Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA PLUS DAARUL QOLAM


Kelas/Semester : X/ 1
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok :Menelusuri Peradaban Awal Di Kepulauan
Indonesia
Alokasi waktu : 2 x 45 menit

KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerja sama, responsive, dan proaktif) dan


menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan


kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR
1. 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.

2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari


pembelajaran sejarah
2. 3. Menganalisis asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu,
dan Melanesoid).
3. 3. Menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari informasi mengenai asal-usul nenek

moyang bangsa Indonesia (Proto, Deutro Melayu, dan Melanesoid) dalam


bentuk tulisan.

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan asal daerah nenek moyang bangsa Indonesia.

2. Menganalisis keterkaitan antara rumpun bangsa Proto Melayu, Deutro Melayu


dan Melanesoid dengan asal usul nenek moyang Indonesia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan yang dilakukan peserta didik dapat menganalisis migrasi dan

penyebaran ras asal usul nenek moyang bangsa Indonesia.


2. Melalui kajian buku dan diskusi peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan
antara migrasi nenek moyang bangsa Indonesia dengan perkembangan budaya
neolitikum.

E. MATERI AJAR
1. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
2. Persebaran ras di Indonesia
3. Latar belakang migrasi Proto dan Deutro Melayu
4. Route persebaran Proto Melayu dan Deutro Melayu
5. Nilai-nilai luhur Proto dan Deutero Melayu

F. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya
jawab Pendekatan Pembelajaran : Scientifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
Pendahuluan  Memberi salam dilanjutkan dengan do’a 10 Menit

 Menanyakan kehadiran peserta didik


 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik
 Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

kegiatan sesuai silabus


Inti 60 Menit
 Peserta didik mengamati peta jalur migrasi nenek
moyang bangsa Indonesia
 Peserta didik membaca buku teks untuk
mengetahui latar belakang migrasi Proto Melayu dan
Deutero Melayu menuju kepulauan Indonesia

 Melalui membaca buku teks ( halaman 46-48 ), peserta


didik diminta untuk membuat pertanyaan, tentang :
1. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia.

2. Factor- factor yang mendorong migrasi Proto dan


Deutro Melayu
3. Rute Persebaran Proto dan Deutero Melayu

4. contoh-contoh hasil kebudayaan Proto Deutero


Melayu

MENCOBA

 Kelas dibagi menjadi 5 kelompok jumlah masing-


masing kelompok disesuaikan dengan jumlah
rombongan belajar .
 Setiap kelompok mendapat satu pasang kartu yang
berisi pertanyaan dan 5 amplop.
 Kemudian dengan kelompok lain memulai
permainan secara bersama-sama

MENALAR

 Masing-masing anggota kelompok bekerjasama


menyeselaikan dengan memasukkan kartu kedalam
amplop yang sudah sesuai antara kartu dengan
amplop.
 Setiap kelompok yang selesai ditulis kecepatannya

dan dihargai dengan nilai



Setelah selesai seluruh kelompok kemudian dinilai
oleh guru, kemudian masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjasamanya, dan
ditanggapi oleh kelompok lain.

MEMBUAT JEJARING

 Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan


materi yang telah dibahas
 Peserta didik menyimpulkan nilai-nilai atau
manfaat apa yang didapat dari pembelajaran yang
telah selesai dibahas pada hari itu
 Mengerjakan tugas mandiri terstuktur sebagai
pekerjaan rumah guna merefleksi dari materi yang
telah dibahas
Penutup  Guru membimbing peserta didik untuk 20 Menit
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru
saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik
apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik
asal- usul nenek moyang di Indonesia
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 Memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah dari materi
yang telah dibahas

 Menutup dengan salam

H. ALAT/ BAHAN/SUMBER BAHAN

1. Alat : Gambar rute Persebaran dan gambar ras Persebaran Proto dan Deutero
Melayu power pint, LCD.
2. Sumber Belajar
 ....... 2013. Sejarah Indonesia SMK Kelas X . Jakarta: Erlangga

 Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugrohonotosusanto.2009. Sejarah

Nasional II. Jakarta: Balai Pustaka



Soekmono,R.1985 .Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2.Yogyakarta.
 www.wikipedia.com

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

 Teknik : Tes dan Non Tes


 Bentuk : Uraian dan Tugas

Instrumen (Tes dan Non tes)


1. Tes Uraian

1. Bagaimanakah menurut pendapatmu tentang asal-usul bangsa

Indonesia? 2. Jelaskan ciri-ciri ras negroid!


