Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA PALOPO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WARA BARAT
JL. Veteran KM.4 Lebang Kota Palopo Telp: 082293188105 Website: www.pkmwarabarat.com,
Email: pkmwabar@Gmail.com,

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS WARA BARAT

Nomor : 076/1.1SK-KAPUS/WB/I/2019

TENTANG

KEBIJAKAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KLINIS

KEPALA PUSKESMAS WARA BARAT

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin terselenggaranya pelayanan klinis yang bermutu,


berkualitas dan aman, maka perlu ditetapkan kebijakan tentang penata
laksanaan pelayanan klinis di puskesmas Wara Barat;

Mengingat : 1.Undang-undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Undang-Undang Kesehatan No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

5. Peraturan Menteri Kesehtan No.04 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan

Minimal.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PELAKSANAAN


PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS WARA BARAT.

KESATU : Kebijakan dalam pelaksanaan pelayanan klinis di Puskesmas Wara Barat


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
ada kekeliruan didalamnya, akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Palopo
Pada tanggal: 02 Januari 2019
KEPALA PUSKESMAS WARA BARAT

dr.Hj.Bidasari Jamil
NIP.19770602 200604 2 023
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 076/1.1/PKM-WB/SK/I/2019
TENTANG : KEBIJAKAN DALAM PELAKSANAAN
PELAYANAN KLINIS

KEBIJAKAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KLINIS DIPUSKESMAS WARA BARAT

