Dengan pendekatan yang dilakukan kepada kedua pihak tersebut, KSP Sejahtera
Mandiri mampu menjaring pedagang, preman serta renternir untuk menjadi
anggota. Bahkan, saat ini, koperasi tersebut beranggotakan sekitar 600 orang dan
dapat mengumpulkan aset lebih dari Rp4 miliar.
Awalnya KSP Sejahtera Mandiri mendapat pinjaman senilai Rp125 juta dari LPDB
KUMKM. Pinjaman tersebut berhasil dikembalikan sesuai waktu yang ditentukan.
Selanjutnya, dikatakan Sudarman, koperasi mengajukan pinjaman kedua sebesar
Rp350 juta, namun hanya disetujui sebesar Rp150 juta.
"Kami ingin menjadi koperasi mandiri dengan modal yang kami miliki sendiri.
Namun itu tidak gampang dan kami tetap butuh bantuan dari pihak ketiga yang
memiliki bungan rendah dan itu hanya dari LPDB," katanya.
Selaini itu, Sudarman juga meminta agar LPDB dapat memberikan kemudahan
dan mempercepat proses pencarian pinjaman bagi koperasi yang telah memiliki
catatan baik tersebut. "Kami yang telah dua kali meminjam dan mengembalikan
dengan cepat, seharusnya bisa dipercepat juga pencarian untuk pinjaman
berikutnya," ujarnya. [NN]
https://www.google.co.id/amp/s/m.trubus.id/amp/22830/aset-hingga-rp4-miliar-ini-rahasia-suks
es-koperasi-di-bandung
Berada di lingkungan kampus, koperasi ini menjadi fasilitas khusus bagi para
tenaga kerja Unlam Banjarmasin, seperti para dosen dan karyawan baik
Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun tenaga honorer. Hingga kini tercatat
sebanyak 285 orang yang telah menjadi anggota koperasi.
Untuk itu, tak bisa dipungkiri bahwa dibutuhkan pihak ketiga sebagai
penunjang modal dana untuk disalurkan kembali pada mereka yang
membutuhkan, dalam hal ini perbankan dan lembaga keuangan.
Hingga akhirnya sekitar tahun 2013 Koperasi Tri Civitas mulai mengenal
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (LPDB-UMKM) dan memanfaatkan pinjaman dana sebesar
Rp750juta untuk tambahan modal simpan pinjam.
Menurut Ketua Koperasi Tri Civitas Mahdian, pinjaman dana tersebut sangat
membantu koperasi dalam mengembangkan usaha, terutama dalam
menyalurkan kebutuhan simpan pinjam para anggotanya. Terasa selisih
perbedaan bunga antara LPDB-KUMKM dengan lembaga keuangan lain
khususnya perbankan.
“Kalau dari LPDB pinjaman dananya besar dengan bunga rendah, dan ada
selisih yang jauh lebih murah dari bank. Jadi misal pinjaman kita dari LPDB
dengan bunga 5 persen, bisa kita salurkan lagi ke anggota dengan bunga 12%.
Kalau dari bank tidak bisa seperti itu, bunganya sudah memberatkan,” tutur
Mahdian di kantornya, Kamis (19/7/2018).
Namun kini tak terjadi lagi. Pinjaman dana koperasi bisa cair setiap waktu
tanpa harus mengantri lagi.
“Bagi saya terasa sekali manfaat dana LPDB ini. Untuk belanja warung makan
ini kan tiap hari berputar, serta membutuhkan investasi peralatan di awal.
Selain itu dengan mengembangkan usaha, paling tidak kita dapat membuka
lapangan pekerjaan, itu yang pertama. Kemudian yang kedua tentu investasi
ini diharapkan agar bisa berkembang, sehingga memang ada
simpanan-simpanan. Nah, itu manfaat dana bantuan dari LPDB yang kami
rasakan,” terang Zakiah.
