Anda di halaman 1dari 147

TUGAS AKHIR

(KL 1702)

ANALISA KEANDALAN DRIU PIPE PADA


PEMBORAN HORISONTAL AKIBAT BEBAN ToRSI

~6{>~
6z;. cP6? :(
ci)t'/'-
a-/
-a.w;;z

Oleh:

ARIE WIRIAWAN
NRP. 4395 100 025

JURUSAN TEKNIK KELAU.TAN


FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2002 : ; - - - - - - - - - - - -
PERPUSTAKAAN
I T S
1---- - - -
Tgl. Te>:_~~~ tf- ,3- ;;?_tx:><_
~in!<' Ji~.ri ~?/
~--­
No. Agenda Prp. 3! ?J 3 P<..../
ANALISA KEANDALAN DRILL PIPE P ADA
PEMBORAN HORISONTAL AKIBAT BEBAN TORSI

TUGASAKHIR
Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada
Jumsan Teknik Kelautan
Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Mengetahui I Menyetujui :

Dosen Pembimbing II

Ir. J. SOEDJONO M.Sc.


NI • 130 359 270

SURABAYA
Februari, 2002
ABSTRAK

Behan torsi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada


pemboran sumur horisontal karena dengan beban torsilah penetrasi mala bor
(bit) ke dalam tanah dilakukan. Pergeseran irisan bidang pada drill pipe dapat
menyebabkan drill pipe patah. Apabila suatu drill pipe patah, untuk
mengangkatnya kembali diperlukan waktu yang lama dan biaya yang besar.
Tugas akhir ini membahas tentang analisa keandalan drill pipe pada
pemboran horizontal akibat beban torsi di daerah Kawengan, Kecamatan
Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Torsional Strength (T), beban torsi pada
bagian pemboran vertikal (TV), beban torsi pada bagian pertambahan sudut (TB)
dan beban torsi pada bagian pemboran horisontal (TH) digunakan untuk
menentukan moda kegagalan drill pipe. Metode yang digunakan untuk analisa
keandalan adalah Metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo. Sebagai perubah
acak, digunakan torsional strength, berat pipa dalam lumpur, panjang pipa
horisontal dan koejisien gesek tanah. Untuk Simulasi Monte Carlo digunakan
10000 sampling simulasi.
Untuktorsional strength (J1=539,830 a-=26,991) lbffl, beratpipadalam
lumpur (Jl = 19,2 a=3,8) lb/ft, panjang pipa horisontal (Jl = 656 a=459) fl dan
koefisien gesek tanah (Jl = 0,33 a-=0,066) keandalan drill pipenya sebesar
0,8759 (untuk Simulasi Monte Carlo) dan 0,8764 (untuk metode AFOSM).
Analisa keandalan dengan menggunakan Metode AFOSM dan Simulasi Monte
Carlo memiliki perbedaan yang kecil.
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa keandalan drill pipe pada
pemboran horisontal dengan semakin besar torsional strength akan semakin
besar. Sedangkan keandalan drill pipe dengan semakin besar berat pipa dalam
lumpur, panjang pipa horisontal dan koejisien gesek tanah akan semakin kecil.

Hal- iii
KATAPENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil 'alamin, segala puji hanya untuk Alloh Tuhan
Semesta Alam yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Analisa Keandalan Drill
Pipe Pada Pemboran Horisonta] Akibat Behan Torsi. Sholawat dan salam tak lupa
penulis haturkan kepada junjungan kita Rasululloh Muhammad SAW yang telah
memberikan teladan dalam kehidupan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada tugas akhir ini dibahas tentang keandalan drill pipe pada pemboran
horisonta] akibat beban torsi yang data lapangannya diambi1 dari daerah
Kawengan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Dengan diketahui
keandalan dari suatu drill pipe maka drill pipe yang patah pada waktu pemboran
dapat diperkecil kemungkinannya.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna
sehingga kritik dan saran dari para pembaca sekalian sangat diharapkan untuk
perbaikan-perbaikan penulisan karya tulis di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi penulis sendiri.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Februari 2002


Penulis

Arie Wiriawan

Hal- iv
UCAPAN TERIMA KASill

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak dibantu oleh pihak-
pihak yang terkait baik secara moril maupun materiil, semoga Alloh SWT
membalas budi baiknya. Ucapan terima kasih, penuhs sampaikan kepada:
1. Ibuku, Novarini, bapakku, Widho Oetomo dan adik-adikku Novie Widyarini,
Rieke Widyasari dan Rizky Wirianto.
2. Dr. lr. Daniel M . Rosyid selaku dosen pembimbing I dan Ir. J. J. Soedjono,
MSc. selaku dosen pembimbing II.
3. Dr. Ir. P. Indiyono, MSc. selaku Ketua Jurusan Teknik Kelautan ITS dan Dr.
Ir. Wahyudi, MSc. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Kelautan ITS.
4. Dr. Ir. Hartanta Tarigan selaku dosen wali penulis di Jurusan Teknik Kelautan
ITS.
5. Seluruh dosen dan karyawan/karyawati Jurusan Teknik Kelautan ITS.
6. Konco-konco OE '95 sing lulus bareng aku : Cahyo Agung Setiabudi the
vampire, Anang Budi Wasono dan Arief Rahman. (Welcome to the real
world).
7. Konco-konco OE '95 yang belum lulus tapi pasti akan lulus : Triyono 'Nono'
(my grader, suwun, No', atas segala-galanya yang tidak bisa disebut satu
persatu), Yusuf 'Yuhan' Handoko, Sidiq Muslim Eka Putra, Arif Budi S.,
Oliver 'Batar' Sitompul, Muhammad 'Unis' Marthunis, Mhd. Ru11y Nurfaisa,
I Nyoman 'Tombong' Septaguna, Octoviandy 'Vian/Si Doel' . Ayo, rek !
Semangat!
8. Konco-konco OE '95 yang lulus mendahuluiku : Yandri Ampesa, Abdur
'Ochim' Rohim, Rendra Eka Andrianto, Umar Yudi Hartono, Hendrikus Andy
Julianto, Fahrudin 'Brudin' Ma'ruf, Andry Kurniawan, Ari 'Ewok' Setiadi,
Azhar 'Wow, silau, Man!' Ulum, Abdul 'Zaq' Rozaq Kurniawan, Herlambang
'Papi' Deddy Sunyoto, Andhika 'Anthungs' Paratama Herlambang, Arif
'Ginco' Saifudin (konco TA lawas), Putut 'Oon' Hendro Cahyono, Susi

Hal- v
Fitriani, Johana ' Joe' Indra Prasasti, Adriansyah 'Aan' Sinaga, Royke 'Kodil'
Santosa, Choirul 'Kunam' Anam, Hermawan 'Wawan' Setia Budi, Mahmud
Misbachul Munir, Fidry ' Chiki' Kurniawan, Hery 'Prof Purwanto, Reyinland
'Ucok' Hutabarat, Firdaus 'Dodot' Amir, I Gd Andi Dipayadnya, Eko 'Pitik'
Budi Cahyono, Irian Nur Aziz, Sugiyanto, Adi Gunawan.
9. Konco-konco OE ' 95 yang ditakdirkan tidak kuliah di Jurusan Teknik
Kelautan : Edi Budianto dan Rafik Fajar Yunansyah.
10. Konco-konco Teknik Kelautan yang lain : Christin (konco TA ), Inos, Uton, Bobby,
Nurin, Wiwin, Menuk, Titin dan lain-lain (pokoknya banyak mulai angkatan '93
sampai dengan ' 01 ).
11. Dulur-dulur PLH SIKLUS ITS : Cak Itenk, Beta, Ucrit (si iseng), Mbak Umi, Pak
Udin, Bambang (D6), Aji, Oke, Avit, Nurul, Mbah, Saliho, Faisal, Caing, Lukman,
Bondet, Bagonk, Danny ' Martin', Kriwul, Gosonk, Unchu, Anita, David, Rui, Rasta,
Suryo, Feri, Nawang, Ainul, Anik, Dian (DlO), Erik, Ermiatun, Aminah, Sofi,
Mahmudi, Mario, Rahmat, Yusak 'krucil', Yosi, Andi Kukuh, Fatchur, Zainul, Ivan,
Agung B. L., Inspektur, The Rock, Phea (si resek, si bundaran ITS), Upik (si
bundaran warn), Cenul (si tomboy), Julis (the coolest girl), Eni (Dll , si menthor),
Eno' (si pembuat es kopyor), Hanafi, Timbul, deJaggero, Andik, An-an, Melly,
Hasan, Nining (si bocor 1), Pentol, Sinchan, Daniel, Edy, Eni (D13), Koko, Kadal,
Bakir, Yuda, Sanusi, Aisyah, Antok, Dian (D14), Dina, Elaine, Elok, Iput, Sandra,
Rizal, Novita, Silvia (si bocor 2), Vero, Fatah, Hamka dan lain-lain.
12. Kawan-kawan PA liyane : Diah, Imron (Mapalas), Bambang, Temon (Pataga),
Agung, Afri (Mahapala STIESIA), Blethokan, Sari (Mapalsa), Baygon (Mapara),
Dompu, Ari (Himapala Unesa), Basuki, Thomas (Mahapala UPN Surabaya), Harley,
Alfan (Wanala), Hana (Impala), Pi' i (Himakpa), Dian (Ganendra Giri).
13. Ternan, sahabat, saudaraku yang telah berpulang ke rahmatullah Orbit
Yunanto.
14. Bapak dan Ibu Warsito (orangtua (alm) Orbit Yunanto).
15. Orang-orang yang rnernberi pelajaran kepadaku tentang apa itu ' cinta'
Harmayani, Indah Fatmawati, Alin Susiana, Nevy Kartiningrum.
16. Dan semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu.

Hal- vi
DAFTARISI

Halaman Judul Hal i


Halaman Pengesahan Hal ii
Abstrak Hal iii
Kata Pengantar Hal iv
Ucapan Terima Kasih Hal v
Daftar lsi Hal vii
Daftar Gam bar Hal ix
Daftar Grafik Hal x
Daftar Tabel Hal xii
Notasi Hal xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang Ha11-l
1.2. Perumusan Masalah Hal I-5
I. 3. Batasan Masalah Hal I-5
1.4. Tujuan Penulisan Hal I-5
1.5 . Manfaat Hal I-6
1.6. Diagram Alir Hal 1-6
1.7. Sistematika Penulisan Hal I-7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Pemboran Hal Il-l
II.l .l. Umum Hal Il-l
Il.1.2. Macam-Macam Pemboran Hal Il-2
ll.l.3. Peralatan Pemboran Hal II-7
111.4. Radius ofCurvature Hal II-15
ll.2. Behan Torsi Hal Il-17
Il.3. Konsep Analisa Keandalan Hal II-23
II.3 .1. Umum Hal II-23

Hal- vii
IJ.3.2. Konsep Probabilitas Hal II-24
II.3.3. Konsep Ketidakpastian Hal II-25
II.3.4. Penggunaan Metode Keandalan Pada Drill
Pipe Hal 11-26
11 .. 3. 5. Moda Kegagalan Hal ll-33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.l . Studi Literatur Hal Ill-1
III.2. Pengambilan Data Hal III-1
III.3. Analisa Data Hal III-1
Ill.3.1 . Penentuan Moda Kegagalan Hal III-2
Ill.3 .2. Metode Analisa Keandalan Hal III-3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.l. Perhitungan Beban Torsi Hal IV-1
IV.2. Penentuan Moda Kegagalan Drill Pipe HaliV-3
IV.3. Analisa Keandalan Struktur Hal IV-5
IV.4. Analisa Basil Perhitungan Hal IV-9
IV.4.1. Simulasi Monte Carlo Hal IV-9
1V.4.2. Metode AFOSM Hal IV-13
IV.4.3. Perbandingan Metode AFOSM dan Simulasi
Monte Carlo Hal IV-15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.I. Kesimpulan Hal V-1
V.2. Saran Hal V-2
Daftar Pustaka Hal xv
Lampi ran
Lampiran A : Data Lapangan Pemboran Horisontal KWG-
55H.
Lampiran B : Hasil Iterasi Metode AFOSM.
Lampiran C : Tabel Area Under the Normal Curve.
Lampiran D : Hasil running Metode Simulasi Monte
Carlo.
Lampiran E : Formulir Evaluasi Kemajuan Tugas Akhir
dan Presentasi Konsultasi Tugas Akhir.

Hal - viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pemboran horisontal karena reservoir produktif

terletak dibawah paya-paya atau sungai. Hal I-1

Gambar 1.2 Pemboran horisontal karena reservozr produktif

terletak dibawah perkotaan. Hal I-2

Gam bar 1.3. Pemodelan torsi pada drill pipe Hal I-4

Gambar 1.4. Diagram alir metodologi penelitian. Hal I-6

Gambar 2.1. Tipe pembentukan lubang horisontal Hal Il-5

Gambar 2.2. Fase pemboran horisontal/ong radius Hal ll-6

Gambar 2.3 . Swivel Hal II-8

Gambar 2.4. Rotary table Hal II-10

Gambar 2.5. Radius of curvature (Me Millian, 1990) Halll-16

Gambar 2.6. Interpretasi geometri indeks keandalan fJ (Rosyid,

1996). Hal II-29

Gambar 2.7. Indeks keandalan untuk fungsi kerja non linear

(Rosyid, 1996) Hal II-29

Gambar 3.1. Diagram alir metode AFOSM Halill-4

Gambar 3.2. Diagram a1ir simulasi Monte Carlo Hallll-5

Hal- ix
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Grafik keandalan vs torsional strength untuk panjang


pipa horisontal (f.l = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek
tanah (f.l = 0,33 cr = 0,066) dengan variasi berat pipa
dalam lumpur. Hal IV-10
Grafik 4.2. Grafik keandalan vs torsional strength untuk berat pipa
dalam lumpur (f.l = 19,2 cr = 3,8) lb/ft dan koefisien
gesek tanah (f.l = 0,33 cr = 0,066) dengan variasi
panjang pipa horisontal. Hal IV-10
Grafik 4.3 . Grafik keandalan vs torsional strength untuk berat pipa
dalam lumpur (f.l = 19,2 cr = 3,8) lb/ft dan panjang pipa
horisontal (f.l = 656 cr = 459) ft dengan variasi koefisien
gesek tanah. Hal IV-11
Grafik 4.4. Grafik keandalan vs berat pipa dalam lumpur untuk
torsional strength (f.l = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft dan
koefisien gesek tanah (f.l = 0,33 cr = 0,066) dengan
variasi panjang pipa horisontal. Hal IV -11
Grafik 4.5. Grafik keandalan vs berat pipa dalam lumpur untuk
torsional strength (f.l = 539,830 cr = 26,991 ) lbf. ft dan
panjang pipa horisontal (f.l = 656 cr = 459) ft dengan
variasi koefisien gesek tanah. Hal IV-12
Grafik 4.6. Grafik keandalan vs panjang p1pa horisonta1 untuk
torsional strength (f.l = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft dan
berat pipa dalam lumpur (f.l = 19,2 cr = 3,8) lb/ft dengan
variasi koefisien gesek tanah. Hal IV-12
Grafik 4.7. Grafik keandalan vs torsional strength untuk panjang
pipa horisontal (Jl = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek
tanah (Jl = 0,33 cr = 0,066) dengan variasi berat pipa
dalarn lumpur. Hal IV-14
Grafik 4.8. Grafik keandalan vs berat pipa dalarn lumpur untuk
torsional strength (Jl= 539,830 cr = 26,991) lbf.ft dan
panjang pipa horisontal (Jl = 656 cr = 459) ft dengan
variasi koefisien gesek tanah. Hal IV-14
Grafik 4. 9. Grafik perbandingan keandalan Metode AFOSM dan
Sirnulasi Monte Carlo untuk torsional strength
(Jl = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft, panjang pipa horisontal
(Jl = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah
(Jl = 0,33 cr = 0,066). Hal IV-15
Grafik 4.10. Grafik perbandingan keandalan Metode AFOSM dan
Simulasi Monte Carlo untuk berat pipa dalam lumpur
(Jl= 19,2 cr = 3,8) lb/ft, panjang pipa horisonta1
(Jl = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah
(Jl = 0,33 cr = 0,066). Hal IV -16
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Nilai C.O.V Hal IV-5


Tabel 4.2 . Nilai J...l dan cr untuk: masing-masing perubah acak Hal N-6
Tabel 4.3. Perbandingan keandalan Metode AFOSM dan Simulasi
Monte Carlo untuk torsional strength (JL = 539,830
cr = 26,991 ) 1bfft, panJang p1pa horisontal
(JL = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah
(JL = 0,33 cr = 0,066). Hal IV- 15
Tabel 4.4. Perbandingan keandalan Metode AFOSM dan Simulasi
Monte Carlo untuk: berat pipa dalam lumpur (JL = 19,2
cr = 3,8) lb/ft, panjang pipa horisontal (JL = 656 cr = 459)
ft dan koefisien gesek tanah (JL = 0,33 cr = 0,066). Hal IV-16
NOTASI

A luas penampang
a kurva pemboran
a' integer pengganda
b diameter dalam tabung
C.O.V coejisien ofVarian
c diameter luar tabung
c' = integer inkremen
DLS dogleg severity
d diameter lingkaran
FK fungsi kerja
I momen mersta
Ip momen inersia polar
ID inside diameter
k resultan panjang vektor satuan
LH panjang pipa horisontal
Lv panjang pipa vertikal
MK(Z) moda kegagalan sebagai fungsi Z
m modulasi
n penghitung untuk FK(X) < 0
N jwnlah total sampel
OD outside diameter
p
indeks perubah dasar Xp
Pg peluang kegagalan
R radius of curvature
Ra = peluang keberhasilan
SG spesific gravity
T torsi pada kondisi tertarik
TB torsi pada bagian pertambahan sudut

Hal- xiii
TH torsi pada bagian horisontal
Te beban tarik
TV torsi pada bagian vertikal
Wa berat pipa di udara
Wm berat pipa dalam lumpur
WOB weight on bit
X perubah dasar
y minimum yield strength
z perubah dasar baku
a vektor normal satuan

fJ indeks keandalan

a sirnpangan baku

).! koefisien gesek tanah

f.1 harga rata-rata


e, sudut arab lintasan masuk

ez sudut arah lintasan keluar

rp, sudut masuk kerniringan lintasan

({Jz sudut keluar kemiringan lintasan

Hal- xiv
BABI
PENDAHULUAN
BABI

PENDAHULUAN

1.1. LA TAR BELAKANG

Dalam melakukan pemboran terhadap suatu reservoir sebenarnya selalu

diinginkan lubang yang vertikal karena dengan lubang yang vertikal disamping

operasinya lebih mudah, juga umumnya biayanya lebih murah. Tetapi tidak

selamanya suatu reservoir dapat dilakukan pemboran tepat pada bagian atasnya.

Adanya faktor-faktor teknis maupun ekonomis seperti reservoir produktif yang

terletak dibawah bangunan-bangunan/perkotaan atau sungai dan paya-paya,

adanya kubah garam atau salt dome, adanya patahan, untuk menghemat luasnya

lokasi pemboran, untuk mengatasi semburan liar, menghindari garis batas

dipermukaan dan lain sebagainya menjadikan pemboran dilakukan secara

horisontal (horizontal drilling).

Gambar 1.1. Pemboran horisontal karena reservoir produktif terletak


dibawah paya-paya atau sungai.

HaJJ-]
Bab I Pendahuluan

Perkotaan

Gambar 1.2. Pemboran horisontal karena reservoir produktif terletak


dibawah perkotaan.

Teknik pemboran horisontal terutama pemboran horisontal long radius

pada dasarnya dikembangkan dari teknik pemboran directional yang

konvensional. Sistem pembebanan serta peralatan dan bottom hole assembly dapat

dikatakan masih menggunakan prinsip-prinsip yang lama, dengan modifikasi yang

diperlukan sehubungan adanya kelengkungan yang mencapai 90 derajat serta

pengadaan beban horisontal pada pahat. Kondisi ini menyebabkan analisa yang

lebih rumit bila dibanding dengan pemboran secara vertikal (vertical drilling) dan

pemboran directional.

Dalam pemboran, beban puntiran adalah hal penting karena penetrasi mata

bor (bit} dalam tanah dilakukan dengan beban puntiran. Pergeseran irisan bidang

pada drill pipe dapat menyebabkan drill pipe patah. Apabila suatu drill pipe patah,

untuk mengangkatnya kern bali ke permukaan perlu waktu yang cukup lama, biaya

yang besar dan bahkan ada yang ditinggalkan begitu saja dengan mencari tempat

lain untuk dilakukan pemboran.

Torsional strength adalah batas maksimal torsi yang dapat diberikan pada

drill pipe sebelum drill pipe mengalami kelelahan. Untuk menghitung besarnya

Hal I - 2
Bab I Pendahuluan

torsi yang dapat ditanggung oleh drill pipe pada kondisi tarildtensile (torsional

strength) dapat didasarkan pada standart API RP 7G.

Agar tidak terjadi kegagalan suatu struktur perlu dilakukan analisa

keandalan pada struktur tersebut. Pendekatan analisa keandalan memiliki tingkat

kecerrnatan yang lebih baik dibanding dengan menggunakan angka keselamatan

(safety factor) . Banyaknya variasi besaran yang digunakan dapat dilakukan

pendekatan secara lebih rasional dengan menggunakan analisa keandalan.

Keandalan suatu struktur adalah peluang suatu system/unitlkomponen

untuk memenuhi tugas yang telah ditetapkan tanpa mengalami kegagalan selama

kurun waktu tertentu apabila dioperasikan dengan benar dalam hngkungan

tertentu (Rosyid, 1996). Metode keandalan yang digunakan adalah metode

Advance First Order Second Moment (AFOSM) dan simulasi Monte Carlo.

Selisih antara besamya torsional strength dengan beban torsi drill pipe

pada bagian vertikal, melengkung dan horisontal digunakan sebagai pedoman

untuk menentukan kegagalan drill pipe. Apabila selisih antara kedua beban

bernilai positif, maka drill pipe dinyatakan handal. Tapi bila sehsih kedua beban

bernilai nol atau negatif, maka drill pipe mengalami kegagalan struktur.

Pada Tugas Akhir ini, analisa keandalan drill pipe dilakukan pada

beberapa perubah acak untuk mengetahui kecenderungan keandalan drill pipe.

Kecenderungan ini dapat diketahui apabila dilakukan variasi pada salah satu

perubah acak, sedangkan perubah acak yang lain tetap. Perubah acak yang

digunakan adalah sebagai berikut:

I . Torsional strength (T).

Hall-3
Bab I Pendahuluan

2. Berat pipa dalam lumpur (Wm).

3. Panjang pipa horisontal (LI-J).

4. Koefisien gesek tanah (J..t).

Untuk melakukan analisa keandalan, data-data yang diperlukan adalah

data Tabel Torsional Yield Strength dan data Laporan Harian Pemboran. Dari data

Tabel Torsional Yield Strength dapat diketahui besarnya nilai-nilai torsional

strength drill pipe berdasarkan diametemya. Dari data Laporan Harian Pemboran

dapat diketahui Specific Gravity lumpur pemboran yang berhubungan dengan

berat pipa dalam lumpur (Wm), panjang pipa horisontal (LH) dan koefisien gesek

tanah (J..t).

T = Torsional Strength

TV + TB + TH = Beban Torsi

Gambar 1.3. Pemodelan torsi pada drill pipe

Hall-4
Bab I Pendahuluan

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang diajukan dalam penulisan tugas akhir mt dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Berapakah keandalan drill pipe akibat moda kegagalan torsi pada pemboran

horisontal ?

1.3. BATASAN MASALAH

Batasan masalah yang diperlukan dalam penulisan mt adalah sebagai

berikut :

1. Pipa merupakan pipa baja dan elastis.

2. Drill pipe dianggap beketja tanpa beban hidrostatis akibat lumpur pemboran.

3. Pemboran yang dilakukan adalah pemboran horisontal/ong radius.

4. Angka keandalan dihitung dengan metode AFOSM dan simulasi Monte

Carlo.

5. Lokasi yang ditinjau adalah sumur Pertamina Hulu Cepu di daerah

Kawengan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro.

1.4. TUJUAN PENULISAN

Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir adalah :

Mengetahui keandalan drill pipe akibat beban torsi pada pemboran horisontal.

Hall- 5
Bab I Pendahuluan

1.5. MANF AA T

Dari perhitungan dan analisa, manfaat yang diharapkan adalah

memberikan suatu prosentase peluang keandalan dari drill pipe pada pemboran

horisontal. Hasil ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan dimensi drill pipe pada pemboran horisontal yang mampu menahan

beban torsi sehingga tidak terjadi kegagalan struktur.

