Anda di halaman 1dari 32

Kesetimbangan Energi

Neraca energi  cabang keilmuan yang mempelajari


kesetimbangan energi dalam sebuah sistem.
Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama
termodinamika. kekekalan energi, yaitu
energi tidak dapat dimusnahkan atau
dibuat, hanya dapat diubah
bentuknya.
maka yang teiadi adalah perubahan bentuk dart satu
energi ke energi lainnya. Misalnya energi listrik diubah
menjadi energi gerak (mekanik), energi kimia diubah
menjadi panas, dan sebagainya. dalam perhitungan
energi dapat digunakan prinsip keseimbangan energi
Suatu keseimbangan energi memiliki persamaan:
Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi
Pada kondisi steady state energi akumulasi = 0
Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi,
neraca energi tidak memiliki variabel produksi. energi tidak
dapat diproduksi, hanya dapat diubah bentuknya.

Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,


misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan
energi kalor saja, maka persamaan neraca energi akan menjadi:
Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi
dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi.
Energi berbentuk panas, energi kinetik, energi
kimia, energi potensial
Namun dalam kondisi tertentu aspek-aspek
tertentu mendominasi. Misalnya dalam
beberapa situasi kimia, energi mekanik tidak
signifikan dan dalam beberapa situasi energi
mekanik, seperti dalam aliran cairan dalam pipa,
akibat gesekan muncul panas diabaikan
 Biaya dan kualitas dalam proses pengolahan
Satuan : Joule, Btu, kalori  1 Btu = 1055 J
• Bentuk: potensial, kinetik, kimiawi, magnetik,
atau listrik.
EP = m g h
EK = ½ mv2
 macroscopic;
• Energi internal  microscopic
Pergerakan, benturan, vibrasi, rotasi, dll, dari atom-
atom suatu substansi
EnERGI PANAS (Q)

Energi panas (heat) merupakan energi peralihan


dari satu benda ke benda lain yang disebabkan oleh
adanya perbedaan suhu. Jumlah panas biasanya
dinyatakan sebagai hasil kali dari massa benda (m),
panas jenis (Cp) dan perubahan suhu (ΔT ) Energi
panas dapat bertanda positif apabila panas
ditambahkan ke dalarn sistem, atau bertanda
negatif apabila panas meninggalkan sistem.

Q = mCpΔT
Entalpi (ΔH)
Entalpi adalah perubahan energi yang berlangsung dalam
sistem./ : tingkat kandungan panas atau energi pada bahan .
Entalpi merupakan jumlah dari energi dalam dengan kerja.
sifat lntrinsik, sehingga hanya dapat dltentukan perubahannya
saja.
ΔH=ΔE+PΔV+VΔP

Proses dalam sistem dapat berlangsung pada tekanan tetap atau


pada volume tetap, sehingga perubahan entalpi dapat dihitung
pada kedua kondisi tersebut
Pada kondisi volume tetap (Δ V = 0) : Δ H = Δ E + V Δ P
Pada kondisi tekanan tetap (Δ P = 0): Δ H = Δ E + P Δ V
Pada proses pemanasan dengan tekanan
konstan tidak ada hambatan (friksi = nol),
H2 – H1 = Q
ΔH = Q
• Perubahan entalpi biasa disebut heat content .
• Δ H suatu sistem dapat ditentukan dengan
mengukur perubahan heat content, Q, asalkan
proses berlangsung pada tekanan konstan.
ΔH = mcp(T2 – T1)
Panas jenis dan panas laten

