Anda di halaman 1dari 67

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.01.07/MENKES/796/2019
TENTANG
PEDOMAN ALGORITME KEGAWATDARURATAN MEDIK
NATIONAL COMMAND CENTER (NCC) DAN
PUBLIC SAFETY CENTER (PSC) 119

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan dan akses


pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat
melalui Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT) yang diselenggarakan Pusat Komando Nasional
(National Command Center) dan Public Safety Center
(PSC) 119 dibutuhkan pedoman dalam memberikan
pelayanan gawat darurat secara cepat, tepat, dan
cermat;
b. bahwa sistem komunikasi pada kejadian gawat darurat
sangat menentukan keberhasilan penanganan pasien
gawat darurat prafasilitas pelayanan kesehatan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang
Pedoman Algoritme Kegawatdaruratan Medik National
Command Center (NCC) dan Public Safety Center (PSC)
119;
-2-

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 nomor 229, Tambahan
Lemabran Negara Republik Indonesia Nomor 5942);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012
tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 122);
-3-

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015


tentang Organisasi dan Tata Kerja (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun
2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 945);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016
tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
Terpadu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 802);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018
tentang Pelayanan Kegawatdaruratan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1799):

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG


PEDOMAN ALGORITME KEGAWATDARURATAN MEDIK
NATIONAL COMMAND CENTER (NCC) DAN PUBLIC
SAFETY CENTER (PSC) 119.

KESATU : Mengesahkan Pedoman Algoritme Kegawatdaruratan


Medik National Command Center (NCC) dan Public Safety
Center (PSC) 119 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.
KEDUA : Pedoman Algoritme Kegawatdaruratan Medik National
Command Center (NCC) dan Public Safety Center (PSC)
119 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU yang
selanjutnya disebut Algoritme Kegawatdaruratan,
digunakan bagi Operator Call Center.
-4-

KETIGA : Kepatuhan terhadap Algoritme Kegawatdaruratan Bagi


Operator Pusat Panggilan sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEDUA bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan dengan upaya terbaik.
KEEMPAT : Penyesuaian terhadap Algotritme Kegawatdaruratan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA dapat
dilakukan oleh operator call center hanya berdasarkan
keadaan tertentu yang memaksa untuk kepentingan
pasien.
KELIMA : Menteri Kesehatan, gubernur, dan bupati/walikota
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelayanan kegawatdaruratan prafasilitas pelayanan
kesehatan dengan menggunakan algoritme
Kegawatdaruratan.
KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2019

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TERAWAN AGUS PUTRANTO


-5-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/796/2019
TENTANG
PEDOMAN ALGORITME
KEGAWATDARURATAN MEDIK
NATIONAL COMMAND CENTER (NCC)
DAN PUBLIC SAFETY CENTER (PSC)
119

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas bagi masyarakat merupakan target yang harus dicapai.
Salah satu penguatan akses pelayanan kesehatan adalah dengan
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) yang
bertujuan memberikan pertolongan pertama pada kasus
kegawatdaruratan di bidang kesehatan. SPGDT berpedoman pada
respon cepat yang menekankan time saving is life and limb saving,
yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat, tenaga kesehatan,
pelayanan ambulans gawat darurat dan sistem komunikasi.
SPGDT mulai dikenal sejak Deklarasi Makassar tahun 2000 yang
bersamaan dengan puncak acara Hari Kesehatan Nasional ke-36,
dimana salah satu poin yang terdapat di dalam Deklarasi Makasar
tersebut adalah memasyarakatkan SPGDT sehari-hari dan bencana
secara efektif dan efisien. Tujuan utama dari pencanangan Deklarasi
Makasar tersebut adalah terciptanya Safe Community yang
berarti masyarakat yang sehat, aman dan sejahtera, melalui
terselenggaranya pelayanan kesehatan Pra Rumah Sakit, Intra Rumah
Sakit dan Antar Rumah Sakit (Rujukan).
Di Indonesia SPGDT (Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu)
atau yang di negara lain disebut EMS (Emergency Medical Services)
belum menunjukkan hasil maksimal, sehingga banyak dikeluhkan
oleh masyarakat ketika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan.
-6-

Meskipun di negara kita hampir di setiap kota terdapat Instalasi Gawat


Darurat (IGD) dari semua tipe rumah sakit baik pemerintah maupun
swasta, pelayanan ambulans berbagai jenis dan berbagai fasilitas
kesehatan lainnya, namun keterpaduan dalam melayani penderita
gawat darurat belum sistematis, kurangnya komunikasi baik antar
fasilitas kesehatan dan antar tenaga kesehatan sendiri apalagi dengan
masyarakat pengguna, sehingga terkesan berjalan sendiri-sendiri.
Dalam rangka mencapai pelayanan yang bermutu diperlukan
peningkatan kualitas sumber daya manusia (tenaga medis),
peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, tanpa meninggalkan
prinsip pelayanan yang terjangkau biayanya bagi masyarakat. SPGDT
merupakan suatu mekanisme pelayanan korban/pasien gawat darurat
yang terintegrasi dan berbasis panggilan yang menggunakan kode
akses telekomunikasi 119 untuk pelayanan kegawatdaruratan di di
bidang kesehatan. Dengan menelepon ke nomor 119 masyarakat bisa
mendapatkan berbagai bantuan kesehatan dan informasi yang
dibutuhkan masyarakat.
Panduan dasar layanan ini dibuat sebagai acuan layanan bagi
petugas operator pusat panggilan di NCC 119 dan PSC 119 sehingga
setiap layanan kegawatdaruratan yang diberikan garis besarnya sama
pada setiap pusat layanan panggilan (call center). Dengan adanya
prosedur dasar layanan ini, diharapkan pemimpin layanan maupun
pengelola layanan (supervisor, petugas, IT, quality assurance) dapat
mengerti dan memiliki satu pedoman kerja dengan bertitik berat
kepada satu sistem yang sama, yaitu sistem penanggulangan gawat
darurat terpadu/ SPGDT.

B. Tujuan
Tersusunnya pedoman algoritme kegawatdaruratan medik untuk
operator National Commad Center 119 dan Public Safety Center 119.

C Sasaran
1. National Command Center 119
2. Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
3. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota
4. PSC 119
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
-7-

BAB II
CALL CENTER 119

Call Center 119 memberikan respon cepat terhadap pelayanan


kesehatan khususnya pelayanan kegawatdaruratan. Call Center 119
dioperasikan oleh sejumlah operator yang dilengkapi dengan seperangkat
komputer yang terhubung ke jaringan telekomunikasi.
A. Manfaat call center 119 :
1. Memberikan akses panggilan cepat bagi masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan, baik
kegawatdaruratan sehari-hari maupun kegawatdaruratan
bencana, yang difasilitasi dengan pelayanan ambulans.
2. Membantu penanganan kegawatdaruratan lain selain
kegawatdaruratan kesehatan dengan koordinasi kepada
stakeholder terkait.
3. Membantu memberikan informasi kesehatan di luar
kegawatdaruratan kesehatan.
B. Kemampuan Operator Call Center 119
Seorang operator Call Center 119 merupakan tenaga kesehatan
yang harus memiliki kemampuan merespon dengan baik setiap
pertanyaan, keluhan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan, terutama kegawatdaruratan. Persyaratan kemampuan
operator call center 119:
1. Pengetahuan
Tugas operator adalah memberikan informasi berkualitas kepada
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Agar
pelayanan pusat panggilan berkualitas, seorang operator harus
memiliki pengetahuan mengenai kesehatan, seluk beluk layanan
kegawadaruratan, ambulans, dan sistem rujukan.
2. Ramah
Operator pusat panggilan merupakan garis depan pelayanan
panggilan kegawatdaruratan 119. Oleh karena itu petugas
operator harus dipastikan ramah dan hangat kepada penelepon,
serta dapat secara konsisten mempertahankan sikap positifnya
tersebut.
-8-

3. Terorganisir dan efisien


Operator pusat panggilan harus bekerja terorganisir, dapat
menjalankan beberapa tugas di waktu yang sama, seperti
menghubungi ambulans sambil memperhatikan kebutuhan
masyarakat yang menelepon. Seorang operator bekerja dengan
cepat tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan mereka. Dengan
bekerja terorganisir, operator akan membantu mengurangi
kesalahan selama proses kerja, memastikan bahwa layanan
panggilan dapat efisien dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan efektif.
4. Tetap tenang dalam situasi apapun
Seorang operator pusat panggilan harus dapat tetap tenang, meski
dalam tekanan sekalipun (saat masyarakat penelepon mengalami
kesulitan dan kepanikan ketika menghadapi peristiwa gawat
darurat).
5. Memiliki keterampilan berkomunikasi yang efektif
Tugas operator pusat panggilan 119 adalah berkomunikasi dengan
masyarakat, sehingga harus memiliki keterampilan komunikasi
yang baik. Komunikasi di sini tidak hanya berarti berbicara,
namun komunikasi yang efektif juga harus mampu mencerna
informasi dan menyampaikan solusi dengan cepat dan efektif.
-9-

BAB III
PETUNJUK PENGGUNAAN
ALGORITME KEGAWATDARURATAN MEDIK 119

Algoritme kegawatdaruratan medik merupakan pedoman untuk


melakukan identifikasi, pemilahan prioritas, tata laksana atau tindak lanjut
dari kasus-kasus yang masuk ke layanan pusat panggilan NCC dan PSC
119. Algoritme bantuan medis ini berbentuk kartu tumpuk dengan
penomoran dan pewarnaan yang berbeda pada setiap kasus yang terbagi
menjadi beberapa kategori. Setiap jawaban dari keluhan utama harus
dipastikan karena menentukan penatalaksanaan selanjutnya bagi
keselamatan pasien. Jika keluhan utama, status kesadaran dan pernafasan
tidak pasti maka langsung menggunakan penilaian kegawatdaruratan.
Operator tidak memberikan arahan kepada pelapor sebelum jawaban
pertanyaan-pertanyaan kunci diketahui.
Setelah menerima panggilan kegawatdaruratan dari masyarakat
melalui call center 119, operator melakukan beberapa langkah kegiatan:
1. Mengajukan pertanyaan umum.
2. Mengidentifikasi apakah terjadi ancaman kehidupan.
Apabila terjadi ancaman kehidupan, operator melakukan penilaian
kegawatdaruratan dan memberikan instruksi pertolongan hidup dasar
kepada penelepon bila diperlukan.
3. Apabila tidak ada ancaman kehidupan, operator melanjutkan
komunikasi dengan mengajukan pertanyaan khusus untuk
mengkategorikan kasus.
4. Mengidentifikasi kondisi korban/pasien melalui algoritme dengan cara
memandu tindakan pertolongan yang perlu dilakukan oleh
penelepon/penolong sebelum bantuan ambulans datang dan
melakukan penilaian jenis pelayanan ambulans yang diperlukan, yaitu
dengan memberikan label merah untuk pengiriman ambulans gawat
darurat dan label kuning untuk pengiriman ambulans transport, serta
menghubungi tim pelayanan ambulans bila diperlukan dan memantau
pelayanan ambulans sampai ke lokasi kejadian dan/atau merujuk
korban/pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan.
- 10 -

A. Mengajukan Pertanyaan Umum


Pertanyaan umum merupakan pertanyaan yang wajib ditanyakan
oleh operator kepada setiap penelepon. Yang dimaksud pertanyaan
umum tersebut antara lain :
1. Dengan siapa kami berbicara ?
2. Di mana lokasi kejadian ? (alamat)
3. Ceritakan apa yang sedang / telah terjadi?
4. Berapakah jumlah korban?
( 1 / 2 / .. / beberapa / banyak)
5. Apakah anda berada di dekat dengan korban? Berapa nomor
telepon saudara atau nomor telpon lain yang bisa dihubungi?
(lihat Lampiran Daftar Kasus)
6. Berapa umur dan apa jenis kelamin pasien/korban?
(untuk umur dapat juga menggunakan kelompok umur seperti
bayi, anak2, remaja, dewasa dan orang tua)
7. Apakah korban / penderita sadar?
Ya / Tidak
8. Apakah korban / penderita bernafas?
Ya / Tidak
- 11 -

B. Mengidentifikasi Apakah Terjadi Ancaman Kehidupan


Apabila dari jawaban penelepon ditemukan adanya tanda-tanda
yang mengarah ke kasus kegawatdaruratan, maka perlu dilakukan
penilaian kegawatdaruratan sebagai berikut :

Segera amankan lokasi kejadian.