I. Pelayanan klinis yang disediakan disesuaikan dengan sarana prasarana puskesmas, dan
disesuaikan dengan SDM yang ada, sesuai dengan kompetensinya masing-masing
II. Setiap kegiatan pelayanan klinis dijalankan berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO)
yang telah disepakati bersama dan seluruh SPO layanan klinis/medis akan dituangkan dalam
rencana penyusunan SPO layanan klinis/medis
III. Setiap unit layanan klinis memiliki alur pelayanan masing-masing diruangan masing-masing
Pelayanan Klinis meliputi :
1. Pelayanan pendaftaran
2. Pelayanan pemeriksaan Umum
3. Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan mulut
4. Pelayanan Pemeriksaan Lansia
5. Pelayanan UGD/tindakan
6. Pelayanan KIA/KB
7. Pelayanan Laboratorium
8. Pelayanan farmasi
9. Pelayanan Gizi
10. Pelayanan MTBS
1. PELAYANAN PENDAFTARAN
Ditetapkan beberapa kebijakan, sebagai berikut :
1) Proses pendaftaran :
1) Semua pasien yang datang untuk pelayanan kesehatan wajib dilayani dan atau
dibuatkan buku family folder.
2) Untuk pasien yang belum memiliki/ tidak membawa kartu jaminan kesehatan tetap
dilayani.
3) Kebijakan untuk peserta BPJS luar wilayah/lupa membawa kartu BPJS, maka tidak
dikenakan pemungutan biaya. Namun hanya berlaku satu kali kunjungan, selanjutnya
akan dikenakan tarif sesuai PERDA yang berlaku.
2) Pengukuran kepuasan pelanggan dan penanganan keluhan :
4) Pengukuran kepuasan pelanggan meliputi kegiatan Meliputi memasukkan
KartuPuas/tidak Puas yang telh disediakan.
5) Pengukuran kepuasan pelanggan dilakukan minimum sekali dalam setahun.
6) Minimal sampel yang diambil berjumlah orang dengan variasi jenis kelamin, umur
dan tingkat pendidikan serta pekerjaan
7) Penanganan keluhan pelanggan meliputi semua kegiatan penerimaan keluhan dari
pelanggan yang ditujukan kepada Puskesmas Wara Baratsampai penanganan keluhan
tersebut selesai.
8) Puskesmas menyediakan Kotak Saran sebagai wadah untuk menampung keluhan
pelanggan maupun masukan saran saran dari pelanggan.
9) Keluhan atau saran saran yang masuk diverifikasi isi dan dampak yang potensial
sebelum diolah lebih lanjut.
10) Melakukan analisa dan penanganan terhadap keluhan yang diterima.
3) Semua pasien yang berkunjung ke puskesmas dicatat/ditulis data identitasnya
4) Penyampaian informasi dilakukan oleh petugas loket
5) Membuat brosur tentang tarif, jam pelayanan, jenis pelayanan, proses rujukan dan
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
6) Transfer pasien dilakukan oleh petugas loket pendaftaran ke unit layanan yang dituju
pasien
7) Memonitoring dan menganalisa setiap hambatan pelayanan seperti : bahasa, budaya ,
kebiasaan dan disabilitas disetiap unit terkait di puskesmas
2. PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM
Ditetapkan beberapa kebijakan, sebagai berikut :
1) Pengkajian dilakukan oleh koordinator masing - masing ruangan/unit pelayanan setelah
pelayanan dilaksanakan
2) Semua informasi klinis yang didapat dicatat/didokumentasikan ke dalam buku family
folder pasien
3) Koordinator rungan/unit pelayanan bertanggung jawab untuk memverifikasi kelengkapan
informasi pengkajian awal pasien dalam buku family folder
4) Standar pelayanan medik/klinis berdasarkan panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer
5) Asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat pemeriksa
6) Dalam perencanaan dan pelaksanaannya harus menghindari pengulangan yang tidak
perlu.
3. PELAYANAN PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT
1) Pengkajian dilakukan oleh koordinator masing - masing ruangan/unit pelayanan setelah
pelayanan dilaksanakan
2) Semua informasi klinis yang didapat dicatat/didokumentasikan ke dalam buku family
folder pasien
3) Koordinator rungan/unit pelayanan bertanggung jawab untuk memverifikasi
kelengkapan informasi pengkajian awal pasien dalam buku family folder
4) Standar pelayanan medik/klinis berdasarkan panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer
5) Asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat pemeriksa
6) Dalam perencanaan dan pelaksanaannya harus menghindari pengulangan yang tidak
perlu.
7) Setiap tindakan medis yang dilakukan disertai dengan informed consent
8) Evaluasi informed consent dilaksanakan oleh koordinator unit pelayanan masing-
masing dan Evaluasi diadakan pertriwulan
9) Sterilisasi alat diprioritaskan sebagai tindakan pencegahan infeksi dan penularan
penyakit serta hal –hal yang tidak diinginkan lainnya
4. PELAYANAN PEMERIKSAAN LANSIA
Ditetapkan beberapa kebijakan, sebagai berikut :
1) Pengkajian dilakukan oleh koordinator masing - masing ruangan/unit pelayanan setelah
pelayanan dilaksanakan
2) Semua informasi klinis yang didapat dicatat/didokumentasikan ke dalam buku family
folder pasien
3) Koordinator rungan/unit pelayanan bertanggung jawab untuk memverifikasi kelengkapan
informasi pengkajian awal pasien dalam buku family folder
4) Standar pelayanan medik/klinis berdasarkan panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer
5) Asuhan keperawatan dilakukan oleh perawat pemeriksa
6) Dalam perencanaan dan pelaksanaannya harus menghindari pengulangan yang tidak
perlu.
5. PELAYANAN UNIT GAWAT DARURAT (UGD)/ TINDAKAN
1) Pelaksanaan triase pasien UGD baru dilaksanakan apabila, pasien UGD datang secara
bersamaan dan lebih dari 2 orang atau penanganan korban bencana massal
2) Setiap tindakan rujukan emergency, harus didampingi oleh perawat yang telah mengikuti
pelatihan BTCLS sebagai petugas monitoring keadaan pasien
3) Pendelegasian wewenang, dapat dilakukan pada keadaan dimana yang memiliki
wewenang tidak berada dipuskesmas, pendelegasian dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
dengan profesi dan tingkat pendidikan dan keterampilan yang sama
4) Semua tindakan medis yang akan dilakukan harus dibuatkan informed consent terkecuali
dalam keadaan darurat atau pasien tidak sadarakan diri dan tidak ada keluarga yang
menemani atau harus sesegera mungkin mendapatkan upaya tindakan untuk
menyelamatkan nyawa pasien.
5) Evaluasi informed consent dilaksanakan oleh koordinator unit pelayanan masing-masing
dan Evaluasi diadakan pertriwulan