1.6. DlAGRAM ALIR

Adapun urutan kegiatan atau diagram alir dari penulisan tugas akhir ini,

adalah sebagai berikut:

Studi Literatur : Analisa Keandalan Drill Pipe Pada Pengumpulan


Buku, Jumal, dll Pemboran Horisontal Akibat Beban Data
Torsi

Pengolahan Data :
Beban Torsi dan Perubah Acak

Menentukan Moda Kegagalan

Analisa Keandalan
(AFOSM dan Monte Carlo)

Gambar 1.4. Diagram alir metodologi penelitian

Hal I- 6
Bab I Pendahuluan

I. 7. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Diuraikan tentang latar belakang penulisan tugas akhir, permasalahan

yang diajukan dan tujuan yang ingin dicapai , batasan masalah yang digunakan

sehingga permasalahan tidak melebar dan manfaat yang diperoleh dari penulisan

tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Diuraikan dasar-dasar teori yang digunakan, meliputi pengertian dan cara

kerja pemboran horisontal, beban torsi yang terjadi selama pemboran, teori-teori

keandalan (dengan metode-metode yang digunakan), moda kegagalan sehingga

diketahui peluang keandalan drill pipe yang digunakan selama proses pemboran

serta penentuan perubah acak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Diuraikan mengenai tahap-tahap dalam penulisan dan diagram alir

metodologi penelitian, mulai dari studi literatur, pengambilan data dan analisa

data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Diuraikan mengenai hasil dari perhitungan secara teoritis dan hasil analisa

berikut grafik-grafiknya. Disajikan pula pembahasan hasil analisa dari metode-

metode yang digunakan (metode AFOSM dan sirnulasi Monte Carlo).

Hal I- 7
Bab I Pendahuluan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari hasil analisa dan saran-saran untuk penyempumaan

lebih lanjut atau kemungkinan lain dari analisa tersebut.

Hal I- 8
BABII

TINJAUAN PUSTAKA
BABII

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Nawangsidi dan Yanfidra (1993), drill pipe pada pemboran

horisontal dalam perencanaannya berhubungan dengan faktor-faktor antara lain

torsi dan drag yang dialami oleh drill pipe, ukuran lubang, kecepatan pemboran

dan tegangan yang digunakan. Perkiraan harga torsi dilakukan dengan pendekatan

sederhana dengan asumsi sebagai berikut :

Ukuran dan tipe dari rangkaian yang digunakan sama di bagian tertentu.

Kurva pertambahan sudut menggunakan model perhitungan radius of

curvature dengan sudut inklinasi .

Di bagian horisontal pipa tidak terjadi pembengkokan.

Koefisian gesekan yang digunakan adalah 0,33.

ll.l. PEMBORAN

ll.l.l. Umum

Pemboran minyak bumi merupakan usaha penembusan bumi menuJu

cekungan hidrokarbon yang bersifat komersial, usaha ini dilakukan bertujuan

untuk mengoptimalkan cadangan reservoir yang telah ada sebelumnya.

Kegiatan pemboran ini sebenamya telah lama dikenal orang namun secara

pasti tempat dan waktu, kapan pemboran ini dimulai tidak diketahui orang, hanya

orang-orang Cina dianggap yang pertama kali melakukan kegiatan ini, yaitu kira-

Hal II- 1
Bah II Tinjauan Pustaka

kira 1700 tahun sebelum Masehj, dan telah berhasil mencapai kedalaman kurang

lebih 500 m.

II.1.2. Macam-Macam Pemboran

A. Berdasarkan Kegiatannya

1. Pemboran Eksplorasi

Pemboran eksplorasi disebut juga "wild cat drilling" adalah suatu

kegiatan pemboran yang dilaksanakan pada suatu daerah baru, sehingga

data bawah permukaan masih sangat minim atau malah sama sekali tidak

ada. Pemboran semena-mena iru dilakukan oleh orang-orang dahulu da1am

mencari minyak sebelum teori-teori mengenai perangkap belum

diketemukan atau diketahui orang.

2. Pemboran Semi Eksplorasi

Ialah suatu kegiatan pemboran yang dilakukan pada daerah yang sebagian

telah dikembangkan, sehingga data untuk daerah tersebut sudah cukup

banyak. Dengan teori-teori yang maju serta peralatan yang canggih

memungkinkan dilakukan pemboran semi eksplorasi untuk memperoleh

atau menemukan cadangan baru.

3. Pemboran Pengembangan (Development Drilling)

Pemboran disini dilakukan bukan lagi bertujuan untuk pembuktian

mengenai kandungan hidrokarbon di dalam cadangan/reservoir, tetapi

bertujuan untuk mengembangkan lapangan agar dapat menaikkan cairan

hidrokarbon dari reservoir ke atas permukaan, secara efektif dan efisien.

Hal II- 2
Bab ll Tinjauan Pustaka

Dari kegiatan eksplorasi telah dapat diketemukan suatu cadangan yang

dinilai cukup ekonomis, maka lapangan tersebut selanjutnya perlu

dikembangkan dengan pemboran-pemboran. Pelaksanaan pemboran

pengembangan ini relatif lebih pasti jika dibandingkan dengan pemboran

eksplorasi, karena sebagian besar data bawah permukaan dari daerah

tersebut banyak yang telah diketahui secara pasti, yaitu :

a. Kedalaman atau puncak masing-masing formasi serta ketebalannya.

b. Adanya zona-zona berbahaya dengan gas bertekanan tinggi.

c. Zona sesar yang sering tetjadinya hilang lumpur/mud lost.

B. Berdasarkan Tern pat Beroperasinya

1. Onshore Drilling

Onshore yang dimaksud adalah semua kegiatan operas1 pemboran yang

dilaksanakan di daratan.

2. Offshore Drilling

Khusus di Indonesia bahwa pengembangan lapangan lepas pantai dimulai pada

awal dekade 1970. Ditinjau dari peralatan serta teknik operasinya, maka ada

beberapa perbedaan yang perlu dicatat yaitu :

a. Pada pemboran lepas pantai tempat atau medianya sangat padat.

b. Khusus pada pemboran dari floating rig ada beberapa peralatan istimewa

ialah BOP (Blow Out Preventer) yang dipasang di dasar laut, dan kapal

selalu bergerak vertikal (heave) sehingga memerlukan motion compensator.

Hal II- 3
Bah II Tinjauan Pustaka

C. Berdasarkan Arahnya

1. Pemboran Vertikal (Vertical Drilling)

Pemboran vertikal adalah suatu pemboran yang dilakukan dalam arah

vertikal dari permukaan tanah ke target. Pemboran vertikal ini sebenamya di

dalam mengadakan interprestasi ke bawah permukaan akan lebih mudah, untuk

lubang yang lurus. Pemboran vertikal ini dilakukan pada kegiatan pemboran yang

bersifat eksplorasi.

2. Pemboran Terarah (Directional Drilling)

Pemboran terarah adalah suatu seni membelokkan lubang sumur untuk

kemudian diarahkan ke suatu sasaran tertentu di dalam formasi yang tidak terletak

vertikal dibawah mulut sumur. Dalam membor suatu formasi, sebenarnya selalu

diinginkan lubang yang vertikal, karena dengan lubang yang vertikal disamping

operasinya lebih mudah, juga umumnya biayanya lebih murah daripada pemboran

terarah. Jadi pemboran terarah hanya dilakukan karena alasan-alasan dan keadaan

yang khusus saja.

3. Pemboran Horisontal (Horizontal Drilling)

Pemboran horisontal dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori yang

menggunakan build rate yang berbeda yaitu pemboran horisontal dengan

menggunakan short radius, medium radius dan long radius (konvensional).

Hal II- 4
Bab II Tinjauan Pustaka

Long-
Radius 2°-6°/100 ft
3000-1000 ft

Medium-Ra i s

2000-5000 ft

Short-
Radius
1,5°-3°/ ft 1500-3000 ft
. - - - - - 40-20 ft

300-7 50 ft

Gambar 2.1. Tipe pembentukan lubang horisontal

Long Radius (Konvensional)


Long radius atau konvensional sumur horisontal mempunyai build rate 2-

6°/ 100 ft dan build radiusnya 1000-3000 ft. Sudut inklinasi pada pemboran ini

dapat mencapai 60°. Pemboran long radius mempunyai 3 fase mulai dari ujung

kepala sumur sampai pada ujung sumur bagian bawah. Ketiga fase itu, yaitu :

a. Fase 1, adalah pemboran vertikal sampai KOP (Kick Of Point).

b. Fase 2, pemboran berarah dari KOP sampai titik target.

c. Fase 3, adalah pemboran yang mempunyai arab horisontal.

Ketiga fase tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.

Hal II- 5
Bah II Tinjauan Pustaka

Phase I : Vertical Drilling

KOP
Phase II : Deviated Drilling and Approach
Trajectory optimized to minimize drag,
torque, cleaning and stability problem
Approach : continuous target verification
(MWD correlation with offset logs,and
trajectory adjusting as needed during this
phase.

Phase III : Drilling the Drainhole

TARGET

Gambar 2.2. Fase pemboran horisontal/ong radius

Medium Radius

Teknik pemboran ini biasa digunakan untuk formasi yang mempunyat

permeabilitas rendah, reservoir rekahan dengan didasarkan apabila pemboran ini

cukup ekonomis. Pada tahun 1983, ARCO memulai proyek pemboran

horisontalnya dengan teknik lubang sumur 6" dari vertikal ke horizontal dengan

jari-jari kelengkungan sumur 286 ft yang setara dengan kelengkungan medium

radius pada build rate 20°1100 ft, kemudian dapat dibor sepanjang 1000 ft ke arab

lateral. Proyek ini cukup berbasil tetapi perkembangannya menghendaki

penggunaan peralatan pemboran yang tidak standart (barn).

Hal II- 6
Bab ll Tinjauan Pustaka

Short Radius

Keberhasilan pemboran horisontal dengan cara short radius biasanya

menggunakan beberapa hal seperti di bawah ini :

a. Laju perubahan sudut (build rate) 1,5°- 3°/ ft.

b. Drill collar yang mempunyai sambungan fleksibe1.

c. Down hole motor.

ll.1.3. Peralatan Pemboran

Operasi pemboran ini mempergunakan unit instalasi pemboran yang

berkekuatan cukup besar yang disebut "rotary drilling rig". Rig pemboran ini

terdiri atas empat sistemlbagian yaitu :

Sistem Pengangkat (Hoisting System)

Sistem Pemutar (Rotating System)

Sistem Peredaran (Circulation System)

Sistem Pencegah Semburan Liar (Blow Out Preventer System)

Untuk menunjang tugas akhir ini maka dalam sub bab ini hanya dijelaskan

sistem pemutar (rotating system)nya saja.

Sistem Pemutar (Rotary System)

Rotary system (sistem pemutar) adalah salah satu dari komponen-

komponen utama suatu drilling rig. Tugas utama alat ini adalah memutar mata

bor, memberi beban mata bor dan memberikan saluran lumpur bertekanan tinggi

ke mata bor untuk mengebor membuat lubang sumur. Sistem pemutar ini terdiri

atas empat sub komponen utama yaitu :

Hal II -7
Bab II Tinjauan Pustaka

Swivel (Kepala Pembasuh)

Rotating Assembly (Unit Pemutar)

Drilling Stem (Batang Bor)

Bit (Mata Bor)

A. Swivel (kepala pembasuh)

Swivel merupakan alat berbentuk khusus yang digantungkan pada hook

yang dibawah travelling block. Swivel berada di puncak batang bor dan karena

konstruksinya, memungkinkan kelly berikut batang bor berputar bebas selama

operasi pemboran.

Selain itu swivel dialiri "lumpur pemboran" yang datang dari rotary dan

batang bor (drill stem). Swivel dibuat tahan terhadap bahaya kikisan/erosi dari

lumpur bor, tahan tidak bocor pada tekanan sirkulasi yang mencapai 4500 psi dan

debit dapat mencapai 1000 GPM dan dengan putaran drill stem mencapai 200

RPM dan juga harus mampu menahan beban lebih dari 500 ton. Swivel

merupakan alat khusus seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Swivel

Hal II- 8
Bab ll Tinjauan Pustaka

Fungsi utama swivel adalah

l. Menghubungkan drill stem ke sistem pengangkat. Swivel dikaitkan ke hook

dan travelling block melalui swivel bail. Swivel harus mampu menahan beban

berat dari drill stem selama operasi pemboran dan ditambah beban tarikan

(over pull) bila drill stem terjepit.

2. Memungkinkan rotary system memutar batang bor. Swivel tidak berputar

tetapi menahan swivel stem yang berhubungan dengan kelly dan drill stem

dibawahnya.

3. Mengalirkan lumpur bor bertekanan tinggi ke drill stem tanpa kebocoran.

Lumpur yang bertekanan tinggi dari rotary hose melewati swivel's goose

neck, wash pipe assembly dan swivel stem kemudian masuk ke kelly dan drill

stem dibawahnya.

B. Rotary Assembly (unit pemutar)


Rotary assembly (unit pemutar) adalah suatu perangkat mesin pemutar

yang berkekuatan besar dan rnempunyai fungsi utarna :

1. Memutar batang bor selama operasi-operasi pemboran.

2. Menahan dan menggantungkan batang bor atau pipa lainnya dengan selip-

selip putar (rotary slips) sewaktu menambah atau melepas pipa dari rangkaian

pipa bocor.

Unit pemutar terletak di bawah block mahkota dan terdiri atas :

a. Rotary table (meja pemutar), bersama-sama dengan bantalan utama dan

bantalan pipa segi dipergunakan untuk memutar batang bor.

Hal II- 9
Bab II Tinjauan Pustaka

lf.lS\ MIL.ll( PERPUSTAKAAN


~ ITS

Gambar 2.4. Rotary table

b. Master Bushing, dimasukkan ke dalam meja pemutar.

c. Kelly Bushing, apabila bantalan kelly disambungkan dengan bantalan utama

akan dapat menghasilkan gerak putar pada saat pemboran. Rotary Slip,

dimasukkan ke dalam bantalan utama untuk menggantungkan batang bor.

Sebagai tambahan, ada dua pasang rotary tong yaitu make up tong dan break

out tong yang dipakai untuk rnenyambung dan melepas sambungan-

sambungan komponen batang bor dan kelly spiner untuk menyambung dan

melepas kelly master bushing

C. Drill Stem (Batang Bor)

Batang bor bergantung pada kepala pembasuh kait dan block jalan. Batang bor

memanjang melalui lubang meja puta:r sampai dasar lubang sumur, sebagai sebuah

poros pemutar mata bor. Mata bor terdiri atas :

1. Kelly (Pipa Segi)

Kelly adalah suatu pipa baja yang tebal berbentuk segi empat, segi tiga,

seg1 enam. Pipa ini tergantung pada swivel dan letaknya vertikal menembus

lubang pada rotary table dan dihubungkan pada pipa bor dibawahnya. Kelly

Hal II- 10
Bab II Tinjauan Pustaka

adalah satu-satunya bagian batang bor yang sekaligus berada di atas dan dibawah

meja pemutar selama operasi pemboran. Kelly juga merupakan bagian yang paling

kuat untuk menggantung dan menahan seluruh berat batang bor dan mampu untuk

menahan tegangan kejut serta torsi tinggi yang mungkin terjadi selama operasi

pemboran. Tugas utama kelly adalah :

a. Menghubungkan swivel ke batang bor untuk menurunkan, menaikkan dan

memutar batang bor secara bebas.

b. Meneruskan tenaga putar (gerak putar) dari rotary table ke batang bor.

c. Memungkinkan batang bor untuk bergerak vertikal (turun) selama pemboran.

d. Memungkinkan cairan pemboran mengalir dari swivel ke batang di

bawahnya.

2. Upper Kelly Cook (Keran Pipa Segi Atas)

Adalah suatu keran yang terletak di antara kepala pembasuh dan pipa segi.

Tugas utamanya untuk menutup lubang dalam pipa untuk menghindari timbulnya

tekanan terhadap kepala pembasuh.

3. Kelly Saver Sub (Sambungan Penghemat Pipa Segi)

Adalah suatu sambungan pipa yang pendek yang disambungkan pada

bagian bawah kelly. Fungsi utamanya adalah untuk menghemat ulir kelly dari

kerusakan, karena selama melakukan operasi pemboran, penahan pipa-pipa bor

pada batang bor dilakukan dengan membuka dan memasang kembali sambungan

dengan kelly.

Halii- 11
Bah ll Tinjauan Pustaka

4. Drill Pipe (Pipa Bor)

Drill pipe adalah pipa baja sebagai penyambung/penambah panjang batang

bor yang digantungkan di bawah kelly. Pipa bor digunakan dari bagian atas

sampai dengan pipa pemberat (drill collar) dan mata bor sehingga memungkinkan

batang bor untuk diperpanjang dan diputar selama membor. Pipa bor tersebut juga

menjadi jalan bagi cairan pemboran untuk mengalir dengan lancar dari kepala

pembasuh sampai dasar sumur bor. Setiap drill pipe standart mempunyai dua

bagian dasar, yaitu pipa (body) dan sambungan (rotary shoulder connection) pada

kedua ujungnya yang disebut tool joint. Drill pipe dapat mengalam] tekukan besar

dan tekukan itu seakan dilakukan dengan arah yang bolak-balik, apabila drill pipe

berputar pada lubang yang bengkok tajam dan kemajuan bor sangat lambat dan

pipa tersebut dapat menjadi patah.

5. Drill Collar

Drill collar adalah pipa-pipa baja yang berdinding tebal dan sangat berat.

Drill collar memiliki lubang tengah untuk saluran lumpur bor, letaknya pada

bagian bawah dari drill stem, diatas mata bor. Tugas utamanya adalah :

a. Membersihkan beban yang terpusat pada mata bor, sehlngga dapat menembus

lapisan-lapisan tanah yang efektif.

b. Mendukung dan memperkaku bagian bawah batang bor selama operas1

pemboran.

c. Menjaga tegangan-tegangan p1pa bor karena bebannya, oleh karenanya

menurunkan kemungkinan kerusakan pipa akibat dipekeijakan dibawah

tekanan kompresi.

Hal n- 12
Bab ll Tinjauan Pustaka

6. Peralatan Khusus Bawah Tanah (Special Down Hole Tools)

Special down hole tools adalah alat-alat khusus yang digunakan atau

dipasang pada bottom hole assembly. Bottom hole assembly adalah istilah khusus

pada industri pemboran untuk menyatakan gabungan dari drill collar dan berbagai

macam alat-alat khusus lainnya sepanjang 120 ft dari bagian bawah batang bor.

Alat-alat ini digunakan untuk mengatur dan mengendalikan tingkah laku mata bor

selama operasi pemboran.

D . Bit (Mata Bor)

Pahat merupakan peralatan bor yang langsung berhubungan dengan proses

perusakan batuan. Berdasarkan jenis cutternya, pahat dibagi menjadi .fixed cutter

dan roller bit.

1. Fixed cutter Bit

- Wing Bit

Pahat tipe ini merupakan pahat yang pertama kali dipakai dalam industri

perminyakan. Keuntungan dari penggunaan pahat jenis ini adalah selain harganya

relatif murah, dimana apabila terjadi kerusakan pahat dapat diperbaiki di

lapangan. Namun untuk pemboran yang dalam, penggunaan wing bit tidak

ekonomis.

Hal IT- 13
Bah II Tinjauan Pustaka

- Diamond Bit

Tipe pahat jenis ini cuttemya adalah intan (diamond) yang ditanam pada

hadan pahat. Diamond bit dapat dipakai untuk formasi yang lunak sampai sangat

keras dan abrasive. Namun karena harganya mahal, maka pahat jenis ini biasanya

hanya digunakan untuk formasi yang sangat keras.

- Polycrystaline Diamond Bit (PCD Bit)

Pada pahat ini cuttemya terhuat dari hahan sintetis dan sering disehut juga

sebagai intan sintetis. Pahat ini harganya lebih murah dihandingkan dengan

diamond bit. Penggunaan PCD bit hanya cocok untuk formasi lunak dan sedang.

2. Roller Cutter Bit

Pada roller cutter bit, cutter (gigi pahat) terletak pada cone yang berturnpu

pada journal. Untuk pemhoran yang dalam dan formasinya keras maka akan lehih

menguntungkan hila menggunakan bit ini.

Hal II- 14
Bab IT Tinjauan Pustaka

ll.1.4. Radius of Curvature

Didalarn perencanaan suatu pernboran horisontal sama halnya dengan

pemboran direksional, lubang bor yang direncanakan dibuat pada suatu bidang

datar dengan sudut arah dan perubahan sudut kemiringan tertentu. Tetapi lubang

bor tidak selama sesuai dengan yang direncanakan. Karena pengaruh formasi

tanah dan atau mekanis, sudut kemiringan maupun sudut arah lubang bor dapat

berubah-ubah menyimpang dari yang direncanakan. Sehingga dalam kegiatan

pemboran, setelah melakukan pemboran pada kedalarnan tertentu dilakukan

pengukuran sudut kemiringan dan arahnya (dilakukan survey). Bila terjadi

penytmpangan, lubang bor diarahkan kembali sesuai dengan yang ditetapkan

semula.

Untuk rnelakukan survey, ada tiga survey yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Metode Tangential.

2. Metode sudut rata-rata.

3. Metode Radius of Curvature.

Dalam tugas akhir ini digunakan metode survey Radius of Curvature.

Metode survey Radius of Curvature diperkenalkan oleh WILSON G.J tahun

1968, yang merupakan perbaikan rnetode Tangential. Segrnen lintasan bor

dianggap sebagai busur suatu lingk:aran yang menyinggung di titik awal dan akhir

lintasan yang mempunyai arah dan sudut pemboran tertentu. Dalarn suatu

pernboran tertentu, penggunaan alat-alat pembelok seperti turbo drill dan dyne

drill dapat menghasilkan lintasan pemboran dengan belokan yang kontinyu

Hal 11- 15
Bab ll Tinjauan Pustaka

(smooth). Sehingga 1ebih tepat bila segmen-segmen lintasan bor dianggap berupa

busur suatu lingkaran.

Metode Radius of Curvature ini diawali pada Kick of Point (KOP) hingga

ke target yang te1ah ditentukan.

Gambar 2.5. Radius of curvature (Me Millian, 1990)

Keterangan gambar :
• Point A : awal pemboran
• Point B : akhir pemboran
• 1 : metode tangential
• 2 : metode sudut rata-rata
• 3 : metode radius of curvature
: sudut dengan metode sudut rata-rata
: sudut dengan metode radius of curvature

Persamaan yang digunakan adalah (Me Mi11ian, 1990):

(2.1)

jika pada kurva pemborannya di1ihat secara vertika1 , dimana ~e = 0 maka

(2.2)

Hal II- 16
Bab II Tinjauan Pustaka

Jika pada kurva pemboran dilihat secara horisontal, dimana ¢1 = ¢2 = 90° maka:

(2.3)

Curvature yang sesuai dengan Dogleg Severity pemboran :

.1r.DLS
a=-- - (2.4)
18000

maka Radius of Curvature diperoleh :

R = ~ = 18000 (2 .5)
a .1r.DLS

Dimana :

a = Kurva pemboran (radlm)

DLS =Dogleg Severity (degree/100m)

R = Radius ofCurvature

II.2. Behan Torsi

Behan torsi dalam pemboran digunakan untuk memutar drill bit pada saat

melakukan penetrasi. Pada kasus elastisitas di mana tegangan berbanding lurus

dengan regangan maka tegangan akan berubah secara linier dari sumbu pusat

batang melingkar. Tegangan yang disebabkan oleh penyimpangan-penyimpangan

yang disebut adalah tegangan geser yang terletak pada bidang yang sejajar dengan

irisan yang diambil tegak lurus terhadap sumbu batang. Tegangan geser batang

maksimum akan terjadi pada titik-titik terjauh dari pusat (c) dan dinyatakan

dengan Tmax. Dan untuk titik-titik yang berjarak p dari pusat maka tegangan

Hal II- 17
Bab II Tinjauan Pustaka

gesernya adalah (p / c)-rmax . Maka pada irisan tertentu, -rmax dan c adalah konstan,

maka hubungannya dapat ditulis sebagai berikut (Popov, 1989):

(2.6)

Sedangkan fp dA2
adalah nilai momen inersia polar (Ir). Untuk

penampang berbentuk 1ingkaran dA = 2npdp , dimana2np adalah keliling dari

lingkaran dengan radius p dan lebar dp . Jadi momen inersia polar adalah :

(2.7)

dimana :d = diameter lingkaran

lp = momen inersia polar

Dengan menggunakan Ir dari luas lingkaran, maka dari persamaan dapat

ditulis menjadi :

(2.8)

Sedangkan apabila yang ditinjau adalah sebuah batang yang memiliki 2

buah diameter yaitu diameter dalam dan diameter luar, maka persamaan untuk

menyelesaikan masalah puntiran adalah :

J
Ip = p2 dA= ic2np dp= -
3 1tC
4
- -1t
b4
(2.9)
A
b 2 2

dim ana c = diameter luar tabung

b = diameter dalam tabung

Hal II- 18
Bab II Tinjauan Pustaka

Dan untuk tabung yang tipis, dimana nilai c hampir sama dengan ni1ai b,

dan c-b = t, maka persamaan untuk mencari Ir menjadi sederhana yaitu :

(2.1 0)

Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan rum us puntiran ini adalah :

1. Syarat-syarat kesetimbangan digunakan untuk menerangkan momen puntir

dalam atau perlawanan.