Cek ada tidaknya Pastikan lokasi kejadian aman
potensi bahaya di untuk korban maupun penolong
sekitar korban
Jika ada

Jika tidak ada

Cek kesadaran/respon korban


Jika Jika
(dengan metode AVPU) :
Jawaban- penolong
Alert (A) : korban sadar nya Cek ada tahu/
Jika Dapat
sepenuhnya, dapat menjawab tidak / bersedia
tidaknya diulang
unrespon- tidak melakukan
secara spontan nadi sampai
sive (U) ada , segera
Verbal (V) : korban timbul
di leher lakukan
denyut
bereaksi/merespon jika (dengan resusitasi
nadi atau
dipanggil atau ditepuk (CPR) 30
perabaan) sampai
kali
bahunya secara ringan bantuan
selama 10 kompresi
datang
Pain (P) : korban merespon detik dan 2 kali
jika diberi rangsang nyeri napas
buatan
(misal menekan pangkal
kuku/mencubit atau menekan
bagian tengah dada atau atas
mata) Jika ada

Jika
Cek ada Jika penolong Dapat
Jika salah satu tidaknya tidak tahu/ diulang
jawaban ya pernafasan ada/ bersedia sampai
(dengan napas melakukan, korban
melihat terse- segera bernapas
Korban sadar pergerakan ngal berikan spontan.
dada, napas Observasi
mendengar buatan (10- denyut
suara 12 napas tiap 2
pernapasan) buatan tiap menit
menit )
Observasi sampai tim medis
datang.
(Cek kesadaran dan Jika napas normal
pernapasan tiap 2 menit)
- 12 -

Gambar 1 . Penilaian Kegawatdaruratan


Penjelasan Gambar 1 :
Mengacu kepada Pedoman American Heart Association (AHA) Tahun
2015 maka dalam penanganan kegawatdaruratan, yakni terutama
dalam tata laksana pemberian Bantuan Hidup Dasar, menggunakan
prinsip :
D (Dangerous/Bahaya) – R (Response/respon) – C
(Circulation/sirkulasi)- A (airway/jalan napas) – B
(Breathing/pernapasan).

1. D (Dangerous/Bahaya)
Dalam melakukan pertolongan pada kondisi gawat darurat,
penolong terlebih dahulu harus memastikan keselamatan dirinya
sendiri, baik dari bahaya yang disebabkan karena lingkungan,
maupun karena bahaya yang disebabkan karena pemberian
pertolongan. Poin-poin penting dalam perlindungan diri penolong:
a. Pastikan kondisi tempat memberi pertolongan aman bagi
penolong dan pasien. Perlu diperhatikan segala yang
berpotensi menimbulkan bahaya bagi penolong maupun
korban, seperti lalu lintas kendaraan, jalur listrik, asap,
cuaca ekstrim atau emosi berlebihan dari orang awam
sekitar.
b. Beritahukan kepada orang di sekitar bahwa penolong
bermaksud memberi pertolongan kepada korban.
c. Minimalisir kontak langsung dengan pasien.
Dalam memberikan napas bantuan sedapat mungkin
menggunakan media perantara seperti sapu tangan atau kain
lainnya untuk melindungi penolong dari penyakit yang
mungkin dapat ditularkan oleh korban. Bila perlu dan
tersedia, penolong dapat menggunakan Alat Perlindungan Diri
(APD) yang sesuai.
d. Selalu perhatikan kesehatan diri penolong, karena pemberian
pertolongan pertama adalah tindakan yang memerlukan
banyak energi. Jika dilakukan dengan kondisi tidak fit, justru
akan membahayakan penolong sendiri.
- 13 -

2. R (Response/respon atau tingkat kesadaran)


Setelah memastikan bahwa keadaan aman untuk memberikan
pertolongan, maka perlu dilakukan penilaian respon/tingkat
kesadaran korban dengan metode AVPU (Alert, Verbal, Pain,
Unresponsive).
a. A (Alert/awas) : korban dalam kondisi sadar penuh, dapat
menjawab pertanyaan secara spontan.
b. V (Verbal/suara) : korban merespon terhadap rangsang suara
yang dberikan penolong.
c. P (Pain/nyeri) : korban merespon terhadap rangsang nyeri
yang diberikan oleh penolong. Rangsang nyeri dapat diberikan
melalui penekanan keras di pangkal kuku atau penekanan
dengan menggunakan sendi jari tangan yang dikepalkan pada
tulang sternum/tulang dada. Pastikan bahwa sebelum
melakukan tindakan ini tidak ada tanda cedera di daerah
tersebut.
d. U (Unresponsive/tidak respon) : korban tidak merespon
terhadap semua rangsangan yang diberikan pada tahapan di
atas.
3. C (Circulation/sirkulasi)
Apabila dari hasil pengamatan dan pemeriksaan penolong,
diketahui bahwa korban dalam keadaan tidak sadar maka segera
laukan pengecekan nadi korban (neonatus dan bayi pada nadi
brakialis; anak, dewasa dan ibu hamil pada nadi karotis). Jika
lebih dari 10 detik nadi sulit dideteksi maka segera lakukan
kompresi dada. Kompresi pada:
a. Neonatus
1) Pastikan korban pada posisi supinasi.
2) Kompresi dada dilakukan dengan cepat dan dalam,
kecepatan adekuat setidaknya 100 x/ menit.
3) Setiap siklus terdiri dari 3 kali kompresi dan 2 kali
ventilasi (3 : 2).
4) Setiap 10 detik dievaluasi nadi brakialisnya.
b. Bayi
1) Pastikan korban pada posisi supinasi.
- 14 -

2) Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya di antara


puting susu menggunakan teknik ibu jari atau dua jari.
3) Teknik Ibu Jari : melingkari dada bagian lateral dengan
kedua tangan serta menempatkan ibu jari pada tulang
dada dan jari-jari tangan.
4) Teknik Dua Jari : letakkan jari telunjuk diantara puting
susu lalu, letakkan jari tengah dan jari manis di
sampingnya. Gunakan jari tengah dan jari manis dari
satu tangan untuk menekan.
5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan
setidaknya 100-200 x/menit.
6) Kedalaman kompresi 1/3 anterior dan posterior tubuh (4
cm).
7) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 :
2) jika penolong hanya satu orang. Jika dua orang
penolong maka 15 kompresi dan 2 ventilasi (15 : 2).
8) Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
c. Anak
1) Pastikan korban pada posisi supinasi.
2) Lutut berada di sisi bahu korban.
3) Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada
kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada
korban.
4) Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya diantara
puting susu (midsternal) menggunakan satu tangan
(transverse karpal).
5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan
setidaknya 100 x/menit.
6) Kedalaman kompresi 1/3 anterior dan pasterior tubuh (5
cm).
7) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi (30 :
2) jika penolong hanya satu orang. Jika dua orang
penolong maka 15 kompresi dan 2 ventilasi (15 : 2).
8) Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
d. Dewasa
1) Pastikan korban pada posisi supinasi.
2) Lutut berada di sisi bahu korban.
- 15 -

3) Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada


kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada
korban.
4) Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas
prosesus simfoideus ke sisi kiri menggunakan dua
tangan, tangan pertama diatas tangan yang lain dengan
jari saling bertaut.
5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan
setidaknya 100-200 x/menit. Kedalam kompresi 2 inchi
atau 5 cm.
6) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi
(30 : 2) oleh satu atau dua penolong.
7) Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
e. Ibu Hamil
1) Pastikan korban pada posisi supinasi.
2) Lutut berada di sisi bahu korban.
3) Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada
kedua tangan dengan posisi lengan 90o terhadap dada
korban.
4) Kompresi dilakukan di sternum, tepatnya dua jari di atas
prosesus simfoideus ke sisi kiri menggunakan dua
tangan, tangan pertama diatas tangan yang lain dengan
jari saling bertaut.
5) Kompresi dilakukan dengan cepat dan dalam, kecepatan
setidaknya 100-120 x/menit. Kedalaman kompresi 2
inchi atau 5 cm.
6) Setiap siklus terdiri dari 30 kompresi dan 2 ventilasi
(30 : 2) oleh satu atau dua penolong.
7) Nadi dievaluasi setiap 2 menit.
- 16 -

Apabila di sekitar penolong terdapat AED (Automatic External


Defibrillation) atau alat kejut jantung portabel maka dilakukan instruksi
sebagai berikut :

1 : Instruksi Penggunaan Automated External Defibrilator (AED)


1. Jika umur 2. Singkir- 3. Letak- 4. Buka 5. Buka Pad yang
korban kan benda kan alat penutup terdapat dalam
kurang dari apapun AED di alat AED, paket AED, dan
1 tahun dari dada sebelah dan letakkan Pad
(Buka korban kiri nyalakan pada dada
instruksi korban pasien sesuai
RJP Bayi) yang tertera
dalam gambar.
(jika korbannya
anak -
anak, pastikan
menggunakan
Pad
khusus anak)
6. Pastikan 7. Ikuti
kabel Pad petunjuk
terhubung suara yang
dengan diberikan
mesin AED mesin AED
- 17 -

4. A (Airway/jalan napas)
a. Buka Jalan Napas
1) Kombinasi Head tilt dan chin lift.
Teknik ini dilakukan jika korban tidak mengalami cedera
servikal atau trauma kepala. Caranya adalah dengan
membaringkan korban terlentang pada permukaan yang
datar dan keras. Meletakkan telapak tangan pada dahi
pasien. Menekan dahi sedikit mengarah ke depan dengan
telapak tangan. Meletakkan ujung jari telunjuk dan jari
tengah dari tangan lainnya di bawah bagian ujung tulang
rahang pasien. Menengadahkan kepala dan
menahan/menekan dahi pasien secara bersamaan
sampai kepala pasien pada posisi ekstensi.
2) Jaw Trust
Teknik ini dilakukan jika korban dicurigai mengalami
cedera servikal ataupun trauma kepala. Caranya adalah
dengan membaringkan korban terlentang pada
permukaan yang datar dan keras. Mendorong ramus
vertikal mandibula kiri dan kanan ke depan sehingga
barisan gigi bawah berada di depan barisan gigi atas.
b. Cek Jalan Napas
Cek hembusan napas dan perkembangan dinding dada.
1) Jalan Napas Tersumbat
Miringkan pasien ke salah satu sisi. Keluarkan apa saja
objek yang terlihat dalam mulut. Ambil gigi/palsu yang
lepas. Tinggalkan gigi palsu yang utuh pada tempatnya
2) Jalan Napas Bersih
Pertahankan jalan napas terbuka dan cek adanya
pernapasan normal. Jika dalam beberapa menit
terdengar suara seperti gurgling, atau batuk dengan
pergerakan dada dan abdomen, perlakukan tetap seperti
tidak bernapas, karena pernapasan ini tidak efektif.
5. B (Breathing/pernapasan)
a. Pemberian nafas buatan
Kompresi dada tidak dihentikan untuk pemberian nafas
buatan. Nafas buatan diberikan dalam waktu satu detik
dengan volume sesuai tidal. Penolong menggunakan mouth
- 18 -

barrier untuk proteksi.


b. Lanjutkan 30 kompresi dan 2 siklus napas sampai 5 siklus
kemudian dievaluasi kembali nadi korban.
c. Jika tidak ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan
bantuan nafas dengan rasio 30 : 2. Jika ada nafas dan denyut
nadi teraba letakkan pasien pada posisi mantap (recovery
position)
d. Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan
nafas sebanyak 10- 12x/menit dan monitor nadi setiap 2
menit. Jika sudah terdapat pernafasan spontan dan adekuat
serta nadi teraba, jaga agar jalan nafas tetap terbuka.