6. PELAYANAN KIA/KB
1) Pelayanan KIA/KB dilaksanakan oleh bidan yang terampil dan memiliki sertifikat APN.
2) Pengkajian dilakukan oleh koordinator masing - masing ruangan/unit pelayanan setelah
pelayanan dilaksanakan
3) Semua informasi klinis yang didapat dicatat/didokumentasikan ke dalam buku family
folder pasien
4) Koordinator rungan/unit pelayanan bertanggung jawab untuk memverifikasi kelengkapan
informasi pengkajian awal pasien dalam buku family folder
5) Semua tindakan medis yang akan dilakukan harus dibuatkan informed consent
6) Evaluasi informed consent dilaksanakan oleh koordinator unit pelayanan masing-masing
dan Evaluasi diadakan pertriwulan
7) Dalam perencanaan dan pelaksanaannya harus menghindari pengulangan yang tidak
perlu.
7. PELAYANAN LABORATORIUM
1) Pengkajian dilakukan oleh koordinator masing - masing ruangan/unit pelayanan setelah
pelayanan dilaksanakan
2) Semua informasi klinis yang didapat dicatat/didokumentasikan ke dalam buku family
folder pasien
3) Semua tindakan medis yang akan dilakukan harus dibuatkan informed consent
4) Evaluasi informed consent dilaksanakan oleh koordinator unit pelayanan masing-masing
dan Evaluasi diadakan pertriwulan
5) Sebelum dan sesudah pemeriksaan dilakukan verifikasi antara identitas dan penerima
hasil laboratorium untuk mencegah kesalahan hasil dan mencegah kejadian yang tidak
diinginkan.
8. PELAYANAN FARMASI
1) Petugas mengambil resep dari pasien, menulis no resep dan menyerahkan kartu no
kepada asien
2) Petugas melayani terlebih dahulu resep CITO/ URGEN/ PIM
3) Setiap resep harus diverifikasi kesesuaian identitas pasien dan jenis obat serta intoleransi
obat dalam resep sebelum diracik dan diserahkan kepada pasien.
4) Petugas memberikan pelabelan terhadap obat sesuai dengan jenis obatnya
5) Petugas menulis pada label dengan jelas dan rapi seperti tanggal berobat, nama pasien,
frekuensi pemakaian, cara pemakaian, dan waktu penggunaan obat
6) Petugas memeriksa kesesuaian obat yang telah disediakan (verifikasi akhir)
7) Petugas memanggil no resep dan nama pasien kemudian menyerahkan obat dan
memberikan informasi
9. RUANG GIZI
1) Pemberian nutrisi pasien diatur dan direncanakan oleh pengelola gizi
2) Penyiapan, penyajian dan distribusi makanan dilakukan sesuai dengan tahapan yang
diatur dalam SPO
3) Penyiapan makanan tidak dilaksanakan di dalam gedung puskesmas, karena sarana dapur
gizi belum memadai
10. PELAYANAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS)
1) Pengkajian dilakukan oleh koordinator masing - masing ruangan/unit pelayanan setelah
pelayanan dilaksanakan
2) Semua informasi klinis yang didapat dicatat/didokumentasikan ke dalam buku family
folder pasien
3) Koordinator rungan/unit pelayanan bertanggung jawab untuk memverifikasi kelengkapan
informasi pengkajian awal pasien dalam buku family folder
4) Standar pelayanan medik/klinis berdasarkan panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan primer
5) Asuhan keperawatan dilakukan oleh petugas pemeriksa
11. Masing masing unit bertanggung jawab terhadap pemeliharaan ruangan dan alat kesehatan
yang ditempati beserta peralatan klinis serta pelaksanaan sterilisasi peralatan klinis yang
digunakan
12. KTU memantau pelaksanaan pemeliharaan alat pada masing masing unit/ruang pelayanan
klinis
