Anda di halaman 1dari 32

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dan penerapan teknologi yang merambah hampir keseluruh

bidang. Tak terkecuali pada bidang industri, sehingga pekerjaan-pekerjaan yang

dibutuhkan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Untuk itu perlu

dipersiapkan sumber daya manusia yang terampil dan berkeahlian dalam

mengakomodasi kemajuan tersebut.(Erinofiardi 2012)

Mahasiswa teknik mesin sebagai aset sumber daya, merasa perlu

memperdalam bidang keilmuannya terutama dilihat dari sisi aplikasi ilmu.

Karenanya dibutuhkan wadah yang mampu untuk mengembangkan dan

mengaplikasikan bidang keilmuannya tersebut. Kerja Praktek (KP) merupakan

Mata Kuliah Program Studi Teknik Mesin Universitas Teuku Umar yang harus

dilaksanakan setiap mahasiswa untuk dapat menyelesaikan Sarjana. Kerja Praktek

dilaksanakan pada Perusahaan – perusahaan sesuai dengan bidang keahlianya.

Dalam hal ini, pihak industri dipandang tepat sebagai penyedia (fasilitator)

bagi para mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dilingkungan

pendidikan. Yang pada akhirnya diharapkan seorang mahasiswa/sarjana tidak

hanya memahami pada segi teoritisnya saja tetapi juga sanggup melaksanakan

praktek dalam dunia kerja kedepan.

Jurusan Teknik Mesin merupakan salah satu jurusan yang membekali para

mahasiswanya dengan proses pembelajaran mengenai fenomena-fenomena

permesinan, perancangan dan konstruksi, pengkonversian energi, proses produksi,


2

perawatan serta ilmu material. Namun untuk lebih memahami dan menguasai apa

yang telah didapat di bangku perkuliahan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin perlu

untuk menyaksikan sendiri dan membuktikan pengaplikasian ilmu yang dipelajari

dengan cara kerja praktek pada perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan

ilmu teknik mesin.

Perusahaan PT. Mifa Bersaudara dipandang tepat menjadi sebuah tempat

pelaksaannya Kerja Praktek, dimana perusahan tersebut berkerja pada bidang

industri batubara yang berhubungan juga pada ilmu keteknik mesinan.

Perawatan Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9 Di PT. Mifa

Bersaudara adalah suatu alat/unit komponen yang terdiri dari pompa dengan

menggunakan Engine nyanmar TF 155R -di, untuk menggerakan fluida dari tempat

bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi di PT. Mifa Bersaudara

untuk menghindari polusi batubara. Cara kerja Water Filling Pada km 1, km 6, Dan

km 9 Di PT. Mifa Bersaudara meliputi fluida yang berada di kolam di hisab

menggunkan pompa yang di dihubungkan menggunakan belt ke Engine nyanmar

TF 155R -di, sebagai pengerak pompa,

1.2. Rumusan Masalah

1. Mempelajari sistem kerja Pompa Water Filling.

2. Proses kerja Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9.

3. perawatan Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9 Di PT. Mifa

Bersaudara.
3

1.3. Batasan Masalah

Untuk mencegah pembahasan lebih luas maka penulis membatasi masalah

sebagai berikut:

1. Kerja praktek dilakukan di seluruh area kerja PT. Mifa Bersaudara dengan

fokus pada Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9.

2. Proses kerja Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9.

3. Perawatan Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9.

1.4. Tujuan Umum

1. Mengetahui sistem kerja Pompa Water Filling.

2. Menerapkan kemampuan akademis yang telah didapatkan selama proses

perkuliahan/pembalajaran.

3. Mampu mengambil keputusan dalam melakukan perkerjan maupun dalam

mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pekerjaan.

1.5. Tujuan Khusus

1. Mempelajari perawatan Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9 Di

PT. Mifa Bersaudara

2. Mempelajari proses Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9 Di PT.

Mifa Bersaudara.