3. Jelaskan rute persebaran Proto Melayu berdasarkan peta sejarah!
4. Jelaskan ciri-ciri fisik orang Indonesia!
5. Sebutkan contoh-contoh hasil kebudayaan Proto -Deutero Melayu!

Jawaban :

1. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras


berkulit gelap dan bertubuh kecil. Sebelum bangsa Melayu Austronesia masuk ke
Indonesia, wilayah Indonesia sudah ada suku Weddid dan Negrito. Kedua suku
tersebut berasal dari daerah Tonkin.Dari Tonkin kemudian menyebar ke Hindia
Belanda, Indonesia, hingga pulau-pulau di Samudera Pasifik. Suku Bangsa
Melayu yang terdapat di Indonesia dalam proses menetapnya dibedakan menjadi
dua yaitu Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) dan Bangsa Melayu Muda (Deutro
Melayu)
2. Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting. Ras ini datang
ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta
suku
Papua melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
3. Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur :
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak
persegi. Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke
Semenanjung Melayu melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa,
Bali, ada pula yang menuju Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan
Suku Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak
lonjong. Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri
Pantai Asia Timur menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi,
Maluku, ke Irian selanjutnya sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong
banyak ditemukan di Papua. Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini
adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua (Irian), Suku Ambon, Ternate,
Tidore (Maluku).
4. Tinggi badan berkisar antara 135-180 cm,
Berat badan berkisar antara 30-75 kg,
Warna kulit berkisar antara kuning langsat dan coklat hitam,
Warna rambut antara coklat dan hitam,
Bentuk rambut antara lurus dan keriting.
5. Proto Melayu : kapak persegi/ beliung persegi, kapak lonjong
Duetro Melayu : kebudayaan logam terutama benda-benda dari Perunggu,
seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.

2. Non tes

Pedoman Penilaian

Jumlah
Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalam diskusi SkorNilai
No Nama KerjasamaAntusiasKemampuan
siswa Partisipasi/
DalamBertanya/mengemukakan diskusimenjawab pendapat
keaktifan
Skor maksimum

20 Keterangan :

5 : sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang

Hasil Penilaian : Jumlah perolehan skor X 10


Skor maksimum

INSTRUMEN PENILAIAN TUGAS


Skor
NO ASPEK PENILAIAN 123
1Jumlah contoh yang diungkap
2Cakupan materi
3Ketepatan identifikasi siswa 4Hasil analisis
5Ketepatan simpulan kelompok

Jumla Jumlah or
h total sk

Pedoman penilaian

Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :

1. Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil
analisis tidak ada, simpulan tidak tepat
2. Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat,
hasil amalisis kurang lengkap, simpulan kurang tepat
3. Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap,
simpulan tepat

Skor minimal :3

Skor maksimal : 15

Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
Skor maksimum
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ( SIKAP )

Skor
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3
1 Perhatian
2 Tanggung jawab
3 Ketepatan menyerahkan
tugas 4 Partisipasi
5 Kemampuan menghargai pendapat
lain
Jumlah
Jumlah total skor

Pedoman penilaian

Nilai 1 s/d 3 dengan ketentuan :

1. Tidak perhatian, tidak bertanggung jawab, terlambat mengumpulkan tugas,


tidak berpartisipasi dalam pembelajaran, tidak bias menghargai pendapat lain
2. Kurang perhatian, kurang bertanggung jawab, terlambat kurang dari satu
mingu dalam pengumpulan tugas, kurang berpartisipasi, kurang bias
menghargai pendapat lain
3. Sangat perhatian, sangat bertanggung jawab, tepat waktu dalam
pengumpulan tugas, parisipasi dalam pembelajaran, sangat menghargai
pendapat lain
a. Skor minimal : 3
b. Skor maksimal : 15
c. Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
15

Mengesahkan:
Kepala Sekolah,

Rd.ahmad
(06111004022)
MATERI AJAR

ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA

A. Ras di Dunia

Dari mana asal nenek moyang bangsa Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan itu
terlebih dulu kita perlu mengetahui mengenai ras-ras di dunia. Terkadang orang
menganggap ras sama degan suku bangsa padahal keduanya berbeda. Ras itu sendiri
merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa. Sedangkan,
Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain

berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu
sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu
kelompok dengan kelompok yang lain.
Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.

