I. Judul
SEJIWA DAN SEHATI (Skrining Jiwa Dengan Nyaman dan Sehat Di Hati)
(Sehat Jiwa Dengan Nyaman dan Senang di Hati)
II. Ringkasan
Guna memaksimalkan penanganan terhadap masyarakat yang mengalami
gangguan jiwa, Dinas Kesehatan Kota Bandung melalui Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) Pagarsih Kecamatan Astanaayar terapkan inovasi
pragram jiwa. Melalui inovasi SEJIWA DAN SEHATI, pihak Puskesmas
memberikan bimbingan dan penyuluhan secara personal kepada klien
penyandang masalah kesehatan jiwa. Upaya itu dilakukan karena setiap
klien mempunyai latar belakang masalah yang berbeda. Karena berbeda,
sehingga penanganannya tidak bisa dilakukan dengan cara yang serupa
antara satu dengan yang lain. Ditambahkan lagi bahwa program inovasi
ini merupakan pengembangan pelayanan kesehatan jiwa berupa
konsultasi kesehatan jiwa secara rutin, dan bekerjasama dengan berbagai
pihak terkait untuk mendukung menyelesaikan masalah kejiwaan. Dalam
memberikan penangan terhadap masyarakat yang mengalami gangguan
jiwa, pihaknya selain konseling, juga melakukan kunjungan rumah
dengan melibatkan Pihak Puskesmas, klien dan keluarganya. Dalam sesi
konseling, petugas kesehatan jiwa akan mengkaji keluhan dan kebutuhan
klien secara mendalam. Sehingga permasalahan kejiwaan dapat terungkap
dan solusi akan masalah tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan
klien maupun keadaan keluarga.
IX. Keluaran/Output
Pertama, kepedulian masyarakat meningkat. Semula stigma bahwa orang
dengan gangguan jiwa tidak dapat disembuhkan dan tidak dapat kembali
lagi bekerja seperti sedia kala terbantahkan. Keluarga yang tadinya tidak
mau membawa keluarga yang sakit jiwa ke pelayanan kesehatan. Saat ini
pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa sangat berubah. Keluarga
mau mengantarkan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Kedua, Dinas Kesehatan
memiliki data yang valid tentang kondisi kesehatan jiwa di Kota Bandung.
Baik Data Orang Dengan Gangguan Jiwa berat, ringan, dan juga pasung.
Sehingga memudahkan dalam penyusunan rencana kegiatan kesehatan
jiwa. Ketiga, meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petugas
kesehatan jiwa di puskesmas dalam melaksanakan skrining kesehatan
jiwa agar memudahkan tindakan yang selanjutnya bagi pasien. Keempat
merubah pola pikir dan pengetahuan masyarakat dengan yang namanya
mental illness atau mental health. Hasil inivoasi ini adalah untuk
membangun rasa kepedulian dan kesadaran terhadap kesehatan mental.
Dibawah ini capaian yang sudah di lakukan oleh Puskesmas Pagarsih
dalam penanganan masalah Kesehatan jiwa Masyarakat.
1. Penyuluhan/Sosialisasi kesehatan jiwa
Penyuluhan kepada mayarakat di puskesmas, kelurahan dan
posyandu, Sosialisasi kepada kader posyandu dan TP PKK
2. Kalakarya skrining kesehatan jiwa dan pada staf UPT puskesmas
Pagarsih
3. Skrining masalah kejiwaaan dengan kuesioner SRQ pada masyarakat
umum, SDQ pada anak remaja/sekolah dan metide 2 menit oleh tenaga
medis. Jumlah yang dilakukan SRQ 70 orang, SDQ 700 siswa/i, 2 Menit
102 orang.
4. Tatalaksana ODMK dan ODGJ dengan pengobatan, rujukan dan
pemantauan
5. Konseling jiwa menggunakan komunikasi terapeutik.
6. Kunjungan rumah pada pasien ODGJ berat. Belum semua ODGJ berat
di lakukan kunjungan rumah.
