DAN TERJEMAHANNYA
17-22 minutes
SHALAWAT WAHIDIYAH
DARI ALIRAN ATAU GOLONGAN DAN BANGSA MANAPUN JUGA, TIDAK PANDANG
BULU.
CARA PENGAMALAN
1. Harus niat semata-mata mengabdikan diri, beribadah kepada Allah dengan ikhlas tanpa
pamrih, serta memulyakan dan mencintai Nabi Muhammad saw. maka dalam pengamalannya
supaya benar-benar merasa dihadapan beliau Nabi saw (istihdlor) disertai adab (tata krama)
sepenuh hati, tadzim (memulyakan), mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2. Untuk tahap awal, diamalkan selama 40 hari berturut-turut sesuai dengan bilangan/aurod
mujahadah dibawah ini dalam sekali duduk. Boleh pagi, siang, sore atau malam hari. Boleh juga
diamalkan selama 7 hari berturut-turut , akan tetapi bilangan/aurod mujahadah 40 hari
dilipatgandakan sepuluh kali lipat.
3. Setelah mengamalkan 40 hari / 7 hari, bilangan/aurod mujahadah boleh dikurangi sebagian
atau seluruhnya. Akan tetapi lebih utama jika diperbanyak. Boleh mengamalkan sendiri-sendiri,
akan tetapi berjamaah dengan keluarga atau masyarakat satu kampung lebih dianjurkan. Bagi
kaum wanita yang sedang berhalangan cukup membaca shalawatnya saja, jadi tidak usah
membaca surat Fatihah. Untuk bacaan Fafirruu.....dst. dan Waquljaa .... dst. Boleh dibaca
sebab disini dimaksudkan sebagai doa.
4. Bagi yang belum bisa mengamalkan seluruhnya (belum hafal) boleh membaca bagian-
bagian mana yang sudah didapat terlebih dahulu, misalnya membaca Fatihahnya saja, atau
kalimat nida Yaa Sayyidii Yaa Rasuulallah diulang berkali-kali selama kira-kira sama
waktunya kalau mengamalkan seluruhnya (+ 30 menit) kalau itupun belum mungkin, boleh
berdiam selama waktu itu, memusatkan hati dan segenap perhatian kehadirat Allah Tuhan yang
maha Esa, memulyakan dan menyatakan rasa cinta semurni-murninya dengan istihdlor kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad saw.
AJARAN WAHIDIYAH
Disamping mengamalkan shalawat wahidiyah ini, supaya berusaha melatih hati dengan
LILLAH BILLAH dan LIRRASUL BIRRASUL serta berusaha melaksanakan YUKTI KULLA
DZII HAQQIN HAQQAH dengan prinsip TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL
ANFA FAL ANFA
Pengertian :
LILLAH : Segala amal perbuatan apa saja, baik yang hubungan langsung kepada Allah
dan Rasul-Nya, maupun yang hubungannya didalam masyarakat, dengan sesama makhluk pada
umumnya, baik yang wajib, yang sunnah atau yang mubah, asal bukan perbuatan yang
merugikan / bukan perbutan yang tidak diridhoi Allah (masiat), maka melaksanakannya supaya
disertai niat dan tujuan untuk mengabdikan diri kepada Allah Tuhan yang maha Esa dengan
ikhlas tanpa pamrih. LILLAHI TAALA. LAA ILLAAHA ILLALLAH (tiada tempat mengabdi
selain kepada Allah). WAMAA KHALAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA BUDUUNI
(Tiada Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku)
(QS. Adz Dzariyat-56).
BILLAH : Menyadari dan merasa senantiasa, kapan dan dimanapun berada, bahwa segala
sesuatu termasuk gerak-gerik dirinya lahir batin adalah diciptakan dan dititahkan Allah Tuhan
yang maha mencipta, jangan sekali-kali merasa, lebih-lebih mengaku bahwa diri kita ini
memiliki kakuatan dan kemampuan. LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (Tiada
daya dan kekuatan melainkan atas titah Allah semata / Billah)
LIRRASUL : Disamping niat mengabdikan diri / beribadah kepada Allah (Lillah) seperti
diatas, didalam segala tindakan dan perbuatan apa saja, asal bukan perbuatan yang tidak diridhoi
Allah (masiat), bukan perbuatan yang merugikan, supaya juga disertai niat mengikuti jejak
tuntunan Rasulullah saw. YAA AYYUHAL LADZIINA AAMANUU ATHIULLAAHA WA
ATHIURRASUULA WALAA TUBTILUU AMAALAKUM (Wahai orang-orang yang beriman
(Billah), taatlah kepada Allah (Lillah) dan taatlah kepada Rasul (Lirrasul), dan janganlah kamu
merusakkan amal-amal kamu sekalian. QS. Muhammad-33)
BIRRASUL : Disamping sadar Billah seperti diatas, supaya juga menyadari dan merasa
bahwa segala sesuatu termasuk gerak-gerik kita lahir dan batin (yang diridhoi Allah) adalah
sebab jasa Rasululloh saw. WAMAA ARSALNAAKA ILLA RAHMATAN LIL AALAMIN
(Dan tiada Aku (Allah) mengutus engkau yaa Muhammad melainkan rahmat bagi seluruh alam.