Panas jenis adalah jumlah panas Yang menyertai


perubahan 1 unit suhu per satuan massa.
Panas jenis sering ditulis dengan simbol Cp yang
dapat dinyatakan dalam satuan Inggris (BTU/lb°F)
atau sisem metrik (J/kgK). Panas jenis air diatas
suhu bekunya adalah 1 BTU/lb°F atau 4186,8 J/kgK.
Panas Jenis padatan non-lemak adalah 0,2 BTU/lb°F
atau 837,36 J/kgK, sedangkan untuk lemak adalah
0,4 BTU/lb°F.
Untuk bahan pangan yang juga mengandung
komponen lain (seperti protein, lemak,
karbohidrat, dan mineral) maka panas jenisnya
akan dipengaruhi oleh fraksi komponen
penyusunnya Dalam hal inl, panas jenis
dihitung dari maslng-masing fraksi komponen
penyusunnya.
Cp susu = Σ(XiCp)=
X1Cp1+X2Cp2+X3Cp3+X4Cp4+XnCpn
contoh
Hitunglah panas jenis susu yang mengandung 2% lemak
(Cpf=1,675 kJ/kgoC), 89,2% air (Cpm= 4,187 kJ/kgoC); 3,3%
protein (Cpp = 1,1549 kJ/kgoC) 4,8% karbohldrat (Cpk=1,424
kj/kgoC) dan 0,7% abu (Cpa=0,837 kJ/kgoC).

jawab;
Cp susu = Σ(XiCp) = X1Cp1+X2Cp2+X3Cp3+X4Cp4+XnCpn

Cp susu = (0,892X4,187) + (0,02X1,675) + (0,033x1,549) +


(0,048x1,424) +(0,007x0,837)
Cp susu = 3,894 kJ/kgoC
Jika terdapat lemak, maka nilai Cp dapat diduga dari fraksi
massa lemak (F), padatan non lemak (SNF) dan fraksi
massa air (M), sbb :
Di atas titik beku :
Cp = 0.4F + 0.2SNF + M dalam satuan BTU/lboF
atau
Cp = 1674.72F+837.36SNF+4186.8M dalam satuan J/kgoK
Di bawah titik beku :
Cp = 0.4F + 0.2SNF + 0.5 M dalam satuan BTU/lboF
Cp= 1674.72F+837.36SNF+ 2093.4M dalam satuan J/kgoK
Contoh
• Hitunglah nilai panas spesifik daging sapi panggang
yang mengandung protein 15%, lemak 20% dan air
65%.
• Jawab :
Cp = 0.4 (0.20) + 0.2 (0.15) + 0.65(1) = 0.76 BTU/lboF
atau
Cp= 1674.72 (0.2)+837.36 (0.15)+4186.8 (0.65)= 3182
J/kgoK
Panas jenis beberapa produk pangan
Perubahan fase dari benda akan terjadi pada suhu
tetap. panas laten.
Panas laten adalah jumlah panas yang menyertai
perubahan fase suatu benda yang berlangsung pada
suhu tetap.
Misalnya panas laten untuk perubahan fase dari cair
menjadi uap atau dari calr menjadi es. Panas laten
dinyatakan dengan satuan J/kg atau BTU/lb.
Panas laten untuk pelelehan sering dinyatakan dengan
Δhfus dan panas untuk penguapan dinyatakan dengan
Δhvap.
Q = m Δhfus  pelelehan
Q = m Δhvap penguapan
Perubahan fasa
Zat atau benda dapat berubah fase dari satu bentuk
ke bentuk lainrya.
Perubahan fase ini dipengaruhi oleh suhu dan
tekanan- Contohnya air dapat berubah fase menjadi
padat {es) atau uap. Perubahan fase zat dari padat
ke cair, dari cair ke uap, dan sebaliknya akan
melibatkan energi. Perubahan fase ini akan
Dipengaruhi oleh kondisi tekanan dan suhu dimana
perubahan fase berlangsung
Perubahan fasa dari cair ke uap ini membutuhkan energi,
yaitu dengan meningkatkan suhunya. Mula-mula zat akan
meningkat suhunya sehingga mencapai titik didihnya (dari
T1 ke T). Contohnya, air akan mendidih pada suhu 100 oC
pada tekanan 1 atm. Besamya energi yang diperlukan
dlpengaruhi oleh massa zat cair (m), panas jenis zat cair
(Cpc; Joule/kgoC) dan perubahan suhunya (ΔT1)
Pada kondisi dimana seluruh zat berada pada suhu titik
didihnya dikatakan cairan tersebut berada pada kondisi
jenuh (saturated liqued)
Zat akan mengalami perubahan fasa pada suhu konstan
(T) berangsur-angsur menjadi uap  fase transisi
Besarnya energi diperlukan agar, zat cair menjadi uap
dipengaruhi oleh massa zat cair (mcp) dan panas laten (H,
j/kg).
Besarnya energi yang diperlukan agar uap Jenuh
mencapai kondisi lewat dipengaruhi oleh massa uap (m),
panas jenis uap (Cpu), dan perubahan suhu (ΔT2).
soal
Lima kg es bersuhu -10C dipanaskan hingga mencair pada 0C;
panas ditambahkan untuk menguapkan air. Uap jenuh keluar
pada 100C.
Hitung perbedaan entalpi proses. Diketahui:
Panas spesifik:
- es 2,05 kJ/(kg K),
- air 4,182 kJ/(kg K),
Panas laten:
- fusi pada 0 C:
333,2 kJ/kg,
- penguapan pada
100 C: 2257,06 kJ/kg
Total energi (Q) merupakan jumlah energi untuk zat cair
agar meningkat suhunya hingga tittk didihnya pada T1
(Q1), energi untuk perubahan fase pada suhu tetap (Q2)
dan energi uap mencapai kondisi lewat jenuh yang
diinginkan pada T2 (Q2). Besarnya total energi yang
diperlukan untuk perubahan fase dari cair menjadi uap
dapat dituliskan dengan persamaan

