Anda di halaman 1dari 8

Stigma 11(2): 52-59; September 2018 ISSN: 1412 – 1840

© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 – 9093

Kadar Total Pigmen Klorofil Tanaman Avicennia marina


Pada Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda

P.S. Ajiningrum
Staf pengajar Prodi Biologi F.MIPA Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar klorofil a, kadar klorofil b, kadar
klorofil total, rata-rata luas daun api-api (Avicennia marina) dan hubungan keduanya pada
tingkat perkembangan daun yang berbeda. Kandungan klorofil diukur dengan
spektrofotometer UV-Vis pada λ 649 dan 665 nm. Kadar klorofil total dihitung dengan
rumus Wintermans dan De Mots. Untuk menghitung luas daun digunakan metode gravimetri.
Data hasil penelitian yang meliputi perhitungan kadar klorofil total dan luas daun dianalisis
untuk mengetahui korelasi antar keduanya menggunakan korelasi bivariat pada taraf
signifikan 5% dengan aplikasi spss. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total daun api-api
berbeda pada tiga daerah perkembangan yang berbeda, yaitu ujung, tengah dan pangkal
daun. Rata-rata klorofil total terendah terdapat pada ujung daun yaitu sebesar 5,4 mg/L,
sedangkan jumlah yang tertinggi terdapat di bagian pangkal daun yaitu 12,4 mg/L. Rata-rata
jumlah luas daun terendah terdapat pada ujung daun yaitu sebesar 25 cm2, sedangkan rata-
rata jumlah luas daun tertinggi terdapat pada bagian pangkal yaitu sebesar 112 cm2. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata luas daun bertambah seiring dengan tingkat
perkembangan daunnya. Berdasarkan hasil output yang dihasilkan dari analisis bivariat,
hubungan korelasi antara kadar klorofil total dan luas daun ditunjukkan dengan nilai
koefisien korelasi 0,948, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang positif
antara luas daun dan kadar klorofil total yang artinya jika luas daun bertambah di setiap
tingkat perkembangan daunnya, maka kandungan klorofil totalnya juga akan semakin
meningkat.

Kata Kunci: Avicennia marina, klorofil a, kadar klorofil b, klorofil total, luas daun

PENDAHULUAN tambahan. Klorofil dapat digunakan


Klorofil merupakan sebagai makanan tambahan karena
sebagian besar pigmen yang mengandung nutrisi yang
ditemukan dalam membran tilakoid dibutuhkan untuk tubuh manusia
kloroplas. Pigmen hijau pada daun (Hendriani dan Setiari, 2009).
berperan untuk mengabsorpsi Sumber klorofil di Indonesia
cahaya dalam fotosintesis fase I, sebetulnya sangat melimpah namun
yaitu reaksi fotolisis (Salisbury dan pemanfaatannya masih sangat
Ross, 1995 dalam Gogahu et al sedikit (Abdilah et al, 2014).
(2016). Pigmen klorofil tidak hanya Tanaman Avicennia marina
berperan sebagai pigmen merupakan salah satu jenis
fotosintesis, tetapi juga dapat mangrove yang masuk ke dalam
bermanfaat sebagai disinfektan, kategori mangrove mayor. Status
antibiotik dan sebagai makanan tersebut menyebabkan A. marina
P.S Ajiningrum: Kadar Total Pigmen Klorofil Tanaman Avicennia marina Pada Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda

hampir selalu ditemukan pada setiap Ilmu Pengetahuan Alam Universitas


ekosistem mangrove. Daun A. PGRI Adi buana Surabaya.
marina menunjukkan perbedaan
warna dalam setiap pertumbuhan Bahan Penelitian
daunnya. Daun pada pucuk biasanya Bahan sampel yang
berwarna hijau mengkilat dan digunakan adalah daun api-api
permukaan bawah berwarna hijau (Avicennia marina) pada tingkat
abu-abu dan suram. Perbedaan paling atas, tengah dan paling
warna daun menunjukkan adanya bawah yang masih segar. Bahan
perbedaan kandungan pigmen daun kimia yang digunakan adalah
termasuk pigmen klorofil. alkohol, akuades, es batu dan tissue.
Kemampuan daun untuk melakukan
fotosintesis semakin lama semakin Peralatan Penelitian
meningkat sampai daun Peralatan yang digunakan
berkembang penuh dan kemudian adalah kantong plastik, kertas label,
mulai menurun secara perlahan. alat tulis, timbangan analitik,
Daun tua yang hampir mati lumpang dan alu porselin, tabung
kemudian berubah warnanya reaksi, rak tabung reaksi, labu ukur,
menjadi kuning dan tidak mampu gelas ukur, saringan, termos es,
berfotosintesis karena klorofil rusak gunting, aluminium foil, kertas
dan fungsi kloroplas hilang. Potensi milimeterblok dan spektrofotometer
pada A. marina yang selama ini UV-Vis.
dikenal oleh masyarakat masih
terbatas hanya sebagai tanaman Metode Pengumpulan Data
pangan saja. Maka untuk Kadar klorofil diukur
mengetahui manfaat lain dari menggunakan alat spektrofotometer
tanaman ini diperlukan penelitian UV-Vis. Luas daun diukur
dengan cara menghitung kadar menggunakan metode gravimetri
klorofil total pada tingkat yaitu dengan cara membuat replika
perkembangan daun yang berbeda daun pada kertas milimeterblok dan
sebagai data dasar untuk menggali ditimbang beratnya. Data hasil
potensi lain mengingat banyaknya penelitian yang meliputi
manfaat klorofil dari tumbuhan perhitungan kadar klorofil total dan
dalam menunjang kehidupan luas daun dianalisis menggunakan
manusia. korelasi bivariat pada taraf
signifikan 5% dengan aplikasi spss.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian Ekstraksi Pigmen Klorofil
Penelitian dilakukan di Daun dipetik dari pohon,
Laboratorium Biologi Dasar, Prodi sesuai tingkat perkembangan daun
Biologi, Fakultas Matematika dan yaitu pucuk, daun yang masih muda
dan daun yang sudah dewasa. Daun
53
Stigma 11(2): 52-59; September 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 – 9093

dimasukkan dalam kantong plastik setiap panjang gelombangnya.


secara terpisah sesuai dengan Kandungan klorofil diukur dengan
kelompoknya. Kemudian helaian spektrofotometer UV-Vis pada λ
daun setiap sampel diambil 649 dan 665 nm. Kadar klorofil
sebanyak 2 gram, dihaluskan dan total dihitung dengan rumus
diekstraksi dengan alkohol 95% Wintermans dan De Mots :
sampai semua klorofil terlarut. Klorofil a (mg/L) = (13,7 x OD
665) – (5,76 x OD 649)
Perhitungan kadar klorofil Klorofil b (mg/L) = (25.8 x OD
menggunakan spektrofotometer 649) – (7,7 x OD 665)
Untuk mengukur klorofil, Klorofil Total (mg/L) = 20 (OD
terlebih dahulu dilakukan kalibrasi 649) + 6,1 (OD 665)
terhadap nilai transmitansinya. Nilai Keterangan : OD (optical density)
transmitan pelarutnya harus dibuat atau nilai absorbansi klorofil
atau diatur 100%, sehingga nilai
absorbansi yang dihasilkan saat Perhitungan Luas Daun
pengukuran semata-mata ditentukan Luas daun diukur menggunakan
oleh klorofil sebagai zat terlarutnya metode gravimetri yaitu dengan cara
(bukan oleh pelarut). Langkah- membuat replika daun pada kertas
langkahnya adalah dengan milimeterblok dan ditimbang
menghidupkan spektrofotometer beratnya, lalu dibandingkan dengan
sebelum digunakan untuk mengukur berat kertas standar. Luas daun
(20 menit) agar alatnya stabil. dihitung berdasarkan persamaan
Pelarut (aceton/ethanol) dituangkan (Sitompul dan Guritno, 1995) :
(sesuai yang digunakan) ke dalam
cuvet sampai garis batas. Kemudian
permukaan luar tabung cuvet
dibersihkan dan dikeringkan.
Kemudian mengatur panjang HASIL PENELITIAN
gelombang pada spektrofotometer. Kandungan klorofil daun
Selanjutnya cuvet dimasukkan ke api-api meningkat seiring
spektrofotometer. Nilai transmittan bertambahnya umur daun (Gambar
diatur dan dibuat menjadi 100 %, 1). Pada sampel 1 sampai dengan
dengan memutar tombol pengatur sampel yang ke-3, kandungan
sinarnya. klorofil a dan b semakin meningkat
Pengukuran klorofil dari bagian ujung sampai pada
Larutan klorofil dituangkan bagian pangkal. Gambar 2
ke cuvet sampai garis batas, menunjukkan bahwa adanya
permukaan cuvet dibersihkan peningkatan jumlah rata-rata kadar
dengan tissue dan dimasukkan ke klorofil total dan rata-rata ukuran
spektrofotometer. Selanjutnya nilai luas daun. Pada sampel yang
absorbansi (A = OD). Dicatat untuk terletak di ujung daun, kadar
P.S Ajiningrum: Kadar Total Pigmen Klorofil Tanaman Avicennia marina Pada Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda

klorofil total pada sampel 1 yaitu hubungan korelasi antara kadar


5,4 mg/L dan semakin meningkat klorofil total dan luas daun
pada bagian pangkal daun yaitu ditunjukkan dengan nilai korelasi
sebesar 12,4 mg/L. Begitu pula rata- 0,948 yang artinya korelasi
rata ukuran luas daun pada sampel 1 signifikan karena mendekati 1.
bagian ujung daun yaitu 25 cm2 dan Maka dapat disimpulkan terdapat
semakin meningkat luas daunnya korelasi yang positif antara kadar
pada bagian pangkal daun yaitu 112 klorofil total dan luas daun. Artinya
cm2. jika luas daun bertambah di setiap
Berdasarkan hasil output tingkat perkembangan daunnya,
yang dihasilkan dari analisis bivariat maka kandungan klorofil totalnya
menggunakan aplikasi spss, juga akan semakin meningkat.

Gambar 1. Kadar klorofil a dan klorofil b daun Avicennia marina

Gambar 2. Rata-rata klorofil total dan rata-rata luas daun Avicennia marina
55
Stigma 11(2): 52-59; September 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 – 9093

PEMBAHASAN masih muda masih berupa


Klorofil penting bagi protoklorofil dan akan berubah
tumbuhan untuk melaksanakan menjadi hijau sepenuhnya setelah
fotosintesis dan menghasilkan transformasi protoklorofil.
energi. Klorofil tidak larut dalam Perhitungan konsentrasi
air, melainkan larut dalam etanol, klorofil a dan klorofil b
methanol, eter, aseton, bensol dan menggunakan spektrofotometer
kloroform. Untuk memisahkan pada gambar 1 menunjukkan bahwa
klorofil a dan klorofil b beserta nilai tertinggi konsentrasi klorofil
pigmen – pigmen lainnya seperti terdapat pada klorofil b, baik pada
karotin atau xantofil, duji sampel pertama maupun pada
menggunakan teknik sampel yang ketiga. Hal ini
spektrofotometri. Sifat fisik klorofil menunjukkan terjadinya sintesis
adalah menerima dan atau klorofil b dari klorofil a dengan
memantulkan cahaya dengan jumlah yang besar yang diikuti
gelombang yang berlainan. Klorofil dengan berkembangnya daun
banyak menyerap sinar dengan tersebut. Menurut Sumenda, et al
panjang gelombang antara 400-700 (2011), sintesis klorofil b terus
nm, terutama sinar merah dan biru berlanjut bersamaan dengan
(Seitz, 1987 dalam Prastyo dan perkembangan daun yang ditandai
Laily, 2015). dengan berubahnya warna daun
Pada Gambar 1, kandungan hijau muda menjadi hijau tua.
klorofil a dan b semakin meningkat Peningkatan kandungan klorofil b
dari bagian ujung sampai pada pada tanaman berkaitan dengan
bagian pangkal. Hal ini disebabkan peningkatan protein klorofil
karena pada daun bagian ujung ada sehingga akan meningkatkan
yang berwarna hijau bercampur efisiensi fungsi antena fotosintetik
kuning kecoklatan. Warna daun pada Light Harvesting Complex II
kecoklatan menunjukkan adanya (LHC II) (Setiari dan Nurchayati,
pigmen karotenoid yang merupakan 2009).
pigmen dominan pada ujung daun. Kemampuan daun untuk
Pigmen karotenoid berperan berfotosintesis juga akan semakin
sebagai pigmen tambahan yang meningkat sampai daun
membantu klorofil dalam menyerap berkembang penuh dan kemudian
energi cahaya. Biber (2007) dalam mulai menurun secara perlahan.
Setiari dan Nurchayati (2009) Daun tua yang hampir mati akan
menyatakan bahwa umur daun dan menjadi kuning dan tidak mampu
tahapan fisiologis suatu tanaman berfotosintesis karena rusaknya
merupakan faktor yang menentukan klorofil dan hilangnya fungsi
kandungan klorofil. Pada penelitian kloroplas (Sestak, 1981 dalam
Sumenda et al (2011) disebutkan Pratama & Laily, 2015). Faktor-
bahwa klorofil pada daun yang faktor yang berpengaruh terhadap
P.S Ajiningrum: Kadar Total Pigmen Klorofil Tanaman Avicennia marina Pada Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda

pembentukan klorofil antara lain seiring dengan tingkat


adalah, cahaya, gen, unsur N, Mg, perkembangan daunnya.
Fe sebagai pembentuk katalis dalam Pada penelitian yang telah
sintesis klorofil (Pratama dan Laily, dilakukan oleh Setiawati et al
2015). (2016) membuktikan adanya
Fotosintesis yang terjadi di kenaikan jumlah kandungan klorofil
daun membutuhkan dua bahan dan rata-rata luas daun lampeni
utama yaitu CO2 dan H2O. Reaksi sesuai dengan tingkat
utama fotosintesis terjadi di perkembangan daun yang berbeda.
kloroplas dengan agen utamanya Semakin besar ukuran daunnya
yakni klorofil. Pembentukan klorofil maka kadar klorofilnya pun semakin
pada daun paling banyak tinggi. Menurut Baker dan
dipengaruhi oleh cahaya matahari. Hardwick (1973) dalam Setiawati et
Selain itu, umur daun juga al (2016) bahwa kadar klorofil akan
mempengaruhi kadar klorofil pada meningkat pada saat klorofil per
suatu daun. Pada awal satuan luas daun mencapai tingkat
perkembangan daun, aktivitas maksimum sebelum akhirnya daun
meristem daun menyebabkan berhenti berkembang.
terjadinya perpanjangan daun.
Perpanjangan daun berikutnya KESIMPULAN
terjadi sebagai akibat aktivitas Berdasarkan hasil penelitian
meristem interkalar, sehingga dapat yang telah dilakukan, maka
diartikan bahwa bagian pangkal kesimpulan dari penelitian ini
daun lebih tua dibandingkan ujung adalah kandungan klorofil daun api-
daun yang berakibat pada perbedaan api berbeda pada tiga daerah
jumlah klorofil yang dikandungnya perkembangan yang berbeda, yaitu
(Hidayat, 2008 dalam Pratama dan ujung, tengah dan pangkal daun.
Laily, 2015). Terdapat korelasi yang positif antara
Saiful (2007) dalam luas daun dan kadar klorofil total
Setiawati et al (2016) menyatakan yang artinya jika luas daun
bahwa jumlah kadar klorofil tdak bertambah di setiap tingkat
hanya dipengaruhi oleh jumlah perkembangan daunnya, maka
pigmennya saja, tetapi juga kandungan klorofil totalnya juga
dipengaruhi oleh luas ukuran daun. akan semakin meningkat.
Menurut Gembong (2005),
bertambahnya luas ukuran daun UCAPAN TERIMA KASIH
terjadi karena bertambahnya jumlah Ucapan terima kasih ditujukan
dan ukuran sel. Hal ini kepada LPPM Universitas PGRI
menunjukkan bahwa peningkatan Adi Buana yang telah mendanai
rata-rata kadar klorofil total dan penelitian ini melalui Penelitian
rata-rata luas daun bertambah Hibah Adi Buana.

