Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RUTIN III

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN FISIK REMAJA

DOSEN PENGAMPU : Fauzi Kurniawan, Psi, M.Psi.

Talenta Napitupulu
5181131009

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan fisik meliputi; perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.

Ada perbedaan perubahan fisik pada anak laki-laki dengan perempuan. Anak perempuan
mulai bertumbuh pesat pada usia 10-15 tahun dan paling cepat pada usia 12 tahun.
Sedangkan anak laki-laki dua tahun lebih lambat mulainya, namun akhirnya anak laki-laki
bertambah 12-15 cm dalam satu tahun hingga pada usia 13 tahun sampai menjelang 14 tahun.
Namun, pada kenyataannya pertumbuhan fisik dan emosional tidaklah selalu berjalan searah.
Seorang anak yang bertubuh tinggi, tidak selalu lebih matang secara emosional dibandingkan
dengan anak seusia yang lebih pendek.

B. Jenis-Jenis Perubahan dalam Pertumbuhan Fisik Remaja

Ada beberapa perubahan-perubahan fisik yang penting dan terjadi pada masa remaja, yaitu :

1. Perubahan Ukuran Tubuh

Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar dua tahun sebelum anak mencapai taraf
pematangan kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tiggi 10-15
cm dan bertambah berat 5-10 kg setelah terjadi pematangan kelamin. Pertumbuhan tubuh
selanjutnya masih terus terjadi namun dalam tempo yang sedikit lebih lamban. Selama empat
tahun pertumbuhan tinggi badan akan bertambah 25% dan berat tubuhnya hampir mencapai
dua kali lipat. Anak laki-laki tumbuh terus lebih cepat daripada anak perempuan.
2. Perubahan Proporsi Tubuh

Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada
pula bagian tubuh yang semakin proposional. Proporsi yang tidak seimbang akan berlangsung
terus sampai masa puber selesai sehingga akhirnya proporsi tubuh mulai tampak seimbang
menjadi menjadi proporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi baik di dalam maupun di
bagian luar tubuh anak. Misalanya, di masa anak-anak ukuran jantung kecil sedangkan
pembuluh darah kulit belum begitu tampak. Pada masa puber terjadi sebaliknya. Di bagian
luar tampak pertumbuhan kaki dan tangan lebih panjang dibanding tubuh.

3. Ciri Kelamin Primer

Pada masa anak-anak, alat kelamin primer masih belum berkembang dengan sempurna.
Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi dengan sempurna saat remaja
berusia 14 tahun, yaitu saat saat pertama kali mengalami “mimpi basah”. Sedangkan anak
perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali
menstruasi atau haid. Bagian lain dari alat perkembangbiakan pada anak perempuan masih
belum sempurna, sehingga belum mampu mengandung anak untuk beberapa bulan. Masa
interval ini disebut sebagai “saat steril” masa remaja.

4. Ciri Kelamin Sekunder

Yang dimaksud ciri kelamin sekunder (ciri kelamin kedua) pada anak perempuan adalah
membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar dari lebar
bahu, tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah
nyaring. Sedangkan ciri kelamin sekunder pada laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot,
otot-otot mulai tampak, bahu melebar lebih lebar dari pinggul, nada suara membesar, tumbuh
jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada, bulu di sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan
kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.

Ciri kelamin sekunder inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan.
Ciri ini pula yang sering kali menjadi daya tarik antar lawan jenis. Perubahan tersebut
berjalan seiring dengan perkembangan ciri kelamin primer dan keduanya akan mencapai taraf
kematangan pada tahun pertama dan kedua masa remaja.
( pada perempuan) (pada laki laki)

Ada 3 hal yang membedakan anak laki-laki dan perempuan dalam kematangan seksual, yaitu
:

 Kriteria Kematangan Seksual

Kriteria ini tampak jelas pada anak perempuan dari pada anak laki-laki. Menarche atau
menstruasi dipakai sebagai tanda permulaan pubertas. Sesudah itu masih dibutuhkan satu
sampai satu setengah tahun lagi sebelum anak perempuan betul-betul matang untuk
bereproduksi.

 Permulaan Kematangan Seksual

Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira dua tahun lebih cepat
mulainnya daripada anak laki-laki. Menarche merupakan tanda permulaan kematangan
seksual dan terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai
16,tahun. Jadi sekitar satu tahun sesuadah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.

Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun
sesudah puncak percepatan perkembangan (kurang lebih usia 14 tahun). Namun ejakulasi
pertama (mimpi basah) mendahului puncak percepatan perkembangan tetapi dalam air mani
baru terdapat sedikit sperma.

 Urutan Gejala Kematangan

Pada anak perempuan kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin dengan tumbuhnya
buah dada (payudara) yang tampak dan bagian puting susu yang sedikit mencuat. Hal ini
terjadi pada usia 8 sampai 13 tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menarche
jaringan pengikat sedikitnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang
dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu
pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan
akibat reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan pada organ-organ kelamin
internal.

Pada anak laki-laki, kematangan sesksual dimulai dengan pertumbuhan teste yang dimulai
antara umur 9, dan 13, tahun dan berkhir antara 13, dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-
16 tahun, pada anak laki-laki pangkal tenggorokannya (jakun) mulai membesar yang
menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan fisik remaja antara lain yaitu :

1. Pengaruh Keluarga

Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Karena faktor keturunan,
seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari pada anak lainnya sehingga tubuhnya lebih
berat. Faktor lingkungan akan menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan
yang di bawa anak. Pada setiap usia, lingkungan lebih berpengaruh terhadap berat tubuh dari
pada terhadap tinggi tubuh.

2. Pengaruh Gizi

Anak yang memperoleh gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih
cepat mencapai taraf remaja dibandingkan dengan mereka yang kurang memperoleh gizi.
3. Gangguan Emosional

Anak yang terlalu sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan. Kondisi ini akan berakibat berkurangnya pembentukan
hormon perumbuhan di kalenjar pituitary. Bila terjadi hal demikian, pertumbuhan awal
remaja terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.

4. Jenis Kelamin

Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan. Kecuali
pada usia antara 12 dan 15 tahun, anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan
lebih berat dari pada anak laki-laki. Terjadinya perbedaan berat dan tinggi tubuh ini karena
bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki memang berbeda dari anak perempuan.

5. Status Sosial Ekonomi


Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial-ekonomi rendah, cenderung lebih
kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga yang status sosial-ekonominya tinggi.

6. Kesehatan

Anak-anak yang sehat dan jarang sakit, biasanya akan memiliki tubuh yang lebih berat dari
pada anak yang sering sakit.

Anda mungkin juga menyukai