2. Foto toraks
Gambaran foto toraks pada TB tidak khas; kelainan-kelainan radiologis pada TB dapat
juga dijumpai pada penyakit lain. Foto toraks tidak cukup hanya dibuat secara antero-
posterior (AP), tetapi harus disertai dengan foto lateral, mengingat bahwa pembesaran
KGB di daerah hilus biasanya lebih jelas.
Secara umum, gambaran radiologis yang sugestif TB adalah sebagai berikut:
o Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dengan/tanpa infiltrat
o Konsolidasi segmental/lobar
o Milier
o Kalsifikasi dengan infiltrat
o Atelektasis
o Kavitas
o Efusi pleura
o Tuberkuloma
3. Mikrobiologis
Pemeriksaan di atas sulit dilakukan pada anak karena sulitnya mendapatkan spesimen
berupa sputum. Sebagai gantinya, dilakukan pemeriksaan bilas lambung (gastric
lavage) 3 hari berturut-turut, minimal 2 hari. Hasil pemeriksaan mikroskopik
langsung pada anak sebagian besar negatif, sedangkan hasil biakan
M. tuberculosis memerlukan waktu yang lama yaitu sekitar 6−8 minggu. Saat ini ada
pemeriksaan biakan yang hasilnya diperoleh lebih cepat (1−3 minggu), yaitu
pemeriksaan Bactec, tetapi biayanya mahal dan secara teknologi lebih rumit.
Catatan penting :
1. Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh Dokter
2. Jika dijumpai skrofuloderma, maka langsung didiagnosis Tuberculosis (TB)
3. Berat badan (BB) dinilai saat datang / pemeriksaan
4. Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi sesuai baku
5. Rontgen foto bukan alat diagnosis utama pada TB anak
6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG harus dievaluasi dengan sistem skoring
TB anak
7. Anak didiagnosis TB jika jumlah skor ≥6 (skor maksimal 14). Cut off point ini
masih bersifat tentatif/ sementara, nilai definitive mungkin masih dapat berubah
sesuai perkembangan ilmu / penelitian di kemudian hari.
Tabel OAT Kombinasi Dosis Tepat (KDT) pada anak (sesuai rekomendasi IDAI)
Keterangan:
1. Bayi dengan berat badan kurang dari 5 kg harus dirujuk ke rumah sakit
2. Anak dengan BB > 33 kg, harus dirujuk ke rumah sakit.
3. Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh dibelah.
4. OAT KDT dapat diberikan dengan cara: ditelan secara utuh atau digerus sesaat
sebelum diminum.