SHALAWAT WAHIDIYAH BERFAIDAH MENJERNIHKAN HATI DAN MA’RIFAT BILLAH WA RASUULIHI SAW.
DARI ALIRAN ATAU GOLONGAN DAN BANGSA MANAPUN JUGA, TIDAK PANDANG BULU.
CARA PENGAMALAN
1. Harus niat semata-mata mengabdikan diri, beribadah kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih, serta memulyakan dan
mencintai Nabi Muhammad saw. maka dalam pengamalannya supaya benar-benar merasa dihadapan beliau Nabi saw
(istihdlor) disertai adab (tata krama) sepenuh hati, ta’dzim (memulyakan), mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2. Untuk tahap awal, diamalkan selama 40 hari berturut-turut sesuai dengan bilangan/aurod mujahadah dibawah ini dalam
sekali duduk. Boleh pagi, siang, sore atau malam hari. Boleh juga diamalkan selama 7 hari berturut-turut , akan tetapi
bilangan/aurod mujahadah 40 hari dilipatgandakan sepuluh kali lipat.
3. Setelah mengamalkan 40 hari / 7 hari, bilangan/aurod mujahadah boleh dikurangi sebagian atau seluruhnya. Akan
tetapi lebih utama jika diperbanyak. Boleh mengamalkan sendiri-sendiri, akan tetapi berjama’ah dengan keluarga atau
masyarakat satu kampung lebih dianjurkan. Bagi kaum wanita yang sedang “berhalangan” cukup membaca
shalawatnya saja, jadi tidak usah membaca surat Fatihah. Untuk bacaan “Fafirruu.....dst”. dan “Waquljaa .... dst”. Boleh
dibaca sebab disini dimaksudkan sebagai do’a.
4. Bagi yang belum bisa mengamalkan seluruhnya (belum hafal) boleh membaca bagian-bagian mana yang sudah didapat
terlebih dahulu, misalnya membaca Fatihahnya saja, atau kalimat nida’ “Yaa Sayyidii Yaa Rasuulallah” diulang berkali-
kali selama kira-kira sama waktunya kalau mengamalkan seluruhnya (+ 30 menit) kalau itupun belum mungkin, boleh
berdiam selama waktu itu, memusatkan hati dan segenap perhatian kehadirat Allah Tuhan yang maha Esa,
memulyakan dan menyatakan rasa cinta semurni-murninya dengan istihdlor kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad saw.
AJARAN WAHIDIYAH
Disamping mengamalkan shalawat wahidiyah ini, supaya berusaha melatih hati dengan “LILLAH BILLAH dan
LIRRASUL BIRRASUL serta berusaha melaksanakan YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH dengan prinsip
TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’
Pengertian :
LILLAH : Segala amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Allah dan Rasul-Nya, maupun
yang hubungannya didalam masyarakat, dengan sesama makhluk pada umumnya, baik yang wajib, yang sunnah atau
yang mubah, asal bukan perbuatan yang merugikan / bukan perbutan yang tidak diridhoi Allah (ma’siat), maka
melaksanakannya supaya disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Allah Tuhan yang maha Esa dengan
ikhlas tanpa pamrih. LILLAHI TA’ALA. LAA ILLAAHA ILLALLAH (tiada tempat mengabdi selain kepada Allah). WAMAA
KHALAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’ BUDUUNI (Tiada Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku) (QS. Adz Dzariyat-56).
BILLAH : Menyadari dan merasa senantiasa, kapan dan dimanapun berada, bahwa segala sesuatu termasuk
gerak-gerik dirinya lahir batin adalah diciptakan dan dititahkan Allah Tuhan yang maha mencipta, jangan sekali-kali
merasa, lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini memiliki kakuatan dan kemampuan. LAA HAULA WALA QUWWATA
ILLA BILLAH (Tiada daya dan kekuatan melainkan atas titah Allah semata / Billah)
LIRRASUL : Disamping niat mengabdikan diri / beribadah kepada Allah (Lillah) seperti diatas, didalam segala
tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah (ma’siat), bukan perbuatan yang
merugikan, supaya juga disertai niat mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw. YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU
ATHI’ULLAAHA WA ATHI’URRASUULA WALAA TUBTILUU A’MAALAKUM (Wahai orang-orang yang beriman (Billah),
taatlah kepada Allah (Lillah) dan taatlah kepada Rasul (Lirrasul), dan janganlah kamu merusakkan amal-amal kamu
sekalian. QS. Muhammad-33)
BIRRASUL : Disamping sadar Billah seperti diatas, supaya juga menyadari dan merasa bahwa segala sesuatu
termasuk gerak-gerik kita lahir dan batin (yang diridhoi Allah) adalah sebab jasa Rasululloh saw. WAMAA
ARSALNAAKA ILLA RAHMATAN LIL ‘AALAMIN (Dan tiada Aku (Allah) mengutus engkau yaa Muhammad melainkan
rahmat bagi seluruh alam. Al Anbiya – 107).
