Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR INDIKATOR KINERJA PROGRAM KESEHATAN

PUSKESMAS MOWILA
TAHUN 2021
INDIKATOR
CARA PERHITUNGAN TARGET
PROGRAM KINERJA DEFINISI OPERASIONAL
(FORMULA) 2021
PROGRAM
Jumlah Ibu Hamil yang di
Pelayanan Antenatal yang dilakukan telah
Pelayanan berikan yankes bumil K4
PELAYANAN memenuhi standar (kualitas barang/jasa,
Kesehatan Ibu memenuhi standar / Jumlah 100%
KESEHATAN IBU kualitas SDM dan kualitas proses
Hamil (K4) Ibu Hamil yang di berikan
pelaksanaan)
yankes bumil K4 x 100%
Jumlah ibu bersalin yang
mendapat pertolongan
persalinan sesuai standar
Persalinan di oleh tenaga kesehatan di
ibu bersalin yang mendapat pertolongan
Fasilitas Persalinan Nakes fasilitas pelayanan
persalinan sesuai standar oleh tenaga 100%
Pelayanan di Fasilitas (PF) kesehatan / Jumlah ibu
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Kesehatan (PF) bersalin di suatu wilayah
tersebut pada kurun waktu
satu tahun yang sama x
100%
Pelaksanaan Kelas Ibu hamil : Kegiatan Ibu
Hamil berdiskusi dan bertukar pengalaman
Jumlah untuk meningkatkan pengertahuan dan jumlah desa yang
Kabupaten/kota keterampilan tentang kehamilan, melaksanakan kelas ibu hamil
PELAYANAN 100%
yang persalinan, perawatan Nifas dan perawatan / jumlah desa wilayah
KESEHATAN IBU Bayi baru lahir melalui praktek dengan puskesmas x 100%
menyelenggarakan
& BAYI BARU menggunakan Buku KIA yang difasilitasi
pelayanan
LAHIR oleh petugas kesehatan.
kesehatan ibu dan
bayi baru lahir Pelayanan Antenatal yang dilakukan telah Jumlah Ibu Hamil yang di
memenuhi standar (kualitas barang/jasa, berikan yankes bumil K4 100%
kualitas SDM dan kualitas proses memenuhi standar / Jumlah
Ibu Hamil yang di berikan
pelaksanaan)
yankes bumil K4 x 100%
Jumlah bayi baru lahir usia
0 - 28 hari yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar
Cakupan bayi baru lahir usia 0 - 28 hari
paling sedikit tiga kali dengan
yang mendapatkan pelayanan sesuai
distribusi waktu 1 kali pada
PELAYANAN standar paling sedikit 3 kali dengan
Cakupan 6-48 jam, 1 kali pada hari ke
KESEHATAN distribusi waktu 1 kali pada 6-48 jam, 1
Kunjungan 3 – hari ke 7, dan 1 kali pada 100%
BAYI BARU kali pada hari ke 3 – hari ke 7, dan 1 kali
Neonatal hari ke 8 – hari ke 28 setelah
LAHIR pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir di
lahir / jumlah seluruh
suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
sasaran bayi baru lahir usia
Pelayanan neonatal esensial sesuai standar
0-28 hari di suatu wilayah
pada kurun waktu tertentu x
100%
manajemen terpadu bayi muda (MTBM)
merupakan suatu pendekatan yang
terpadu dalam tatalaksana bayi umur 1 Jumlah bayi muda yang
Pelayanan MTBM hari - 2 bulan, baik yang sehat maupun dilakukan pendekatan MTBM
  100%
(0-2 bln) yang sakit, baik yang datang kefasilitas / Jumlah bayi dalam wilayah
rawat jalan maupun yang di kunjungi oleh kerja Puskesmas x 100%
tenaga kesehatan pada saat kunjungan
Neonatal.
PELAYANAN
Jumlah Bayi yang di berikan
KESEHATAN Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah
Pelayanan SDIDTK yankes SDIDTK memenuhi
BALITA DAN memenuhi standar (kualitas barang/jasa,
pada Bayi (0-11 standar / Jumlah Bayi dalam 100%
ANAK PRA kualitas SDM dan kualitas proses
Bln) wilayah kerja Puskesmas x
SEKOLAH pelaksanaan)
100%
(APRAS)
  Pelayanan SDIDTK Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah Jumlah Balita dan Apras yang 100%
pada Balita (12- memenuhi standar (kualitas barang/jasa, di berikan yankes SDIDTK
59 Bln) kualitas SDM dan kualitas proses memenuhi standar / Jumlah
pelaksanaan) Balita dan Apras dalam
wilayah kerja Puskesmas x
100%
Jumlah Apras yang di berikan
Pelayanan SDIDTK Pelayanan SDIDTK yang dilakukan telah
yankes SDIDTK memenuhi
pada Anak Pra memenuhi standar (kualitas barang/jasa,
  standar / Jumlah Apras 100%
Sekolah (60-72 kualitas SDM dan kualitas proses
dalam wilayah kerja
Bln) pelaksanaan)
Puskesmas x 100%
Pelaksanaan Kelas Ibu Balita minimal 50%
dari jumlah Desa diwilayah kerja
Puskesmas. Kegiatan ibu yang
mempunyai anak usia 0 - 5 tahun
Jumlah desa yang
berdiskusi dan bertukar pengalaman
Pelaksanaan Kelas melaksanakan kelas ibu balita
  untuk meningkatkan pengetahuan dan 100%
Ibu Balita / jumlah desa wilayah
ketrampilan tentang pemenuhan
puskesmas x 100%
pelayanan kesehatan gizi ,dan stimulasi
tumbuh kembang anak dengan
menggunakan buku KIA yang di fasilitasi
petugas kesehatan.
Manajemen terpadu Balita sakit adalah
jumlah balita sakit yang
Pelaksanaan pendekatan yang terintegrasi atau terpadu
dilakukan pendekatan MTBS
  Pelayanan MTBS dalam tata laksana Balita sakit dengan 100%
/ Jumlah bayi dalam wilayah
2-59 bln fokus terhadap kesehatan anak usia 0-59
kerja x 100%
bulan(balita) secara menyeluruh.
PELAYANAN
Jumlah Desa yang
KESEHATAN Pelayanan Posyandu Remaja yang
melaksanakan Posyandu
ANAK USIA Pembentukan dilakukan telah memenuhi standar
Remaja memenuhi standar / 100%
SEKOLAH DAN Posyandu Remaja (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan
Jumlah Desa dalam wilayah
REMAJA kualitas proses pelaksanaan)
kerja Puskesmas x 100%
(USEKREM)
Pelayanan konseling yang dilakukan telah
Klinik Konseling memenuhi standar (kualitas barang/jasa, Jumlah Puskesmas yang
  memiliki Poli PKPR / Jumlah 100%
Remaja kualitas SDM dan kualitas proses
pelaksanaan) Puskesmas dalam wilayah
Kabupaten Konawe Selatan x
Pelayanan Pelayanan Kesehatan yang diberikan
  100% 100%
Kesehatan Remaja kepada remaja telah memenuhi standar
(kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan
kualitas proses pelaksanaan)
Jumlah Sekolah yang
Penyelenggaraan Pelayanan Pendidikan Kesehatan yang melaksanakan Pendidikan
Pendidikan dilakukan telah memenuhi standar Kesehatan memenuhi standar
  100%
Kesehatan (TRIAS (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan / Jumlah Sekolah dalam
UKS) kualitas proses pelaksanaan) wilayah kerja Puskesmas x
100%
Jumlah Sekolah yang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan yang dilakukan telah melaksanakan Pelayanan
Pelayanan memenuhi standar (kualitas barang/jasa, Kesehatan memenuhi standar
  100%
Kesehatan (TRIAS kualitas SDM dan kualitas proses / Jumlah Sekolah dalam
UKS) pelaksanaan) wilayah kerja Puskesmas x
100%
Jumlah Sekolah yang
Pembinaan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat melaksanakan Pembinaan
Lingkungan yang dilakukan telah memenuhi standar Lingkungan Sekolah Sehat
  100%
Sekolah Sehat (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan memenuhi standar / Jumlah
(TRIAS UKS) kualitas proses pelaksanaan) Sekolah dalam wilayah kerja
Puskesmas x 100%
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Pembentukan
Pembentukan Tim Pembentukan Tim Pembina UKS yang
Tim Pelaksana UKS Tingkat
Pembina UKS dilakukan telah memenuhi standar
  Kecamatan / Jumlah 100%
(Puskesmas/Keca (kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan
Puskesmas dalam wilayah
matan) kualitas proses pelaksanaan)
Kabupaten Konawe Selatan x
100%
Jumlah Sekolah yang
Pembentukan Tim Pelaksana UKS yang melaksanakan Pembentukan
Pembentukan Tim
dilakukan telah memenuhi standar Tim Pelaksana UKS
  Pelaksana UKS 100%
(kualitas barang/jasa, kualitas SDM dan memenuhi standar / Jumlah
(sekolah)
kualitas proses pelaksanaan) Sekolah dalam wilayah kerja
Puskesmas x 100%
PELAYANAN Jumlah Puskesmas memberikan pelayanan Jumlah Puskesmas yang 100%
kesehatan reproduksi calon pengantin
(kespro catin). Puskesmas yang mampu
dan memberikan pelayanan KB Pasca
Persalinan dengan metoda cara modern
Puskesmas yang (AKDR/ pil/ suntik/ kondom/ MAL/
melaksanakan Kespro Catin /
menyelenggarakan implan/ vasektomi) dilakukan dalam
KESEHATAN Jumlah Puskesmas dalam
pelayanan kurun waktu 0-42 hari setelah ibu
REPRODUKSI wilayah Kabupaten Konawe
kesehatan usia melahirkan.
Selatan x 100%
reproduksi KB Pasca Persalinan (KB PP) adalah
pelayanan KB yang diberikan kepada PUS
setelah persalinan sampai kurun waktu 42
hari, dengan tujuan untuk menjarangkan
kehamilan, atau mengakhiri kesuburan