Al Anbiya 107).
Penerapan Lillah-Billah dan Lirrasul-Birrasul seperti diatas adalah merupakan realisasi dalam
praktek hati dari dua kalimat syahadat, ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH WA
ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAH.
YUKTI KULLA DZII HAQQIN HAQQAH : Mengisi dan memenuhi segala bidang
kewajiban. Melaksanakan kewajiban disegala bidang tanpa menuntut hak. Baik kewajiban-
kewajiban terhadap Allah wa Rasulihi saw. maupun kewajiban-kewajiban dalam hubungannya
didalam masyarakat disegala bidang dan terhadap makhluk pada umumnya.
TAQDIIMUL AHAM FAL AHAM TSUMMAL ANFA FAL ANFA : Didalam melaksanakan
kewajiban-kewajiban kita supaya mendahulukan yang lebih penting (Ahammu). Jika sama-sama
pentingnya supaya dipilih yang lebih besar manfaatnya (Anfau). Hal-hal yang berhubungan
kepada Allah wa Rasulihi saw, terutama yang wajib harus dipandang Ahammu (lebih penting).
Dan hal-hal yang manfaatnya dirasakan juga oleh orang lain atau umat masyarakat pada
umumnya harus dipandang Anfau (lebih bermanfaat).
Disiarkan oleh :
Jl. KH. Wachid Hasyim Kediri Jawa Timur Kode Pos 64114
==================================
1. Marilah segenap perhatian kita pusatkan menghadap Allah swt. Tuhan yang maha Esa, dan
merasa benar-benar dihadapan junjungan kita nabi besar Muhammad Rasululloh saw. dengan
adab tadzim (memulyakan) dan mahabbah (mencintai) semurni-murninya.
2. Niat semata-mata mengabdikan diri beribadah kepada Allah dengan ikhlas tanpa pamrih
apapun juga, Lillah. Dan niat mengikuti jejak tuntunan Rasulullah saw, Lirrasul.
3. Marilah kita sadari bahwa kita bisa melakukan ini semua adalah semata-mata atas titah
Allah, Billah, dan karena syafaat atau jasa Rasulullah saw., Birrasul.
4. Mari kita mengakui dengan jujur bahwa kita penuh dosa dan banyak berbuat dzalim, baik
kepada Allah wa Rasuulihi saw., kepada orang tua dan keluarga, kepada umat masyarakat serta
kepada makhluk pada umumnya. Sangat membutuhkan sekali maghfirah (ampunan) dan taufiq
hidayah Allah swt., syafaat dan bimbingan Rasulullah saw., serta barakah, karamah, nadhrah
dan doa restu Ghautsu hadzaz Zaman wa awaanihi wa saairi auliyaa ahbaabillahi ra.
5. Seluruh pengamalan kita haturkan sebagai hadiah penghormatan kepada junjungan kita
kanjeng nabi besar Muhammad saw., kepada Ghautsu Hadzaz zaman dst., dan lain-lain jika
dikehendaki, (cukup dalam batin).
( x 7 ) !
( x 7 ) !
( X 100 ) .
ALLAAHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD. YAA WAAJIDU YAA JAWAAD. SHALLI
WASALLIM WABAARIK ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIW WAALAA AALI
SAYYIDINAA MUHAMMAD. FII KULLI LAMHATIW WANAFASIN BIADADIM
BIADADI MALUUMAATILLAAHI WAFUYUUDHAATIHI WA AMDAADIH. ( 100 X )
Yaa Allah, Tuhan Maha Esa, yaa Tuhan Maha Satu, yaa Tuhan Maha Menemukan, yaa Tuhan
Maha Pelimpah, limpahkanlah shalawat salam barokah atas junjungan kami kanjeng nabi
Muhammad dan atas keluarga kanjeng nabi Muhammad pada setiap kedipnya mata dan naik
turunnya nafas sebanyak bilangan segala yng Allah maha mengetahui dan sebanyak kelimpahan
pemberian dan kelestarian pemeliharaan Allah.
( X 7 ) .
