Anda di halaman 1dari 27

TEORI- TEORI

PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

MAULINA HANDAYANI
TINGKAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA SESEORANG:

 Sangat individual
 Dapat diprediksi

 Tahap pertumbuhan berhubungan dengan


perubahan perkembangan tertentu
 Memiliki 5 komponen utama : fisiologis,
kognitif,psikososial, moral dan spiritual
TEORI PSIKOSOSIAL
 Merujuk pada perkembangan kepribadian
(personaliti)
 Konsep yang kompleks
 Sebagai ekspresi yang keluar dari dalam diri
 Meliputi: temperamen/watak seseorang,
perasaan, sifat,harga diri, konsep diri,
perilaku,dll
5 TAHAP PERKEMBANGAN FREUD
1. Tahap Oral (lahir-1 th)

 Mulut adalah pusat kesenangan

 Jika fiksasi terjadi pada tahap ini dapat


memiliki masalah dengan ketergantungan
atau agresi. fiksasi oral dapat
mengakibatkan masalah dengan minum,
merokok makan, atau menggigit kuku.
FREUD
2. Tahap Anal (2-3 th)
Anus dan rektum adalah pusat kesenangan
FREUD
3. Tahap Phalic (4-5 th)
 genital adalah pusat kesenangan
FREUD
4. Tahap Latency (6-12 th)

 energi seksual tetap ada, tetapi diarahkan ke


daerah lain seperti pengejaran intelektual dan
interaksi sosial, aktivitas fisik.
 Tahap ini sangat penting dalam pengembangan
keterampilan sosial dan komunikasi dan
kepercayaan diri.
FREUD
5. Fase Genital (>13 th)

 individu mengembangkan minat seksual yang


kuat pada lawan jenis. Dimana dalam tahap-
tahap awal fokus hanya pada kebutuhan
individu
 mempertahankan hubungan seksual yang
dewasa
 tahap ini adalah untuk menetapkan
keseimbangan antara berbagai bidang
kehidupan.
8 TAHAP PERKEMBANGAN ERIKSON
1. Infant (lahir-18 bln) : Trust vs Mistrust (percaya vs
tidak percaya)
2. Early Childhood (18 bln – 3th) : Autonomy vs shame
and Doubt( otonomi vs ragu2 dan malu)
3. Late Childhood ( 3-5 th): Initiative vs Quilt (inisiatif
vs kesalahan)
4. School Age (6-12 th) : Industry vs
Inferiority(kerajinan vs inferioritas/ tdk mampu)
5. Adolescence ( 12-20 th) : Identity vs Role Confusion
(identitas vs kekacauan identitas)
6. Young Adulthood ( 18-25 th) : Intimacy vs Isolation
(keintiman vs isolasi)
7. Adulthood ( 25-65 th) : generativity vs Stagnation
(menghasilkan sesuatu vs tidak berbuat apa2)
8. Maturity ( >65 th ) : Integrity vs Despair(integritas
vs keputusasaan)
TEORI KOGNITIF (PIAGET)
 Merujuk pada perilaku dimana seseorang belajar
berpikir, memberi alasan dan menggunakan
bahasa
 Meliputi kemempuan intelektual, persepsi dan
memproses informasi
 Berpikir tidak logis logis
 Pemecahan masalah sederhana  kompleks
 Mengerti ide konkrit  konsep abstrak
Terdapat 3 kemampuan utama yang digunakan
seseorang pada setiap fase:

Asimilasi : proses dimana seseorang memasuki dan


bereaksi thd situasi baru dengan menggunakan
mekanisme yang telah dimiliki.
Co: belajar huruf “b” dan ‘d”, mengenal burung
kenari sebagai jenis “burung”

Akomodasi : proses perubahan untuk mematangkan


proses kognitif sehingga seseorang mampu
menyelesaikan masalah, co: melihat burung
untamerubah skema pemahaman jenis burung

Adaptasi : kemampuan mengatasi lingkungan


5 FASE PERKEMBANGAN KOGNITIF
PIAGET
1. Fase Sensorimotor (lahir-2 th)
- respon berupa refleks
- persepsi kejadian berpusat pada tubuh
- mengetahui lingkungan eksternal
- melakukan perubahan secara aktif
dalam lingkungan
- penting melakukan ritual
- Interpretasi lingkungan melalui
mental images
2. Fase Prekonseptual ( 2-4 th)
- menggunakan pendekatan egosentris untuk
memperoleh keinginan
- semua penting da berhubungan dengan “saya”
- mengeksplorasi lingkungan
- perkembangan bahasa cepat
- mengasosiasikan kata dengan objek
3. Fase Berpikir Intuisi (4 – 7 th)
- pola pikir egosentris mulai hilang
- memikirkan ide seseorang
- melibatkan orang lain dalam lingkungannya
- kata-kata megekspresikan pikiran