3. Mengoperasikan Pompa Water Filling Pada km 1, km 6, Dan km 9 Di PT.

Mifa Bersaudara.
4

1.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam pelaksanaan

Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati dan mempelajari secara langsung di lokasi

kerja praktek mengenai objek kerja praktek yang bertujuan untuk mendapatkan

gambaran serta data secara akurat.

2. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab dengan narasumber, baik

pembimbing kerja praktek maupun staf lapangan yang kompeten dalam bidang

tersebut.

3. Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan mempelajari literatur berupa jurnal perusahaan,

petunjuk kerja alat di data sheet, diagram alir, buku-buku perpustakaan baik dari

perusahaan maupun dari kampus.

4. Turun Kelapangan

Metode ini di lakukan dengan turun langsung kelapangan dan mempelajari

kerusakan/perawatan yang terjadi di lapangan.

5. Konsultasi

Metode ini dilakukan dalam bentuk konsultasi kepada pembimbing lapangan dan

sumber lain untuk mendapatkan pengarahan dan bimbingan.


5

1.7. Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Adapun pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan pada :

Tempat : PT. Mifa Bersaudara

Alamat : Jalan Raya Meulaboh – Medan Km 8.5, Peunaga Cut Ujong, Kec.

Meureubo, Kab. Aceh Brat

Waktu : 01 Agustus – 31 Agustus 2019

JADWAL KEGIATAN KERJ PRAKTEK DI PT. MIFA BERSAUDARA

No Hari dan tanggal Jam Uraian Keterangan

kamis, 01 Aug Induksi/Pembekalan


1. 07.00-17.00 WIB
2019 Kerja Praktek.
Jum’at, 02 Aug Moving engine water
2. 07.00-17.35 WIB
2019 filling
Sabtu, 03 Aug
3. 07.00-18.00 WIB Add engine water filling
2019
Minggu, 04 Aug
4. OFF
2019
Senin, 05 Aug Welding Bolt
5. 07.00-18.35 WIB
2019 Timbangan
Selasa, 06 Aug
6. 07.00-18.00 WIB Repair Lingting Tower
2019
Rabu, 07 Aug
7. 07.00-1735 WIB Gresing Tail Shaft
2019
Kamis, 08 Aug
8. 07.00-18.00 WIB Trouble Chain Feeder
2019
Jum’at, 09 Aug Service Welding
9. 07.00-17.00 WIB
2019 Machine G517
6

Sabtu,, 10 Aug
10. 07.00-15.00 WIB Reposisi Skurt Rubber
2019
Minggu, 11 Aug
11. OFF
2019
Senin, 12 Aug Preventive Service
12. 07.00-18.35 WIB
2019 Water Filling
Selasa, 13 Aug Istal Greting Anak
13. 07.00-18.35 WIB
2019 Tangga
Rabu, 14 Aug
14. 07.00-17.35 WIB Paiting Anak Tangga
2019
Kamis, 15 Aug Welding Stoper Chain
15. 07.00-17.00 WIB
2019 Feeder
Jum’at, 16 Aug Seting V-Belt Roll
16. 07.00-17.00 WIB
2019 Crusher
Sabtu, 17 Aug
17. 07.00-15.00 WIB Repair Leting Tower
2019
Minggu, 18 Aug
18. OFF
2019
Senin, 19 Aug Preventive Maintenace
19. 07.00-18.00 WIB
2019 Water Filling
Selasa, 20 Aug Frabikasi Hook Mobile
20. 07.00-18.35 WIB
2019 Conveyor
Rabu, 23 Aug Replace Engine Leting
21. 07.00-18.00 WIB
2019 Tower
Kamis, 22 Aug
22. 07.00-18.00 WIB Instal Plat Liner
2019
Jum’at, 23 Aug Frabikasi Ramdour
23. 07.00-17.00 WIB
2019 Mobil Conveyor
Sabtu, 24 Aug
24. 07.00-15.00 WIB Gresing Tail Shaft
2019
7

Minggu, 25 Aug
25. OFF
2019
Senin, 26 Aug Prenventive Service
26. 07.00-17.35 WIB
2019 Water Filling
Selasa, 27 Aug
27. 07.00-17.00 WIB Replace Cary Roller
2019

