Anda di halaman 1dari 11

Generator Chlorine Dioxide sebagai alternative

Pengganti Gas Chlor


Di Pengolahan Air penggunaan Chlorine/Kaporit/ sodium Hypo sangat penting sebagai Proses
Oksidasi maupun proses disinfectan.
Didalam proses pemilihan penggunaan proses disinfectan dan oksidasi mempunyai persyaratan
dan parameter tertentu.

Persyaratan yang diinginkan pada proses disinfektan antara lain sebagai berikut ;
• Dapat mengontrol dan membunuh mikroorganisme
• Mudah dan aman dalam pengoperasian
• Effisiensi dalam penggunaan kimia
• Tidak terjadi formasi atau produk bawaan yang tidak diinginkan
• Sistem/ cara distujui dan diperbolehkan oleh pihak berwenang yan terkait.

Adapun Parameter proses disinfektan yaitu :


▪ Konsentrasi
▪ Waktu kontak
▪ Efek yang lama ( residu )
▪ Batasan temperatur dan pH
Beberapa contoh disinfektan yang dipergunakan didalam
pengolahan air antara lain sebagai berikut :
a. Gas Chlor
b. Kaporit/ Sodium Hypochlorite
c. Salt Chlorinator
d. Ozone Generator
e. Ultra Violet Light
f. Chlorine Dioxide

Di Instalasi Pengolahan Air Bersih saat ini Gas Chlor yang banyak dipergunakan dalam proses disinfection
dan Oxidasi. Padahal Gas Chlor mempunyai beberapa permasalahan dalam penggunaannya, yaitu antara lain
sebagai berikut :
• Gas Chlor sangat berbahaya dan dibutuhkan kehati-hatian dalam pemindahannya karena gas tersebut
mudah bocor dan meledak.
• Kekuatan disinfektan Gas chlorine terpengaruh terhadap nilai pH
• Efek disinfektan Gas Chlor/ Chlorine tidak bertahan lama karena mudah menguap akibat pengaruh
suhu udara.
• Gas Chlor bereaksi dengan phenol menjadi Chlorophenols sehingga menimbulkan bau farmasi yang
menyengat
• Gas Chlor/ Chlorine bereaksi dengan Hydrocarbon menjadi Trihaloemethane ( THMs )
• Penggunaan gas chlor/chlorine bereaksi dengan Ammonia dan Ammonium
Generator Chlorine Dioxide ProMinent - Germany

Dalam proses pengolahan air kita sudah terbiasa menggunakan Chlorine (Cl) sebagai
desinfectan dan oksidasi. Disamping Chlorine (Cl2) (Chlorine gas, Sodium Hypochloride, dll )
ada bahan kimia lain yang bernama Chlorine Dioxide (CLO2) yang dapat digunakan dalam
proses pengolahan air.
Chlorine dan Chlorine Dioxide adalah bahan kimia yang sama – sama berbentuk gas
mempunyai sifat sebagai oksidator dan desinfectan. Chlorine biasanya dibuat dalam suatu
pabrik / industri kemudian disimpan dalam suatu tabung dan didistribusikan ke konsumen dan
siap untuk digunakan.
Untuk Chlorine Dioxide hal ini tidak dapat dilakukan, Chlorine Dioxide mempunyai sifat yang
Reaktif oleh karenanya gas tersebut menjadi tidak stabil, tidak bisa disimpan untuk waktu yang
lama atau dikirim kesuatu tempat, oleh karena itu Chlorine Dioxide harus dibuat pada tempat di
mana Chlorine Dioxide tersebut akan digunakan dan untuk mendpatkan gas chlorine dioxide
tersebut memerlukan suatu alat yang dapat memproduksi Chlorine Dioxide yaitu Generator
Chlorine Dioxide atau sering disebut Bellozon.
Chlorine Dioxide
• Chlorine dioxide ( ClO2 ) dihasilkan dari proses kimia antara Hydrochloric
Acid ( HCl ) dengan Sodium Chlorite ( NaClO2 ) dengan reaksi kimia
sebagai berikut :

Ada 2 Type Model generator Chlorine Dioxide yaitu :


1. Menggunakan Kimia yang sudah diencerkan ( diluted chemical )
- 7.5 % Sodium Chlorite dan 9 % Hydrochloric Acid, yaitu Bellozon type CDVb
2. Menggunakan Kimia Pekat ( concentrate chemical )
- 25 % Sodium Chlorite dan 30 – 33 % Hydrocloric Acid, yaitu Bellozon type CDKc
Karakter Chlorine Dioxide ( ClO2 )
• Yellow-green gas
• Tidak stabil, tidak bisa disimpan
• Desinfektan yang kuat dalam kisaran pH yang luas
• Air tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
• Dapat mengoksidasi senyawa Besi dan Mangan
• Desinfektan terhadap Spora, Virus dan Alga
• Tidak bereaksi terhadap phenol
• Tidak ada pembentukan karsinogenik oleh-produk (THMs)
• Tidak ada reaksi dengan Amonium / Amino-senyawa
• Efek Residu yang Tahan lama
• Menjaga jaringan pipa agar tidak terjadi biofilm
• Metode yang disetujui FDA di USA & Eropa
Perbandingan ClO2 dgn Chlorine
NO CHLORINE DIOXIDE CHLORINE/SODIUM HYPO
1. Kekuatan disinfektan chlorine dioxide tidak Terpengaruh terhadap nilai pH, jika nilai pH diatas
terpengaruh dengan kenaikan PH, efective di PH 7.8 Disinfectan Chlorine tidak akan effektif
Tinggi ( efektif pada pH 6 – 10 )
2. Chlorine dioxide sangat stabil karena mempunyai Beberapa saat akan hilang karena mudah menguap
residu yang lama yaitu 48 jam didalam pipa akibat pengaruh suhu udara.
3. Dosis Chlorine Dioxide relatif kecil ( 0.1 – 0.3 ppm ) Dosis Chlorine/Sodium Hypo lebih besar daripada
Chlorine Dioxide
4. Chlorine Dioxide Tidak bereaksi dengan Ammonia Bereaksi dengan Ammonia
5. Penggunaan Chlorine dioxide ramah terhadap Tidak ramah terhadap lingkungan karena baunya
lingkungan karena tidak menimbulkan bau yang yang menyengat. Chlorine bereaksi dengan phenol
menyengat sehinga suasana kerja akan lebih aman menjadi Chlorophenols
dan nyaman.Chlorine Dioxide tidak bereaksi dengan
Phenol
6. Chlorine Dioxide tidak mempunyai efect Chlorine bereaksi dengan Hydrocarbon menjadi
Trihaloemethane ( THMs ) Trihaloemethane ( THMs )
7. Chlorine dioxide dapat me-reduksi biofilm didalam Chlorine/Sodium Hypo tidak dapat me-reduksi
pipa dan tanki biofilm didalam pipa dan tanki
8. Penggunaan Chlorine Dioxide sudah mendapatkan
Rekomendasi dari dunia yaitu U.S. Environmental
Protection Agency ( EPA ) dan dari U.S. Food And
Drug Agruculture Assosiation ( FDA ), sebuah badan
resmi untuk safety bidang Makanan dan Minuman di
USA.
Long-Lasting Effect of ClO2
ppm

0,5

0,45

0,4

0,35

0,3

0,25

0,2

0,15

0,1

0,05

0
2hour 1 day 3 day 7day 14 day 21 day

pH 6 pH 7 pH 8
Generator Chlorine Dioxide Type CDKc

Anda mungkin juga menyukai