Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM

PERIODIK UNSUR (SPU)


4 Maret 2014 · by amalhanaja · in Materi Pelajaran, Pengetahuan. ·

106 Votes

SEJARAH SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan
golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi
dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur
mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat unsur itu.
1. Pengelompokkan Unsur Menurut Antoine Lavoisier

Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur.
Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur.
Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena
antara unsur – unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.

Perbedaan Logam dan Non Logam

Logam Non Logam


1. Berwujud padat pada suhu kamar 1. Ada yang berupa zat padat, cair,

(250), kecuali raksa (Hg) atau gas pada suhu kamar

2. Mengkilap jika digosok 2. Tidak mengkilap jika digosok,

3. Merupakan konduktor yang baik kecuali intan (karbon)

4. Dapat ditempa atau direnggangkan 3. Bukan konduktor yang baik

5. Penghantar panas yang baik 4. Umumnya rapuh, terutama yang

berwujud padat

5. Bukan penghantar panas yang

baik

Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam
(unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam
masih memiliki kelemahan.

KELEBIHAN & KEKURANGAN Unsur Menurut Antoine Lavoisier

(+) KELEBIHAN :

o Sudah Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan referensi bagi

ilmuwan setelahnya
(-) KELEMAHAN :

o Pengelompokannya masih terlalu umum


2. Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Unsu-unsur
dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade. Di
dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama
dengan massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.

Jenis Triade :

o Triade Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)

o Triade Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)

o Triade Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)


Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner

KELEBIHAN & KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner


(+) KELEBIHAN :
+ Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -
rata di massa atom unsur pertama dan ketiga
(-) KEKURANGAN
– Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan
unsur di dalam kelompok triade tersebut.
Untuk Poin Selanjutnya silahkan lanjut ke halaman 2
3. Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands

Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur.

Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur
akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga
disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf
Newlands.
(-)KELEMAHAN :
– dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini
tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev

Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil
bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila
unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan
kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
Tabel pengelompokan menurut Mendeleev

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN:


(+) KELEBIHAN :
+ Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-) KELEMAHAN :
– Masih terdapat unsur – unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
– Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
Untuk Poin terakhir silahkan lanjut ke halaman 3

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM


PERIODIK UNSUR (SPU)
4 Maret 2014 · by amalhanaja · in Materi Pelajaran, Pengetahuan. ·

106 Votes

5. Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley

Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel
penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun
atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah
neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia
sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.

Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut.
Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat
fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil
percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari
nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan
berulang secara periodik.
Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini
dengan mengikuti hukum periodik bahwabila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan
berulang secara periodik.

Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, terdapat lajur mendatar yang
disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.

Dalam sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:

Periode 1 : terdiri atas 2 unsur

Periode 2 : terdiri atas 8 unsur

Periode 3 : terdiri atas 8 unsur

Periode 4 : terdiri atas 18 unsur

Periode 5 : terdiri atas 18 unsur

Periode 6 : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida

Periode 7 : merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida
Iklan

PENEMU TABEL PERIODIK


August 19, 2012 · by thesherlockian777 · in Uncategorized · Leave a comment

Antoine Lavoisier
Traité Élémentaire de Chimie (tahun 1789) adalah buku tentang kimia modern yang ditulis oleh
Lavoisier. Buku ini dianggap sebagai buku kimia modern yang pertama. Buku ini berisi daftar
senyawa atau subtansi yang tak bisa disederhanakan lagi. Contohnya oksigen, nitrogen, hidrogen,
fosfor, raksa, seng dan sulfur. Lavoisier juga memasukkan cahaya dan kalor, yang dipercayanya
adalah substansi material. Secara keseluruhan, ia mengelompokkan 33 unsur kimia berdasarkan sifat
kimianya. Berikut adalah pengelompokan unsur oleh Lavoisier beserta contohnya:

 Gas : cahaya, nitrogen kalor, oksigen, dan hidrogen

o Tanah : kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan

silikon oksida

 Logam : antimon,perak, arsenik, cobalt, tembaga, timah, besi, mangan, raksa, nikel,

emas, platina, tungsten, dan seng

 Non-logam : sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak

Johann Wolfgang Döbereiner


Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner, seorang profesor kimia Jerman mencoba untuk mengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Dia menemukan bahwa ada beberapa unsur yang
membentuk kelompok-kelompok tertentu yang terdiri dari tiga unsur dengan sifat-sifat kimia yang
mirip. Dia menamakan kelompok-kelompok tersebut sebagai triade. Berikut adalah beberapa triade
yang diklasifikasikan oleh Döbereiner:

1. klorin, bromin, and iodin

2. kalsium, strontium, and barium

3. lithium, sodium, and potassium

Di dalam semua triade, massa atom unsur kedua hampir sama dengan massa rata-rata dari unsur
pertama dan ketiga.

