2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 Kelahiran Hidup Angka perhitungan dari jumlah kematian bayi kurang dari Jumlah kematian karena kehamilan,
satu tahun untuk setiap 1000 kelahiran hidup yang persalinan, masa nifas atau
terdapat disuatu wilayah per satu tahun berjalan komplikasi- komplikasinya,
selama satu periode
x 100.000
jumlah kelahiran hidup selama
periode yang sama
3 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup Angka perhitungan dari jumlah kematian balita kurang
dari satu tahun untuk setiap 1000 kelahiran hidup yang
terdapat disuatu wilayah per satu tahun berjalan
2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Pemeriksaan pada trimester ketiga kehamilan (minimal 2
kali) yang terdapat disuatu wilayah per satu tahun
berjalan
3 Cakupan Persalinan Ditolong Nakes Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang
terdapat disuatu wilayah per satu tahun berjalan
4 Cakupan Pertolongan Di fasilitas Kesehatan Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan yang terdapat disuatu wilayah per
satu tahun berjalan
5 Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditanganin Cakupan ibu dengan komplikasi disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar
oleh nakes terlatih diseluruh sarana pelayanan
kesehatan dengan kelainan dan penyakit yang
menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian
seperti Asfiksia, Ikterus, Hiportemia, Tetanus
Neonaturum, Infeksi/ sepsis, trauma lahir, BBLR,
sindrom gangguan pernafasan
6 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas (KF3) Cakupan ibu nifs yang mendapat pelayanan pada 29-42
hari yang terdapat disuatu wilayah per satu tahun
berjalan
7 Cakupan Kepesertaan KB Aktif Cakupan pelayanan keluarga berencana paada akseptor
aktif yang terdapat disuatu wilayah per satu tahun
berjalan
8 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) Cakupan neonatus yang telah memperoleh 1 kali
pelayanan Kunjungan Neonatal pada 6-48 jam, setelah
lahir sesuai standar di satu wilayah kerja pada satu
tahun
9 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap Cakupan neonatus yang telah memperoleh pelayanan
Kunjungan Neonatal minimal 3 kali, yaitu 1 kali pada 6-
48 jam, 1 kali pada 3- 7 hari 1 kali pada 2-28 hari sesuai
standar disatu wilayah kerja pada satu tahun
10 Cakupan Neonatus Dengan Komplikasi yang Ditanganin Cakupan neonatus dengan komplikasi disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu yang dtanganin sesuai
standar oleh nakes terlatih diseluruh sarana pelayanan
kesehatan dengan kelainan dan penyakit yang
menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian
seperti Asfiksia, Ikterus, Hiportemia, Tetanus
Neonaturum, Infeksi/ sepsis, trauma lahir, BBLR,
sindrom gangguan pernafasan persatu tahun berjalan
11 Cakupan Kunjungan Bayi Lengkap Bayi post neonatal yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar min 4x : 1x usia 29 hari- 2
bulan, 1x usia 3-5 bulan, 1x usia 6-8 bulan, 1x usia 9-11
bulan, telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap, telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap, telah
mendapatkan 1x vitamin A
12 Cakupan Pelayanan Anak Balita Lengkap setahun Anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun,
pemberian vitamin A 2 x setahun
13 Penemuan Penderita Pneumonia Balita Anak balita (12- 59 bulan ) yang terdektesi pneumonia
dan memperoleh pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar penanganan pneumonia dalam suatu
wilayah dalam satu tahun berjalan
14 Cakupan Puskesmas Mampu PKPR Semua Puskesmas yang memenuhi kriteria berikut : 1.
Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah (sekolah
umum, sekoalh berbasis agama ) per tahun 2. Melatih
Kader Kesehatan Remaja disekolah minimal sebanyak
10% dari jumlah murid disekolah binaan 3.
Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja
yang memerlukan konseling yang kontak dengan
petugas PKPR 4.
Melaksanakan Kegiatan KIE disekolah binaan minimal 2
kali dalam setahun Penjelasan
masing-masing kriteria sebagai berikut : 1.
