Anda di halaman 1dari 4

Kasus A :

1. Pengkajian

1. PENGKAJIAN

A. DATA INTI
Di kelurahan simomulyo posyandu pelangi terdapat 66 balita
Umur : 0-12 bulan = 21
13- 36 bulan = 15
37- 60 bulan = 30
Pekerjaan : sebagian besar ibu yang memiliki balita bekerja sebagai ibu rumah tangga
sedangkan kepala keluarganya sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagian
lagi di pemerintahan.
Agama : mayoritas islam
Data statistik: Berdasarkan informasi dari kader setempatBalita yang gizi buruk lebih
banyak di dapatkan pada balita perempuan.

B. DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
a. Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah permanen, pembangunan
gorong- gorong di sungai sehingga air di bendung dan tidak mengalir lancar, selokan di
depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak kardus
basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan
b. Lingkungan terbuka : mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang luas
c. Kebiasaan: balita yang berumur 36 – 60 bulan sering mengkonsumsi makanan ringan
(snack) yang biasa di beli di warung- warung terdekat. Serta sering mengkonsumsi mie
instant
d. Transportasi: ibu mengantarkan balita ke posyandu dengan jalan kaki sedangkan untuk
beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor
e. Pusat pelayanan: terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas
f. Tempat belanja: dipasar tradisional dan mini market
g. Tempat ibadah: 1 masjid dan 1 gereja
2. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Pelayanan kesehatan terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas.
3. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata- rata kepala keluarga perbulan Rp. 900.000-
1.500.000.
4. Keamanan Dan Transportasi
Bila terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk masuk di pemukiman
warga karena jarak antar rumah berdekatan dan gangnya sangat sempit. Mayoritas warga
menggunakan alat transportasi sepeda motor untuk pergi beraktivitas.
5. Pemerintahan
Kader yang dimiliki sebanyak 5 orang.
6. Politik
Pemerintah sudah memberikan pelatihan kepada kader, untuk mengajarkan kepada ibu
balita, agar segera memberikan oralit pada balitanya yang terkena diare dan lansung di bawa
ke puskesmas untuk tindakan lebih lanjut.
7. Komunikasi
Komunikasi ibu yang dilakukan pada balitanya dengan komuniaksi verbal maupun non
verbal. Informasi dari RT/RW setempat dialkuakn dengan menggunakan pengeras
suara melalui siaran di masjid.
8. Pendidikan
Tingkat pendidikan orang tua balita 20 orang lulusan SD,18 orang SMP dan selebihnya
SMA/ SMK.
Terdapat 1 TK, 1 Paud, 1 atap SDN simomulyo.
9. Rekreasi
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang
diputarkan lagu- lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp.1000
untuk 1x putaran, serta setiap minggu pagi, ibu yang memilki balita, sering membawa
balitanya jalan-jalan di pasar pagi dadakan yang ada di sepanjang pintu gerbang jalan tol
surabaya – malang dekat kampung warga.

Metode pengumpulan data :

- Wawancara
- Windshield survey
- Kuesioner
- Observasi

Data yang diapatkan : Prevalensi gizi kurang pada balita perempuan (60 %) dan pada pada
balita laki-laki (40 %)

2. Diagnosis : Ketiakefektifan pemeliharaan kesehatan

3. Intervensi

Data Diagnosis NOC NIC


Keperawatan
Prevalensi gizi Ketidakefektifan Prevensi Primer : Prevensi Primer :
kurang pada balita Pemeliharaan - Pengetahuan - Penyuluhan
perempuan (60 %) Kesehatan perilaku kesehatan
dan pada pada kesehatan - Pengajaran
balita laki-laki (40 - Pengetahuan : kelompok
%) Promkes - Monitoring
- Pengetahuan : kebijakan
diet sehat kesehatan
Prevensi Sekunder Prevensi Sekunder :
- Kontrol resiko - Screening
- Kepatuhan kesehatan
perilaku diet - Manajemen
sehat perilaku
- Kualitas hidup - Pengontrolan
- Efektivitas berkala
screening
kesehatan
komunitas
- Efektivitas
program
Prevensi Tersier Prevensi Tersier :
- Partisipasi tim - Dukungan
kesehatan terhadap caregiver
dalam keluarga - Dukungan
- Dukungan keluarga
sosial

4. Implementasi

Diagnosa Tujuan Sasaran Strategi Rencana Keperawatan


Ketidakefek - Pengetahuan ibu - Ibu/peg - Empowerment - Revitalisasi
tifan atau pengasuh asuh - Partnership posyandu
Pemeliharaa tentang gizi - Balita - Bekerja sama
n Kesehatan meningkat dengan dinkes atau
- Masalah gizi puskesmas untuk
pada balita pengadaan makanan
dapat teratasi tambahan bagi bayi
- Pemeliharaan - Proses dan balita.
kesehatan Kelompok - Membentuk kader
menjadi aktif - Pendidikan kelompok peduli
kesehatan gizi
- Intervensi - Memberikan
profesional penyuluhan tentang
keperawatan pemenuhan gizi bagi
bayi dan balita
- Screening kesehatan

5. Evaluasi

Diagnosa Kegiatan Evaluasi Faktor Faktor RTL


Penghambat Pendukung
Ketidake 1. Penyuluhan - 80% Ibu/pengasuh Partisipasi Adanya Lanjutkan
fektifan Kesehatan di masyarakat datang masyarakat dukungan kegiatan
Pemeliha dan mengikuti belum daru kader dan
raan kegiatan penyuluhan maksimal kesehatan monitorin
Kesehata dengan baik. peduli gizi g
n
2. Revitalisasi - Status gizi bagi bayi
Posyandu dan balita meningkat

3. Pengadaan - Sebaran makanan


makanan tambahan merata
tambahan bagi
balita

4. Screening - Bisa mendeteksi


Kesehatan secara dini adanya
masalah gizi balita

5. Membentuk - Tercapainya tujuan


kelompok dari pembentukan
peduli gizi kader peduli gizi

Anda mungkin juga menyukai