KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Keluarga dan Komunitas 3
Kelompok 4B:
Ovi Wijayanti 11151040000054
Ana Rizwanah Harun 11151040000062
Siti Rosyidah 11151040000063
Nor Aidatul khikmah 11151040000064
Puji Astuti 11151040000065
Ranti Puspita Dewi 11151040000067
Yunita Salamah 11151040000099
Ismia Ningrum 11151040000103
Cynthia Alya Tantiani 11151040000104
Aulia Noor Azizah 11151040000106
Asrizal M 11151040000120
0
KATA PENGANTAR
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada Jamaludin, S.Kp,.M.Kep sebagai
dosen penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Keluarga dan Komunitas 3
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah diskusi kelompok mengenai Konsep Keperawatan
Keluarga .
Penyusun
Kelompok 4B
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................5
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Masalah.............................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
6. Fungsi keluarga...........................................................................................14
BAB III..................................................................................................................26
KESIMPULAN......................................................................................................26
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus
menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang
dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini
dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat
Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan
dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia.
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah keperawatan keluarga?
3
4. Bagaimana peran perawat keluarga?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah keperawatan keluarga.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
ter Boemi Poetra (disingkat PZVB Boemi Poetra). Para perawat ini bekerja di
Binnen Hospital di Surabaya untuk merawat staf dan tentara Belanda.
Sejak saat itu banyak sekali istilah istilah keperawatan Indonesia yang
mengadopsi bahasa belanda sampai sekarang masih sering kita dengar istilah
belanda tersebut, misalnya nierbeken (bengkok) , laken (sprei) , bovenlaken
(kain penutup) ,warmwater zak (buli buli hangat), liskap (buli buli dingin),
scheren (gunting/cukur), dan lain lain.
6
mempunyai hak untuk mengawasi praktek keperawatan
dan pendidikan keperawatan.
i. Tahun 1985 : berdiri pendidikan keperawatan setingkat sarjana
S1keperawatan yang pertama yaitu fakultas ilmu keperawatan
universitasIndonesia yang menjadi momentum terbaik kebangkitan profesi
keperawatandi Indonesia.
j. Tahun 1999 : berdiri pendidikan keperawatan pasca sarjana ( S2
keperawatan)
k. Tahun 2000 : keluarnya lisensi praktek keperawatan berupa peraturan
menterikesehatan.
7
memutuskan untuk memeriksakan anggota keluarga yang sakit kencing
manis ke pelayanan kesehatan.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan. Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit. Contoh, keluargamampu merawat anggota keluarga yang sakit
kencing manis, yaitu memberikan diet DM, memantau minum obat
antidiabetik, mengingatkan untuk senam, dan kontrol ke pelayanan
kesehatan.
4. Memodifikasi lingkungan yang kondusif. Kemampuan keluarga dalam
mengatur lingkungan, sehingga mampu mempertahankan kesehatan dan
memelihara pertumbuhan serta perkembangan setiap anggota keluarga.
Contoh, keluarga menjaga kenyamanan lingkungan fisik dan psikologis
untuk seluruh anggota keluarga termasuk anggota keluarga yang sakit.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan
perawatan anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Contoh,
keluarga memanfaatkan Puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas pelayanan
kesehatan lain untuk anggota keluarganya yang sakit. (Widagdo, 2016)
b) Konseling
c) Membuat kontrak
Suatu cara efektif bagi keluarga dan berpusat pada keluarga agar dapat
dengan realistik membantu individu dan keluarga membuat perubahan
perilaku adalah dengan cara membuat kontrak.
d) Manajemen kasus
8
Manajemen kasus memiliki riwayat perkembangan sebagai bagian
dari peran perawat.
e) Advokasi
g) Kolaborasi
h) Konsultasi
9
Pasangan baru menikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah :
1) Membina hubungan intim yang memuaskan.
2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok
social.
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5) Persiapan menjadi orang tua.
6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan
menjadi orang tua).
10
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah,
sekolah dan lingkungan lebih luas.
2) Mendoprong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual.
3) Menyediakan aktivitas untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan
anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan anggota keluarga.
11
h. Keluarga Lanjut Usia.
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup.
2) Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan
kematian.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.
6. Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
Gambarananggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
b) Fungsi sosialis
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
c) Fungsi keperawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang
sakit.Sejauhmana pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat-sakit.
Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat
dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan lima tugas kesehatan
keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,
mengambilkeputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
terhadap anggota yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
d) Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi keluarga berapa jumlah anak, bagaimana
keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang
digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota keluarga.
e) Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan, sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
12
keluarga. Berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
13
6. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga, keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
7. Sasaran Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara
keseluruhan.
8. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan Asuhan Keperawatan
kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan
menggunakan proses keperawatan.
9. Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan
keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan Asuhan Keperawatan kesehatan
dasar atau perawatan dirumah.
10. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi. Keluarga-
keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan antara lain
adalah :
a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan
masalah :
1) Tingkat sosial ekonomi yang rendah.
2) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah
kesehatan sendiri.
3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga
dengan penyakit keturunan.
b. Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan yaitu :
1) Umur Ibu (16 tahun/lebih dari 35 tahun).
2) Menderita kekurangan gizi (anemia).
3) Menderita hipertensi.
4) Primipara dan Multipara.
5) Riwayat persalinan atau komplikasi
c. Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena :
1) Lahir prematur (BBLR).
2) Berat badan sukar naik.
3) Lahir dengan cacat bawaan.
4) ASI Ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam
bayi dan anaknya.
d. Keluarga mempunyai masalah hubungan antara anggota keluarga :
1) Anak yang tidak pernah dikehendaki pernah mencoba
untuk digugurkan.
2) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan
sering timbul cekcok dan ketegangan.
