Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH LUKISAN DEKORATIF DENGAN

MENGGUNAKAN BAHAN SEMEN DIATAS TRIPLEK

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Sufadjry. F

Kelas : 11 MIPA 8

Asal Sekolah : SMA N 8 BATAM

TAHUN AJARAN

2019/2020

1|Seni Budaya
KATA PENGANTAR

Berkat kehadiran Allah SWT yang maha kuasa satu karena semua
pemberiannya jadi kita tetap diberi kesehatan dan keselamatan.Pada saat
itulah kegembiraan bagi penulis yang telah diberi kesempatan untuk
menulis dalam kegiatan pembuatan gambar dekoratif diatas triplek
dengan judul MAKALAH LUKISAN DEKORATIF DENGAN

MENGGUNAKAN BAHAN SEMEN DIATAS TRIPLEK.

Makalah ini disusun secara sistematis menyesuaikan proses dan


pengetahuan penulis selama pelaksanaan pembuatan gambar dekoratif.
Proses penyiapan Makalah ini telah banyak melibatkan banyak pihak yang
telah memberikan nasehat dan kritik yang bisa memberi inspirasi kepada
penulis. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih:

1. Allah SWT, yang sudah memberi kesehatan sehingga penulis bisa


menyelesaikan proses pembuatan gambar dekoratif.
2. Orang tua , yang mendoakan, sehingga dalam kegiatan proses
pembuatan gambar dekoratif dapat berjalan dengan lancar dan
sukses.
3. Ibu Leni Virgotina, S.pd selaku pembimbing mata pelajaran Seni
budaya dan Keterampilan.
4. Serta teman-teman sekelas dan seperjuangan mendukung penulis
dalam penyusunan Makalah ini.

2|Seni Budaya
DAFTAR ISI

JUDUL ……………………………………………………i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ……………………………………………………5
B. Manfaat ……………………………………………………6
-Bagi masyarakat
-Bagi siswa
-Bagi guru

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dekoratif ……………………………………………………7
B. Ciri-ciri Dekoratif ……………………………………………………7
C. Tujuan Dekoratif ……………………………………………………8
D. Tokoh Dekoratif ……………………………………………………8
E. Alat ……………………………………………………8
F. Bahan ……………………………………………………9

BAB III PEMBAHASAN


Proses pembuatan lukisan Dekoratif
A. Cara pembuatan triplek ……………………………………………………14
B. Cara pembuatan warna ……………………………………………………14
C. Cara membuatan lukisan ……………………………………………………15

3|Seni Budaya
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………19
B. Saran ……………………………………………………19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………20
LAMPIRAN ……………………………………………………21

4|Seni Budaya
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dekoratif dari pengertiannya secara umum adalah penghias, pada


zamandulu teknik dekoratif sudah dikenal di masyarakat, terutama suku-
suku yangmempunyai kebudayaan tinggi, seperti contohnya masyarakat
Minang. Daripeninggalan peninggalan budaya, seperti rumah adat Minang
kita bisa melihatdinding-dindingnya penuh dengan gambar-gambar hiasan
yang begitu indah,dimana hiasan-hiasannya yang sudah di gayakan.

Demikian juga ketika mencermati karya seni batik, maka terdapat


banyakberbagai bentuk motif hiasan dekoratif, bahkan orang-orang
pedalaman seperti 5 masyarakat Papua sudah mengenalnya, pada saat-
saat tertentu seperti acara khusus,mereka menghiasi tubuhnya dengan
gambar-gambar dekoratif.

Bila kita mengarahkan perhatian lagi ke kerajinan tangan yang


sudah membudaya, maka akan terlihat bahwa pendahulu-pendahulu kita
sudah mengenalseni dekoratif.

Begitu besar hasrat untuk menghias barang-barang yang


dipakainya dengan garis-garis, motif-motif yang ditambahkan pada benda-
benda tersebut agarlebih sedap untuk dipandang. Bisa dilihat dari
mangkuk-mangkuk, piring-piring,cangkir-cangkir yang dihias dengan garis-
garis lurus, melengkung, melingkarmaupun bersilang.

Melukis dekoratif, umumnya adalah melukis dengan pemindahan


benda alamiah kedalam kanvas, dengan mengalami deformasi juga

5|Seni Budaya
penstiliran, namun sebagai fungsi nya untuk menghias, ada juga lukis
dekoratif yang abstrak dimana bentuk-bentuk geometris sebagai objek.

