Anda di halaman 1dari 32

DETEKSI DINI KOMPLIKASI PADA

MASA NIFAS DAN


PENANGANANNYA
PERDARAHAN PERVAGINAM
 Perdarahan pervaginam yang
melebihi 500 ml setelah bersalin
didefinisikan sebagai perdarahan
pasca persalinan.
 Terdapat beberapa masalah
mengenai definisi ini :
 Perkiraan kehilangan darah biasanya
tidak sebanyak yang sebenarnya,
kadang-kadang hanya setengah dari
biasanya.
 Darah tersebut bercampur dengan cairan
amnion atau dengan urine, darah juga
tersebar pada spon, handuk dan kain
didalam ember dan dilantai
 Volume darah yang hilang juga
bervariasi akibatnya sesuai dengan
kadar haemoglobin ibu.
 Seorang ibu dengan kadar Hb normal
akan dapat menyesuaikan diri
terhadap kehilangan darah yang akan
berakibat fatal pada anemia.
 Seorang ibu yang sehat dan tidak
anemic pun dapat mengalami akibat
fatal dari kehilangan darah
 Perdarahan dapat terjadi dengan
lambat untuk jangka waktu
beberapa jam dan kondisi ini
dapat tidak dikenali sampai terjadi
syok
 Penilaian resiko pada saat antenatal tidak
dapat memperkirakan akan terjadinya
perdarahan pasca persalianan.
 Penanganan aktif kala III sebaiknya
dilakukan pada semua wanita yang
bersalin karena hal ini dapat menurunkan
insiden perdarahan pasca persalinan
akibat atonia uteri.
 Semua ibu pasca bersalin harus dipantau
dengan ketat untuk mendiagnosis
perdarahan fase persalinan.
INFEKSI MASA NIFAS
 Beberapa bakteri dapat menyebabkan
infeksi setelah persalianan. Infeksi masa
nifas masih merupakan penyebab tertinggi
AKI.
 Infeksi alat genital merupakan komplikasi
masa nifas.
 Infeksi yang meluas ke saluran urinary
payudara dan pembedahan merupakan
penyebab terjadinya AKI tinggi.
 Gejala umum infeksi dapat dilihat
dari temperature atau suhu
pembengkakan takikardi dan
malaise.
 Sedangkan gejala local dapat
berupa uterus lembek,
kemerahan, dan rasa nyeri pada
payudara atau adanya disuria
INFEKSI ALAT GENITAL
 Ibu beresiko terjadi infeksi post
partum kerena adanya luka pada
bekas pelepasan plasenta, laserasi
pad saluran genital termasuk
episiotomi pada perineum, dinding
vagina dan service, infeksi post sc
kemungkinan yang terjadi.
 Penyebab infeksi: Bakteri endogen dan
bakteri eksogen
 Faktor predisposisi : Nutrisi yang buruk,
defisiensi zat besi, persalinan lama,
rupture membrane, episiotomi, sc.
 Gejala klinis endometritis tampak pada
hari ke3 post partum disertai dengan suhu
yang mencapai 39 C dan takikardi, sakit
kepala, kadang juga terdapat uterus yang
lembek.
 Manajemen : Ibu harus diisolasi
SAKIT KEPALA, NYERI EPIGASTRIK,
PENGLIHATAN KABUR

 Wanitayang baru melahirkan


sering mengeluh sakit kepala
hebat atau penglihatan kabur.
PENANGANAN
 Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan
darah, pernafasan
 Jika ibu tidak bernafas periksa lakukan
ventilasi dengan masker dan balon,
lakukan, intubasi jika perlu dan jika
pernafasan dangkal periksa dan
bebaskan jalan nafas dan beri oksigen
4-6 liter per menit
 Jika pasien tidak sadar/koma bebaskan
jalan nfas, baringkan pada sisi kiri,
ukuran suhu, periksa apakah ada kaku
tengkuk
PEMBENGKAKAN DI WAJAH ATAU
EKSTREMITAS
 Periksa adanya varises
 Periksa kemerahan pada betis

 Periksa apakah tulang kering,


pergelangan kaki, kaki oedema
(perhatikan adanya oedema
piting, jika ada).
DEMAM, MUNTAH, RASA SAKIT
WAKTU BERKEMIH
 Organisme yang menyebabkan infeksi
saluran kemih berasal dari flora
normal perineum.
 Sekarang terdapat bukti bahwa
beberapa galur Escherichia coli
memiliki pili yang meningkatkan
virulensinya (Svanborg-Eden, 1982).
 Pada masa nifas dini, sentivitas kandung
kemih terhadap tegangan air kemih
didalam vesika sering menurun akibat
trauma persalianan serta analgesi epidural
atau spinal.
 Sensasi peregangan kandung kemih juga
mungkin berkurang akibat rasa tidak
nyaman yang ditimbulkan oleh episiotomi
yang lebar, laserasi periuretra, atau
hematom dinding vagina.
 Setelah melahirkan terutama saat
infuse oksitosin dihentikan terjadi
diuresis yang disertai peningkatan
produksi urin dan distensi kandung
kemih.
 Overdistensi yang disertai kateterisasi
untuk mengeluarkan air kemih sering
menyebabkan infeksi menyebabkan
infeksi saluran kemih
PAYUDARA YANG BERUBAH MENJADI
MERAH, PANAS, DAN TERASA SAKIT

