Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIJAGRA BARU
Jl.Cijagra No. 28 Bandung 40265
Telp.022-7303420 Email:cijagrabarupuskesmas@gmail.com

NOTULEN RAPAT
DI SDN 119 CIJAGRA

KEGIATAN : LOKAKARYA MINI BULANAN (LOKBUL)


Hari/Tanggal : KAMIS/16 JANUARI 2020
Jam : 13.00 s.d selesai
Tempat : UPT Puskesmas Cijagra Baru

I. ACARA/AGENDA KEGIATAN
1. Pembukaan
2. Penyampaian Hasil Kegiatan Adman, UKM dan UKP tahun 2019
3. Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut
4. Kesimpulan
5. Penutup

II. PIMPINAN KEGIATAN


dr. S. Edith Yuliet Taulo (Ka.UPT Puskesmas Cijagra Baru)

III. PESERTA KEGIATAN


Staff UPT Puskesmas Cijagra Baru

IV. KEGIATAN :
1. Pembukaan oleh Ka.UPT Puskesmas Cijagra Baru
2. Penyampaian hasil kegiatan Adman, UKM dan UKP tahun 2019
disampaikan oleh masing-masing perwakilan dari pokja. Adman
disampaikan oleh Popon, UKM disampaikan oleh setiap pemegang
programnya, sedangkan UKP disampaikan oleh dr. Indah dan drg. Ilma.
Adapun hasil dari kegiatan/program setiap pokja adalah sebagai
berikut:
 Pokja Adman
1. Total penerimaan selama tahun 2019 fluktuatif, ada yang
mengalami penurunan dan juga kenaikan. Penerimaan pada
bulan Desember 2019 sebesar Rp. 36.204.300. Sedangkan untuk
penerimaan terbesar ada pada bulan September sebesar Rp.
37.506.100 dan penerimaan terkecil bulan Juli Rp. 33.206.650.
Penerimaan ini terdiri dari pendapatan retribusi, pendapatan
keuring, tindakan, pendapatan kapitasi dan pendapatan
prolanis.
2. Kunjungan pasien selama tahun 2019 terbanyak ke poli umum
sedangkan yang terkecil kunjungan ke laboratorium.
3. Jumlah peserta BPJS terdaftar selama tahun 2019 terbanyak
bulan April sebanyak 6.188, terendah bulan Maret sebanyak
5.052 peserta.
4. Instrumen pemantauan puskesmas yang sesuai Standar
Permenkes 75/2014, untuk UPT Puskesmas Cijagra Baru belum
memenuhi standar/parameter dari <70%, baru mencapai
69.32%. Dari persyaratan 88 yang harus dipenuhi baru 61 yang
berhasil terpenuhi.

 Pokja UKM
Hasil kegiatan UKM yang disampaikan terdiri dari UKM Esensial dan
Pengembangan. UKM Esensial yaitu, Promkes, Kesling, KIA/KB dan
P2PM
1. Promkes
Indikator program promkes ada 8 indikator, dari ke delapan
indikator tersebut, 6 indikator belum memenuhi target. Adapun
yang belum memenuhi target adalah cakupan penyuluhan dalam
dan luar gedung, KIP/K, cakupan institusi kesehatan ber-PHBS,
cakupan pembinaan RW Siaga Aktif dan cakupan pemberdayaan
indivudu/keluarga melalui kunjungan rumah. Dari ke-6
indikator yang belum memenuhi target indikator cakupan
pemberdayaan indivudu/keluarga melalui kunjungan rumah
paling jauh dari target 342 hanya 55 kunjungan.
2. Kesling
Kesling mempunyai 5 indikator dan kesemuanya belum
memenuhi target. Dari ke-5 indikator yang belum memenuhi
target indikator cakupan pengawasan industry rumah tangga
pangan (IRT-P) paling jauh dari target 17 hanya 3 pengawasan
yang dilakukan atau hanya sebesar 17.65%.
3. KIA/KB
KIA
KIA mempunyai 10 indikator yang harus dilaksanakan. Ada 2
indikator yang belum memenuhi target, yaitu cakupan
penanganan komplikasi neonatus dan cakupan kunjungan
balita, untuk cakupan penanganan komplikasi neonatus
kesenjangannya adalah 33.8% dari target 100%, sedangkan
cakupan kunjungan balita dari target 100% dan capaian 98.5%
yang berarti kesenjangan 1.5%.
KB
Indikator KB ada 6 indikator, dari semua indikator yang ada
penurunan cakupan paling besar yaitu cakupan akseptor KB
lama selama bulan November ada 62 orang menjadi 29 orang di
bulan Desember.
4. P2PM
TB/HIV dan IMS
TB mempunyai 4 indikator, sedangkan HIV dan IMS mempunyai
1 indikator. Program TB yang belum tercapai semua indicator,
yang paling jauh dari target adalah cakupan penemuan suspek
TB dari segi suspek yang diperiksa sebanyak 58 orang dari
suspek yang ditemukan sebanyak 109 orang. HIV dan IMS
selama tahun 2019 total yang diperiksa sebanyak 137 dari target
217 orang.
DBD
Indikator yang ada pada program DBD adalah cakupan
pemantauan ABJ dan angka insiden/kejadian DBD serta angka
kematian akibat DBD. Indikator ABJ belum memenuhi target
dari 95%, capaian hanya 83%, angka kejadian ada 29 kasus dan
angka kematian 1 kasus.

