Studi Kasus PT XYZ
Studi Kasus PT XYZ
XYZ
Indonesia merupakan Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia sebesar 250 juta jiwa.
Tetapi minat masyarakat untuk menyimpan uang di bank masih sangat sedikit. Menurut data statistik
perbankan Indonesia (SPI) yang dikeluarkan oleh Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan BI,
pemilik rekening di Indonesia hanya berkisar 34% dari total jumlah penduduk. Kondisi ini jauh
dibawah Negara Malaysia dan Singapura. Permasalahan terbesar adalah kemudahan mengakses
keuangan menjadi kendala masyarakat untuk memilih menyimpan uangnya di bank. Keadaan ini
memaksa sebagian besar masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi tanpa melibatkan
perbankan. Tabel 1 dibawah ini menggambarkan kegiatan usaha perbankan yang ada di Indonesia.
Pertumbuhan internet dengan total pengguna sebesar 132 Juta berkontribusi besar terhadap
perkembangan e-commerce di Indonesia. Pada tahun 2014 tercatat nilai bisnis industri e-commerce di
Indonesia mencapai USD 12 miliar. Transaksi e-commerce memerlukan lembaga keuangan seperti
bank atau organisasi lainya yang sesuai dengan regulasi. Sampai dengan saat ini lembaga tersebut
menyediakan alternatif transaksi untuk mendukung perkembangan e-commerce di Indonesia.
Perkembangan layanan sebagaimana tergambar pada tabel 2, 3, 4 dan 5 dibawah ini.
Page 1 of 6
Perkembangan tersebut memicu banyaknya perusahaan untuk menyediakan layanan jasa di bidang
keuangan, salah satunya PT. XYZ. PT. XYZ merupakan jasa pembayaran elektronis yang sudah
berdiri selama 15 tahun. Kegiatan bisnis PT. XYZ sebagai pengembang penggunaan sharing ATM
antara beberapa bank di Indonesia, penyedia jasa pembayaran online bagi operator telekomunikasi,
penyelenggara jasa kliring untuk transaksi ritel, pengembang sistem layanan yang memungkinkan
nasabah dapat melakukan transfer beda bank melalui ATM secara real time. Visi PT. XYZ adalah
“Penyedia layanan transaksi elektronik teraman dan utama” dan misinya “Melayani transaksi
elektronik yang mengedepankan keamanan dan kenyamanan”. Struktur organisasi PT. XYZ
sebagaimana gambar 1 di bawah ini:
Proyeksi bisnis diatas bukanlah perkara mudah, mengingat semakin banyaknya bermunculan
kompetitor yang sampai pada tahun 2017 tercatat ada 150 perusahaan sejenis dan telah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia ataupun OJK. Bahkan, salah satu perusahaan pesaing merupakan anak dari
perusahaan BUMN. Dikarenakan hal tersebut, keuntungan yang diperoleh PT. XYZ pada tahun 2016
menurun 25% dari tahun 2015. Sementara biaya operasional meningkat lebih dari 10% di tahun 2016.
Selain itu perbandingan karyawan yang mengundurkan diri untuk pindah ke bisnis lain ataupun
kompetitor semakin memprihatinkan. Beberapa karyawan yang berada di posisi core business
perusahaan lebih memilih untuk berkarya pada perusahaan kompetitor. Sementara proses regenarasi
knowledge masih bermasalah.
Page 2 of 6
Investasi IT PT. XYZ pada tahun 2016 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu mencapai 200 Milyar
rupiah. Sementara PT. XYZ sama sekali belum memiliki perencanaan strategis SI/TI. Berdasarkan
struktur organisasi, fungsi SI/TI berada di dalam Mgr. IT di bawah Head of Finance & Account (lihat
gambar 1). Di dalam rapat pimpinan untuk membahas isu-isu penting bagi perusahaan yang
menentukan arah strategis perusahaan, permasalahan SI/TI tidak dijelaskan dengan baik oleh Head of
Finance & account yang tidak begitu paham tentang IT. Ini menyebabkan banyak permasalahan
perusahaan yang tidak diselesaikan dengan SI/TI.
Meski sudah ada beberapa sistem Informasi yang dibangun oleh PT. XYZ untuk mendukung proses
bisnis, namun kondisi SI tersebut masih silo system (lihat tabel 7). SI tersebut didukung oleh
perangkat keras (lihat tabel 8) dan 3 (tiga) infrastruktur data center (lihat tabel 9). Lokasi data center
terletak di Jakarta, Tangerang dan Cikarang. Ketiga Data Center ini belum memiliki Data Center
Recovery.
