KESEHATAN
No. Dokumen :
S
Tanggal Terbit :
O
Kepala Bidang Pelayanan Kepala Dinas Kesehatan
Kesehatan Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Tengah
P
Halaman : 1/2
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
S
Kepala Bidang Pelayanan Kepala Dinas Kesehatan
Kesehatan
Kab. Lombok Tengah
o Kab. Lombok Tengah
Johan effendy,S.Si.,MPH
p
H. OMDAH, SKM., MM
NIP. 19730502199303 1006 NIP. 19601231 198212 1 015
C. Kebijakan Petugas harus siap melayani setiap panggilan telepon yang masuk
dengan baik, sopan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PSC
(Public Safety Center) 119 Bajang Tastura Kabupaten Lombk Tengah.
Johan effendy,S.Si.,MPH
H. OMDAH, SKM., MM
NIP. 19730502199303 1006
NIP. 19601231 198212 1 015
C. PERAWATAN RODA
a. Cek tekanan ban 1 minggu sekali
b. Lakukan sporing dan balancing bila roda terasa tidak sesuai
c. Ganti ban bila bunga ban telah tampak tipis
D. PERAWATAN AC
a. Catat tanggal pengisian freon ac
b. Cek kedinginan ac setiap hari saat memanasi mobil
c. Service ac setiap 3 bulan sekali
E. PERAWATAN INSTRUMEN PENDUKUNG LAINNYA
a. Periksa lampu depan lampu belakang,kedipan lampu
hazard,lampu dim setiap hari.
b. Periksa lampu rotator sirine setiap hari
F. CEK ALAT-ALAT DAN KELENGKAPAN MEDIS AMBULAN
a. Lakukan pencatatan kelengkapan inventaris alat-alat di
ambulan setiap hari
b. Lakukan pencatatan kondisi dari peralatan ambulan
c. Apabila terdapat kerusakan atau tidak layak pakai segera lapor
ke penanggung jawab alkes unit pelayanan puskesmas
d. Catat kelengkapan obat-obatan bila kurang segera lapor
kepenanggung jawab obat unit pelayanan puskesmas
e. Cek ketersediaan oksigen pada tabung O2,bila habis
pengadaan di adakan langsung tanpa mengikuti prosedur
pengadaan barang
PENANGANAN PASIEN GAWAT
DARURAT
No.Dokumen :
S
Tanggal Terbit :
O
Halaman : 1/2
P
Kepala Bidang Pelayanan Kepala Dinas Kesehatan
Kesehatan Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Tengah
1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang cepat
dan tepat pada pasien untuk mencegah kematian maupun kecacatan.
3. Kebijakan
4. Referensi Basic Life Support, Basic Trauma Cardiac Life Support, Advanced
Cardiac Life Support.
S No.Dokumen :
O Tanggal Terbit :
P Halaman : 1/4
1 Pengertian Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang
memerlukan masukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh
darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus
set (Potter, 2005).
2 Tujuan a. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh cairan elektrolit,
vitamin, protein, kalori dan nitrogen. Pada klien yang tidak mampu
mempertahankan masukan yang adekuat melalui mulut.
b. Memulihkan keseimbangan asam-asam.
c. Memulihkan volume darah dan,
d. Menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat-obatan
3 Indikasi a. Pasien Syok
b. Pasien yang mengalami pengeluaran cairan berlebih
c. Intoksikasi berat
d. Sebelum tranfusi darah.
e. Pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.
4 Persiapan Alat Alat steril
1. Bak instrument berisi hand scon dan kasa steril
2. Infus set steril
3. Jarum / wingnedle / abocath dengan nomer yang sesuai
4. Korentang dan tempatnya
5. Kom tutup berisi kapas alcohol.
Alat tidak steril
1. Standart infus
2. Bidai dan pembalut jika perlu
3. Perlak dan alasnya
4. Pembendung (tourniquet)
5. Plester
6. Gunting verban
7. Bengkok
8. Sarung tangan bersih
Obat-obatan
1. Alcohol 70%
2. Cairan sesuai advis dokter, misal NaCl 0,9%, Dextrose 5% dll.
Pelaksanaan Persiapan Pasien :
1. Memperkenalkan diri
2. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan
3. Meminta kesediaan pasien untuk di rawat
4. Atur posisi yang nyaman bagi klien
Persiapan Lingkungan :
4. Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman
5. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur
6. Membawa alat ke dekat pasien
Pelaksanaan :
7. Mencuci tangan
8. Memakai sarung tangan
9. Membuka daerah yang akan dipasang infus
10. Memasang alas dibawah anggota badan yang akan dipasang infus
11. Membuka set infus dan meletakkannya pada bak instrumen steril
12. Menusukkan jarum set infus ke dalam botol infus kemudian
mengalirkan cairan ke selang infus berakhir di bengkok untuk
mengeluarkan udara dan mengisi selang infus
13. Isi tempat tetesan infus kurang lebih separuhnya
14. Pastikan roller selang infus dalam keadaan menutup (ke arah
bawah)
15. Menggantungkan selang infus pada standar infus
16. Buka abocath dari bungkusnya
17. Potong 3 lembar plester
18. Pilih pembuluh darah yang akan dipasang infus, dengan syarat :
pembuluh darah berukuran besar, pembuluh darah tidak
bercabang, pembuluh darah tidak di area persendian
19. Bendung bagian proksimal/atas dari pembuluh darah yang akan
dipasang infus dengan torniquet
20. Minta pasien menggenggamkan tangan, dengn ibu jari pasien di
dalam genggaman
21. Mendesinfeksi daerah yang akan dipasang infus
22. Menusukkan jarum infus ke vena dengan lubang jarum
menghadap keatas. Pastikan darah mengaliri jarum dan abocath.
Jika belum teraliri oleh darah, temukan pembuluh darah sampai
darah mengaliri jarum dan abocath
23. Tourniket dilepas bila darah sudah masuk
24. Lepas jarum sambil meninggalkan abocath di dalam pembuluh
darah
25. Tekan pangkal abocath untuk mencegah darah keluar dan
masukkan ujung sela infus set ke abocath
26. Fixasi secara menyilang menggunakan plester abocath yang sudah
terpasang
27. Alirkan cairan dari botol ke pembuluh darah dengan membuka
roller. Bila tetesan lancar, jarum masuk di pembuluh darah yang
benar
28. Fixasi dengan cara kupu-kupu. Meletakkan plester dengan cara
terbalik di bawah selang infus, kemudian disilangkan
29. Menutup jarum dan tempat tusukan dengan kassa steril dan
diplester
30. Mengatur/menghitung jumlah tetesan
31. Mengatur posisi pada anggota tubuh yang diinfus bila perlu diberi
spalk
32. Menuliskan tanggal pemasangan infus pada plester terakhir
33. Merapikan alat dan pasien
34. Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
Evaluasi 1. Aliran dan tetesan infus lancar
2. Tidak terjadi hematom
3. Sterilitas terjaga
4. Infus terpasang rapi
5. Pasien nyaman
6. Lingkungan bersih
Unit terkait Unit Stroke dan Ruang Rawat Inap
6 Referensi Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
PENILAIAN PENGENDALIAN OBAT,
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
No.Dokumen :
S
Tanggal Terbit :
O
p Halaman :
3. Kebijakan
Petugas farmasi
Menentukan stok
Menghitung rata-rata obat
optimal
Perhatikan
9. Unit Terkait
-