Rabu, 28 Aug
28. 07.00-18.00 WIB Replace Skirt Rubber
2019

Kamis, 29 Aug
29. 07.00-18.00 WIB Gresing Tail Shaft
2019
Jum’at, 30 Aug
30 07.00-18.35 WIB Install Shaft RF -01
2019
Sabtu, 31 Aug Welding Chute Mobile
31. 07.00-15.35 WIB
2019 Conveyor
8

BAB 2
TIJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah PT. Mifa Bersaudara

PT Mifa Bersaudara, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan

Terbatas No. 69 tanggal 14 Januari 2002 dan telah disahkan dengan Surat

Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.C-03647.HT.01.01.TH.2002 tentang

Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas.

Gambar 2.1 PT. Mifa Bersaudara


(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

Perusahaan merupakan salah satu anak Perusahaan dari PT Media Djaya

Bersama, yang beroperasi di Aceh Barat, Provinsi Aceh. Perusahaan bergerak

dalam bidang pertambangan batubara. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

(IUP-OP) No.117b/2011 atas nama PT Mifa Bersaudara memiliki luasan wilayah


9

konsesi seluas 3.134 Hektar (Ha) di wilayah Aceh Barat yang telah mendapatkan

Sertifikat Clean and Clear (CnC) Nomor : 234/Bb/03/2014.

Berdasarkan laporan cadangan dan sumber daya batubara sesuai standard

JORC yang dikeluarkan oleh PT Runge Indonesia pada Juli 2011, Perusahaan

memiliki potensi cadangan batubara sebesar 383 juta mt. Kualitas batubara yang

dikenal dengan "SOLUTION COAL". Perusahaan telah melakukan penambangan

percobaan (pilot mining) sejak Januari 2012 dan telah mengapalkan batubara ke

Lhok Nga, Aceh Besar sejak Oktober 2012. Dengan demikian, PT Mifa Bersaudara

merupakan pioneer industri batubara di Aceh dengan pengiriman tongkang

perdananya. Perusahaan telah mendapatkan pengakuan Eksportir Terdaftar (ET

Batubara) No. 03.ET-04.14.0072 dan telah memulai ekspor sejak Januari 2015.

Perusahaan telah membangun infrastruktur dari mulai fasilitas operasional

tambang, CCP (coal crushing plant), jalan angkut khusus batu bara, sampai dengan

sistem pemuatan batubara curah ke tongkang di Pantai Peunaga, Aceh Barat yang

lebih dikenal dengan terminal khusus batubara PT Mifa Bersaudara, serta fasilitas

pendukung lainnya.

Salah satu proses penambangan batubara di Mifa Bersaudara adalah proses

crushing dimana batubara yang telah berhasil diangkat dari dalam tanah, kemudian

diperkicil atau dihancurkan dengan ukuran tertentu difasilitas coal crushing plant

(CCP) untuk menghasilkan batubara sesuai dengan permintaan pembeli.


10

Table 2.1 Desain sistem CCP sesuai dengan spesifikasi.


ROM Strockpile 20.000 tons

Grizzly < 800 mm sizing

Dump Hopper 100 tons capacity

Feeder Breaker 750 tons / hour

Secondary Crusher 75 – 110 mm sizing

Receiving Conveyor 1.000 tons/hour

Radial Stacker 1.000 tons/hour

(sumber: PT. Mifa Bersaudara).


11

2.2 Struktur dan Manajemen PT. Mifa Bersaudara

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)


12

2.3 Menajemen Perusahaan PT. Mifa Bersaudara

1. Visi dan Misi

-Visi

Menjadi produsen batubara kelas dunia dan mitra yang terpercaya dalam

mewujudkan pertumbuhan wilayah berkesinambungan.

-Misi

Secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan

berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia selalu memastikan

pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang memaksimalkan

nilai pemegang saham senantiasa menyediakan solusi-solusibernilai tambah yang

akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan secara aktif terlibat dalam masyarakat

sebagai warga korporat yang baik.

