ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. S DENGAN DHF

DI RUANG BOUGENVIL 2
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh:
Ngatiah
N520184393

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2019
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S
DENGAN DHF DI RUANG BOUGENVIL 2
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

Nama Mahasiswa : Ngatiah

Nim : N520184393
Hari/tanggal : Senin, 22 April 2019
Tempat Praktek : Ruang Bougenvil 2

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 4 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Getasrabi 10/4 Gebog Kudus
Tanggal masuk RS : 22 April 2019
No. RM : 805428
Diagnose Medis : DHF

b. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny. D
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Getasrabi 10/4 Gebog Kudus
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Ibu pasien megatakan badan anaknya panas
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 19 April 2019, pasien merasakan badannya panas dan kembung,
kemudian oleh ibu pasien, pasien diperiksakan ke puskesmas. Berdasarkan hasil
pemeriksaan laborat, didapatkan data Hb 8,8g/dl, trombosit 116.10^3ml. Setelah 2
hari di rawat di puskesmas, pasien masih mengeluh panas, suhu 38oC sehingga dari
puskesmas di rujuk ke RSUD dr.Loekmono hadi Kudus pada tanggal 22 April 2019.
Pasien masuk melalui IGD jam 13.50WIB.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil suhu 39oC, HR 107 x/menit, RR: 24 x/menit
dan mendapatkan terapi Infus 5cc bolus selama 10 menit di lanjutkan 20tpm dan
pamol sirup 3x7,5 ml. Kemudian pasien dipindahkan keruang bougenvil 2 pada jam
19.30WIB.
c. Riwayat penyakit dahulu
Prenatal
ibu mengatakan ia hamil selama 9 bulan tidak ada keluhan apapun selama masa
kehamilan dan sering memeriksakan kehamilannya ke bidan dengan rutin.
Natal
Ibu mengatakan anak S lahir di puskesmas dengan normal, persalinan
didampingi oleh suami dan ditolong oleh bidan, menangis kuat, dengan BBL
3000 gr, PB 50 cm, Apgar Score 8/9 dan tidak ada kelainan kongenital.
Post natal
Ibu mengatakan An.S minum ASI hari pertama sampai dengan usia ± 2 tahun
dan telah diimunisasi lengkap
Ibu pasien mengatakan bahwa sebelumnya pasien belum pernah opname dan
pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama
d. Riwayat penyakit keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa dalam keluarga, baik ayah, ibu tidak ada yang
mempunyai penyakit darah tinggi, , jantung dan tidak ada yang menderita penyakit
menular,tetapi ayah punya riwayat DM
Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
seperti ini

e. Riwayat Alergi
 Keluarga pasein mengatakan pasien mengatakan tidak memiliki alergi apapun,
baik obat maupun makanan dan minuman
f. Riwayat tumbuh kembang.
Ny. D mengatakan An. S tumbuh dan berkembang dengan baik.Ia mulai
berguling pada umur 6 bulan, duduk pada umur 9 bulan, merangkak pada umur 9,5
bulan, berdiri pada umur 10 bulan dan berjalan pada umur 14 bulan .
Sekarang saat usianya 4 tahun An. S juga dalam proses tumbuh kembangnya juga
sama dengan anak seusianya,aktif di lingkungan rumah maupun dilingkungan
sekolah.
g. Riwayat psikososial.
Ny.D mengatakan An. S tinggal serumah dengan ibunya. Ia adalah anak yang
ceria dan gemar bermain,saat di rumah sakit pasien mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru.. Ny.D mengatakan rumahnya sederhana, lingkungan rumah bersih,
ventilasi dan sanitasi juga cukup. Ny.D mengatakan ia sangat peduli dengan
kesehatan anaknya, jika anaknya sakit langsung dibawa ke layanan kesehatan untuk
mendapatkan perawatan.
h. Reaksi Hospitalisasi
An. S mudah beradaptasi dan dia sudah tau, dibawa ke RS untuk mendapatkan
kesembuhan.

