur pergerakan lalu lintas
Lapis Permukaan supaya memenuhi kriteria kelan-
Bagian perkerasan yang paling caran, eisiensi, dan murah. Mana-
atas. jemen lalu lintas meliputi peren-
canaan, pengaturan, pengawasan,
Lataston dan pengendalian lalu lintas.
Campuran beraspal dengan gra-
dasi agregat gabungan yang sen- Mandrel
jang dengan menggunakan bahan Penekan dan cetakan pada alat uji
pengikat aspal keras tanpa dimodi- lengkung.
ikasi (Straight Bitumen).
Pagar Pengaman Jalan
Lisiba Pagar yang ditempatkan di tepi
(Lingkungan Siap Bangun) jalan yang terbuat dari baja un-
Sebidang tanah yang merupakan tuk menahan tabrakan kendaraan
bagian dari kasiba ataupun berdiri dengan pagar sehingga mengu-
sendiri yang telah dipersiapkan dan rangi keparahan kerusakan akibat
dilengkapi dengan prasarana ling- tabrakan, supaya kendaraan tidak
kungan dan selain itu juga sesuai keluar dari badan jalan.
SUPLEMEN

dengan persyaratan pembakuan


tata lingkungan tempat tinggal atau Pelengkap Jalan

349
Bangunan untuk pengaman kon- pondasi agregat dan lapis permu-
struksi jalan (drainase, penguat kaan dengan bahan pengikat aspal
tebing), jembatan dan gorong-go-
rong, dan petunjuk bagi penggu- Perlengkapan Jalan
na jalan (pagar pengaman, patok Sarana untuk mengatur kelanca-
pengarah, kerb, trotoar, rambu, ran, keamanan dan ketertiban la-
marka dsb) agar unsur kenyama- lu-lintas seperti rambu-rambu lalu-
nan dan keselamatan dapat ter- lintas, alat pemberi isyarat lalu lin-
penuhi. tas, alat pengendali dan pengaman
pemakai jalan, marka jalan sesuai
Pembebanan Lalu Lintas yang dimaksud PP No.43 tahun
Pembebanan lalu lintas kendaraan 1993, pasal 17 s/d 38 atau sarana
hasil distribusi perjalanan ke dalam untuk keperluan pendukung kelan-
jaringan jalan. caran, keamanan dan ketertiban
lalu-lintas seperti : fasilitas peja-
Pengalihan Arus Lalu Lintas lan kaki, parkir pada badan jalan,
Pengalihan arus lalu lintas ke jalan halte, tempt istirahat, dan pene-
alternatif yang sekurang-kurang- rangan jalan sesuai yang dimaksud
nya sama dengan kelas jalan yang PP No.43 tahun 1993, pasal 39.
sedang ditutup sementara, sesuai
yang dimaksud dalam pasal 88 Persimpangan
sampai dengan 90 PP No.43 tahun Pertemuan jalan dari berbagai
1993. arah, yang dapat merupakan sim-
pang sebidang yaitu simpang 3,
Perkerasan Beton Semen simpang 4 atau lebih dan atau ber-
(rigid pavement) upa simpang tak sebidang.
Suatu struktur perkerasan yang
umumnya terdiri dari tanah dasar, Pilar Jembatan
lapis pondasi bawah dan lapis be- Bangunan bawah yang terletak di
ton semen dengan atau tanpa tu- antara kedua kepala jembatan,
langan. berfungsi sebagai pemikul seluruh
beban pada ujung-ujung bentang
Perkerasan Jalan dan gaya-gaya lainnya serta me-
Konstruksi jalan yang diperuntukan limpahkannya ke fondasi.
bagi lalu lintas yang terletak diatas
tanah dasar. Rekayasa Lalu Lintas
Mengubah suatu kondisi/keadaan
Perkerasan Lentur lalu lintas agar lebih baik dengan
m
A
SUPLEMEN

Konstruksi perkerasan jalan yang ketentuan yang memenuhi persya-


dibuat dengan menggunakan lapis ratan teknis.