UKM pengembangan, terdiri dari kesehatan anak (SDIDTK,


Penjaringan dan pemeriksaan anak sekolah), imunisasi dan lansia.
1. Kesehatan Anak
SDIDTK
Sasaran SDIDTK adalah usia 0-11 bulan dan usia 12-59bulan.
Hasil kegiatan SDIDTK untuk usia 0-11bulan dari target 151
bayi, capaian 17 orang. Sedangkan usia 12-59bulan target 809
balita, capaian 44 balita.
Cakupan pemeriksaan kesehatan berkala capaian 325 dari target
634 orang.
2. Imunisasi
Ada 14 antigen imunisasi, mulai dari HB0 sampai Booster MR
untuk bayi/balita. Dari ke-14 antigen tersebut yang belum
mencapai target HB0, pentabio 1-3, polio 2-4, IPV, MR, Booster
pentabio (capaian 37.55%, target 52.8%), dan booster MR
(capaian 37.88%, target 55%). Dari hasil tersebut target Imunisasi
IDL 93%, capaian 83.76%.
3. Lansia
Kategori lansia terbagi menjadi usia 45-59tahun, usia 60-
69tahun dan usia >70tahun. Target yang harus dicapai adalah
100%, sementara capaian lansia dengan usia 45-59tahun
(95.21%), usia 60-69tahun (98.9%) dan usia >70tahun (99.65%).

 Pokja UKP
Hasil kegiatan UKP yang disampaikan meliputi unit pelayanan BP
umum, farmasi, BP Gigi dan Mulut, Laboratorium, KIA/KB, MTBS/M
dan PKPR.
1. Pemakaian Obat tahun 2019
Obat yang terbanyak digunakan di puskesmas adalah
paracetamol (31.563 tablet). Bulan Desember dengan pemakaian
obat terbanyak paracetamol, ambroxol dan antasida DOEN.
2. 10 Besar Penyakit Desember 2019 adalah dyspepsia (138 kasus),
hipertensi, nasofaring akut, myalgia, ISPA, fever unspesific,
diarhoe and gastroenteritis, dsb. Sementara di tahun 2019 3
besar penyakit yang banyak diderita adalah nasofaringitis akut,
hipertensi dan dyspepsia.
3. Kunjungan pneumonia tahun 2019 adalah 26 kasus, kunjungan
batuk bukan pneumonia 454 pasien, kunjungan ISPA 601 pasien,
kunjungan diare 1164 pasien, kunjungan DDHBC 43 pasien.
4. Kunjungan BP Poli Gigi adalah 1143 pasien, dengan kunjungan
terbanyak, yaitu jenis kunjungan rawat jalan lainnya (836
kunjungan) dan diagnose terbanyak adalah penyakit pulpa dan
jaringan periapikal (676 kasus)
5. Kunjungan pemeriksaan laboratorium adalah 1113 kunjungan,
terbanyak jenis pemeriksaan kolesterol (343 kunjungan
pemeriksaan), di Bulan Desember terbanyak pemeriksaan HIV (47
pemeriksaan). Pemeriksaan 3E (HIV 137 pemeriksaan, Sifilis 104
pemeriksaan dan HbsAg 50 pemeriksaan).
6. Kunjungan MTBS selama bulan Desember 2019 adalah 103
balita, dengan diagnose terbanyak yaitu diagnose tidak ada
infeksi telinga (56 kasus). Kunjungan MTBM 8 bayi dengan
mendapat imunisasi sebanyak 7 bayi muda.
7. Kunjungan remaja selama tahun 2019 fluktuatif, namun diantara
41-90 kunjungan setiap bulannya. Bulan Desember kunjungan
sebanyak 92 kunjungan, terbanyak berjenis kelamin perempuan
(52 orang), sementara diagnosis terbanyak adalah pertumbuhan
dan perkembangan (64 orang).
3. Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut
 Pokja Adman
RENCANA TINDAK LANJUT

MASALAH
KEGIATAN LOKASI WAKTU SUMBER OUT PUT
PJ
DANA

Masih adanya persyaratan yang Melakukan pemantauan ulang di setiap ruang Puskesmas Minggu - Merri - Setiap pelayanan sesuai
belum sesuai standar Permenkes pelayanan ke 2 - Fajar standar yang ditentukan oleh
75/2014 Bulan permenkes 75
Agustus

