Sifat-sifat Keperiodikan
MODUL 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM Unsur
PERIODIK UNSUR
i
M1KB4. Sifat-sifat Keperiodikan
MODUL 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM Unsur
PERIODIK UNSUR
DAFTAR ISI
i
M1KB4. Sifat-sifat Keperiodikan
MODUL 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM Unsur
PERIODIK UNSUR
KEGIATAN BELAJAR 4
SIFAT-SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
atau yang diperlukan saat masuknya elektron ke dalam atom atau ion dalam
keadaan gas.
Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron
yang dipakai bersama dalam ikatan kovalen. Unsur dalam satu perioda memiliki
jari-jari atom makin kecil dari kiri ke kanan. Akibatnya daya tarik inti terhadap
kulit terluar (termasuk pasangan elektron yang dipakai bersama) juga bertambah
dari kiri ke kanan. Keelektronegatifan unsur segolongan bertambah dari bawah ke
atas juga karena pertambahan jari-jari atomnya.
2. Relevansi
Hukum periodik ada karena jumlah elektron valensi adalah periodik, dan
elektron valensi menentukan sifat kimia. Teori kuantum juga meramalkan bahwa
atom dengan 8 elektron outershell (atau 2 untuk helium) sangat stabil, sehingga
menjelaskan keasaman gas mulia. Atom tanpa konfigurasi gas mulia mengalami
reaksi kimia untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Oleh karena itu logam alkali
dan halogen serta beberapa golongan lainnya untuk mencapai kestabilan
cenderung untuk membentuk ion dengan muatan tertentu.
Pengetahuan berbagai sifat fisis dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan
senyawanya telah banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak dahulu. Akan tetapi
pengetahuan tadi masih merupakan fakta-fakta yang terpisah-pisah, sehingga
untuk mempermudah mempelajari, memahami, serta mengingat maka diperlukan
penyusunan berdasarkan kesamaan atau kemiripan sifat-sifatnya.
Sifat periodik unsur dapat membantu kita memahami sifat-sifat kelompok
unsur-unsur yang representatif. Logam alkali (grup 1A) adalah logam lunak
dengan kepadatan rendah dan titik leleh rendah. Logam alkali ini memiliki energi
ionisasi terendah. Akibatnya, logam alkali sangat reaktif terhadap bukan logam,
dengan mudah kehilangan elektron terluarnya membentuk ion. Logam alkali tanah
(kelompok 2A) lebih keras dan lebih padat dan memiliki titik leleh yang lebih
tinggi daripada logam alkali. Logam alkali tanah juga sangat reaktif terhadap
bukan logam, meskipun tidak seaktif logam alkali. Logam alkali tanah mudah
2 | Yerimadesi, dkk. Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang
M1KB4. Sifat-sifat Keperiodikan
MODUL 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM Unsur
PERIODIK UNSUR
kehilangan dua elektron terluarnya untuk membentuk ion. Logam alkali dan alkali
tanah bereaksi dengan hidrogen untuk membentuk zat ionik yang mengandung ion
hidrida, H-.
Unsur yang saling berdekatan dalam satu golongan atau satu periode
mempunyai kemiripan, tetapi diantara sesamanya terdapat perbedaan. Perbedaan
itu berubah dengan kecenderungan tertentu, sesuai dengan perubahan nomor
atomnya. Dari nomor atom kita dapat menentukan sifat-sifat keperiodikan unsur
yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri
ke kanan dalam satu periode atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Tabel sistem periodik merupakan suatu cara untuk menyusun dan
mengklasifikasi unsur-unsur, dimana unsur-unsur yang mirip sifatnya
diletakkan pada kelompok yang sama. Dengan melihat tabel sistem
periodik, para kimiawan dalam sekejap dapat menginformasikan unsur-unsur
mana yang mempunyai kemiripan sifat. Dalam satu periode dari kiri ke kanan
dalam tabel periodik, ukuran atom berkurang, energi ionisasi meningkat, dan
karakter logam berkurang. Dalam satu golongan dari atas ke bawah pada tabel
periodik, ukuran atom meningkat, energi ionisasi berkurang, dan karakter logam
meningkat.