1. Pelayanan pada usia lanjut adalah jumlah kunjungan LANSIA


100%
pelayanan yang dilaksanakan di Fasilitas /sasaran LANSIA x 100%
PELAYANAN
Pelayanan Kesehatan dan/atau UKBM
KESEHATAN pelayanan Lanjut
dan/atau kunjungan rumah. Jumlah Puskesmas yang
LANJUT USIA Usia (LANSIA)
2. Pelayanan Skrining faktor risiko pada melaksanakan Santun
(LANSIA)
usia lanjut adalah skrining yang dilakukan Lansia / Jumlah Puskesmas 100%
minimal 1 kali dalam setahun dalam wilayah Kabupaten
Konawe Selatan x 100%
1. pembinaan kesehatan lanjut usia
pembentukan dilaksanakan secara terpadu dengan jumlah posyandu
  posyandu lansia di meningkatkan peran, koordinasi dan lansia/jumlah Desa di wilayah 100%
setiap desa integrasi dengan lintas program dan lintas kecamatan x 100%
sektor.
Persentase Ibu Jumlah ibu hamil anemia /
Ibu hamil dengan kadar Hemoglobin (Hb)
GIZI Hamil Anemia Jumlah ibu hamil yang 42
kurang dari 11,0 g/dl
diperiksa Hb X 100%
Persentase Ibu Ibu hamil dengan risiko Kurang Energi
Jumlah ibu hamil risiko
Hamil Kurang Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran
  KEK / Jumlah ibu hamil yang 14.5
Energi Kronik Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari
diukur LiLA X 100%
(KEK) 23,5 cm
Cakupan Ibu
Ibu hamil yang mendapatkan Tablet
Hamil yang
Tambah Darah (TTD) sekurangnya Jumlah ibu hamil yang
Mendapat Tablet
mengandung zat besi setara dengan 60 mg mendapat minimal 90 Tablet
  Tambah Darah 81
besi elemental dan 0,4 mg asam folat yang Tambah Darah / Jumlah ibu
(TTD) Minimal 90
disediakan oleh pemerintah minimal 90 hamil yang ada X 100%
Tablet Selama
tablet selama masa kehamilan
Masa Kehamilan
Cakupan Ibu Ibu hamil dengan risiko Kekurangan
Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan Jumlah ibu hamil KEK yang
Energi Kronik ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) mendapat makanan
  (KEK) yang kurang dari 23,5 cm yang mendapat tambahan / Jumlah sasaran 80
Mendapat makanan tambahan asupan zat gizi diluar ibu hamil KEK yang ada X
Makanan makanan utama dalam bentuk makanan 100%
Tambahan tambahan pabrikan
Cakupan Ibu Nifas Ibu baru melahirkan sampai hari ke-42
Mendapat Kapsul yang mendapat 2 kapsul vitamin A yang
Vitamin A mengandung vitamin A dosis 200.000 Jumlah Ibu nifas dapat
  Satuan Internasional (SI), satu kapsul kapsul vitamin A / Jumlah 73
diberikan segera setelah melahirkan dan seluruh ibu nifas X 100%
kapsul kedua diberikan minimal 24 jam
setelah pemberian pertama
Persentase Bayi
dengan Berat Jumlah bayi BBLR / Jumlah
Bayi baru lahir dengan berat badan kurang
  Badan Lahir bayi baru lahir hidup yang 4.6
dari 2500 gram
Rendah (berat ditimbang X 100%
badan< 2500gram)
Cakupan Bayi
proses menyusu yang dimulai segera Jumlah bayi baru lahir hidup
Baru Lahir
setelah lahir dengan cara kontak kulit ke Jumlah bayi baru lahir
  Mendapat Inisiasi 58
kulit antara bayi dengan ibunya dan hidup / Jumlah seluruh bayi
Menyusu Dini
berlangsung minimal 1 (satu) jam baru lahir hidup X 100%
(IMD)
Cakupan Bayi Bayi usia 0 bulan 5 bulan 29 hari yang Jumlah bayi kurang dari 6
  Usia Kurang dari 6 diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan bulan masih mendapat ASI 45
Bulan Mendapat lain kecuali obat, vitamin dan mineral ekslusif / Jumlah bayi kurang
ASI Eksklusif dari 6 bulan yang di recall X
berdasarkan recall 24 jam
100%
Cakupan Bayi Bayi yang sampai usia 6 bulan yang hanya Jumlah bayi usia 6 bulan
Usia 6 Bulan diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan mendapat ASI ekslusif /
  40
Mendapat ASI lain kecuali obat, vitamin dan mineral Jumlah bayi usia 6 bulan X
Eksklusif sejak lahir 100%
Cakupan Balita 6- Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang
59 bulan mendapat kapsul vitamin A berwarna biru
mendapat Kapsul dengan kandungan vitamin A sebesar Jumlah balita 6 − 59 bulan
Vitamin A 100.000 Satuan Internasional (SI) dan yang mendapat kapsul vit. A /
  87
anak umur 12 sampai 59 bulan yang Jumlah balita 6 − 59 bulan X
mendapat kapsul vitamin A berwarna 100%
merah dengan kandungan vitamin A
sebesar 200.000 SI
Cakupan Balita Balita usia 6 bulan sampai dengan 59
Gizi Kurang bulan dengan kategori status gizi
Mendapat berdasarkan indeks Berat Badan menurut
Jumlah balita gizi kurang
Makanan Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan
mendapat makanan
  Tambahan menurut Tinggi Badan (BB/TB) memiliki Z- 85
tambahan / Jumlah seluruh
score -3 SD sampai kurang dari -2 SD yang
balita gizi kurang X 100%
yang mendapat tambahan asupan gizi
selain makanan utama dalam bentuk
makanan tambahan pabrikan
Cakupan Kasus Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki
Balita Gizi Buruk tanda klinis gizi buruk dan atau indeks
mendapat Berat Badan menurut Panjang Badan
Jumlah gizi buruk pada bayi
Perawatan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
0 – 5 bulan + balita 6 – 59
Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score
  bulan yang mendapat 84
kurang dari -3 SD atau LiLA < 11,5 cm
perawatan / Jumlah seluruh
pada balita usia 6 - 59 bulan yang di rawat
gizi buruk pada balita 0 – 59
inap maupun rawat jalan di fasilitas
pelayanan kesehatan dan masyarakat
sesuai dengan tata laksana gizi buruk
Jumlah balita yg
  Balita usia 6 – 59 bulan dengan kategori Jumlah balita kategori berat 140000
mendapatkan badan kurang mendapat
suplementasi gizi berat badan kurang (BB/U < - 2SD) yang taburia / Jumlah balita
mikro mendapat suplementasi taburia kategori berat badan kurang
X 100%
Cakupan Balita
Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 Jumlah balita ditimbang (D) /
yang di Timbang
  bulan yang ditimbang berat badannya Jumlah Balita yang ada (S) X 70
Berat Badannya
(D/S) 100%
(D/S)
Cakupan Balita Anak yang berusia 0 bulan sampai 59
memiliki Buku bulan yang memiliki buku berisi catatan
Kesehatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas)
IbuAnak(KIA)/Kart dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak
u Menuju Sehat balita) serta berbagai informasi cara
Jumlah balita memiliki buku
(KMS) (K/S) memelihara dan merawat kesehatan ibu
  KIA/KMS (K) / Jumlah Balita 70
serta grafik pertumbuhan anak yang dapat
yang ada (S) X 100%
dipantau setiap bulan atau kartu yang
memuat kurva pertumbuhan normal anak
berdasarkan indeks antropometri berat
badan menurut umur yang dibedakan
berdasarkan jenis kelamin.
Cakupan Balita Anak yang berusia 0 bulan sampai 59
ditimbang yang bulan yang memiliki grafik berat badan
Naik Berat mengikuti garis pertumbuhan atau
Badannya (N/D) kenaikan berat badan pada bulan ini
Jumlah balita naik berat
dibandingkan bulan sebelumnya sesuai
badannya (N) / Jumlah
  standar. Persentase balita ditimbang yang 82
seluruh balita yang ditimbang
naik berat badannya adalah jumlah balita
(D) X 100%
yang naik berat badannya terhadap jumlah
balita yang ditimbang dikurangi balita
tidak ditimbang bulan lalu dan balita baru
dikali 100%.
Prevalensi berat Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan Jumlah balita berat badan
  badan kurang kategori status gizi berdasarkan indeks kurang / Jumlah balita yang 15
(Berat badan Berat Badan menurut Umur (BB/U) ditimbang berat badan X
kurang dan sangat
kurang) pada memiliki Z-score kurang dari - 2 SD 100%
balita
Prevalensi Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
Stunting (pendek kategori status gizi berdasarkan indeks Jumlah balita pendek /
  dan sangat Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Jumlah balita yang diukur 21.1
pendek) pada Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) panjang/tinggi badan X 100%
balita memiliki Z-score kurang dari -2 SD
Prevalensi Wasting Anak umur 0 sampai 59 bulan dengan
(Gizi Kurang dan kategori status gizi berdasarkan indeks Jumlah Balita Gizi Kurang /
Gizi Buruk) pada Berat Badan menurut Panjang Badan Jumlah balita yang diukur
  7.8
balita (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi berat badan dan
Badan menurut Umur (BB/TB) memiliki Z- panjang/tinggi badan X 100%
score kurang dari -2 SD
Cakupan Remaja Remaja perempuan berusia 12-18 tahun
Putri mendapat yang bersekolah di SMP/SMA atau Jumlah remaja putri
Tablet Tambah sederajat mendapat Tablet Tambah Darah mendapat TTD / Jumlah
  52
Darah (TTD) (TTD) seminggu sekali yang sekurangnya seluruh remaja putri 12-18
mengandung zat besi setara dengan 60 mg tahun di sekolah X 100%
besi elemental dan 0,4 mg asam folat
Cakupan Rumah Rumah tangga yang mengonsumsi garam
Tangga dengan komponen utamanya Natrium Jumlah rumah tangga yang
Mengonsumsi Klorida (NaCl) dengan penambahan Kalium mengonsumsi garam
  84
Garam Beriodium Iodat (KIO3) dan apabila diuji dengan beriodium / Jumlah rumah
larutan uji garam beriodium maka terjadi tangga yang diperiksa X 100%
perubahan warna menjadi ungu.
Persentase
Kabupaten/kota yang melaksanakan
Kabupaten/Kota
surveilans gizi adalah kabupaten/kota
melaksanakan
yang minimal 70% dari jumlah puskesmas Jumlah kabupaten kota
Surveilans Gizi
melakukan kegiatan pengumpulan data, melaksanakan surveilans
  70
pengolahan dan analisis data, serta gizi / Jumlah
diseminasi informasi Kabupaten/Kota X 100
1) Pengumpulan data adalah puskesmas di
wilayah kerja kabupaten/kota melakukan
entry data sasaran balita dan ibu hamil
serta data pengukuran melalui Sistem
Informasi Gizi Terpadu, rerata setiap bulan
mencapai minimal 60% sasaran ibu hamil
dan balita