John Alexander Reina Newlands

John Alexander Reina Newlands adalah seorang kimiawan asal Inggris. Setelah melakukan
pengamatan terhadap sifat berbagai unsur, ia menemukan bahwa unsur-unsur yang disusun
berdasarkan nomor massa memiliki sifat-sifat yang sama setiap 8 unsur. Newlands menamakan
hubungan ini sebagai Hukum Oktaf (oktaf berarti delapan). Berikut adalah tabel periodik unsur dan
gambar hukum oktaf yang dibuat oleh Newlands.
gambar tabel periodik unsur Newlands (kiri)

gambar hubungan unsur-unsur yang memiliki sifat sama setiap 8 unsur (kiri)

Lothar Meyer
Meyer dikenal akan klasifikasi yang dibuatnya pada sistem periodik tabel.Dia menyatakan, bahwa jika
unsur diurutkan berdasarkan massa atomnya, unsur bisa dikelompokkan dengan sifat-sifat kimia
yang sama, dimana sifat-sifat ini diulangi dalam interval periodik. selanjutnya, dia memplot massa
atom pada sumbu y dan volume atom pada sumbu x, dan mendapatkan hasil kurva yang memiliki
nilai maksimum dan minimum. Kontribusi Meyer yang lebih dikenal lagi adalah pendapatnya tentang
sifat-sifat periodik, yang merupakan sebuah pola sifat yang berulang yang ditunjukkan pada gambar
(bawah).

Dmitri Mendeleev
Dmitri Mendeleev lahir di Tobolsk, Siberia pada tahun 1834 dan meninggal pada tahun 1907.
Mendeleev mempelajari sains di Universitas St. Petersburg and lulus pada tahun 1856. Mendeleev
sangat terkenal akan karya tabel periodiknya. Ia menata 63 unsur ke dalam tabel periodik
berdasarkan massa atomnya, karyanya ini dipublikasikan pada bukunya yang berjudul Principles of
Chemistry pada tahun 1869. Tabel periodik pertamanya disusun berdasarkan tatanan massa unsur
dalam urutan naik dan kemudian mengelompokkannya berdasarkan kemiripan sifat. Tidak hanya itu,
ia juga memprediksi keberadaan unsur baru dan sifat kimianya. Karyanya yang berupa tabel periodik
ini dipublikasikan setahun sebelum tabel periodik milik Lothar Meyer.

Henry Moseley

Pada tahun 1913, Henry Moseley mengumumkan bahwa hasil dari pengukuran panjang gelombang
spektral sinar X yang dihasilkan unsur-unsur memiliki urutan yang sama dengan pengurutan unsur-
unsur jika unsur-unsur tersebut diurutkan berdasarkan nomor atomnya. Dengan penemuan isotop
unsur, maka diketahuilah bahwa massa atom tidak menjadi dasar atas unsur-unsur yang disusun
pada tabel periodik milik Mendeleev. Moseley mengatakan bahwa sifat-sifat kimia unsur bervariasi
secara periodik dengan nomor atom. Dengan penyempurnaan Moseley, Tabel Periodik Unsur Modern
akhirnya sudah jadi.
(maaf, kalau post ini berantakan,maklumlah, masih newbie)

Sejarah Perkembangan Sistem


Periodik Unsur

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Unsur-unsur kimia di bagi
menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam.

Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ),
dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida,
asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik,
bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel,
tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida,
barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.

o Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum


o kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia
sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner

Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-
unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.

Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari
dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium dan juga
mengemukakan beberapa kelompok unsur lain.

Dobereiner meyimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok


tiga unsur yang di sebut triade
o Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya
beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan
unsur dalam kelompok triefd tersebut.
o Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip massa Atom
(Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom unsure
pertama dan ketiga.
3. Pengelompokan Unsur Menurut Chancourtois

Pada tahun 1862, ahli geologi Prancis, Alexander Beguyer de Chancourtois, mengelompokkan
unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom. Dia merumuskan bahwa berat atom = 7 +
16n; n = urutan unsur.

4. Hukum Oktaf Newlands

J. Newlands adalah ilmuwan dari Inggris ia merupakan orang pertama yang mengelompokan
unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya
yang di sebut hukum oktaf.

Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan
unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.

Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang pada setiap
unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.

Hukum oktaf newlands berlaku untuk unsur-unsur ringan.

o Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang
isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa
atomnya sangat besar.
5. Sistem periodik Mendeleev

Pada tahun 1869 seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev, dalam
pengamatan 63 unsur yang sudah dikenalnya, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah
fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan
massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev
menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang
disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa
atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872.
Gambar Tabel daftar periodik Mendeleyev dapat diklik disini

Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat.
Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev
menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti
lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur
yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal,
yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang
diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu
contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev
dinamai ekasilikon.

o Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya
di depan unsur yang massanya lebih kecil.
o kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.
6. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley

Pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.

Ia menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan
berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang
memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut.
Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum
periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.

Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-
lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ; sedangkan
lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik
modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan
A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).

Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan


transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18 secara
berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3
sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-
unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam
semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-
unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah
tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftar tidak terlalu panjang.

7. Pengelompokan unsur menurut Seaborg

Pada tahun 1940, Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium yaitu unsur dengan
nomor atom 94-102. Ia memecahkan penempatan unsur-unsur tersebut dengan membuat baris
baru sehingga tabel periodik modern berubah.

Anda mungkin juga menyukai