2. Deformasi diandaikan sedemikian hingga regangan geser berubah secara

hnier dari sumbu poros.

3. Sifat-sifat bahan dalam bentuk hukum Hooke digunakan untuk

menghubungkan pengandaian variasi regangan terhadap tegangan.

Berdasarkan API RP 7G, untuk menghitung beban torsi yang dapat

ditanggung oleh pipa pada kondisi tensile/tertarik :

(2.11)

(2.12)

Dimana:

T : Maksimum torsi pada kondisi tertarik (lbf.ft)


I : Momen inersia (inchi 4 )
OD: Outside Diameter (inchi)
ID :Inside Diameter (inchi)
Y : Minimum Yield Strength (psi)
Te : Behan tensile (1b)
A : Luas penampang pipa (inchi2 )

Hal II- 19
Bab ll Tinjauan Pustaka

Perhitungan beban torsi akan semakin kritis apabila pemboran sudah

memasuki fase pertambahan sudut dengan membentuk suatu busur dengan

kelengkungan tertentu (build up) dan pada fase pemboran bagian horisontal.

Dengan diketahui beban torsi di masing-masing fase pemboran, maka total beban

torsi yang diderita drill string dapat diperhitungkan. Dengan demikian dapat

diperkirakan besar prime mover (penggerak mula) yang harus disiapkan untuk

mengatasi beban torsi tersebut.

Behan torsi/puntiran juga dibatasi oleh kekuatan tool joint serta jenis pipa

yang digunakan. Apabila menghadapi kendala seperti ini, maka langkah

selanjutnya adalah pendesainan ulang 1intasan lubang bor sehingga diperoleh

beban torsi yang minimum .

Beberapa persamaan yang telah diturunkan untuk menghitung besamya

beban torsi yang timbu1 untuk masing-masing fase pemboran, yaitu :

Untuk lubang lurus (vertikal):

Torsi pada lubang yang lurus dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan

berikut :

TV= OD.Wm .L v. J.l. (2.13)


24

Untuk lubang melengkung :

Penentuan torsi pada bagian pertambahan sudut didapat dari persamaan-

persamaan sebagai berikut (Schuh, 1991) :

(2.14)

Hal II- 20
Bab II Tinjauan Pustaka

Untuk WOB > J.i.Wm.R

1 1
TB = - OD.Wm.R.J.l+ - OD(WOB- Wm.R.J.l) (2.15)
24 46

Untuk lubang horisontal :

Dengan asumsi sudut kemiringan sebesar 90° :

TH = OD.Wm.LH .J.i (2.16)


24

dimana:

TV : Torsi pada bagian vertikal (lbf.ft)


TH : Torsi pada bagian horisontal (lbf.ft)
TB : Torsi pada bagian pertambahan sudut (lbf.ft)
OD :Diameter luar pipa (inch)
Lv : Panjang pipa vertikal (ft)
Lrr : Panjang pipa horisontal (ft)
1-l : Koefisien gesek tanah

WOB : Berat bit (weight on bit) (lb)


Wm : Berat pipa dalam lumpur (lb/ft)
R : Jari-jari pertambahan sudut (011 00 ft)

Untuk menentukan besamya berat pipa dalam lumpur dipengaruhi oleh

penggunaan specific gravity lumpur yang digunakan. Semakin besar specific

gravity yang digunakan, lumpur akan semakin kental. Dan pemilihan specific

gravity (SG) tergantung pada kondisi tanah yang akan di bor. Karena selain untuk

mengangkat cutting-cutting pemboran, fungsi lumpur pemboran juga digunakan

untuk menahan tekanan formasi tanah. Semakin besar tekanan tanah akan

memerlukan SG lumpur yang semakin besar. Namun hila terlalu besar juga

HaJ IJ- 21
Bab II Tinjauan Pustaka

berpengaruh terhadap putaran drill pipe. Karena lumpur yang terlalu kental

menimbulkan gesekan yang besar.

Persamaan yang digunakan untuk menentukan besamya berat pipa dalam lumpur

sebagai berikut, (Schuh, 1991 ) :

W
m
= W ( 65,5 -
0
65 5
SG J (2.17)
'
dimana :

Wm = berat pipa dalam lumpur (lb/ft)


Wa = berat pipa di udara (lb/ft)
SG = Specific Gravity

Hal II- 22
Bab II Tinjauan Pustaka

11.3. Konsep Analisa Keandalan

ll.3.1. Umum

Keandalan suatu struktur adalah peluang suatu system/unit!komponen

untuk memenuhi tugas yang telah ditetapkan tanpa mengalami kegagalan selama

kurun waktu tertentu apabila dioperasikan dengan benar dalam lingkungan

tertentu (Rosyid, 1996). Dalam arti sempit keandalan merupakan probabilitas

suatu system untuk tidak mencapai keadaan margin atau batas keselamatan dari

suatu fungsi kerja yang memuat dua atau lebih moda kegagalan yang telah

ditentukan.

Di dalam pengertian keandalan, ada beberapa kata-kata yang perlu

diperhatikan, yaitu :

Peluang : kejadian (event), kesempatan.

Komponen/perangkat!system : pendefinisian obyek yang penting

untuk pengambilan keputusan.

Tugas : tugas yang lebih berat menyebabkan system terbebani lebih

besar.

Kegagalan : definisi kegagalan berbeda untuk system yang berbeda.

- Waktu : jumlah siklus kerja atau pembebanan yang dilakukan oleh

komponen.

Dioperasikan dengan benar : spesifikasi suatu system menjadi batas

penggunaan system tersebut.

Lingkungan : lingkungan yang lebih berat menyebabkan peluang

kegagalan lebih besar.

Hal II- 23
Bab II Tinjauan Pustaka

11.3.2. Konsep Probabilitas

Probabilitas suatu kejadian adalah suatu perkiraan terjadinya kejadian

tersebut berdasarkan data yang ditentukan secara empiris maupun hasil

kesimpulan-kesimpulan yang logis. Penerapan konsep probabilitas pada

kehidupan nyata dapat dibedakan dalam 3 dasar pemikiran, yaitu :

1. Probabilitas yang diperoleh dari hasil observasi kejadian serupa atau

percobaan sebelumnya.

2. Probabilitas yang memenuhi aksioma-aksioma tertentu dan dengan alasan

deduktif dari probabilitas suatu kejadian untuk menentukan probabilitas

kejadian lainnya.

3. Prediksi fisis berdasarkan bilangan-bilangan probabilitas kejadian sample

untuk menentukan kemungkinan suatu kejadian .

Setiap kejadian mempunyai peluang terjadinya kejadian tersebut yang

dapat dimasukkan ke dalam range antara 0 sampai 1 (O' connor, 1991 ). Jika

peluang terjadinya suatu kejadian sama dengan 0, artinya kejadian tersebut tidak

akan pemah terjadi . Sebaliknya peluang terjadinya sama dengan 1, kejadian

tersebut pasti terjadi. Jika N kali percobaan terjadi n kali mengalami kerusakan,

maka peluang terjadinya kerusakan dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut

(Ramakumar, 1993):

n
Pg =-
N (2.18)

Hal II- 24
Bab II Tinjauan Pustaka

Dimana Pg adalah peluang tetjadinya kegagalan yang merupakan nilai

estimasi dan bukan merupakan nilai yang benar (exact). Nilai exact dari peluang

tersebut adalah sebagai berikut :

. n
Pg= Lzm - (2.19)
N-wJ N

Sedang peluang keberhasilannya (keandalannya) dapat didefinisikan

sebagai berikut :

Ra = 1 - Pg (2.20)

ll.3.3. Konsep Ketidakpastian

Perancangan suatu struktur dengan rnenggunakan analisa probabilistik

dilakukan karena struktur akan mengalami resiko kegagalan. Resiko yang

diterima oleh struktur ini akan mempengaruhi keselamatan dan unjuk kerja dari

struktur tersebut. Analisa keandalan struktur menitikberatkan pada perlakuan dan

pernilihan ketidakpastian secara rasional dan juga menyangkut masalah

pengambilan keputusan yang rasional .

Ketidakpastian juga dapat menyebabkan suatu peluang keberhasilan. Pada

suatu saat timbul besaran yang lebih kecil dari besaran rata-rata dan di saat lain

suatu besaran mempunyai nilai lebih besar dari besaran rata-rata. Dalam analisa

keandalan, ketidakpastian-ketidakpastian tersebut dibagi menjadi tiga bagian,

yaitu (Thoft-Cristensen dan Murotsu, 1986) :

1. Ketidakpastian fisik.

Merupakan ketidakpastian yang berhubungan dengan variabilitas fisik, seperti

besaran-besaran beban, sifat dan dimensi material. Keragaman fisik ini hanya

bisa dinyatakan dalam data sampel, dengan pertimbangan praktis dan

Hal II- 25
Bab II Tinjauan Pustaka

ekonomis, dan dapat dikurangi dengan penerapan teknik pengendali mutu atau

operas I.

2. Ketidakpastian statistik.

Merupakan yang berhubungan dengan data yang dipakai untuk membuat

model secara probabilistik dari berbagai macam keragaman fisik di atas, seperti

rentang, barga rata-rata maupun simpangan baku. Data tersebut harus

ditentukan jenis distribusi probabilitasnya serta harga parameter-parametemya.

Parameter-parameter tersebut dengan sendirinya dapat dianggap sebagai

perubah acak. Ketidakpastian statistik ini dapat dikurangi dengan memperbesar

jumlah sampel besaran.

3. Ketidakpastian model.

Merupakan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh hubungan antara berbagai

besaran sebuah gejala yang umumnya dapat dipahami melalui sebuah model

tertentu yang dapat dianggap mewakili gejala besaran. Dalam menyusun model

hubungan ini dipakai berbagai anggapan yang dapat dinyatakan secara implisit,

pada umumnya merupakan penyederhanaan dari interaksi yang sebenamya

terjadi dalam gejala tadi.

ll.3.4. Penggunaan Metode Keandalan Pada Drill Pipe

Drill pipe pada pemboran horisontal merupakan salah satu struktur yang

penting. Drill pipe dalam operasionalnya selalu berputar berotasi untuk

menembus lapisan tanah. Karena selalu berputar, drill pipe mengalami beban torsi

selain beban tarik dan tekan. Adanya beban torsi drill pipe mengalami kerusakan

dan akan menimbulkan suatu kegagalan.

Hal II- 26
Bab II Tinjauan Pustaka

1. Metode Mean Value First Order Second Moment (MVFOSM).

Metode ini dipakai untuk memperkirakan keandalan komponen yang

tidak dibuat secara massal. Artinya keandalan komponen tidak diperoleh secara

reliability life-testing, namun diperkirakan langsung dengan memperhatikan

fungsi kerapatan peluang perubah-perubah acak yang mengatur perilaku

kegagalan komponen tersebut. Metode ini lazim dipakai dalam analisa

keandalan struktural, efek pembebanan dan kekuatan (komponen) struktur

yang dinyatakan dalam sebuah fungsi kerja komponen diperlukan sebagai

perubah-perubah acak (Rosyid, 1996 ).

Dalam metode ini , masukan diperlukan dalam perhitungan adalah harga

rata-rata (mean value atau first moment) dan simpangan baku (standart

deviation, atau second moment) dari perubah-perubah acak tersebut. Jadi

distribusi atau fungsi kerapatan peluang, fkp, perubah-perubah tersebut tidak

diperlukan secara langsung.

Probabilitas kegagalan dalam metode ini dihitung dengan persamaan

sebagai berikut (Rosyid, 1996) :

(2.21)

(2.22)

Dimana:

~ : Indeks keandalan

P- FK : Barga rata-rata dari xi

cr FK : Simpangan kumulatif peluang normal

Hal II- 27
Bab TI Tinjauan Pustaka

Jika fungsi kerja non-linier, maka FK(X) dapat dilinierkan dengan

ekspansi Taylor pada sebuah titik x0 , sehingga memperoleh bentuk sebagai

berikut (Rosyid, 1996) :

" 8FK
FK (X) = FK(XJ + I - (Xi - X 0 ) (2 .23)
i =l 8Xi

sedangkan harga pendekatan untuk J..! FK dan cr FK adalah sebagai berikut

(Rosyid, 1996):

" 8FK
ll FK = FK(X) = FK(XJ + I - (J...Lxi - X 0 ) (2.24)
i= l 8X;

2 8FK 8FK ( ] (2.25)


a FK =II Cov X i, Xj
8X . 8XCov
I J

sampai di sini perlu dicatat bahwa indeks keandalan yang dihitung dengan

persamaan di atas dengan menggunakan Jlxi memiliki makna yang berbeda

dengan yang dihitung dengan persamaan sebelumnya.

2. Metode Advanced First Order Second Moment (AFOSM)

Metode Mean Value First Order Second Moment (MVFOSM) memiliki

kelemahan pokok, yaitu :

1. Terdapat ketidakpastian pada titik linieriasi yang harus dipilih.

2. Bila fungsi ket:ja FK(X) ditulis secara berbeda (namun secara matematis

ekuivalen) untuk moda kegagalan yang sama, akan diperoleh indeks

keandalan f3 yang berbeda.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Hosafer dan Lind menguJl metode

AFOSM.

Hal II- 28
Bab II Tinjauan Pustaka

Metode keandalan ini digunakan untuk memprediksi langsung dengan

memperhatikan karakteristik statistik perubah-perubah acak yang mengatur

perilaku kegagalan kompomen tersebut. Metode ini sering digunakan dalam

analisa keandalan struktur, efek pembebanan dan kekuatan komponen struktur

yang dinyatakan dalam sebuah fungsi kerja FK(X) sebagai perubah acak.

Sebagai halnya dengan MVFOSM, metode ini juga membutuhkan

beberapa masukan dari perubah-perubah acak yaitu harga rata-rata (mean

value/first orde) dan simpangan baku (second moment). Metode ini

dikernbangkan berdasarkan interpretasi geometri atas fungsi kerja FK(X) yang

linier. Apabila semua perubah dasar X ditransformasikan rnenjadi perubah

dasar baku Z dengan transformasi sebagai berikut (Rosyid, 1996) :

z. = X,-p,.,
I <7>0
(2.26)

Maka indeks keandalan fJ adalah jarak terdekat dari titik original 0 ke

bidang kegagalan (failure surface) FK(X) = 0. Interpretasi ini dipakai untuk

rnenentukan titik linierisasi untuk fungsi kerja FK(X) yang non-linier, apabila

semua perubah dasar X terdistribusi secara normal gaussian.

Z2

Daerah gagal

Zl

Gambar 2.6. Interpretasi geometri indeks keandalan f3 (Rosyid, 1996).

Hal II- 29
Bab II Tinjauan Pustaka

Selanjutnya, indeks keandalan f3 untuk bidang kegagalan MK (x) non

linier adalah terdekat dari sebuah bidang singgung atas bidang kegagalan MK (x)

ke titik origin 0 . Hal ini bisa dilihat pada gambar 2.7.

Z2

Daerah gaga!

Daerah selamat

Zl

Gambar 2.7. lndeks keandalan untuk fungsi ketja non-limer (Rosyid, 1996)

Perhitungan untuk menentukan f3 apabila FK-nya non-linier harus

dilaksanakan secara intensif. (Rosyid, 1996) :

(2.27)

1 o(FK)
a1 = - ({Ja), I = 1,2,3, .. ... ,n (2.28)
k OZ1

(2.29)

dimana :

f3 = indeks keandalan

Hal II- 30
MIU~ PERPU3 \
ITS
-'
Bab II Tinjauan Pustaka

a = vektor normal yang tegak lurus terhadap bidang singgung


titik A pada mode kegagalan FK(Z) = 0
Zi = ,Ba;, jarak titik 0 ke A

k resultan panjang vektor satuan yang dipakai sebagai


pembagi untuk memperoleh vektor satuan pada arab Zi.

3. Simulasi Monte Carlo

Metode AFOSM akan berfungsi bila fungsi kerja FK(X) linier atau

sedikit non-linier. Apabila FK(X) sangat non-linier, rnaka simulasi Monte

Carlo ini dapat merupakan alternatif metode yang lebih bermanfaat. Dalam

menyelesaikan persoalan yang ada, metode ini menggunakan sistem persamaan

simultan yang disebut Random Number Generator (RNG).

Gagasan dasar metode Monte Carlo adalah sampling numerik dengan

bantuan RNG. Persoalan utama adalah bagaimana mentransformasikan angka

acak yang dikeluarkan oleh RNG menjadi besaran fisis yang sesuai dengan

fungsi kerapatan peluang (FKP)-nya. Ini disebabkan karena angka acak yang

dikeluarkan oleh RNG memihki FKP un?form, sedangkan perubah dasarnya

sering kali tidak demikian.

RNG yang disediakan ini hampir selalu berbentuk linier congruential

generator yang mengeluarkan suatu deretan bilangan cacah (integer) l1 , b ,

h, .... , masing-masing antara 0 dan m+ 1 dengan menggunakan sebuah relasi

rekurens sebagai berikut :

Ii+l = a'.Ii + c' (modm) (2.30)

Hal II- 31
Bah II Tinjauan Pustaka

dimana:

m Modulasi

a' dan c' = Bilangan cacah (integer) yang berturut-turut disebut

sebagai pengganda dan inkremen

Relasi rekurensi tersebut akan berulang dengan periode yang lebih kecil

dari m. Jika m, a, c dipilih secara seksama, maka periode ulang yang terjadi

akan memiliki panjang maksimum yaitu m. Dalam hal ini, semua bilangan

cacah (integer) antara 0 dan m-1 akan muncul , sehingga setiap pilihan "bijih

Io" akan menghasilkan deret yang sama baiknya.

Pada umumnya terdapat pedoman bahwa simulasi Monte Carlo tersebut

dapat dipakai sebagai altematif terakhir. Apabila (X) linier atau sedikit non-

linier, maka dianjurkan untuk menggunakan AFOSM. Apabila perhitungan

FK(X) dapat dilakukan dengan cukup sederhana, maka simulasi Monte Carlo

dapat dipakai dengan cukup efektif.

Hal I1- 32
Bab II Tinjauan Pustaka

ll.3.5. Moda Kegagalan

Dengan mempertimbangkan besarnya torsi yang terjadi pada drill pipe

dalam pemboran horisontal, maka moda kegagalan adalah sebagai berikut:

MK (Z) = T - (Tv + TB + TH)

OD.Wm.L v.Jl +(OD.Wm.R.Jl + OD(WOB- W .R.


24 24 46 m J
t))+
MK(Z)=T-

Dimana:

T :Torsi minimum pada kondisi tertarik (lbf.ft)


TV : Torsi pada sumur vertikal (lbf. ft)
TB :Torsi pada bagian pertambahan sudut (lbf.ft)
TH : Torsi pada sumur horisontal (lbf.ft)
OD :Outside Diameter (in)
Wm : Berat pipa dalam lumpur (lb/ft)
WOB : Weight on bit (lb)
Lv : panjang pipa vertikal (ft)
LH : panjang pipa horisontal (ft)
J...l : Koefisien gesek tanah
0
R : Jari-jari bagian pertambahan sudut ( /1 00 ft)

Perubah-perubah dasar yang digunakan dalam analisa ini adalah : T

(Torsional Strength), Wm (berat pipa dalam lumpur), LH (panjang pipa horisontal)

dan J...l (koefisien gesek tanah).

Hal II- 33
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
BABill

METODOLOGI PENELITIAN

lll.l. STUDI LITERATUR

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, langkah pertama yang

dilakukan dalarn pengerjaan tugas akhir ini adalah studi literatur, terutarna teori-

teori yang berhubungan dengan pemboran, torsi dan analisa keandalan.

Studi literatur tentang pemboran dikhususkan pada pemboran horisontal

long radius karena dalarn tugas akhir ini permasalahan yang diajukan pada

pernboran horisontal long radius, sedangkan untuk menganalisa keandalan

drillpipe digunakan metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo.

III.2. PENGAMBILAN DATA

Untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir, data yang diperlukan

diperoleh dari PERT AMINA HULU Divisi Bor Cepu, yang rnerupakan data

sumur eksplorasi di daerah Kawengan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten

Bojonegoro. Data yang diperoleh adalah data harian pemboran.

III.3. ANALISA DATA

Analisa data dilakukan dengan mengambil data-data harian pemboran

yang didasarkan pada literatur. Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat

ditentukan besarnya kekuatan drill pipe untuk menahan beban torsi (T) dan beban

torsi yang terjadi pada sumur vertikal (Tv), torsi pada bagian pertambahan sudut

Hal II1 - 1
Bab III Metodologi Penelitian

(T B) dan torsi sumur horisontal (TH). Kegagalan suatu struktur terjadi apabila

harga T sama dengan atau kurang dari Tv + T13 + T H sehingga drill pipe akan

patah. Harga-harga tersebut (T , T v, TB dan TH) digunakan sebagai parameter

untuk menentukan moda kegagalannya yang selanjutnya dapat diketahui peluang

keandalannya, dimana analisa keandalannya menggunakan metode AFOSM dan

simulasi Monte Carlo.

ID.3.1. Penentuan Moda Kegagalan

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bah II sub bab II.2.3.5., maka

moda kegagalan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

MK (Z) = T- [Tv+ TB + Tu]

OD.Wm.L v·!L + ( OD.W .R.,LL + OD (WOB- W .R. ))+


111

24 24 46 Ill ,LL
MK(Z) = T-
OD.Wm.L H .,LL
24

Sedangkan sebagai perubah acak dari persamaan tersebut adalah :

1. Torsional Strength (T).

2. Berat pipa dalam lumpur (W m).

3. Panjang pipa horisontal (LH).

4. Koefisien gesek tanah (f-1.).

Hal III- 2
Bab III Metodologi Penelitian

ID.3.2. Metode Analisa Keandalan

Metode yang digunakan dalam analisa ini adalah :

1. Metode AFOSM

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan perubah dasar X.

b. Mentransformasikan perubah dasar tersebut menjadi perubah dasar baku Z

dengan menggunakan persamaan 2.26.

c. Menentukan moda kegagalan sebagai fungsi dari a dan f3 .

d. Menentukan nilai awal dari a dan f3 .

e. Melakukan iterasi untuk menentukan harga a dan f3 yang konvergen.

2. Simulasi Monte Carlo

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan beberapa sample untuk setiap Xi dari sebuah populasi xi.

b. Memasukkan populasi tersebut ke dalam persamaan fungsi kinerja FK (X)

dan menghitung harga FK (X).

c. Mencatat setiap kejadian yang memenuhi FK (X) < 0, yaitu

sistem/komponen yang ditinjau mengalami kegagalan.

d. Menentukan peluang kegagalan dengan menggunakan persamaan (Rosyid,

1996) :

n
p = -
g N

Hal III- 3
Bab III Metodologi Penehtian

Input Perubah Dasar X

Mentransfonnasikan perubah dasar menjadi perubah dasar baku

Menentukan Moda Kegagalan sebagai fungsi a dan f3

Menentukan nilai awal a dan f3

NO

Harga a dan f3 konvergen

Gambar 3.1. Diagram alir metode AFOSM

Hal I1I- 4
Bab III Metodologi Penelitian

K= O
P=O
n=O

Transformasi
Generate Xp- ap
Random
Number
Yes

~
y
No

Gambar 3.2. Diagram alir simulasi Monte Carlo

Hal III - 5
BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN


BABIV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.l. PERHITUNGAN BEBAN TORSI

Perhitungan besarnya beban torsi yang terjadi pada drill pipe dalam

pemboran horisontal dilakukan pada pemboran di daerah Kawengan, Kecamatan

Kasiman, Kabupaten Bojonegoro. Data-data yang digunakan dalam perhitungan

diambil dari Laporan Harian Unit Usaha Bor Pertarnina - EP Area Jawa- Cepu,

lokasi KGW-55 sumur KWG-HZI. Adapun data-data tersebut adalah sebagai

berikut :

- Tipe Pemboran : Horizontal Drilling

- Drill Pipe

Material = Steel Grade E

OD = 4,5 in = 0,375 ft

Wa = 20 lb/ft

- Kick ofPoint = Lv = 525 m = 1722 ft

-Average SG = 2,6

-R = 2293 ft

- WOB = 16000 lb

- LH = 200 m = 656 ft

Hal IV- 1
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Perhitungan beban torsi pada saat pemboran dilakukan pada tiga fase

pemboran, yaitu pada fase vertical drilling, pada fase pertambahan sudut dan pada

fase hori:::ontal drilling.