2) Pengolahan dan analisis data adalah


puskesmas di wilayah kerja
kabupaten/kota melakukan konfirmasi
dan identifikasi penyebab masalah gizi
pada seluruh balita gizi buruk

3) Diseminasi informasi adalah puskesmas


di wilayah kerja Kabupaten/Kota
melakukan penyusunan rencana kegiatan
berdasarkan hasil surveilans gizi dan di-
upload ke dalam sistem setiap triwulan
Persentase Puskesmas mampu melakukan tatalaksana
Puskesmas gizi buruk pada balita Balita Gizi buruk
mampu adalah balita usia 0-59 bulan dengan
Tatalaksana Gizi tanda klinis gizi buruk atau indeks Berat
Buruk pada Balita Badan menurut Panjang Badan (BB/PB)
atau Berat Badan menurut Tinggi Badan Jumlah Puskesmas mampu
(BB/TB) dengan nilai Z-score kurang dari tatalaksana gizi buruk /
  20
-3 SD atau Lingkar Lengan Atas <11,5cm Jumlah seluruh Puskesmas X
bagi balita 6 – 59 bulan. adalah puskesmas 100
dengan kriteria: 1)   Mempunyai Tim
Asuhan Gizi terlatih, terdiri dari dokter,
bidan/perawat, dan tenaga gizi
2) Memiliki Standar Prosedur Operasional
tatalaksana gizi buruk pada balita
PROSENTASE Desa Yang melakukan   kegiatan yang jumlah Desa yang
Promosi DESA YANG mengajak masyarakat untuk melakukan 5 menerapkan kebijakan
40%
Kesehatan MENERAPKAN (lima) Klaster Germas( Edukasi dan Prilaku Germas/ jumlah desa yang
KBIJAKAN Hidup Sehat, Aktifitas Fisik, Pangan Sehat ada X 100%
dan Perbaikan Gizi, Deteksi Dini Penyakit,
Kesehatan Lingkungan ) dan
melibatkan unsur lintas sektor (OPD),
pendidikan (sekolah), UKBM (Posyandu,
GERMAS Posbindu PTM, PosUKK, Pos Lansia, dll)
dan atau mitra potensial (dunia usaha,
organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kepemudaan,
tokoh agama, tokoh masyarakat, LSM, dll)
Desa Yang Melaksanakan pembinaan
Posyandu Aktif dengqn kriteria sebagai
berikut
1.: melakukan kegiatan rutin posyandu
minimal 10 kali pertahun ,
PROSENTASE
2. Memiliki Minimal 5 orang kader, yang Jumlah Desa yang
DESA YANG
disahkan dengan surat Keputusan kepala melaksanakan Pembinaan /
  MELAKSANAKAN 70%
Desa jumlah desa yang ada x
PEMBINAAN
3. Cakupan Minimal 50 % , Pelayanan 100%
POSYANDU AKTIF
Program KIA, Gizi, Imunisasi dan KB
4. Posyandu memiliki alat Pemantauan
Pertumbuhan
5. Posyandu melakukan sekurang
kurangnya 1 kegiatan pengembangan
Persentase Desa /
Desa/kelurahan yang seluruh Jumlah desa/kelurahan yang
Kelurahan Stop
Kesehatan penduduknya tidak lagi melakukan sudah terverifikasi SBS dibagi
Buang Air Besar 50%
Lingkungan praktek buang air besar sembarangan jumlah seluruh
Sembarangan
dibuktikan melalui proses verifikasi desa/kelurahan dikali 100%
(SBS)
Persentase Sarana Jumlah SAM yang dilakukan
SAM yang dilakukan tinjauan dokumen
Air Minum Yang pengawasan eksternal oleh
RPAM (Rencana Pengamanan Air Minum),
diawasi / Dinas Kesehatan kab/kota
  inspeksi kesehatan lingkungan dan 70%
diperiksa kualitas dan KKP dalam satu tahun
diperiksa kualitas air minumnya oleh
air minumnya dibagi dengan jumlah SAM
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan KKP
sesuai standar yang ada di kali 100%
Fasyankes yang telah melaksanakan
pengelolaan limbah medis yang
Jumlah fasyankes Jumlah kumulatif Fasyankes
melaksanakan pengurangan, pemilahan,
yang melakukan (RS dan Puskesmas) yang 26 ( 1 RS
pewadahan, pengangkutan, penyimpanan
  pngolahan Limba telah melaksanakan dan 25
dan pengolahan akhir baik secara mandiri
Medis sesuai pengelolaan limbah medis PKM)
dengan fasilitas yang memenuhi syarat dan
standar sesuai standar
atau bekerjasama dengan pihak pengelola
limbah (pihak ke-3) yang memiliki izin
Jumlah TPP yang memenuhi
Persentase Tempat syarat kesehatan berdasarkan
TPP yang memenuhi syarat kesehatan
Pengelolaan hasil Inspeksi Kesehatan
adalah TPP yang dilaksanaan pengawasan
  pangan(TPP) yang Lingkungan sesuai standar 50%
melalui inspeksi Kesehatan Lin gkungan
memenuhi syarat dalam kurun waktu 1 tahun
dan memenuhi syarat sesuai standar
sesuai standar dibanding jumlah TPP dikali
100%
Tempat dan fasilitas umum (TFU) adalah
lokasi, sarana, dan prasarana antara lain:
Persentase tempat fasilitas kesehatan; fasilitas pendidikan; Jumlah TFU (Sekolah, Pasar,
dan fasilitas tempat ibadah; hotel; rumah makan dan Puskesmas) yang dilakukan
Umum ( TFU)yang usaha lain yang sejenis; sarana olahraga; pengawasan dibagi jumlah
  70%
dilakukan sarana transportasi darat, laut, udara, dan seluruh TFU (Sekolah, Pasar,
pengawasan kereta api; stasiun dan terminal; pasar dan Puskesmas) yang terdaftar
sesuai standar pusat perbelanjaan;pelabuhan, bandar dikali 100 %.
udara, dan pos lintas batas darat negara;
dan tempat dan fasilitas umum lainnya.
         