Pertolongan kegawatdaruratan dihentikan apabila :


a. Denyut nadi leher (karotis) korban teraba dan korban dapat
bernapas spontan.
b. Bantuan tim medis datang.
c. Penolong kelelahan dan tidak ada orang lain yang
menggantikan.
d. Setelah 30 menit dilakukan resusitasi tetapi tidak ada tanda-
tanda kehidupan.
e. Korban dinyatakan meninggal.
- 19 -
- 20 -
- 21 -
- 22 -

C. Mengategorikan Kasus dengan Mengajukan Pertanyaan Khusus


Bila tidak ada ancaman kehidupan, operator melanjutkan
komunikasi dengan mengajukan pertanyaan khusus.
Pertanyaan khusus dibagi ke dalam 5 (lima) kategori yaitu :
1. Trauma/Cedera
2. Kondisi Kritis
3. Keluhan Medis
4. Nyeri
5. Lain-Lain
- 23 -

TRAUMA/ KONDISI KRITIS KELUHAN NYERI LAIN-LAIN


CEDERA MEDIS

T.1. Gigitan K.1. Henti jantung M.1. Alergi/ N.1. Nyeri L.1. Permintaan
binatang K.2. Tersedak sengatan kepala layanan
T.2. Penyeranga K.3. Tenggelam serangga N.2. Nyeri kesehatan
n/kekerasa K.4. Kesetrum/ M.2. Masalah dada L.2. Kecelakaan
n/ trauma pernafasan N.3. Nyeri bahan
pelecehan elektrik M.3. Terkait punggung berbahaya
seksual K.5. Kehamilan diabetes N.4. Nyeri L.3. Koordinasi
T.3. Perdarahan K.6. Persalinan M.4. Overdosis/ perut/ lintas
/ laserasi K.7. Kegawatan keracunan abdomen sektor
T.4. Luka bakar neonatal / tertelan (BNPB/
T.5. Cedera/ K.8. nifas M.5. Masalah BPBD,
gangguan K.9. Tidak sadar/ Psikiatri BASARNAS
mata pingsan M.6. Kejang /SAR,
T.6. Korban K.10. Inhalasi M.7. Stroke BNPT,
jatuh karbon M.8. Tanda jelas pemadam
T.7. Pajanan monoksida kematian kebakaran,
panas/ (CO) kepolisian,
dingin BPJS, PMI)
T.8. Penusukan
/ luka
tembak
T.9. Cedera/
trauma
T.10. Tabrakan
kendaraan
bermotor

Tabel 1. KATEGORI PERTANYAAN KHUSUS


Keterangan :
Kode Kategori Keluhan Utama :
T : Kategori Trauma
K : Kategori Kondisi Kritis
M : Kategori Keluhan Medis
N : Kategori Nyeri
L : Kategori Lain-Lain
- 24 -

D. Mengidentifikasi Kondisi Korban/Pasien Melalui Algoritme


Setelah melakukan pengategorian kasus sesuai keluhan utama
yang disampaikan penelepon, maka langkah selanjutnya operator
melakukan identifikasi kondisi pasien/korban melalui algoritme. Bila
dalam proses identifikasi tersebut ada tindakan pertolongan yang perlu
dilakukan penelpon/penolong sebelum bantuan ambulans datang,
maka operator memberikan petunjuk sesuai kondisi korban/pasien
dan kemampuan penelpon/penolong. Dalam tahapan ini juga
dilakukan penilaian jenis pelayanan ambulans yang diperlukan. Bila
dari keterangan penelepon didapatkan label merah, maka jenis
ambulans yang diperlukan untuk penanganan adalah ambulans gawat
darurat. Sedangkan bila dari keterangan penelepon didapatkan label
kuning, maka jenis ambulans yang diperlukan cukup ambulans
transport. Selama proses pelabelan tersebut, operator dapat
menghubungi tim pelayanan ambulans bila diperlukan serta
memantau pelayanan ambulans sampai ke lokasi kejadian dan/atau
merujuk korban/pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan.
- 25 -

KARTU ALGORITME

T 1: GIGITAN BINATANG

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Jenis hewan apa 1. Amankan hewan, jika 1. Tidak sadar 1. Perdarahan


yang menggigit mungkin kurung / tidak yang sudah
pasien? 2. Jika terjadi Perdarahan bernapas tertangani
2. Dimanakah banyak lanjutkan : secara 2. Bengkak di
binatang tersebut 3. Jika sedikit atau tidak ada normal bagian
sekarang? perdarahan, aliri luka 2. Penurunan yang
3. Bagian tubuh gigitan dengan air Kesadaran terkena
mana yang mengalir yang banyak 3. Pendarahan gigitan
digigit? 4. Baringkan pasien, selimuti yang tidak 3. Gigitan
4. Apakah pasien dan tenangkan pasien terkendali, yang
sesak napas atau setelah terdapat di
sakit bernapas? UNTUK GIGITAN ULAR mencoba bawah
5. Apakah pasien • Beri tekanan pada lokasi mengontrol bagian
berdarah banyak? luka 4. Gigitan leher leher dan
Jika YA, • Jangan menaikkan atau wajah tidak
lanjutkan ke ekstremitas yang serius memiliki
Algoritme • Jangan menggunakan es akibat racun dan
Perdarahan • Jangan mencoba serangan bisa dari
6. Kapan digigit ? menghilangkan bisa binatang binatang
• Jangan menggerakkan 5. Gigitan dari
anggota tubuh yang digigit hewan
berbisa
UNTUK SENGATAN UBUR-
UBUR
Cuci dengan cuka atau soda
kue

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 26 -

T 2: PENYERANGAN/ KEKERASAN/ PELECEHAN SEKSUAL

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah 1. Tempatkan korban, jauh 1. Tidak sadar 1. Tidak sadar


penyerangnya dari tempat penyerangan, / Tidak namun saat
berada di dekat 2. Jangan sentuh atau bernafas ini sudah
anda saat ini ? memindahkan benda normal sadar tanpa
2. Apakah kekerasan tajam (Jika ada), 2. Perdarahan gejala klinis
yang anda alami 3. Rebahkan korban dan arteri berat
berupa kekerasan tetap tenang 3. Hemofilia 2. Rasa
fisik atau sexual ? 4. Jangan menyentuh, atau 4. Perdarahan seperti mau
3. Bagaimana cara memindahkan senjata anus dengan jatuh yang
menyerangnya ? apapun kehilangan belum jelas
Ditusuk? 5. Sarankan korban untuk darah yang sebabnya
Ditembak? tidak mengganti pakaian, cukup 3. Sadar
Dipukul? Disiram mandi atau mengguyur banyak dengan
air keras/ cairan badan 5. Muntah luka ringan
kimia? 6. Jaga korban agar tetap darah atau 4. Intoksikasi
4. Di bagian tubuh hangat kehitaman alcohol
manakah luka 7. Kumpulkan informasi 6. Perdarahan Pingsan
pada korban obat - obatan yang dari mulut tanpa
5. Apakah terdapat dimiliki korban untuk dengan kriteria
perdarahan ? diberikan kepada petugas kesulitan
yang kritis
(jika ya) dari mana 8. Jangan memberikan bernafas
? berapa banyak ? pasien makanan atau 7. Perdarahan
berapa lama ? minuman dari leher,
9. Jika terjadi perubahan paha dan
6. Apakah dapat di pada kondisi korban, ketiak
kontrol dengan hubungi kami kembali dengan
penekanan ? secepatnya. kehilangan
7. Apakah korban darah yang
dapat menjawab cukup
pertanyaan anda? banyak
8. Perdarahan
per vaginam
jika ada
kehamilan
20 minggu
9. Perdarahan
per vaginam
yang
berhubunga
n dengan
nyeri
abdomen
atau pingsan

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 27 -

T 3: PERDARAHAN/ LASERASI

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG
PERTANYAAN LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Dimanakah asal 1. Jika terjadi perdarahan, 1. Tidak sadar Perdarahan minor


perdarahan gunakan kain bersih dan /Tidak dari bagian tubuh
tersebut? tekan pada area luka, jika dapat lain
2. (Jika dari vagina) kain menjadi penuh, bernafas
Apakah ia hamil? tambahkan kain lagi normal Semua perdarahan
Jika YA 2. Naikkan kaki/tangan 2. Adanya
yang tidak dapat
lanjutkan ke 3. Jika hidung berdarah, perdarahan
3. Apakah pasien tekan cuping hidung dari arteri dikendalikan dengan
mengalami sakit dengan jempol dan lain penekanan langsung
di daerah perut? telunjuk, duduk dan 3. Hemofilia  pasien kritis
4. (Jika terluka) tahan sampai bantuan 4. Perdarahan
Dimanakah datang. Coba ludahkan dari dubur
korban terluka? darah, karena apabila yang banyak
5. Apakah ditelan dapat 5. Muntah
perdarahannya menyebabkan mual darah atau
menyemprot 4. Temukan setiap bagian warna
keluar? tubuh yang terputus/ kehitaman
(perdarahan terlepas dan letakkan seperti kopi
arterial) dalam kantong plastik 6. Perdarahan
6. Apakah korban bersih, JANGAN DIBERI dari mulut
menderita ES dengan
penyakit 5. Jika gigi, temukan, kesulitan
Hemofilia? JANGAN menyentuh bernafas
(perdarahan sulit akar, dan tempatkan Perdarahan
berhenti) dalam wadah dengan dari leher
7. Apakah korban susu atau air bersih. atau ketiak
sadar ? 6. Mintalah pasien dengan
8. Apakah korban berbaring, Tutupi pasien volume
bernafas dengan dengan selimut dan banyak
normal ? cobalah untuk tetap 7. Perdarahan
9. Apakah korban tenang. dari vagina
masih dapat 7. Monitor kesadarannya : saat umur
menjawab PERNAPASAN & NADI kehamilan
pertanyaan 8. Anjurkan pasien untuk >20 minggu
Anda? tidak bergerak, jangan 8. Perdarahan
beri makan atau minum dari vagina
apa pun͘ dengan nyeri
perut bawah
atau
pingsan

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 28 -

Instruksi Kontrol Perdarahan

Jika korban memiliki luka robek, luka tusuk atau perdarahan external
lainnya

Gunakan Jika Jika kain/ Kondisikan Jangan berikan


kain/ handuk/ handuk/ korban supaya korban makanan
pembalut yang pembalut tetap hangat atau
bersih atau tersebut sudah dan tenang
minuman
gunakan tangan penuh dengan
darah, jangan
korban untuk
dilepas , tapi di
menutup/
tumpuk atau
membalut
ditambah
sambil menekan dengan kain
persis baru. pada baru
luka yg berdarah
secara aktif