i. Genogram

Tn. I Ny. I
35

An
..
Keterangan:
 :Laki - Laki : Perempuan

: Laki-laki meninggal : Perempuan meninggal

: Pasien

3. POLA FUNGSIONAL
a. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya makan 3x sehari dengan
habis 1 porsi piring dengan jenis: nasi, lauk, sayur terkadang
ditambah buah. Minum 7-8 gelas/hari.
Selama sakit : Pasien mendapat diit nasi tim. Pasien makan hanya habis 4 sendok.
Sehabis makan mual dan muntah, nafsu makan menurun. Minum
sebanyak 800cc/ hari, jenis : air putih, susu, the

b. Pola Nafas
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya bernafas spontan tanpa alat
bantu pernafasan.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya bernafas spontan tanpa alat
bantu pernafasan, frekuensi nafas 28 x/menit.

c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien BAB 1-2 x sehari tiap pagi
dan sore hari dengan konsistensi lembek, BAK + 5-6 x/hari warna
kuning jernih
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya BAB 1x sehari setiap pagi,
dengan konsistensi lembek, BAK 4-5 sehari warna kuning jernih.

d. Pola Personal Hygiene

 Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anak mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari,
keramas 5-6 seminggu, ganti baju setiap habis mandi. Dilakukan
secara mandiri oleh pasien tanpa bantuan orang lain.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan anak mandi 2x sehari, gosok gigi 1x sehari,
ganti baju sehabis mandi dan selama sakit tidak pernah keramas.
Untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene dibantu oleh
perawat dan keluarga.

e. Pola Aktivitas dan Istirahat

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anak dari pagi sampai siang hari
sekolah. Setelah pulang sekolah bermain dengan teman. Pasien
tidak pernah tidur siang. Pasien tidur malam + 8 jam.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya membutuhkan
istirahat,.An S mengatakan badan terasa lemas. Dalam melakukan
aktifitas sehari-hari, pasien dibantu perawat dan keluarga.
Pasien tidur siang + 3 jam dan tidur malam + 8 jam

f. Pola Mempertahankan Temperatur Tubuh

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan jika anak merasa panas memakai pakaian
tipis, jika kedinginan memakai selimut dan baju yang tebal.
Selama sakit : Pasien merasa badanya panas. Suhu : 390C, pasien menggunakan
kompres hangat

g. Pola Rasa Aman dan Nyaman

Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya merasa aman dan nyaman
bila berada ditengah-tengah keluarga dan senang film kartun dan
berkumpul dengan teman-teman.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya merasa aman karena ada
ibu dan keluarga yang selalu mengungguinya. Kadang-kadang
pasien tidak merasa nyaman karena perutnya terasa mules.

h. Pola Psikologi dan Spiritual

 Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya merasa senang jika
berkumpul dengan keluarga. Kadang nonton film kartun. Pulang
dari sekolah bermain dengan temannya seperti berlarian dengan
bola kecil. Pasien seorang muslim yang taat menjalankan
ibadahnya mengikuti sekolah sore (TPQ) dan mengaji dirumah.
Selama sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya malu jika berbicara dengan
dokter dan perawat. Hubungan pasien dengan keluarga maupun
perawat baik. Pasien senang dikunjungi teman-teman dan keluarga.
Pasien hanya dapat berdoa meminta kesembuhan kepada Tuhan.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : composmentis G C S : 15 E4M6V5
c. TTV :
S : 39 0 C
RR : 24x/mnt, SpO2 : 96 %
N : 107x/mnt
d. Kepala : bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, simetris, tidak ada penonjolan
e. Wajah : simetris, tidak ada lesi, tidak ada oedem
f. Mata : pupil isokor, konjungtiva tidak anemi, sklera tidak ikterik
g. Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, bentuk normal, epistaksis(-)
h. Mulut : bersih, mukosa pucat (+), sianosis (-), bibir pecah-pecah (+), lidah kotor
(-), perdarahan gusi (-), stomatitis (-), pembesaran kelenjar parotis (-)
i. Telinga : tidak ada lesi, telinga kanan dan kiri simetris, pendengaran normal,
sedikit serumen
j. Leher : Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek
menelan ada.
k. Dada :
1. Paru :
a) Inspeksi : simetris
b) Palpasi : taktil fremitus kanan = kiri
c) Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
d) Auskultasi : SD vesikuler (+/+), ST (-/-)
2. Jantung :
 a) Inspeksi :Iktus kordis tidak tampak di intercosta 5 mid clavicula sinistra
b) Palpasi :Iktus Cordis teraba di intercosta 5, mid clavicula sinistra
c) Perkusi :Konfigurasi jantung dalam batas normal (pekak)
d) Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising sistolik (+)
l. Abdomen :
1. inspeksi : datar
2. Auskultasi : bising usus normal 10x
3. Perkusi : tympani, pekak sisi (+) normal
4. Palpasi : supel, turgor cukup, hepar dan lien tak teraba