ANGKA KESAKITAN MALARIA <1 PER
API (ANNUAL JUMLAH KASUS POSITIVE /
(BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN 1000
Malaria PARASITE JUMLAH PENDUDUK
LAB & RDT) PER 1000 PENDUDUK DALAM PENDUDUK
INSIDENCE) BERISIKO*1000
1 TAHUN (100%)
SPR: JUMLAH SLIDE DARAH YANG DI
JUMLAH SLIDE POSITIVE /
PR ( POSITIVE KONFIRMASI POSITIF YANG DITEMUKAN
  JUMLAH SLIDE <5%
RATE) MELALUI KEGIATAN ACD DAN PCD DI
DIPERIKSA*100%
SUATU WILAYAH, DI BANDINGKAN
DENGAN JULAH SLIDE YANG DIPERIKSA
(KONFIRMASI LAB POSITIVE DAN
NEGATIVE). ACD : KEGIATAN DI LUAR
GEDUNG PUSKESMAS. PCD : KEGIATAN
DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS
JUMLAH PENDERITA RATA-RATA
PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA
ABER (ANNUAL JUMLAH SLIDE YANG
(RDT DAN MIKROSKOP) DI BANDINGKAN
BLOOD DIPERIKSA RDT &
  DGN JUMLAH PENDUDUK DALAM 1 100%
EXAMINATION MIKROSKOP / JUMLAH
TAHUN. JUMLAH PENDUDUK BERISIKO =
RATE) PENDUDUK BERISIKO*100%
1% X JUMLAH PENDUDUK
KESELURUHAN
KEGIATAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
PADA SEMUA KASUS POSITIVE UNTUK
PE
MENGETAHUI KLASIFIKASI ASAL JUMLAH KASUS POSITIVE /
(PENYELIDIKAN
  PENULARAN MALARIA DENGAN PRINSIP JUMLAH KASUS DI PE * 100%
EPIDEMIOLOGI
1-2-5 (HARI KE-1 DI TEMUKAN, HARI KE-2 100%
MALARIA)
DI INTERVENSI DAN HARI KE-5 PALING
LAMBAT DI INTERVENSI)
BALITA YANG MEMPEROLEH
BALITA YANG
PEMERIKSAAN DANTATALAKSANA
MEMPEROLEH
STANDAR: BALITA YANG DI HITUNG
PEMERIKSAAN
NAFASNYA DENGAN MENGGUNAKAN JUMLAH PENDUDUK USIA
ISPA DAN 100%
SOUND TIMER DAN ADA TDDK NYA PADA BALITA*3,84%
TATALAKSANA
SAAT PEMERIKSAAN. JUMLAH
STANDAR
PENDUDUK USIA BALITA=10% X JUMLAH
PNEUMONIA
PENDUDUK
JUMLAH IBU
JUMLAH IBU HAMIL YG DI SKRINING
HAMIL YG DI JUMLAH SASARAN IBU
Hepatitis HEPATITIS B : JUMLAH IBU HAMIL USIA 1 100%
SKRINING HAMIL *100%
S.D 9 BULAN REAL DI PUSKESMAS
HEPATITIS B
SURVEY KONTAK POPULUASI BERISIKO: KELUARGA JUMLAH SASARAN YG
  POPULASI PASIEN DENGAN HASIL PEEMERIKSAAN DISURVEY KONTAK / 100%
BERISIKO REAKTIF HBSAG JUMLAH SASARAN POPULASI
BERISIKO YANG REAKTIF
HBSAG * 100%
JUMLAH POPULASI BERISIKO ADALAH POPULASI JUMLAH SASARAN YANG
POPULASI KUNCI DISKRINING HB/HC /
  100%
BERISIKO DI (NAKES,WARIA,LSL,WBP,PENASUN,MAHA JUMLAH SASARAN POPULASI
DDHBC SISWA KESEHATAN) BEIRIKO * 100%
JUMLAH BAYI DI
BAYI YG DI MONITORING ADALAH BAYI
MONITORING MONITORING / JUMLAH
  YANG LAHIR DARI IBU REAKTIF HBSAG 100%
BAYI BAYI YG LAHIR DARI IBU
PADA USIA 9 - 12 BULAN
REAKTIF HBSAG * 100%
PEMBERIAN HBIG ADALAH PEMBERIAN JUMLAH BAYI YG DIBERI
HYPERHEB IMUNOGLOBULIN PADA BAYI HBIG/JUMLAH BAYI YANG
  PEMBERIAN HBIG 100%
YANG LAHIR DARI IBU REAKTIF HBSAG LAHIR DARI IBU REAKTIF
SEGERA SETELAH LAHIR (<12 JAM) HBSAG *100%
TRRIPEL
ELIMINASI
TRIPEL ELIMINASI : JUMLAH SASARAN
PENULARAN
IBU HAMIL YG DI SKRINING HIV/AIDS, JUMLAH SASARAN IBU
  HIV/AIDS, SIFILIS 80%
SIFILIS DAN HEPATITIS B PADA USIA HAMIL *80%
DAN HEPATITIS B
KEHAMILAN 1 S.D 9 BULAN
DARI IBU KE
ANAK
PASIEN DENGAN GIGITAN HEWAN JUMLAH PASIEN
PENULAR RABIES (GHPR) DAN POSITIF MENINGGAL LYSSA / PASIEN
Rabies KASUS LYSSA 0%
RABIES TIDAK ADA YANG MENINGGAL DENGAN GIGITAN HEWAN
DUNIA PENULAR RABIES x 100%
JUMLAH PASIEN DENGAN
PASIEN DENGAN GIGITAN HEWAN GIGITAN HEWAN PENULAR
PENATALAKSAAN
PENULAR RABIES DAPAT TERTANGANI RABIES (GHPR) / PASIEN
PROGRAM
100% DAN MENDAPATKAN VAKSIN ANTI DENGAN GIGITAN HEWAN
  PEMBERIAN 100%
RABIES SEBANYAK 3 KALI DENGAN PENULAR RABIES (GHPR)
VAKSIN ANTI
SUNTIKAN VAR I DI HARI 0, VAR II DI SUDAH TERTANGANI DAN
RABIES
HARI KE 7 DAN VAR III DI HARI KE 21 DIBERIKAN VAKSIN ANTI
RABIES x 100%
HIV/Aids dan IMS 100% JUMLAH SETIAP ORANG DENGAN RESIKO JUMLAH ORANG DENGAN 100%
POPULASI
BERESIKO DI
SCREANING
HIV/AIDS & IMS
80% Ibu Hamil di
80%
screaning Shypilis RESIKO TERINFEKSI HIV
100% ODHA baru YANG MENDAPATKAN
mendapat terapi PELAYANAN SESUAI 100%
TERINFEKSI HIV MENDAPATKAN
pencegahan TBC STANDAR DALAM KURUN
PELAYANAN KESEHATAN SESUAI
100% JUMLAH WAKTU 1 TAHUN / JUMLAH
STANDAR DALAM KURUN WAKTU 1
ORANG YANG HIV ORANG DENGAN RESIKO
TAHUN 100%
  (+) MENDAPAT TERINFEKSI HIVDALAM
PENGOBATAN KURUN WAKTU 1 TAHUN X
100% JUMLAH 100%
ORANG YANG HIV
(+) BERTAHAN
100%
PENGOBATAN
ARV SEUMUR
HIDUP
Angka penemuan Jumlah semua kasus TB yang
kasus baru semua Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan
TB kategori diobati dan dilaporkan di antara perkiraan dilaporkan/perkiraan jumlah 85%
(Treatment jumlah semua kasus tuberkulosis (insiden) semua kasus TB
Coverage/TC) (insiden/target) x 100%
Angka Jumlah semua kasus TB yang
Jumlah pasien tuberkulosis semua kasus
keberhasilan sembuh dan pengobatan
yang sembuh dan pengobatan lengkap
  pengobatan pasien lengkap/Jumlah semua kasus 90%
diantara semua kasus tuberkulosis yang
TB semua kasus TB yang diobati dan
diobati dan dilaporkan
(Success Rate/SR) dilaporkan x 100%
KUSTA CDR= Case JUMLAH KASUS BARU YANG DITEMUKAN JUMLAH KASUS YANG DI <5/100.000
Detection Rate) PADA PERIODE SATU TAHUN PER TEMUKAN DALAM SATU
100.000 PENDUDUK TAHUN/ JUMLAH
PENDUDUK DALAM SATU
TAHUN YANG SAMA *
100.000
JUMLAH KASUS TERDAFTAR PADA SAAT
JUMLAH KASUS TERDAFTAR
TERTENTU. ANGKA INI MENUNJUKAN
PREVALENSI PADA SATU TAHUN/JUMLAH
  BESARNYA MASALAH DI SUATU DAERAH, <1/10.000
RATE PENDUDUK PADA TAHUN
MENENTUKAN BEBAN KERJA DAN
YANG SAMA*10.000
SEBAGAI BAHAN EVALUASI