https://amp.suara.com/bisnis/2018/12/04/143838/manfaatkan-dana-lpdb-koperasi-tri-civitas-su
kses-kembangkan-usaha
tirto.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan sejumlah nama koperasi dari dalam dan luar negeri yang patut
menjadi percontohan. Pengalaman koperasi-koperasi itu, menurut dia, layak direplikasi di Indonesia. Jokowi
menyatakan hal itu pada acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional ke-71 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis
(12/7/2018). Dalam pidatonya, dia menyebut dua nama koperasi dari Indonesia yang menarik perhatiannya. "Kospin
Jasa [anak usahanya] sudah melantai di bursa, saya tahu Koperasi Sidogiri juga omzetnya, perputaran uangnya, lebih
dari Rp16 triliun [per tahun]," kata Jokowi, seperti dikutip Antara. "Seperti ini yang harus diikuti koperasi lain,
tanyakan apa kuncinya tanyakan ke sana kuncinya apa bisa berkembang dengan sangat cepat ya," Jokowi
menambahkan. Kospin Jasa ialah koperasi simpan pinjam yang didirikan oleh sejumlah pengusaha kecil dan
menengah di awal 1970-an. Koperasi ini memiliki kantor pusat di Pekalongan, Jawa Tengah. Sedangkan Koperasi
Sidogiri bernama resmi Koperasi Simpan Pinjam Syariah BMT Unit Gabungan Terpadu Sidogiri yang berdiri di
tahun 2000. Koperasi ini didirikan oleh beberapa orang yang terlibat di kegiatan Urusan Guru Tugas Pondok
Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur. Baca juga: Kontribusi Koperasi ke PDB 2017 Capai 4,48 Persen, Setara
Rp452 T Jokowi juga menyebutkan nama-nama koperasi di luar negeri yang layak dicontoh di Indonesia. Salah
satunya adalah Fonterra, sebuah koperasi di Selandia Baru. Fonterra adalah koperasi produsen susu yang sahamnya
dimiliki bersama oleh 10.500 peternak di Selandia Baru. Koperasi ini tercatat memiliki omzet 17,2 miliar dolar
Selandia Baru atau sekitar Rp165 triliun per tahun. Koperasi ini juga berhasil menjangkau 30 persen dari pasar susu
dunia. "Coba datangi saja, cara memulainya dari apa dan kenapa, kuncinya di mana. Belajar di sana seminggu, 2
minggu, 3 minggu bisa. Orang kita nih pinter-pinter kalau suruh mengcopi [meniru],” ujar Jokowi. “Suruh mengcopi,
menjiplak, meniru, modifikasi agar lebih dari Fonterra. Enggak usah berpikir [banyak], tiru, modifikasi, bikin
umpan," Jokowi melanjutkan. Menurut Jokowi, Fonterra kini telah menjadi salah satu perusahaan terbesar di
Selandia Baru. Jokowi berharap, di masa depan, Indonesia memiliki perusahaan besar yang menerapkan konsep
koperasi. "Bayangkan, perusahaan terbesar itu adalah koperasi, kita ingin di Indonesia juga sama,” kata dia.
"Koperasi, koperasi, mereka bisa kenapa kita tidak?" Koperasi di luar negeri lainnya, yang menurut Jokowi layak
dicontoh, adalah Ocean Spray. Koperasi dari Amerika Serikat tersebut berhasil mengembangkan buah cranberry
menjadi produk ekspor unggulan. Produk koperasi ini merambah pasar dunia sehingga omzetnya mencapai triliunan
rupiah. "Contoh-contoh seperti ini banyak sekali di seluruh dunia, yang kelihatan dari contoh-contoh seperti itu.
Koperasi memang harus menjadi sebuah wadah tetapi dengan sebuah skala ekonomi yang besar, memiliki efisiensi
di produksi dan distribusinya," kata Jokowi. Dia berharap koperasi di Indonesia ke depan tidak hanya mampu
mengembangkan bisnis menjadi skala kakap melainkan juga menjadi pendorong inovasi industri. Baca juga:
BUMDES dan Koperasi akan Bentuk Perusahaan Induk Baca juga artikel terkait KOPERASI atau tulisan menarik
lainnya Addi M Idhom (tirto.id - add/add) Sumber: antara Penulis: Addi M Idhom Editor: Addi M Idhom
Baca selengkapnya di artikel "Koperasi Beromzet Triliunan yang Layak Dicontoh Menurut
Jokowi", https://tirto.id/cN3U.