Pembinaan pada sekolah
Dilakukan oleh Puskesmas dengan mengarahkan
sekolah agar -
Melakukan survei sederhana sebagai bahan analisa
masaslah kesehatan remaja disekolah -
Bekerjasama dengan guru BK dalam menangani peserta
didik yang bermasalah dan melakukan rujukan -
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 'koselor
sebaya' secara berkala -
Mendampingi ' konselor sebaya' disekolah agar dapat
berperan dalam memberikan KIE, menemukan
kasus/deteksi dini, tempat curhat dan melakukan rujukan
ke puskesmas 2. Melatih
'konselor sebaya' disekolah - Membentuk
'konselor sebaya' di sekolah - Mengawasi
dan mengendalikan kegiatan 'konselor sebaya'
17 Cakupan Pelayanan Anak Balita anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun,
pemberian vitamin A 2 x setahun
18 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan UKS Diisi : jumlah sekolah yang melaksanakan program
Usaha Kesehatan Sekolah (Pendidikan kesehatan,
Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah)
diwilayah kerja
19 Jumlah Siswa yang Diperiksa melalui Penjaringan kesehatan Diisi : jumlah murid baru kelas I ( baru masuk) yang
dilakukan pemeriksaan kesehatan (pengukuran tinggi
badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman mata,
ketajaman pendengaran, gigi, kelainan mental
emosional, kebugaran jasmani, dll)
20 Jumlah Sekolah yang melaksanakan Penjaringan kesehatan Diisi : jumlah sekolah yang melakukan pemeriksaan
kesehatan (skrining) pada murid baru kelas I
24 Jumlah Sekolah yang Melaksanakan Pemeriksaan Berkala Diisi : jumlah sekolah yang melakukan pemeriksaan
kesehatan (pengukuran tinggi badan, berat badan,
pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran,
gigi,secara berkala tiap 6 (enam) bulan sekali
26 Jumlah Tenaga Kesehatan terlatih PKPR semua tenaga kesehatan di puskesmas yang telah
dilatih PKPR (ada ataupun tidak ada sertifikat telah
mengikuti pelatihan PKPR)
27 Jumlah Puskesmas Mampu laksana PKPR Semua Puskesmas yang memenuhi kriteria berikut:
1. Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah
(sekolah umum,sekolah berbasis agama) per tahun
2. Melatih Kader Kesehatan Remaja di sekolah minimal
sebanyak 10% dari jumlah murid di sekolah binaan
29 Jumlah Tenaga terlatih tatalaksana kasus KtA adalah jumlah tenaga kesehatan (dokter/dokter gigi dan
perawat/bidan) yang telah mengikuti Pelatihan
Tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap Anak
30 Kekerasan terhadap Anak (KtA) Semua bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara
fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual,
trafiking, penelantaran, eksploitasi komersial termasuk
ekploitasi seksual komersial anak (ESKA) yang
mengakibatkan cidera/kerugian nyata ataupun potensial
terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak,
tumbuh kembang anak atau martabat anak, yang
dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab,
kepercayaan atau kekuasaan.
37 Jumlah SLB Yang Dibina Jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berada di
wilayah puskesmas yang dibina
38 Jumlah LAPAS/RUTAN ANAK yang Dibina Jumlah Lembaga Pemasyarakatan Anak atau Rumah
Tahanan Anak yang berada di wilayah Puskesmas yang
dibina
39 Jumlah LAPAS/RUTAN yang Dibina Jumlah Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah
Tahanan yang berada di wilayah Puskesmas yang
dibina
1) SIMPUS,
2) SIRS
3) Laporan pelaksanaan audit
Maternal dan perinatal.
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
3 Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani Cakupan neonatus dengan komplikasi disatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai
dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh
sarana pelayanan kesehatan.
Neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian.
Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus,
hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma
lahir, BBLR (bayi berat lahir rendah < 2500 gr ),
sindroma gangguan pernapasan, kelainan kongenital
maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada MTBS
4 Cakupan Kunjungan Bayi cakupan bayi post neonatal yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan standar oleh dokter, bidan,
dan perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan,
paling sedikit 4 kali (1 kali pada umur 29 hari - 2 bulan,
1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, 1
kali pada umur 9-11 bulan) disatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
5 Jumlah Sasaran Bayi Jumlah anak yang berumur 0 - 11 bulan di suatu wilayah
pada kurun waktu tertentu.
6 Jumlah Tenaga Puskesmas Terlatih Asfiksia Jumlah Tenaga Puskesmas (dokter, bidan, perawat)
yang telah mendapatkan pelatihan Manajemen Asfiksia
baik dari Depkes, Dinkes provinsi/kab/kota, oranisasi
profesi, maupun dari donor.
7 Jumlah Tenaga Puskesmas Terlatih Bayi Berat Lahir Rendah Jumlah Tenaga Puskesmas (dokter, bidan, perawat)
(BBLR) yang telah mendapatkan pelatihan Manajemen BBLR
baik dari Depkes, Dinkes provinsi/kab/kota, organisasi
profesi, maupun dari donor.