Materi pada M1KB4 ini merupakan dasar dalam mempelajari materi kimia
di SMA/MA terutama dalam mempelajari materi ikatan kimia. Berdasarkan
silabus mata pelajaran kimia SMA/MA kurikulum 2013 revisi 2018, materi pada
M1KB4 ini merupakan materi pokok kimia kelas X semester 1 SMA/MA.
3. Petunjuk Belajar
h. Apabila Anda telah memperoleh nilai di atas 80, kerjakan tugas akhir!
i. Setelah selesai tugas akhir, kerjakan tes sumatif. Jika belum mencapai 80,
pelajari kembali kegiatan sebelumnya!
j. Setelah selesai mengerjakan tes sumatif, silahkan dicek kebenaran jawaban
Anda pada kunci jawaban tes sumatif yang telah disediakan pada akhir modul
M1KB4, dan apabila Anda telah memperoleh nilai di atas 80, silahkan lanjut
dengan modul berikutnya (M2KB1)! Jika belum mencapai 80, pelajari kembali
kegiatan sebelumnya dan laksanakan kembali tes sumatif!
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
2. Pokok-pokok Materi
a. Jari-jari atom
b. Energi ionisasi
4 | Yerimadesi, dkk. Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang
M1KB4. Sifat-sifat Keperiodikan
MODUL 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM Unsur
PERIODIK UNSUR
c. Afinitas Elektron
d. Keelektronegatifan
3. Uraian Materi
a. Jari-jari Atom
Dalam tabel periodik, banyak sifat-sifat kimia yang berubah secara
beraturan dari kiri ke kanan dalam satu periode maupun dari atas ke bawah dalam
satu golongan. Kebanyakan perubahan itu dapat ditentukan langsung dengan
memperhatikan perbedaan struktur elektron unsur.
Pada kegiatan ini kita akan membahas empat sifat-sifat keperiodikan unsur
penting di mana perbedaan ini dengan mudah dapat dilihat dan saling
berhubungan. Sifat keperiodikan pertama yang dibahas adalah jari-jari atom.
Sebelumnya kita sudah mengetahui tentang struktur atom. Seperti yang
sudah diketahui, bahwa atom merupakan partikel dari unsur, diameternya kira-kira
10-10 m. Dalam setiap pembahasan ukuran atom, juga dibahas jari-jari atom.
Kerapatan elektron dalam suatu atom bukan merupakan ujung untuk sampai ke
inti atom, kenapa demikian? Karena masih dibutuhkan lagi suatu jarak tertentu
untuk mencapai jarak nol dari inti atom. Sulit untuk menjelaskan apa yang
dimaksud dengan ukuran atom. Namun demikian, kita masih bisa menetapkan
jari-jari sebuah atom. Perhatikan Gambar 1!
setengah jarak inti dua atom yang sama dalam ikatan tunggal (Chang, 2011 dan
Syukri, 1999).
Jari-jari atom unsur logam diukur dari jarak dua atom kristal padatnya,
sedangkan unsur non logam dari panjang ikatan kovalen tunggal. Kita juga dapat
membandingkan jari-jari atom suatu unsur yang ada kaitannya dengan nomor
atom. Amatilah Gambar 2 tentang kecenderungan perubahan jari-jari atom dari
unsur-unsur berdasarkan letaknya dalam sistem periodik unsur!
Jari-jari atom dalam tabel periodik diilustrasikan pada Gambar 2. Di sana
kita melihat bahwa atom umumnya menjadi lebih besar dari atas ke bawah dalam
suatu golongan, dan jari-jari atom menjadi lebih kecil dari kiri ke kanan dalam
suatu periode. Untuk memahami sifat ini, diperthatikan dua faktor, yaitu jumlah
elektron valensi dan muatan inti efektif.
Dalam suatu golongan dari atas ke bawah, muatan inti efektif hampir
konstan, sementara jumlah kuantum utama semakin meningkat. Misalnya, unsur-
unsur Golongan 1A, untuk litium, konfigurasi elekstron valensinya adalah 2s1;
untuk natrium, itu adalah 3s1; untuk potasium, itu adalah 4s1; dan seterusnya.