57
Stigma 11(2): 52-59; September 2018 ISSN: 1412 – 1840
© 2018 Prodi Biologi FMIPA UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 – 9093

DAFTAR PUSTAKA FMIPA Universitas


Abdilah, F., I. Raya dan A. Ahmad. Diponegoro. Semarang.
2014. Pengujian Daya Pratama, A.J dan A.N. Laily. 2015.
Antioksidan dan Sifat Analisis Kandungan
Toksisitas Ekstrak Co (II) Klorofil Gandasuli
Turunan Klorofil. Artikel (Hedychium gardnerium
Ilmiah. Jurusan Kimia, Shepard ex Ker-Gawl)
Universitas Hasanuddin, Pada Tiga Daerah
Makasar. Perkembangan Daun Yang
Baker, N.Y dan K. Hardwick. 1973. Berbeda. Prosiding
Biochemical and Seminar Nasional
Physiological Aspects of Konservasi dan
Leaf Development in Pemanfaatan Sumber Daya
Cocoa (Theobroma cacao). Alam Pendidikan Biologi,
New Phytol (72): 1315 – Pendidikan Geografi,
1324. Pendidikan Sains, PKLH-
Biber, P.D. 2007. Evaluating a FKIP UNS 2015: 216-219
Chlorophyll Content Meter Prastyo, K.A dan A.N. Laily. 2015.
on Three Coastal Wetland Uji Konsentrasi Klorofil
PlantmSpecies. Journal of Daun Temu Mangga
Agricultural, Food and (Curcuma mangga Val.),
Environmental Sciences. Temulawak (Curcuma
Volume 1, Issue 2. xanthorriza), dan Temu
Gembong, Tjitrosoepomo. 2005. Hitam (Curcuma
Morfologi Tumbuhan. aeroginosa) dengan Tipe
Yogyakarta: Gadjah Mada Kertas Saring Yang
University Press. Berbeda Menggunakan
Gogahu, Y., N. S. Ai, P. Siahaan. Spektrofotometer.
2016. Konsentrasi Klorofil Prosiding Seminar
Pada Beberapa Varietas Nasional Konservasi dan
Tanaman Puring Pemanfaatan Sumber Daya
(Codiaeum varigatum L.). Alam Pendidikan Biologi,
Jurnal MIPA Unsrat Pendidikan Geografi,
Online. Vol. 5(2): 76-80. Pendidikan Sains, PKLH-
Hendriyani, I.S dan N. Setiari. 2009. FKIP UNS 2015: 188-191.
Kandungan Klorofil dan Processes Limiting Plant
Pertumbuhan Kacang Productivity. London:
Panjang (Vigna sinensis) Butterworths.
Pada Tingkat Penyediaan Setiari, N dan Y. Nurchayati. 2009.
Air yang Berbeda. Artikel Eksplorasi Kandungan
Penelitian. Jurusan Biologi Klorofil pada Beberapa
Sayuran Hijau Sebagai
P.S Ajiningrum: Kadar Total Pigmen Klorofil Tanaman Avicennia marina Pada Tingkat Perkembangan Daun yang Berbeda

Alternatif Bahan Dasar Food Sumenda, L. H.L. Rampe, F.R.


Supplement. Bioma Vol 11 Mantiri. 2011. Analisis
(1): 6-10. Kandungan Klorofil Daun
Setiawati, T, I.A. Saragih, M. Mangga (Mangifera indica,
Nurzaman dan A.Z. L.) pada Tingkat
Mutaqin. 2016. Analisis Perkembangan Daun yang
Kadar Klorofil dan Luas Berbeda. Bioslogos Vol.
Daun Lampeni (Ardisia 1(1):20-24.
humilis Thunberg) pada
Tingkat Perkembangan yang
Berbeda di Cagar Alam
Pangandaran. Prosiding
Seminar Nasional MIPA
2016: 122-126.

59

Anda mungkin juga menyukai