XII. Manfaat
a. Penderita gangguan kejiwaan dan keluarga
ODMK dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dilakukan tatalaksana
lebih optimal untuk upaya penyembuhan.
Membantu menurunkan beban keluarga dalam penatalaksanaan
ODMK dan ODGJ
b. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman masyarakat tentang ODMK
dan ODGJ Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan upaya
pencegahan penyakit kejiwaan
c. Lintas sektoral (kader, kewilayahan,dinsos, muspika)
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kerjasama lintas sektoral
dalam deteksi dini dan penanganan ODMK dan ODGJ di masyarakat
d. UPT Puskesmas Pagarsih
Meningkatkan penemuan kasus gangguan jiwa secara dini.
Meningkatkan kualitas penatalaksanaan kasus gangguan jiwa di
wilayah kerja.
XIII. Dokumentasi Kegiatan
XIV. Sebelum dan sesudah
Sebelum diadakan nya program inovasi jiwa. Terbatasnya pengetahuan
dan ketrampilan petugas jiwa di puskemas semakin memperparah kondisi
kesehatan jiwa di Kota Bandung. Termasuk ketidakadaan obat-obatan
kesehatan jiwa. Semakin membuat miris kondisi penanganan orang
dengan gangguan jiwa. Sesudah dibentuknya program inovasi SEJIWA dan
SEHATI Di puskesmas yang semula pelayanan kesehatan jiwa hanya
sebuah nama program, kini menjadi program yang cukup popular dengan
diperkuat oleh petugas-petugas yang terlatih, pengadaan obat-obatan
kesehatan jiwa, dan para pasien jiwa berat di wilayah kerja Puskesmas
Pagarsih rutin kembali minum obat serta pasien ODMK menyadari penting
nya kesehatan jiwa.
XV. Keselarasan
Orang dengan gangguan jiwa berat mempunyai hak yang layaknya orang
normal mereka bukan tontonan tapi mereka butuh perhatian, tidak hanya
dari keluarga akan tetapi dari masyarakat dan juga pihak- pihak lainya
sehingga mereka bisa kembali dan di terima di masyarkat. Gangguan jiwa
tidak bisa disembuhkan satu atau dua hari saja, penanganan gangguan
jiwa memakan waktu cukup lama dan membutuhkan tenaga dan
kesabaran ekstra. Dalam hal ini SEJIWA DAN SEHATI termasuk salah
satu dalam target SDGs kesehatan merupakan kehidupan sehat dan
sejahtera bagi keluarga dan masyarakat, sehingga dapat mendorong
kesehatan dan kesejahteraan mental serta mencapai Universal Healt
Converage termasuk perlindungan resiko keuangan, akses kepada
pelayanan kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat- obatan
yang aman, efektif dan berkualitas bagi semua orang. Aspek kuratif dan
rehabilitatif memang penting tapi akan jauh lebih penting dan bermakna
jika dibarengi dengan aspek preventif dan promotif ditambah dengan kerja
sama yang baik lintas sektoral untuk mau peduli dan turun tangan
terhadap orang dengan gangguan jiwa.
XVI. Pembelajaran
Pembelajaran pertama adalah bahwa perubahan yang terkesan mustahil
pun bisa dilakukan. Dengan penemuan orang dengan gangguan jiwa yang
cepat, penanganan yang tepat dan kontinyu ODGJ dapat kembali hidup
normal berkarya mandiri dan kembali bisa bersosialisi ke masyarakat.
Dengan kerja gotong royong, hal yang sebelumnya tidak ada menjadi ada.
Bekerja sama dengan berbagai intitusi yang terkait seperti dari Puskesmas
Se- Kota Bandung, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK),
Koordinator Wilayah (KORWIL), Kepolisian setempat dan dari Dinas
Kesehatan Kota Bandung yang juga ikut andil langsung mendukung
program ini.