ANGKA KASUS YANG MENGAKAMI CACAT JUMLAH KASU BARU
ANGKA CACAT TINGKAT II PER 100. 000 PENDUDUK. DENGAN CACAT TINGKAT II
TINGKAT ANGKA INI DAPAT MEREFLESIKAN YANG DI TEEMUKAN PADA
  <5%
II( GRADE 2 PERUBAHAN DALAM DETEKSI DINI PERIODE SATU
DISABILITY RATE) KASUS BARU DENGAN PENEKANAN PADA TAHUN/JUMLAH
PENEMUAN KASUS DINI PENDUDUK*100.000
JUMLAH KASUS ANAK(0-14)
JUMLAH KASUS ANAK (0-14) DIANTARA
YANG DITEMUKAN PADA
KASUS YANG BARU DITEMUKAN PADA
PERIODE SATU
PROPORSI KASUS PERIODE SATU TAHUN. DAPAT DI PAKAI
  TAHUN/JUMLAH KASUS <5%
ANAK (0-14) UNTUK MELIHAT PENULARAN SAAAT INI
BARU YANG DITEMUKAN
DAN MEMPERKIRAKAAN KEBUTUHAN
PADA TAHUN YANG SAMA *
OBAT
100 %
JUMLAH KASUS BARU MB
JUMLAH KASUS BARU YANG DITEMUKAN YANG DITEMUKAN PADA
DIANTARA PENDERITA BARU PADA PERIODE SATU
  PROPORSI MB PERIODE SATU TAHUN. ANGKA INI DAPAT TAHUN/JUMLAH KASUS < 50 %
DIPAKAI UNTUK MEMPERKIRAKAN BARU YAANG DITEMUKAN
SUMBER PENYEBARAN INEKSI DALAM PERIODE SATU
TAHUN * 100 %
JUMLAH KASUS BARU MB
ANGKA JUMLAH KASUS BARU MB PADA YANG MENYELESAIKAN 12
KESEMBUHAN PERIODE KOHORT 1 TAHUN YANG SAMA, DOSIS SELAMA 12-18
( RFT = REALASE YANG MEENYELESAIKAN PENGOBATAAN BULAN/ JUMLAH SELURU
  > 90%
FRAM TEPAT WAKTU (12 DOSIS DALAM WAKTU KASUS MB YANG MULI MDT
TREATMENT) 12-18 BULAN) DINYATAAKAN DALAM PADA PERIODE KOHORT
RFT RATE MB PRESENTASE SATU TAHUN YANG SAMA *
100%
JUMLAH KASUS BARU PB
ANGKA JUMLAH KASUS BARU PB DARI PERIODE
YANG MENYELESAIKAN 6
KESEMBUHAN KOHORT 1 TAHUN YANG SAMA, YANG
DOSIS SELAMA 6-9 BULAN/
( RFT = REALASE MENYELESAIKAN PENGOBATAN TEPAT
  JUMLAH SELURU KASUS PB > 90%
FRAM WAKTU( 6 DOSIS DALAM WAKTU 6-9
YANG MULAI MDT PADA
TREATMENT) BULAN) DINYATAKAN DALAM
PERIODE KOHORT SATU
RFT RATE PB PRESENTASE
TAHUN YANG SAMA* 100%
TARGET PENEMUAN
PENDERITA DIARE SEMUA
KASUS DIARE UMUR : 10% X PERKIRAAN
TERTANGANI KASUS DIARE TERTANGANI ADALAH PENDERITA DALAM 1 TAHUN
OLEH JUMLAH PENDERITA DIARE SEMUA PERKIRAAN PENDERITA :
DIARE 100%
PUSKESMAS DAN UMUR DI LAYANI DI PUSKESMAS DALAM ANGKA KESAKITAN X
KADER DENGAN SATU TAHUN JUMLAH PENDUDUK
ORAL REHIDRASI
ANGKA KESAKITAN DIARE :
214/1000 PENDUDUK
Demam berdarah adalah penyakit demam
akut yang di sebabkan oleh virus dengue
Penemuan yang masuk ke dalam darah manusia
49/ 100.000 X jumlah
Demam Berdarah penderita DBD > melalui gigitan nyamuk aedes aegypti yang
penduduk di suatu daerah 90%
Dengue (DBD) 49/100.000 di tandai dengan demam mendadak, sakit
tertentu
jumlah penduduk kepala, nyeri belakang bola mata,mual dan
bintik -bintik merah di kulit, mimisan ,
gusi berdarah
Angka kejadian Jumlah penederita DBD yang
kematian akibat Pendrita yang di nyatakan positif DBD dan meninggal di bagi dengan
  100%
DBD kurang dari mengalami kematian Jumlah penderita DBD yang
1% ditemukan x 100%
Kegiatan yang dilakukan untuk memantau Jumlah rumah yang ada
Angka bebas jentik DBD sehingga dapat memutus rantai jentik di bagi engan jumlah
  80%
jentik <95 % perkembang biakan nyamuk aedes aegypti yang di perikasa jentik di x
dewasa 100 %
CAKUPAN CAKUPAN PENEMUAN PENDERITA JUMLAH PENEMUAN
THYPOID 100%
PENEMUAN DEMAM THYPOID SUSPEK + KONFIRMASI PENDERITA TIFOID (SUSPEK
DAN KONFIRMASI LAB) /
PENDERITA
JUMLAH TARGET
DEMAM THYPOID
PENEMUAN PENDERITA
SUSPEK + LAB (+)
TIFOID DI WILAYAH
KONFIRMASI LAB
TERTENTU DI TAHUN YANG
(+)
SAMA X 100%
JUMLAH KASUS TERDAFTAR PADA SAAT
JUMLAH KASUS TERDAFTAR
TERTENTU. ANGKA INI MENUNJUKAN
PREVALENSI PADA SATU TAHUN/JUMLAH
FRAMBUSIA BESARNYA MASALAH DI SUATU DAERAH, <1/10.000
RATE PENDUDUK PADA TAHUN
MENENTUKAN BEBAN KERJA DAN
YANG SAMA*100.000
SEBAGAI BAHAN EVALUASI
JUMLAH KABUPATEN
PERSENTASI ELIMINASI FILARIASIS PADA
KABUPATEN ENDEMIS ADALAH = KAB.
KABUPATEN AKHIR TAHUN TERTENTU /
YG MEMILIKI MICROFILARIA RATE >=1%.
MENURUNKAN JUMLAH KABUPATEN
KABUPATEN ELIMINASI FILARIASIS
FILARIASIS PREVALENSI ENDEMIS FILARIASIS <1%
ADALAH = APABILA HASIL EVALUASI
MICROFILARIA SEBELUM PROGRAM
TAHUN KE LIMA MENUNJUKKAN
RATE DI BAWAH ELIMINASI FILARIASIS
MICROFILARIA RATE < 1%KAB.
1% DILAKSANAKAN PADA
TAHUN YANG SAMA) X 100%
% KASUS
FILARIASIS YANG PERSENTASE KASUS KLINIS
DI TANGANI KASUS FILARIASI YANG DITANGANI : YANG DI TANGANI PER
MENCEGAH DAN KASUS FILARIASIS YANG DI TANGANI TAHUN =JUMLAH KASUS
MEMBATASI UNTUK MENCEGAH DAN MEMBATASI KLINIS FILARIASIS YANG
  90%
KECACATAN KECACATAN MELALUI DITANGANI PADA KASUS
MELALUI PENATALAKSANAAN KASUS KLINIS TERTENTU / JUMLAH KASUS
PENATALAKSANA FILARIASIS KLINIS YG TERCATAT DI
AN KASUS KLINIS TAHUN YG SAMA ) X 100%
FILARIASIS
Presentase Pencatatan dan Pelaporan LB1 Puskesmas Jumlah puskesmas yang
pencatatan dan adalah Puskesmas yang melakukan melaporkan sesuai format
LB-1 100%
pelaporan LB1 pencatatan dan Pelaporan LB1 sesuai LB1 / Jumlah Puskesmas
Puskesmas format yang berstandar program LB1 se Kab. KONSEL X 100%
KABUPATEN/KOTA YANG MENCAPAI 80%
IMUNISASI DASAR LENGKAP, : Bayi yang Jumlah bayi yang mendapat
sudah mendapatkan Imunisasi Dasar Imunisasi Dasar Lengkap di
Imunisasi dan Imunisasi Dasar Lengkap meliputi, imunisasi Hepatitis B 1 satu wilayah tertentu selama
83.8%
Surveilans Lengkap (satu) dosis, Imunisasi BCG 1 (satu) dosis, satu periode / Jumlah bayi
Imunisasi DPT HB Hib 3 (tiga) dosis, yang ada di wilayah dan pada
Imunisasi Polio 4 (empat) dosis, imunisasi periode yang sama x 100%
Campat/MR 1 (satu) dosis