Q=Q1+Q2+Q3
dimana Q1 = mCp(T – T1); Q2=mΔhvap dan Q3=mCpu(T2
- T). Nilai panas jenisdan panas laten adalah spesifik
untuk zat tertentu.
contoh
Hitunglah besamya energi yang diperlukan untuk merubah 1 kg air
bersuhu 20oC menjadi uap lewat jenuh suhu 120 oC, panas jenis air =
4168 J/kgoC dan panas jenis uap air 1884,8 J/kgoC (semua pengukuran
berlangsung pada tekanan 1 atm)
Jawab
Panas yang dibutuhkan untuk mengubah air dari suhu 20 oC ke 120 oC
ada 3 jenis, yaitu panas sensibel dari 20 ke 100 oC (Q1); panas
penguapan air pada 100 oC (Q2) dan panas sensibel dari 100 ke 120 oC
(Q3)
Q1 = mCpcΔT1 = (1)(4168)(100-20) = 333440 J
Q2 = mhfg pada 100 oC (tabel tekanan uap air jenuh)= (1)(2,25692) =
2,25692 MJ = 2256920 J (fase transisi)
Q3 = mCpu Δ T2 = (1)(1884,8)(120-100) = 37696 J
Dengan demikian, total energi (Q) yang dibutuhkan untuk
memanaskan air dari 20 oC menjadi uap air 120 oC
Q = Q1 + Q2 + Q3 = 2 629 016 J = 2,629 MJ
PRINSIP KESETIMBANGAN ENERGI
ENERGI MASUK = ENERGI KELUAR
TAHAPAN MENYELESAIKAN KASUS KESETIMBANGAN ENERGI :
1. Gambarlah diagram yang mencerminkan proses, kemudian
lengkapi dengan informasi-informasi baik input maupun output yang
tersedia. Dalam hal ini batas dari sistem dapat merupakan batas
yang nyata (misalnya dinding dari mesin blansir) atau batas yang
imaginer'
2. Tetapkan sistem dengan titik-titik yang mengelilingi sistem
tersebut'
3. Gunakanlah simbol atau huruf tertenfu untuk mengidentifikasi
variabel-variabel yang tidak diketahui.
4. Buatlah persamaan kesetimbangan en€ ergi dan massa (total dan
komponen) dan selesaikanlah dengan menggunakan persamaan
matematika.  Gunakan tekanan uap; suhu referensi
contoh