13. Pelaksanaan kaliberasi peralatan dijadwalkan oleh KTU sesuai kebutuhan
14. Pelaksanaan Audit Klinis :
1) Audit klinis dilakukan untuk memastikan keefektifan penerapan layanan klinis dan
mengidentifikasi serta memperbaiki ketidaksesuaian yang timbul dalam penerapan
layanan klinis
2) Audit klinis tidak terjadwal dapat dilakukan bila dibutuhan
Audit klinis dilaksanakan oleh TIM Auditor yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas atas
pertimbangan kecakapan dan independensi
15. Efek samping dan risiko pengobatan dijelaskan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, dan
dijelaskan oleh dokter saat pemberian resep atau oleh apoteker saat akan pengambilan resep
16. Pelayanan Rujukan : Pelayanan rujukan atas indikasi medis, berdasarkan hasil pemeriksaan/
kebijakan dokter
1) pemeriksa dan berdasarkan persetujuan pasien
2) Pengambilan Rujukan tidak dapat diwakili
3) Untuk pasien BPJS luar wilayah, maka tidak ada kewajiban untuk memberikan surat
rujukan
4) Pasien BPJS yang telah opname di Rumah Sakit tidak dapat diberikan rujukan,namun
harus melapor ke kantor BPJS centre
5) Untuk persiapan rujukan, sebelum pasien dirujuk perlu dipastikan tersedianya dokter
spesialis, sarana dan prasarana yang diharapkan di RS rujukan dan menyediakan
transportasi (ambulance) untuk pasien-pasien tertentu yang dianggap perlu
6) Setiap kegiatan layanan klinis baik tindakan medis maupun asuhan keperawatan
dilakukan atas dasar standar prosedur operasional yang disusun berdasarkan pedoman
standar profesi masing – masing
17. Setiap pasien berhak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan, dan petugas
berkewajiban memberikan alternative pengobatan atau tindakan jika sewaktu – waktu
dibutuhkan
18. Transportasi rujukan disiapkan oleh puskesmas dan siap dalam 24 jam
19. Setiap umpan balik rujukan dari rumah sakit segera ditindak lanjuti, seperti
11) Rujukan balik peserta PROLANIS, kelanjutan pengobatan dengan cara meresepkan obat
sesuai yang tertera dalam rujukan balik,kemudian diambil di apotek Ayu sesuai dengan
keputusan BPJS.
12) Rujukan balik tentang kelanjutan pengobatan TB paru; dengan hasil foto thoraks positif
dan atau hasil pemeriksaan BTA positif/negative dengan gejala klinis jelas maka
pengobatan segera dilanjutkan dipuskesmas
13) Rujukan balik untuk kontrol pasca oprasi ;seperti ganti verban dan lainnya segera
ditindak lanjuti diruang tindakan.
20. Pendelegasian dokter kepada perawat/bidan dilakukan secara terencana dan urgensi.
Pendelegasian wewenang dilakukan kepada paramedis yang terlatih.
21. Untuk pencegahan dan pengendalian infeksi dipelayanan kesehatan dengan prinsip dasar
menjaga sanitasi individu, ruangan, dan sterilisasi peralatan atau kewaspadaan universal
1) Petugas sebelum dan sesudah melakukan tindakan mencuci tangan dengan antiseptic atau
sabun dengan air mengalir
2) Petugas memakai alat pelindung, semua alat harus dipakai pada saat menangani pasien
dengan kasus penularan tinggi atau kasus risiko infeksi
3) Setelah proses penatalaksanaan tersebut, petugas melepasakan semua peralatan.
4) Pengelolaan alkes bekas pakai (dekotaminasi, streilisasi , untuk benda habis pakai yang
berupa benda tajam pengelolaan sampah dengan dibakar di incenerator dan selanjutnya
pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan

Anda mungkin juga menyukai