Penerapan Lillah-Billah dan Lirrasul-Birrasul seperti diatas adalah merupakan realisasi dalam praktek hati dari dua
kalimat syahadat, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH.
YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH : Mengisi dan memenuhi segala bidang kewajiban. Melaksanakan kewajiban
disegala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-kewajiban terhadap Allah wa Rasulihi saw. maupun kewajiban-
kewajiban dalam hubungannya didalam masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluk pada umumnya.
TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA’ FAL ANFA’ : Didalam melaksanakan kewajiban-kewajiban kita
supaya mendahulukan yang lebih penting (Ahammu). Jika sama-sama pentingnya supaya dipilih yang lebih besar
manfaatnya (Anfa’u). Hal-hal yang berhubungan kepada Allah wa Rasulihi saw, terutama yang wajib harus dipandang
“Ahammu” (lebih penting). Dan hal-hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat masyarakat pada
umumnya harus dipandang “Anfa’u” (lebih bermanfaat).
SHALAWAT WAHIDIYAH dan AJARAN WAHIDIYAH sudah diijazahkan secara mutlak oleh mu’alifnya. Siapa saja
dan dari manapun memperolehnya telah diberi izin mengamalkan dan menerapkannya. Bahkan dianjurkan supaya
disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dengan ikhlas dan bijaksana.
Disiarkan oleh :
Jl. KH. Wachid Hasyim Kediri Jawa Timur Kode Pos 64114
==================================
1. Marilah segenap perhatian kita pusatkan menghadap Allah swt. Tuhan yang maha Esa, dan merasa
benar-benar dihadapan junjungan kita nabi besar Muhammad Rasululloh saw. dengan adab ta’dzim
(memulyakan) dan mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2. Niat semata-mata mengabdikan diri “beribadah” kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih apapun
juga, Lillah. Dan niat mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw, Lirrasul.
3. Marilah kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini semua adalah semata-mata atas titah Allah, Billah,
dan karena syafa’at atau jasa Rasulullah saw., Birrasul.
4. Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita penuh dosa dan banyak berbuat dzalim, baik kepada Allah
wa Rasuulihi saw., kepada orang tua dan keluarga, kepada umat masyarakat serta kepada makhluk pada
umumnya. Sangat membutuhkan sekali maghfirah (ampunan) dan taufiq hidayah Allah swt., syafa’at dan
bimbingan Rasulullah saw., serta barakah, karamah, nadhrah dan do’a restu Ghautsu hadzaz Zaman wa
a’waanihi wa saairi auliyaa ahbaabillahi ra.
5. Seluruh pengamalan kita haturkan sebagai hadiah penghormatan kepada junjungan kita kanjeng nabi
besar Muhammad saw., kepada Ghautsu Hadzaz zaman dst., dan lain-lain jika dikehendaki, (cukup dalam
batin).
Yaa Allah, Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan Maha Pelimpah,
limpahkanlah shalawat salam barokah atas junjungan kami kanjeng nabi Muhammad dan atas keluarga kanjeng nabi
Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik turunnya nafas sebanyak bilangan segala yng Allah maha mengetahui
dan sebanyak kelimpahan pemberian dan kelestarian pemeliharaan Allah.
Yaa Allah, sebagaimana keahlian ada pada-Mu, limpahkanlah shalawat salam barakah atas junjungan kami, pemimpin
kami, pemberi syafa’at kami, kecintaan kami dan buah jantung hati kami, kanjeng nabi Muhammad Saw. yang sepadan
dengan keahlian beliau, kami bermohon kepada-Mu yaa Allah dengan hak kemulyaan beliau, tenggelamkanlah kami
dalam pusar dasar samudera keesaan-Mu sedemikian rupa, sehingga tiada kami melihat, tiada kami mendengar, tiada
kami menemukan, taiada kami merasa, tiada kami bergerak dan taiada kami berdiam melainkan senantiasa merasa
dalam samudera tauhid-Mu dan kami bermohon kepada-Mu ya Allah, limpahkanlah kami ampunan-Mu yang sempurna
yaa Allah, nikmat karunia-Mu yang sempurna yaa Allah, sadar ma’rifat kepada-Mu yang sempurna yaa Allah, cinta
kepada-Mu dan kecintaan-Mu yang sempurna yaa Allah, ridha kepada-Mu serta memperoleh ridha-Mu yang sempurna
yaa Allah. Dan sekali lagi yaa Allah, limpahkanlah shalawat salam barakah atas beliau kanjeng nabi dan atas keluarga
serta sahabat beliau sebanyak bilangan yang diliputi oleh ilmu-Mu dan termuat dalam kitab-Mu, dengan rahmat-Mu yaa
Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
ِي
َ هَـاد ِ نُ ْو َر ْالخ َْل
ق َ علَي
ْـك َ # سـالَ ُم
َّ صالَة ُ َوال َّ ق ال ِ يَآشَافِ َع اْلخ َْل
اْألَنَ ُم
ظلَ ْمـتُ أَبَـدًا َّو َربِِّـنِى
َ فَقَـ ْد # صــلَهُ َو ُر َحـهُ أَ ْد ِر ْكـنِى ْ ََوأ
ً فَإِ ْن ت َ ُردَّ ُك ْنـتُ ش َْخ
صا هَا ِل َكا # سـ ِيِّدِى ِس َوا َكا َ َولَي
َ ْـس ِلى يَا
(3X)
(3X)
Duhai kanjeng nabi pemberi syafa’at makhluk, kepangkuanmu shalawat salam kusanjungkan. Duhai cahaya makhluk
pembimbing manusia.
