Ini adalah artikel yang menjelaskan tentang sensitivitas dan spesifisitas Tes garpu tala Rinne.

Tes ini
digunakan untuk memeriksa apakah ada komponen yang berpengaruh terhadap untuk ketulian. Tes
ini bekerja dengan menilai sensitivitas dan spesifisitas dari berbagai besaran sebagaimana
ditentukan oleh audiometri nada murni. Penulis belum menemukan hal ini telah dilaporkan
sebelumnya.

Cara standar uji rinne dilakukan dalam garpu tala frekuensi 256 Hz dan 512 Hz. Setelah
membandingkan sensitivitas dan spesifisitas 256 Hz dan 512 Hz, penulis menemukan bahwa garpu
256 Hz secara signifikan lebih unggul (p <0,05). Bahkan ketika penulis mencoba untuk
menggabungkan 256 Hz dan 512 Hz, kemampuan tes juga tidak meningkat.

Maka, dapat disimpulkan bahwa tes rinne harus dilakukan dengan 256 Hz. Selain itu, pasien juga
diuji dengan metode loudness dan threshold. Loudness test menggunakan medium udara dan
threshold menggunakan medium bone conduction. Ketika pasien diminta untuk melaporkan yang
mana yang terdengar lebih keras, mereka melaporkan bahwa mereka dapat mendengar lagi ketika
menjalani test loudness yang menggunakan perantara udara.

Namun, Tes Rinne tidak diperlukan apabila ada bukti otoskopik penyakit telinga bagian tengah
sebagai gangguan konduktif kemudian dapat diasumsikan dan selanjutnya nada murni audiometri
akan dibutuhkan untuk mengukur gangguan tersebut.

Jurnal ini telah melakukan penelitian dengan pasien yang dites dengan dua metode yakni loudness
test dan threshold test. Berdasarakan keterangan pasien, dengan menggunakan metode tersebut,
penulis menemukan bahwa loudness test memberikan hasil yang lebih baik. Karena menggunakan
perantara udara. Walaupun tidak di semua kasus memerlukan tes rinne.

Kelebihan jurnal ini adalah penulis mengembangkan detail detail kecil dari test ini dan
menyertakan referensi yang menjadi informasi tambahan untuk jurnal. Sedangkan kekurangannya
ialah penulis tidak menjelaskan secara rinci tentang latar belakang penelitian dan tidak menjelaskan
dengan runtut pelaksanaan tes ini.