Jika Korban Mengalami Perdarahan Dari Hidung

Minta korban untuk Duduk Sebisa Sarankan korban


melakukan bersandar dan mungkin untuk tidak
penekanan tetap memencet bergerak.
ludahkan
hidung sampai
langsung dengan darah keluar.
bantuan datang
memencet Menelan darah
hidungnya membuat
menggunakan 2 korban
jari. muntah
- 29 -

T 4: LUKA BAKAR

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL KUNING
MERAH
INSTRUKSI

1. Apa penyebab JIKA WAJAH ATAU KEPALA 1. Tidak 1. Luka bakar


korban sadar kurang dari
terbakar? • Apakah korban bernafas 2. Tidak 20 % luas
pendek / nyeri jika bernafas permukaan
bernafas? normal tubuh
API/ SUMBER PANAS • Apakah korban kesulitan 3. Penurunan 2. Tertumpah
LAIN : menelan? tingkat cairan panas
• apakah korban batuk ? kesadaran 3. Luka bakar
 Apakah pasien • Apakah terdapat luka 4. Suara kimia pada
masih terbakar?. bakar di sekitar hidung serak, mata
(jika iya) dan mulut kesulitan 4. Syok luka
padamkan • apakah ada luka yang lain berbicara bakar karena
kebakaran ? dan peralatan
 Beri air dingin • Beri air dingin pada area menelan rumah tangga
pada area terbakar, air mengalir/ 5. Membakar 5. Ledakan
terbakar, air direndam (BUKAN AIR ES), lebih dari baterai
mengalir/ bila nyaman 20% 6. Kulkas
direndam (BUKAN permukaan terbakar
AIR ES), bila tubuh
nyaman BAHAN KIMIA 6. Luka bakar
listrik
1. Minta pasien untuk berasal
ALIRAN LISTRIK : melepaskan pakaian, bila dari
memungkinkan sumber
Lanjutkan ke 2. Jika bahan berbentuk listrik 220v
bubuk, usap tanpa air atau lebih
BAHAN KIMIA 3. Aliri area terbakar sekitar 7. Luka bakar
mata dengan air derajat dua
 Bahan kimianya 4. Lepas kontak lensa bila atau tiga?
apa? memungkinkan Didaerah
 Bagian apa yang 5. Cari informasi mengenai Tangan,
terbakar? riwayat pengobatan pasien kaki atau
6. Jika terjadi perubahan selangkang
pada pasien, hubungi kami an
kembali

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 30 -

T 5: CEDERA / GANGGUAN MATA

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL KUNING
MERAH
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Jangan coba untuk 1. Korban Cedera mata


sadar ? mencabut apabila terdapat tidak sadar lainnya
2. Apakah korban sesuatu yang menancap 2. Korban
bernafas dengan mata tidak
normal ? 2. Apabila terjadi cedera pada bernafas
3. Apakah penyebab mata, JANGAN disentuh , normal
dari cedera mata ? dibilas ataupun dibalut 3. Korban
Bahan Kimia? dengan perban mengalami
Benda asing, 3. Jika cedera kimia  tutup penurunan
Pukulan? dengan kain bersih tingkat
Trauma? 4. Anjurkan korban untuk kesadaran
4. Apakah bola mata tidak bergerak
korban terdapat 5. Anjurkan korban untuk
robekan atau duduk
mengeluarkan 6. Selimuti korban dan
cairan akibat tenangkan korban
kebocoran dari 7. Jangan memberikan
bola mata korban makan dan minum
tersebut? 8. Kumpulkan informasi obat
5. Apakah terdapat - obatan yang dimiliki
cedera lainnya korban untuk diberikan
pada korban ? kepada petugas
6. Jika YA : 9. Monitor kesadaran
lanjutkan ke kartu  Memindahkan objek dari
yang sesuai mata, tekanan langsung
keluhan atau memerah dengan air
dapat menyebabkan
kerusakan lebih lanjut
 Benda tembus besar
dapat menyebabkan
kerusakan saluran napas
bagian atas.
 Pantau pasien untuk
kesulitan bernafas

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
CATATAN :
1. Memindahkan objek dari mata, tekanan langsung atau memerah dengan air dapat
menyebabkan kerusakan lebih lanjut
2. Benda tembus besar dapat menyebabkan kerusakan saluran napas bagian atas.
3. Pantau pasien yang kesulitan bernafas
- 31 -

T 6: KORBAN JATUH

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG
PERTANYAAN LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Jangan pindahkan 1. Tidak sadar / 1. Jatuh kurang


sadar? korban (jika tidak tidak dari 10 kaki
2. Apakah korban ada barang yang bernapas 2. Nyeri leher
bernafas secara mengancam secara atau punggung
normal? nyawa) normal tanpa gejala
3. Seberapa tinggi 2. Sarankan pada 2. Penurunan kritis
korban jatuh? korban untuk Kesadaran 3. Perdarahan
4. Bagaimana tidak bergerak 3. Pendarahan yang terkontrol
permukaannya 3. Monitor kesadaran yang tidak 4. Robekan,
tempat korban 4. Rebahkan korban, terkendali, benjolan,
jatuh? Selimuti dan jaga setelah lebam
5. Apakah ada korban agar tetap mencoba 5. Pendampingan
luka yang jelas? tenang mengontrol korban
Luka seperti 5. Jangan berikan 4. Gigitan leher 6. Terlibat dalam
apa? pasien makanan atau wajah kecelakaan,
6. Apakah korban atau minuman yang serius tidak ada
mengeluh 6. Kumpulkan akibat keluhan
terdapat nyeri informasi obat - serangan 7. Fraktur
atau sakit obatan yang binatang anggota gerak
sebelum terjadi dimiliki korban 5. Gigitan dari tertutup
jatuh? untuk diberikan hewan
7. Apakah korban kepada petugas berbisa
bisa
menggerakkan
jari tangan atau
kaki?
8. Apakah korban
mengalami
perdarahan ?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 32 -

T 7: PAJANAN PANAS & DINGIN

PETUNJUK SEBELUM BANTUAN


DATANG LABEL LABEL
PERTANYAAN
MERAH KUNING
INSTRUKSI

SERANGAN CATATAN : 1. Tidak sadar 1. Orang


PANAS 2. Tidak dengan
1. Gejala Pajanan Panas : mual, bernafas gejala
1. Apakah muntah, kelelahan, kaku otot/ normal gemetar
korban kram dan sakit kepala 3. Penurunan yang tidak
berkeringat 2. Gejala Heat Stroke : suhu tubuh tingkat bisa
banyak ? tinggi, tidak berkeringat, nadi kesadaran dikontrol
2. Apakah cepat, perilaku aneh, halusinasi, 4. Bingung, 2. Kelelahan
korban agitasi, tidak sadar sampai koma. disorientasi akibat panas
pusing, Hindarkan korban dari lingkungan 5. Gemetar/ : mual,
lemas atau panas/dingin pingsan muntah,
merasa 6. Pajanan air sakit otot,
lemah ? PAJANAN DINGIN : dingin sakit kepala,
3. Apakah keram otot,
pasien • Jika pasien DINGIN & KERING kelelahan
bingung dan tutupi pasien dengan selimut tanpa gejala
bertingkah untuk menghangatkan korban . yang kritis
aneh? • Jika pasien DINGIN & BASAH,
lepaskan pakaian basah dan
tutupi korban dengan selimut
PAJANAN untuk menghangatkan
DINGIN : • Jangan menggosok ekstremitas
(kaki & tangan) yang dingin
1. Dapatkah
pasien SERANGAN PANAS
dipindahkan
ke area • lepas baju untuk membantu
hangat? mendinginkan korban.
2. Berapa lama • jangan berikan pasien makanan
pajanan maupun minuman
dingin? • Kumpulkan informasi obat -
3. Apakah obatan yang dimiliki korban
mengeluh untuk diberikan kepada petugas
sakit? Jika • Jika terjadi perubahan pada
YA, dimana? kondisi korban, atau penelepon
4. Apakah ada berubah pikiran, hubungi kami
cedera kembali secepatnya
lainnya?
INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :
1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
CATATAN :
1. Gejala Pajanan Panas : mual, muntah, kelelahan, kaku otot/ kram dan sakit kepala
2. Gejala Heat Stroke : suhu tubuh tinggi, tidak berkeringat, nadi cepat, perilaku aneh,
halusinasi, agitasi, tidak sadar sampai koma.
- 33 -

T 8: PENUSUKAN/ LUKA TEMBAK

PETUNJUK
SEBELUM LABEL
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Bagian tubuh apa 1. Jelaskan kepada 1. Tidak sadar • Luka


yang terkena penelepon untuk 2. Tidak dapat dibawah
tusukan/tembak? tetap waspada di bernafas lutut
2. Kapan terjadinya? lokasi normal atau
3. Apakah 2. Jangan 3. Kesadaran siku
senjatanya masih mencabut/ menurun
ada di tempat? memindahkan 4. Perdarahan
4. Apakah banyak senjata yang tidak
perdarahan? 3. Monitoring dapat
5. Apakah korban kesadaran dikontrol
sadar? 4. Anjurkan korban 5. Cedera diatas
6. Apakah korban untuk tidak lutut atau
dapat bernafas bergerak siku
normal? 5. Tutupi korban 6. Cedera di
7. Apakah ada orang dengan selimut kepala, leher,
lain yang terluka? atau jaga tubuh paha
Berapa banyak korban tetap 7. Insiden
orang? hangat beberapa
korban

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 34 -

T 9: TRAUMA/ CEDERA

PETUNJUK SEBELUM
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Bagaimana 1. Jangan pindahkan 1. Korban tidak 1. Adanya luka


cedera pasien, kecuali ada hal sadar tembus bagian
terjadi? yang berbahaya 2. Korban tidak tangan atau kaki
2. Apakah disekitar pasien bernafas 2. Cedera yang
Korban 2. Jangan coba untuk normal belum diketahui
mengalami mencabut apabila 3. Korban 3. Cedera minor
perdarahan? terdapat sesuatu yang mengalami 4. Fraktur tertutup
3. (Bila YA) dari menancap pada bagian penurunan pada anggota
mana ? tubuh tingkat gerak
berapa 3. Menyarankan korban kesadaran 5. Penolong belum
banyak? untuk tidak bergerak 4. trauma hebat bisa
Berapa lama? 4. Menyarankan korban seperti hancur mendeskripsikan
agar tetap tenang atau jenis
5. Monitoring shock : Kulit menembus 6. Cedera
dingin dan lembab atau bagian kepala,
berbintik-bintik, leher , tubuh
pernapasan dangkal atau paha
cepat, kelelahan, 5. Perdarahan
kondisi mental yang yang tidak
berubah. terkontrol
6. Kumpulkan informasi setelah dicoba
obat - obatan yang untuk ditekan
dimiliki korban untuk 6. Cedera diatas
diberikan kepada lutut
petugas 7. Fraktur
 Temukan bagian multipel pada
badan yang anggota gerak
mungkin 8. Indikasi shock
teramputasi,
letakkan dalam
kantong plastik
bersih, TIDAK
DENGAN ES
 Jika gigi, temukan,
JANGAN menyentuh
akar, masukkan ke
dalam susu atau air
bersih