Untuk masing-masing unsur ini, inti memiliki muatan negatif yang satu kurang
dari muatan inti, sehingga elektron valensi masing-masing mengalami muatan inti
efektif hampir konstan sekitar 1+. Namun, nilai n untuk kulit valensi meningkat,
semakin besar nilai n, semakin besar orbitalnya. Oleh karena itu, atom menjadi
lebih besar dari atas ke bawah dalam suatu golongan, karena orbital yang
mengandung elektron valensi menjadi lebih besar. Argumen yang sama ini
berlaku apakah orbital kulit valensi s atau p.
Dari kiri ke kanan dalam suatu periode, jumlah elektron valensi bertambah.
Orbital yang memegang elektron valensi semuanya memiliki nilai n yang sama.
Dalam hal ini kita harus memeriksa variasi muatan inti efektif yang dimiliki oleh
elektron valensi. Muatan inti efektif atau muatan nuklir efektif (sering
dilambangkan sebagai Zef atau Z) adalah muatan positif bersih yang dialami oleh
sebuah elektron dalam atom polielektronik. Digunakan istilah "efektif" karena
efek pemerisaian elektron bermuatan negatif mencegah elektron pada orbital yang
lebih tinggi dipengaruhi oleh muatan inti atom karena efek tolakan elektron
lapisan dalam. Muatan inti efektif yang dialami oleh elektron pada kulit terluar
juga disebut sebagai muatan pokok (bahasa Inggris: core charge). Kekuatan
muatan inti memungkinkan untuk ditentukan melalui bilangan oksidasi atom.
Dalam suatu periode dari kiri ke kanan, muatan inti meningkat, dan kulit
terluar atom menjadi lebih padat tetapi inti dalam tetap sama. Misalnya, dari
litium ke fluorin, muatan inti meningkat dari 3+ menjadi 9+. Namun inti (1s2)
tetap sama. Akibatnya, elektron terluar mengalami peningkatan muatan positif
(misalnya muatan inti efektif), yang menyebabkan elektron ditarik ke dalam dan
dengan demikian menyebabkan ukuran atom bertambah kecil.
Untuk deretan unsur transisi atau unsur transisi bagian (golongan lantanida,
4f dan aktinida, 5f) seperti Ce, Pr, Nd,dan seterusnya, variasi ukuran kurang
terlihat dibandingkan dengan unsur yang mewakili. Ini karena konfigurasi kulit
terluar pada dasarnya tetap sama saat kulit dalam diisi. Dari nomor atom 21
hingga 30, misalnya, elektron terluar menempati subkulit 4s sementara subkulit 3d
yang mendasarinya secara bertahap terisi. Jumlah orbital yang disediakan oleh
penambahan elektron ke tingkat 3d dalam ini lebih besar dari jumlah orbital yang
akan terjadi jika elektron ditambahkan ke kulit terluar, sehingga muatan inti
efektif yang dimiliki oleh elektron terluar meningkat secara bertahap. Akibatnya,
ukuran atom menurun dengan meningkatnya nomor atom juga semakin bertahap
(Jespersen et al., 2012). Perhatikan Gambar 2!
Gambar 2. Jari-jari Atom dan Ion dalam Tabel Periodik, nilainya dinyatakan
dalam pikometer (Jespersen et al., 2012: 342).
Gambar 4. Jari-jari atom dari unsur golongan utama dan transisi (Silberberg,
2009: 260)
Gambar 5. Ukuran kation dan anion. Jari-jari, dalam angstrom, golongan atom dan
ion untuk lima golongan unsur yang representatif (Brown, at al.,
2012: 257).
Unsur dalam satu periode, mempunyai kulit yang sama, tetapi nomor atom
bertambah dari kiri ke kanan. Berarti jumlah protonnya juga bertambah, sehingga
daya tarik inti pada kulit terluar makin besar dari kiri ke kanan. Dalam satu
golongan, unsur mempunyai elektron valensi sama, tetapi jumlah kulitnya
bertambah dari atas ke bawah. Akibatnya jari-jari atom bertambah dari atas ke
bawah. Dari atas ke bawah dalam satu golongan, misalnya golongan 1A dapat
diamati bahwa jari-jari atom bertambah dengan bertambahnya nomor atom. Untuk
logam alkali elektron terluar menempati orbital ns. Karena ukuran orbital
bertambah dengan meningkatnya bilangan kuantum utama n, ukuran atom logam
bertambah dari Li ke Cs. Hal ini juga terjadi pada unsur-unsur dalam golongan
lain. Jadi, jari-jari atom adalah jarak antara dua atom sejenis yang terikat dalam
ikatan tunggal (Chang, 2011). Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ionik
juga dapat dilihat dari grafik pada Gambar 6.