Hitunglah jumlah air (suhu 20 °C) yang harus


dialirkan ke pemindah panas (heat exchanger)
untuk mendinginkan 100 kg/jam pasta tomat
dari 90 ° C ke 20 °C . Pasta tomat mengandung
40 % total padatan. Suhu air ketika
meninggalkan pemindah panas tidak melebihi
10 ° C. Tidak terjadi pencampuran antara pasta
tomat dengan pemindah panas, Diketahui panas
Jenis air = 4187 J/kg ° K dan panas jenis pasta
tomat adalah 2846,76 J/kg °K.
jawab
Pertama dibuat diagram sistem pemindah panas untuk
mendinginkan pasta tomat dan menentukan variabel-
variabel yang tidak diketahui sebagai berikut:

T2(T2>T1; T2-T1≤10oC)
T2=T1+10oC = 30oC
Dari diagram dapat dibuat persamaan
Q1 + Q3 = Q2 + Q4
Panas yang masuk = panas yang keluar
Q1+Q3=Q2+Q4
Panas yang masuk:
Q1 = mCpΔT = (100 kg)(2846.76 J/kg °K)(90-20 °K) = 19,927 MJ
Q3 = W kg (4187 J/kg °K)(20-20 °K) = 0

Panas yang keluar


Q2 = mCp Δ T = (1.00 kg)(2846.76 J/kg ° K)(20-20) = 0
Q4 = W kg (4187 J/kgK)(30-20 ° K) = 41.870J* W
Dengan menggunakan persamaan kesetimbangan energi:
Q1 + Q3 = Q2 + Q4
W = 19,927 * 105/4187 = 475,9 kg
soal
Susu akan disterilisasi dalam sistem UHT dengan
menggunakan penukar panas (heat exchanger) jenis
turbular concurrent untuk memanaskannya. Susu
dialirkan kedalam UHT dengan kecepatan
5000kg/jam untuk melewati penukar panas pada
suhu 135 ° C selama 6 detik. Susu memilki suhu
awal 15 °C tekanan penukar panas 313,18 kPa dan
100% kualitas uap air (= seluruh uap air berada
dalam fase gas). Hitung laju aliran dari uap air (ms)
yang harus masuk ke dalam penukar panas agar
kondisi proses yang diinginkan tercapai? Panas
jenis susu 3,894 kJ/kg °C
soal
Pengering casein mengkonsumsi gas alam 4
m3/jam dengan nilai kalori 800kJ/mol. Jika input
pengering adalah 60kg casein basah per jam,
pengeringan dari kadar air 55% menjadi 10%,
hitung keseluruhan efisiensi panas pengering
(dengan asumsi hanya menggunakan panas
latent)?
60 kg kasein basah berisi 60 x 0,55 kg air = 33 kg air dan 60 x (1 -
0.55) = 27 kg kasein kering
Sebagai produk akhir mengandung 10% air, air dalam produk
adalah 27/9 = 3 kg

dan air yg dipindahkan = (33-3) = 30 kg


panas laten penguapan = 2257 kJ kg-1 (pada 100 ° C dari
tabel)
sehingga panas yang diperlukan = 30 x 2257 = 6,8 x l04 kJ

Dengan asumsi gas alam berada di suhu dan tekanan standar di


mana 1 mol = 22,4 liter
Laju aliran gas alam = 4 m3/ h = 4 x 1000/22,4 = 179 mol h-1
Panas pembakaran = 179 x 800 = 14,3 x 104 kJ / h

Efisiensi termal Perkiraan pengering = panas yang dibutuhkan =


6,8 x 104 / 14.3 x 104 = 48% panas yang digunakan
soal

Autoclave berisi 1000 kaleng sop, dipanaskan mencapai


suhu 100 °C, kemudian kaleng didinginkan mencapai
suhu 40 °C sebelum meninggalkan autoclave. Berapa
air dingin yang dibutuhkan jika air masuk pada suhu 15
°C dan keluar suhu 35 °C?
Keterangan: Panas spesifik sop 4,1 kJ/kg °C & kaleng
0,5 kJ/kg°C . Berat setiap kaleng 60 g & berisi sop 0,45
kg. diasumsikan panas di dinding autoclave1,6 x 104 kJ
dan tidak ada panas yang hilang melalui dinding.

Anda mungkin juga menyukai