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 35 -

T 10: TABRAKAN KENDARAAN BERMOTOR

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Jangan dekati 1. Tidak sadar Kecelakaan


sadar? kendaraan jika ada 2. Tidak dengan
2. Apakah korban indikasi bernafas cedera
bernafas kebakaran, pecah normal
ringan
normal? ban, atau jika 3. Penurunan
3. Kendaraan apa terdapat tingkat
yang terlibat keadaan/zat yang kesadaran
dalam mengancam 4. Nyeri dada
kecelakaan? nyawa), karna
4. Berapa banyak 2. Jangan pindahkan tabrakan
jumlah korban? korban kecuali 5. Kriteria kritis-
5. Apakah ada ada keadaan yang luka di
korban yang membahayakan kepala, leher,
terjebak dalam 3. Jaga korban untuk badan ,paha
kendaraan? tetap tenang 6. Insiden
6. Apakah korban 4. Jangan diberikan dengan
terlempar dari makanan dan banyak
kendaraan? minuman penyebab
7. Dimana letak 5. Jika terjadi 7. Korban
luka? perubahan pada terbalik atau
8. Apakah korban kondisi korban, terperangkap
mengalami hubungi kami di motor
perdarahan? kembali
Jika iya secepatnya
darimana?
Berapa banyak?
Berapa lama?
Bisa dikontrol
dengan
penekanan?
9. Apakah terdapat
bahaya lain?
(api, air, material
bahaya, aliran
listrik)

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 36 -

K 1: HENTI JANTUNG / SERANGAN JANTUNG

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban Ikuti Alur Tata Laksana 1. Pasien sedang Diperkiraka


sadar ? Penilaian Kegawatdaruratan dilakukan n akan
2. Apakah korban RJP meninggal
bernafas dengan 1. Cek Respon 2. Henti Nafas
normal ? 2. Cek Nadi 3. Kemungkinan
3. Cek Pernapasan Death on
Arrival / DOA
3. (Jika tidak yakin karna sebab
dengan status Kumpulkan informasi obat - yang tidak
kesadaran korban) obatan yang dimiliki korban diketahui
apakah korban bisa untuk diberikan kepada
merespon anda ?
petugas secepatnya.

 Pernafasan agonal adalah


4. (Jika tidak yakin
pernafasan yang tidak
korban masih
efektif yang biasanya
bernafas) Coba
muncul setelah terjadinya
lihat dada pasien,
henti jantung.
apakah bergerak
 Pernafasan abnormal
naik dan turun ?
kadang dilaporkan sebagai
jelaskan pada kami
pernafasan agonal
1) Gasping (Terengah -
5. (Jika tidak yakin engah), Nafas Berat
korban masih 2) Snorring (Mengorok),
bernafas) Coba Gurgling
dengarkan suara (Berkumur),Moaning
dan frekuensi nafas (Mengerang)
korban ?
6. (Jika Ya) Apakah
korban sedang
dalam pengobatan
?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 37 -

K 2: TERSEDAK

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL LABEL
PERTANYAAN
MERAH KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban Ikuti Instruksi 1. Tidak 1. Dapat


sadar ? sadar berbicara/
2. Apakah korban  TERSEDAK BAYI (0-1 2. Tidak menangis
bernafas TAHUN) bernafas 2. Tanpa
dengan normal  TERSEDAK ANAK (1-8 normal kesulitan
? TAHUN 3. Tidak dalam
3. Jelaskan  TERSEDAK DEWASA dapat bernafas
pernafasan berbicara/ 3. Jalan
nya? menangis napas
4. Apakah dada Apabila terjadi 4. Perubahan bebas
nya bergerak kegawatdaruratan, ikuti alur warna
naik-turun ? tata taksana penilaian kulit
Apakah ada kegawatdaruratan kebiruan
sumbatan
nafas ? 1. Cek Respon
5. Apakah korban 2. Cek Nadi
masih dapat 3. Cek Pernapasan
berbicara
(menangis) ?
6. Apakah
terdapat
perubahan
warna tubuh
menjadi
kebiruan?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 38 -
- 39 -
- 40 -
- 41 -

K 3: TENGGELAM

PETUNJUK SEBELUM
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah 1. Jangan mencoba untuk 1. Tidak sadar 1. Korban


korban menyelamatkan korban 2. Tidak tidak
sadar ? kecuali anda sudah bernafas tenggelam
2. Apakah terlatih. dengan tanpa gejala
korban 2. Letakkan korban dalam normal klinis
bernafas posisi yang mudah 3. Kecelakaan 2. Korban
dengan dijangkau. penyelaman batuk
normal ? 3. Jaga suhu tubuh korban scuba 3. Cedera lain
3. Apakah agar tetap hangat. 4. Kecelakaan tanpa gejala
korban 4. Apakah penyelamatan penyelam klinis
sudah dibutuhkan? (mempertim 4. Cedera
dipindahkan 5. Apakah kapal/perahu bangkan minor
dari dalam dibutuhkan? cedera (laserasi,
air? 6. Apakah tim penyelam tulang dll.)
4. (Jika ya dibutuhkan? belakang)
dan tidak 7. Apakah perlu untuk 5. Korban
jelas) melibatkan polisi ? masih
5. 4. Apakah tenggelam
korban di
daratan atau Apabila terjadi
di kapal? kegawatdaruratan, ikuti alur
6. 5. Berapa tata taksana penilaian
lama korban kegawatdaruratan
sudah
tenggelam ? 1. Cek Respon
7. 6. Apa yg 2. Cek Nadi
korban 3. Cek Pernapasan
lakukan
sebelum
kejadian ?
(Jika tidak
jelas)
Apakah ini
kecelakaan
saat
menyelam?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 42 -

K 4: KESETRUM / TRAUMA ELEKTRIK

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Waspada terhadap 1. Tidak sadar Kesetrum


masih kontak tanah yang basah 2. Tidak peralatan
dengan 2. Jangan menyentuh bernafas listrik
sumber listrik? korban / orang normal
rumah
2. Apakah korban yang tersetrum bila 3. Penurunan
sadar? masih kontak tingkat tangga,
3. Apakah korban dengan sumber kesadaran tanpa gejala
bernafas listrik 4. Luka bakar kritis
dengan 3. Waspada terhadap di jalan
normal? tumpahan cairan nafas,
4. Apakah ada yang dapat hidung,
luka yang lain? menghantarkan mulut
5. (Jika ada) listrik 5. Luka bakar
Jenis luka 4. Bila kondisi lebih dari
seperti apa? memungkinkan 20 % luas
/aman, matikan permukaan
sumber listrik tubuh
6. Luka bakar
dari kontak
sumber
listrik
Apabila terjadi bertegangan
kegawatdaruratan, ikuti 220v atau
alur tata taksana lebih
penilaian 7. Dilaporkan
kegawatdaruratan dengan
DOA (Death
1. Cek Respon on arrival)
2. Cek Nadi sampai
3. Cek Pernapasan evaluasi
dilakukan
oleh bagian
terkait
8. Korban
lebih dari
satu

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 43 -

K 5: KEHAMILAN

PETUNJUK SEBELUM
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Melarang korban pergi1. Korban tidak 1. Proses


sadar ? ke toilet sadar kelahiran
2. Apakah korban 2. Korban tidak tertunda
bernafas 2. Menganjurkan korban bernafas dimana kepala
dengan normal untuk berbaring normal bayi belum
? dengan miring ke arah 3. Korban terlihat di
3. Berapa usia mengalami jalan lahir
sebelah kiri
kehamilannya? penurunan 2. Perdarahan
4. Apakah ini level vagina tanpa
3. Menjaga kondisi
merupakan kesadaran disertai
kehamilan korban agar tetap 4. Kelahiran pingsan pada
pertama? tenang dan dalam iminens atau usia
5. Apakah korban kondisi hangat kondisi kehamilan
kejang / pernah proses <20 minggu
kejang ? 4. Melarang korban untuk kelahiran 3. Cedera
6. Apakah anda membuang kain atau segera Abdomen
tahu tekanan alas yang digunakan 5. Kejadian dengan usia
darah korban pingsan kehamilan <
saat kontrol 5. Kumpulkan informasi berulang 20 minggu
kehamilan obat - obatan yang 6. Terdapat 4. Pecah
terakhir? dimiliki korban untuk riwayat Ketuban
7. Apakah korban diberikan kepada komplikasi 5. Kehamilan
merasa mulas petugas pada dengan usia <
(terdapat 6. Apabila pasien kejang kehamilan 20 minggu
kontraksi) ?  pastikan kondisi di sebelumnya atau
8. Apakah korban sekitar korban aman, 7. Perdarahan menstruasi
mengeluh nyeri menuju ke algoritme dengan usia disertai tanda
perut? kejang kehamilan dan gejala
9. Apakah >20 minggu 6. Keram
terdapat Apabila terjadi 8. Kelahiran 7. Nyeri Panggul
perdarahan? kegawatdaruratan, ikuti prematur 8. Bercak darah
10. Apakah air alur tata taksana penilaian 9. Cedera
mengalir dari Abdomen
kegawatdaruratan
vagina/ dengan usia
ketuban sudah 1. Cek Respon kehamilan
pecah? 2. Cek Nadi >20 minggu
3. Cek Pernapasan 10. Kejang
11. Kelahiran
Multipara
INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :
1. Bila terjadi kelahiran iminen dan bayinya telah lahir lihat Instruksi
melahirkan
2. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
3. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
4. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 44 -

K 6: PERSALINAN

PETUNJUK SEBELUM
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Melarang korban 1. Korban tidak 1. Proses


sadar ? pergi ke toilet sadar kelahiran
2. Apakah korban 2. Korban tidak tertunda
bernafas dengan 2. Menganjurkan bernafas dimana
normal ? korban untuk normal kepala bayi
3. Sudah berapa berbaring dengan 3. Korban belum
lama usia mengalami terlihat di
miring ke arah
kehamilannya? penurunan jalan lahir
4. Apakah korban sebelah kiri level 2. Perdarahan
mules, kesadaran vagina tanpa
/kontraksi? 3. Menjaga kondisi 4. Kelahiran disertai
5. Apakah korban korban agar tetap iminens atau pingsan pada
terasa ingin hangat kondisi proses usia
mengejan? kelahiran kehamilan
Sudah berapa 4. Meminta korban tetap segera <20 minggu
lama ingin tenang dan menarik 5. Kejadian 3. Cedera
mengejan? nafas dalam pingsan Abdomen
6. Apakah penolong berulang dengan usia
dapat melihat 5. Melarang korban 6. Terdapat kehamilan <
bagian kepala untuk membuang riwayat 20 minggu
bayi? apakah kain atau alas yang komplikasi 4. Pecah
bayi sudah pada Ketuban
digunakan
keluar? kehamilan 5. Kehamilan
7. Apakah ini 6. Kumpulkan informasi sebelumnya dengan usia <
merupakan 7. Perdarahan 20 minggu
obat - obatan yang
kehamilan dengan usia atau
pertama? dimiliki korban untuk kehamilan menstruasi
8. Apakah air diberikan kepada >20 minggu disertai tanda
ketuban sudah petugas 8. Kelahiran dan gejala
pecah? prematur 6. Keram
9. Apakah terdapat 9. Cedera 7. Nyeri
perdarahan? Abdomen Panggul
10. Apakah korban dengan usia 8. Bercak
kejang? kehamilan darah
11. (Jika bayi sudah >20 minggu
lahir) Apakah 10. Kejang
bayi menangis ? 11. Kelahiran
Multipara

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Bila terjadi kelahiran iminen dan bayinya telah lahir lihat Instruksi
melahirkan
2. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
3. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
4. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 45 -
- 46 -