Untuk dokumen yang diperlukan Melengkapi dokumen yang belum ada,tiap Pihak terkait -Popon - Setiap barang yang diterima
aset masih belumlengkap program yang menerima barang diharapkan pendistribus dari sumber manapun tercatat
dikarenakan ada beberapa setelah penerimaan barang jika hanya ian barang lengkap jumlah dan harga
penerimaan barang yang tidak di menerima berupa bon saja, harap meminta
sertakan SBBK yang tercantum SBBK yang tercantum harga dan jumlah yang
harganya sudah lengkap

Pencatatan daftar kehadiran Membuat buku log daftar kehadiran yang Puskesmas Per Sri
datanya kadang tidak sesuai dapat diisi oleh yang mengajukan cuti, ijin bulan Rahayu
dll sebelum memberikan surat cuti yang
sudah terlampir dan setiap bulannya di rekap
oleh penanggung jawab
 Pokja UKM
PROMKES
No Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut

1 Belum tercapainya target penyuluhan kelompok, baik di dalam 1. Koordinasi dengan lintas program (mengingatkan kembali petugas
dan luar gedung dikarenakan kurangnya koordinasi dengan yang akan melaksanakan penyuluhan dalam gedung);
lintas program dan lintas sektor 2. Koordinasi dengan lintas sector untuk penyuluhan kelompok luar
gedung (seperti ikut penyuluhan dalam kegiatan PKK, RW,
Pengajian, dsb).
2 Indikator yang digunakan untuk penilaian PHBS harus semua 1. Melaksanakan pemantauan berkala
terpenuhi, selain itu puskesmas belum cukup punya media 2. Membuat media pendukung PHBS (contoh stiker, leaflet atau
pendukung PHBS sehingga PHBS di institusi kesehatan belum brosur)
tercapai 3. Koordinasi dengan lintas program (kesling) mengenai jumlah
institusi kesehatan
3 Advokasi kepada lurah / kelurahan masih kurang dan aparatur Melakukan advokasi dengan lurah untuk memberikan pemahaman
pemerintahan kelurahan belum memahami RW Siaga Aktif tentang RW Siaga Aktif
menyebabkan cakupan pembinaan RW Siaga Aktif belum
mencapai target
4 Cakupan pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan Membuat jadwal kunjungan rumah secara rutin
rumah hanya di dapat dari perkesmas saja
KESLING
No Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut
1. Tidak tercapainya target program kesehatan lingkungan karena 1. Membuat jadwal kegiatan bulanan dan harian
programmer tidak bisa membagi waktu antara tugas pokok dan 2. Berkoordinasi dengan programmer lain agar dapat mengerjakan
tugas tambahan pekerjaan lapangan bersama
2. Data di Kelurahan dan di RW tidak sinkron 1. Konfirmasi ke setiap RW tentang data real
2. Koordinasi dengan Kelurahan data yang akan dipakai

KIA/KB

No Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut


1. Tidak tercapainya target dikarenakan kesenjangan antara data Koordinasi dengan kelurahan mengenai data sasaran penduduk riil.
sasaran riil dan estimasi Koordinasi lebih lanjut untuk penentuan target di tahun 2020.
2. Kurang maksimalnya pendataan ibu hamil, sehingga data ibu Dilakukan kembali pendataan ibu hamil beserta sweeping ibu hamil
hamil yang ada tidak seluruhnya tercatat yang tidak datang ke posyandu
Masih
3 adanya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Dilakukan kelas ibu hamil dan penyuluhan ataupun konseling kepada
3.
trimester
3 ke-2 dan ke-3 yang menyebabkan kunjungan K4 tidak masyarakat luas untuk menambak pengetahuan masyarakat terutama
tercapai
. ibu hamil
PK4 Neonatus tidak tercapai dikarenakan kurangnya Sosialisasi kepada petugas kesehatan mengenai Definisi Operasional
4.
pemahaman
. DO dari PK Neonatus itu sendiri Penanganan Komplikasi Neonatus
Cakupan
5 KB masih belum maksimal dikarenakan masih Koordinasi dengan DPPKB dan sub-KB untuk pendataan akseptor KB
5.
sulitnya
. mendapatkan data riil akseptor KB yang ada di wilayah
KESEHATAN ANAK

No Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut

Anak usia 3-12 bulan setiap 3 bulan dan anak usia 12-59 bulan
Pemantauan DIDTK di posyandu.
setiap 6 bulan.
- Kekurangan SDM
1. Petugas yang ke posyandu diusahakan melakukan DIDTK
- Orang tua yg terburu-buru
Pelaksanaan SDIDTK di dalam gedung kepada bayi/balita yang
- Tempat tidak memungkinkan
melakukan imunisasi
Pemantauan DIDTK di Sekolah.
2. Guru harus bisa melaksanakan DIDTK secara mandiri
MOU dgn sekolah