2. Nilai-nilai Inti PT. Mifa Bersaudara

- Integritas: Kami senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan

selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.

- Pengembangan Berkelanjutan: Kami bertekad untuk senantiasa mengembangkan

perusahaan kami berikut sumberdaya manusianya.

- Proaktif: Kami terus mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk

meningkatkan mutu bisnis kami.

- Tanggung Jawab: Kami bertanggung jawab kepada seluruh pemangku

kepentingan atas segala keputusan dan tindakan yang kami ambil.

- Kerja Sama Kelompok: Kami mendorong dan mendukung keanekaragaman

tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya dan menghormati, serta Bersama-
13

sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan berkomunikasi secara

baik.

3. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Akan selalu mempersiapkan lingkungan kerja yang terbaik untuk

memastikan karyawan dan kontraktornya dapat bekerja dengan terbebasdari

kemungkinan cedera dan penyakit akibat pekerjanya. K3 akan menjadi prioritas

utama dalam semua aspek operasional perusahaan. Semua pihak dari semua

Menajemen dan Karyawan Perusahaan beserta kontraktornya bertanggung jawab

untuk mengikuti prosedur dan standar kerja yang telah ditetapkan serta menjaga

motivasi untuk perilaku bekerja dengan aman bagi lingkungannya.

4. Menajemen Lingkungan

Akan selalu menjunjung tinggi pelaksanaan menajemen lingkungan untuk

sedapat mungkin mengurangi dampak lingkungan akibat operasi pertambangan di

wilayah kerjanya. Semua pihak mulai dari menajemen dan karyawannya dari

perusahaan beserta kontraktornya berkewajiban untuk bertindak secara ramah

lingkungan dalam melaksanakan pekerjaannya. Kaidah-kaidah lingkungan yang

akan dipertahankan antara lain adalah pencegahan pencemaran, pengelolaan dan

perlindungan terhadap kualitas lingkungan akibat operasi pertambangan, reklamasi

lahan bekas penambangan dan pemanfaatan lahan paska tambang sesuai

peruntukannya, memelihara keanekaragaman hayati, pengawasan dan pengelolaan

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) serta konservasi bahan galian itu sendiri.
14

BAB 3

DASAR TEORI

3.1 Pompa Water Filling

Pompa Water Filling adalah untuk menggerakan fluida dari tempat yang

bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, Pompa

Water Filling merupakan alat bantu untuk pengisian air (fluida) ke mobil thanki

untuk penyiraman di setiap jalan (km) untuk menghidari polusi batubara pada area

Di PT. Mifa Bersaudara.

Gambar 3.2 Bentuk Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

Gambar 3.3 Sudu Pompa Water Filling

(Sumber : Google)
15

Aliran fluida masuk ke sudu yang berputar memiliki percepatan, sehingga

aliran fluida tercampak keluar dari sudu-sudu dan berubah menjadi energi tekanan

di sudu penyearah (di rumah spiral pompa) dihubungkan ke katup hisap dan katup

buang. Proses tercampaknya fluida keluar dari sudu-sudu, mengakibatkan

bergeraknya fluida di katup kempa melalui katup hisap dengan arah aliran terus-

menerus (tidak terputus-putus).

3.2 Prinsip Kerja Pompa

Pompa merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam

berbagai jenis pompa. Bagaimana pompa jenis ini beroperasi:

 Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam

hal jet pump oleh tekanan buatan.

 Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga

menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada

kecepatan tinggi.

 Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin

digunakan cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner

mengubah energi kinetic menjadi energi tekanan.