350
Kemampuan ruas jalan dan/atau
Semen persimpangan jalan untuk me-
Bahan pengikat atau matrik antara nampung lalu lintas pada keadaan
partikel-partikel batuan khususnya tertentu (Peraturan Menteri Perhu-
yang mengikat butiran butiran ke- bungan No.14 Tahun 2006).
rikil, pasir, kuarsit atau konglome-
rat. Umur Rencana (UR)
Jumlah waktu dalam tahun yang
Tendon dihitung sejak jalan tersebut mu-
Elemen baja misalnya kawat baja, lai dibuka sampai saat diperlukan
kabel batang, kawat untai atau perbaikan berat atau dianggap
suatu bundel atau berkas dari perlu untuk diberi lapis permukaan
elemen-elemen tersebut, yang di- yang baru.
gunakan untuk memberi gaya pra-
tegang pada beton. Unit Produksi Campuran
Beraspal
Tiang Pancang Beton Bertulang (asphalt mixing plant, AMP)
Pracetak Merupakan satu unit alat yang bia-
Tiang beton bertulang yang dibuat sanya memproduksi campuran be-
di pabrik atau di lokasi jembatan, raspal.
mempunyai dimensi dan mutu ter-
tentu yang pemasangannya dilaku- Volume Lalu Lintas
kan dengan alat penumbuk, atau Jumlah kendaraan yang melewati
alat penekan. suatu penampang tertentu pada
suatu ruas jalan tertentu dalam
Tiang Pancang Beton satuan waktu tertentu.
Prategang Pracetak
Tiang beton prategang yang dibuat Volume Lalu-Lintas Harian
di pabrik yang mempunyai dimen- Rencana
si dan mutu tertentu yang pema- Taksiran atau prakiraan volume
sangannya dilakukan dengan alat lalu-lintas harian untuk masa yang
penumbuk atau alat penekan. akan datang pada bagian jalan ter-
tentu.
Tingkat Kebisingan
Ukuran tinggi rendahnya kebising-
an yang dinyatakan dalam satuan
db(A).
ISTILAH
SUPLEMEN

PENATAAN RUANG
Tingkat Pelayanan

351
Garis Kontur dimana ;
Garis yang menghubungkan tem- L= lereng/kemiringan tanah
pat-tempat yang ketinggiannya (%)
sama (Bakosurtanal). d= beda tinggi (M.d.p.l)
p= jarak proyeksi (M)
Garis Pantai
Garis yang membatasi daerah laut Tsunami
dan daratan, pada daerah muara Gelombang laut yang terjadi akibat
yang cukup lebar sungai tergam- terjadinya perubahan dasar laut
bar pada daerah muara yang cu- secara tiba-tiba (Dihidros).
kup lebar.
(sungai tergambar dalam dua ga- Peta, Skala Besar
ris); garis pantai diakhiri pada ti- Suatu peta yang mempunyai skala
tik yang terletak kurang lebih 1 1:10000 atau lebih besar lagi.
cm (pada peta) kearah berlawanan
mengalirnya air sungai Peta, Skala Kecil
Suatu peta yang mempunyai skala
Garis Tengah 1:1000000 atau lebih kecil.
Garis yang sama jauhnya dari ti-
tik terdekat pada garis-garis yang Peta, Skala Medium
menjadi dasar pemetaan masing- Suatu peta yang mempunyai skala
masing negara (dihidros). dari 1:25000 (eksklusif) sampai
1:100000 (inklusif).
Kota
Satuan pemukiman bukan pedesa-
an yang berperan di dalam satuan-
satuan wilayah nasional sebagai
simpul jasa menurut pengamatan ISTILAH
tertentu (Pu-Cipta Karya). CIPTA KARYA
Lereng Kemiringan Tanah
Sudut kemiringan dari permukaan
tanah yang menunjukan perban- Kapling Tanah Matang
dingan antara beda tinggi dua titik Sebidang tanah yang telah diper-
di atas permukaan tanah dengan siapkan sesuai dengan persyaratan
jarak proyeksi antara kedua titik pembakuan dalam penggunaan,
tersebut, besarannya dinyatakan penguasaan, pemilikan tanah, dan
dalam persen (%). Cara penghi- rencana tata ruang lingkungan
SUPLEMEN