Jumlah desa/kelurahan UCI
Cakupan Desa
Desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah di satu wilayah pada kurun
/kelurahan
bayi yang ada di desa tersebut sudah waktu tertentu / Jumlah
  Universal Child 100%
mendapat imunisasi dasar lengkap dalam desa/kelurahan di suatu
Immunization
waktu satu tahun wilayah kerja dan pada kurun
(UCI)
waktu yang sama x 100%
Jumlah bayi usia 0-11 bulan
yang mendapatkan imunisasi
Cakupan Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi BCG pada kurun waktu dan
  Imunisasi HB0 usia HB0 <24 jam / 1-7 hari yang wilayah tertentu / Jumlah 95%
<24 jam / 1-7hari mendapatkan imunisasi Hepatitis B surviving infant pada wilayah
dan periode yang sama x
100%
Jumlah bayi usia 0-11 bulan
yang mendapatkan imunisasi
Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi BCG pada kurun waktu dan
HB0 <24 jam / 1-
  usia 0-11 bulan yang mendapatkan 1 dosis wilayah tertentu / Jumlah 95%
7hari
imunisasi BCG bayi lahir hidup pada kurun
waktu dan wilayah yang sama
x 100%
  Cakupan Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi Jumlah bayi usia 0-11 bulan 93%
imunisasi DPT- usia 0-11 bulan yang mendapatkan 1 dosis yang mendapat imunisasi
HB-Hib3/Polio4*/ imunisasi DPT-HB-Hib dosis ke 3, polio DPT-HB-
= Campak/MR oral dosis ke 4* campak/MR 1 dosis HiB3/POLIO4*/Campak/MR
imunisasi di satu wilayah tertentu
selama satu periode / Jumlah
surviving infant pada wilayah
dan periode yang sama x
100%
Jumlah anak usia 12-24
bulan yang mendapat
Cakupan (Jumlah dan persentase) Anak imunisasi DPT-HB-
Cakupan
Usia 12-24 bulan yang mendapatkan 1 HiB4/Campak/MR2 di satu
imunisasi DPT-
  dosis imunisasi DPT-HB-Hib dosis ke 4, wilayah tertentu selama satu 81%
HB-Hib4/=
dan 1 dosis imunisasi campak/MR dosis ke periode / Jumlah anak usia
Campak/MR2
2 12-24 bulan lalu pada wilayah
dan periode yang sama x
100%
Jumlah murid yang mendapat
imunisasi MR, DT,Td, di
sekolah Dasar/sederajat
Bentuk operasional dari imunisasi lanjutan
bulan Oktober - Nopember
pada anak sekolah yang dilaksanakan
pada bulan tertentu dan
  Cakupan BIAS pada bulan tertentu setiap tahunnya 98%
kurun waktu yang sama /
dengan sasaran semua anak kelas 1, 2 dan
Jumlah murid pada bulan
5
Oktober - Nopember pada
bulan tertentu dan kurun
waktu yang sama X 100%
  Cakupan T2+ Imunisasi TT WUS = Pemberian imunisasi Jumlah WUS mendapat 80%
TT pada wanita usia subur (hamil dan imunisasi
tidak hamil usia 15-39 tahun) sebanyak 5 (TT1/TT2/TT3/TT4/TT5) pada
dosis dengan interval tertentu (yang wilayah dan kurun waktu
dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) tertentu / Jumlah WUS usia
yang berguna bagi 15 - 39 tahun pada wilayah
kekebalan seumur hidup, Pemberian TT2 = dan kurun waktu yang sama
interval minimal 4 minggu setelah TT1 X 100%
dengan masa perlindungan 3 tahun,
Pemberian TT3 = interval minimal 6 bulan
setelah TT2 dengan masa perlindungan 5
tahun, Pemberian TT4 = interval minimal 1
tahun setelah TT3 dengan masa
perlindungan 10 tahun, Pemberian TT5 =
interval minimal 1 tahun setelah TT4
dengan masa perlindungan 25 tahun
Membangun kemitraan dengan lintas
Terbentuk Forum
sektor, lintas program,
Komunikasi
organisasi profesi, kemasyarakatan dan Rakor min 4
  Masyarakat Peduli  
keagamaan dalam kali/tahun
Imunisasi di Tk.
meningkatkan kuantitas serta kualitas
Kecamatan
pelayanan Imunisasi.
Pengelolaan Skor EVMA
mengukur kualitas pengelolaan Vaksin dan
vaksin dan logistik semua
  alat  
imunisasi sesuai kriteria min
logistik lainnya
standar 80%
Jumlah kegiatan
  pemantauan dan analisis cakupan   setiap bulan
monitoring
Pendataan
  Pengumpulan dan Pengelolan Data   setiap tahun
sasaran
Jumlah anak usia < 3 Tahun
yang melengkapi imunisasi
upaya aktif di tingkat Puskesmas untuk
satu wilayah tertentu selama
melengkapi Imunisasi dasar pada anak
  Cakupan BLF satu periode / Jumlah anak 100%
yang berumur di bawah
usia < 3 Tahun pada wilayah
tiga tahun
dan periode yang sama x
100%
Jumlah anak usia < 5 Tahun
yang melengkapi imunisasi
satu wilayah tertentu selama
Cakupan Crash intervensi secara
  satu periode / Jumlah anak 100%
Program cepat untuk mencegah terjadinya KLB
usia < 5 Tahun pada wilayah
dan periode yang sama x
100%
pelaksanaan Imunisasi dalam penanganan Jumlah kasus dalam
  Cakupan ORI 100%
KLB penanganan KLB di wilayah
tertentu selama satu periode /
disesuaikan dengan situasi epidemiologis Jumlah Kasus KLB pada
penyakit masingmasing. wilayah dan periode yang
sama x 100%
Jumlah Anak usia sekolah
yang di skirining kesehatan
oleh tenaga kesehatan atau
Semua anak
tenaga terlatih disatu wilayah
sekolah memiliki Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada
  kerja pada kurun waktu 100%
pencatatan status anak usia sekolah
tertentu / Jumlah Anak usia
imunisasi
sekolah disatu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama
X 100%
kelengkapatan laporan yang diterima oleh
Kelengkapan dan
petugas surveilans Kab/Kota atau Provinsi Ketepatan >
Ketepatan Laporan
termasuk laporan NIHIL, ketepatan waktu 90 %,
  Puskesmas, RS,  
pengiriman laporan yang diterima oleh Kelengkapa
Kab/Kota dan
petugas surveilans Kab/Kota atau Provinsi n 100%
Provinsi
termasuk laporan NIHIL
sebagai timbulnya atau meningkatnya
Frekuensi KLB kejadian kesakitan atau kematian yang KLB PD3I <
   
