Anda di halaman 1dari 10

Koperasi

&
Ekonomi Kerakyatan
H. Yoni Hermawan, M.Pd
Sri Hardianti sartika, M.Pd
Sistem Ekonomi Pancasila
Ekonomi Pancasila merupakan suatu
tata ekonomi yang dijiwai ideologi
Pancasila, suatu tata ekonomi nasional
yang merupakan usaha bersama dan
berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dibawah pimpinan
pemerintah untuk mewujudkan
kemakmuran yang sebesar-besarnya
bagi anggota-anggota masayarakat
atau rakyat (UUD 1945 Pasal 33)
Ciri Sistem Ekonomi Pancasila
Perkoperasian sebagai sokoguru perekonomian

Roda perekonomian digerakan oleh rangsangan ekonomis dan juga oleh pertimbangan social dan moral

Pemerataan sebagai perwujudan solidaritas dan nasionalisme

Adanya perimbangan yang jelas antara perencanaan ditingakt nasional dan desentralisasi

Peranan negara penting tapi tidak dominan

Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal tapi asas kekeluargaan

Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pengawasan anggota masyarakat

Negara menguasai bumi, air, kekayaan alam, yang terkandung dalam bumi
Ekonomi Liberal dan Komunis

1. Sistem ekonomi liberal yang mengeksploitasi dan menindas


2. Sistem ekonomi komando yang dikuasai oleh pemerintah
3. Persaingan tidak sehat (pemusatan ekonomi pada satu
kelompok/monopoli yang merugikan masyarakat

Ekonomi Pancasila secara murni


Paham Integralistik/Kolektivisme

Anggota masyarakat/individu berada sebagai mahluk social sekaligus


mahluk politik dibawah lindungan masyarakat terangkum oleh suatu
Konsensus Sosial dan tunduk pada kaidah-kaidah social.

Bidang ekonomi : berlakunya paham kebersamaan dan kekeluargaan


berikut kepentingan bersama yang menyertainya ditempatkan pada
kedudukan utama.

Hotoku merupakan budaya gotong royong di Jepang


Politik Ekonomi Pasal 33 UUD 1945

Pembebasan kemiskinan

Pembebasan keterbelakangan

Kedaulatan dan kemandirian

Pembentukan mental percaya diri dan kreatif inovatif

Penegakan hokum dan HAM serta reformasi birokrasi

Pelestarian lingkungan hidup


Program Ekonomi Kerakyatan
(Pancasila dan amanat UUD 1945)
1. Kebijakan pembangunan sebagai sebagai negara agraris yang
mengutamakan pembangunan pertanian dan kelautan
2. Pendidikan gratis hingga tingkat SMA dan biaya murah untuk
Pendidikan tinggi
3. Membangun etos berwiraswasta sejak dini mulai dari sekolah dasar
4. Otonomi daerah yang berorientasi pada peningkatan kualitas
pembangunan yang merata dan pro-rakyat
Program maritim ekonomi kerakyatan :
1. Pengadaan bibit dan prasaran
Program agraris ekonomi kerakyatan :
pendukung
1. Pengadaan bibit padi dan pupuk alami
2. Pengelolaan hasil pembibitan
melalui koperasi
3. Pembangunan pesisir pantai
2. Fasilitas pasar induk ditingkat kenyamatan
4. Diversivikasi pasca panen
3. Diversivikasi pasca-panen
5. Dukungan perbankan bagi para nelayan
4. Pembangunan horizontal disektor pertanian
5. Meniadakan pajak yang memberatkan rakyat
6. Membangun irigasi
7. Membangun sentra hasil SDA
8. Mendorong pembentukan atau penguatan
koperasi Program UMKM ekonomi kerakyatan :
9. Penerapan teknologi tepat guna, mudah dan 1. Memberikan ruang bagi kalangan UMKM
murah 2. Bimbingan bidang industry kreatif bagi
10. Memberikan akses permodal bagi petani UMKM
11. Mendirikan sentra produksi pupuk alami 3. Dukungan perbankan yang sehat bagi
UMKM
skala desa/kecamatan
Investasi proyek
pembanguna harus
Pro-poor
menyelesaikan kemiskinan
development supaya pendapatan rakyat
meningkat

Lapangan kerja harus


Triple Track dirangsang oleh
pemerintah agar
Pro-job
development
Development produktivitas masyarakat
bertambah

Pembangunan harus disis


oleh pertumbuhan
Pro-growth
ekonomi yang setara
development kemampuan SDM dalam
mengelola SDA
Strategi Ekonomi
Kerkayatan
Pengaturan kembali tata cara
Social safety kepemilikan dan manfaat lahan,
strategy pemanfaatan teknologi tepat
guna

Revitalisasi pertanian sebagai


ragam pembangunan sectoral
yang perlu diwariskan
Strategi
Agriculture Employment
reform Ekonomi strategy
Kerakyatan

Penitikberatan semua jenis


alokasi investasi politik dan
privat kepada perluasan
kesempatan kerja
Basic-need produktif
Penciptaan Angkatan kerja yang strategy
kreatif dan innovatif

Anda mungkin juga menyukai