tungan kemiringan : tempat tinggal atau lingkungan


L=d/p x 100 % hunian untuk membangun bangu-

352
nan (Pu-Cipta Karya). dan tata lingkungan masing-mas-
ing beserta kelengkapannya, un-
Tekstur Tanah tuk mewujudkan suatu bangunan
Keadaan tingkat kehalusan tanah atau bentuk isik lain.
yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan Pengguna Jasa
fraksi pasir, debu dan liat yang Orang perseorangan atau badan
terkandung pada tanah (Badan sebagai pemberi tugas atau pemi-
Pertanahan Nasional). lik pekerjaan/proyek yang memer-
lukan layanan jasa konstruksi.
Tutupan Batuan
Tutupan batuan indikasinya dit- Penyedia Jasa
unjukan terdapat kerikil/batuan Orang perseorangan atau badan
yang tersebar dipermukaan tanah yang kegiatan usahanya menye-
dan menyebabkan sulitnya usaha diakan layanan jasa konstruksi.
penggarapan tanah (Badan Per-
tanahan Nasional). Kontrak Kerja Konstruksi
Keseluruhan dokumen yang men-
gatur hubungan hukum antara
pengguna jasa dan penyedia jasa
dalam penyelenggaraan pekerjaan
BIDANG konstruksi.
KONSTRUKSI
Kegagalan Bangunan
Keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia
Jasa Konstruksi jasa kepada pengguna jasa, men-
Layanan jasa konsultasi perenca- jadi tidak berfungsi baik secara ke-
naan pekerjaan konstruksi, layan- seluruhan maupun sebagian dan/
an jasa pelaksanaan pekerjaan atau tidak sesuai dengan ketentu-
konstruksi, dan layanan jasa kon- an yang tercantum dalam kontrak
sultansi pengawasan pekerjaan kerja konstruksi atau pemanfaa-
konstruksi. tannya yang menyimpang sebagai
akibat kesalahan penyedia jasa
Pekerjaan Konstruksi dan/atau pengguna jasa.
Keseluruhan atau sebagian rangka-
ian kegiatan perencanaan dan/atau Forum Jasa Konstruksi
pelaksanaan beserta pengawasan Sarana komunikasi dan konsultasi
SUPLEMEN

yang mencakup pekerjaan arsitek- antara masyarakat jasa konstruksi


tural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan Pemerintah mengenai hal-hal

353
yang berkaitan dengan masalah pengawasan sejak awal pelaksan-
jasa konstruksi nasional yang ber- aan pekerjaan konstruksi sampai
sifat nasional, independen, dan selesai dan diserahterimakan.
mandiri.

Registrasi
Suatu kegiatan untuk menentu-
kan kompetensi profesi keahlian
dan keterampilan tertentu, orang
perseorangan dan badan usaha
untuk menentukan izin usaha se-
suai klasiikasi dan kualiikasi yang
diwujudkan dalam sertiikat.

Perencana Konstruksi
Penyedia jasa orang perseorangan
atau badan usaha yang dinyata-
kan ahli yang profesional di bidang
perencanaan jasa konstruksi yang
mampu mewujudkan pekerjaan
dalam bentuk dokumen perenca-
naan bangunan atau bentuk isik
lain.

Pelaksana Konstruksi
Penyedia jasa orang perorangan
atau badan usaha yang dinyata-
kan ahli yang profesional di bidang
pelaksanaan jasa konstruksi yang
mampu menyelenggarakan kegia-
tannya untuk mewujudkan suatu
hasil perencanaan menjadi bentuk
bangunan atau bentuk isik lain.

Pengawas Konstruksi
Penyedia jasa orang perorangan
atau badan usaha yang dinyata-
kan ahli yang profesional di bidang
SUPLEMEN

pengawasan jasa konstruksi yang


mampu melaksanakan pekerjaan

354
TIM PENYUSUN

Maret 2009,

PENERBIT

Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia

Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran baru


Jakarta Selatan 12 110
Indonesia
Telp. (021) 7251538
Website : http//www.pu.go.id

TIM PRODUKSI

Editor :
Amwazi Idrus, Benny Hermawan

Penulis :

Agustina Budi Hartati, Mirah Nawangsari, Nur Fajri Ariiani, Eriswan Nur, Abdul Latief
Ade Syaiful R., Lisniari Munthe, Rani Charisma Dewi,

Agung Y. Achmad, Sofwan D. Ardyanto & Tim Penulis

Desain & Tata Letak :


Dimas Rangga P. & Tim Desain

Fotograi:
Dokumentasi PUSKOM PU

KONTRIBUTOR

Sri Yumadiati (Pusdata, Setjen), Sumito (Biro PKLN, Setjen), Sundjoto (Pustra, Setjen),
Ranto PR (Bintek BM), Julia Agustine (Bintek BM), Kuswaryuni (Setditjen CK), Purwanto
(Setditjen CK), Anita Listyarini (Dit Bangkim, CK), Asri Indiyani (Dit PLP, CK), Ratna Dewi
(Dit PAM, CK), Oloan MS (Dit PAM, CK), Bag. Hukum SDA, Perpustakaan Departemen
PU.

Anda mungkin juga menyukai