1. Vertical drilling

Perhitungan besamya beban torsi mulai dari titik pemboran sampai dengan
Kick of Point dimana pemboran dilakukan dengan cara lurus tanpa ada
pertambahan sudut. Perhitungan didasarkan pada persamaan 2.13.
1
TV = - OD.Wm.Lv. Jl
24

dimana :

W = W ( 65,5- SG)
111
a 65 5
'

= 20( 65,5- 2,6)


65,5

= 19,2 lb/ft

Jadi :

1
TV= - 0,375 .19,2.1722.0,33
24

= 170,573 lbf.ft = 171 lbf.ft

2. Bagian pertambahan sudut

Perhitungan besarnya beban torsi mulai dari Kick of Point (KOP) sampai

dengan end of curve (EOC) dimana teijadi pertambahan sudut dengan

menggunakan dogleg severity tertentu. Perhitungan pada bagian pertambahan

sudut didasarkan pada persamaan 2.15 .

Hal JV- 2
Bab IV Hasi I dan Pembahasan

TB = _l 0,375 .19,2. 2293 .0,33 + _l 0,375(16000 -19,2.2293 .0,33)


24 46

= 227,078 + 11 ,959

= 239,037 lbf.ft = 239 lbf.ft

3. Horizontal Drilling

Perhitungan besamya beban torsi mulai dari end of curvature (EOC) sampai

sumur, dengan menggunakan persamaan 2.16.

TH = OD.Wm. L H. ~
24

0,375.19,2.656.0,33
= -------
24

= 64,98 lbf.ft = 65 lbf.ft

Jadi beban torsi secara keseluruhan :

TT= TV + TB + TH

= 171 + 239 + 65

= 475 lbf.ft

IV.2. PENENTUAN MODA KEGAGALAN DRILL PIPE

Sebelum dilakukan penentuan moda kegagalan, terlebih dahulu ditentukan

kekuatan torsi drill pipe dan beban torsi yang terjadi selama pemboran. Kekuatan

drill pipe untuk menahan beban torsi yang terjadi pada kondisi tarik (Torsional

Strength), ditentukan oleh besamya diameter luar, diameter dalam, yield strength

dan beban tarik. Persamaan yang digunakan adalah persamaan 2.11 dan 2.12.

Beban torsi merupakan jumlah dari beban torsi pada fase vertical drilling, pada

HaliV-3
Bab IV Hasil dan Pembahasan

fase pertambahan sudut dan pada fase horizontal drilling. Sedangkan besarnya

beban torsi yang terjadi selama pemboran dipengaruhi oleh kick of point (KOP)

atau panjang pipa vertikal (Lv ), diameter luar pipa (OD), berat pipa dalam lumpur

(Wm), radius of curvature (R), koefisien gesek tanah (Jl), Weight on Bit (WOB)

dan panjang pipa horisontal (LH). Persamaan untuk beban torsi adalah persamaan

2.13, 2.15 dan 2.16.

+ Moda kegagalan drill pipe :

MK(Z) = T - [TV +TB+TH]

OD.Wm.L v.J.i + ( OD.W 111 .R.J1 + OD(WOB- W .R. )) +


24 24 46 Ill J1
MK(Z) = T-
OD.Wm.L H.Jl
24

0,375.19,206.!722,42.0,33 +
24
0,375 .19,206.2293 .0,33
24 +
l
[ 0 ' 375 (16000 -19,206.2293.0,33)
+
=T-
46
0,375.Wm.L!I p
24

= T- [1 70,573 + 239,037 + 0,015625.Wm .L 11 .J1)

= T- [409,61 + 0,015625.Wm.LH .Jl]


dimana:

T = Torsional strength (lbf.ft)


Wm = Berat pipa dalam lwnpur (lb/ft)
L1-1 = Panjang pipa horisontal (ft)
Jl = Koefisien gesek tanah

Hal IV- 4
Bab IV Hasil dan Pembahasan

IV.3. ANALISA KEANDALAN STRUKTUR

Sebelum dilakukan analisa, terlebih dahulu dilakukan penentuan

komponen-komponen yang diperlukan. Komponen-komponen tersebut adalah

penentuan cr, Zi, a, k dan !3.


• Penentuan cr untuk perubah acak dengan menggunakan persamaan :

cr = J.t . C.O.V

Dimana:

cr = Simpangan baku
J.l = Nilai rata-rata
C.O.V =Coefficient of Varian

Nilai C.O.V berbeda-beda untuk setiap perubah acak, tergantung dari nilai

sebarannya. Begitujuga dengan nilai cr dan J.l··

Tabe14.1. Nilai C.O.V

No Perubah Acak C.O.V Satuan Distribusi


1. Torsional strength (T) 5% lbf. ft Normal
2. Berat pipa dalam lumpur (W m) 20% lb/ft Normal
3. Panjang pipa horisontal (LH) 70% ft Normal
4. Koefisien gesek tanah (J..l) 20% Nonnal

Hal IV- 5
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.2. Nilai cr dan f.J.. untuk masing-masing perubah acak

No Torsional Strength Berat pipa dlm Lumpur


(lbf.ft) (lb/ft)

f.J.. (j
f..l.· (j

1. 532,502 26,625 13,2 2,6


2. 535,428 26,771 15,9 3,2
3. 539,830 26,991 19,2 3,8
4. 545,263 27,263 21,9 4,4
5. 547,593 27,380

No Panjang pipa horisontal Koefisien gesek tanah


(ft)

JL. (j JL. (j

1. 656 459 0,25 0,050


2. 3000 2100 0,3 0,060
3. 4000 2800 0,33 0,066
4. 0,35 0,070
5. 0,4 0,080

+ Penentuan Zi :

Persamaan umum yang digunakan adalah:

Sehingga:

- T- f.J.T
ZT -
O"T

Hal IV- 6
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Z = Wm-J..lwm
Wm
(} Wm

z =J..l-J..l p
J.1 (j
J.1

Substitusi kedalam moda kegagalan:

MK(Z) = T- [409,61 + 0,015625 .Wm .L H.f.-l)

+ Penentuan a dan k
Didefinisikan bahwa :

I
2 2
a ; =- -1 -of dank= [ n ( Of J
I•=I -azi ]
k azi

Turunan dari moda kegaga1an adalah sebagai berikut :

Hal IV- 7
Bab IV Hasil dan Pembahasan

o~f = -0,015625o-LH (zwmo-wm + f.lwmXz/Jo-/1 + f.LJ


LH

o~f = -0,015625o-11 (ZwnPwm + f.lwmXz LH o-R + f-LR)


J.1

Jadi :

+ Penentuan k

(o-TY + [o,OI5625o-wm(z LH o-LH + f-LLH Xz/Jo-P + ,uJf + 2

k = [o,OI5625o-LH (zwmo-wm + f.lwmXz~'o- + f.lJf +


11
[0,015625o- 11 (ZwnPwm + f.lwmXz LH o-LH + J-iLH )f
Karena Zi = a i.f3, maka :

(aT Y+ [o,Ol5625awm(a Lj1aLH+ J-iLH XaJJfJa 11 + ,uJf + 2

k= [0,015625o-LH (awmf3awm +JlwmXa 11 f3aJJ +J-LJf+


[0,015625a 11 (awmf3a wm + J-lwm XaLH [Ja LH + JlLH )f
Hal IV- 8
Bab IV Hasil dan Pembahasan

+ Penentuan 13

Dari moda kegagalan , diketahui bahwa :

Bila Zi = ai.l3, maka persamaan moda kegagalan menjadi sebagai berikut:

MK(Z) =0

IV.4. ANALISA BASIL PERBITUNGAN

Analisa dilakukan dengan metode Advanced First Order Second Moment

(AFOSM) dan Simulasi Monte Carlo. Untuk mengetahui kecenderungan antara

keandalan dengan keempat perubah acak yang digunakan maka dilakukan

berbagai macam variasi dari perubah acak berdasarkan data~data yang ada.

Kombinasi dari variasi keempat perubah acak tersebut akan menjadi

masukan untuk analisa selanjutnya.

IV.4.1. Simulasi Monte Carlo

Untuk simulasi monte carlo kombinasi variasi keempat perubah acak

dihasilkan ± 110 variasi sehingga harus dilakukan 110 kali running program
dengan menggunakan 10000 sampling simulasi. Hasil running program dapat

dilihat pada lampiran. Program yang digunakan adalah program MCS dengan

bahasa pemograman Borland Delphi yang dibuat oleh Wasis P. W. (1999).

Hal IV- 9
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Untuk mengetahui kecenderungan hubungan antara keandalan drill pipe

dengan keempat perubah acak yang ada, dapat dilihat pada grafik-grafik di bawah

llll.

Ewm~13 . 21blft --wm =15.91blft __._Wm = 19.21b/ft ---M-Wm = 21 .91b/ft I


Graflk 4.1. Graflk keandalan vs torsional strength untuk panjang pipa horisontal (JL =
656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah (JL = 0,33 cr = 0,066) dengan
variasi berat pip a dalam lumpur.

Grafik Keandalan VS Torsional Strength

0.9000
••-e,&-4%--~~*""---l
9.8496 • 9.8638 H:9~
..-&:&:zr!i5,s---...
· T . 8~9ii!ii!E9f-----· 0.8956

0.7000
c
co
ro
"0
c 0.5000
co
<IJ
~
0.3000

0.1000
532 .502 535.428 539.830 545.263 547.593
Torsional Strength (lbf.ft)

1-- LH = 656 ft __....._ LH = 3000 ft ---*- LH = 4000 ft I


Graflk 4.2. Graflk keandalan vs torsional strength untuk berat pipa dalam lwnpur (JL =
19,2 cr = 3,8) lb/ft dan koefisien gesek tanah (JL = 0,33 cr = 0,066) dengan
variasi panjang pipa horisontal.

Hal IV- 10
Bah IV Hasil dan Pembahasan

Grafik Keandalan VS Torsional Strength

1.0000
• 9 . 96~3 • 0.9630
0.9500 • 9.939S • 9.9469
• 9.9335
9.9~6~
:::::::
~ :·::~:
: 0.9217

:·:::: ::·:;;:
c 0.9000 • ~ 0.8956

~ ~:~~
(1J

::
ro : 0.8725
"0
c
(1J
0.8500 ~ ~:~~;~ 0 0.8270
Q) ~~9 .8226
~ 0.8000 ~ . 8
e 9.r'i'31
0.7500
0.7000
532.502 535.428 539.830 545.263 547.593
Torsional Strength (lbf.ft)

I -+-~ = o.25 - ~ =o.3o ........... ~ =o.33 """'*- ~ =o.35 --e-- ~ =o.4o 1


Graft.k 4.3. Grafik keandalan vs torsional strength untuk berat pipa dalam lumpur (JL =
19,2 cr = 3,8) lb/ft dan panjang pipa horisontal (J..l = 656 cr = 459) ft dengan
variasi koefisien gesek tanah.

Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur


0.9000 ~o~.Q~s3~s~------~~-------.~~-------­
• g Q2 66
• 0 S7 59
• 0.8250
c
(1J 0.7000
(1J
"0
c 0.5000
(1J
Q)
~
0.3000

0.1000
13.2 15.9 19.2 21.9
Berat Pipa Dalam Lumpur (lb/ft)

1- LH =656 ft ........... LH =3000 ft """'*- LH =4000 ft I


Grafik 4.4. Graftk keandalan vs berat pipa dalam lumpur untuk torsional strength
(J..l = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft dan koeft.sien gesek tanah (JL = 0,33
a = 0,066) dengan variasi panjang pipa horisontal .

HaliV-11
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur

1.0000

0.9500
c 0.9000
co
ro
"0
c 0.8500
co
<D
~ 0.8000

0.7500

0.7000
13.2 15.9 19.2 21 .9
Berat Pipa Dalam Lumpur (lblft)

1-+- 11 = o.25 ----- 11 = o.3o __._ 11 = o.33 --*- 11 = o.35 -&- 11 = o.4o 1
Grafik 4.5 . Graftk keandalan vs berat pipa dalam lumpur untuk torsional strength
(JL = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft dan panjang pipa horisontal (JL = 656
cr = 459) ft dengan variasi koefisien gesek tanah.

Grafik Keandalan VS Panjang Pipa Horisontal

0.9000
c
co 0.7000
ro
"0
c
co 0.5000
<D
~
0.3000

0.1000
0 1000 2000 3000 4000 5000
Panjang Pipa Horisontal (ft)

E !l = o.25 ----- !l = o.3o __._ !l = o.33 --*- !l = o.35 -&- !l = o.4o 1

Graftk 4.6. Graftk keandalan vs panjang pipa horisontal untuk torsional strength
(JL = 539,830 cr = 26,991 ) lbf.ft dan berat pipa dalam lumpur (JL = 19,2
cr = 3,8) lb/ft dengan variasi koefisien gesek tanah .

Hal IV- 12
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Dari grafik-grafik diatas dapat dilihat bahwa keandalan drill pipe akan

cenderung menurun sehubungan dengan :

Berkurangnya torsional strength.

Bertambahnya berat pipa dalam lumpur.

Bertambahnya panjang pipa horisontal.

Bertambahnya koefisien gesek tanah.

IV.4.2. Metode AFOSM

Analisa perhitungan dengan metode AFOSM dilakukan dengan bantuan

program MS Excel untuk melakukan iterasi. Dari perhitungan pada bagian IV.3

diatas diperoleh persamaan a r , awm, a LH, aJ.J., 13 dank yang kemudian dimasukkan

ke dalam program iterasi untuk memperoleh nilai 13. Dari nilai 13 yang diperoleh

dapat diketahui nilai keandalannya dengan melihat tabel Area under the normal

curve. Nilai masukan awal a antara -1 sampai dengan 1, dimana untuk nilai

masukan awal kekuatan antara 0- (-1) dan nilai masukan awal untuk beban antara

0 - 1.

Nilai keandalan drill pipe dengan menggunakan metode AFOSM dapat

di1ihat pada grafik-grafik dibawah ini.

Hal IV- 13
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Grafik Keandalan VS Torsional Strength

1.0000 1 . -G-:9>ese,...._--+.e.:9!&sot--~•~e&:.9t'
96~4~~--~·~9~.9~7~71~-~· o.9776
0.9500 •~~e~. 9~68~6r---~•;_;e.~es~9~4--......~~-- •H9:H.S:1414-e~ss!t----• o.9472
..
• g 9f46 • 9.9199 • e .~2:
85
~ 0.9000
(ij

~ 0.8500
~ 0.8000
j ::...:::·e:::~~~~,====:·::e.:as:e:~====~•:e:.e:r;M:====~::::::::::::===::
u 9 .7914 )( 8.6091
)( e.e:zr 1 :::::~
0.7500
0. 7000 - 1 - - - - - , - - - - - - - , - - - - - - , - - - - - . - - - - - - - - - - - - ,
532.502 535.428 539.830 545.263 547 .593
Torsional Strength (lbf/ft)

J-.-wm = 13,21b/ft - w m = 15,91b/ft _._Wm = 19,2 lb/ft ~Wm = 21 ,91b/ft I

Grafik 4.7. Graftk keandalan vs torsional strength untuk panjang pipa horisontal (j.J =
656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah (J..L = 0,33 cr = 0,066) dengan
variasi berat pipa dalam lumpur.

Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur

1.0000
0.9500
c:: 0.9272
C1l 0.9000
C1l
"0 0.8550
c:: 0.8500
C1l
Q)
0.8000 8:80§~
~
0.7500 0.7346
0.7000
13.2 15.9 19.2 21.9
Berat Pipa Dalam Lumpur (lb/ft)

!--.- jl = o.25 - jl = o.3o _..._ jl = o.33 ~ jl = o.35 ~ jl = o.4o 1


Graftk 4.8. Graftk keandalan vs berat pipa dalam lumpur untuk torsional strength
(j.J = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft dan panjang pipa horisontal (j.J = 656
cr = 459) ft dengan variasi koefisien gesek tanah.

Hal IV- 14
Bab IV Hasil dan Pembahasan

IV .4.3. Perbandingan Metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo

Dari basil perhitungan dapat diketahui bahwa keandalan drill pipe antara

metode AFOSM dan simulasi Monte Carlo memiliki perbedaan yang kecil.

Perbedaan tersebut berbeda-beda untuk setiap kombinasi dari variasi yang ada

dengan rata-rata 0,002 %. Untuk: lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3, tabel

4.4 dan grafik 4.9, grafik 4.10 di bawah ini.

Tabel4 .3. Perbandingan keandalan Metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo untuk
torsional strength (J.l = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft, panjang pipa horisontal
(J.l = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah (J.L = 0,33 cr = 0,066).

T Wm LH J.l Metode AFOSM Simulasi Monte Carlo


(lbf/ft) (lb/ft) (ft) Pg Keandalan Pg Keandalan
Jl (J J.l (J Jl (J
(J
J1
539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.33 0.066 0.0253 0.9747 0.0338 0.9662
539.830 26.991 15.9 3.2 656 459 0.33 0.066 0.0704 0.9296 0.0723 0.9277
539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1236 0.8764 0.1241 0.8759
539.830 26.991 21 .9 4.4 656 459 0.33 0.066 0.1847 0.8153 0.1853 0.8147

Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur

1.0000 J
0.9500
§ 0.9000
Cll
-g 0.8500
Cll
~ 0.8000
0.7500
0.7000 - j - - - - - - - - - . - - - - - - . - - - - - - - - - - , - - - - -- ----,

13.204 15.941 19.206 21.914


Berat Pipa Dalam Lumpur (lb/ft)

L + · ·Metode AFOSM • Simulasi Monte Carlo J

Grafik 4.9. Grafik perbandingan keandalan Metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo
untuk torsional strength (J1 = 539,830 cr = 26,991) lbf.ft, panjang pipa
horisontal (J.l = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah (J1 = 0,33
cr = 0,066).

Hal IV- 15
Bab IV Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.4. Perbandingan keandalan Metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo untuk
berat pipa dalam lumpur (f.l = 19,2 cr = 3,8) lb/ft, panjang pipa horisontal
(f.l == 656 cr == 459) ft dan koefisien gesek tanah (f.l == 0,33 cr == 0,066).

T Wm LH )..l Metode AFOSM Simulasi Monte Carlo


( lbf/ft) (lb/ft) (ft) Pg Keandalan Pg Keandalan
I' ()
fl ()
/-1 () fl ()

532.502 26.625 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1483 0.8517 0.1504 0.8496
535.428 26.771 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1337 0.8663 0.1362 0.8638
539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1236 0.8764 0.1241 0.8759
545.263 27.263 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1070 0.8930 0.1071 0.8929
547.593 27.380 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1030 0.8970 0.1044 0.8956

Grafik Keandalan VS Torsional Strength

0.9200

0.9000
c
CCI
cti 0.8800
"C
c
CCI
Q) 0.8600
~

0.8400

0.8200
532.502 535.428 539 .830 545.263 547.593
Torsional Strength (lbf.ft)

J- - + - ·Metode AFOSM • Simulasi Monte Carlo J

Grafik 4.1 0. Grafik perbandingan keandalan Metode AFOSM dan Simulasi Monte Carlo
untuk berat pipa dalam lumpur (f.l == 19,2 cr = 3,8) lb/ft, panjang pipa
horisontal (f.1 = 656 cr == 459) ft dan koefisien gesek tanah (f.l == 0,33
() == 0,066).

Hal IV- 16
BABV

KESIMPULAN DAN SARAN


BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

V.l. KESIMPULAN

Dari hasil analisa perhitungan pada bab sebelumnya dapat diambil

kesimpulan bahwa :

1. Untuk kasus pemboran horisontal di daerah Kawengan, Kecamatan

Kasirnan, Kabupaten Bojonegoro dengan torsional strength (JL = 539,830

cr=26,991) lbf.ft, berat pipa dalarn lumpur (JL= 19,2 cr=3,8) lb/ft,

panjang pipa horisontal (JL = 656 cr = 459) ft dan koefisien gesek tanah

(JL = 0,33 cr = 0,066) keandalan drill pipenya sebesar 0,8759 (untuk

Simulasi Monte Carlo) dan 0,8764 (untuk metode AFOSM).

2. Keandalan drill pipe dengan variasi perubah acak torsional strength (T),

berat pipa dalam lumpur (Wrn), panjang pipa horisontal (LH) dan koefisien

gesek tanah (J.l) diperoleh hasil :

a. Semakin besar torsional strength yang digunakan, semakin

bertambah keandalan drill pipe.

b . Semakin bertambah berat pipa dalam lumpur, semakin menurun

keandalan drill pipe.

c. Semakin panjang pipa horisontal, semakin rnenurun keandalan drill

pipe.

d. Semakin besar koefisien gesek tanah yang terjadi, semakin

rnenurun keandalan drill pipe.

HalV-1
Bab V Kesimpulan dan Saran

V.2. SARAN

Pada tugas akhir ini analisa keandalan yang diperhitungkan hanyalah

pengaruhnya terhadap beban torsi . Pada kondisi di lapangan, beban yang bekerja

pada sumur horisontal tidak hanya beban torsi, tetapi beban-beban lain seperti

beban drag dan beban hidrostatis karena adanya lumpur pemboran. Faktor-faktor

lain yang berpengaruh adalah geometri lubang sumur, susunan rangkaian

pemboran, sifat mekanik dari pipa dan parameter operasi pemboran sehingga

dapat dicari keandalan drill pipe berdasarkan beban-beban yang lain.

Hal V -2
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Canadian Association of Oil Well Drilling Contractors, SI Drilling Manual, Gulf

Publishing Company, Houston.

Johanscik, C. A, Dawson, R. ,1 984, "Torque and Drag in Directional Well-

Prediction and Measurement", Directional Drilling No.30, SPE Reprint

Series.

Me Millian, W., 1990, "Planning the Directional Well-A Calculation Method",

Directional Drilling No 33, SPE Reprint series, Richardson TX, USA

Nawangsidi, D. dan Yanfidra, 1993, Evaluasi Torsi dan Drag Pada Rangkaian

Pemboran Horizontal Long Radius, Jurusan Tekrrik Perminyakan ITB, Bandung.

O'connor, P. D. T., 1991, Practical Reliability Engineering, John Willey & Sons

Ltd, Chicester.

Popov, E. P ., 1991, Mekanika Teknik, Jakarta, Erlangga.

Ramakumar, R. , 1993, Engineering Reliability Fundamental and

Applications, Prentice-all International Inc., Englewood Cliffs, New

Jersey.

Rosyid, D. M., 1996, Analisa Keandalan dan Resiko, Jurusan Teknik Kelautan-

FTK-ITS, Surabaya.

Rosyid, D. M., Setyawan, D., 1999, Kekuatan Struktur Kapal, FTK-ITS,

Surabaya.

Hal- xv
Schuh, F. J, 1991 , "Horizontal Well Planning-Build Curve Design", Horizontal

Drilling No 30, SPE Reprint series, Richardson TX, USA.

Thoft-Christensen, P., Y. Murotsu, 1986, Application of Structural Systems

Reliability Theory, Springer-Verlag, Berlin-Heidelberg.

Wawan, W. P. , 1999, Pengembangan Perangkat Lunak Analisa Keandalan

Sistem Dengan Menggunakan Metode Simulasi Monte Carlo, Tugas

Akhir, Jurusan Teknik Kelautan-FTK-ITS, Surabaya.

Hal- xvi
LAMP IRAN
LAMPIRAN A
DATA LAPANGAN PEMBORAN HORISONTAL KWG-55 H
.:.·····

Pf10GRA!Vl PEl\nBOR~jC\N HORIZONl"AL


1·(\J\/G - 55H
\
\

..

II--W D

P E ~~ T. A n11 I N A
OPER:ASI EP CEPU
/
'1':\ll l i :\' :!000
BOftHZ/0-11iC/ElOX-1
: ' ~

..... . . .. . - .. .. _____:~~

U l'\. 1'1'. C'l <I'L '

· -·----·---~·-...-..-~--- _..
....... .., ....... ~·~---'~-

J(\\'G - :'SH
Sumur l~\\'C I IZ.O 1
I)P-;:1 K nwrn ~~il n
''l'l':llll:tlilll Ka .-;iman
1-.::thupatt'll J 'ltljtllll'1~ 11J'!I

l'd~t' rj:1;1n Tnmhnng F'<• nJbor:~'1 Ekploitnsi


I~ i~ . 1\Jn I Jpni-; I ~:lilik 2.1 I 1·1 .•tn .n I Pl•rt:unin:t.
l...:onrdinat l)t'I'IIHII\:Iiln Tanilh .\I :;: + 3.9H -I.III II I.