m. Genetalia : tidak terdapat lesi.

n. Ekstermitas :
Atas : tidak terdapat kelemahan, terpasang infus
Bawah : tidak terdapat kelemahan

5. DATA PENUNJANG

Pemeriksaan tanggal 22-04-2019

Hasil Satuan Nilai Normal/ Batas Hasil
Pemeriksaan
Hematologi

Hemoglobin 9,4 L g/dl 10,0 15,0

Leukosit 7,5 ribu/ul 5,00 10,00
Hematrokit 28,0 L % 40,0 48,0
Trombosit 94 L ribu/ul 150 500

Pemeriksaan tanggal 23-04-2019

 Hasil Satuan Nilai Normal/ Batas Hasil
Pemeriksaan
Hematologi

Hemoglobin 9,4 L g/dl 10,0 15,0

Leukosit 4,6 L ribu/ul 5,00 10,00
Hematrokit 27,6 L % 40,0 48,0
Trombosit 75 L ribu/ul 150 500

Pemeriksaan tanggal 24-04-2019

Hasil Satuan Nilai Normal/ Batas Hasil
Pemeriksaan
Hematologi

Hemoglobin 8,9 L g/dl 10,0 15,0

Leukosit 7,0 ribu/ul 5,00 10,00
Hematrokit 27,7 L % 40,0 48,0
Trombosit 115 L ribu/ul 150 500

a. Terapi medis : infus D ¼ Kaen 10 tetes permenit

Injeksi lasix 2x10mg
Peroral Parasetamol 3x7,5ml
b. Diet: nasi tim

B. ANALISA DATA
 NO HARI/TGL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
JAM ( DS & DO)
1. Senin, 22 DS : Hipertermi Proses infeksi virus
Maret 2019 Pasien mengatakan badan
20.30 panas dan terasa lemas
DO :
-S : 39 0 C
- RR : 24x/mnt
- SpO2 : 96 %
-N :107x/mnt
- Trombosit 94.10^3/ul
- Hb : 9,4 gr/dl

2. Senin, 22 DS: Nyeri akut Agen injuri

April 2019 Pasien mengatakan badannya fisik(DHF)
20.30 terasa nyeri seperti di tusuk
skala 6
DO:
-S : 390 C
- RR : 24x/mnt
- SpO2 : 96 %
-N :107x/mnt
- Klien tampak menangis

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi virus .
2. Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik (DHF), viremia, nyeri otot dan sendi
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO HARI/TGL DX NURSING OUT NURSING INTERVENTION

JAM KEP COME CLASIFICATION (NIC)
(NOC)
1. Senin, 22 1 1. Setelah dilakukan Fever Treatment
April 2019 tindakan keperawatan  Monitor suhu

20.30 selama 3 x 24 jam :  Monitor Nadi dan RR

 Berikan antipireutik
Suhu tubuh dalam
 Lakukan Tapid sponge
rentang normal
 Kolaborasi pemberian cairan
Nadi dan RR dalam
intravena
rentang normal
2. Senin, 2 NOC : NIC :
22 april
Pain level Pain Management
2019 Pain control
20.30  Lakukan pengkajian nyeri secara
Comfort level
komperehensif termasuk lokasi,
karakteristik , durasi, frekuensi,
Kriteria Hasil :
kualitas termasuk lokasi,
1. Mampu mengontrol
karakteristik dan faktor presipitasi
nyeri ( tahu penyebab
 Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri, mampu
ketidaknyamanan.
menggunakan tehnik
 Ajarkan tentang tehnik
nonfarmakologi untuk
nonfarmakologi
mengurangi nyeri,
 Berikan analgetik untuk
mencari bantuan )
mengurangi nyeri
2. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri .
3. Mampu mengenali nyeri
( skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri )
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO HARI/TGL DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
JAM KEP KEPERAWATAN
1 Senin, 22
April
2019

20.30 1, 2 Memonitor TTV DS :

Pasien mengatakan
bersedia untuk
dilakukan
pengukuran TTV

DO :
-S : 39 0 C
- RR : 24x/mnt
- SpO2 : 96 %
-N :107x/mnt
20.35 2 Melakukan pengkajian DS: pasien
nyeri mengatakan badan
terasa sakit seperti
di tusuk, skala 6

DO: Pasien tampak

menangis
21.10 2 Mengobservasi reaksi DS: pasien
nonverbal mengatakan
badanya nyeri
skala 6, terus
menerus
 DO: pasien tampak
menangis
21.30 2 Mengajarkan teknik DS: -
nonfarmakologi DO: pasien belum
mau mengikuti
anjuran nafas
dalam
21.50 1 Melakukan kolaborasi DS : Pasien
pemberian cairan intravena mengatakan mau
diganti cairan infus
DO :
Pasien terpasang
infus RL 20tpm
22.00 1 Kolaborasi medis : DS :
parasetamol 7,5mg Pasien mau minum
obat
DO : psien tampak
minum obat
dibantu oleh ibu
pasien

2. Selasa, 22
April
2019

14.30 1, 2 Memonitor TTV DS :

Pasien mengatakan
bersedia untuk
dilakukan
pengukuran TTV
DO :
-S : 38 0 C
 - RR : 25x/mnt
- SpO2 : 96 %
-N : 90 x/mnt

14.45 1 Melakukan pengkajian nyeri DS: pasien

mengatakn nyeri
berkurang skala 4
dan sudah jarang

DO: pasien tampak

tenang
15.00 2 Mengobservasi reaksi DS: -
noverbal
DO: pasien tampak
tenang
15.10 2 Mengajarkan teknik DS:
nonfarmakologi DO: pasien tampak
melakukan nafas
dalam

16.10 1 Melakukan kolaborasi DS : pasien

pemberian cairan intravena bersedia plabot
cairan infus diganti
DO : tampak
terpasang infus D
¼ kaen 10tpm

16.15 1 Melakukan tipid sponge DS : Pasien

bersedia untuk
dilakukan tipid
sponge
 DO : Tampak
keluarga menyibini
pasien dengan air
hangat

17.15 1 Melakukan kolaborasi DS: Pasien

pemberian antipiretik mengatakan
bersedia minum
obat
DO: pasien tampak
minum obat
parasetamol 7,5ml

3. Rabu, 24 1, 2 Memonitor TTV DS :

April Pasien mengatakan
2019 bersedia untuk
dilakukan
09.00 pengukuran TTV
DO :
-S : 37 0 C
- RR : 22 x/mnt
- SpO2 : 97 %
-N : 87 x/mnt
10.00 1 Melakukan kolaborasi DS: pasien
pemberian cairan intravena bersedia di ganti
plabot cairan infus
DO: terpasang
infus D¼ kaen
10tpm
-
 10.10 2 Mengobservasi reaksi DS: -
nonverbal DO: Pasien tampak
tenang

E. EVALUASI KEPERAWATAN
NO HARI/TGL DX EVALUASI TTD
JAM KEP
1. Kamis, 25 1 S : Pasien mengatakan badan sudah tidak
April 2019 panas
O:
18.00 -S : 370 C
- RR : 22x/mnt
- SpO2 : 96 %
-N :87x/mnt
- kulit tidak teraba panas
P:-

2 S: Pasien mengatakan badannya sudah

enakan
O:
-S : 370 C
- RR : 22x/mnt
- SpO2 : 96 %
-N :87x/mnt
A : Nyeri akut teratasi
P:-