(RPP)
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
B. KOMPETENSI DASAR
1. 1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agama.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan yang dilakukan peserta didik dapat menganalisis migrasi dan
E. MATERI AJAR
1. Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia
2. Persebaran ras di Indonesia
3. Latar belakang migrasi Proto dan Deutro Melayu
4. Route persebaran Proto Melayu dan Deutro Melayu
5. Nilai-nilai luhur Proto dan Deutero Melayu
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode Pembelajaran : Diskusi, Ceramah, tanya
jawab Pendekatan Pembelajaran : Scientifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Diskripsi
Waktu
Pendahuluan Memberi salam dilanjutkan dengan do’a 10 Menit
MENCOBA
MENALAR
MEMBUAT JEJARING
1. Alat : Gambar rute Persebaran dan gambar ras Persebaran Proto dan Deutero
Melayu power pint, LCD.
2. Sumber Belajar
....... 2013. Sejarah Indonesia SMK Kelas X . Jakarta: Erlangga
Jawaban :
2. Non tes
Pedoman Penilaian
Jumlah
Aspek Penilaian Sikap/ketermpilan dalam diskusi SkorNilai
No Nama KerjasamaAntusiasKemampuan
siswa Partisipasi/
DalamBertanya/mengemukakan diskusimenjawab pendapat
keaktifan
Skor maksimum
20 Keterangan :
5 : sangat baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
Jumla Jumlah or
h total sk
Pedoman penilaian
1. Jumlah < 2, cakupan materi tidak lengkap, identifikasi tidak tepat, hasil
analisis tidak ada, simpulan tidak tepat
2. Jumlah 2 s/d 3, cakupan materi kurang lengkap, identifikasi kurang tepat,
hasil amalisis kurang lengkap, simpulan kurang tepat
3. Jumlah > 3, cakupan materi lengkap, idetifikasi tepat, hasil analisis lengkap,
simpulan tepat
Skor minimal :3
Skor maksimal : 15
Nilai Akhir ( N A ) : Jumlah skor X 100
Skor maksimum
INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN ( SIKAP )
Skor
NO ASPEK PENILAIAN
1 2 3
1 Perhatian
2 Tanggung jawab
3 Ketepatan menyerahkan
tugas 4 Partisipasi
5 Kemampuan menghargai pendapat
lain
Jumlah
Jumlah total skor
Pedoman penilaian
Mengesahkan:
Kepala Sekolah,
Rd.ahmad
(06111004022)
MATERI AJAR
A. Ras di Dunia
Dari mana asal nenek moyang bangsa Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan itu
terlebih dulu kita perlu mengetahui mengenai ras-ras di dunia. Terkadang orang
menganggap ras sama degan suku bangsa padahal keduanya berbeda. Ras itu sendiri
merupakan penggolongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik rumpun bangsa. Sedangkan,
Suku Bangsa merupakan kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain
berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan khususnya bahasa. Ras itu
sendiri menurut para ahli diturunkan secara genetik yang akan membedakan satu
kelompok dengan kelompok yang lain.
Menurut Ralph Linton terdapat 4 ras besar di dunia, antara lain.
4. Ras Austroloid India, Sri Lanka, Berambut hitam Tetapi untuk suku
beberapa kelompok di Keriting Aborigin (Australia)
Asia Tenggara, Berkulit Hitam berambut pirang dan
Papua, Kepulauan lurus.
Melanesia, dan Orang Malaysia berkulit
Australia. cenderung putih.
B. Persebaran ras di Indonesia
Persebaran ras di Indonesia sudah ada sejak zaman es. Pada zaman es wilayah Indonesia
bagian barat masih bersatu dengan benua Asia sedangkan daerah bagian timur bersatu
dengan benua Australia. Pada masa itu telah tersebar 2 ras di Indonesia, yaitu :
1. Ras Mongoloid
Ras ini berasal dari daerah Asia Tengah (Mongoloid). Pada zaman es ini ras
mongoloid tersebar di daerah Indonesia bagian Barat meliputi pulau Sumatra, Jawa, dan
Kalimantan. Dengan arus persebaran sebagai berikut.
Dari Mongolia menuju ke daerah- daerah dia Asia Tenggara seperti Vietnam, Laos,
Thailand, Malaysia, Singapura, baru menuju ke Indonesia bagian barat.