4. Fase Konkrit Operasional ( 7- 11 th)


- menyelesaikan masalah konkrit
- mulai mengerti hubungan benda, volume,ukuran
- menyadari pendapat orang lain
- mampu menyusun, mengelompokkan benda-benda

5. Fase Formal Operasional (11-15 th)


- menggunakan berpikir rasional
- memberi alasan deduktif dan ke masa depan
TEORI PERKEMBANGAN
MORAL
 Proses yang kompleks
 Melibatkan ‘apa yang boleh’ dan ‘tidak boleh
dilakukan’
 Tokoh : Kohlberg

 Teori moral Kohlberg berfokus pada alasan individu


membuat keputusan
 Menurut Kohlberg kemajuan dlm perkembangan
moral melalui 3 tingkat dan 6 tahap
TAHAP PERKEMBANGAN MORAL
KOHLBERG

Level I : Prekonvensional
usia 4-10 tahun yang belum menganggap moral
sebagai kesepakatan tradisi sosial
Tahap 1 : Orientasi Hukuman & kepatuhan
tindakan salah  dihukum, benar  tidak dihukum

Tahap 2 : Memperhatikan Pemuasan kebutuhan.


Yang bermakna perilaku baik dihubungkan dengan
pemuasan keinginan dan kebutuhan sendiri tanpa
mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Level II : Konvensional
usia 10-13 tahun yang sudah menganggap moral
sebagai kesepakatan tradisi sosial.

Tahap 3 : Persetujuan interpersonal


tindakan dilakukan untuk menyenangkan orang lain
dan memperoleh persetujuan

Tahap 4 : Orientasi hukum dan perintah


Perilaku yang benar adalah perilaku yang mematuhi
hukum dan mengikuti peraturan
Level III : Postkonvensional
usia 13 tahun ke atas yang memandang moral lebih dari
sekadar kesepakatan tradisi sosial.
mematuhi peraturan yang tanpa syarat
Moral adalah nilai yang harus dipakai dalam segala
situasi.

Tahap 5 : Orientasi hukum & Kontrak sosial


standar perilaku berdasarkan hukum yang melindungi
kesejahteraan & hak orang lain

Tahap 6 : Prinsip Etik-Universal


prinsip moral universal terinternalisasi. Menghargai orang
lain dan percaya hubungan berdasarkan kepercayaan
TEORI PERKEMBANGAN
SPIRITUAL
Menurut Fowler
 komponen spiritual  pemahaman individual
thd hubungan antara alam semesta dengan
persepsi tentang arah dan arti hidup
 Memberikan kekuatan saat masa sulit
 Membagi kedalam 7 tahap perkembangan
spiritual, dipengaruhi o/ Piaget, Kohlberg dan
Erikson
Menurut Wasterhoff

 Keyakinan (Faith) sebagai cara berprilaku yang


tumbuh dari pengalaman yang diberikan orang tua
 Terinternalisasi pada saat dewasa dan menjadi
arahan hidup
 Terbagi menjadi 4 tahap perkembangan
Tahap 1 : Mengalami keyakinan
- terjadi pd infancy-remaja awal
- diperoleh melalui interaksi dengan orang lain yg
melakukan tradisi agama tertentu

Tahap 2 : Penggabungan Keyakinan


- berpartisipasi aktif dlm kegiatan keagamaan
- memiliki kekaguman, keheranan dan rasa memiliki
Tahap 3 : Pencarian Keyakinan
- terjadi pada dewasa muda
- prosis mempertanyakan dan meragukan keyakinan
pribadi
-menerima keyakinan secara kognitif dan afektif
Tahap 4 : Memiliki keyakinan
- meletakkan keyakinan dalam segala tindakan dalam
masyarakat
- mau membela apa yang mereka percayai meski
harus melawan masyarakatnya
TEORI TUGAS PERKEMBANGAN
(HAVIGHURST)

 Tugas perkembangan: sebuah tugas yang


timbul pada/sekitar periode tertentu
dalam kehidupan seseorang
 Proses belajar adalah dasar untuk hidup
 Pencapaian yang sukses: bahagia dan
berhasil dengan tugas berikutnya
 Kegagalan: ketidakbahagiaan dan
kesulitan dengan tugas berikutnya
PENERAPAN KONSEP TUM-BANG PADA
PRAKTIK KEPERAWATAN
 Pedoman dalam melakukan pengkajian
 Menjelaskan perilaku
 Memberikan arahan untuk intervensi keperawatan
 Mengantisipasi dan menjelaskan berbagai reaksi,
respon dan kebutuhan seseorang
 Mendorong perilaku klien yang tepat untuk memenuhi
tugas perkembangan tertentu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai