Anda di halaman 1dari 10

DRAFT PROPOSAL

ANALISA KEBUTUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL DIMASA


PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN RAMBAH ROKAN HULU

Disusun oleh:

RETNO AYU WIDIYASTUTI


NIM. 1711113701

PRGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2020
A. Latar Belakang
Infeksi Novel Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merebak sejak tahun
2019, World Health Organization (WHO) melaporkan virus ini pertama kali
ditemukan di Wuhan (Qiao, 2020). COVID-19 disebabkan oleh coronavirus yang
merupakan virus positive-sense dan single-stranded RNA. Virus ini memiliki genom
terbesar di antara virus RNA lainnya. Coronavirus juga memiliki nucleocapsid helix
dan amplop yang berasal dari membran interseluler. Pada mikroskop elektron tampak
bentukan paku yang mencuat dari permukaannya karena adanya glikoprotein yang
besar, inilah yang mengarah pada sebutan namanya (korona = mahkota) (Elshafeey et
al.,2020). Manifestasi klinis yang ditimbulkan mulai dari tanda dan gejala ringan,
seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, mialgia, dan malaise, hingga tanda dan
gejala berat, seperti pneumonia dengan atau tanpa sindrom gangguan pernapasan akut
(ARDS), gagal ginjal, dan disfungsimultiorgan yang mungkin dibutukannya
dukungan perawatan kritis lanjutan dengan segera (Liu, et al., 2020). Covid-19 dapat
ditularkan melalui kontak droplet atau melalui kontak benda yang sebelumnya
terkontaminasi virus corona, hal ini membuat penyebaran Covid-19 mudah dan cepat
hingga saat telah menyebar ke seluruh belahan dunia.
Seluruh belahan di dunia kini melaporkan angka kejadian penduduk yang
positif terinfeksi COVID-19 termasuk di Indonesia. Situasi berkembang menjadi
darurat kesehatan masyarakat secara global (Yang et al., 2020). Terbukti dari 216
negara tercatat yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 80,4 juta dan kasus
yang meninggal 1,76 juta data 27 Desember tahun 2020 (Gugus Tugas Penanganan
COVID-19 RI, 2020). Indonesia melaporkan adanya dua kasus positif untuk pertama
kalinya (Maret 2020) (Pradana et al., 2020). Di Indonesia tercatat terjadi peningkatan
kasus terkonfirmasi positif sebanyak 6.740 dalam satu hari menjadi 707.000, yang
sembuh mengalami peningkatan sebanyak 6.389 menjadi 577.000, dan yang
meninggal mengalami peningkatan sebanyak 147 menjadi 20.994 kasus (Gugus Tugas
Penanganan COVID-19 RI, 2020).
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau adalah 24.484 dengan
jumlah sembuh sebanyak 22.403 dan jumlah kasus meninggal sebanyak 569. Jumlah
positif terbanyak terdapat di Kota Pekanbaru dengan kasus terkonfirmasi sebanyak
11.505. Kabupaten Rokan Hulu yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi
Riau memiliki jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 564 dengan total pasien
sembuh 482 dan meninggal sebanyak 30 orang (Dinkes Provinsi Riau, 2020).
Penyakit ini lebih sering dialami oleh orang tua dan individu dengan
komorbiditas kardiologis, pernapasan, ginjal, dan metabolik. Infeksi Covid-19 dapat
meningkatkan risiko pneumonia pada wanita hamil dibandingkan dengan wanita yang
tidak hamil. Pada bulan Maret 2020 terdapat lebih dari 180.000 kasus COVID19 yang
dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan lebih dari 7000 kematian terkait. Wanita hamil
dan janin mereka mewakili populasi berisiko tinggi selama wabah penyakit menular
(WHO, 2020). Angka fatalitas kasus infeksi Covid-19 pada wanita hamil mencapai
25%. (Poon et al.,2020 dalam Dwiky).
Pandemi COVID-19 menciptakan beberapa protokol atau guideline baru untuk
meminimalisir kontak dengan orang lain yang dapat menyebabkan penularan
coronavirus. Pada situasi pandemi COVID-19 ini, pemerintah membuat kebijakan
adanya pembatasan hampir pada semua layanan rutin salah satu contohnya adalah
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Hal ini berdampak pada ibu hamil, yaitu kesulitan untuk memeriksakan kehamilannya
dan mendapatkan informasi secara langsung dari petugas kesehatan mengenai
kehamilan dan pandemi covid-19 sehingga menimbulkan kecemasan dari ibu hamil
akibat menunda pelaksanaan pemeriksaan kehamilan (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020).
Terjadinya peningkatan kecemasan ibu hamil pada era pandemi COVID-19
disebabkan faktor kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai COVID-19 dan cara
pencegahannya. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dan lembaga lainnya
untuk mensosialisasikan mengenai COVID-19, tetapi masih banyak masyarakat yang
belum memahaminya secara keseluruhan. Hal tersebut juga disebabkan banyaknya
informasi palsu (hoax) yang beredar dan diyakini di tengah masyarakat mengenai
informasi COVID-19 mulai dari asal virus hingga kebijakan yang diambil oleh
pemerintah.
Pada penelitian oleh Wang et al., gejala kecemasan (59%) meningkat di atas
skor batas berdasarkan studi kohort praCOVID-19 sebelumnya yang menilai gejala
pada wanita hamil dengan profil demografis yang serupa. Survei yang dilakukan
terhadap penduduk Tiongkok di awal wabah COVID-19, sebanyak 29% melaporkan
mengalami kecemasan tingkat sedang hingga parah (Wang et al., 2020). Tingkat
gejala kecemasan yang meningkat pada kelompok wanita hamil yang tinggi ini
menunjukkan bahwa dampak psikologis dari wabah tersebut mungkin menjadi
perhatian khusus bagi individu hamil. Peningkatan kecemasan ini secara umum juga
dilaporkan dengan perbandingan data kecemasan saat kehamilan dengan meta-
analisys yang melaporkan prevalensi 18-25% dan Presentasi Peningkatan Gejala
Kecemasan prevalensi populasi umum AS sebesar 16% (Cella et al., 2019).
Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang kehamilan dan covid-19
sangat berpengaruh terhadap tingkat kecemasan ibu hamil, untuk itu sebagai langkah
untuk terhindar dari covid-19 dan tetap sehat saat hamil dimasa pandemi diperlukan
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu.
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok, atau individu dengan harapan
bahwa dengan adanya pesan tersebut masyarakat, keluarga atau individu dapat memperoleh
pengetahuan tentang kesehatan. Akhirnya pengetahuan tersebut dapat membawa akibat
terhadap perubahan prilaku sasaran (Notoadmodjo 2005). Pendidikan kesehatan yang
dilakukan kepada ibu hamil bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan, dan kepercayaan
diri ibu hamil yang diharapkan dapat menurunkan kecemasan (Gayathri, 2010).
Menurut Juneris Aritonang (2020), kecemasan pada ibu hamil dapat
berdampak buruk pada imun ibu. Untuk itu perlu dilakukan sebuah upaya untuk dapat
memberikan informasi dalam bentuk pendidikan kesehatan kepada ibu hamil untuk
menghindari terjadinya komplikasi yang berakibat buruk pada kehamilan ibu. Namun
dalam situasi pandemi saat ini perlu pertimbangan lebih lanjut dalam menentukan
cara pemberian pendidikan kesehatan yang tepat dan sesuai dengan protokol
kesehatan. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisa
Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Hamil Dimasa Pandemi Covid-19 Di
Kecamatan Rambah Rokan Hulu”

B. Rumusan Masalah
Ibu hamil merupakan kelompok rentan dalam masyarakat yang sangat beresiko
terpapar Covid-19. Kondisi ibu hamil yang lemah dan cenderung mengalami
penurunan imunitas membuat ibu hamil harus terhindar dari berbagai masalah
kesehatan baik fisik maupun psikologis agar tidak memperburuk kondisi ibu dan
menyebabkan komplikasi. Secara fisik kesehatan ibu dapat dijaga dengan
mengonsumsi nutrisi seperti makanan dan tablet tambah darah secara rutin serta
melakukan olahraga berupa aktivitas fisik ringan untuk menjaga kekuatan ibu. Untuk
menjaga aspek psikologis, ibu memerlukan informasi yang benar, jelas, dan dapat
dipercaya mengenai wanita hamil dan Covid-19 agar terhindar dari berita palsu
(hoax) yang banyak beredar sehingga dapat terhindar dari kecemasan. Namun,
kebijakan pemerintah berupa penetapan protokol kesehatan membuat ibu hamil
mengalami kesulitan mendapatkan informasi langsung dari tenaga kesehatan karena
tidak adanya pemeriksaan antenatal care secara rutin saat posyandu atau dikarenakan
katakutan ibu untuk keluar rumah dimasa pandemi. Berdasarkan uraian tersebut,
peneliti tertarik untuk mengetahui “Analisa Kebutuhan Pendidikan Kesehatan Pada
Ibu Hamil Dimasa Pandemi Covid-19 Di Kecamatan Rambah Rokan Hulu.”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Menganalisi kebutuhan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dimasa Pandemi
Covid-19 di Kecamatan Rambah Rokan Hulu.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi gambaran karakteristik responden berdasarkan usia ibu, usia
gestasi, urutan kehamilan, dan tingkat pendidikan ibu.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil berdasarkan urutan kehamilan
dan tingkat pendidikan ibu.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dimasa
pandemi Covid-19.
D. Kerangka Konsep

Variabel :
Kebutuhan Tingkat kebutuhan
1. Usia ibu pendidikan
2. Usia gestasi pendidikan
kesehatan ibu hamil kesehatan ibu hamil
3. Urutan
kehamilan
4. Pendidikan
ibu

E. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pendidikan kesehatan
yang dibutuhkan oleh ibu hamil dimasa pandemi Covid-19 di Kecamatan Rambah
Rokan Hulu”
F. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif
rancangan cross sectional, artinya pengukuran variabel hanya dilakukan dengan
pengamatan sesaat atau dalam periode tertentu dan setiap studi hanya dilakukan satu
kali (Machfoedz et al., 2005). Desain ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
pendidikan kesehatan pada ibu hamil dimasa pandemi Covid-19.
G. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah di Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Waktu
penelitian pada bulan februari sampai maret 2021.
H. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sujarweni, 2014). Menurut
Notoatmojo (2016) populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil dikecamatan Rambah Kabupaten
Rokan Hulu.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2013). Dalam penelitian
keperawatan, kriteria sampel dapat meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi,
dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel digunakan
(Hidayat, 2007). Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi. Teknik
sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar
memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek
penelitian (Nursalam, 2009). Adapun jumlah Sampel dalam penelitian ini diambil
dari 1.259 ibu hamil di Kecamatan Rambah. Pada penelitian ini teknik
pengambilan sampel digunakan teknik cluster sampling. Cluster sampling adalah
teknik memilih sebuah sampel yang digunakan pada skala besar yang populasinya
tersebar luas secara geografis. Unit samping primernya adalah kluster, terdiri dari
kelompok-kelompok yang semuanya memiliki karakteristik yang sama. Arifin
(2017) menjelaskan bahwa untuk mengetahui jumlah sampel sapat dilakukan
dengan rumus :
N
n=
1+ N (d 2)
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (d= 0,1).

Diketahui : N = 1.259
d = 0,1
n = .....?
jawab :

1.259 1.259
n= n=
1+1.259 ( 0,01 ) 13,59
= 92,64
= 93 responden

Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah responden dalam


penelitian ini adalah 93 orang.
Untuk mengantisipasi terjadinya drop out peneliti menambah jumlah responden
sebanyak 10 % untuk diteliti dengan menggunakan rumus (Sastroasmoro & Ismael,
2008) sebagai berikut :
n
n' =
1−f
93
n' =
1−0,1
n’ = 103,3 dibulatkan menjadi 103 responden
keterangan :
n’ : jumlah sampel setelah direvisi
n : besar sampel minimal yang dihitung (95)
1-f : Perkiraasn proporsi drop out, diperkirakan 10% (f=0,1)
Jadi total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 103 responden.

Dalam penentuan jumlah sampel pada kluster, sampel penelitian diambil berdasarkan
jumlah desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Rambah. Kecamatan Rambah
terdiri dari satu kelurahan dan 13 desa yaitu, Kelurahan Pasir Pengaraian, Desa
Rambah Tengah Utara, Desa Rambah Tengah Hilir, Desa Rambah Tengah Hulu, Desa
Rambah Tengah Barat, Desa Menaming, Desa Pasir Baru, Desa Sialang Jaya, Desa
Tanjung Belit, Desa Pematang Berangan, Desa Suka Maju, Desa Koto Tinggi, dan
Desa Pasir Maju. Sampel penelitian diambil dari 14 desa dan kelurahan. Jumlah
sampel yang diambil adalah 20 % dari total desa dan kelurahan, sehingga di dapatkan
3 desa/kelurahan.

Adapun pengambilan sampel tersebut diambil secara acak dengan nama kelurahan dan
desa dituliskan pada secarik kertas, kemudian diaduk dan diambil kemudian
didapatkan nama desa yaitu Desa Pasir Baru, Desa Pasir Tengah Hulu, dan Kelurahan
Pasir Pengaraian yang keluar menjadi sampel dalam penelitian ini.

Responden sebanyak 103 orang diambil secara proporsional diketiga desa/kelurahan


dengan rumus sebagai berikut :
jumlah populasi balita
n= x jumlah sampel penelitian
jumlah seluruh populasi total

Tabel 1
Jumlah sampel masing-masing Desa/Kelurahan

Nama RW Jumlah populasi Perhitungan sampel Jumlah


ibu hamil responden
(orang)
Desa Pasir Baru 45 45 37 orang
x 103 = 37,08
125
Desa Rambah 30 30 25 orang
x 103 = 24,72
125
Tengah Hulu
Kelurahan Pasir 50 50 41 orang
x 103 = 41,2
125
Pengaraian
Total 125 103 orang

Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut
menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digubakan (Hidayat, 2012). Kriteria
inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi
yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmojo, 2016). Kriteria inklusi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Ibu hamil baik primipara atau multipara usia (21-35 tahun)
b) Ibu bersedia menjadi responden
c) Ibu bukan merupakan suspect atau pasien terinfeksi Covid-19
Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a) Ibu tidak bisa baca tulis
b) Ibu tidak berada ditempat saat penelitian berlangsung
c) Ibu mengundurkan diri sebagai responden

I. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala ukur Hasil ukur

1 Kebutuhan Perlunya Pemberian Lembar Nominal - Hasil ukur


Pendidikan edukasi kesehatan Kuesioner dan skala nominal

Kesehatan dengan metode yang Ordinal menunjukkan


metode
pada Ibu tepat dengan tujuan
pemberian
Hamil meningkatkan
pendidikan
pengetahuan ibu
kesehatan
hamil saat pandemi
yang
Covid-19. dibutuhkan
oleh ibu hamil
berdasarkan
nilai tertinggi.

- Hasil ukur
skala ordinal
menunjukkan
tinggi
rendahnya
kebutuhan
pendidikan
kesehatan ibu
hamil.
J. Alat Pengumpul Data
Menggunakan lembar kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan terbukti valid
serta reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
K. Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik univariat dan bivariat.
1. Analisi univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Analisis ini bertujuan untuk melihat
karakteristik responden yang meliputi usia ibu, usia getasi, urutan kehamilan, dan
tingkat pendidikan ibu.
2. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan.
Analisis bivariat dengan uji chi-square digunakan untuk melihat hubungan antara
variabel-variabel penelitian dengan tingkat kebutuhan ibu hamil terhadap
pendidikan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai