Di susun oleh :
Esa Zulfia
720153061
1. Identitas Pasien
A. Identitas Klien
Nama : An. A
TTL : Kudus, 12 januari 2018
Usia : 9 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Pemeriksaan : 20 Oktober 2018
Nama : Ny. S
Usia : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan Klien : Ibu
b. Tujuan
Mengkaji berat badan balita
Membantu status nutrisi balita
Untuk mendapatkan data obkjektif menganai berat badan balita
c. Dilakukan kepada
Setiap balita yang datang ke posyandu,karang wetan bulung kulon Jekulo Kudus
d. Persiapan alat
Form catatan balita/Buku KIA
Timbangan badan (Berdiri, Duduk, Tidur)
Handuk kertas/kain pengalas
e. Prosedur pelaksanaan
Tahap pra interaksi
1. Melakukan verivikasi data
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat balita dengan benar
Tahap Orientasi
1. Memberi salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan kesiapan balita dan persetujuan keluarga (bayi/balita)
Tahap Kerja
1. Mencuci tangan
2. Timbangan diberi kain pengalas (sejenis gedong)
3. Timbangan disetel dengan penunjuk angka pada angka nol
4. Membuka pakaian & selimut balita
5. Membaringkan/dirikan balita di atas timbangan
6. Mendokumentasikan hasil penimbangan berat badan balita yang di dapat,
kedalam buku KIA (hasil penimbangan An.A 6,5 Kg)
7. Balita diangkat kembali ke tempat Pangkuan ibunya
8. Membereskan peralatan
9. Mencuci tangan
10.Salam penutup
4.Analisa Data
Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan metode pengukuran berat badan
seseorang menggunakan teknik pengolahan citra digital foto postur tubuh seseorang.
Metode yang dikembangkan memberikan hasil dengan akurasi 95,6%. Pendekatan
rumus Mosteller yang menjadi dasar dari perancangan metode ini dinilai masih belum
cukup sesuai untuk menggambarkan nilai BSA yang sebenarnya khususnya terkait
jenis kelamin objek. Berbagai parameter yang mempengaruhi kualitas citra digital yang
akan diolah juga menjadi penentu akurasi hasil pengukuran.
Menimbang berat badan adalah mengikuti perkembangan kesehatan dan
pertumbuhan anggota keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil. Pertumbuhan
anak dapat diamati secara cermat dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS)
balita. Kartu menuju sehat berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak
pertumbuhan.
5. Referensi
Utari, A. (2007) Hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kesegaran jasmani pada anak usia
12-14 tahun. Tesis. Program Pendidikan Dokter Spesialis I Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro
Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta:
Salemba Medika.