16

Gambar 3.4 Lintasan Aliran Cairan Pompa Water Filling

(Sumber : Google)
3.3 Proses Kerja Pompa Water Filling

 Aliran fluida yang radial akan menimbulkan efek Water Filling dari impeler

diberikan kepada fluida. Jenis pompa Water Filling atau kompresor

aliran radial akan mempunyai head yang tinggi tetapi kapasitas alirannya

rendah. Pada mesin aliran radial ini, fluida masuk melalui bagian tengah

impeler dalam arah yang pada dasarnya aksial. Fluida keluar melalui celah-

celah antara sudut dan piringan dan meninggalkan bagian luar impeller pada

tekanan yang tinggi dan kecepatan agak tinggi ketika memasuki casing atau

volute.

 Volute akan mengubah head kinetik yang berupa kecepatan buang tinggi

menjadi head tekanan sebelum fluida meninggalkan pipa keluaran pompa.

Jika casing dilengkapi dengan sirip pemandu (guide vane), pompa tersebut

disebut diffuser atau pompa turbin.

 Impeler: Bagian dari pompa yang berputar yang mengubah tenaga mesin ke

tenaga kinetik
17

 Volute: Bagian dari pompa yang diam yang mengubah tenaga kinetik ke

bentuk tekanan.

3.4 Komponen Pompa Water Filling

Komponen utama dari pompa Water Filling terlihat pada keterangan

dibawah ini:

 Komponen bergerak: motor, shaft, bearing.

 Komponen statis: gasket, wearing ring dan casing.

Gambar 3.5 Tampak keseluruhan Komponen Utama Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)


18

3.4.1 Bagian Yang Bergerak (Dinamis)

Bagian yang bergerak diantaranya :

1. Motor

Motor digunakan sebagai penggerak utama dalam sistem penggerak pully.

Gambar 3.6 Tampak Motor Pompa Water Filling


(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

2. Pully

Pully adalah berfungsi untuk memutarkan serta menghubungkan dari motor

ke pompa water filling melalui belt.

Gambar 3.7 Pully


(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)
19

3. Impeller

Impeller berfungsi untuk mengubah energy mekanis dari pompa menjadi

energy kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga

cairan pada sisi hisap secara terus menurus akan masuk mengisi kekosongan

akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

Gambar 3.8 Impeller Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

4. Bearing

Bearing (bantalan) berfungsi untuk menutup dan menahan beban dari poros

agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun axial. Bearing juga

memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada

tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.


20

Gambar 3.9 Bearing Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

5. Shaft

Shaft berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada

stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint.

Gambar 3.10 Shaft Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)


21

3.4.2 Bagian yang Diam (Statis)

Bagian yang bergrerak diantaranya :

1. Gasket

Gasket digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari

casing pompa melalui poros, biasanya terbuat dari asbes atau tesflon.

Gambar 3.11 Gasket Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

2. Casing

Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung

elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guidevance), inlet dan outlet

nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan

energy kecepatan cairan menjadi energy dinamis (single stage).


22

Gambar 3.12 Casing Pompa Water Filling

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

3.5 Perawatan Pompa Water Filling

Setelah dilakukan perencanaa perawatan maka selanjutnya dilakuakan

tindakan perawatan. Tindakan perawatan di unit Utility bertujuan untuk

mempertahankan kelancaran produksi agar sesuai dengan target yang telah

ditetapkan. Kegiatan-kegiatan perawatan meliputi :

3.5.1 Routine Maintenance

Merupakan inspeksi harian terhadap peralatan yang terpasang dan dalam

keadaan beroperasi. Hal ini dilakukan agar gejala-gejala kerusakan dapat segera

diketahui, sehingga kerusakan dapat segera diketahui, sehingga kerusakan yang

lebih fatal dapat dihindari. Sedangkan untuk menetapkan kerusakan yang terjadi

dilakukan dengan langkah pemeriksaan menggunakan instrument seperti pada

predictive maintenance.
23

Kegiatan yang dilakukan pada saat melakukan routine maintenance adalah :

 Pemeriksaan kondisi oli.

 Pemeriksaan temperature fluida.

 Memeriksa apakah terjadi vibrasi yang terlalu besar.

 Pemeriksaan baut-baut pada sambungan.

