Dosen Pengampu :
Prof DR. dr Sudarto Ronoatmodjo SKM
DR. Dian Ayubi SKM MQIH
Kelompok 2 :
1. Amanda 1906
2. Emilia
3. Rini Prasetyo Wahyu Wijayati 1906430711
4. Rosyana
5. Zahrina
1. Peneliti memperoleh informasi terpercaya sebagai rujukan untuk menyusun karya ilmiah,
dapat berupa usulan
2. Peneliti memperoleh data dan informasi untuk menyusun latar belakang, berupa dukungan
teori dan data
3. Peneliti memperoleh teori terbaru dan terkini untuk menyusun konsep penelitian
4. Peneliti pemula akan mendapatkan ilham dan ide tentang area, topik dan arah penelitian
5. Peneliti mendapatkan informasi tentang variabel atau metode yang digunakan
6. Peneliti belajar bagaimana cara menyajikan pikiran, ide menjadi sebuah karya
ilmiah/pustaka yang laik dibaca oleh banyak orang
7. Peneliti dapat membayangkan tampilan atau bentuk karya ilmiahnya nanti
8. Peneliti mendapatkan informasi tentang keterbatasan peneliti lain yang menjadi masukan
guna tidak melakukan kesalahan yang sama.
1. Menuliskan topik dari informasi yang akan dicari, ciptakan kata kunci
2. Mengumpulkan pustaka sesuai kata kunci
3. Biasakan untuk selalu menuliskan nama penulis dan sumber informasinya untuk
dikumpulkan pada Daftar Oustaka
4. Bekerjalah secara terstruktur dan teratur
5. Mencatat setiap bacaan yang kiranya cocok dan bermanfaat
6. Melakukan kutipan, paraphrase dan sintesis dari hasil bacaan
7. Menggunakan warna atau symbol waktu menelaah pustaka sehingga mudah
dikelompokkan
8. Perhatikan gaya Bahasa, apakah timbul kebosanan dalam membacanya, apakah mudah
dimengerti
9. Lakukan skoring
10. Mengelompokkan semua pustaka yang dibaca dibawah kata kunci yang sesuai
11. Menganalisis konten dari pengelompokan dan membuat ringkasan
12. Membuat kesimpulan dari semua yang dibaca
13. Menyusun sebagai sebuah tulisan yang membentuk kesatuan.
1. Perhatikan gaya Bahasa, apakah timbul kebosanan dalam membacanya, apakah mudah
dimengerti
2. Lakukan skoring
3. Mengelompokkan semua pustaka yang dibaca dibawah kata kunci yang sesuai
4. Menganalisis konten dari pengelompokan dan membuat ringkasan
5. Membuat kesimpulan dari semua yang dibaca
6. Menyusun sebagai sebuah tulisan yang membentuk kesatuan.
1. Disusun secara logis, sekuensial dan sinambung harus ada benang merah yang
menggambarkan kesinambungan. Penyusunan kajian pustaka dituntun oleh kerangka teori
yang dikembangkan menjadi sebuah kerangka konsep penelitian.
2. Menyajikan telaah terkini, relevan, sesuai dengan topik dan masalah penelitian
3. Dituliskan dengan gaya Bahasa yang konsisten dan menggunakan terminology yang benar
4. Dituliskan dengan kata-kata sendiri, tidak boleh hasil mengutip langsung
5. Merupakan bagian tersendiri dalam sebuah karya ilmiah
6. Buat laporan dengan menarik, tidak monoton namun tidak melupakan syarat-syarat yang
sudah ditentukan
7. Kualitas penulisan
2.7. Cara Kritik Artikel
Kritik adalah sebuah analisis objektif sebuah karya sastra atau ilmiah, yang menekankan
pada apakah pengarang berhasil atau tidak mendukung pokok-pokok pikirannya dengan
alasan dan argumen yang tepat berdasarkan fakta-fakta. Sebuah kritik yang baik menunjukkan
pandangan tentang tulisan tersebut dengan memberikan cukup bukti untuk menunjang
pandangan. Dalam mengkritisi artikel atau karya ilmiah lainnya, membutuhkan adanya
latihan agar kritikan yang diberikan lebih efisien dan tepat sasaran. Adapun tahapannya adalah
sebagai berikut:
1. Menjadi Pembaca Aktif
a. Bacalah tulisan tersebut satu kali untuk mendapatkan pokok pikirannya. Saat membaca
tulisan pertama kali, cobalah memahami argumen sang penulis secara keseluruhan.
Perhatikan tesis sang penulis.
b. Tandai teks saat membaca ulang sekali lagi. Penggunaan bolpoin merah untuk
menandai diperlukan, supaya lebih mudah terlihat. Ajukan pertanyaan seperti di bawah
ini saat membaca untuk kedua kali:
Apa argumen penulis?