~ I .. , 1· 12,1)7.\ .H:' Ill.

\~ 1 --=-• + ~.1 'i'O .OIJ Ill .

\' 1 :-: + t2,1UO. on :n.


Hvnt'<lll :1 1\' t•d alnman + 7(i(i m VD I li -H. U rn:\11)

( 'I,' Jlll, S!•pll'tllllf'l' 21111(1 .


KETEKN ' 1\ ,\!\ OPS l<I)T I•;[) CJ<i'U

\
\

'I:

···:--
..
., f:f'i'll
\
1.01\/',:il \
IWVG • O:l
STRUI<TUR
KAWENGAN
SUMLif:
KWG- HZ 1

' ID/-\I/ULUi1l~
~ t lrn11m

X 1= + 3.984.10 M
Y ja + 12,073.85 M
Jrdin<~t Baw01h Tanah
X2= + 4.170.00 M.
y2= + 12.030.00 M
± 268.58 MBPL
:1:
2G3.G3 MBPl.
No. I Jon is I Pemilif..
1::;111.1 l(;;rf.ll.llll;"ln Akhir RIG 24/ H40 I PERTAMINA
lP ± tf~l ,1::? mMO /76G m VO '
± £'SI)mMO

i/UIIt,ll Displ.lcon,ont N 102' 54' E /83.52 • @ !:l.30 mMD /76!U~6 m VD


::'r.nt.1l Hr.!:! ± 27C m
± ?OC. m
S i Ill-. :t ~; I 5 ll Ill I II
!-: i1.1.111 1-hri Kr.rj .l
Pengu11bungnn.
1-./raan VVal\tu TaJak + 30 Hi1ri
Ml1199J ke 1 Se!Jlerni.Jer 2000
trJi Porkirn<~n 03!5.XXX
"A''!..i!Jill.trl 00600~·
~ ~ltltllll•l ~.ufl.
t; ,,l,1li1ll
...
"ndnlnrlt <lil tlltlktH tluJI Lunlltlllor
.

·lfliiJ,lll tilih :, 1r.1p tmtul\ lli•JI1ill91\.1th.1n inrJul\ dud l..1pb.1n L 3 Dlock ll<AWENGAN
/

001\.1 IZfiO·IOC/OOX·Z
~G --DCT-0U G:lG PU~ I Ai'll NA CtJ'U r.-
'
=~
: : '. : : : : : : ~- • ! ·. :' : - ~ .: : - .
·. 'oi\HH 1\~ ) E llllll ~EPI)Jil' ·· J); ;y : 1 :·: · ···· -- - : c .: ::c: :: c::: c ::-.:c ::::::: : :: ::::: ·.•
g l'luics l..l..C. ll~te : 10126100 JJ~pth : 6H. 0 1t1 •

~I US DATi\ 1'.1\:IAGEHnNT SYS1EX Well No. : YOOOl Spud D~tc : Activitx_:_liiU BOP
. - - - : ; ; : :. :.: : : : : - ~:: =.::. :. : :: : : :. :.:. :: :: :. : : : :: ===:. =: : : :. : =: =: =::: :: ::: ~:-: -: : =:: : :· :. :. : :
FERfAM!NA OPS 6P CEPU Coutrdctor : I.P.X Description : DKVELOPHHNT W~LL
K 'J~-BZl(K'i-5~) Field/Area : CEPU - CESTR~L ·,JAVA l.ocu t ion : KA'~ENGAN
ANlS/AXDY MULYONu
---------~---------------------------------------------- ··-------------------------------------------- ··----
in CASING MUD VOLIJl'IE (bbl)
' I I I 1132" Casing OD : 7.000 in Liner OD : in Role Volumt! :
1 on : in m u C~sinq ID : 6.184 1n Liner ID : in Pits Volume :
z 00 : in 11 Cas in~ ![I ; 8~1.0 ~ Liner l'O : II Circulating Volube : 466
I[ OD : 1n rn Casing TVD : 891.0 m Liner TVU : m Mod : KOfi/KCL/POLY-PL1S ~
·-- - - - -- · -- ··- -- ---· . -- · -- ----- -- --- - -- - - - - - -- -- ·· -- - ----- - ----~------~---------------
C!HCDLAilON UAIA !OLJUS ANALYSIS ( 1 I lb/bbl)
: PlT on ·OQ ~10~ n~tr -q~1/Qin : 1 Nafl 0.0 I 0
., til' hii 11U l.ll Vl'l fl/ JUIII I Kt.l 1.1/ 11
-m : IH.O OC Aunul<lr Vel -ttlmin : I Lo11 ~ravily Solids 2.'/ I l4
-sp gr : l .050 I DP Critical V~l -ft/r.lin: I Dantonite O.S I 4
·slqt : 44 @8fi ·y I DC Critical Vel -ftl~in : I Drill Solids 1.6 I I~
sc -cps : 13 I Circ. Pressure -psi : I We:ight Material N/A I N/A .
o/100ft2 /deg : \1 I I Botto11s Up -min : I Cht:mical Cone : - I 5.0

1 ~~~~~~o!~! ~ ;_ 4 I 1 \ _:~~~:.:~::_~~~:----~~~~-~---------- :~=:~~~=::: ..~-~~:: ..~~~::~=-~:-~ \


s -cc/30 min : ~ ·p I PRODUCTS USED LAS! 2~
UOURS I SOLIDS EQUIPMENT Size Bours
! -1/32• : 1 I EngineerlCharge 1@ 1 I Sh3ker 11 40/60
-hol : 2 I Engineer Charge H 1 I Shaker f2 60/80
-hnl : 0 /98 I I Shaker 13
-tvol : 0. 25 I I Shaker f4
-lh/bbl : 6.0 I I Mud Cleaner
: 9.0 @ -r I ·1Centrifuge
( P:i!) : 0. 3 I I Dcsander 2 CONBS
: 0.10/ 0.15 I I Desilter 10 CONES
-r!g/1 : 15500 I I Degasser
: 60 I I --··---~---···---··----------------··-
16500 I I MUD VOLUME ACCOUNTING bbl
I !Oil Added Surface loss :
I !Water Added : ·
I !Mud Bailt
: 0. 624 I [Mud Received:
•-s~c'o/100!t2 : 0.52251 I IMtHl Disposed:~O
: 0. 624 I I
-~ec"n/100ft2 : 0.5~251 I

H/D BOP, CUT 7' CSG, N/U BOP. ~onK ON BOP. --


CLEAN OUT SLUG PIT
-•<•:::::::::::::::::::::::::::::::t:t>>:::::t:::::: : :: c o::::::::::•:::::::::::::::::c:s~a~t:::::::::::::::

nginecr: BASIARTON Warehouse: JAKARTA [laily Cost ~ : 60Q Cumul Cost $ : 2224B
.::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::~~~:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

/:

'
, 't
iiuiUUBrQBr SURVEY CALCULA t IUN ~Htt::' ~0.0
-1

=
I

'~ "'~~ . J..,...J•ll DLS & Depths are, 1=./10JFt, 2= /30Mts, 3=•t10Mts:
0
=
Date : 2'3-0c1
ANY: Pertamina lnclin': JO' Cal Method: .v.;:v. CURV DLSJ:
Time: 2:45:2-t
G)

01
Azirr.uth : 100. 3? • KOP: 525!11 E6U 3:
.' ame: K'lr'G-55 Hz Target Coord
7:...RGET: t010.5MDI162.:3'./D
01'\ Copu &<:!rillg: rs ,; 1.:3 C'
~J DLS 1 : ; _33"/JGm
NIS 'CJ\V
1.. Lo::
~- -· EEU 1: c30.8MG741 . 1VD Oispl: 359
e~s.(}: Kawen9an Mag. Dec: -65 353
T.D.: 1124MOf762.5VD -o:J
:lev 264m Type of Scrvey : .\.~Y/:> DLS 2: ..;·12om rn
•13~mts
:;;::1 _

,T!0:-1 I SURVEY I INC. N Bearing E ~COURSE TVD ISECTION! :--.ORTH'G I EAST'G


TENDENCY
iJLS I sm I u~_j
} -1
=
3:
deg S Quad't W 1 Interval! rr:t.s mts mts j mts
nl:lcr Depth . I =
7P I 500.00 a_r;;; l C ~0 IN W 500.00 0.00 0.00
-0.14
O.CO
0.16 1.3~ ' 1 .34 166 36
=
C-:>
I
523.49 1.05 120.26 IS 45 .? E 23 523.~9 0.19 rn
1
2 542.24 5 .35
I :::3 ~~ Is 7 3 .E E 19 542..21 1.21 -0.50 1. i3
7 .'.J?
~~

I '27 lI 6 .88
7 .23
-36.11
-5.99
-o:J
c=
561 .50 3.83 -1.13 3.68
3 551.82 10C7 ""'')::.
<v-.v3 S 77 .5 E 20 7. . 0
-,~ -1.27
4 582.15 - ~5.23 101 .67 js 75 .3 E 20 581.43 8 .29
13.88
-2.06
-3.24
8.05
13.52
7 .77
7 .58 I 7.57 1.43
600.59 19.9-3 !J2 .55 s 77.5 E 18 599.00
5
0
I
I
520.52 : 25. ~ 7 • ,.., ,.., "'&..
l ·.. v.-r...,
! Q-
1......., 79 .?
;,
;::I 20 fl17 39 I 21 .53 -4.75
-6.28
I

I
21.01
29.81
7 .90
7.78
I 7.61
!
I 7.75
-3.16
-1.56
I
l
I
,.......,_ ..,.., C:\
-·-· ··-.
~~ tC! 5:_1 s\ 19 634.44 30.46
2.70

l
v...;;;J. ~ • I~ 7 .25
0
u 653.95 3<1.?8 1QU81Ss 78.2 ~~ 19 6b0.63 40.75 -8.14 39 .94 7.40
7.EO 7.59 0.68 00
19 665.74 52 . 2~ -10AC 51.17 0.)
9 677.93 39.58 l~i.6t 78.4 E
-q- 64.86 -12.81 63.59 9.16 I 9.07 -1.92
10 595.59 1 45.25 1C0.41 . S E 19 679.58
; I_
' - .:J
5 .73 8 .65 -1 .57
t 78 .58 I I
11 I 7~.'.11
!~: .11
I
I :)f. I .;,; __;~ I"
:) I. , .; I::;; j~ OJ./
oJ./ c.,
.-I
C.t
~i
~"
..:.v
c:C"l 10 I
f C:C"l
i ~~- - ·-
A() (17
!!0.07
l
95.3€ i
I
I
15 41
-17.87
I 9J.b/
I
I ':1 . 00 I v.-..., I - --- I
l
55.5:) I S9.18 s
I
sa.:: c i9 ~ 704.53
12
13
735.18
755 .06 60. i3 1C:)_C4 s &J .:> E 19 ! 714.64 111.35 -20.55 109.44 7 .44 I 7.35 1.37
0.03
127.47 7 .38 7.38
s 799 E 21 1 724.11 129.65 -23.74
~ c--:.J. 05
.-
14
. ~
775.70
79-~ . 16
65 .20
69.62
813.5S j 74.17
100.54 s
101.04 s
-a-
,___
1- .0
-c ro
E
E
18
19
l 731.19
737.23
\46.70 1
165.16
-25.79
-30.25
144 .23
162.37
7.22
7.05
7.18
7.03
0.78
0.77
i6 5.64 6.57 -0.98
: __o 1e3.24 -33.6'\ 180.13
17 832 21 78.25 ~CIJ.43 s ~a-
E 19 741.67
0.57 0.57 0.05
-o- -37.0.5 198.80
i8 851 .58 78.62 ~00.45 s 1-.0 E 19 I 7~5.55 ::'rL22
215.46 0.69 0 .69 -0.02
I 749.10 220.18 -40.31
i9 859 .89 79.C4 100.-<5 s 79.6 E 18
0.57 0.57 0.00
240.92 -44.08 236.85
'.XT. 591.00 79 . ~4 ~00-.45 s 79.6 E 21 753.04

lI
~l_L~_l
- .

-o

., , . ~ '· '· ' ~':,\ :,; c;,._,-<;l.~;.;•_,,;;_; ..,.,.,~~~~a,g~;~;~)_,:),~:,.;:~:~~j~


LAPORAN HARI1l1l\l
UNIT USAHA BOR PERlr~1MINA-EP .~3
AREA Jt\W~. - CEPl!
~ DA : MANAJER BOR ARE/\ JAWA-CEPU No.fac: (02:16) 21329.
TEK.OPS EPT-ASSET O~P CEPU No/ac: (02:16) 21329.

B_ig = H-40u No~- -· Hlfike ::; 05114 Tanqqal 2:l 10 .2000


;,
Sumur
., l<WG-55
= KWG-HZ1
No.Sumur ::: 19
~-----
Kt:cbi<Jrn<~n = 891 m. Kemajuan -"' 97 m.
1 Pekea<Jdn ::; ~1 . SP~ 03:i.!OC'< No.PK. = oosoos.
n lub.:mo 26" ::: - m. 17 1f2 .. - m. 1:<: 1/4" = -- 32 m. --...!!).:___ G"
asing 20" - - rn . 13 3/8
-= - m ~·'18"
~1 =
----- 32 n1.
B 112"- 500
7" "'500 m.
"
4 112'' = "'·
' ..m
~ ~I
;I
i\~
Jam
-- ,,'~
·,
~'- ~c:;a i -- -- - - -- - ··•· - ··--- - ··· - --·- ·- . ·-- -·--· ·- --
)Q 06.30 0 .5 j > Lanjut masuk rangkaian BHAU1 77~-79 I Ill . i
03.00 20.5 > Hor formasi 794 -891 111. -
03.30 0.5 > Sirl<ulasi.
04.00 0.5 > Cabut rangkaian 891 - 736 m unt!.!k sho rt trip, mesin Drawwork-A2 rusak.
' 05 .00 1 > Pcrb~iksn mcsin Drawwork, bocor pad., torque converter.
06.00 1 ,/ > Lanjut cabut r.Jngk<Jian sampai shoe .

Sedang persiapan perbail<an t·:>rque co nverter mesin DW-A2.

Note:
SP-Ill : ganti couplinn ct'larging pump.
- ~p II : g::'lnti piston rod 1pcc, In s·ert v."llve 2 pc!:> ,sosting V.!llvo 1 pc(,,
- $.~ . ganli Mud screen 2 pes.
I
S:rl ar Ltr.
-
14 .400
-
:l!r:~~~ : _ -=-- -:=- tncto.H
1 tlnr PH :;c oc Yl' _ CL- MC MBT KH TEMP.oF
t:
1.07 1!i 15.5 1 6 K
Ukur;~n lfl
- WOB RPM UMUR HASIL-rn ROP'/m
-- 36_6_ rnt:J21 akl'\lr l
n 1o" 4 2:L 40-1 ,- 40.5 lHIT\
9 I l
di~( T: B: G:
:!}Ec GPM AV.DP. AV.DC. Jet.Vei . ·F_.e~
F-~00 t-'!_10 19'3 302 222
·--
f-'-SOO
F:soo--- s· -- "---·
-
SURVEY SUMUR BI:RARAH
81\ + Moto,--.LJPXJO+ARC6+MWO+CDUS•NMDC+NMHW(JP5"+4HWCIP:i" +JARS+ OALAM SUDUT AZIMUTH ..
~-:-:?'~'wo?_
. - l· ---£~1
?iii_
--

irnn~1.:<n" ~)>tnd~alh! ~E
Ill
:E: - -~·---

--
-
M<J rl
Klba
794.16
813.59
832.21
051 .58
69.62
74.17
78.25
78.62
100.54
101 .04
100.43
100 .46
"'-'---1--'"S_h_:_'
lll_ _ I
-- I-·
100.<15
--- 869.89 79.04

-- -
rr MAKAIAN ~l.:_t_8_\AI, LUMPl,d!3/.SEMEN/QLL.
8'.l1toxq 7$.44 100.45

£ o l~ r = \iter

: ~AN _!if\M ·
Soi:H . 3000 L.tr. - REP90 · 30Ltr .
l,kd SolO 30 L tr. ATr D•Jx.: oOLtr. RIG SUPERINTENDENT
T '10 ltr. - 1\lv gr.~.1·. a: 101'4J

.:l~tUQ~J R!l. 9 033 1J.:l.- 1)$ :s 121):l 1 :\3


, ~J_":U,J~!IF iC Cj Rp 2 /H 112 50 1.- US~ 1 o~.G 1S . 11S l R. SU B A R, :LQ_,
LAMPIRANB
BASIL ITERASI METODE AFOSM
Perubah Acak 1-L a Satuan
Torsional Strength (T) 532.502 26.625 lbf.ft
Berat_pipa CVYml 19.206 3.841 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (~-t) 0.33 0.066

NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? lteration-71 lteration-72 lteration-73 Iteration-?4 lteration-75
aT -0.85 -0.381777 -0.169748 -0 .312743 -0.169512 -0.313349 -0.165771 -0.325417 -0.155604 -0.1 40565 -0.140565 -0.140565 -0 .140565
a Wm 0.85 0.216329 0.598740 0.327587 0.559814 0.348335 0.553908 0.343148 0.562996 0.580339 0.580339 0.580339 0.580339
a Lh 0.001 0.872482 0.503100 0.829229 0.586866 0.811870 0.599061 0.811538 0.584674 0.553753 0 .553753 0.553753 0.553753
a~-t 0.89 0.214996 0.599655 0.327502 0.559877 0.348342 0.553924 0.343161 0.563009 0.580350 0.580350 0.580350 0.580350
13 0.9 7.352889 2.051160 6.465865 2.067621 6.522769 1.879440 7.038446 1.043670 1.043667 1.043667 1.043667 1.043667
k 69.7396207 156.850600 85.133675 157.068697 84 .969213
---- -----
160.613388
- - - - - - - - -- - -
81 .818039 171 .107806 76 .639881 69 .391814 69 .391814 69.391814 69 .391814
----- - - - ~-

Perubah Acak 1-L a Satuan


Torsional Strength (T) 535.428 26 .771 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 19.206 3.841 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (l.t) -- - --
0.33 ~-
0.066-----
----- - ---- -- ---- -- - ---

NilaiAwal lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? lteration-71 lteration-72 lteration-73 Iteration-?4 lteration-75
lteration-1
aT -0.852 -0.168397 -0 .311176 -0.168972 -0.311450 -0.165579 -0.323199 -0.155578 -0.140684 -0.140684 -0.140684 -0.140684
-0.380631
a Wm 0.835 0.215698
0.600385 0.328120 0.560651 0.350034 0.553994 0.345523 0.562656 0.579718 0.579718 0.579718 0.579718
a Lh 0.0001 0.873433
0.499135 0.829415 0.585399 0.811140 0.598954 0.810408 0.585336 0.555021 0.555021 0.555021 0.555021
a~-t 0.89 0.213797
0.601701 0.327989 0.560738 0.350039 0.554011 0.345536 0.562669 0.579730 0.579730 0.579730 0.579730
13 0.94 7.469297
2.100543 6.522715 2.123116 6.558199 1.938826 7.062792 1.604176 1.109160 1.109160 1.109160 1.109160
_ !(_ ____ ?Od33J4~_ _1_58.97507~ 86 .031_591 _!?8.434790 85.956106 161 .681104 82.831403 172.074853 77.639540 70.386778 70 .386778 70 .386778 70.386778
Perubah Acak I.L a Satuan
Torsional Strength (TJ 539.83 26.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 19.206 3.841 lb/ft
PanjangPipa_(Lh) 656.16 459 .31 ft
Koef. Gesek (J.L) 0.33 0.066 - - -- -- ---

NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? lteration-71 lteration-72 lteration-73 Iteration-?4 lteration-75
aT -0.844 -0.382803 -0.169825 -0.308148 -0.168615 -0 .309052 -0.164844 -0.321216 -0.154616 -0.139498 -0.139498 -0 .139498 -0.139498
a Wm 0.835 0.228303 0.595662 0.333573 0.559678 0.353362 0.554080 0.348178 0.563115 0.580404 0.580404 0.580404 0.580404
a Lh 0.1 0.866092 0.509859 0.826194 0.587357 0.809169 0.598998 0.808923 0.584707 0.553885 0.553885 0.553885 0.553885
a iJ. 0.89 0.226328 0.596984 0.333433 0.559769 0.353366 0.554098 0.348190 0.563128 0.580416 0.580416 0.580416 0.580416
{3 0.92 7.363015 2.191319 6.562631 2 .201587 6.628010 2.007271 7.151643 1.662945 1.157178 1.157178 1.157178 1.157178
k 70.508851 158.934235 87.590938 160.075042 87.334755 163.736398 - 84-.027520
---
_1_7 4.5§!30]_1 78.642303
- - - ------ -- - -
71 .175319 71 .175319 - 71 .175319 - -------
---------- -- ----
71 .175319
- -- - - - -

Perubah Acak I.L a Satuan


Torsional Strength (T) 545 .263 27.263 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 19.206 3.841 lb/ft
Paniang Pipa (Lh) 656.16 459 .31 ft
Koef. Gesek (J.L) 0.33 0.066

NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? lteration-71 lteration-72 lteration-73 Iteration-?4 lteration-75
aT -0.85 -0.376482 -0.164080 -0.306826 -0.166719 -0.306809 -0.164035 -0.318363 -0 .154074 -0 .138958 -0 .138958 -0 .138958 -0.138958
a Wm 0.837 0.213013 0.606076 0.329244 0.563937 0.354176 0.555460 0.351055 0.563377 0.580308 0.580308 0.580308 0.580308
a Lh 0.0001 0.876559 0.486484 0.830155 0.579690 0.809312 0.596658 0.807562 0.584346 0.554222 0.554222 0.554222 0.554222
a ll 0.89 0.211024 0.607522 0.329089 0.564039 0.354178 0.555479 0.351068 0.563390 0.580320 0.580320 0.580320 0.580320
{3 1.05 7.855113 2.253267 6.738735 2.281997 6.727458 2.097681 7.231332 1.752635 1.242706 1.242706 1.242706 1.242706
k 72.415056 166.156856 88.854807 163.526311 88.859875 166.201918 85.634845 176.947878 80 .157636 72.534441 72 .534441 72 .534441 72.534441
Perubah Acak IL a Satuan
Torsional Strength (T) 547.593 27.38 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 19.206 3.841 lb/ft
Panlang_ Pij)a_(LilJ 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (p.) 0.33 0.066

NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? lteration-71 lteration-72 lteration-73 Iteration-?4 lteration-75
aT -0.85 -0 .375577 -0.163127 -0.305916 -0 .166179 -0 .305906 -0.163614 -0.317505 -0.153606 -0 .138361 -0.138361 -0.138361 -0 .138361
aWm 0.838 0.212386 0.607338 0.329428 0.564729 0.354979 0.555898 0.352097 0.563711 0.580698 0.580698 0.580698 0.580698
a Lh 0.0001 0.877249 0.483629 0.830346 0.578298 0.808950 0.595956 0.806992 0.583825 0.553555 0.553555 0.553555 0.553555
aJ.I 0.89 0.210402 0.608796 0.329269 0.564833 0.354980 0.555917 0.352110 0.563723 0.580709 0.580709 0.580709 0.580709
{3 1.075 7.944993 2.287829 6.791250 2.316609 6.771404 2.130875 7.278870 1.781463 1.264910 1.264910 1.264910 1.264910
k 72.901180 167.845081 89.501682 164.762195 89.504642 167.345576 86.234729 178 .248284 80 .662417 72.911395 72 .911395 72 .911395 72.911395
Perubah Acak 11 cr Satuan
Torsional Strength (T) S32.S02 25.52S lbf.ft
Berat pipa (Wm) 13.204 2.541 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 5S5.15 4S9.31 ft
Koef. Gesek (11) 0.33 0.055

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-57 Iteration-58 Iteration-59 lteration-70
a. T -O.BS -0.494810 -0.1935S1 -0.717449 -O.OS4173 -0.8958SO -0.085083 -0.294340 -0.282898 -0.21251S -0.21251S -0.21251S -0.21251S
a. Wm O.BS 0.198S34 0.5175S4 0.1S2493 0.577500 0.21090S O.S78321 0.521184 0.33S993 0.485S04 0.485S04 0.485S04 0.485S04
a. Lh 0.001S 0.822745 0.444898 0.552382 0.280893 0.325S80 O.S5911S 0.37S514 0.833220 0.593853 0.593853 0.593853 0.593853
U 11 0.89 0.197070 0.51892S 0.1S2S20 0.577S12 0.211009 O.S78137 0.521518 0.33S891 0.485480 0.485480 0.485480 0.485480
13 1.091 10.07S312 -0.91595 1 35.099S38 -11.487984 32.S29881 -17.5S9820 4,59S411 4.0S1238 1.733292 1.733292 1.733292 1.733292
k S3.808S83 137.489612 37.110542 491.484802 29.587238 309.292781 90.4S5713 94.11S203 78.595223 S7.207529 S7.207529 S7.207529 S7.207529