PD3I Menurun bermakna secara epidemiologis pada suatu 4 kali
daerah dalam kurun waktu tertentu
JUMLAH KASUS AFP NON
POLIO PADA PENDUDUK< 15
PENEMUAN KELUMPUHAN PADA ANAK BERUSIA< 15 TAHUN DI SATU WILAYAH
KASUS NON TAHUN YANG BERSIFAT LAYU KERJA PADA SATU KURUN
  POLIA AFP RATE ( FLACECEID ) TERJADI SECARA AKUT WAKTU TERTENTU/JUMLAH 100%
PER 100.000 MENDADAK DAN BUKAN DISEBABKAN PENDUDUK USIA< 15 TAHUN
ANAK< 15 TAHUN RUDA PAKSA DI WILAYAH KERJA PADA
KURUN WAKTU YANG SAMA *
100 %
PENEMUANKASU PENYAKIT AKUT YANG DISEBABKAN JUMLAH PENDERITA
  100%
S DISCARDED MORBILI VIRUS DI TANDAI DENGAN CAMPAK YANG MENINGGAL
PADA WILAYAH DAN
MUNCULNYA BINTIK MERAH ( RUAM ), PERIODE TERTENTU / JML
CAMPAK TERJADI PERTAMA KALI SAAT ANAK – PENDERITA CAMPAK PADA
ANAK WILAYAH DAN PERIODE
YANG SAMA * 100%
SETIAP PENDERITA CAMPAK DICATAT
CBMS SETIAP IDENTITASNYA SECARA INDIVIDUAL
  KASUS CAMPAK ( INDIVIDUAL RECORD ) : NAMA, UMUR,   100%
PERIKSA LAB JENIS KELAMIN STATUS IMUNISASI DAN
RIWAYAT SAKITNYA
SKDR ADALAH MERUPAKAN SEBUAH
KETEPATAN DAN SYSTEM PELAPORAN YANG MEMILIKI JUMLAH PUSKESMAS YANG
  KELENGKAPAN KEMAMPUAN UNTUK MELAKUKAN MELAPOR / DENGAN TOTAL 100%
LAPORAN SKDR DETEKSI DINI TERHADAP ANCAMAN KLB PUSKESMAS * 100
PENYAKIT MENULAR
JUMLAH PUSKESMAS YANG
SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
MELAPOR TEPAT WAKTU
KETEPATAN DAN PENYAKIT SECARA RUTIN DAN TERPADU
SEBELUM TANGGAL 10 /
  KELENGKAPAN SEBAGAI BAGIAN DARI 100%
JUMLAH PUSKESMAS YANG
LAPORAN STP PENYELENGGARAAN SURVEY
ADA DIWILAYAH KERJA
EPIDIMIOLOGI KESEHATAN.
KONAWE SELATAN * 100 %
Jumlah pengunjung usia 15–
Capaian kinerja dalam memberikan 59 tahun mendapat
pelayanan skrining kesehatan warga pelayanan skrining kesehatan
Pelayanan negara berusia usia 15–59 tahun dinilai sesuai standar dalam kurun
  Kesehatan pada dari persentase pengunjung usia 15–59 waktu satu tahun / Jumlah 100%
Usia Produktif tahun yang mendapat pelayanan skrining warga negara usia 15–59
kesehatan sesuai standar di wilayah tahun yang ada di wilayah
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. kerja dalam kurun waktu satu
tahun yang sama. X 100%
Pelayanan Capaian kinerja dalam memberikan Jumlah penderita hipertensi
Kesehatan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi yang mendapatkan pelayanan
  100%
Penderita penderita hipertensi, dinilai dari persentase kesehatan sesuai standar
Hipertensi jumlah penderita hipertensi yang dalam kurun waktu satu
tahun / Jumlah estimasi
penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
berdasarkan angka
standar di wilayah kerjanya dalam kurun
prevalensi* kab/kota dalam
waktu satu tahun.
kurun waktu satu tahun pada
tahun yang sama x 100%
Jumlah penyandang DM yang
mendapatkan pelayanan
Capaian kinerja dalam memberikan kesehatan sesuai standar
Pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standar bagi dalam kurun waktu satu
Kesehatan penyandang DM dinilai dari persentase tahun / Jumlah penyandang
  100%
Penderita Diabetes penyandang DM yang mendapatkan DM berdasarkan angka
Melitus (DM) pelayanan sesuai standar di wilayah prevalensi* DM nasional di
kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. wilayah kerja dalam kurun
waktu satu tahun pada tahun
yang sama x 100%
Jumlah puskesmas yang
Puskesmas melaksanakan PANDU PTM
Capaian Kinerja dalam melaksanakan
melaksanakan dalam kurun waktu satu
kegiatan penemuan dan penanganan kasus
  pengendalian tahun / Jumlah Puskesmas di 80%
PTM dan manajemen faktor risiko PTM di
terpadu PTM wilayah kerja dalam kurun
FKTP secara terpadu
(PANDU PTM) waktu satu tahun pada tahun
yang sama x 100%
Jumlah pengunjung usia ≥ 15
Jumlah tahun yang mendapat
puskesmas yang pelayanan deteksi dini faktor
Capaian Kinerja dalam melaksanakan
melaksanakan risiko PTM dalam kurun
kegiatan deteksi dini dan konseling melalui
  deteksi dini faktor waktu satu tahun / Jumlah 80%
monitoring faktor risiko PTM terintegrasi
risiko PTM pada penduduk usia 15 ≥ tahun
yang dilakukan secara rutin dan periodik.
populasi usia ≥ 15 diwilayah kerja dalam kurun
tahun waktu satu tahun pada tahun
yang sama x 100%
Puskesmas yang Capaian Kinerja dalam melaksanakan Jumlah wanita yang
  80%
melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker serviks dan dilakukan deteksi dini kanker
serviks dan payudara dalam
deteksi dini
kurun waktu satu tahun /
kanker serviks
payudara pada perempuan usia 30-50 Jumlah wanita usia 30-50
dan payudara
tahun tahun dalam kurun waktu
pada Perempuan
satu tahun pada tahun yang
usia 30-50 tahun.
sama x 100%
Jumlah sekolah SD/MI;
SMP/MTS; SMA/MA sederajat
yang masuk dalam 8 kriteria
Pusksmas
KTR dalam kurun waktu satu
melaksanakan Capaian Kinerja dalam melaksanakan
tahun / Jumlah seluruh
  kebijakan KTR Kebijakan KTR pada sekolah SD/MI; 80%
sekolah SD/MI; SMP/MTS;
(Kawasan Tanpa SMP/MTS; SMA/MA sederajat
SMA/MA sederajat di wilayah
Rokok )
kerja dalam kurun waktu satu
tahun pada tahun yang sama
x 100%
Jumlah puskesmas yang
Puskesmas yang menyelenggarakan layanan
menyelenggarakan Capaian Kinerja dalam meyelenggarakan UBM dalam kurun waktu satu