3.5.2 Preventive Maintenance

Preventive Maintenance merupakan pekerjaan perawatan yang sifatnya

berupa pencegahan dan dilakukan secara rutin sesuai jadwal. Hal ini bertujuan

untuk meningkatkan keandalan peralatan dan memperpanjang umur peralatan

tersebut.

Hal-hal yang dilakukan pada saat melakukan preventive maintenance pada

pompa Water Filling adalah sebagi berikut:

 Ganti Oil.

 Ganti oli filter.

 Ganti saringan minyak.


24

BAB 4

PEMBAHASAN

Maintenance adalah aktivitas perawatan yang dilakukan sebelum komponen

mengalami kerusakan atau tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu

komponen agar tetap bekerja dengan normal, perawatan sangat dibutuhkan dalam

berbagai aktifitas pekerjan baik di industri manufaktur maupun industri biasa.

4.1 Perawatan Dan Pemeliharaan Pompa

Perawatan dan pemeliharaan pompa di lakukan untuk mengontrol dan

merawat sehingga tidak terjadi kerusakan pada pompa. Metode pemeliharaan yang

digunakan adalah metode yang umum/biasa dilakukan. Sebagaimana perawatan

dan pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap produksi pabrik yang biasanya,

maka perlu diperhatikan bentuk-bentuk atau system perawatan dan pemeliharan

yang digunakan harus sesuai dengan panduan manual book data shet.

4.2 Tujuan Perawatan

Tujuan dari perawatan pompa adalah untuk memperpanjang masa

pemakainya, menjamin kondisi optimal dari peralatan yang digunakan, menjamin

kesiapan operasional dari semua peralatan dan menjamin keselamatan orang yang

melaksanakan tugas perawatan.


25

4.3 Sistem Pemeliharaan

Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan, maka perawatan dibagi atas

beberapa bagian, diantaranya :

4.3.1 Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)

Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance) adalah kegiatan

perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang dapat mengakibatkan

terhambatnya kegiatan produksi. Sebagai contoh kerusakan pada instalasi-instalasi

listrik, pompa-pompa, motor penggerak dan lain-lain.

4.3.2 Perawatan Korektif (Corective Maintenance)

Perawatan Korektif (Corective Maintenance) disebut juga dengan istilah

reparasi (repair) yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi

kerusakan peralatan. Perawatan korektif meliputi: reparasi minor, terutama untuk

rencana yang mungkin timbul diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana.

4.3.3 Perawatan Setelah Terjadi Kerusakan (Break Down Maintenance)

Perawatan setelah terjadi kerusakan (Break Down Maintenance) adalah

perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan dan untuk

memperbaiki harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerja.
26

4.3.4 Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

Perawatan Darurat (Emergency Maintenance) adalah perawatan yang harus

dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

Tabel 4.2 Interval Perawatan

Metode Perawatan Interval

1Thn/
Item 1
Pemeriksaan Tindakannya 8000ja
Bln
m

Lihat alat ukur yang menunjukkan


o
jumlah oli yang disuplai

Penggunaan oli equlvalen JIS K

2225 oli roling bearing, second

kind No. 2, Li Sabun radikal

yang direcomendasikan.

Periksa Belt

Pully ketika

putus akan o
ganti dengan
Gambar 4.13 Belt Pully yang baru
27

Ganti

Packing

dengan yang
o
baru pada

pemeriksaan

coupling luar

Gambar 4.14 Packing

Jika ada

Periksa semua sesuatu yang

bagian untuk tidak sesuai

melihat adanya ditemukan o


cacat disemua maka ganti

bagian dengan yang


Gambar 4.15 Bearing
baru

(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)

Tabel 4.3 Penyebab Masalah Dan Penanggulangannya

Gejala Penyebab Penangganannya

Filter minyak (diesel) Ganti filter minyak


Pompa Penyebab
(diesel)
KM 1, KM 6, tidak
Ada benda asing di
KM 9 berjalan
pompa
28

Pindahkan dan bersihkan


benda asing tersebut dari
Tidak dirakit dengan dalam pompa
benar
Rakit ulang pompa