No. Ras Utama Domisili Ciri Keterangan


1. Ras Mongoloid Asia Utara, Asia Timur, Berambut hitam lurus Ras Mongoloid diambil

Asia Tenggara, Mempunyai tanda dari nama Mongolia


Madagaskar (lepas lahir (memar dimana sebagian
pantai kebiruan besar
timur Afrika), beberapa pada bayi) berkulit kuning. Sehingga
bagian India Timur Laut, Mempunyai lipatan ras ini sering disebut pula
Eropa Utara, Amerika pada mata yang ras ”kulit kuning”.
Utara, Amerika Selatan, disebut mata sipit Tapi seperti orang
dan Oseania. Kulit kuning sampai Indian di Amerika
berkulit
sawo matang
Bulu badan sedikit
merah bahkan orang
Asia Tenggara berkulit
coklat
muda sampai coklat
gelap.

2. Ras Kaukasoid Sebagian besar Hidung Mancung Ras Kaukasoid disebut


Eropa, Afrika Utara, Kulit pulit dengan ras ”kulit putih”
Timur
Rambut pirang tetapi orang Somalia dan
Tengah, Pakistan, dan
India Utara. sampai coklat Etiopia meskipun
Keturunannya menetap kehitaman termasuk dalam ras
di daerah Australia, Kelompok mata lurus Kaukasoid tetapi
Amerika Utara, Sebagian memiliki kulit hitam dan
Amerika Selatan, Afrika lebih mirip ras Negroid.
Selatan, dan Selandia
Baru.

3. Ras Negroid Benua Afrika di sebelah


Berkulit hitam
selatan Gurun Sahara.
Tinggi
Keturunannya mendiami
Berambut Keriting
daerah Amerika Utara,
Bibir tebal
Selatan, Eropa, dan
Kelopak mata lurus
Timur Tengah.

4. Ras Austroloid India, Sri Lanka, Berambut hitam Tetapi untuk suku
beberapa kelompok di Keriting Aborigin (Australia)
Asia Tenggara, Berkulit Hitam berambut pirang dan
Papua, Kepulauan lurus.
Melanesia, dan Orang Malaysia berkulit
Australia. cenderung putih.
B. Persebaran ras di Indonesia

Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras


berkulit gelap dan bertubuh kecil. Mereka mulanya tinggal di Asia bagian tenggara.
Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina Selatan dan Laut
Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan
utama.
Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah
pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang. Penduduk asli itu
disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang masuk dalam kelompok ini
adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di
Semenanjung Malaya.
Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang tinggal di
Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia.
Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang Melanesia masa kini dan orang
Vedda yang saat ini masih terdapat di Afrika, Asia Selatan, dan Oceania. Vedda itulah
manusia
pertama yang datang ke pulau-pulau yang sudah berpenghuni. Mereka membawa budaya
perkakas batu. Kedua ras Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik . Pendatang
berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik. Para pendatang baru itu
jumlahnya jauh lebih banyak daripada penduduk asli. Mereka datang dalam dua tahap.
Mereka itu oleh Sarasin disebut sebagai Deutero dan Protomelayu. Kedatangan mereka
terpisah diperkirakan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Protomelayu diyakini sebagai
nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-
pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Dari
Cina bagian selatan itu mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam kemudian ke Kepulauan
Indonesia. Kedatangan para imigran baru itu kemudian mendesak keberadaan
penduduk asli dan
pendatang sebelumnya.

Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia
bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu
dengan benua Australia. Pada masa itu telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :

1. Ras Mongoloid

Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras
mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut.
Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos,
Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu
dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya terbentuklah pulau-pulau
di
Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi
lautan disebut paparan sunda.

2. Ras Austroloid

Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya
wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat
itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang menjadi
lautan disebut paparan sahul. Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan
fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas

sekali ras yang dapat masuk ke wilayah ini.


Jadi awalnya ras nenek moyang bangsa Indonesia adalah ras Mongoloid dan ras
Austroloid.
Perkembangan selanjutnya pada tahun 2000 SM mulai terjadi migrasi/ perpindahan ras
dari berbagai daerah ke Indonesia, yaitu :

1. Migrasi pertama, Ras Negroid

Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting.
Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua
melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.

2. Migrasi kedua, Ras Weddoid

Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting.
Ras ini datang dari India bagian selatan.
Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).

3. Migrasi Ketiga, Ras Melayu Tua (Proto Melayu)

Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus.
Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari
daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/
Indo Cina
baru selanjutnya ke Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan
Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi.
Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu
melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju
Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak
ditemukan
peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku
Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong.
Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur
menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya
sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan
Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua
(Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).

4. Migrasi Keempat, Ras Melayu Muda (Deutro Melayu)

Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin,
Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih
dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun
pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam
terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam
yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di
Indonesia dengan di Dongson.
Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku
Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan
baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.
5/21/2018 rpp sejarah kurikulum 2013 kelas X - slidepdf.com

Anda mungkin juga menyukai