Perubah Acak 11 cr Satuan


Torsional Strength (T) S3S.428 25.771 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 13.204 2.541 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 5S5.16 4S9.31 ft
Koef. Gesek (11) 0.33 0.055

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-5 Iteration-? Iteration-S Iteration-57 Iteration-58 Iteration-59 lteration-70
a. T -0.9 -0.495817 -0.192437 -0.719039 -O.OS3232 -0.895520 -0.0844S7 -0.295349 -0.281190 -0.210411 -0.210411 -0.210411 -0.210411
a Wm 0.84993 0.198457 0.518S73 0.1S2SS7 0.577879 0.20994S O.S80870 0.519028 0.339292 0.488475 0.488475 0.488476 0.488475
a Lh 0.00292 0.821S68 0.442842 0.550527 0.279725 0.328443 O.S54149 0.381115 0.831122 0.591751 0.591751 0.591751 0.691 751
U 11 0.89 0.197001 0.519850 0.1S2S84 0.677790 0.2100SO O.S80583 0.619452 0.339188 0.4884S2 0.4884S2 0.4884S2 0.4884S2
13 1.091 10.204988 -0.913432 36.73S800 -11 .S06768 33.126031 - 17.641816 4.769448 4.068066 1.744191 1.744191 1.744191 1.744191
k S3.88S036 139.11S856 37.2315S4 S02.9154 78 29.8S7684 316.978S68 90.336117 9S.20S98S 79.09S037 S7.409603 S7.409503 S7.409603 S7.409603
Perubah Acak 1.1 cr Satuan
Torsional Strength (T) 539.83 25.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 13.204 2.541 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 555.15 459.31 ft
Koef. Gesek (1.1) 0.33 0.055

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-5 Iteration-? Iteration-S lteration-9 lteration-78 lteration-79 Iteration-SO
aT -0.8 -0.499882 -0.180908 -0.752207 -0.043175 -0.501914 -0.137257 -0.755071 -0.035753 -0.325589 -0.188834 -0.188834 -0.188834
a Wm 0.8499 0.198075 0.524717 0.129331 0.584552 0.315550 0.501922 0.111835 0.590435 0.277747 0.500985 0.500985 0 500985
a Lh 0.002995 0.819895 0.430139 0.520947 0.247152 0.739978 0.505579 0.524224 0.212783 0.859584 0.491941 0.491941 0.491941
a 1.1 0.89 0.195511 0.525084 0.129374 0.584414 0.315710 0.501770 0.111821 0.590455 0.277741 0.500959 0.500959 0.500959
13 1.091 10.959159 -1 .290745 47.255854 -15.544303 12.395394 -1.335987 55.508574 -18.155430 8.992170 1.805781 1.805781 1.805781
k 53.994701 149.197347 35.411519 525.159848 53.775117 195.545053 35.279098 754.712825 82.545072 142.935007 59.127879 59.127879 59.127879

Perubah Acak 1.1 cr Satuan


Torsional Strength (T) 545.253 27.253 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 13.204 2.541 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 555.15 459.31 ft
Koef. Gesek (1.1) 0.33 0.055

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 lteration-5 lteration-5 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 Iteration-50 lteration-61 Iteration-52
aT -0.77 -0.503513 -0.172723 -0.790879 -0.037057 -0.277550 -0.227930 -0.342775 -0.245458 -0.215455 -0.215455 -0.215455 -0 .215455
a Wm 0.85 0.197599 0.529121 0.114547 0.588358 0.304575 0.572425 0.371341 0.531524 0.542942 0.542942 0.542942 0.542942
a Lh 0.0039 0.817789 0.420453 0.590133 0.225257 0.858578 0.541150 0.778919 0.511991 0.503345 0.503345 0.503345 0.503345
a 1.1 0.89 0.195241 0.530549 0.114598 0.588170 0.304830 0.572305 0.371344 0.531595 0.542924 0.542924 0.542924 0.542924
13 1.091 11 .595053 -1 .535518 57.031785 -19.191535 7.197497 3.559844 5.385515 3.134857 1.995824 1.995824 1.995824 1.995824
k 54.134780 157.842093 34.471784 735.501827 98.188417 119.511358 79.535944 111 .059993 73.429552 50.750158 50.750158 50.750158 50.750158
Perubah Acak Jl a Satuan
Torsional Strength (T) 547.593 27.38 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 13.204 2.641 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (Jl) 0.33 0.066

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-60 lteration-61 lteration-62
aT -0.82 -0.505316 -0.172296 -0.792109 -0.036617 -0.277398 -0.226511 -0.342248 -0.243944 -0.213818 -0.213818 -0.213818 -0.213818
u Wm 0.849 0.197383 0.629583 0.114569 0.688457 0.303881 0.573934 0.37 1120 0.533103 0.544293 0.544293 0.544293 0.544293
a Lh 0.002995 0.816897 0.419177 0.588472 0.225820 0.859224 0.538546 0.779361 0.610020 0.601492 0.601492 0.601492 0.601492
CL J.l 0.89 0.195892 0.631055 0.114622 0.688252 0.304041 0.573812 0.371124 0.533074 0.544275 0.544275 0.544275 0.544275
13 1.091 11 .683620 -1 .534733 57.753346 -19.224963 7.283811 3.589745 6.462459 3.156839 2.005727 2.005727 2.005727 2 005727
k 54.183867 158.912720 34.565945 747.730042 98.703077 120.877047 80.000531 112.238775 73.777777 60.914940 60.914940 60.914940 60.914940
Perubah Acak f.l (J Satuan
Torsional Strength (T) 532.502 25.525 lbf.ft
Berat pipa (WmJ 15.941 3.188 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 555.15 459.31 ft
Koef. Gesek (f.l) 0.33 0.055

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 Iteration-50 Iteration-51 Iteration-52
aT -0.7 -0.407978 -0.243187 -0.302815 -0.232184 -0.305321 -0.223290 -0.323840 -0.204935 -0.175898 -0.175898 -0.175898 -0.175898
a Wm 0.58 0.324859 0.524159 0.396094 0.505975 0.404878 0.508655 0.392851 0.525509 0.555222 0.555222 0.555222 0.555222
a Lh 0.84 0.793789 0.521324 0.771538 0.557009 0.760499 0.557735 0.755803 0.535752 0.591843 0.591843 0.591843 0.591843
a f.! 0.88 0.312910 0.529220 0.395147 0.507352 0.404824 0.508708 0.392853 0.525627 0.555235 0.555235 0.555235 0.555235
~.
..
1.1 5.357777 3.232258 5.215476 3.185521 5.450473 2.864315 6.112833 2.285121 1.371197 1.371197 1.371197 1.371197
k .. . 65.25081149
--- ---- -- . - -- - - - - -- ---- - - - - - - - - - Jl?~~4?_Q2
109.483513 L_114.672021 85.918554 119.239350 82.215505 129.918905 74.439790 63.117591 53.117591 53.117691 53.117591

Perubah Acak f.l (J Satuan


Torsional Strength (T) 535.428 25.771 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 15.941 3.188 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek ()J.) 0.33
- - - ---- -
0.066
- - - - - - -- -----

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-a Iteration-59 Iteration-50 lteration-61 Iteration-52
aT -0.59 -0.405758 -0.242955 -0.301099 -0.231337 -0.304951 -0.222247 -0.322649 -0.203800 -0.174705 -0.174705 -0.174706 -0.174705
a Wm 0.7 0.329652 0.523082 0.398564 0.507140 0.405556 0.509303 0.394240 0.525374 0.556959 0.555959 0.556969 0.556959
a Lh 0.89 0.790110 0.623622 0.759528 0.657071 0.759253 0.557102 0764877 0.635853 0.590791 0.590791 0.590791 0.590791
a f.l 0.88 0.318742 0.527685 0.397785 0.507493 0.406505 0.509345 0.394252 0.525391 0.555982 0.556982 0.555982 0.556982
13 1.1 5.384747 3.294919 5.253306 3.239654 5.509587 2.911186 6.181747 2.325521 1.404418 1.404418 1.404418 1.404418
k 55.81555057 110.188989 88.910941 115.722902 87.784971 120.455078 82.972530 131 .359215 75.054449 -53.588773
- - - - -- - -- - - -- -
53.588773
· - - - ----- - - -
~ . 588773 63.588773
Perubah Acak Jl a Satuan
Torsional Strength (T} 539.83 25.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm} 15.941 3.188 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 655.16 459.31 ft
~e~GEl~e!Ull)__ _ ... __ 0.33 - ' ... 0.065

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-60 Iteration-51 lteration-62
aT -0.69 -0.403783 -0.240573 -0.299540 -0.229447 -0.303337 -0.220690 -0.320838 -0.202385 -0.173362 -0.173362 -0.173362 -0.173362
a Wm 0.81 0.323101 0.528802 0.398150 0.509746 0.407572 0.510922 0.395971 0.527474 0.557713 0.557713 0.557713 0.557713
a Lh 0.88 0.794252 0.617200 0.770389 0.653848 0.758792 0.555124 0.753849 0.634481 0.589782 0.589782 0.589782 0.589782
a~-t 0.88 0.318949 0.530619 0.397810 0.509898 0.407551 0.510948 0.395985 0.527490 0.557726 0.557726 0.557726 0.557726
13 1.1 5.518790 3.350427 5.369079 3.308155 5.504254 2.981363 6.277127 2.393257 1.454735 1.464735 1.464735 1.464735
k 65.84526954 112.194715 90.108235 117.634858 -
88.980159 122.302753 _8_4._1_26_6_7Q_ -133.354875
-- - - - - -- - - - - - - - - -- - - - - - - ---- --- - - - - - - - - - - - - -
76 087475
-- - - - - --- ---
---- · --·
64.423757
-------------- --
54.423757 54.423757 ----
- - - - - - - --- - ----- ------ -- - - - -
64.423757
- - - - - - -- -- -
.

Peru bah Acak I! a Satuan


Torsional Strength (T) 545.263 27.263 lbf.ft
Berat pipa (Wm} 15.941 3.188 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (~) 0.33 0.065

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-a Iteration-59 Iteration-50 lteration-61 lteration-62
aT -0.73 -0.403058 -0.241966 -0.295400 -0.229323 -0.299541 -0.220418 -0.315570 -0.202468 -0.174133 -0.174133 -0.174133 -0.174133
a Wm 0.81 0.335276 0.523483 0.405135 0.507995 0.412435 0.510143 0.400651 0.525505 0.555952 0.555952 0.555952 0.555952
a Lh 1 0783488 0.625877 0.754571 0.555620 0.755036 0.555428 0.760701 0.635063 0.592872 0.592872 0.592872 0.592872
a ~ 0.87 0.332568 0.525067 0.404825 0.508135 0.412424 0.510169 0.400565 0.525520 0.555955 0.555955 0.555955 0.555955
13 1.1 5.482953 3.502354 5.407152 3.436330 5.655580 3.107789 5.317215 2.525504 1.612876 1.612875 1.612876 1.612876
k
---~---
57.53877427
-------- ---
112.673025 92.291711 118.884483 91 .015031 123.587902 85.092790 134.653229 78.018927 66.349718 66.349718 66.349718 66.349718
Peru bah Acak 1.1 cr Satuan
Torsional Strength (T) 547.593 27.38 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 15.941 3.188 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (1.1) 0.33 0.066

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-60 lteration-61 Iteration-52
aT -0.73 -0.404520 -0.241111 -0.294887 -0.228374 -0.299014 -0.219432 -0.316307 -0.201340 -0.172760 -0.172760 -0.172760 -0.172760
a Wm 0.8 0.336666 0.524354 0.405472 0.509018 0.412873 0.511103 0.401079 0.527499 0.557086 0.557086 0.557086 0.557086
a Lh 1 0.782931 0.624290 0.764573 0.655329 0.754771 0.655261 0.760401 0.634772 0.591143 0.591143 0.591143 0.591143
a ~l 0.88 0.331720 0.526480 0.405047 0.509204 0.412853 0.511133 0.401092 0.527515 0.557099 0.557099 0.557099 0.557099
13 1.1 5.540818 3.533137 5.460853 3.467036 5.711780 3.134425 6.384220 2.543979 1.618209 1.618209 1.618209 1.618209
k 67.68520227 113.557787 92 .849072 119.891043 91 .567742 124.776682 86.561511 135.988933 78.343782 66.478637 66.478637 66.478637 66.478637
Perubah Acak ~ a Satuan
Torsional Strength (T) 532.502 26.625 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 21.914 4.383 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (~) 0.33 0.066

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 lteration-5 lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-70 lteration-71 lteration-72
aT -0.31 -0.3921 42 -0.144780 -0.322232 -0.132121 -0.325413 -0.129192 -0.332270 -0.125058 -0.119411 -0.11941 1 -0.119411 -0.119411
a Wm 0.68 0.270501 0.583756 0.311770 0.581283 0.311311 0.583636 0.305939 0.588645 0.595722 0.595722 0.595722 0.595722
a Lh 0.84 0.837585 0.543434 0.837768 0.553791 0.836832 0.549597 0.838097 0.539785 0.525341 0.525341 0.525341 0.525341
a ~ 0.88 0.267406 0.585617 0.311625 0.581351 0.311294 0.583628 0.305927 0.588634 0.595712 0.595712 0.595712 0.595712
13 0.3 7.206729 1.324548 7.481377 1.278029 7.666026 1.178256 7.976293 1.034879 0.832522 0.832522 0.832522 0.832522
k 67.89639879 183.900224 82.626787 201 .519985 81 .819044 206.089293 80.130547 212.901115 77.756362 74.481089 74.481089 74.481089 74.481089

Perubah Acak ~ a Satuan


Torsio nal Strength (T) 535.428 26.771 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 21 .914 4.383 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (~) 0.33 0.066

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-70 lteration-71 lteration-72
aT -0.27 -0.390403 -0.144326 -0.320275 -0 .131977 -0.323469 -0.129011 -0.330406 -0.124808 -0.119094 -0.119094 -0.119094 -0.119094
a Wm 0.68 0.273213 0.583665 0.313932 0.581130 0.313564 0.583466 0.308140 0.588534 0.595685 0.595685 0.595685 0.595685
a Lh 0.84 0.836751 0.543535 0.836912 0.554134 0.835903 0.549999 0.837221 0.540084 0.525497 0.525497 0.525497 0.525497
a~ 0.88 0.269793 0.585726 0.313766 0.581210 0.313546 0.583459 0.308128 0.588523 0.595675 0.595675 0.595675 0.595675
13 0.33 7.251696 1.376705 7.514033 1.329618 7.700650 1.227697 8.016359 1.081701 0.876883 0.876883 0.876883 0.876883
k 68.5726829 185.490230 83.587629 202.845257 82.762080 207.509822 81 .024474 214.496740 78.590680 75.254101 75.254101 75.254101 75.254101
Perubah Acak ll a Satuan
Torsional Strength (T) 539.S3 25.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 21.914 4.3S3 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 655.16 459.31 ft
Koef. Gesek (J.L) 0.33 0.056

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-70 lteration-71 lteration-72
a T -0.27 -0.3SS410 -0.143S73 -0.31731S -0.131S75 -0.32052S -0.12SS49 -0.327600 -0.124530 -0.11S591 -0.11S691 -0.11S691 -0.11S591
a Wm 0.5S 0.276742 0.5S3514 0.317165 0.5SOS04 0.316974 0.5S3103 0.311466 0.5SS272 0.595552 0.595552 0.595562 0.595562
a Lh O.S4 O.S35515 0.5436S7 O.S35512 0.554S22 O.S34454 0.550805 0.835851 0.54071S 0.525S57 0.525S57 0.525S57 0.525S57
a ll O.S8 0.272SS5 0.5S5S47 0.31696S 0.5S0903 0.316954 0.583097 0.311454 0.5SS252 0.595552 0.595552 0.595552 0.595552
13 0.37 7.311S74 1.455000 7.556336 1.40S135 7.745593 1.30259S S.0701S9 1.152242 0.942936 0.942935 0.942935 0.942935
k 59.49098071 1S7.602574 S5 .059704 204.66S790 S4.207S13 209.477207 82.390130 215.743768 79.S55745 75.414346 75.414345 75.414345 75.414346

Perubah Acak ll a Satuan


Torsional Strength (T) 545.253 27.263 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 21 .914 4.3S3 lb/ft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (J.L) 0.33 0.055

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-70 lteration-71 lteration-72
a T -0.33 -0.3S7055 -0.143441 -0.314155 -0.131513 -0.317573 -0.12S401 -0.325091 -0.1237S3 -0.117579 -0.117579 -0.117579 -0.117579
a Wm 0.5S 0.280139 0.5S352S 0.320707 0.5S0543 0.320596 0.5S3025 0.314753 0.5SS504 0.595216 0.595215 0.595215 0.596216
a Lh O.S4 O.S34039 0.54345S O.S34116 0.555199 O.S32S25 0.551074 0.834359 0.540385 0.524534 0.524534 0.524534 0.524534
a ll O.SS 0.275S42 0.5S5141 0.320475 0.580763 0.320573 0.5S3020 0.314751 0.5SS494 0.595206 0.595206 0.595205 0.596205
13 0.41 7.38S143 1.547352 7.520312 1.495658 7.821500 1.381S53 S.170421 1.220112 0.995509 0.995509 0.995509 0.995509
L___1_ ___ 70.43599105 190.0545S5 85.782055 207.145876 85.847882 212.327762 83.852559 220.247705 81 .111357 77.403585 77.4035S5 77.4036S5 77.403585
Perubah Acak ~ cr Satuan
Torsional Strength (T) 547.593 27.38 lbf.ft
Berat pip_a (Wml 21.914 4.383 lb/ft
Panlang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
,KoefGesek(~) 0.33 0.066

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S lteration-6 Iteration-? Iteration-S Iteration-59 lteration-70 lteration-71 lteration-72
aT -0.27 -0.3849949 -0.14325 -0.3124695 -0.131746 -0.3158929 -0.128505 -0.3234627 -0.12383 -0.117566 -0.117566 -0.117566 -0.117566
a Wm 0.68 0.2827864 0.583129 0.3225926 0.580246 0.3225423 0.582618 0.3166727 0.588149 0.5959309 0.5959309 0.5959309 0.5959309
a Lh 0.84 0.833331 0.54416 0.8333043 0.555983 0.8319616 0.551907 0.8335565 0.541147 0.5252835 0.5252835 0.5252835 0.5252835
a ~ 0.88 0.2781551 0.585944 0.3223364 0.58038 0.3225185 0.582615 0.3166605 0.588139 0.595921 0.595921 0.595921 0.595921
13 0.44 7.4095716 1.59212 7.630147 1.539988 7.8324194 1.424409 8.1847683 1.260484 1.0349606 1.0349606 1.0349606 1.0349606
k 71 .11783203 191 .13498 87.62456 207.82469 86.67495 213.06531 84.64654 221 .10953 81 .84283 78.081688 78.081688 78.081688
---- -78.081688
- - --
T Wm LH ll f3 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
532.502 13.204 656.16 0.33 1.733292 0.9585
535.428 13.204 656.16 0.33 1.744191 0.9594
539.830 13.204 656.16 0.33 1.805781 0.9645
545.263 13.204 656.16 0.33 1.996824 0.9771
547.593 13.204 656.16 0.33 2.005727 0.9776

T Wm LH ll f3 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
532.502 15.941 656.16 0.33 1.371197 0.9148
535.428 15.941 656.16 0.33 1.404418 0.9199
539.830 15.941 656.16 0.33 1.464735 0.9285
545.263 15.941 656.16 0.33 1.612876 0.9466
547.593 15.941 656.16 0.33 1.618209 0.9472

T Wm LH ll f3 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
532.502 19.206 656.16 0.33 1.043667 0.8517
535.428 19.206 656.16 0.33 1.109160 0.8663
539.830 19.206 656.16 0.33 1.157178 0.8764
545.263 19.206 656.16 0.33 1.242706 0.8930
547.593 19.206 656.16 0.33 1.264910 0.8970

T Wm LH ll f3 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
532.502 21 .914 656.16 0.33 0.832522 0.7974
535.428 21 .914 656.16 0.33 0.876883 0.8097
539.830 21 .914 656.16 0.33 0.942936 0.8271
545.263 21 .914 656.16 0.33 0.996609 0.8405
547.593 21 .914 656.16 0.33 1.034961 0.8497
Grafik Keandalan VS Torsional Strength

1.0000 -

0.9500 -

c 0.9000 - .. 0.8930 .. 0.8970


rn
rn "' 0.886:3 "' e.e764
-g 0.8500 - A-0 . 6~ If
u 0.840~
"U . O't~f
rn
Q)
M 0.6271

~ 0.8000 -

0.7500 -

0.7000 I I I

532.502 535.428 539.830 545.263 547.593


Torsional Strength (lbf/ft)

[--+- Wm =13,2 lb/ft ----- Wm =15,9 lb/ft ___.__ Wm =19,2 lb/ft ~ -Wm-=-21 ,9lbfft-j
Perubah Acak .~ cr Satuan
Tors1onal StrenQth 539.83 26.991 lbf.ft
Berat DIDa (Wm 21 .914 4.383 lblft
Pan ang_ PIQ1! Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (") 0.25 0 .05
Perubah Ac ak ~ a Satuan
Torsional Strenath 539.83 26.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm 19.206 3.841 lblft
Pan·ana Pipa Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (~ 0.25 0.05

NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S ~eration -6 Iteration-? Iteration-S tteration-9 lteration-70 lteration-71 lteration-72 lteration-73
aT -0.817 -0 .525170146 -0.152048689 -0.778718249 -0.031287305 -0.276601406 -0.195319319 -0.340235965 -0.215275594 -0 .367957414 -0.189897247 -0 .189897247 -0.189897247 -0.189897247
a Wm 0.8 0.21711058 0 .624892406 0 .10385327 0.6921 06961 0.265171157 0 .595746538 0.347140146 0.549636925 0.359604525 0.557834392 0.557834392 0.557834392 0.557834392
" Lh 0.1 0.794235566 0.43974222 0.609923094 0.203682406 0.884730127 0 .502159722 0.802000601 0.591143793 0.778438455 0.584438521 0.584438521 0.584438521 0.584438521
0.9 0.215056223 0.626911044 0.103952906 0.691753233 0.265383724 0 .595627433 0.347171778 0.549640506 0 .359818547 0.557845357 0.557845357 0.557845357 0.557845357
"I' 0.52 11.68800197 -1.731473945 60.54546706 -18.66449135 7.899075991 3.011720833 6.720280735 2.613377854 7.683916227 1.640549538 1.640549538 1.640549538 1 .640549538
B
_ JL___ ~1J~47721~ L_177 .51550~9_ ~608o:m._ ~2 .682175_ cJj_7 .580848~ 138.1890953 79.33023783 125.3788203 73.35359736 142.1347623 61 .74221153 61 .74221153 61 .7422 1153 61 .74221153
Perubah Acak a Satuan
Torsional Strength '"
539.83 26 .991 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 15.941 3 .188 lblft
Panjang Pipa(Lh) 656.16 459.31 II
Koef. Gesek (I') 0.25 0.05

NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration -S ~eration-6 lteration-7 Iteration-S ~eration-9 Iteration-70 lteration-71 Iteration-72 Iteration-73
aT -0 .803 -0 .576219033 -0 .16808423 -0 .982769267 -0.011904361 -0.000516354 -0 .662069332 -0.008916382 ..0.216363044 -0 .287240539 -0 .207789099 ..0.207789099 -0 .207789099 -0.207789099
a Wm 0 .8 0.206002315 0 .628594507 -0 .021061347 -0.705140918 -0 .134463971 0 .167966822 0 .700859244 0 .2 19581935 0 .577273603 0.42766337 0.42766337 0 .42766337 0.42766337
a Lh 0 .1 0.764290805 0.421894598 0 .268671457 0 .089718244 0 .981702567 0 .710799534 0 .132608719 0.92560684 0 .500979691 0.768781671 0 .768781671 0 .768781671 0 .768781671
a 0 .9 0 .203455737 0 .631364859 -0 .021151977 -0 .703267523 -0 .13483043 0 .16797431 0.700807924 0 .219596868 0 .577293174 0.427670968 0.427670988 0.427670988 0.427670988
~ 0 .699 13 .16585669 -3 .86389966 -394 .8873254 307.8605031 -0 .243684892 -141 .2901392 7.20079448 7 6.442652 774 7 .5231 2554 7 1.991762244 1.991762244 1 .991 762244 1.991 762244
k 46.84156276 160.5802045 28.03475445 226 7.320424 522 72.23951 40.76763368 302 7.124625 124.7486607 93.96654127 129.8961309 55.21300533 55 .21300533 55.2 1300533 55.21300533
Perubah Acak ~ Satuan
Tors1onal Strength 539.83 "
26.991 lbf.n
Berat 0100 rwm 13 204 2.641 lbl1t
Pan·ana P1oa Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (Ill 025 O.Q5
Perubah Acak cr Satuan
Tors<ona l Strength 539.83 26.991 lbfn
Berat pipa (Wm 21.914 4.383 lblft
Pan ana Pioa Lh 65616 459.31 n
Koef. .(3esek li•l . 0.3. ... . _Q.O§
Perubllh Acak u <J Satuan
Toffilonal Streooth 539 83 26.991 lbfft
Berat oioa rwm 19.206 3.841 lblft
Pan arm..Pim!_ Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (Ill 0.3 0 .06