Penjaringan Berkala SD
3. Dilakukan di awal tahun dan setiap bulan
- Perpindahan PJ
Dilakukan di tahun ajaran baru dan jika ada yang belum maka
4. Penjaringan SD
dijadwalkan ulang – membuat jadwal rutin
5. Posyandu remaja Disatukan dengan posyandu PTM

LANSIA
No Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut

1 Tidak tercapainya kunjungan lansia dikarenakan kunjungan - Koordinasi dengan kader posbindu untuk melakukan pendataan
lansia dihitung hanya yang baru saja (pasien baru) sasaran lansia, data kunjungan posbindu dan sweeping lansia di
wilayah kerja puskesmas
IMUNISASI

No Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut

1 Tidak tercapainya target sasaran imunisasi Melakukan pendataan sasaran bayi/balita di wilayah kerja
2 Pelayananan hanya ada di dalam gedung Memaksimalkan pencatatan imunisasi bayi/balita di Posyandu /
meminta data imunisasi ke kader posyandu
3 Puskesmas hanya mendapatkan laporan imunisisai dari 1 Berkoordinasi dengan BPM di dalam wilayah untuk mendapatkan data
BPM (Luar Wilayah) kunjungan imunisasi

P2PM (TB DAN HIV)


No
Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut

1 Belum tercapainya target kasus TBC yang ditemukan dan - Penyuluhan


diobati - Kerjasama dengan pihak swasta
- Pembentukan kader TBC
2 Belum tercapainya target kasus HIV/AIDS yang ditemukan - Penyuluhan tidak hanya HIV/AIDS-nya saja tetapi dengan IMS-nya,
dan diobati baik di dalam dan luar gedung (membuat jadwal penyuluhan)
- Membuat media penyuluhan seperti banner, leaflet dan atau spanduk)

P2PM (DBD)
No
Analisis Masalah Rencana Tindak Lanjut

1 Belum semua RW memiliki kader jumantik sehingga - Berkoordinasi dengan RW untuk memilih kader jumantik secara
pemeriksaan jentik ke rumah warga belum berjalan langsung oleh pihak RW

2 Tidak ada pengawasan dari petugas puskesmas ke kader - Membuat jadwal pemeriksaan berkala dalam hal pemeriksaan jentik
jumantik/warga masyarakat bersama kader jumatik ke rumah warga
- Melakukan penyuluhan PHBS (PSN) kepada msayarakat umum
- Mengaktifkan kembali WA Group (memberikan informasi melalui
media tersebut, dapat berupa video,PPT, dsb)

 Pokja UKP
RTL : diharapkan melakukan penyuluhan dalam dan luar gedung yang berhubungan dengan penyakit terbanyak di UPT
Puskesmas Cijagra Baru, seperti JCC, hipertensi, PHBS (membuat jadwal penyuluhan).

Selain pembahasan program tahun 2019, kegiatan lain yang dibahas pada lokbul Januari adalah membentuk Pembina
Wilayah Kelurahan Cijagra dan akan dibuat SK-nya. Adapun Pembina wilayah untuk masing-masing kelurahan dan RW
adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan Kelurahan/RW yang Dibina


1 Eva Fauziah Bidan Kelurahan Cijagra dan RW 05
2 Resi Nurhanifa Bidan RW 01
3 Venny Silvia Bidan RW 02
4 Selvia A Bidan RW 03
5 Novita Purwanti Perawat RW 04
6 Fajar Nurhidayat Perawat RW 06
7 Ratna Ayu SKM RW 07
4. Kesimpulan
Masih banyak kegiatan dan program yang belum mencapai target,
diharapkan dengan RTL tersebut dapat dilaksanakan sesuai waktu,
tempat dan sasarannya sehingga dapat meningkatkan cakupan
program. Selain itu pemegang program diharapkan membuat papan
data kegiatan/program selama tahun 2019 yang dapat digunakan
sebagai informasi dan data puskesmas.
Adapun kekurangan dari kegiatan lokbul bulan ini adalah acara belum
terstruktur, seperti belum ada pembawa acara, moderator,
notulen/notulis dan pembaca doa. Diharapkan pada lokbul selanjutnya
hal-hal tersebut sudah dapat direalisasikan.
5. Penutup
Kegiatan lokbul ditutup oleh doa yang dipimpin oleh Ka.UPT Puskesmas
Cijagra Baru.

KEPALA UPT PUSKESMAS CIJAGRA BARU, NOTULIS KEGIATAN,

dr. S. Edith Yuliet Taulo (…………………………)


Pembina/Iva NIP/NIPK
NIP. NIP.19710719 200604 2 013

Anda mungkin juga menyukai