Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Amandraya


Kelas/Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Menelusuri Peradaban Awal Di Kepulauan Indonesia
Sub Materi Pokok : Kedatangan Deutro dan Proto Melayu
Pertemuan ke : 10
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerja sama, responsive, dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1. 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.
2. 1. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa praaksara, Hindu—
Buddha, dan Islam
3. 3. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid).
4. 3. Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
(Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid) dalam bentuk tulisan.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan asal daerah nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto Melayu, Deutro Melayu dan Melanesoid dengan asal
usulnenek moyang Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis migrasi dan penyebaran ras asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.
2. Menganalisis keterkaitan antara migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dengan perkembangan budaya
neolitikum.
E. MATERI AJAR
1. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
2. Persebaran ras di Indonesia
3. Latar belakang migrasi Proto dan Deutro Melayu
4. Route persebaran Proto Melayu dan Deutro Melayu
5. Nilai-nilai luhur Proto dan Deutero Melayu
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran :
Diskusi, Ceramah, tanya jawab
Pendekatan Pembelajaran :
Scientifik/ Ilmiah
Model Pembelajaran :
Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery
Learning dsb
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang 10 Menit
kelas
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar
 Menanyakan kehadiran peserta didik
 Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu
 Menegur siswa yang terlambat dengan sopan
 Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
 Merievew pelajaran yang diberikan pada minggu sebelumya
 Menyanyikan lagu nenek moyangku seorang pelaut
 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus
 Mempersiapkan materi ajar dan alat/ media pembelajaran
Inti MENGAMATI 60 Menit
 Peserta didik mengamati peta jalur migrasi nenek moyang bangsa
Indonesia
 Peserta didik membaca buku teks untuk mengetahui latar belakang migrasi
Proto Melayu dan Deutero Melayu menuju kepulauan Indonesia

MENANYA
 Melalui membaca buku teks ( halaman 46-48 ), peserta didik diminta untuk
membuat pertanyaan, misalnya :
1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa
Indonesia?
2. Menurut pendapatmu faktor apa saja yang mendorong migrasi Proto
dan Deutro Melayu?
3. Jelaskan Rute Persebaran Proto dan Deutero Melayu berdasarkan peta
sejarah!
4. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto Deutero Melayu!

MENALAR
 Untuk menjawab pertanyaan-pertayaan tersebut, peserta didik diminta
melakukan diskusi kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang
anggota

MENCOBA
 Peserta didik melaksanakan diskusi “siapakah aku”
 Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-masing kelompok
disesuaikan dengan jumlah rombongan belajar .
 Setiap kelompok mendapat satu pasang kartu yang berisi pertanyaan dan
5 amplop.
 Kemudian dengan kelompok lain memulai permainan secara bersama-
sama
 Masing-masing anggota kelompokbekerjasama menyeselaikan dengan
memasukkan kartu kedalam amplop yang sudah sesuai antara kartu
dengan amplop.
 Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya dan dihargai dengan
nilai
 Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai oleh guru, kemudian
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan
ditanggapi oleh kelompok lain.

MEMBUAT JEJARING
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dibahas
 Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau manfaat apa yang didapat
dari pembelajaran yang telah selesai dibahas pada hari itu
 Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai pekerjaan rumah guna
merefleksi dari materi yang telah dibahas
Penutup  Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan tentang 20 Menit
pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik asal-usul nenek
moyang di Indonesia
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
 Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari materi yang telah dibahas
 Menutup dengan salam
H. ALAT/ BAHAN/SUMBER BAHAN
1. Alat : Gambar rutePersebaran dan gambar ras Persebaran Proto dan Deutero Melayu
Bahan : , power pint, LCD.
2. Sumber Belajar
 ....... 2013. Sejarah Indonesia SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga
 Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugrohonotosusanto.2009. Sejarah Nasional II. Jakarta:
Balai Pustaka
 Soekmono,R.1985.Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.Yogyakarta.
 www.wikipedia.com

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


 Teknik : Tes dan Non Tes
 Bentuk : Uraian dan Tugas
 Instrumen (Tes dan Non tes)

1. Tes Uraian

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa Indonesia?


2. Jelaskan ciri-ciri ras negroid!
3. Jelaskan rutepersebaran Proto Melayu berdasarkan peta sejarah!
4. Jelaskan ciri-ciri fisik orang Indonesia!
5. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto -Deutero Melayu!