Gambar 6. Perbandingan Jari-Jari Atom dengan Jari-Jari Ionik. (a) Logam Alkali
dan kation logam alkali.(b) Halogen dan ion halida (Chang, 2011)
b. Energi Ionisasi
Suatu atom netral dapat melepaskan sebuah elektron dengan
membutuhkan energi. Sifat-sifat kimia setiap atom ditentukan oleh konfigurasi
elektron valensi atom tersebut. Kestabilan elektron terluar ini tercermin secara
langsung pada energi ionisasi atom tersebut.
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan satu elektron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya.
Beberapa buku memberikan simbol yang berbeda untuk energi ionisasi, seperti
Brown, at. al. (2012), Chang (2011) memberi simbol energi ionisasi dengan I
(ionization energy), Jespersen, at. al. (2012) dan Silberberg (2010) memberi
simbol IE (ionization energy), dan pada beberapa buku berbahasa Indonesia
energy ionisasi disimbolkan dengan EI (Energi Ionisasi) seperti buku Syukri,
1999 dan Ahmad, 2001). Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang
diperlukan untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya. Makin
besar energi ionisasi, makin sukar untuk melepaskan elektronnya (Chang, 2011;
Silberberg, 2009; Syukri, 1999; Brown, at. al., 2012; & Jespersen, et.al., 2012).
Dalam satu periode, energi ionisasi pertama bertambah dari kiri ke kanan
dan dalam satu golongan energi ionisasi pertama bertambah dari atas ke bawah.
Bila jarak makin kecil maka daya tarik makin besar. Akibatnya energi ionisasi
makin besar. Sebaliknya, bila jarak makin besar maka daya tarik makin kecil.
Dari keperiodikan telah diketahui bahwa dalam satu periode jari-jari bekurang
dari kiri ke kanan. Demikian pula, dalam satu golongan, energi ionisasi
pertamanya akan bertambah dari bawah ke atas, karena jari-jari atomnya makin
kecil (Chang, 2011).
Unsur yang paling kanan dan paling atas dalam sistem periodik adalah
unsur yang paling sukar terionisasi yaitu unsur F. Unsur yang paling bawah dan
paling kiri adalah yang paling mudah terionisasi, yaitu unsur Fr. Unsur yang
mudah terionisasi adalah unsur yang mudah melepaskan elektron valensinya dan
mudah membentuk ion positif. Oleh sebab itu, energi ionisasi adalah sifat yang
penting bagi logam. Jumlah elektron yang lepas dari suatu atom mungkin satu,
dua, atau tiga, bergantung pada atom dan energi yang diberikan. Energi untuk
melepaskan elektron terlemah pertama disebut energi ionisasi pertama (E-I),
terlemah kedua disebut energi ionisasi kedua (E-II) dan seterusnya.
M → M+ + e-
Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua dari kulit valensi
atom berwujud gas disebut energi ionisasi kedua (Chang, 2011 dan Syukri,
1999). M → M+2 + e-
Oleh karena itu, semua atom mempunyai lebih dari satu elektron kecuali
hidrogen. Maka atom-atom ini juga mempunyai lebih dari satu energi ionisasi (EI)
untuk melepaskan elektron. Proses ini dapat dilihat dari persamaan reaksi berikut.
Contoh:
Tabel 1. Energi Ionisasi (kJ / mol) untuk 20 Unsur Pertama (Chang, 2011: 263)
Pengecilan jari-jari terjadi karena elektron saling tolak menolak, dan bila
satu elektron keluar maka daya tolaknya menjadi lebih kecil, sehingga terjadi
pengerutan seperti Al menjadi Al+. Pengecilan juga terjadi bila elektron keluar
dari suatu atom yang mengakibatkan jumlah kulit berkurang. Perhatikan
Gambar 10!