N1la1 Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteratlon-4 lteratlon-5 Iteration-S Iteration-? Iteration-S lteratlon-9 Iteration-SO lteration-81 lteration-82 lteratlon-83 lteration-84
<xT -0 882 -0.492083788 -0.131013702 -0.614442229 -0.050782884 -0.994770622 -0.0219011 19 -5 28081 E-05 -0.514963629 -0.081240261 -0 050996894 -0.050996894 -0 050996894 -0 .050996894 -0.050996894
a.Wm 0.835 0.22672057 0.623819285 0.17 4455042 0.673751522 -0.017591001 -0.690996576 -0.284787716 0.18473911 9 0. 703040251 0.149660091 0.149660091 0.149660091 0.149660091 0.149660091
a. Lh 0.1 0.809489116 0.451599009 0 749388068 0.299301919 0.099057976 0.211 154468 0.915308054 0.816426301 0.071089428 0.976010431 0.9760 10431 0.976010 431 0.976010431 0.976010431
0.89 0.226227097 0.624294197 0.174481259 0.673719783 -0.017592172 -0.690983259 -0.284793117 0.184748515 0.702908755 0.149682371 0.149682371 0.149682371 0.149682371 0.149682371
"p 0.21 11 03865844 -0.863428463 27.5526 7922 -5 529408583 -428.8006104 776.9167551 -0.303271407 -47.52003118 18.0271389 1.328616317 1.328616317 1 32861631 7 1.328616317 1.328616317
k 54 8504151 2060166196 43.92764485 531 4979785 27.13288814 1232.402793 511115 0496 52.4134103 332.2367461 529.2675294 61 85012258 61 .85012258 61 85012258 61 .85012258 61 .85012258
Perubah Acak j1 Satuan
Tors1onal StrenQth 539.83 "
26.991 lbf.n
Berat moa rwm 15.941 3. 188 lblft
Pan·ang Pipa Lh 656.16 459.31 n
Koef. Gesek (") 0.3 0.06

Nila1 Awal lteration-1 lterat1on-2 lteratlon-3 lteration-4 lteratlon-5 lterat1on-6 Iteration-? lteration-8 ltera!ion-9 IteratiOn-SO Iteration-51 Iteration-52 lteratlon..S3 Iteration-54
exT -0.899 -0.480122676 -0.180514281 ·0.598039384 -0.074769413 -0.986567307 -0.023869923 -0.000280691 -0.586828216 -0.057531388 -0.05913924 -0.05913924 ·0 05913924 -0.05913924 -0.05913924
cxWm 0.838 0.216530979 0.61311 4567 0.209180621 0.65924724 -0.0267902 -0.69291121 -0.273945303 0.173949244 0.70344085 0.161855042 0.161855042 0.161855042 0.161855042 0.161855042
ex Lh 0.1 0.822484525 0.462297972 0.7 44867784 0.353842913 0.158900261 0.198107708 0.921898669 0.77 1435223 0.08488338 0.971648552 0.971648552 0.97 1648552 0.97 1648552 0.971648552
(X 0.89 0.214745795 0.614642747 0.209199301 0.659240323 -0.026794414 -0.692861904 -0.273964844 0.173959772 0.703317796 0.161878307 0.161878307 0. 161878307 0.161878307 0.161878307
a 0.93 9.719528031 -0.083909382 22.20955201 ·4.885301771 -290.1630516 373.97 19656 -0 306065895 -59.70647333 18.44405966 1.654891451 1.654891451 1.654891451 1.654891451 1.654891451
k 56 2168824 149 5227961 45.13247908 360.9898613 27.3584983 1130.753527 96159.00553 45.99472087 469.1525953 456.397475 56 07449213 56.07 449213 56.07449213 56.07449213 56.07449213
Peru bah Acak J~ Satuan
Torstonal Strength 539.83 26.991 lbf.ft
Beratptp_~_ {Wrn 13.204 2.641 lblft
Pa~-ng Plpa (Lh 656.16 459.31 ft
Koef Gesek 03 0.06

Nilai Awal lteratt _lteratiob.:! 1·3 lteration-4 Jteration-5__ 1 lte rati~ Iteration 1!~~-l:iQt!.:~ __!!~r!!i.()t1:.!t __l __ l!~~t!911~t10_ _lt,E!~!Jqn_-_§~ Iteration-53 ltera1
a -:i:94 -·~ f949 l942 -0 .06481431 · -0 .643037404 -0.757976 -0.019545418 -0 .01 '
aWm ~ ~ l06 884! 827 -0.60267369; 0.039806: -0.67417008 1- 267 1-o. 267 1 -D. !67 1 -0. 18790826i
a Lh ..QJ._ 7360 >752 1 0. ~I§ '029 0.520375763 ).621448373 0.9984155: .18689163_9
a 0.89 "320 0.1 S437 .o.601 491 9~ -0.554544213 D.D397368: -0 ~ ~Q._f 870042331 -0~ LQ ~-0 . 1 87964233

143~~~372
.....~!. 1.91 359.993266 331: -43.33692301 119 •19 •19 86919 2 03228691 9
k 7 9294929I:ll20740931 ilit~2048 70371_ 380W7412 I 44 :s2J44 44 . :s2J44 l0882 44
Perubah Acak cr Satuan
Torsional Stren~h(Jl 539.83 26.991 lbf.ft
Berat pipa r.Nm 21.914 4.383 lblft
Pan·ana Pipa Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (l!) 0.35 0 .07

NilaiAwal lteration-1 ~eration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? Iteration-S Iteration-S lteration-75 lteration-76 lteration-77 lteration-78
aT -0.844 -0.391912705 -0.126062463 -0.327851649 -0.116220338 -0.327782086 -0.115155524 -0.330552524 -0.113500147 -0.334897356 -0.11121344 -0.11121344 -0.11121344 -0.11121344
a Wm 0.835 0.239811293 0.605928219 0.293742326 0.596574166 0.297418385 0.596035706 0.295849023 0.597811872 0.292516562 0.600662025 0.600682025 0.600662025 0.600662025
alh 0.1 0.855356452 0.499383355 0.848505997 0.524107395 0.845961445 0.525579768 0.845983778 0.521892783 0.846592343 0.515804357 0.515804357 0.515804357 0.515804357
a~< 0.89 0.239291278 0.606280062 0.293711278 0.596576513 0.297 406191 0.596025628 0.295637509 0.597801477 0.292505091 0.600651786 0.600651786 0.600651786 0.60065 1786
~ 0.2 8.217696656 1.043724145 8.290397337 1.04 7227995 8.338229606 1.008679701 8.47667515 0 .948054538 8.684084071 0.863006945 0.863006945 0.863006945 0.863006945
--
k E)R8E)992857 214J08_1443 8232686963 232 . 2:3990~8 82.34434149 234.3873665 81 .65419427 237.8058593 80,~9484362 242 .6954915 79.12573572 79.12573572 79.12573572 79.12573572
Perubah Acak cr Satuan
Torsional Strength 01 539 .83 26.991 lbf.fl
Berat oioa twm 19.206 3 .841 Ibill
Pan·ana Pioa Lh 656.16 459.31 ft
~f. Gese~L~--~ -~~35~- _ _0 .07 _ -- - - - - -·- --

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? Iteration-S Iteration-S lteration-70 lteration-71 lteration-72 lteration-73
a T -0.844 -0.382259342 -0.156765669 -0 .311171677 -0 .152928712 -0.31 2322588 -0.149468528 -0.322631711 -0 .141606455 -0 .340263568 -0.13035664 -0 ' 13035664 -0.13035664 -0 ' 13035664
a Wm 0 .835 0 .231524171 0 .598158738 0 .323773285 0.569234 765 0 .338235108 0 .565873941 0.333018382 0 .573417956 0 .318282706 0 .586756265 0 .586756265 0.586756265 0 .586756265
t> Lh 0 .1 0 .884534361 0.508438728 0 .832812041 0.573126303 0 .820758132 0.580701431 0.821034497 0 .58772966 0 .825593424 0 .542611922 0 .542611922 0.542611922 0 .542611922
a 0.89 0 .229901486 0 .59926681 0 .323677542 0 .569307327 0 .338242075 0 .565890176 0.333031367 0 .573430461 0 .318295946 0 .586767871 0 .586767871 0 .586767871 0 .586767871
~ 0 .724 7.52174256 1.868047973 6 .919940402 1.866916715 7 .011994474 1.707307467 7.472530473 1.439780187 8 .264108697 1.054728204 1.054728204 1 .054728204 1.054728204
-
k 70.60913118 172.1741768 86.73989942 176.4939993 86.4202625 180.5798213 83.65885646 190.6057183 79 .32379775 207.0550463 73.3589042 73.3589042 73.3589042 73.3589042
Perubah Acak u cr Satuan
Torsional Strength 539.83 26 .991 lbf.ft
Berat pipa rNm) 15.941 3.188 Ibill
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (ul 0.35 0.07

Nilai Awal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? Iteration-a Iteration-S
lteration-70 lteration-71 lteration-72 lteration-73
ex T -0.843 -0.447341747 -0.160584658 -0.480621381 -0.095549466 -0.718741551 -0.035213582 -0.883655508 -0.055027669 -0.416873953-0.18394371 -0.18394371 -0.18394371 -0.18394371
cx Wm 0 .835 0.224275476 0.611600969 0.251331861 0.637263659 0.126131761 0 .687117166 0 .174326346 0.63253057 0.5512689510.410800381 0.410800381 0.410800381 0.410800381
a Lh 0.1 0.836646675 0.473882513 0.801670135 0.422623977 0.672003813 0 .233493251 0.397966135 0.443547783 0.4674853560.792849617 0.792849617 0.792849617 0.792849617
0.89 0.222729013 0.612861003 0.251317288 0.637302364 0.126143717 0.687103251 0 .17431645 0 .632568097 0.5511588640 .410849415 0 .410849415 0.410849415 0.410849415
""B 0 .712 9.183075991 0.492920673 14.4579144 -1 .617237905 44.16559857 -11 .28661152 38.17659038 -14.77744105 6.391 020804
1 .404865258 1.404865258 1.404865258 1.404865258
k 60.33842099 168.1005049 56 .15855032 282.4819542 37.55313712 766.4940152 30 544 70_§§£ ~904.~ 64 .74618!)67 ~6. 735JO~ __§?, 129]9_§!)2 c§5J~97!l§92 65,1]91!)692 65 .12979697_
Perubah Acak 0 Satuan
Torsional Strength (T) "
539.83 26.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm) 13.204 2.641 lblft
Panjang Pipa (Lh) 656.16 459.31 It
Koef. G esek (><) 0.35 ow
NilaiAwal lteration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S Iteration-? Iteration-S Iteration-S lteration-70 lteration-71 lteration-72 lteratlon-73
aT -0.71 -0.588459174 -0.130596128 -0.954613094 -0 .011438064 -0.000943399 -0.606345146 -0.010594421 -0.201870923 -0.263553244 -0.18275057 -0 .18275057 -0 .18275057 -0 .18275057
a Wm 0.835 0.21228345 0.635676539 -0.024297986 -0.703915027 -0.146570463 0.166634622 0.70213124 0 .212838735 0.5777 19111 0.432806968 0.432806968 0.432806968 0 .432806968
alh 0.1 0 .750600145 0.417642754 0.295859304 0.095262611 0.978276183 0.759483802 0.11741 0 .932017502 0.512881344 0.769393931 0.769393931 0' 769393931 0.769393931
a1 0.89 0.212015753 0.635951664 -0.024304744 -0.703773998 -0.146601227 0 .16662179 0.702221028 0.212817245 0.577696325 0.432797108 0.4327971 08 0.432797 108 0.4327971 08
p 0.11 14.4522947 -3.914409245 -329.8913903 213.4607773 -0.328210497 -120.11 69777 6 .681560747 6.071441872 7.364975804 1 .757637557 1 '757637557 1.757637557 1 '757637557
k 45.867243 11 206.6753468 28.27428218 2359.752476 26610.37915 44.51425095 2547.661 73 133.7042482 102.4119438 147.6931098 59.752122 59.7521 22 59.752122 59.752122
Perubah Acak l J 0 Satuan
Torsional Strenath 539.83 26.991 lbf.ft
Berat pipa !VVm 21 .914 4 .383 lblfl
Pan·ana Pipa Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (" 0.4 0.08
Perubah Acak u Satuan
Torsional Strength 539.83 "
26.991 lbf.ft
Berat pipa ('Nm 19.206 3 .841 lblfl
Pan·ang Pipa Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (J.t) 0.4 0 .08

Nilai Awal ~eration-1 ~eration -2 ~ration -3 lleration-4 Iteration-S ~eration-6 ~eratio n -7 Iteration-S lteration-9 lteration-70 lteration-71 lteration-72 lleration-73
aT -0.844 -0.389154869 ..0.127816521 -0.324546043 -0.118493202 -0.324987964 -0 .117004122 -0.328918156 -0 .114648623 ..0.335024296 -0.111398203 ..0.111398203 ..0.111398203 -0.111398203
a Wm 0 .835 0.239696363 0.604548233 0 .295930651 0.593935613 0 .29980998 0 .593633615 0.297391453 0 .596248858 0 .29262751 0 .600328317 0.600328317 0 .600328317 0.600328317
a lh 0 .1 0.856686936 0 .50220589 0 .848248576 0 .529535725 0.845342188 0 .530559285 0.845530423 0 .525181856 0 .846456928 0 .516515449 0 .516515449 0 .516515449 0.516515449
au 0 .89 0 .239147725 0 .604957531 0 .295921051 0 .593962763 0 .299822254 0 .593646369 0 .297404563 0 .596260858 0 .292640617 0 .600340023 0 .600340023 0 .600340023 0 .600340023
p 0 .221 8 .0601 07709 1.084382922 8 .09522705 1.081314132 8.170639511 1.025973352 8 .364526644 0 .940456137 8 .656245343 0 .820305044 0.820305044 0 .820305044 0.820305044
k 69.35799117 211 .169884 83 .16539536 227.7852194 83.05230642 230.6841603 82.05992727 235.4236735 60.56430626 242 .2929579 78.4947444 78.4947444 78.4947444 78.4947444
Perubah Acak j!_ 0 Satuan
Torsional Strenath 539.83 26.991 lbf.ft
Berat pipa (Wm 15.941 3.188 lblft
Pan·ana Pipa Lh 656.16 459.31 It
Koef. Gesek (~ 0.4 0.08

NilaiAwal keration-1 lteration-2 lteration-3 lteration-4 Iteration-S Iteration-S keration-7 Iteration-S Iteration-S lteration-70 lteration-71 lteration-72 lteration-73
aT -0.64 -0.38083252 -0.17095379 -0.30524347 -0.171094364 -0.305707289 -0.16751611 -0.317818287 -0.156982482 -0.340169346 -0.141215622 -0.141215622 -0.141215622 -0.141215622
a Wm 0.635 0 .228502666 0.594270035 0.335225166 0.556649307 0.356090774 0.550466509 0.3511099 0 .559736765 0.332134512 0 .577856054 0.577656054 0.577856054 0 .577656054
a lh 0.1 0.666655351 0.512740709 0.8259337 0.592373601 0.808045451 0.604663766 0.60772785 0.59053256 0.614645606 0.556754555 0.556754555 0.556754555 0 .556754555
C>J.'_ 0.89 0 .226527956 0.59557946 0 .335088079 0.556742117 0.356096845 0.550469216 0.35112547 0 .559752201 0.332150593 0.577870121 0.577670121 0.577870121 0 .577670121
B 0.92 7.253623967 2 .212994977 6 .400513325 2.232898379 6.450376353 2.03773912 6.971527567 1.683767121 7.943569163 1.161513693 1.161513693 1.161513893 1.161513893
L___ _ ~_ _]().~~6744 L15L8!l4_ll'14 6lL424"959~ 157I~SOS04 66.29033644 161 .1246012 84.92566724 171 .9363825 79.345 77326 191 .1332449 71 .56651611 71 .56651611 71 .58651611 71 .58651611
Perubah Acak Satuan
Torsional Strength 539.83 "
26.991 lbf.fl
Berat pipa CWm 13.204 2.641 lblft
Pan·ang Pipa Lh 656.16 459.31 ft
Koef. Gesek (u) 0.4 0 .08

NilaiAwal ~eration-1 lteration-2 lteration-3 ~eration -4 Iteration-S ~eration-6 Iteration-7 Iteration-a lteration-9 lteration-70 Iteration-71 Iteration-72 Iteration-73
aT -0.83 -0.444962267 -0.176097299 -0.474933798 -0.107256506 -0.716060942 -0.037961415 -0.883217547 -0.05999704 -0.412557064 -0.195121003 -0.195121003 -0.195121003 -0.195121003
a Wm 0.839 0.221207179 0.60794822 0.262243652 0.630249244 0.130550902 0.685943147 0.181716485 0.62607252 0.56038149 0.400239061 0.400239061 0.400239061 0.400239061
a Lh 0.1 0.839613507 0.477597661 0.796079464 0.440472086 0.67318074 0.239828585 0.39227174 0.461 026792 0.44894614 0.800999013 0.800999013 0.600999013 0.600999013
a' 0.891 0.219374391 0.609335028 0.262174223 0.630290627 0.130540723 0.685946922 0.181738179 0.626009467 0 .560550282 0.400171301 0.400171301 0.400171301 0.400171301
B 0.92 6.844628342 0.77120926 13.53943753 ·1 .442257156 42 .93393768 -11.38602992 36.8442139 -15.01662724 6.331375475 1 .524554503 1.524554503 1.524554503 1 .524554503
L.__k 60.65907603 153.2732201 56.83107859 251.64907 37.693719illl_ 711.011424 30.5598548 449.8721962 85.42367677 138.3295472 63.41762194 63.41762194 63.41762194 63.41762194
T Wm LH J..l f3 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
539.830 13.204 656.16 0.25 2.363260 0.9909
539.830 15.941 656.16 0.25 1.991762 0.9768
539.830 19.206 656.16 0.25 1.640550 0.9496
539.830 21.914 656.16 0.25 1.455292 0.9272

T Wm LH J..l 13 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
539.830 13.204 656.16 0.30 2.032287 0.9789
539.830 15.941 656.16 0.30 1.654891 0.9510
539.830 19.206 656.16 0.30 1.328616 0.9080
539.830 21.914 656.16 0.30 1.058146 0.8550

T Wm LH J..l 13 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
539.830 13.204 656.16 0.33 1.955470 0.9747
539.830 15.941 656.16 0.33 1.472867 0.9296
539.830 19.206 656.16 0.33 1.157178 0.8764
539.830 21.914 656.16 0.33 0.897546 0.8153

T Wm LH J..l 13 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
539.83 13.204 656.16 0.35 1.757638 0.9606
539.83 15.941 656.16 0.35 1.404865 0.9200
539.83 19.206 656.16 0.35 1.054728 0.8542
539.83 21.914 656.16 0.35 0.863007 0.8059

T Wm LH J..l 13 Keandalan
(lbf/ft) (lb/ft) (ft)
539.83 13.204 656.16 0.40 1.524555 0.9363
539.83 15.941 656.16 0.40 1.161514 0.8773
539.83 19.206 656.16 0.40 0.820305 0.7940
539.83 21.914 656.16 0.40 0.626653 0.7346
Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur

1.0000

0.9500
- -......... 0.9272

~ 0.9000
-co
-g 0.8500 0.8550
co
Q) B:Qog~
~ 0.8000
0.7500 0.7346

0.7000
13.2 15.9 19.2 21.9
Berat Pipa Dalam Lumpur (lb/ft)

[-+- 11 = 0.25 --- 11 = o.3o --.-- 11 = o.33 --M- 11 . o.35 ~ ~ .. o.4o j


LAMPIRANC
TABELAREA UNDER THE NORMAL CURVE
T~ble A Aru ur'ider tht norm~l curve
P·roportion of the total ~rt~ of .the standard normal curve from -. tor tz rtpr~ent.I 1
normalire-<1 rta~lrtk)

-)J
I

-).4
0.09
O.COJI7
O.COJH
0.~

O.COJ 17
O.COJ:J
·
0 .07
O.COJil
O.COJ:&
0.06
O.Q:Xll9
O.COJ:7
0.0.1
O.COJI9
o.coo:s
O.l>'
o.oco:o
O.COJ:'J
0.~)

0.00)21
O.COJ)()
0.0"2
O. COJ:l
O.D:IlJ I
0.01
o. coou
O.CQJ))
- O.CX)
o.o-~
o.cx:r.))~
-J.J O.OCXll$ O.OCXlH O.COJH 0.00))9 O.IXO<O O.IX0<2 0.0'::(\oC) O.OO>Ij
-) . 2 O . COJ~ O.COJJl O . COJ~ O . CXX>~ o.oom o.oox.o O.OC«.! O.CI:C:M
O.cx:x>c7
O.CO)Y,
o.cx:o..
0.~
-) . 1 O.C0071 O.COJ74 O.C0076 O.COJi9 O.OX·3l O.cxmJ O.(XNU O.OOJ?O o.ocm. o.cx:x:m
-) .0 0.00100 O.OOil>' 0.00107 0.00111 0 .00114 O.COIII o.oom 0.(01 :6 0 .001)1 o.oot H
-2.7 0.0014 0.0014 O.OOIJ O.OOIJ b.OOI6 O.C016 0.0017 0.0017 0.0011 o.oo"
-l.l 0.001' 0. 00:0 O.OO'll 0. 0011 :O.CCJ"..l 0.00:.3 O.CIJl.) O.W-4 O.txr.J O.CQ":&
-1.7 0.0026 0.0017 0.002! 0.0071 ~ . 00)0 O.OOJ I O.OOJl O.OOJl 0.00}4 O,OOJl
-u 0.00)6 O.OOJ7 O.OOJ& o.oon .0040 \.1.0041 0.004) 0. 004-4 o.~s 0.~7

-u 0.~ 0.00o49 0 .00$1 0.0031 D.OOs-4 0.00., o.oon 0,00, O. CI:(I) O.Cl:()l
-1 . 4 0.006-4 0.0066 0.006& 0 . ~7 0.0011 0.001) o.cxm 0.0071 O.o::to 0 . ~2
. -l.l 0.~ 0.~ 0 .CIO!'J O.OC?I O.CX»i 0.~ o. ron 0 . 010~ 0.01~ 0.01(77
-l.l 0.0110 0.011) 0 .0116 0.0 119 o.o1n O. Oil.S o .om O.OIJ! 0.0136 0. 01)7
. -2.1 0.014) 0.01~ 0.01~ 0 . 01~ 0.0 IJI O. OIU 0.016-1 0.0110 0.0114 0. 0 17")
-1.0 o.o · n 0.01$3 0.0 19'1 ~.0177 o.azo2 O.o:<J7 0.0'212 0.0~17 o.cr.:2 0.~
- 1.' 0.02.1) 0.01J9 0 . 02~ 0.02:.() O. Ol.S6 0.0'262 0 . 0~~ o.o:H o.o:a1 o.o:n
- 1.1 o.om O.OJOI 0.0}07 0. 0) 14 O. Olll 0.0)21 0.0)36 0.0~ O.OlJ I O.OJJ9
-1.7 0. 0367 O.OJ7j O . OJ~ O.OJ91 0.0-101 O.O.IQJ 0. 0-41 s 0 .0-4:1 0.0-4}6 0.~
-1.6 0.0-4H 0.046J 0.0-47$ 0.~3J 0.0-49$ O.O.:<lJ 0.0.11S o.oJ:6 O.OJJ7 o.a_,...a
-IJ O.OJJ9 0.0571 O.OH2 O.OJ'H ~.IX06 0.0111 0.06)() 0.~) 0.06$j 0.~
-1.4 0.06&1 0.06'H 0.0708 0.0711 o.am 0.0749 0.0764 C.0771 o.cmJ O. C$03
-J.J 0.~2J 0. 0311 O.O.SJJ 0.~9 O.CMJ 0.0?01 O.C'? IS 0.09}' 0,09$ I 0.0?-'..&
-1.2 0 .09&$ 0.100) 0.10 20 O. IOJ! O. IOJ7 0.107J 0.109) 0.1112 0.11} I O.IU I
-1 . 1 O.lliO 0.1190 0. 1210 0. 1L'-q 0.1m 0.1171 0.1212 O.IJ 14 O.ll)J O.IH7
'
-1.0 0.1)7'9 0. 1401 0. 142) O.IU¢ Q.l~9 0.1472 O. l.liJ O. IJJ9 O.IJ62 o.un
-0 .9 0.1611 0.16Jj 0 . 1~ O. IU.l 0.1711 0.1136 0.1762 0.17~ 0.1 !14 0 . 1~~1
-0 . ! I 0. 1567 O.IS'I-' 0. 19U 0.19-19 4.1971 O.lOO.l o.:on O.:C.S I 0.20?0 0.211 ~
-0 . 7 0 . 21~ 0.11n O. l.\l7 o.::..:36 0. 216-1 o.1m O.lJl7 O.!.lJ& O.lJI'i 0.14:0
-0 .6 0.20 I O.l4Jl 0 . 2J I' O.ll~6 0.!571 0.2611 0. 26-1) o.:6H 0.2709. o. n•J

- 0 . .$ o.Z176 o.:s 10 O . l~J o.:sn 6.:? 12 0.2'1-'6 0.29! I 0.)() I j O.JO~ 0~


- o.• 0.) Ill 0.} 1.~6 O. J 192 o.J::s o . n~ O. JJCO 0.)))6 O.JJTl 0.}-'C9 0.~
-0 . ) 0.).43) 0.).$:0 O. JJ.l7 O.l'?-1 d.J 6J 2 0.)66? 0.)707 O.JHJ O.JHJ O.J!: I
-0 . 2 O. H.l9 0.)!97 0.)9}6 0,)97' O. JO I) O• .&OJl 0. -4Q)Q 0.41~ 0.411>4 0.4:07
-0. 1 o.~H o.~:u 0. 4):..$ 0.4)64 d . ~0-4 0.4-IJ o . ~JJ o . ~su 0.456: O.'«l:
-0 .0 0 . ~1 0 . 46.31 o . • r :t 0 . •761 O,JJ OI O.J~ 0.~'\0 0.•7:0 O . J~.J 0. ~

. .... .
• • 0 •

.,• . .•. . ..·.