3) Ada anggota keluarga yang sering sakit
14
4) Salah satu anggota (suami atau istri) meninggal, cerai, lari
meninggalkan rumah.
( Setiadi, 2008 )
1. Mental
2. Fisik
3. Emosi
4. Sosial
6. Spiritual
(Mubarok, 2010)
15
2) Kebiasaan makan (berapa kali makan setiap hari? Siapa yang
terlihat terlalu gemuk, terlalu kurus?)
3) Waktu senggang/libur (bagaimana setiap anggota keluarga
memakai waktu senggang? Apakah penggunaan waktu senggang
cocok dengan jenis kelamin dan usia individu? Apakah ada
anggota keluarga yang hiburannya sangat memakan waktunya?
Bila ada, apa dampaknya terhadap keluarga? Apakah keluarga
mempunyai hiburan bersama?)
b. Faktor sosial-budaya-ekonomi
1) Penghasilan dan pengeluaran
2) Pekerjaan, tempat tinggal, dan penghasilan setiap anggota yang
sudah bekerja.
3) Sumber penghasilan.
4) Berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga
yang bekerja.
5) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makan,
pakaian, dan perumahan.
6) Apakah ada tabungan untuk keperluan mendadak.
7) Jam kerja ayah dan ibu
8) Siapa pembuat keputusan mengenai keuangan dan bagaimana
uang digunakan.
c. Faktor lingkungan
1) Perumahan
a) Luas rumah (apakah luasnya memadai?)
b) Pengaturan kamar tidur
c) Kelengkapan perabotan rumah tangga
d) Serangga dan binatang pengerat
e) Adanya bahaya kecelakaan
f) Tempat penyimpanan makanan dan alat masak
g) Persediaan air (sumber, kepemilikan, apakah air dapat
diminum?)
h) Pembuangan kotoran (jenis, kepemilikan, apakah memenuhi
syarat?)
i) Pembuangan sampah (jenis, apakah memenuhi syarat?)
j) Pembuangan air kotor (jenis, apakah memenuhi syarat?)
k) Kondisi lingkungan tempat tinggal: apakah komplek
rumahan, daerah kumuh, dll
l) Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
m) Fasilitas transportasi dan komunikasi
d. Riwayat kesehatan/riwayat medis:
1) Riwayat kesehatan setiap anggota
2) Penyakit yang pernah diderita
16
3) Keadaan sakit yang sekarang (telah didiagnosis atau belum)
4) Nilai yang diberikan terhadap penjegahan penyakit
5) Status imunisasi anak
6) Pemanfaatan fasilitas lain untuk pencegahan penyakit
7) Sumber pelayanan kesehatan: apakah pelayanan kesehatan sama
atau berbeda untuk setiap anggota keluarga?
8) Saat kondisi sakit atau kritis, anggota keluarga pergi ke siapa?
9) Bagaimana keluarga melihat peranan petugas kesehatan dan
pelayanan yang mereka berikan serta harapan mereka terhadap
pelayanan petugas kesehatan?
10) Pengalaman mengenai petugas kesehatan profesional: memuaskan
atau tidak?
1. Data umum
a. Identitas
Pada data ini yang perlu dikaji adalah tentang nama, usia, pendidi kan,
pekerjaan, alamat, dan genogram.
b. Komposisi keluarga
c. Tipe keluarga
Pada tipe keluarga ini yang dikaji yaitu tentang jenis keluarga beserta
kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
d. Suku bangsa
e. Agama
Pada pengkajian ini yang perlu dikaji yaitu panutan keluarga tersebut dan
bagaimana keluarga tersebut menjalankan ibadahnya.
17
Pada status sosial ekonomi yang dikaji yaitu tentang pekerjaan , tempat
kerja, dan penghasilan setiap anggota yang sudah bekerja, sumber
penghasilan, berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga
yang bekerja.
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga saat ini, dan
komunikasi antar keluarga tersebut, apaka ada pertengkaran , perdebatan
dan sebagainya antar keluarga.
Pada tahap ini yang dikaji adalah tugas perkembangan keluarga saat ini yg
belum belum dilaksanakan secara optimal oleh keluarga.
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga inti, dan apa latar
belakang sebelum menjalani sebuah kelurga.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Pada tahap ini yg dikaji adalah letak posisi rumah pada denah
perkampungan yg ditinggali keluarga dengan jelas.
Pada tahap ini yg dikaji adalah gambaran tentang rumah keluarga dan apa
yg dilakukan keluarga setiap harinya, misalnya berbaur dengan tetangga.
18
c. Mobilitas geografis keluarga
Pada tahap ini yg dikaji adalah tentang interaksi dengan tetangga, misalnya
apakah keluarga mengikuti pengajian atau perkumpulan ibu-ibu rumah
tangga lainnya ataupun kegiatan lainya
Pada tahap ini dikaji adalah tentang kesulitan keungan yang keluarga dapat
diatasi dengan dukungan keluarga
4. Struktur Keluarga
c. Struktur peran
d. struktur nilai atau norma keluarga menjelaskan mengenai nilai norma yang
dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
19
b. Mengkaji diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan kepada keluarga
dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai
c. Fungsi sosialisasi
e. Fungsi reproduksi
f. Fungsi ekonomi
20
d. Strategi adaptasi disfungsional menjelaskan adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini sama
dengan pemerikasaan fisik di klinik.
8. Harapan keluarga
1. Antisipasi kehilangan
2. Resiko trauma (injury)
3. Resiko tinggi terjadi kekerasan
4. Noncompliance (spesifik)
5. Rentannya koping keluarga
6. Resiko penurunan pola asuh orang tua pada anak
21
Potensial (Keadaan sejahtera/Wellness)
22
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
23
DAFTAR PUSTAKA
24