Duhai unsur dan jiwa makhluk, bimbing, bimbing dan didiklah diriku, sungguh aku manusia yang dhalim selalu.
Tiada arti diriku tanpa engkau duhai pemimpin kami, jika engkau hindari aku, akibat keterlaluan berlarut-larutku,
pastilah, pasti aku akan hancur binasa.
(7X) هللا
ْ س ْـو َل
ُ ار
َ سـ ِيِّدِى َي
َ َيا
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH ( 7 X )
(3X)
Duhai Ghautsu (Penolong) Zaman, kepangkuanmu salam Allah kuhaturkan, bimbing dan didiklah diriku dengan idzin
Allah.
Dan arahkan pancaran sinar nadhrahmu kepadaku duhai pemimpin kami, dengan (sinar) radiasi batin yang
mewusulkan aku sadarr kehadirat maha luhur Tuhanku.
(3X)
Duhai kanjeng nabi pemberi syafa’at makhluk, duhai kanjeng nabi kekasih Allah, kepangkuanmu shalawat salam Allah
kusanjungkan.
Jalanku buntu, usahaku tak menentu, cepat, cepat, cepat raihlah tanganku duhai pemimpin kami, tolonglah diriku dan
dan seluruh umat ini.
(7X) هللا
ْ س ْـو َل
ُ ار
َ َِى ي
ْ سـيِِّد
َ يَا
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH ( 7 X )
(3X)
Yaa Tuhan kami yaa Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas kanjeng nabi Muhammad pemberi syafa’at umat dan
atas keluarga beliau
dan jadikanlah umat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada Tuhan semesta alam.
Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudah segala urusan kami, bukakanlah hati dan jalan kami, dan
berilah petunjuk kepada kami, pererat persaudaraan dan persatuan diantara kami, yaa Tuhan kami.
Yaa Allah, limpahkanlah barokah didalam segala makhluk yang engkau ciptakan dan didalam negeri ini yaa Allah, dan
didalam mujahadah ini yaa Allah.
! ألفاتحة
AL FAATIHAH 1 X ( Membaca surat Fatihah 1 x kemudian membaca do’a dibawah ini )
Yaa Allah dengan hak kebesaran-Mu, dan dengan kemulyaan serta keagungan kanjeng nabi Muhammad saw. serta
dengan barakahnya Ghautsu hadzaz Zaman (penolong pada zaman ini) wa a’wanihi (dan para pembantunya) serta
segenap para wali kekasih-Mu yaa Allah, yaa Allah, yaa Allah, semoga Allah yang maha luhur meridhoi mereka.
Sampaikanlah seruan kami ini kepada jami’al ‘alamin (seluruh alam) dan letakkanlah kesan yang merangsang (untuk
berjuang) didalamnya.
(3x) َو ِبا ْ ِإل َجابَ ِة َج ِدي ٌْر،ْئ قَ ِدي ٌْر َ علَى ُك ِِّل
ٍ شي َ فَإِنَّ َك
FAINNAKA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIR WABIL IJAABATI JAADIIR ( 3 x ).
Maka sesungguhnya Engkau maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan maha Ahli memberi ijabah.
Dan katakanlah (wahai Muhammad), apabila perkara yang haq (benar) telah datang maka musnahlah perkara yang
batal. Sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah.
! ْألفَاتِ َح ْة
AL FAATIHAH 1 X ( Membaca surat Fatihah 1 x)
Keterangan :
3. Kedua buku tersebut diterbitkan oleh YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN
KEDUNGLO.
4. Jika ingin penjelasan lebih lanjut silakan hubungi YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK
PESANTREN KEDUNGLO Jl. KH. Wachid Hasyim, Bandar Lor, Kediri, Jawa Timur Kode Pos 64114 Telp. (0354)
771018 Fax. (0354) 774511