 Payudara bengkak yang tidak disusu


secara adekuat dapat menyebabkan
payudara menjadi merah, panas,
terasa sakit, akhirnya terjadi mastitis.
 Putting lecet akan memudahkan
masuknya kuman dan terjadinya
payudara bengkak.
 B.H. yang terlalu ketat,
mengakibatkan segmental
engorgement .
 Kalau tidak disusu dengan adekuat,
bisa terjadi mastitis.
 Ibu yang diit jelek, kurang istirahat,
anemia akan mudah terkena infeksi.
GEJALA :
 Bengkak, nyeri seluruh
payudara/nyeri local.
 Kemerahan pada seluruh payudara
atau hanya local.
 Payudara keras dan berbenjol-benjol
(merongkol).
 Panas badan dan rasa sakit umum
PENATALAKSANAAN
 Menyusui diteruskan. Pertama bayi
disusukan pada payudara yang
terkena selama dan sesering
mungkin, agar payudara kosong,
kemudian pada payudara yang
normal.
 Berilah kompres panas, bias
menggunakan Shower hangat atau
lap basah panas pada payudara yang
terkena.
 Ubahlah posisi meyusui dari waktu
ke waktu, yaitu dengan posisi
tiduran, duduk atau posisi
memegang bola (foot ball position).
 Pakailah baju B.H. longgar
 Istirahat yang cukup, makanan yang
bergizi.
 Banyak minum sekitar 2 liter per-
hari.
 Dengan cara-cara seperti tersebut
diatas biasanya peradangan akan
menghilang setelah 48 jam, jarang
sekali yang menjadi abses.
 Tetapi bila dengan cara-cara seperti
tersebut di atas tidak ada perbaikan
setelah 12 jam, maka diberikan
antibiotika selama 5-10 hari dan
analgesic.
KEHILANGAN NAFSU MAKAN DALAM
WAKTU YANG LAMA

 Sesudah anak lahir ibu akan merasa


lelah mungkin juga lemas karena
kehabisan tenaga. Hendaknya lekas
berikan minuman hangat, susu, kopi
atau teh yang bergula.
 Apabila ibu menghendaki makanan,
berikanlah makanan yang sifatnya ringan
walaupun dalam persalinan lambung dan
alat pencernaan tidak langsung turut
mengadakan proses persalianan,
 Tetapi sedikit atau banyak pasti
dipengaruhi proses persalinannya
tersebut.
 Sehingga alat pencernaan perlu istirahat
guna memulihkan keadaanya kembali.
 Oleh karena itu tidak benar bila ibu
diberikan makanan sebanyak-banyaknya
walaupun ibu menginginkannya. Tetapi
biasanya disebabkan adanya kelelahan
yang amat berat, nafsu makan pun akan
terganggu, sehingga ibu tidak ingin makan
sampai kehilangan itu hilang.
RASA SAKIT, MERAH, LUNAK, DAN
PEMBENGKAKAN DIKAKI
 Selama masa nifas, dapat terbentuk
thrombus sementara pada vena-vena
manapun di pelvis yang mengalami
dilatasi, dan mungkin lebih sering
mengalaminya.
 Faktor predisposisi
 Obesitas
 Peningkatan umur maternal dan
tingginya paritas
 Riwayat sebelumnya mendukung
 Anestesi dan pembedahan dengan
kemungkinan trauma yang lama pada
keadaan pembuluh vena
 Anemia maternal
 Hipotermi atau penyakit jantung
 Endometritis
 varicostitis
 Manifestasi

 Timbul secara akut


 Timbul rasa nyeri akibat terbakar

 Nyeri tekan permukaan


MERASA SEDIH ATAU TIDAK MAMPU
MENGASUH SENDIRI BAYINYA DAN
DIRINYA SENDIRI
 Pada minggu-minggu awal setelah
persalinansampai kurang lebih 1
tahun ibu post partum cenderung
akan mengalami perasaan-perasaan
yang tidak pada umumnya, seperti
merasa sedih, tidak mampu
mengasuh dirinya sendiri dan
bayinya.
 Faktor penyebab
 Kekecewaan emosional yang
mengikuti kegiatan bercampur
rasa takut yang dialami
kebanyakan wanita selama hamil
dan melahirkan
 Rasa nyeri pada awal masa nifas
 Kelelahan akibat kurang tidur selama
persalinan dan telah melahirkan
kebanyakan di rumah sakit
 Kecemasan akan kemampuannya
untuk marawat bayinya setelah
meninggalkan rumah sakit
 Ketakutan akan menjadi tidak
menarik lagi

Anda mungkin juga menyukai