K 7: KEGAWATAN NEONATAL

PETUNJUK SEBELUM LABEL LABEL


PERTANYAAN KUNCI
BANTUAN DATANG MERAH KUNING

HIPOTERMIA Hipotermia : 1. Bayi lemas 1. bayi rewel


2. Bayi tidak 2. demam
1. Apakah tangan/kaki 1. diselimuti bernafas 3. ikterik
teraba dingin? kondisikan hangat normal neonatoru
2. Tangisan lemah? Bayi dan kering. 3. Bayi tidak m
rewel? 2. Skin to skin dengan mau
3. Mengisap ASI lemah? ibu (posisikan kulit menyusu
bayi bersentuhan 4. Bayi
dengan kulit ibu, demam
baru diselimuti tinggi
bersama) 5. Kejang
6. diare
7. dehidrasi
8. tetanus
HIPERTEMIA, KEJANG Hipertemia : neonatoru
DEMAM m
1. kompres hangat
1. Apakah badan anak menggunakan
panas? handuk dengan air
2. Tangisan lemah? Bayi suam kuku pada
rewel? lipatan badan,
3. Mengisap ASI lemah? jangan diselimuti
4. Kejang? 2. Jika kejang,
pastikan keadaan
sekitar aman,
perhatikan dan catat
lama kejang
SINDROM GAWAT NAFAS Sindrom gawat nafas
NEONATUS neonatus :

1. apakah bayi tampak 1. gendong bayi dengan


sesak? Napas cepat? posisi kepala lebih
2. Ada tarikan dinding tinggi,
dada saat bernapas? 2. bersihkan lendir di
3. Apakah ada kebiruan mulut.
di bibir dan di jari?
TETANUS NEONATORUM Tetanus Neonatorum:
1. bayi tiba-tiba panas
dan tidak mau minum, ke algoritme kejang
2. mulut mencucu seperti
mulut ikan,
3. mudah terangsang,
gelisah (kadang-kadang
menangis),
4. sering kejang disertai
biru di ujung jari?
Tangan dan kaki ?
- 47 -

5. ekstremitas terulur dan


kaku, dahi berkerut,
alis mata terangkat,
sudut mulut tertarik ke
bawah,
TRAUMA LAHIR, Trauma lahir,
PERDARAHAN TALI PUSAT perdarahan tali pusat
1. Apakah tali pusat : tutup tekan dengan
mengeluarkan darah
kasa/ kain bersih
terus menerus?

DIARE Diare :
1. Apakah bayi BAB cair
lebih dari 6x? 1. Tetap beri ASI
2. Apakah bayi rewel? 2. Hentikan susu
3. Apakah bayi terus formula (jika minum
merasa kehausan? susu formula)
4. Apakah bayi menangis
lemah?
5. Apakah mata dan
ubun-ubun bayi
terlihat cekung?
6. Apakah tangan/kaki
teraba dingin?
7. Apakah disertai
muntah?
IKTERIK NEONATORUM Ikterik neonatorum:
1. apakah bayi tampak
kuning  mata, kulit 1. tetap beri asi
INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :
1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 48 -

K 8: NIFAS

PERTANYAAN PETUNJUK SEBELUM LABEL MERAH LABEL


KUNCI KUNING
BANTUAN DATANG

PERDARAHAN Perdarahan Post Partum 1. Korban tidak 1. Nyeri


POST PARTUM sadar Panggul
1. Melarang korban pergi ke 2. Korban tidak 2. Bercak
1. Kondisi Ibu? toilet bernafas darah
Sadar? 2. Menganjurkan korban normal 3. Nyeri
Kondisi berbaring 3. Korban kepala
Lemah? 3. Menjaga kondisi korban mengalami hebat
2. Apakah agar tetap nyaman dan penurunan 4. Vagina
korban hangat level bau
bernafas 4. Melarang korban untuk kesadaran busuk
dengan membuang kain atau alas 4. Kejadian
normal? yang digunakan pingsan
3. Apakah 5. Kumpulkan informasi obat- berulang
korban baru obatan yang dimiliki 5. Perdarahan
melahirkan? korban untuk diberikan banyak
Berapa hari kepada petugas 6. Kejang
setelah 6. Jika terdapat perdarahan
melahirkan? jalan lahir, lakukan
4. apakah masase dengan gerakan
pasien lembut dan berputar untuk
mengeluarka merangsang kontraksi
n darah
terus
menerus
dari vagina?
Pre Pre Eklampsi/Eklampsia
Eklampsi/Eklam
1. Melarang korban pergi ke
psia
toilet
1. Apakah ibu 2. Menganjurkan korban
sadar? berbaring
2. Nyeri kepala 3. Menjaga kondisi korban
hebat, agar tetap nyaman dan
riwayat hangat
kehamilan 4. Melarang korban untuk
dengan tensi membuang kain atau alas
tinggi? yang digunakan
3. Penglihatan 5. Kumpulkan informasi obat-
kabur? obatan yang dimiliki
4. Sesak korban untuk diberikan
napas? kepada petugas
5. Kejang? 6. Jika kejang, pastikan
keadaan sekitar aman,
menuju ke algoritme
kejang
Sepsis Sepsis Puerpuralis
- 49 -

Puerpuralis 1. Melarang korban pergi ke


toilet
1. Apakah ibu 2. Menganjurkan korban
sadar? berbaring
2. Nyeri bagian 3. Menjaga kondisi korban
rahim/ agar tetap nyaman dan
panggul? hangat
3. Demam? 4. Melarang korban untuk
4. Vagina membuang kain atau alas
berbau yang digunakan
busuk? 5. Kumpulkan informasi obat-
5. Kejang? obatan yang dimiliki korban
untuk diberikan kepada
petugas
6. Jika kejang, pastikan
keadaan sekitar aman,
menuju ke algoritme kejang
INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :
1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 50 -

K 9: TIDAK SADAR/ PINGSAN

PETUNJUK
SEBELUM
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING

INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Posisikan korban 1. Tidak sadar 1. Tidak sadar


bernafas secara untuk berbaring 2. Tidak bernafas namun saat ini
normal ? 2. Jika korban normal sudah sadar
2. Apakah ini pertama muntah, miringkan 3. Penurunan tanpa gejala
kalinya korban tubuh korban tingkat klinis berat
tidak sadarkan 3. Jangan kesadaran 2. Rasa seperti
diri? meninggalkan 4. Kombinasi mau jatuh yang
(jika tidak jelas) korban dan bersiap antara belum jelas
apakah sudah coba untuk melakukan overdosis obat, sebabnya
untuk RJP alcohol atau 3. Sadar dengan
membangunkan keduanya luka ringan
korban? 5. Tidak sadarkan 4. Intoksikasi
3. Apakah kamu diri yang alcohol yang
mengetahui korban berhubungan bisa direspon
meminum obat- dengan : sakit 5. Pingsan tanpa
obatan tertentu? 6. kepala, nyeri kriteria yang
Meminum alcohol? dada, diabetes, kritis
atau bersamaan perdarahan
dengan obat- saluran cerna /
obatan? vaginal, nyeri
4. Apa yang korban abdomen,
lakukan duduk/bendiri
sebelumnya atau
sebelum korban penueunan
tidak sadar kesadaran
5. Apakah korban terus
memiliki keluhan berlangsung
lain sebelum 7. Pingsan
korban tidak pertama kali
sadar? dalam usia
6. Riwayat penyakit? lebih dari 50
thn
8. Intoksikasi
alcohol yang
tidak berespon

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 51 -

K 10: INHALASI CO (KARBONMONOKSIDA)

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL KUNING
MERAH
INSTRUKSI

1. Apakah Tetap lindungi diri dari 1. Korban 1. Tumpahan


korban sadar kontaminasi (penelepon) tidak zat kimia
? sadar pada kulit
2. Apakah • (jika pendeteksi CO 2. Pernafasa korban tanpa
korban aktif) Apakah semua n korban menunjukka
bernafas korban sudah tidak n gejala yang
dengan dikeluarkan dari normal berbahaya
normal ? rumah / gedung 3. Penuruna 2. Penelepon
3. Apakah anda • (jika kontaminasi zat n tingkat lain yang
mengetahui kimia) Jika zat kimia kesadaran tidak
sumber dari tersebut berupa 4. Kesulitan bersama
kontaminasi bubuk, bersihkan menelan korban
tersebut dengan disikat, jangan 5. Menelan
berasal ? gunakan air ! 4. (jika pembersih
4. Apakah zat kimia mengenai rumah
korban mata) Bersihkan zat tangga,
sudah kimia tersebut dengan cairan
dipindahkan air mengalir anti-beku,
dari area • (jika terbakar oleh zat methanol,
dimana kimia) Tempatkan area sianida
sumber yang terbakar pada air atau racun
kontaminasi mengalir, bukan es serangga
tersebut batu 6. Insiden
berasal ? • (jika kontaminan dengan
5. Apakah diketahui) Cari beberapa
korbannya informasi mengenai penyebab
lebih dari 1 zat kimia tersebut
orang yang
terpapar?
(jika ya) Ada Kasus :
berapa orang
korbannya ? • menggali sumur,
• terjebak dalam mobil
yang menyala
• menyalakan genset/
kendaraan dalam
ruang tertutup
• kasus kebakaran

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 52 -

M 1: ALERGI/ SENGATAN SERANGGA

PETUNJUK
SEBELUM BANTUAN
PERTANYAAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING

INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Posisikan korban 1. Korban tidak 1. Terdapat


sadar ? dalam posisi yang sadar reaksi alergi
2. Apakah korban paling nyaman 2. Korban dengan
kesulitan 2. Menjaga posisi kesulitan durasi waktu
bernafas ? leher agar tetap bernafas / (>1 jam)
3. Apakah korban lurus dan tidak tidak bernafas dengan tidak
kesulitan menggunakan dengan normal disertai
menelan ? bantal 3. Korban kesulitan
4. Apakah korban 3. Singkirkan mengalami bernafas
terasa gatal ? penyengat, jika penurunan 2. Kemerahan
5. Apakah korban memungkinkan. level kesadaran disertai gatal
terdapat gatal- 4. Kumpulkan 4. Kesulitan di suatu area
gatal disertai informasi obat - menelan dengan tidak
kemerahan? obatan yang 5. Terjadi disertai
6. Apakah korban dimiliki korban pembengkakan kesulitan
terdapat riwayat untuk diberikan pada bernafas
alergi ? kepada petugas tenggorokan
Termasuk alergi 5. Cermati tanda dan atau wajah
obat gejala pada pasien 6. Adanya riwayat
7. (Jika ya), apakah ada reaksi alergi
jelaskan yang yang lebih
kesulitan bernafas
telah terjadi berat
pada riwayat ataupun henti 7. Terdapat
reaksi alergi jantung kemerahan
sebelumnya disertai gatal di
8. Kapan korban banyak bagian
terakhir tubuh
mengalami
reaksi alergi?
9. Apakah terdapat
gejala yang
makin parah
dibandingkan
reaksi alergi
sebelumnya?
10. Apa ada
riwayat penyakit
yang di derita ?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 53 -

M 2: MASALAH PERNAFASAN

PETUNJUK
SEBELUM BANTUAN LABEL
PERTANYAAN DATANG LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban sadar ? 1. Tempatkan korban 1. Tidak sadar 1. Pengaruh