Dalam proses ini elektron memasuki orbital terluar atom. Elektron dapat
masuk karena ditarik oleh inti yang bermuatan positif. Di sekitar inti terdapat
elektron yang menolak elektron lain yang akan masuk. Jika daya tarik inti lebih
besar daripada daya tolak elektron, maka dikeluarkan energi saat elektron masuk.
Sebaliknya, bila daya tarik inti lebih kecil, maka akan diperlukan energi untuk
memasukkan elektron. Jika energi keluar, afinitas elektron bertanda negatif
sehingga daya tariknya besar, maka proses ini akan melepaskan energi
(eksotermik). Bila energi diperlukan bertanda positif (endotermik) maka inti atom
bermuatan positif sehingga daya tarik inti kecil dan diperlukan energi (endoterm).
Jumlah elektron yang dapat diterima oleh suatu atom bisa lebih dari satu. Oleh
karena itu, kita mengenal istilah afinitas elektron pertama, kedua dan seterusnya.
Contoh:
satu periode, afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan dan dalam satu
golongan afinitas golongan afinitas elektron bertambah dari atas ke bawah. Satuan
afinitas elektron adalah elektron volt (eV). Tanda negatif (-) pada (-200) berarti
bahwa energi dilepaskan oleh penambahan elektron (Chang, 2011 dan Syukri,
199).
Faktor-faktor yang mempengaruhi afinitas elektron adalah :
a. Ukuran atom
Semakin besar jari-jari atom, afinitas elektron semakin berkurang. Sama
seperti pada energi ionisasi dan elektronegativitas.
b. Muatan inti
Dengan semakin naiknya muatan inti afinitas elektron semakin bertambah.
Sama seperti pada energi ionisasi dan elektronegativitas. (Syukri, 1999).
Untuk mengetahui kecenderungan afinitas elektron dalam satu golongan,
perhatikan Tabel 3 dan Gambar 11!
Tabel 3. Afinitas Elektron (kJ/mol-1) Beberapa Unsur Golongan Utama dan Gas
Mulia (Chang, 2011 dan Silberberg, 2009)
H Cl H Cl H Cl
Dari Gambar 11 terlihat bahwa pasangan elektron itu ditarik oleh atom H
dan atom Cl, akan tetapi daya tarik Cl lebih kuat daripada H sehingga kedua
22 | Yerimadesi, dkk. Kimia FMIPA Universitas Negeri Padang
M1KB4. Sifat-sifat Keperiodikan
MODUL 1. STRUKTUR ATOM DAN SISTEM Unsur
PERIODIK UNSUR
elektron itu lebih dekat ke atom Cl. Keelektronegatifan juga berkaitan dengan
kecenderungan unsur menarik elektron, tetapi tidak dikaitkan dengan
pembentukan ion positif dan ion negatif. Keelektronegatifan adalah suatu
bilangan yang menggambarkan kecenderungan relatif suatu unsur menarik
elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia.
Keelektronegatifan unsur ditentukan oleh muatan inti dan jari-jari
kovalennya. Nilai mutlak keelektronegatifan tidak dapat diukur, tetapi nilai
relatifnya dapat dicari seperti dengan cara Pauling. Ia menetapkan unsur Flour (F)
sebagai standar dan berdasarkan itu dihitung nilai untuk unsur yang lain.
Mudah atau tidaknya suatu atom menarik pasangan elektron membentuk
suatu ikatan dapat dilihat dari harga keelektronegatifan. Berdasarkan harga
keelektronegatifan, dapat dilihat hubungan nomor atom terhadap kecenderungan
keelektronegatifan dari kiri ke kanan dalam satu periode dari atas ke bawah dalam
satu golongan.