8 Jumlah Lahir Mati Jumlah Bayi yang pada waktu dilahirkan dalam keadaan
mati (tidak ada tanda-tanda kehidupan)
9 Jumlah kematian Neonatal (0 - 6 hari) Jumlah neonatal berumur 0 - 6 hari yang mati, setelah
dilahirkan dalam keadaan hidup
10 Jumlah kematian Neonatal (7 - 28 hari) Jumlah neonatal berumur 7 - 28 hari yang mati, setelah
dilahirkan dalam keadaan hidup
11 Jumlah kematian bayi (29 hari - 11 bulan) Jumlah bayi berumur 29 hari - 11 bulan yang mati,
setelah dilahirkan dalam keadaan hidup
12 Sebab Kematian Neonatal, Bayi dan Anak Balita Penyakit yang menyebabkan kematian pada neonatal,
bayi dan anak balita, berdasarkan autopsi verbal dan
diketahui Dokter
13 Jumlah Puskesmas memiliki tenaga terlatih MTBS < 60 % Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan
yang melayani Balita sakit < 60 % dari mereka telah
terlatih atau mampu tatalaksana MTBS
14 Jumlah Puskesmas memiliki tenaga terlatih MTBS ≥ 60 % Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan
yang melayani Balita sakit ≥ 60 % dari mereka telah
terlatih atau mampu tatalaksana MTBS
15 Jumlah Puskesmas yang melaksanakan MTBS Puskesmas yang melayani minimal 75 % dari kunjungan
Balita sakit dengan MTBS
16 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK < Puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK
50 % dari sasaran Balita
17 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK 25 Puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK
- 50 % dari sasaran Balita
18 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK 75 Puskesmas yang memberikan pelayanan SDIDTK
% dari sasaran Balita
20 Cakupan Pelayanan Anak Balita anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 x setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun,
pemberian vitamin A 2 x setahun
21 Jumlah Sekolah Yang Melaksanakan UKS Diisi : jumlah sekolah yang melaksanakan program
Usaha Kesehatan Sekolah (Pendidikan kesehatan,
Pelayanan Kesehatan, Pembinaan Lingkungan Sekolah)
diwilayah kerja
22 Jumlah Siswa yang Diperiksa melalui Penjaringan kesehatan Diisi : jumlah murid baru kelas I ( baru masuk) yang
dilakukan pemeriksaan kesehatan (pengukuran tinggi
badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman mata,
ketajaman pendengaran, gigi, kelainan mental
emosional, kebugaran jasmani, dll)
23 Jumlah Sekolah yang melaksanakan Penjaringan kesehatan Diisi : jumlah sekolah yang melakukan pemeriksaan
kesehatan (skrining) pada murid baru kelas I
24 Jumlah Sekolah yang Melaksanakan Pemeriksaan Berkala Diisi : jumlah sekolah yang melakukan pemeriksaan
kesehatan (pengukuran tinggi badan, berat badan,
pemeriksaan ketajaman mata, ketajaman pendengaran,
gigi,secara berkala tiap 6 (enam) bulan sekali
26 Jumlah Tenaga Kesehatan terlatih PKPR semua tenaga kesehatan di puskesmas yang telah
dilatih PKPR (ada ataupun tidak ada sertifikat telah
mengikuti pelatihan PKPR)
27 Jumlah Puskesmas Mampu laksana PKPR Semua Puskesmas yang memenuhi kriteria berikut:
1. Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah
(sekolah umum,sekolah berbasis agama) per tahun
2. Melatih Kader Kesehatan Remaja di sekolah minimal
sebanyak 10% dari jumlah murid di sekolah binaan
29 Jumlah Tenaga terlatih tatalaksana kasus KtA adalah jumlah tenaga kesehatan (dokter/dokter gigi dan
perawat/bidan) yang telah mengikuti Pelatihan
Tatalaksana Kasus Kekerasan terhadap Anak
30 Kekerasan terhadap Anak (KtA) Semua bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara
fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual,
trafiking, penelantaran, eksploitasi komersial termasuk
ekploitasi seksual komersial anak (ESKA) yang
mengakibatkan cidera/kerugian nyata ataupun potensial
terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak,
tumbuh kembang anak atau martabat anak, yang
dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab,
kepercayaan atau kekuasaan.
37 Jumlah SLB Yang Dibina Jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berada di
wilayah puskesmas yang dibina
38 Jumlah LAPAS/RUTAN ANAK yang Dibina Jumlah Lembaga Pemasyarakatan Anak atau Rumah
Tahanan Anak yang berada di wilayah Puskesmas yang
dibina
39 Jumlah LAPAS/RUTAN yang Dibina Jumlah Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah
Tahanan yang berada di wilayah Puskesmas yang
dibina
1) SIMPUS,
2) SIRS
3) Laporan pelaksanaan audit
Maternal dan perinatal.
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA
Pedoman Pengembangan
Puskesmas Mampu Tatalaksana
Kasus KtA