Jawaban :

1. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan
bertubuh kecil. Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke Indonesia, wilayah Indonesia sudah
ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku tersebut berasal dari daerah Tonkin.Dari Tonkin
kemudian menyebar ke Hindia Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik.Suku
Bangsa Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu
Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan Bangsa Melayu Muda (DeutroMelayu)
2. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang ini dari Afrika. Di
Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua. Keturunan ras ini terdapat di Riau
(pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau
Melanesia.
3. Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur :
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi. Dengan
menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand
selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa
Tenggara.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra
Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan
menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan,
Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia.
Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur
ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore
(Maluku).
4. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
Warna rambut antara coklat dan hitam,
Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
5. Proto Melayu : kapak persegi/ beliung persegi, kapak lonjong
Duetro Melayu : kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara,
moko, kapak corong, dan perhiasan.

2. Non tes
Pedoman Penilaian
Jumlah
Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalamdiskusi Skor Nilai

No Nama siswa Kerjasama Antusias Kemampuan


Partisipasi/
Dalam Bertanya/ mengemukakan
keaktifan
diskusi menjawab pendapat

Skor maksimum 20
Keterangan :
5 : sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
Hasil Penilaian : Jumlah perolehan skor X 10
Skor maksimum
INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS
Skor
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3
1 Jumlah contoh yang diungkap
2 Cakupan materi
3 Ketepatan identifikasi siswa
4 Hasil analisis
5 Ketepatan simpulan kelompok
Jumlah
Jumlah total skor
Pedoman penilaian

Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :

1. Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil analisis tidak ada,
simpulan tidak tepat
2. Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat, hasil amalisis kurang
lengkap, simpulan kurang tepat
3. Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap, simpulan tepat
 Skor minimal :3
 Skor maksimal : 15
 Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
Skor maksimum

Amandraya, Juli 2017

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran,


Kepala Sekolah SMKN 1 Amandraya,

KASIHAN DUHU GIAWA, ST ASAMA LAIA, S.Pd


NIP. 19730317 200801 1 015
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ( SIKAP )

Skor
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3

1 Perhatian

2 Tanggung jawab

3 Ketepatan menyerahkan tugas

4 Partisipasi

5 Kemampuan menghargai pendapat lain

Jumlah

Jumlah total skor

Pedoman penilaian

Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :

1. Tidak perhatian, tidak bertanggung jawab, terlambat mengumpulkan tugas, tidak berpartisipasi
dalam pembelajaran, tidak bias menghargai pendapat lain
2. Kurang perhatian, kurang bertanggung jawab, terlambat kurang dari satu mingu dalam
pengumpulan tugas, kurang berpartisipasi, kurang bias menghargai pendapat lain
3. Sangat perhatian, sangat bertanggung jawab, tepat waktu dalam pengumpulan tugas, parisipasi
dalam pembelajaran, sangat menghargai pendapat lain
a. Skor minimal : 3
b. Skor maksimal : 15
c. Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
15
MATERI AJAR

ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

A. Ras di Dunia
Dari mana asal nenek moyang bangsa Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan itu terlebih dulu kita
perlu mengetahui mengenai ras-ras di dunia.Terkadang orang menganggap ras sama degan suku bangsa
padahal keduanya berbeda. Ras itu sendiri merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik
rumpun bangsa. Sedangkan, Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan
sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu sendiri
menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu kelompok dengan kelompok yang
lain.
Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.

No. Ras Utama Domisili Ciri Keterangan


1. Ras Mongoloid Asia Utara, Asia Timur, - Berambut hitam lurus Ras Mongoloid diambil dari
Asia Tenggara, Madagaskar- Mempunyai tanda lahir nama Mongolia dimana
(lepas pantai timur Afrika), (memar kebiruan pada sebagian besar berkulit
beberapa bagian India bayi) kuning. Sehingga ras ini
Timur Laut, Eropa Utara, - Mempunyai lipatan sering disebut pula ras ”kulit
Amerika Utara, Amerika pada mata yang disebut kuning”.
Selatan, dan Oseania. mata sipit Tapi seperti orang Indian di
- Kulit kuning sampai Amerika berkulit merah
sawo matang bahkan orang Asia Tenggara
- Bulu badan sedikit berkulit coklat muda sampai
coklat gelap.

2. Ras Kaukasoid Sebagian besar Eropa, - Hidung Mancung Ras Kaukasoid disebut
Afrika Utara, Timur - Kulit pulit dengan ras ”kulit putih”
Tengah, Pakistan, dan India- Rambut pirang sampai tetapi orang Somalia dan
Utara. coklat kehitaman Etiopia meskipun termasuk
Keturunannya menetap di - Kelompok mata lurus dalam ras Kaukasoid tetapi
daerah Australia, Amerika memiliki kulit hitam dan
Utara, Sebagian Amerika lebih mirip ras Negroid.
Selatan, Afrika Selatan, dan
Selandia Baru.

3. Ras Negroid Benua Afrika di sebelah - Berkulit hitam


selatan Gurun Sahara. - Tinggi
Keturunannya mendiami - Berambut Keriting
daerah Amerika Utara, - Bibir tebal
Selatan, Eropa, dan Timur - Kelopak mata lurus
Tengah.

4. Ras Austroloid India, Sri Lanka, beberapa - Berambut hitam Tetapi untuk suku Aborigin
kelompok di Asia - Keriting (Australia) berambut pirang
Tenggara, Papua, - Berkulit Hitam dan lurus.
Kepulauan Melanesia, dan Orang Malaysia berkulit
Australia. cenderung putih.
B. Persebaran ras di Indonesia

Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan
bertubuh kecil.Mereka mulanya tinggal di Asia bagian tenggara.Ketika zaman es mencair dan air laut naik
hingga terbentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan
Indonesia dari daratan utama.Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-
daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang.Penduduk asli itu disebut
sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin.Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di
Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya.
Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di Sumatra dan Toala di
Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia.Mereka mempunyai hubungan erat dengan
nenek moyang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih terdapat di Afrika, Asia Selatan,
dan Oceania.Vedda itulah manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang sudah berpenghuni.Mereka
membawa budaya perkakas batu.Kedua ras Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik.Pendatang
berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik.Para pendatang baru itu jumlahnya jauh lebih
banyak daripada penduduk asli.Mereka datang dalam dua tahap.Mereka itu oleh Sarasin disebut sebagai
Deutero dan Protomelayu.Kedatangan mereka terpisah diperkirakan lebih dari 2.000 tahun yang
lalu.Protomelayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar
sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik.Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan.Dari Cina
bagian selatan itu mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian ke Kepulauan Indonesia.Kedatangan
para imigran baru itu kemudian mendesak keberadaan penduduk asli dan pendatang sebelumnya.

Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia bagian barat masih
bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu dengan benua Australia. Pada masa itu
telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :

1. Ras Mongoloid

Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras mongoloid tersebar di daerah
Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai
berikut.
Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos, Thailand, Malaysia,
Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu dengan benua Asia
Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya terbentuklah pulau-pulau di Indonesia bagian barat seperti
Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi lautan disebut paparan sunda.

2. Ras Austroloid

Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya wilayah Papua/Irian Jaya.
Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat itu papua masih bersatu dengan benua
Australia perkembangannya daratan yang menjadi lautan disebut paparan sahul.

Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah
penyaringan bagi migrasi manusia dan fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya
sehingga sangat terbatas sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.

Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid dan ras Austroloid.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/ perpindahan ras dari berbagai daerah
ke Indonesia, yaitu :

1. Migrasi pertama, Ras Negroid

Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting.
Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua melanesoid
mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.

2. Migrasi kedua, Ras Weddoid

Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting.
Ras ini datang dari India bagian selatan.
Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).

3. Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu)

Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus. Ras ini termasuk
dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke
Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/ Indo Cina baru selanjutnya ke Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan Neolithikum yang
dibawanya, yaitu.
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi. Dengan menempuh
jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke
Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah
tersebut banyak ditemukan peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak , Nias(Sumatra Utara),
Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong. Dengan menempuh jalur
laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah
Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan
di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku
Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).

4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)

Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin, Vietnam selanjutnya
mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih dahulu dan masuk Indonesia menyebar
keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam terutama benda-
benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan. Hasil kebudayaan ras ini sangat
terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya
kemiripan antara artefac perunggu di Indonesia dengan di Dongson.
Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku Bugis (Sulawesi
Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan baru yang selanjutnya menjadi
kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.

Anda mungkin juga menyukai