Disini penulis memilih melukis dekoratif alamiah, dimana penulis


memunculkan Keindahan Bunga kedalam karya lukis, dan
menyertakanbenda-benda pendukung alamiah, juga menyertakan benda-
benda buatan dengan

gaya yang sama gaya dekoratif, untuk terciptanya suatu cerita (tema)
yang selaras.

B.Rumusan Masalah

1.Menjelaskan cara pembuat lukisan dekoratif.

2.Bagaimana cara pembuatan lukisan dekoratif.

3.Mengetahui cara pengelolahan warna dalam lukisan dekoratif.

C. Manfaat

a. Manfaat Untuk Masyarakat


1.Untuk menjadi inspirasi bagi masyarakat yang berminat
melukis.

2.Agar memperindah lingkungan.

3.Sebagai media motivasi dan pembelajaran dikalangan


masyarakat.

b. Manfaat Untuk Guru

1.Sebagai wawasan yang luas untuk mengajari murid

2.Saluran ekspresi yang tak terucap

c.Manfaat Untuk Siswa

6|Seni Budaya
1.Sebagai penambahan pelajaran dan keterampilan

2.Agar siswa lebih kreatif

3.Serta siswa akan mengetahui lebih luas

BAB II

KAJIAN TEORI

A.Pengertian Seni Dekoratif

Dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu


permukaan benda menjadi lebih indah.Gambar dekoratif adalah berupa
gambar hiasan yang dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan
ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.

Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan


deformasi atau penstiliran alami.Bentuk- bentuk objek di alam
disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk
aslinya.Misalnya bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan. Kesan
tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif itu. Dan
masih banyak motif-motif hias lain.

7|Seni Budaya
B.Ciri-ciri Dekoratif

Adapun ciri seni dekoratif:

- gambar dekoratif berpedoman pada pola2 atau motif tertentu


- konsep utama dukoratif adalah menghias
- menggunakan pola berupa ragam hias yang telah mengalami proses
stilasi/deformasi yg digambarkan secara ulang.
C.Tujuan Seni Dekoratif

Untuk tujuan seni rupa dekoratif ialah untuk membuat keindahan


melalui karya seni lukis.Karya seni rupa dekoratif termasuk karya seni
yang mudah dicerna oleh para pemirsa.Contoh seni rupa dekoratif
kategori geometris dapat dilihat pada ragam hias di daerah kepulauan
seluruh Indonesia.

D. Tokoh Pelukis Seni Dekoratif Indonesia


Tokoh-tokoh pelukis dekoratif di Indonesia adalah Kartono
Yudokusumo , Widayat , Suparto , Ratmoyo , batara Lubis , Amrus
Natalsya , Sarnadi Adam , Ahmad Soepandi , Boyke Aditya , A.Y Kuncana
, I Gusti Nyoman Lempad , I Gusti Ketut Kobot , I Gusti Ketut Made
Deblog , dan masih banyak lagi.
E.Alat dan Bahan yang dibutuhkan

1.Alat

1.Papan berukuran A3

Papan berfungsi sebagai tempat atau alas untuk pembuatan


gambar dekoratif.

8|Seni Budaya
2.Gergaji

Gergaji berfungsi sebagai alat pemotong papan.

3.Spidol

Spidol berfungsi sebagai alat untuk menebalkan sketsa agar terlihat


lebih jelas.

9|Seni Budaya
4.Kuas

Kuas berfungsi sebagai alat untuk melukiskan cat ke papan atau


sketsa gambar tersebut.

5.Pensil

Pensil berfungsi sebagai alat untuk membuat gambar sketsa.

6.Penghapus

Berfungsi untuk menghapus sketsa yang salah

10 | S e n i B u d a y a
7.Penggaris

Berfungsi untuk membuat garis lurus dan membantu dalam proses


pembuatan sketsa gambar.

8.Buku gambar

Berfungsi untuk awal dari pembuatan sketsa sebelum ditempelkan


ke papan.

9.Tisu

Berfungsi untuk membersihkan bagian cat yang kurang rapi.

11 | S e n i B u d a y a
10.Pipet

Membantu dalam mewarnai.

2.Bahan

1.Semen putih

Semen putih berfungsi untuk membuat kontur dan warna

12 | S e n i B u d a y a
2.Lem Fox

Lem fox berfungsi sama seperti semen putih yaitu sebagai


campuran warna.

3.Sari warna

Sari warna berfungsi sebagai warna untuk gambar.

4.Cat Tembok

Cat Tembok memiliki fungsi sebagai bahan untuk campura sari


warna.