  layanan UBM konseling kepada perokok untuk berhenti tahun / Jumlah Puskesmas di 40%
(Upaya Berhenti merokok melalui klinik UBM di FKTP wilayah kerja dalam kurun
Merokok) waktu satu tahun pada tahun
yang sama x 100%
Capaian kinerja dalam melaksanakan
kegiatan deteksi dini gangguan indera di di
Jumlah penduduk yang
UKBM dan FKTP pada populasi diwilayah
mendapat pelayanan deteksi
Puskesmas yang kerja puskesmas. Capaian kinerja
dini gangguan indera /
melakukan deteksi puskesmas yang melakukan deteksi dini
  Jumlah penduduk diwilayah 40%
dini gangguan dan rujukan katarak dengan kriteria : (1)
kerja dalam kurun waktu satu
indera adanya kegiatan deteksi dini oleh kader; (2)
tahun pada tahun yang sama
adanya kegiatan deteksi dini oleh nakes; (3)
x 100%
Kegiatan deteksi dini katarak di nakes; (4)
rujukan katarak; (5) rujuk balik
Kesehatan Jiwa JUMLAH ODGJ SETIAP ORANG DENGAN GANGGUAN Jumlah penduduk semua 100%
YANG DI DETEKSI
JUMLAH ODGJ
YANG umur wilayah puskesmas /
MENDAPATKAN JIWA BERAT MENDAPATKAN PELAYANAN Jumlah penduduk semua
PENGOBATAN KESEHATAN SESUAI STANDAR DALAM umur kabupaten x Jumlah
(FASKES /RSJ) KURUN WAKTU 1 TAHUN sasaran ODGJ semua Umur
JUMLAH ODGJ di Kabupaten x 100%
YANG BERTAHAN
PENGOBATAN
Puskesmas yang memiliki:
1.  SOP K3
2.  Jalur evakuasi
3.  Penggunaan APD
4.  Simulasi dan ketersediaan APAR
5.  Pemetaan identifikasi bahaya dan faktor Jumlah pelaksanaan K3
Pelaksanaan K3
Kesehatan Kerja risiko fasyankes internal /Jumlah keseluruhan
internal di 100%
dan Olahraga 6.  Pelayanan penyakit akibat kerja bagi pelaksanaan K3 internal x
Puskesmas
pekerja 100 %
7.  Pelayanan penyakit akibat kerja bagi
petugas
8.  Deteksi dini Penyakit Tidak Menular
dan pencegahan Penyakit Menular pada
petugas
Jumlah pos UKK yang
Pembentukan Pos UKK pada pekerja sektor
Pembentukan pos terbentuk minimal 2 pos UKK
  informal yang ada di wilayah kerja 100%
UKK di setiap wilayah kerja
Puskesmas.
puskesmas
Pembinaan kesehatan kerja berupa Jumlah POS UKK yang dibina
kegiatan: (Paling sedikit 1 (satu) dari
Pembinaan Pos 1.  Sosialisasi
  kegiatan pembinaan 100%
UKK
2.  Penyuluhan kesehatan kerja) /Jumlah Pos
3.  Fasilitasi kegiatan pengendalian risiko UKK yang dibentuk) x 100 %
  Perusahaan / Jumlah Perusahaan / tempat kerja Jumlah perusahaan/tempat 100%
melaksanakan GP2SP yakni:
1.       kebijakan terkait GP2SP
2.       Menyediakan ruang ASI
3.       Memberikan cuti melahirkan
4.       Memberikan kesempatan untuk
memerah ASI
5.       Memberikan tablet Fe pada pekerja
perempuan
tempat kerja kerja yang melaksanakan
6.       Memberikan tambahan makanan
melaksanakan paling sedikit 1(satu) dari
untuk pekerja perempuan hamil dan
GP2SP kegiatan GP2SP.
menyusui
7.       Memberikan makanan untuk
pekerja perempuan yang lembur
8.       Pemeriksaan pekerja perempuan
hamil
9.       Perlakuan khusus ibu hamil
10.    Pelayanan KB
11.    Melakukan medical check up
  Pemetaan 1.  Peta distribusi dan sebaran penyakit Jumlah peta distribusi 100%
distribusi dan pada masyarakat di wilayah kerja penyakit dan peta potensi
sebaran penyakit Puskesmas yaitu distribusi dan sebaran bahaya kesehatan di wilayah
pada masyarakat penyakit terbanyak sehingga menjadi kerja psukesmas
di wilayah kerja permasalahan kesehatan prioritas di
Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas, seperti sebaran
peta potensi penderita HIV, TBC, anak stunting, dll.
bahaya kesehatan 2.  Peta potensi bahaya kesehatan kerja di
kerja di wilayah wilayah kerja Puskesmas yaitu peta
kerja Puskesmas wilayah wilayah kerja dengan lokasi tempat
kerja formal dan informal, serta dilengkapi
dengan identifikasi potensi bahaya utama
pada setiap jenis tempat kerja. Yang
dimaksud potensi bahaya utama adalah
potensi bahaya dengan risiko paling tinggi
dinilai dari dampak terhadap kesehatan
pekerja dan dampak terhadap kesehatan
masyarakat.
Pelaksanaan kesehatan olahraga di dalam
gedung Puskesmas berupa :
1.  Perencanaan
2.  Peregangan,
3.  Senam bersama setiap 1 minggu sekali
4.  Pembinaan kebugaran jasmani bagi
pegawai Puskesmas
Jumlah pelaksanaan
Pelaksanaan
kesehatan olahraga
kesehatan
  internal /Jumlah keseluruhan 100%
olahraga internal
pelaksanaan kesehatan
di Puskesmas
olahraga internal x 100 %

Pembinaan kelompok olahraga yakni:


1.  Latihan fisik Ibu hamil
2.  Latihan fisik Lansia,
3.  Pembinaan kebugaran jasmani pada Jumlah kelompok olahraga
Pembinaan kelompok anak sekolah dan madrasah yang dibina /Jumlah
  kelompok olahraga 4.  Pembinaan kelompok masyarakat yang kelompok olahraga diwilayah 100%
pada masyarakat melakukan aktivitas fisik kerja puskesmas x 100%
5.  Pembinaan kebugaran jasmani pada
Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat
Kecamatan.

  Pembinaan Pembinaan kebugaran jasmani jemaah haji Jumlah Jemaah haji yang 100%
kebugaran
berupa kegiatan pengukuran jasmani dibina/Jumlah Jemaah haji x
jasmani jemaah
jemaah haji di wilayah kerja Puskesmas 100%
haji.

Kepala UPTD Puskesmas Mowila

Binsar, SKM ,M. Kes

Anda mungkin juga menyukai