Yaa Allah, sebagaimana keahlian ada pada-Mu, limpahkanlah shalawat salam barakah atas
junjungan kami, pemimpin kami, pemberi syafaat kami, kecintaan kami dan buah jantung hati
kami, kanjeng nabi Muhammad Saw. yang sepadan dengan keahlian beliau, kami bermohon
kepada-Mu yaa Allah dengan hak kemulyaan beliau, tenggelamkanlah kami dalam pusar dasar
samudera keesaan-Mu sedemikian rupa, sehingga tiada kami melihat, tiada kami mendengar,
tiada kami menemukan, taiada kami merasa, tiada kami bergerak dan taiada kami berdiam
melainkan senantiasa merasa dalam samudera tauhid-Mu dan kami bermohon kepada-Mu ya
Allah, limpahkanlah kami ampunan-Mu yang sempurna yaa Allah, nikmat karunia-Mu yang
sempurna yaa Allah, sadar marifat kepada-Mu yang sempurna yaa Allah, cinta kepada-Mu dan
kecintaan-Mu yang sempurna yaa Allah, ridha kepada-Mu serta memperoleh ridha-Mu yang
sempurna yaa Allah. Dan sekali lagi yaa Allah, limpahkanlah shalawat salam barakah atas
beliau kanjeng nabi dan atas keluarga serta sahabat beliau sebanyak bilangan yang diliputi oleh
ilmu-Mu dan termuat dalam kitab-Mu, dengan rahmat-Mu yaa Tuhan maha pengasih lagi maha
penyayang dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
(3X)
(3X)
Duhai kanjeng nabi pemberi syafaat makhluk, kepangkuanmu shalawat salam kusanjungkan.
Duhai cahaya makhluk pembimbing manusia.
Duhai unsur dan jiwa makhluk, bimbing, bimbing dan didiklah diriku, sungguh aku manusia
yang dhalim selalu.
Tiada arti diriku tanpa engkau duhai pemimpin kami, jika engkau hindari aku, akibat
keterlaluan berlarut-larutku, pastilah, pasti aku akan hancur binasa.
( X 7 )
YAA SAYYIDII YAA RASUULALLAH ( 7 X )
(3X)
(3X)
Duhai Ghautsu (Penolong) Zaman, kepangkuanmu salam Allah kuhaturkan, bimbing dan
didiklah diriku dengan idzin Allah.
Dan arahkan pancaran sinar nadhrahmu kepadaku duhai pemimpin kami, dengan (sinar)
radiasi batin yang mewusulkan aku sadarr kehadirat maha luhur Tuhanku.
(3X)
Duhai kanjeng nabi pemberi syafaat makhluk, duhai kanjeng nabi kekasih Allah,
kepangkuanmu shalawat salam Allah kusanjungkan.
Jalanku buntu, usahaku tak menentu, cepat, cepat, cepat raihlah tanganku duhai pemimpin
kami, tolonglah diriku dan dan seluruh umat ini.
(X7)
(3X)
(3X)
Yaa Tuhan kami yaa Allah, limpahkanlah shalawat dan salam atas kanjeng nabi Muhammad
pemberi syafaat umat dan atas keluarga beliau
dan jadikanlah umat manusia cepat-cepat lari, lari kembali mengabdikan diri dan sadar kepada
Tuhan semesta alam.
Yaa Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, permudah segala urusan kami, bukakanlah hati
dan jalan kami, dan berilah petunjuk kepada kami, pererat persaudaraan dan persatuan
diantara kami, yaa Tuhan kami.
( X 7 )
Yaa Allah, limpahkanlah barokah didalam segala makhluk yang engkau ciptakan dan didalam
negeri ini yaa Allah, dan didalam mujahadah ini yaa Allah.
ISTIGHRAAQ !
( Diam, tidak membaca apa-apa. Segenap perhatian lahir dan batin, fikiran dan perasaan
dipusatkan hanya kepada Allah. Tidak ada acara selain ALLAH ! )
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
. ( x 3 )
Yaa Allah dengan hak kebesaran-Mu, dan dengan kemulyaan serta keagungan kanjeng nabi
Muhammad saw. serta dengan barakahnya Ghautsu hadzaz Zaman (penolong pada zaman ini)
wa awanihi (dan para pembantunya) serta segenap para wali kekasih-Mu yaa Allah, yaa Allah,
yaa Allah, semoga Allah yang maha luhur meridhoi mereka.
( x 3 )
Sampaikanlah seruan kami ini kepada jamial alamin (seluruh alam) dan letakkanlah kesan
.yang merangsang (untuk berjuang) didalamnya
( x 3 )
Maka sesungguhnya Engkau maha Kuasa berbuat segala sesuatu dan maha Ahli memberi
ijabah.
( x 7 )
FAFIRRUU ILALLAAH ( 7 x )
( x 3 )
WAQULJAA-ALHAQQU WAZAHAQAL BAATIL INNAL BAATHILA KAANA
ZAHUUQAA ! ( 3 x )
Dan katakanlah (wahai Muhammad), apabila perkara yang haq (benar) telah datang maka
musnahlah perkara yang batal. Sesungguhnya perkara yang batal itu pasti musnah.
Keterangan :
2. Auraod / Bilangan mujahadah yang lain (selain bilangan 40 hari) silakan lihat buku
bimbingan praktis mujahadah.
4. Jika ingin penjelasan lebih lanjut silakan hubungi YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH
DAN PONDOK PESANTREN KEDUNGLO Jl. KH. Wachid Hasyim, Bandar Lor, Kediri, Jawa
Timur Kode Pos 64114 Telp. (0354) 771018 Fax. (0354) 774511