Kekurangan Oli Ganti Oli (Pelumas)


(Pelumas)

Perbaiki jika cacat kecil,


Tiba-tiba Ada sedikit benda asing jika cacatnya besar ganti
mati di dalam pompa bagian yang rusak
sedang
berjalan Perbaiki atau ganti
Karena terlalu panas bagian yang rusak.
Periksa untuk adanya
kekeringan cavitation,
rendahnya kelekatan

Pompa berputar ke arah Membalik kembali kabel


berlawanan motor

Katup hisap tertutup Buka katup hisapnya


Tekanan Tidak ada
yang kurang oli yang
Masuknya udara Perbaiki tempat
cukup akan naik
masuknya udara

Tingkat kelekatan cairan Gunakan cairan yang


terlalu tinggi kelekatannya tepat
29

Oli mengalir didalam Sesuikan katup pompa


pipa dan atur tekanan katup
memeriksa apakah ada
kebocoran oli

Kavitasi Jika kelekatan cairan


terlalu tinggi gunakan
cairan dengan kelekatan
yang tepat jika
Oli di
kemasukan udara
Tekanan pompa
perbaiki tempat
yang kurang dengan
kemasukan udara.
memadai tekanan
rendah
Meningkatnya kebocaran Periksa dimensi dari
di pompa berbagai bagian dan jika
ditemukan pemakaian
yang melebihi batas,
ganti. Pastikan kelekatan
cairan yang digunakan
sesuai
Dengan spetifikasi.

Motor Periksa motor untuk


melihat terjadi overload

Pompa itu bergetar dan Memakai power dan idler Periksa dimensi dari
membuat kebisingan rotor berbagai bagian dan jika
ditemukan pemakaian
melebihi batas, gantikan
dengan yang baru
30

Kavitasi Mengacu pada item di


atas [kavitasi]

Pompa itu bergetar dan Lain-lain Periksa pondasi dan


membuat kebisingan system pemipaan untuk
melihat apakah ada
getaran dan kebisingan
yang datang dari pompa

Kavitasi Mengacu pada item di


atas [kavitasi]

Udara tetap Memasang penekan


udara
Tekanan yang tidak tepat

Lain-lain Memeriksa apakah naik


turunnya tekanan
dipengaruhi oleh bagian
lain

Pasang seal dengan benar Membongkar dan


merakit ulang pompa
Bocor
Memasang seal Ganti dengan yang baru
berlebihan
(Sumber : PT. Mifa Bersaudara)
31

BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kerja praktek selama satu bulan di PT. Mifa

bersaudara pada Bagian Departemen Maintenance, maka penulis mengambil

kesimpulan dari laporan dengan judul Perawatan Pompa Water Filling Pada KM 1,

KM 6, Dan KM 9 Di PT. Mifa Bersaudara diantaranya sebagain berikut:

1. Pada saat melakukan perawatan sering terjadinya kerusakan pada motor.

2. Sering terjadinya putus belt pully.

3. Sering rusaknya filter minyak atau tersumbat.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulisan diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan perawatan sesuai dengan kondisi motor atau pompa

2. sebelum terjadinya overhoul, harus rutin pengecekan pada motor dan

pompa.

3. Perawatan yang di lakukan harus sesuai dengan SOP (Standar Operasional

Perusahaan).
32

DAFTAR PUSTAKA

1. PT. Mifa bersaudara, HRD, 2002. “Manual Book”. Aceh Barat: Peunaga

Cot Ujong.

2. PT. Mifa bersaudara, 2002. “Maintenance”. Aceh Barat: Peunaga Cot

Ujong.

3. Awaludin, 2018. “Jenis Rantai Dan Kegunaannya”. Medan: Universitas

Sumatra Utara.

4. Neimann, Gustav, 1964. “Mechine Element (Volume II)”. Jerman: Berlin.

5. Dwi James, 2008. “Reclaim Feeder”. Jakarta: Universitas Indonesia.

6. www.Google.com.

Anda mungkin juga menyukai