Tabel 4. Kecenderungan Keelektronegatifan dalam Tabel Periodik (Syukri, 1999)
IA IIA IIIA IVA VA VIA VIIA VIIIA
1H 2He
2,1
3Li 4Be 5B 6C 7N 8O 9F 10Ne
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 29
11Na 12Mg 13Al 14Si 15P 16S 17Cl 18Ar
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 35
19K 20Ca 31Ga 32Ge 33As 34Se 35Br 36Kr
0,8 1,0 1,6 1,8 2,0 2,4 2,8 3,0
37Rb 38Sr 49ln 50Sn 51Sb 52Te 53I 54Xe
0,8 1,0 1,7 1,8 1,9 2,1 2,5 2,6
55Cs 56Ba 81Ti 82Pb 83Bi 84Po 85At 86Rn
0,7 0,9 1,8 1,8 1,9 2,0 2,3 2,4
Unsur dalam satu periode mempunyai jari-jari atom makin kecil dari kiri ke
kanan. Akibatnya, daya tarik inti terhadap elektron kulit terluar (termasuk
pasangan elektron yang dipakai bersama) juga bertambah dari kiri ke kanan.
Keelektronegatifan unsur segolongan bertambah dari bawah ke atas juga karena
pertambahan jari-jari atomnya (Achmad, 2001 dan Syukri, 1999).
Nilai keelektronegatifan berguna untuk menentukan kecenderungan pasangan
elektron dalam ikatan. Jika perbedaannya besar, pasangan itu cenderung ke atom
yang keelektronegatifannya lebih besar sehingga ikatan bersifat polar. Akan tetapi
jika perbedaan itu kecil sekali, maka pasangan elektron berada ditengah dan tidak
polar. Supaya Anda lebih paham lagi tentang materi sifat keperiodikan unsur,
perhatikan video berikut ini !
https://www.youtube.com/watch?v=J-SQ2fJud7Y
1) Dengan melihat tabel periodik unsur, kita dapat menyusun atom-atom : P, Si,
N menurut urutan kenaikan jari-jari.
Jawaban:
Perhatikan bahwa N dan P terdapat dalam golongan yang sama (Golongan
5A) dan N terletak di atas P. Karena jari-jari atom bertambah dari atas ke
bawah dalam satu golongan, jari-jari N lebih kecil dari P. Si dan P keduanya
berada pada periode ketiga, dan Si terletak di sebelah kiri P. Oleh karena itu,
jari-jari atom berkurang dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari P lebih
kecil dari jari-jari Si. Jadi, urutan bertambahnya jari-jari adalah N < P < Si.
2) Atom manakah dalam golongan 6A yang memiliki energi ionisasi pertama
yang lebih kecil: oksigen atau belerang?
Jawaban:
Oksigen dan belerang adalah unsur golongan 6A. Atom-atom ini memiliki
konfigurasi elektron valensi yang sama (ns2np4), tetapi elektron 3p dalam
belerang lebih jauh dari inti dan mengalami gaya tarik inti yang lebih kecil
daripada elektron 2p dalam oksigen. Jadi, mengikuti aturan umum bahwa
energi ionisasi unsur-unsur turun dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Oleh karena itu, belerang memiliki energi ionisasi pertama yang lebih kecil.
3) Tentukanlah urutan unsur di bawah ini berdasarkan penurunan
keelektronegatifannya !
a. N, As, P
b. Si, S, Cl
Jawaban:
a. Unsur ini adalah segolongan sehingga urutan keelektronegatifannya
N > P > As
b. Unsur ini seperiode sehingga urutannya
Cl > S > Si
6. Forum Diskusi
1) Untuk setiap pasangan ion berikut ini, tunjukkan manakah di antara dua spesi
itu yang jari-jarinya lebih besar? Mengapa demikian?
a. N3- atau F-
b. Mg2+ atau Ca2+
c. Fe2+ atau Fe3+
2) Atom manakah dalam periode kedua yang memiliki energi ionisasi kedua
yang lebih besar, oksigen atau belerang? Mengapa demikian?
3) Manakah dari atom-atom berikut ini yang seharusnya memiliki energi ionisasi
kedua yng lebih kecil, litium atau berilium? Jelaskan alasan Anda!
4) Mengapa afinitas elektron logam alkali tanah, seperti yang diketahui pada
tabel sistem periodik unsur bernilai negatif atau positif kecil ?
5) Dari kedua unsur 9F dan 17Cl, manakah yang mempunyai keelektronegatifan
yang paling besar?
C. Penutup
1. Rangkuman
a) Jari-jari atom adalah setengah jarak inti dua atom yang sama dalam ikatan
tunggal. Jari-jari atom unsur diukur dari jarak dua atom kristal padatnya,
sedangkan unsur non logam dari panjang ikatan kovalen tunggal.
b) Dalam satu periode jari-jari bertambah dari kiri ke kanan sedangkan dalam
satu golongan jari-jari bertambah dari atas ke bawah.
c) Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
terlemah suatu atom.
d) Dalam satu periode energi ionisasi pertama bertambah dari kiri ke kanan,
sedangkan dalam satu golongan energi ionisasi pertama bertambah dari
bawah ke atas.
e) Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan atau diperlukan bila satu
elektron masuk ke orbital terluar suatu atom.
f) Dalam satu periode afinitas elektron bertambah dari kiri ke kanan, sedangkan
dalam satu golongan afinitas elektron bertambah dari bawah ke atas.
g) Keelektronegatifan adalah daya tarik atom terhadap pasangan elektron yang
dipakai bersama dalam ikatan kovalen.
h) Dalam satu periode keelektronegatifan bertambah dari kiri ke kanan,
sedangkan dalam satu golongan keelektronegatifan bertambah dari bawah ke
atas.
2. Tes Formatif
tersebut. permodelan dari atom tersebut seperti terlihat pada gambar dibawah
ini.
7N 9F 12Mg 15P
2) Atom yang hanya membutuhkan energi paling sedikit untuk melepaskan satu
elektron pada kulit terluar dalam keadaan gas adalah ….
A. N
B. F
C. Mg
D. P
E. S
C. K
D. Na
E. O
7) Energi ionisasi (IE) adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
dari tiap mol dalam keadaan gas. Energi ionisasi secara umum akan menurun
dengan bertambahnya nomor atom. unsur-unsur alkali mempunyai energi
ionisasi terendah sedangkan unsur-unsur gas mulia mempunyai energi
ionisasi tertinggi. Namun demikian, terdapat beberapa kekecualian untuk
beberapa unsur. Perhatikan tabel berikut:
Na Cl
K Ti
Ba
Di antara atom-atom di atas, atom yang energi ionisasinya paling besar
adalah ….
A. Ba
B. Cl
C. K
D. Na
E. Ti
Bacaan ini untuk soal nomor 8, 9 dan 10
Unsur kimia yang terdapat di alam memiliki sifat yang khas. Sifat-sifat
tersebut memiliki keteraturan yang disusun dalam suatu tabel periodik. Sifat
tersebut disebut sifat keperiodikan unsur. Periodisitas sifat unsur meliputi
ukuran atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan sifat
logam. Selain itu, ditemukan juga beberapa unsur yang tidak mengikuti
keteraturan tersebut.
8) Pernyataan yang tidak tepat dari sifat keperiodikan pada sistem periodik
unsur adalah ….
A. Afinitas elektron dalam satu golongan dari atas kebawah semakin kecil
B. Energi ionisasi dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar
C. Jari-jari atom dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin panjang
D. Jari-jari atom dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin panjang
E. Keelektronegatifan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar
9) Perhatikan beberapa pernyataan berikut ini!
(1) Jari-jari atom 11Na<12Mg
(2) Jari-jari atom 4Be>56Ba
(3) Energi ionisasi 12Mg<15P
(4) Keelektronegatifan Cl>F
Pernyataan yang benar tentang sifat periodik unsur ditunjukkan oleh
nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. Semua salah
Jika ditinjau dari sifat keperiodikannya. Pernyataan yang benar tentang ketiga
atom adalah ….
A. Atom Na mempunyai energi ionisasi yang rendah
B. Atom K mempunyai sifat yang mirip dengan unsur Si
C. Jari-jari atom Si lebih panjang daripada jari-jari atom Na
D. Atom Si mempunyai keelektronegatifan paling besar
E. Afinitas elektron atom K lebih besar daripada unsur Na
3. Daftar Pustaka
Achmad, Hiskia. 2001. Struktur Atom, Struktur Molekul & Sistem Periodik.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Bayharti, Yerimadesi, dan Ellizar. 2018. Modul 1, Sub Materi Struktur Atom,
Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia. PPG Dalam Jabatan. Kementrian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Brown T. L., J. R Lemay, H. E., Bursten B. E., Murphy C. J., Woodward P.T.,
2012. Chemistry The Central Science, 12th Edition, New York: Prentice Hall
Pearson
Chang, R & Jason O. 2011. General Chemistry the Essential Concepts. Sixth
Edition. New York : The McGraw-Hill Companies.
