Kinetika Kimia
Bab 14 – Kinetika Kimia
Laju rata-rata A B
D[A] D[A] = perubahan konsentrasi A dalam
laju = -
Dt selang waktu Dt
D[B] D[B] = perubahan konsentrasi B dalam
laju =
Dt selang waktu Dt
Karena [A] menurun terhadap waktu, D[A] bernilai negatif.
14.1
A B
waktu
D[A]
laju = -
Dt
D[B]
laju =
Dt
14.1
Br2 (aq) + HCOOH (aq) 2Br- (aq) + 2H+ (aq) + CO2 (g)
waktu
Br2 (aq)
393 nm
393 nm Detektor
cahaya
[Br2] a Absorbans
14.1
Br2 (aq) + HCOOH (aq) 2Br- (aq) + 2H+ (aq) + CO2 (g)
14.1
Br2 (aq) + HCOOH (aq) 2Br- (aq) + 2H+ (aq) + CO2 (g)
kemiringan
garis singgung
Kemiringan
garis singgung
Kemiringan
garis singgung
laju = k [Br2]
laju
k= = konstanta laju
[Br2]
= 3,50 x 10-3 s-1
14.1
Laju Reaksi dan Stoikiometri
2A B
1 D[A] D[B]
laju = - laju =
2 Dt Dt
aA + bB cC + dD
14.1
Tulislah persamaan laju untuk reaksi di bawah ini:
14.1
Hukum Laju
Hukum laju menyatakan hubungan laju reaksi dengan konstanta
laju dan pangkat dari konsentrasi reaktan.
aA + bB cC + dD
Laju = k [A]x[B]y
14.2
F2 (g) + 2ClO2 (g) 2FClO2 (g)
laju = k [F2]x[ClO2]y
laju = k [F2][ClO2] 1
14.2
Menentukan hukum laju dan menghitung konstanta laju
reaksi dari data berikut ini:
S2O82- (aq) + 3I- (aq) 2SO42- (aq) + I3- (aq)
Laju Awal
Percobaan [S2O82-] [I-]
(M/s) laju = k [S2O82-]x[I-]y
1 0,08 0,034 2,2 x 10-4 y=1
2 0,08 0,017 1,1 x 10-4 x=1
3 0,16 0,017 2,2 x 10-4 laju = k [S2O82-][I-]
[I-] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 1 & 2)
[S2O82-] meningkat dua kali, laju menjadi dua kali (percobaan 2 & 3)
14.3
Reaksi 2A B adalah reaksi orde pertama dalam
A dengan konstanta laju 2,8 x 10-2 s-1 at 800C.
Berapa lamakah konsentrasi A berkurang dari 0.88 M
sehingga menjadi 0.14 M ?
[A]0 = 0.88 M
[A] = 0.14 M
t½ = ln2 = 0,693
k k
Berapakah waktu-paruh dari N2O5 jika terurai dengan
konstanta laju 5,7 x 10-4 s-1?
t½ = ln2 = 0,693
= 1200 s = 20 menit
k 5,7 x 10 s-4 -1
jumlah
waktu-paruh [A] = [A]0/n
1 2
2 4
3 8
4 16
14.3
Ringkasan Kinetika Reaksi Orde-Pertama, Orde-kedua,
dan Orde-Ketiga
Persamaan
Orde Hukum Laju Konsentrasi-waktu Waktu-paruh
[A]0
0 laju = k [A] = [A]0 - kt t½ =
2k
14.3
TEORI TUMBUKAN PADA KINETIKA KIMIA
14.4
Soal latihan
Untuk reaksi
O3(g) + O(g) 2 O2(g) Ea = 19 kJ
dan ΔH = -392 kJ. Buatlah diagram energi reaksi
dan perlihatkan keadaan transisi yang mungkin.
Ketergantungan Konstanta Laju terhadap Suhu
k = A • exp( -Ea/RT )
(persamaan Arrhenius)
Ea = energi aktivasi (J/mol)
R = konstanta gas (8,314 J/K•mol)
T = suhu mutlak
A = faktor frekuensi
Ea 1
lnk = - + lnA
R T
14.4
Ea 1
lnk = - + lnA
R T
14.4
Reaksi elementer adalah reaksi sederhana yang hanya
berlangsung dalam satu tahap.
Tahap elementer: NO + NO N 2O 2
14.5
Zat-antara adalah spesi yang muncul dalam mekanisme
reaksi tetapi tidak ada dalam persamaan setimbang.
Zat-antara selalu terbentuk dalam tahap elementer awal dan
hilang dalam tahap elementer berikutnya.
Tahap elementer: NO + NO N 2O 2
+ Tahap elementer: N2O2 + O2 2NO2
Reaksi keseluruhan: 2NO + O2 2NO2
laju = k[X][Y]
Soal: dua reaksi di bawah ini dianggap sebagai tahap elementer dalam
mekanisme untuk reaksi keseluruhan:
(1) NO2Cl (g) NO2(g) + Cl(g)
(2) NO2Cl (g + Cl(g) NO2(g) + Cl2(g)
(a) Tulislah persamaan setimbang keseluruhan.
(b) Tentukan molekularitas untuk tiap-tiap tahap.
(c) Tulislah hukum laju untuk tiap-tiap tahap.
2 NO2 + F2 2 NO2F
• Katalisis asam
• Katalisis basa
14.6
Proses Haber
Fe/Al2O3/K2O
N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)
katalis
14.6
Katalisis Enzim
14.6
katalis
tanpa katalis enzim
14.6