2. Apakah korban pada posisi paling 2. Penurunan lingkungan
bernafas dengan nyaman, mungkin tingkat / cuaca
normal ? posisi setengah kesadaran 2. Hidung
3. Berapa lama keluhan duduk 3. Tidak bernafas tersumbat
ini dirasakan? 2. Nasehati korban dengan normal 3. Ada yang
4. Apakah korban pernah untuk tidak diikuti oleh: membantu
memiliki riwayat nyeri menggerakkan 4. Nyeri dada korban
dada? dirinya 5. Tidak dapat 4. Kondisi
5. Apakah korban perlu 3. jika berbicara jangka
posisi setengah duduk penelepon/penolong kalimat panjang,
untuk bernafas? menolak melakukan lengkap tanpa
6. Apakah korban RJP) 6. Riwayat Asma perubahan
mengeluarkan air liur 4. Kumpulkan informasi atau penyakit bermakna
secara terus menerus obat - obatan yang pernafasan
atau kesulitan dalam dimiliki korban untuk lain
menelan? diberikan kepada 7. Substansi
7. Apakah korban petugas inhalasi
memiliki riwayat 8. Patah tulang
penyakit Asma? atau masalah
8. (Jika terjadi tiba-tiba) saat
Apakah korban baru melahirkan
masuk Rumah Sakit dalam 2-3
karena patah tulang bulan
atau masalah saat 9. Air ludah
melahirkan? (biasanya keluar terus
pada kasus emboli menerus
paru) 10. Kesemutan
9. (Jika perempuan) atau mati rasa
Apakah ia pada
mengkonsumsi pil KB? ekstremitas
(mengarah pada kasus atau sekitar
emboli paru) mulut dengan
10. Apakah korban sedang usia >35 tahun
menggunakan
oksigen?
INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :
1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 54 -

M 3: MASALAH TERKAIT DIABETES

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Jangan berikan 1. Korban tidak 1. Sadar


sadar ? makanan atau sadarkan diri dan
2. Apakah korban minuman kepada 2. Pernafasan Terjaga
bernafas korban, kecuali korban korban tidak 2. Hanya
dengan normal sendiri mampu normal perasaan
? mengambil makanan 3. Penurunan tidak
3. Apakah korban atau minuman tersebut tingkat enak
mengenali (dalam kondisi sadar) kesadaran badan
identitasnya, 2. Jika korban dapat 4. Berlaku aneh / tanpa
dimana dia makan dan minum atas tidak wajar gejala
berada saat ini kehendak sendiri tsb, 5. Berkeringat kritis
atau terlihat berikan Minuman jus sangat banyak lainnya
bingung ? dengan penambahan 2- 6. Kejang
4. Apakah korban 3 sendok makan gula.
mengalami (catatan : tahu kadar
kejang ? GD)
5. Apakah korban 3. Posisikan korban pada
berkeringat posisi yang paling
sangat banyak nyaman menurutnya
? (jika
6. Apakah korban penelepon/penolong
dalam menolak melakukan
pengobatan RJP)
Insulin ? (jika 4. Kumpulkan informasi
ya) sejak kapan obat - obatan yang
? dimiliki korban untuk
7. Jam berapa diberikan kepada
korban terakhir petugas
makan ?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 55 -

M 4: OVERDOSIS/ KERACUNAN

PETUNJUK SEBELUM
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH LABEL KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah pasien sadar ? 1. Jangan 1. Overdosis 1. Penggunaan obat


2. Apakah pasien memberikan pasien dengan gejala tanpa gejala
bernafas secara normal apapun untuk kritis : kritis
? dimakan/ diminum 2. Tidak sadar 2. Penelepon orang
3. Apakah korban sampai ada 3. Tidak ketiga, tidak
bingung / tidak wajar instruksi lebih bernafas bersama korban
? (jika ya) seperti apa ? lanjut dari dokter normal 3. Korban
4. Apakah anda 2. Bila aman untuk 4. Penurunan dilaporkan
mengetahui apa yang dilakukan, jaga tingkat overdosis, tapi
dibawa pasien? korban tetap di kesadaran korban
5. Jika obat yang dalam suatu area 5. Perubahan menyangkal
diresepkan dokter , apa atau rumah perilaku/ 4. Intoksikasi
nama obatnya dan 3. Jangan tempatkan bertingkah Alcohol
berapa banyak korban korban dibawah aneh
mengkonsumsi shower / diguyur 6. Pengguna
6. Jika bukan obat yang air kokain dengan
diresepkan dokter, 4. Kumpulkan nyeri dada
jenis atau kandungan informasi obat - 7. Menelan
apa yang korban obatan yang pembersih
konsumsi ? dimiliki korban lantai,
7. Bila kokain atau obat untuk diberikan insektisida
terlarang, apakah kepada petugas 8. Kombinasi
korban merasa nyeri? , overdosis obat
jika nyeri dada lihat dan alkohol
kartu : Nyeri dada
8. Apakah korban
mengkonsumsi
alkohol? Atau bersama
dengan obat-obatan?
9. Apa pasien memiliki
kesulitan menelan?
10. Apakah pasien
muntah? (Jika iya) bisa
dijelaskan apa yang
muntahkan?
11.  jumlah korban?(
keracunan massal)

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 56 -

M 5: MASALAH PSIKIATRI

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL KUNING
MERAH
INSTRUKSI

1. Apakah korban sadar? 1. Amankan area 1. Tidak sadar 1. Luka lecet


2. Apakah korban dapat sekitar pasien 2. Tidak pergelangan
bernafas normal? 2. Tenangkan pasien bernafas tangan dengan
3. Apakah korban berlaku aneh jika memungkinkan normal perdarahan
/ tidak wajar ? (jika ya) 3. Jika Anda merasa 3. Penurunan terkontrol
seperti apa ? tidak aman, tingkat 2. Tingkah laku
4. apakah korban melakukan tinggalkan lokasi kesadaran yang tidak
tindak kekerasan , apakah kejadian berbahaya
korban mempunyai akses ke 4. Kumpulkan dengan riwayat
senjata Informasi medikasi : psikiatri
5. Apakah korban mencelakai jika ada 3. Keracunan
dirinya sendiri? Usaha alkohol
bunuh diri? Jika iya, 4. Ancaman
6. lihat T9: Cedera Traumatik terhadap diri
(Jika Tidak) Apakah Anda sendiri dan
berfikir korban akan melukai orang lain
dirinya sendiri 5. pasien yang
7. Dimana korban sekarang? putus obat
(Jika ada) Apakah korban psikiatri
bisa diajak bicara? 6. polisi meminta
8. Apakah dapat menjawab apa untuk bersiaga
yang Anda tanya?
9. Apakah korban sebelumnya
mengkonsumsi alcohol atau
obat-obatan? Jika iya, algo
Overdosis/
Keracunan/Tertelan
10. Apakah anda mengenal
korban? Atau
keluarganya? dinsos
11. Apakah pasien pernah
berobat / putus obat jiwa ?
12. Apakah korban terluka?
13. Apakah korban mengalami
perdarahan? (Jika Iya)
Bisakah dikontrol dengan
cara penekanan?
14. Apakah sudah ada petugas
lain di tempat?
INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :
1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 57 -

M 6: KEJANG

PETUNJUK
SEBELUM LABEL
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban sadar ? 1. Amankan area 1. Korban tidak Kejang


2. Apakah korban sehingga korban sadar sederhana
bernafas dengan tidak melukai 2. Korban tidak dengan
normal ? dirinya sendiri bernafas
terdapat
3. Apakah korban saat 2. Jangan mencoba normal
ini masih kejang ? untuk menahan/ 3. Korban riwayat
(Apabila ya) bagaimana mengikat korban mengalami kejang
sikap korban ketika kejang penurunan sebelumnya
sekarang? 3. Jangan tingkat
4. Apakah korban pernah memasukan kesadaran
mengalami kejang benda apapun ke 4. Korban
sebelumnya? dalam mulut masih kejang
5. Riwayat epilepsi? korban 5. Pertama kali
6. Apakah korban 4. Ketika kejang kejang dan
terdapat riwayat sudah berhenti, tidak
diabetes ? Jika ya, Cek apakah diketahui
lihat kartu M 6 : korban bernapas riwayat
MasalahTerkait atau tidak kejang
Diabetes 5. (Jika anak-anak sebelumnya
7. (Jika anak) apakah dan sedang 6. Diabetes
anak tersebut sedang demam) 7. Hamil
sakit (demam/ hangat) Lepaskan 8. Overdosis
? Apakah punya obat pakaian untuk obat atau
anti kejang? Apakah membantu cedera kepala
paham mendinginkan 9. Beberapa
penggunaannya? korban, posisikan jenis kejang
8. (Jika wanita 13-50 miring setelah yang berbeda
tahun) apakah sedang kejang reda. dengan
hamil ? 6. Kumpulkan kejang biasa
9. Apakah korban informasi obat -
terdapat riwayat obatan yang
gangguan jantung dimiliki korban
sebelumnya? untuk diberikan
10. Apakah korban kepada petugas .
terdapat cedera kepala
?
11. Apakah korban
sedang mengkonsumsi
obat-obatan tertentu ?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 58 -

M 8: STROKE

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Bila sulit bernafas, 1. Tidak sadar Riwayat


sadar ? jaga leher tetap lurus 2. Tidak stroke
2. Apakah korban dan singkirkan bernafas lama (CVA)
bernafas secara bantal normal
dengan
normal ? 2. Jangan memberikan 3. Penurunan
3. Apakah korban apapun pada korban tingkat tidak ada
bingung / tidak untuk dimakan/ kesadaran perubahan
wajar ? (jika ya) diminum 4. Awitan baru yang baru
seperti apa ? 3. Jangan dari
4. Apakah pasien memperbolehkan kelemahan
mengeluh kesulitan korban beraktivitas satu sisi/
bicara, matirasa, 4. Jangan melakukan kelumpuhan,
problem pijatan/ menusuk wajahnya
pergerakan? dengan jarum dan atau
5. Jika tidak tindakan lainnya mulutnya
jelas, apakah bicara pada pasien mencong
korban terdengar 5. Kumpulkan informasi bicara cadel
normal? obat - obatan yang
6. Jika tidak dimiliki korban
jelas, apakah untuk diberikan
korban memiliki kepada petugas
kelemahan atau
kelumpuhan pada
satu sisi dari
tubuhnya
7. Jika tidak
jelas, apakah
korban wajahnya
atau mulutnya
mencong?
8. Apakah korban
mengeluh nyeri,
lihat kartu M 5 :
Nyeri Dada?
9. Apakah korban
memiliki gejala sakit
kepala?
10. Apakah korban
memiliki riwayat
stroke sebelumnya?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 59 -

M 9: TANDA JELAS KEMATIAN

PETUNJUK
SEBELUM
BANTUAN LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
DATANG KUNING

INSTRUKSI

1. Bagaimana 1. Cek gerakan 1. Tidak ada 1. Tubuh


penolong dinding dada Respon mengalami
mengetahui pasien 2. Tidak Sadar kekakuan
bahwa 2. Cek ujung 3. Bernapas disertai
pasien/korban kaki dan tidak normal dingin
telah tangan 4. Tidak (Bukan
meninggal? apakah bernapas gejala
anjuran : cek terasa dingin 5. Nadi Karotis hipotermia)
napas, nadi, 3. Cek denyut tidak teraba 2. Lebam
ekstremitas nadi di leher 6. Reflek cahaya mayat
dingin  3. Adanya
anjurkan telp ke cedera yang
fasyankes/ mengancam
instansi nyawa
pelayanan 4. DNR (Do
jenazah Not
2. Bila penolong Resusitate)
tidak yakin
dilakukan ke
dalam skema
tatalaksana
henti jantung
(C1)
- 60 -