Jespersen, N. D., Brady, J. E. and Hyslop, A., 2012. Chemistry the Molecular
Nature of Matter, 6th edition. New York: John Wiley and Sons, Inc
Petrucci, R.H., Herring, F.G., Madura J.D., & Bissonnette, C. 2017. General
Chemistry Principles and Modern Applications. Eleventh Edition. Toronto:
Pearson Canada Inc.
Silberberg, M.S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change
5th Edition. Second Edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Tugas Akhir
Petuunjuk: Kerjakanlah tugas akhir dari modul 1 berikut ini, setelah Anda
menyelesaikan tes formatif pada M1KB4.
Tes Sumatif
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dari item (A, B, C, D, atau E) dari soal-
soal berikut ini!
1. Pernyataan berikut yang terkait teori atom dari John Dalton:
(1) Atom berbentuk pola pejal yang sangat kecil.
(2) Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi
(3) Atom dari unsur yang sama memiliki sifat sama, sedangkan atom dari
unsur yang berbeda memiliki massa dan sifat yang berbeda.
(4) Reaksi kimia tidak dapat merubah suatu atom menjadi atom lain
Dari pernyataan di atas yang menjadi kelemahan teori atom Dalton adalah
pernyataan ….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1, 2 dan 3
D. 2,3 dan 4
E. 1, 2, 3 dan 4
3.
Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar. Salah satu partikel itu adalah
partikel yang terletak pada inti atom, memiliki muatan 0 dan bermassa 1 sma.
Partikel tersebut terletak pada nomor ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Dari gambar diatas, orbital yang mempunyai nilai l=0 dan energi yang
tertinggi berturut-turut adalah ….
A. A dan B
B. A dan E
C. B dan C
D. B dan A
E. E dan C
5. Elektron terakhir dari suatu atom unsur memiliki bilangan kuantum n=5, l=2,
m= +2, dan s= -1/2. Atom yang dimaksud adalah ….
A. 76Os
B. 78Pt
C. 80Hg
D. 81Ti
E. 72Pb
g h 0 i
10. Atom X memiliki nomor atom 53. Nilai keempat bilangan kuantum dari
elektron terakhir dengan energi tertinggi atom X adalah ….
A. n = 5, l = 1, m = +1, dan s = + ½
B. n = 5, l = 2, m = +2, dan s = + ½
C. n = 5, l = 1, m = 0, dan s = + ½
D. n = 5, l = 1, m = +1, dan s = – ½
E. n = 5, l = 2, m = +2, dan s = – ½
11. Salah seorang mahasiswa menemukan atom golongan pertama, yaitu Li. Li
mempunyai sifat logam lunak, kerapatan rendah, secara kimia sangat reaktif
dan membentuk Li2O, LiCl. Ternyata pada golongan kedelapan, diketahui
bahwa atom Na juga memiliki sifat yang sama dengan Li. Pernyataan ini
sesuai dengan hukum yang dikemukakan oleh ….
A. Dobereiner
B. Newlands
C. Mendeleev
D. Moseley
E. Modern
Pasangan pengisian elektron yang tepat sesuai aturan Aufbau dan Hund
adalah ….
A. P dan Q
B. P dan R
C. Q dan T
D. R dan S
E. S dan T
15. Nama golongan yang sesuai dengan letak golongan pada sistem periodik
unsur modern adalah ….
Golongan Nama Golongan
A. IA Alkali Tanah
B. IIA Alkali
C. IIIA Boron
D. VIA Nitrogen
E. VIIA Gas Mulia
16. Litium, Natrium, dan Kalium merupakan satu triade. Jika diketahui massa
atom relatif litium dan kalium berturut-turut adalah 6,941 dan 39,10. Maka
massa atom relatif Natrium adalah ….
A. 46,041
B. 23,02
C. 46,04
D. 23, 02
E. 11.23