Apa tujuan penulis menuliskan artikelini?
Siapa target pembacanya? Apakah tulisan ini bisa mencapai target pembacanya
secara efektif?
Apakah penulis memberikan bukti yang cukup dan sahih?
Apakah ada cacat logika dalam argumen penulis?
Apakah penulis salah menginterpretasi bukti atau menambahkan bias pada bukti?
Apakah penulis mencapai kesimpulan tertentu?
c. Buat tanda khusus. Buatlah tanda khusus untuk membedakan bagian-bagian pada teks
yang mungkin membingungkan, penting, atau tidak konsisten. Misalnya, dengan
menggarisbawahi bagian tertentu, melingkari bagian yang membingungkan, dan
memberi tanda bintang pada bagian yang tidak konsisten. Buatlah tanda khusus dengan
simbol tertentu yang bisa memudahkan Anda menandai sebuah tulisan dengan cepat.
Meskipun Anda mungkin butuh waktu untuk mengenali simbol yang Anda buat sendiri,
seiring waktu simbol tersebut akan masuk ke dalam pikiran dan Anda bisa menelusuri
tulisan lebih cepat.
d. Buatlah catatan yang lebih panjang pada pembacaan berikutnya. Selain memberikan
tanda khusus, catatan juga bisa membantu mengembangkan pikiran saat membaca.
Misalnya, jika klaim penulis bisa disanggah dengan satu karya ilmiah yang baru dibaca
sebelumnya, buatlah catatan pada marjinnya, atau pada secarik kertas, atau pada
komputer sehingga mudah mengingatnya kembali.
e. Kembangkan konsep awal kritik. Buat pandangan umum tentang tulisan tersebut.
Evaluasi pendapat penulis secara keseluruhan setelah membaca tulisannya dua atau tiga
kali. Catatlah pandangan awal Anda tentang tulisan tersebut. Buatlah daftar pustaka
bahan yang bisa mendukung kritik. Tuliskan semua bahan pustaka yang mungkin
membantu untuk mengevaluasi tulisan.
2. Mengumpulkan Bukti
Dalam melakukan kritisi, perlu disiapkan daftar pertanyaan yang dapat dimasukan dalam
sebuah format kritisi artikel. Daftar ini akan membantu menganalisis apa kekurangan dan
kelebihan dari artikel atau jurnal tersebut. Adapun daftar pertanyaan yang bisa membantu dalam
mengkritisi yaitu:
Apakah judul artikel sudah sesuai (tepat) dan jelas? (Perhatikan juga apakah judulnya
terlalu panjang, atau justru sangat singkat sehingga tidak relevan dengan artikel).
Jika artikel ilmiah/jurnal, apakah abstraknya sudah mewakili isi artikel termasuk masalah
penelitian, sampel, metodologi, temuan dan rekomendasi?
Apakah tujuan dan identifikasi masalah sudah jelas?
Apakah kamu menemukan kesalahan tentang fakta tertentu atau interpretasi? (Terkadang
penulis sering salah dalam menafsirkan pekerjaan orang lain. Pastikan untuk melihat
sendiri referensi yang dikutip penulis).
Apakah sumber yang dikutip penulis relevan? (Jika referensi yang dikutip tidak relevan
dengan topik alias sudah mulai ngawur sarankan untuk menghapusnya).
Apakah ada bagian naskah tertentu yang perlu dikembangkan, dipersingkat atau justru
dihilangkan?
Apakah penjelasan yang diberikan penulis sudah jelas? Jika tidak, sarankan untuk
memberikan contoh.
Apakah penulis menggunakan referensi yang update? (Studi penelitian harus memilik
daftar yang akurat dari semua buku; artikel jurnal, laporan dan media lain yang dimaksud
dalam pekerjaan (Polit dan Beck, 2006). Sumber yang direferensikan juga merupakan
sumber yang berguna untuk informasi lebih lanjut tentang subjek yang sedang dipelajari).
Apakah prosedur telah disajikan dengan detail sehingga memungkinkan pembaca untuk
menirunya? (Kebanyakan penulis akan menulis bagian ini dengan sangat singkat sehingga
membuat pembaca susah memahaminya).
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang paling sering digunakan untuk mengkritisi sebuah
jurnal atau artikel. Namun tidak terpaku hanya itu, daftar pertanyaan dapat mengembangkannya
lebih lengkap lagi, misal dengan membandingkannya dengan jurnal lain yang sejenis.
Referensi
Adik, Wibowo Metodologi Penelitian Praktis Bidang Kesehatan, Rajagrafindo Persada 2014
https://www.academia.edu//Kumpulan_bahan_kuliah_Metodologi_Penelitian%20auto=down
load