Anda di halaman 1dari 3

Sistem Skoring TB Pada Anak

Parameter system skoring :

1. Kontak dengan pasien TB BTA positif diberi skor 3 bila ada bukti tertulis hasil
laboratorium BTA dari sumber penularan atau dari hasil laboratorium
2. Penentuan status gizi :
a. BB dan PB / TB dinilai pada saat px datang
b. Dilakukan dengan parameter BB/TB atau BB/U.
3. Demam >= 2 minggu dan batuk >= 3 minggu yang tidak membaik setelah diberikan
pengobatan sesuai baku terapi puskesmas
4. Gambaran foto thorax sugestif TB : pembesaran kelenjar hilus / para trakeal dengan atau
tanpa infiltrate , atelectasis, konsolidasi segmental/ lobar. Milier, kalsifikasi dengan
infiltrate, tuberkuloma.

Penegakan Diagnosis

1. Diagnosis ditegakkan oleh dokter


2. Anak didiagnosis TB jika jumlah skor >= 6 (skor maksimal 13)
3. Anak dengan skor 6 yang diperoleh dari kontak dengan pasien BTA (+) dan hasil uji
tuberculin positif, tetapi TANPA GEJALA KLINIS, maka dilakukan observasi atau
diberi INH profilaksis tergantung umur. Foto thoraks bukan merupakan alat diagnostic
utama pada TB anak.
4. Anak dengan skor 5 yang terdiri dari kontak BTA (+) dan 2 gejala klinis lain. Pada
fasyankes yang tidak tersedia uji tuberculin, maka dapat didiagnosis diterapi, dan
dipantau sebagai TB anak. Pemantauan dilakukan selama 2 bulan terapi awal, apabila
terdapat perbaikan klinis, maka terapi OAT dilanjutkan sampai selesai
5. Semua bayi dengan reaksi cepat (<2 minggu) saat imunisasi BCG dicurigai setelah
terinfeksi TB paru dan harus dievaluasi dengan system skoring TB anak
6. Jika dijumpai skrofuloderma, pasien langsung didiagnosis TB
7. Untuk daerah dengan fasilitas pelayanan kesehatan dasar terbatas (uji tuberculin dan atau
foto thoraks belum tersedia) maka evaluasi dengan system skoring tetap dilakukan, dan
dapat didiagnosis TB dengan syarat >= 6 dari total skor 13
8. Pada anak yang pada evaluasi bulan ke-2 tidak menunjukkan perbaikan klinis, sebaiknya
diperiksa lebih lanjut adanya kemungkinan factor penyebab lain misalnya kesalahan
didiagnosis, adanya penyakit penyerta, gizi buruk, TB MDR maupun masalah, kepatuhan
berobat dari pasien, apabila fasilitas tidak memungkinkan, pasien rujuk ke RS. Yang
dimaksud dengan perbaikan klinis adalah perbaikan gejala awal yang ditemukan pada
anak tersebut pada saat didiagnosis
Algoritme Tata Laksana TB Anak

Anda mungkin juga menyukai