.. .. .. ··..'
• . .. 0

.. ·:.. ·.

.•
•• 0

F(~


i

~_· ~ ___[_!_ __::::===


0 Posi:h.:

102
l 0.00 0.01 0 .0. 0.03 0.~ O.O.l 0 .06 0.07 o.cs 0.09
• 0.0 O..J<XQ O.JO.IO O..J<tlO O.JI 10 O.J lbO O.J 17') O.Jl.H o..1zn OJJ 19 0J)j9
+0 . 1 OJJ91 Q,j.C >4 O.J-411 OJ.ll7 OJH7 OJ.l~ 0~ 0 . ~, O.J714 O.JiD
• 0. 2 osm O.JIJl O.Jf71 OJ"O OJ~&' OJ'm O.tO:~ 0. 606-1 0.610) 0.6141
+OJ 0,6(7') 0. !.117 o.~.l 0.6..."'1) 0.6)) I 0. 6.)63 O.t.i,06 0.~) 0.~ 0.6..117
+ 0. 4 0.6J.l-4 0. 6..191 0 . 66...~ o.w....c 0.6700 0.6~ Mm O. MC& 0.&~ O. MI')
+OJ o.~,, 0.~}0 0.6nJ 0,701) 0.70$-4 0. ~ 0. 712.3 0.71J7 0.7 190 o.n:H
+0 .6 0.11J7 o.rn1 · o.nH o.nn o.nn o.1m 0.74~ 0.1-'U o.n11 O.T'.r('J
+0 . 7 0.7.150 0.7611 0 . 7~1 0.761) o.~ 0.11J.4 o.nb-4 o.~ O.in.J o.n.n
+ 0.1 o.n : r 0. 7'710 o.nJ' 0. 7'9-S7 0.1?'13 O. !CU O.!ml o.son 0.11~ 0.11))
+ 0., o.J (}9 0.1136 o.nll O.rUI o.nb-4 o.r.n 0 .1) ll O.l).c.O o.l)6J 0. 0-n
+ 1.0 0.'-41) o. J-4 » 0 . ~1 O. J-4&J O.IJOI O.&JJI O.lJ.s-4 O.lJ77 O.lJ9') o. J.6.ll
• 1.1 0.~) O.S66J O.MM 0. ~ 0. 17;7 0. (1.('J o.rno o.rm 0. 1:310 O.JV<l
+ 1.2 0. ~ 0 . ~9 o.J.m o.r.m O.rn.J O.r>« O.C?6l 0.~ U7T7 0. 901$
+IJ 0. 90Jl 0.9')(? 0.~ 1) . ~2 0.90-'n 0. 911.! 0.")1 0.9147 0." 6.l 0. 91n \
.. 1. 4 o.t 171 o.r.o1 o.nn o . n~ o.nJ 1 o. r.6J 0.7777 o.r.n UX'6 0. 9)"
•IJ o.,Jn 0,,).4, o.JJn 0.1J 7'0 o.nh 0, ,'}-4 o.~ 0.~11 O.J-4~ 0.~1

+ 1. 6 o.,.n 0.~ o.~H 0.~ 0.~~' 0.9~ O,tj(j o. tru 0,,,), O . t~


+ 1. 7 0.1j.l-4 0. 9~ o.9m o.tm 0.9.l~ 1 0. 9.19') 0. 9(..011 0 .%16 O.%ll 0.~)
+1.1 0. 96-4 I 0.~ 0.%..\() 0. ~ 0.~11 0. 9'671 0 . 9(M 0. 9'69) 0.9-'.ln 0.17'06
+U
.• l.O
0. 971) 0.97" 0.9TI6 o.m1 o.rm 0 . 1'7~ 0. 97}0 0 . 97~ 0.1761 0.7767
0.977) 0. 9771 0. 971.1 0. 9731 o.rm 0.~ O.no.J O.SlroS 0.9C 11 0.,&17
"-----.-·
+ll 0.~1
- 0.~~ 0.9!)0 o . n~ osd&
I

0.~2 o.n46 0.~;<0 0.9'l...s-4 0.93$7


+ 2. 2 0.~1 0.~ 0.9'..6& O.?S71 O. n73 0.9'S71 0. 9MI 0.~4 0.9U7 0. 9370
+lJ O.'m) 0.~ o.m, o. mr 0. 9')()-4 0. 99011 0.9?0'1 0. 9911 0.991) 0.9916
• 2.4 0. 99 II 0.9'm 0.9'7!2 0. 9T.J 0. 9?17 0.~ 0.99)1 0.99)2 0.99}.4 0.99~
+:U 0.99ll 0.~ 0.~1 0.~3 0. 99-{3 0.99-44 0.~, 0. 9?-i9 0. 9931 o.nn
• 2.6 0. 99.ll 0.9?H 0 . 9?~ 0.9?.!1 0.991~ 0.9%0 o.mt 0.9%2 0. 9?6.3 0. 9%-(
+ 1. 7 0.9%.1. O.S"XA o.m1 0.9?U o.m ·J 0. 9?/1) 0 . 9?'71 0.9?71 0.??7) o.9'n•
+ l .l 0 . '1'174 0 . 'I'IJJ 0 .'/'11'· 0 .'1'1 11 0 . 'I'IT7 O. 'I'J/ 1 O.'l'irl o.•nn 0 . .,,4 1 ) 0.'011
+ 1.' 0.9?1 1 0. 9?11 o.mJ 0.9'/a ) 0 . 9')~ 0.9%4 O.mJ 0 . 9?&j 0.~ 0. 9'/M
+ ) .0 0.99W 0.~9 0.9?17. o.mn o.?nn O.?n-5~ 0.9'/m o.mn 0.~ 0.

+ l. l 0 . 9??0) 0.~ o. m1o o.rn 1J o.rn\J o.m11 O. m-ll 0.9'nl. 0. 1'7r.6 o.rn.
• J.l o .mJI o . m~ o.m M o.9"n» O.S?H<I 0 . ~2 o.m-« 0.~ 0.~ o.m.
+ J.J o.mn o.mH o.m, . o.mn o.m!a 0. 9'??(<) 0.??961 0. 9?%2 0.9??'.>4 0.
+ l .• 0.9??66 0.9??67 0.9'i"Xl9 o.m;u ·0.9?'11 I o.mn 0.??91) o.<rnH o.~m' 0. 9?'11
+)J o.<nm 0.9'llil 0.9?'771 o.mn o.mio 0. 9'77!1 0.97731 o.mn o . ~l 0.~

Ch..ncurlrtJc Sutls-ilc N.omun:c-d rtlltlrtlc z


Mc:.1lu~mcn t X ~
v
Subrroup avcnrc :? :? - J' ~
~
Binoml1l count "'P ., r t: + OJ ·- flf.J.
' \/,..~-'~'- JJ.,l
Binoml1l (n ction
p ~ -e (C' + 0 ..5YI1 - J'·
v,...,o - .....,Y/1
.. "
Polu<ln count
I
('

I
t: +
-
o..s - t:: .
v,....

103
LAMPIRAND
HASIL RUNNJNG METODE SIMULASI MONTE CARLO
T Wm LH )l Pg Keandalan
,li cr ,li cr ,li cr ,li cr
532.502 26.625 13.2 2.6 656 459 0.33 0.066 0.0445 0.9555
535.428 26.771 0.0411 0.9589
539.830 26.991 0.0364 0.9636
545.263 27.263 0.0252 0.9748
547.593 27.380 0.0229 0.9771

T Wm LH )l Pg Keandalan
,li cr ,li cr ,li cr ,li cr
532.502 26.625 15.9 3.2 656 459 0.33 0.066 0.0858 0.9142
535.428 26.771 0.0808 0.9192
539.830 26.991 0.0734 0.9266
545.263 27.263 0.0544 0.9456
547.593 27.380 0.0540 0.9460

T Wm LH )..L Pg Keandalan
,li cr ,li cr ,li cr ,li cr
532.502 26.625 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1504 0.8496
535.428 26.771 0.1362 0.8638
539.830 26.991 0.1241 0.8759
545 .263 27.263 0.1071 0.8929
547 .593 27.380 0.1044 0.8956

T Wm LH )l Pg Keandalan
,li cr ,li cr ,li cr ,li cr
532.502 26.625 21 .9 4.4 656 459 0.33 0.066 0.2033 0.7967
535.428 26.771 0.1911 0.8089
539.830 26.991 0.1750 0.8250
545.263 27.263 0.1605 0.8395
547.593 27.380 0.1526 0.8474
Grafik Keandalan VS Torsional Strength
(Variasi Berat Pipa Dalam Lumpur)

1.0000 -
• 0.9748 • 0.9771
• 0.9555 • 0.9589 • 0.9835
0.9500 - • 0.9456 • 0.9460
• o.9142' • 0.9192 • e. ~25s-
c 0.9000 - • 0.8929 .. 0.8956
~
ro .a. 0.8638 .a. O.Bi59
-g 0.8500 - .. 0.8496
~( 0 . 83~5
0 8474
)( .
ro ~( 0.8250
Q)
~ 0.8000 - >E-0 . 7~~7 ~( 0.6089

0.7500 -

0.7000 I T - I

532 .502 535.428 539.830 545.263 547.593


Torsional Strength (lbf. ft)

[ ~ Wm = 13.2 lb/ft - Wm =15.9 lb/ft --.- Wm = 19.2 lb/ft --*- Wm = 2~~- lb/ft I
T Wm LH )l Pg Keandalan
f..i (J
f..i fl(J (J
f..i (J

532.502 26.625 19.2 3.8 656.16 459 0.33 0.066 0.1504 0.8496
535.428 26.771 0.1362 0.8638
539.83 26.991 0.1241 0.8759
545.263 27.263 0.1071 0.8929
547.593 27.380 0.1044 0.8956

T Wm LH )l Pg Keandalan
f..i (J
fl (J
f..i (J
f.l (J

532.502 26.625 19.2 3.8 3000 2100 0.33 0.066 0.7787 0.2213
535.428 26.771 0.7759 0.2241
539.83 26.991 0.7720 0.228
545.263 27.263 0.7543 0.2457
547.593 27.380 0.7512 0.2488

T Wm LH )l Pg Keandalan
fl (J
fl (J
Ji (J
fl (J

532.502 26.625 19.2 3.8 4000 2800 0.33 0.066 0.8281 0.1719
535 .428 26.771 0.8150 0.185
539.83 26.991 0.8099 0.1901
545.263 27.263 0.8075 0.1925
547.593 27.380 0.8038 0.1962
Grafik Keandalan VS Torsional Strength
(Variasi Panjang Pipa Horisontal)

0.9000 - • 0 875§ • 0.8929 • 0.8956


• 0.8490 • 0.8638 .

0.7000 -
s:::::
ro
ro
-g 0.5000 -
ro
(])
~

0.3000 -
.. 0.2213 • 0.2241 • 0.22!88 • 0.2457 .. 0.2488
~nHH~ )(0.1850 )(0.1901 )(0.1925 )(0.1962

0.1000 -+------,------,--------,-------.--------,

532.502 535.428 539.830 545.263 547.593


Torsional Strength (lbf. ft)
~~-- ~ --- ~-------- -- -- -- -- -- - ---~- -~ -- - -- - - - - - ----I
1 - LH = 656 ft --.- LH = 3000 ft -M- LH =4000 ft
T Wm LH )..l Pg Keandalan
,u () ,u () ,u () p ()

532.502 26.625 19.2 3.8 656 459 0.25 0.050 0.0665 0.9335
535.428 26.771 0.0607 0.9393
539.830 26.991 0.0511 0.9489
545 .263 27.263 0.0387 0.9613
547.593 27 .380 0.0370 0.9630

T Wm LH )..l Pg Keandalan
p () p () p () p ()

532.502 26.625 19.2 3.8 656 459 0.3 0.060 0.1112 0.8888
535.428 26.771 0.1030 0.8970
539.830 26.991 0.0935 0.9065
545.263 27.263 0.0809 0.9191
547.593 27.380 0.0783 0.9217

T Wm LH )..l Pg Keandalan
/J () p () p () p ()

532.5020 26.625 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1504 0.8496
535.4280 26.771 0.1362 0.8638
539.8300 26 .991 0.1241 0.8759
545.2630 27.263 0.1071 0.8929
547.5930 27.380 0.1044 0.8956

T Wm LH )..l Pg Keandalan
p () p () p ()
/J ()

532.502 26.625 19.2 3.8 656 459 0.35 0.070 0.1726 0.8274
535.428 26.771 0.1627 0.8373
539.83 26.991 0.1482 0.8518
545.263 27.263 0.1282 0.8718
547.593 27.380 0.1275 0.8725

T Wm LH )..l Pg Keandalan
() ()
/J /J ()
/J ()
/J
532.502 26.625 19.2 3.8 656 459 0.4 0.080 0.2337 0.7663
535.428 26.771 0.2263 0.7737
539.830 26.991 0.2082 0.7918
545 .263 27 .263 0.1780 0.8220
547 .593 27.380 0.1730 0.8270
Grafik Keandalan VS Torsional Strength
(Variasi Koefisien Gesek Tanah)

1.0000 -

0.9500 - ~ r. ""'on • 0.94S9 • 0.961(3 • 0.9630


• 0.9335 • o . <:~v:7,J

- r. no"'n - " o= 0 "' • 0.9191 • 0.9217


ffi 0.9000 -
ro
-g 0.8500 -
ro
())
~ 0.8000 -

0.7500 -

0.7000 I I

532.502 535.428 539.830 545.263 547.593


Torsional Strength (lbf.ft)
1-=.= ~ -o.2s-___;__-~- · o.3o __._-~- o.33 --*- ~ = 0.3-s -=-;_-~ --o~4o 1
T Wm LH ).l Pg Keandalan
J1 (J
11 (J
Jl (J
11 (J

539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.33 0.066 0.0364 0.9636
15.9 3.2 0.0734 0.9266
19.2 3.8 0.1241 0.8759
21 .9 4.4 0.1750 0.8250

T Wm LH ).l Pg Keandalan
11 (J
11 (J
J1 (J J1 (J

539.830 26.991 13.2 2.6 3000 2100 0.33 0.066 0.6650 0.3350
15.9 3.2 0.7163 0.2837
19.2 3.8 0.7720 0.2280
21 .9 4.4 0.7873 0.2127

T Wm LH ).l Pg Keandalan
(J (J
Jl J1 (J J1 (J J1
539.830 26.991 13.2 2.6 4000 2800 0.33 0.066 0.7511 0.2489
15.9 3.2 0.7823 0.2177
19.2 3.8 0.8099 0.1901
21.9 4.4 0.8359 0.1641
Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur
(Variasi Panjang Pipa Horisontal)

1.0000 -
•Q.QG36
0.9000 ' • Q.9266
- •Q.S75g
0.8000 -
.... 0.8250
ffi 0. 7000 '
~ 0.6000 I
ffi 0. 5000 -l
Q)
~ 0.4000 -
.I.-Q.3350
0.3000 -
0.2000 - ><0.2489 _::: :~;~~ :8f~g? ~02127
0.1000 I
. 0.1641
I
I

13.2 15.9 19.2 21.9


Berat Pipa Dalam Lumpur (lb/ft)

1---- LH =656 ft --4-- LH =3000 ft --- LH =4000 ft I


T Wm LH )l Pg Keandalan
f.1 ()
f.1 ()
Jl ()
Jl ()

539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.25 0.050 0.0103 0.9897
15.9 3.2 0.0233 0.9767
19.2 3.8 0.0511 0.9489
21 .9 4.4 0.0757 0.9243

T Wm LH )l Pg Keandalan
f.1 ()
f.1 ()
f.1 ()
f.1 ()

539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.3 0.060 0.0217 0.9783
15.9 3.2 0.0515 0.9485
19.2 3.8 0.0935 0.9065
21.9 4.4 0.1458 0.8542

T Wm LH )l Pg Keandalan
jJ. ()
Jl ()
f.1 ()
f.1 ()

539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.33 0.066 0.0338 0.9662
15.9 3.2 0.0723 0.9277
19.2 3.8 0.1241 0.8759
21.9 4.4 0.1853 0.8147

T Wm LH )l Pg Keandalan
jJ. ()
f.1 ()
f.1 ()
f.1 ()

539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.35 0.070 0.0402 0.9598
15.9 3.2 0.0840 0.9160
19.2 3.8 0.1482 0.8518
21 .9 4.4 0.1984 0.8016

T Wm LH )l Pg Keandalan
I' ()
I' ()
Jl ()
f.1 ()

539.830 26.991 13.2 2.6 656 459 0.4 0.080 0.0690 0.9310
15.9 3.2 0.1234 0.8766
19.2 3.8 0.2082 0.7918
21 .9 4 .4 0.2678 0.7322
Grafik Keandalan VS Berat Pipa Dalam Lumpur
(Variasi Koefisien Gesek Tanah)

1.0000

0.9500

ffi 0.9000 -~~~----- 0.9243


ctJ
-g 0.8500
ctJ 0.8542
(])
~ 0.8000 0.8147
0.8016
0.7500
0.7322
0.7000
13.2 15.9 19.2 21.9
Berat Pipa Dalam Lumpur (lb/ft)

1--ll =o.25 ---ll =o.3o ........ ll =o.33 ........ ll =o.35 --e-ll= oAo 1
T Wm LH )l Pg Keandalan
fl ()
J1 () fl ()
J1 ()

539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.25 0.050 0.0511 0.9489
3000 2100 0.6893 0.3107
4000 2800 0.7669 0.2331

T Wm LH )l Pg Keandalan
()
fl fl ()
J1 () fl ()

539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.3 0.060 0.0935 0.9065
3000 2100 0.7471 0.2529
4000 2800 0.8055 0.1945

T Wm LH )l Pg Keandalan
fl ()
J1 ()
fl ()
fl ()

539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.33 0.066 0.1 241 0.8759
3000 2100 0.7676 0.2324
4000 2800 0.8177 0.1823

T Wm LH )l Pg Keandalan
() ()
fl fl ()
fl ()
fl
539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.35 0.070 0.1482 0.8518
3000 2100 0.7745 0.2255
4000 2800 0.8332 0.1668

T Wm LH )l Pg Keandalan
fl ()
fl ()
J1 ()
fl ()

539.830 26.991 19.2 3.8 656 459 0.4 0.080 0.2082 0.7918
3000 2100 0.8001 0.1999
4000 2800 0.8381 0.1619
Grafik Keandalan VS Panjang Pipa Horisontal
(Variasi Koefisien Gesek Tanah)

1.0000
0.9000
0.8000
ffi 0. 7000
~ 0.6000
ffi 0.5000
Q)
~ 0.4000
0.3000
0.2000 ~0 .2331
0.1000 . -~e:~Bga
I

0 1000 2000 3000 4000 5000


Panjang Pipa Horisontal (ft)

I-+-
: j.! = 0.25 --- j.! = 0.30 __..._ j.! = 0.33 -><-- j.! = 0.35 -- j.! = 0.40 I
LAMPIRANE
FORMULIR EVALUASI KEMAJUAN TUGAS AKHIR DAN
PRESENTASIKONSULTASITUGASAKEITR
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUTAN
Kampus ITS-Sukolilo, surabaya 60 Ill Telp 5947274, 5947254 psw 144 telex. 34224 fax597254

FORMULIR EVALUASI KEMAJUAN TUGAS AKHIR

Kami, dosen pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :

Nama : Arie Wiriawan

Nrp : 4395100025

Judul TA : Analisa Keandalan Drill Pipe Pada Pemboran Horisontal Akibat

Beban Torsi

Setelah mempertimbangkan butir-butir berikut:


a. Keaktifan mahasiswa dalam mengadakan asistensi.
b. Proporsi materi TA yang telah diselesaikan sampai saat ini.
c. Prospek penyelesaian T A dalam jangka waktu yang relevan.
d. Masa studi yang tersisa.

Dengan ini kami mengusulkan agar T A mahasiswa tersebut diputuskan untuk


0 Dibatalkan keseluruhannya dan mengajukanjudul baru.
0/ Diperkenankan menyelesaikan tanpa perubahan.
0 Diperkenankan mengikuti ujian Tugas Akhir dengan judul tetap/aQ L ah.

Selanjutnya mahasiswa di atas diharuskan untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhirnya


dan dapat mengikuti ujian Tugas Akhir untuk wisuda ... ....... ... 2002.

Surabaya, 2 > Januari 2002

Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II

Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D


Nip. 131 782 038
DEPARTEMEN PENDIDlKAN NASlONAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NO PEMBER
FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUT AN
KAmpw ITS- Sukolilo, Surabaya 60111 Tdp. S92810S. S9942SI- S P•w. 1104- 1107 Fa.'<. S9368S2

LEMBAR PRESENTASI KONSULTASI TUGAS AKHIR

A.MA MAHASISWA ARIE WIRIAWAN


:)MOR POKOK 4395100025
:)SENPEMBIMBING Dr. lr. DANIEL M. ROSYID

JGAS DIMULAI .........................................................................


ISELESAIKAN , .......................................................................
JDUL TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN DRILL PIPE PADA PEMBORAN
HORISONTAL AKIBAT BEBAN TORSI

TANDA TANGAN
NO TANGGAL KONSULTASI MENGENAI
DOSEN PEMB.

~(:J/l~l ~

1
~~
~~ .
~
1)/D ~ [
2

3
'?It I l/rnJ
4

8
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
JURUSAN TEKNIK KELAUT AN
Kampus ITS- Sukolilo, St1r11baya 60111 Telp. S92810S, S9942S1- S Psw. 1104-1107 Fa.x. S9368S2

LEMBAR PRESENT AS! KONSULTASI TUGAS AKHIR

!~,MA
MAHASISWA ARIE WIRIAWAN
)MOR POKOK 4395100025
)SENPEMBIMBING lr. J. J. Soedjono, MSc.

JGAS DIMULAI ·······································································


SELESAIKAN .......................................................................
JDUL TUGAS AKHIR ANALISA KEANDALAN DRILL PIPE PADA PEMBORAN
HORISONTAL AKIBAT BEBAN TORSI

TANDA TANGAN
NO TANGGAL KONSULTASJ MENGENAI
\ DOSEN PEMB.

~-~
\~
1 d/~ t:Jtf-CJ; ..L. 4 \
/34£ /; , L ~ '
2 ,;2~ 1/-0/
M£ .&.$ g ?;- '§:.\ /
v-·~-'
1\?
3 J_ /-0,2
~777 ~
\ K:7
4 ;1-/-tJ-<-
~Jp/~~~
·~
r: dz~~~dt.
/")

'- .
p
~··~
.I ~;.. ~._... ... -.- , a..-.~---.-/~~

5 ~3-1-CJ:<.. - ~~~rPj

6
' .

Anda mungkin juga menyukai