13 | S e n i B u d a y a
BAB III

PROSES PEMBUATAN LUKISAN PRIMITIF

14 | S e n i B u d a y a
A.Langkah-langkah pembuatan

1. Sediakan triplek berukuran A3 dan selembar buku gambar yang


sudah siap untuk diwarnai.

2. Sediakan cat air, lem fox, semen putih, dan sari warna untuk
mencari warna yang diinginkan.

3. Sediakan wadah untuk penempatan warna yang berbeda.

15 | S e n i B u d a y a
4. Sediakan plastik segitiga untuk membuat contur pada gambar.

B. Cara Pembuatan Triplek

1. Taburkan lem fox pada triplek yang sudah berukuran A3, ratakan
lem tersebut menggunakan penggaris. Setelah ditaburin dengan
lem tunggu lem agak mongering agar gambar yang kita temple
tidak lembab ataupun bergelembung.
Setelah itu tempelkan gambar tersebut kedalam triplek yang sudah
dilumuri lem fox , tunggu hingga gambar tersebut menempel
dengan rata dan mongering

16 | S e n i B u d a y a
C. Cara pembuatan warna

1. Buatlah warna dari bahan- bahan yang sudah disediakan,


masukkan cat kedalam wadah dan mulai melakukan eksperimen
warna. Teteskan perlahan sari warna ke dalam cat untuk
menemukan hasil yang diinginkan.

2. Lem fox dan semen putih dicampurkan apabila kita hendak


memulai ngelukis. Perbandingan ialah lem fox, lebih banyak dari
semen agar lukisan tersebut tidak mudah retak. Campurkan kedua
bahan tersebut kedalam cat yang sudah dipisahkan kewadah kecil.

17 | S e n i B u d a y a
D. Cara pembuatan lukisan

1. Tahap awal, Membuat sketsa menggunakan selembar kertas


gambar dan pensil.

2. Tahap kedua, Menempelkan sketsa yang sudah digambar ke


papan triplek.

3. Tahap ketiga, Menebalkan garis dengan menggunakan Contour.

18 | S e n i B u d a y a
4. Tahap keempat, mewarnai objek utama dan objek pendukung
sesuai keinginan.

5. Tahap Kelima, Finishing dengan clear.

19 | S e n i B u d a y a
BAB IV

KESIMPULAN

A.Kesimpulan

Untuk pemberian warna penulis mengalami kesulitan


mengkombinasikannya,faktor kepantasan warna perlu pertimbangan dan
kehati-hatian. Salah pemberian warna sulit untuk diperbaiki, karena warna
yang ditimpa dua kali dengan yang bedaakan menghasilkan warna yang
suram. Untung penulis punya gagasan memberi pembatas atau kontur
pada setiap objek dengan warna putih, sehingga warna-warna yang
bersebrangan bisa nampak serasi.

Diakui, ternyata tidaklah mudah untuk membuat lukisan yang begitu


banyak warna, perlu keberanian, sebelum menuangkan cat penulis
mencoba dulu di kertas gambar, namun tentu media kertas dan kanvas
sangatlah berbeda, begitu juga hasil warna tak mungkin sesuai persis
seperti yag diharapkan.

B. Saran
Lebih mendalami materi Lukisan Dekoratif.Apa yang kita belum
ketahui dengan mempelajari materi ini kita bias menambah wawasan dari
materi Lukisan Dekoratif tersebut.

20 | S e n i B u d a y a
DAFTAR PUSTAKA

Ukur, Fridolin, 1971, Tantang Jawab Suku Dayak, Jakarta ; BPK Gunung
Tylor, E.B., 1871, Primitive Culture, London; John Murray Albemarle street
Koentjaraningrat, 1958, Metode Antropologi. Ichtisar dari Metode-metode
Antropologi Dalam Penjelidikan Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia,
Djakarta; Penerbitan Universitas
http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/01/seni-rupa-murni-dan-terapan-
pengertian.html http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/01/seni-rupa-
artikel-lengkap.html https://www.seputarpengetahuan.com/2015/06/unsur-
unsur-seni-rupa-dan-penjelasannya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_dekoratif
https://www.google.com/search?q=pengertian+seni+dekoratif&oq=pengert
ian+seni+dekoratif&aqs=chrome..69i57j0l7.3851j0j4&sourceid=chrome&ie
=UTF-8

21 | S e n i B u d a y a
LAMPIRAN

22 | S e n i B u d a y a
HASIL :

23 | S e n i B u d a y a

Anda mungkin juga menyukai