Semua ditempuh melalui jalar darat sebab saat itu bagian barat Indonesia masih bersatu
dengan benua Asia Tenggara. Pada perkembangan selanjutnya terbentuklah pulau-pulau
di
Indonesia bagian barat seperti Sumatra, Kalimantan dan Jawa, daratan yang menjadi
lautan disebut paparan sunda.
2. Ras Austroloid
Ras ini berpusat di Australia dan menyebar ke Indonesia bagian Timur khususnya
wilayah Papua/Irian Jaya. Persebaran ke daerah inipun dilakukan melalui darat sebab saat
itu papua masih bersatu dengan benua Australia perkembangannya daratan yang menjadi
lautan disebut paparan sahul. Sementara itu daerah di zone Wallacea seperti Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Maluku merupakan daerah penyaringan bagi migrasi manusia dan
fauna dari paparan sunda ke paparan sahul maupun sebaliknya sehingga sangat terbatas
Ciri dari ras berkulit hitam, bertubuh tinggi, dan berambut keriting.
Ras ini datang ini dari Afrika. Di Indonesia ras ini sebagian besar mendiami daerah Papua.
Keturunan ras ini terdapat di Riau (pedalaman) yaitu suku Siak (Sakai), serta suku Papua
melanesoid mendiami Pulau Papua dan Pulau Melanesia.
Ciri ras ini adalah berkulit hitam, bertubuh sedang, dan berambut keriting.
Ras ini datang dari India bagian selatan.
Keturunan ras ini mendiami kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara Timur (Kupang).
Ciri ras ini adalah berkulit sawo matang, bertubuh tidak terlalu tinggi, dan berambut lurus.
Ras ini termasuk dalam Ras Mongoloid (sub ras Malayan Mongoloid) berasal dari
daerah Yunan (Asia Tengah) masuk ke Indonesia melalui Hindia Belakang (Vietnam)/
Indo Cina
baru selanjutnya ke Indonesia.
Di Indonesia Ras ini menyebar melalui 2 Jalur sesuai dengan jenis kebudayaan
Neolithikum yang dibawanya, yaitu.
1) Jalur pertama, melalui jalur barat dan membawa kebudayaan berupa kapak persegi.
Dengan menempuh jalur darat dari Yunan mereka menuju ke Semenanjung Melayu
melalui Thailand selanjutnya menuju ke Sumatra, Jawa, Bali, ada pula yang menuju
Kalimantan dan berakhir di Nusa Tenggara. Sehingga di daerah tersebut banyak
ditemukan
peninggalan berupa kapak persegi/ beliung persegi.
Keturunan Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah masyarakat/ Suku Batak ,
Nias(Sumatra Utara), Mentawai (Sumatra Barat), Suku Dayak (Kalimantan), dan Suku
Sasak (Lombok).
2) Jalur kedua, melalui jalur timur dan membawa kebudayaan berupa kapak lonjong.
Dengan menempuh jalur laut dari Yunan (Teluk Tonkin) menyusuri Pantai Asia Timur
menuju Taiwan, Filipina, kemudian ke daerah Sulawesi, Maluku, ke Irian selanjutnya
sampai ke Australia. Peninggalan kapak lonjong banyak ditemukan di Papua. Keturunan
Proto Melayu yang melalui jalur ini adalah suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku Papua
(Irian), Suku Ambon, Ternate, Tidore (Maluku).
Sekitar 500 SM datang migrasi dari ras Deutro Melayu dari daerah Teluk Tonkin,
Vietnam selanjutnya mendesak keturunan ras Proto Melayu yang telah menetap lebih
dahulu dan masuk Indonesia menyebar keberbagai daerah baik di pesisir pantai maupun
pedalaman.
Mereka masuk membawa kebudayaan yang relatif lebih maju yaitu kebudayaan logam
terutama benda-benda dari Perunggu, seperti nekara, moko, kapak corong, dan perhiasan.
Hasil kebudayaan ras ini sangat terpengaruh dengan kebudayaan asalnya dari Vietnam
yaitu Budaya Dongson. Tampak dengan adanya kemiripan antara artefac perunggu di
Indonesia dengan di Dongson.
Keturunan dari Deutro Melayu yaitu suku Minang (Sumatra barat), Suku Jawa, dan Suku
Bugis (Sulawesi Selatan). Ras ini pada perkembangannya mampu melahirkan kebudayaan
baru yang selanjutnya menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang.
5/21/2018 rpp sejarah kurikulum 2013 kelas X - slidepdf.com