Perangkat server pun dibangun sejak tahun 2005, sehingga sudah banyak perangkat keras yang
tersendat pengoperasiannya. Untuk masalah akses jaringan, PT. XYZ sudah bekerjasama dan
memiliki hubungan yang sangat baik dengan dua operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia
(lihat tabel 10) dan sudah membeli kapasitas jaringan yang besar dengan kontrak yang panjang hingga
tahun 2020.
Catatan: Kalau narasi di atas kurang lengkap, anda dipersilahkan melengkapinya dengan
membangun argumen dan asumsi yang beralasan. Perhatikan: Suatu pertanyaan bisa terkait dengan
pertanyaan lain. Oleh karena itu, jaga konsistensi Anda menjawab.
Page 3 of 6
DAFTAR SUMBER DAYA SI/TI PT. XYZ
Tabel 6. Anggaran PT. XYZ per tahun
No. Anggaran Tahun 2015 Tahun 2016
1. Belanja Pegawai RP. 10 Milyar/tahun 10 Milyar/tahun
2. Investasi IS/IT Rp. 100 Milyar/tahun 200 Milyar/tahun
3. Operasional Rp. 9 Milyar/tahun 10 Milyar/tahun
4. Promosi Rp. 1.5 Milyar/tahun 500 Juta/tahun
5. Lain-lain Rp. 500 Juta/tahun 500 Juta/tahun
Page 4 of 6
Tabel 9. Daftar Data Center PT. XYZ
Lisensi Space Space
Memory Hardisk Hardisk
No Tipe Server OS Processor
(GB) (Capacity) (Used)
(GB) (GB
Data Center I (Jakarta)
1 Expired Intel ® Xeon 1 TB 4,1 GB
DELL PE Windows Server 2003 1 x 70
2019 ™ CPU 2.80
2850 Standard Edition SP2 GB
GHz
2 Expired Intel ® 2 TB 10 GB
DELL Windows Server 2000
2018 Pentium ® 4 40 GB
Optiplex 170L 5.00.2195 SP4
CPU 2.8 GHz
3 Expired Intel ® Xeon 1,2 TB 500 GB
DELL PE Windows Server 2003 2 x 70
2019 ™ CPU 2.40
4600 Standard Edition GB
GHz
4 Windows XP Expired Intel ® 1,2 TB 500 GB
DELL
Professional Version 2018 Pentium ® 4 40 GB
Optiplex 160L
2002 SP3 CPU 2.8 GHz
5 Expired Intel ® 1,2 TB 100 GB
DELL PE Windows Server 2003
2019 Pentium III 17 GB
2400 Standard Edition SP2
731 MHz
6 Expired Intel ® Xeon 127 GB 102 GB
Windows Server 2003
DELL SC1420 2018 ™ CPU 3.00 70 GB
Standard Edition SP1
GHz
Data Center II (Tangerang)
1 Expired 2 GB ( 2 x 1 100 TB 90 GB
DELL SC Windows Server 2003
Standard Edition SP2 2018 GB PC 3200 140 GB
1420
200 MHz)
2 Expired 512 MB (2 x 100 GB 80 GB
Windows XP
DELL 2018 256 MB PC
Professional Version
2700 166
40 GB
Optiplex 160L
2002 SP2
MHz)
3 Windows XP Expired 1 GB (1 x 1 100 GB 90 GB
DELL
Professional Version 2018 GB PC 3200 40 GB
Optiplex 170L
2002 SP2 200 MHz)
Data Center III (Cikarang)
1 Windows XP Expired Intel ® 1,2 TB 500 GB
DELL
Professional Version 2018 Pentium ® 4 40 GB
Optiplex 160L
2002 SP3 CPU 2.8 GHz
2 Expired 512 MB (2 x 100 GB 80 GB
Windows XP
DELL 2018 256 MB PC
Professional Version
2700 166
40 GB
Optiplex 160L
2002 SP2
MHz)
3 Expired Intel ® 2 TB 10 GB
DELL Windows Server 2000
2018 Pentium ® 4 40 GB
Optiplex 170L 5.00.2195 SP4
CPU 2.8 GHz
Page 5 of 6
Pertanyaan (Jawab pertanyaan berdasarkan studi kasus PT. XYZ di atas):
Page 6 of 6