N 1: SAKIT/ NYERI KEPALA

PETUNJUK
SEBELUM LABEL
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Posisikan 1. Tidak sadar 1. Sadar


sadar? korban pada 2. Tidak bernafas dan
2. Apakah korban posisi yang normal terjaga
bernafas dengan paling nyaman 3. Sakit kepala 2. Sakit
normal? 2. Jangan dengan gejala kepala
3. Apakah sakit memberikan kritis : tanpa
kepala datang apapun pada 4. Penurunan gejala
secara tiba-tiba korban untuk tingkat kritis
atau bertahap ? dimakan/ kesadaran
4. Apakah pasien diminum (jika 5. Perubahan
memiliki riwayat penelepon/penol perilaku
sakit kepala ong menolak 6. Sakit kepala
sebelum melakukan RJP) yang paling
5. Apakah disertai 3. Kumpulkan buruk
mual/ muntah? informasi obat - 7. Tiba-tiba
6. Apakah korban obatan yang 8. Gangguan
merasakan sakit dimiliki korban penglihatan
didaerah lain, bila untuk diberikan tanpa riwayat
ada di bagian kepada petugas migrain
mana? sebelumnya
7. Apakah korban
mengenali
identitasnya ?
atau dimana dia
berada saat ini ?
8. Apakah sakit
kepala ini
berbeda dengan
rasa sakit kepala
sudah pernah
dirasakan
sebelumnya?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 61 -

N 2: NYERI DADA

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Posisikan korban 9. Korban Korban


sadar ? dengan posisi yang tidak sadar dengan usia
2. Apakah korban paling nyaman atau 10. Korban <35 tahun
bernafas dengan jika mungkin tidak
tanpa
normal ? setengah duduk bernafas
3. Apakah korban 2. Menyarankan normal disertai
berkeringat sangat korban untuk tidak 11. Korban gejala kritis
banyak ? banyak bergerak mengalami
4. Apakah korban 3. Longgarkan pakaian penurunan
mual atau muntah ? korban untuk level
5. Apakah korban melepas atau kesadaran
terasa lemah, mengganti pakaian 12. Nyeri
pusing atau pingsan yang dirasa ketat dada
? • (Apabila korban disertai
6. Lokasi rasa sebelumnya dengan
nyerinya dimana? pernah tanda dan
7. Apakah korban ada diresepkan obat gejala
riwayat berdebar jantung ) • Tidak
dengan disertai • (Jika ya) apakah bernafas
nyeri dada? korban telah normal
8. Apakah korban minum obat • Mual
merasa terdapat tersebut saat ini • Riwayat
nyeri yang lain ? gangguan
selain nyeri • (Jika tidak) jantung
tersebut? Bila ada Pastikan korban • Berdebar
di bagian mana? dalam kondisi • Pingsan
9. Sejak kapan rasa duduk • Pengkons
nyeri tersebut • Kumpulkan obat umsi
muncul ? untuk diberikan kokain
10. Apakah korban pada petugas • Berkering
terdapat riwayat at
serangan jantung berlebiha
(gangguan jantung) n
sebelumnya ?
11. Apakah korban
mengkonsumsi obat
dalam waktu 24 jam
terakhir ini?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 62 -

N 3: NYERI PUNGGUNG

PETUNJUK
SEBELUM LABEL
PERTANYAAN BANTUAN DATANG LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Jika nyeri yang 1. Korban 1. Nyeri


sadar ? di rasakan tidak pinggang
2. Apakah korban terkait cedera sadarkan (Flank
bernafas dengan yang terjadi, diri Pain) /
normal ? sarankan 2. Korban nyeri
3. Apakah sakit korban untuk tidak kolik
yang di rasakan tidak bergerak bernafas karena
oleh korban, atau berpindah normal batu
terkait dengan posisi, kecuali 3. Nyeri ginjal
cedera yang ada bahaya yang punggung 2. Nyeri
dialami baru- mungkin yang tidak punggun
baru ini? mengancam. terkait g yang
4. Pernahkah 2. Jangan berikan dengan tidak
pasien merasa makanan atau kejadian terkait
pusing atau minuman trauma dengan
pingsan?" 3. Minta pasien dengan kejadian
5. Apakah korban beristirahat riwayat trauma
pernah memiliki dengan posisi penyakit 3. Nyeri
riwayat penyakit paling nyaman jantung punggun
sebelumnya ? 4. Kumpulkan sebelumnya g tidak
atau riwayat informasi obat - 4. Nyeri spesifik
dioperasi obatan yang punggung 4. Nyeri
sebelumnya ? dimiliki korban dengan punggun
Atau riwayat untuk diberikan pingsan g kronis
bekam? kepada petugas atau
6. Apakah pasien sempoyonga
mengompol atau n pada
sulit kencing? korban
7. Apakah pasien dengan usia
mendapatkan >50
obat pengencer
darah?"

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 63 -

N 4: NYERI PERUT

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apakah korban 1. Jangan 1. Tidak sadar 1. Nyeri


sadar ? menyarankan 2. Tidak disertai
2. Apakah korban korban untuk bernafas muntah
bernafas dengan makan atau dengan 2. Nyeri
normal ? minum normal pinggan
3. Apakah nyeri 2. Monitor kesadaran 3. Penurunan g (batu
disebabkan oleh : Kulit dingin dan tingkat ginjal)
cedera? lembab atau kesadaran 3. Nyeri
4. Apakah disertai berbintik-bintik, 4. Muntah perut
muntah? pernapasan cepat darah non-
5. Bagaimana BABnya? dan dangkal, 5. Tinja trauma
BAK? kelelahan, terlihat berwarna 4. Nyeri
6. Makanan/ minuman bingung. hitam tidak
apa yang dikonsumsi 3. Jika terjadi 6. Nyeri perut spesifik
sebelum nyeri perut? perubahan pada bawah
7. Jika perempuan kondisi korban, pada
8. “Mungkingkah dia atau anda perempuan
hamil?" memutuskan usia 12-50
9. "Apakah ada untuk melakukan tahun
pendarahan vagina?" RJP, hubungi 7. Riwayat
Jika ya, kami kembali penyakit
10. "Berapa banyak? secepatnya jantung
11. "Apakah dia bilang 4. Kumpulkan 8. Pingsan
dia merasa pusing?" informasi obat - atau
12. Apakah korban obatan yang sempoyong
memiliki penyakit dimiliki korban an dengan
lain atau riwayat untuk diberikan umur >50
operasi sebelumnya? kepada petugas tahun
9. Pingsan
atau
sempoyong
an saat
duduk

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 64 -

L 1: PERMINTAAN LAYANAN KESEHATAN

PETUNJUK SEBELUM
BANTUAN DATANG LABEL
PERTANYAAN LABEL MERAH
KUNING
INSTRUKSI

1. Apa keluhan 1. (Jika korban ada 1. Gejala kritis 1. tanpa gejala


korban? di fasilitas kritis atau
2. Bagaimana pelayanan 2. Sedang 2. sedang tidak
kondisi pasien? kesehatan) menggunakan menggunaka
Kembali ke Persiapkan rekam alat medis n peralatan
indeks, sesuai medis korban medis
dengan kondisi untuk diberikan
korban kepada petugas .
3. Tujuan 2. (Jika korban tidak
permintaan berada di fasilitas
layanan? pelayanan
4. Tindakan : kesehatan)
perawatan di Tempatkan korban
rumah pada posisi paling
5. Ambulans  nyaman
pelayanan 3. Kumpulkan
Gawat Darurat informasi obat -
di fasyankes obatan yang
terdekat atau dimiliki korban
kondisi tertentu untuk diberikan
yang tidak kepada petugas
memungkinkan
dengan
transportasi
umum
6. Rujukan 
PENELPON
FASYANKES 
layanan
ambulans 
rujukan ke RS
7. Tindakan :
8. Apakah korban
sedang
terpasang infus/
IV-line, sedang
dalam
pengobatan,
9. atau sedang
menggunakan
peralatan
medis?

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
- 65 -

L 2: KECELAKAAN MATERIAL BERBAHAYA

PETUNJUK
SEBELUM
BANTUAN LABEL
PERTANYAAN LABEL KUNING
DATANG MERAH

INSTRUKSI

2. Di mana lokasi kejadian? • Jika Anda tidak 1. Rujuk ke Petugas


3. "Apakah kamu di lokasi berada di medis melengkapi
yang aman?" lokasi yang yang APD yang
• Jika YA: lanjutkan aman, sesuai
sesuai
pertanyaan. tinggalkan area 2. ikuti
• Jika TIDAK: beri tahu dan telepon protokol
penelepon untuk kembali. lokal
pindah ke lokasi yang • Kumpulkan untuk
aman dan informasi kimia Insiden
panggilankembali. yang tersedia. Kecelaka
4. "Apa yang terjadi?" (Jenis • Tolak masuk an
bahan berbahaya) ke area yang Massal
• Ledakan, Keluhan Bau, terkena
Kebakaran, Pelepasan dampak.
gas dari mesin Tempat aman,
• Kecelakaan Lalu Lintas, mengisolasi
dumping ilegal, area.
Kebocoran / Tumpahan, • Isolasikan yang
• Wadah / bahan terluka dari
terbengkalai, Lainnya tempat
5. Apakah ada luka-luka? " kejadian jika
• JIKA YA: Berapa banyak memungkinkan
orang yang terluka? dengan aman.
• Apa sifat dari luka-luka
itu?
• Lihat kartu pedoman
medis yang sesuai atau
lokal
6. "Apa nama dan / atau ID
bahan?“
7. Gunakan DOT Guidebook
atau NLETS untuk
mendapatkan informasi

INSTRUKSI YANG DILAKUKAN :


1. Jika tidak sadar & nafas normal Lihat Instruksi KONTROL JALAN NAPAS
2. Jika korban tidak sadar , TIDAK BERNAPAS  lihat instruksi RJP
3. Jika terdapat PERDARAHAN lihat instruksi perdarahan
- 66 -

L 3: KOORDINASI LINTAS SEKTOR

NO. KASUS INSTANSI NOMOR

1 Kebakaran PEMADAM 113 / 1131


KEBAKARAN

2 Kecelakaan KEPOLISIAN 110


Lalu Lintas,
Kriminalitas

3 Bencana BASARNAS 115

POSKO BENCANA 129


ALAM BNPB

4 Teror Bom BNPT

5 Pelayanan PMI 021-4207051


Darah

6 Pelayanan BPJS HALO BPJS 500456


Jkn
- 67 -

BAB V
PENUTUP

Pedoman algoritme bagi operator pusat panggilan kegawatdaruratan


medik melalui National Command Center (NCC) dan Public Safety Center
(PSC) 119 ini dibuat agar dapat dijadikan panduan langkah-langkah
penanganan awal kasus kegawatdaruratan bagi operator/agent NCC 119
dan PSC 119 dalam pemberian layanan kegawatdaruratan medik bagi
masyarakat di daerahnya masing-masing. Pedoman algoritme ini merujuk
kepada panduan dari organisasi profesi yang telah dibuat di dalam negeri
maupun di luar negeri. Algoritme ini dapat digunakan sebagai panduan
pada keadaan pada umumnya dan sebaiknya mempertimbangkan adanya
variasi respon individual. Oleh karena itu algoritme ini bukan merupakan
standar pelayanan yang baku. Mengingat terus berkembangnya keilmuan
mengenai penanganan pertama dalam kasus kegawatdaruratan medis,
maka peninjauan kembali terhadap algoritme ini dapat dilakukan sewaktu-
waktu.
Kami berharap panduan ini dapat membantu dan mempermudah
petugas dalam pelaksanaan di lapangan sehingga pada akhirnya dapat
meminimalisir angka kematian dan kecacatan. Akhirnya kami sampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya atas tanggungjawab dan pengabdian
berbagai pihak dalam mendukung tercapainya akses layanan emergensi
medik dan peningkatan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

TERAWAN AGUS PUTRANTO

Anda mungkin juga menyukai