Anda di halaman 1dari 3

The Indonesian Public Health Union

Sekretariat : Kantor Gugus Pengendalian Mutu (GPM) FKM Unhas


Jl. P. Kemerdekaan km 10 Tamalanrea Makassar – Sulawesi Selatan, Kode Pos 90245
Email : sekretariat.persakmi@gmail.com Website: www.persakmi.or.id

No : 100/PP-PERSAKMI/XI/2017
Lamp : ---
Hal : Tinjauan Ulang STR (Surat Tanda Registrasi) bagi Tenaga Kesehatan Masyarakat

Kepada Yth
Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM (PPSDM) Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Jl. Hang Jebat III Blok F3, Kebayoran Baru
Kotak Pos No. 6015/JKS/GN Jakarta Selatan Jakarta 12120. Indonesia

Dengan Hormat,

Bersama ini perkenankan kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas berkat
rahmatNya, maka Bapak Kepala Badan beserta jajaran Pengembangan dan Pemberdayaan
SDM Kesehatan Kemenkes RI diberikan kesehatan untuk terus berkarya bagi negara kita,
Indonesia tercinta. Kami menyampaikan penghargaan atas berbagai upaya yang telah
dilaksanakan untuk kemajuan tenaga kesehatan di Indonesia, sehingga semakin profesional
dan berkualitas dalam mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan keprihatinan atas penyelenggaraan seputar
STR bagi tenaga kesmas, saat ini kami menerima banyak keluhan dan beban biaya yang
semakin meluas yang harus di tanggung oleh calon SKM dan para SKM di lapangan dalam
mengurus STR (Surat Tanda Registrasi).

Sebagaimana dalam manual book Surat Tanda Registrasi (STR) online pada website
http://mtki.kemkes.go.id/assets/manuals/manual.pdf bahwa tenaga kesehatan masyarakat
diwajibkan mengurus STR baik manual maupun online, dengan persyaratan mempunyai
sertifikat uji kompetensi (yang baru diberlakukan untuk perawat DIII, bidan, Ners, dan
Kesehatan Masyarakat untuk registrasi baru)

Kami sepenuhnya memahami bahwa Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) adalah termasuk
dalam golongan tenaga kesehatan (UU 36/2014, pasal 11 ayat 1 dan 7). Sesuai regulasi UU
Tenaga Kesehatan 36/2014 pasal 44 ayat 1, bahwa setiap tenaga kesehatan yang menjalankan
praktik wajib memiliki STR. Dimana, salah satu persyaratan STR adalah memiliki sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi (UU 36/2014 pasal 44 ayat 3). Untuk mendapatkan
sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi, harus terlebih dahulu lulus uji kompetensi (UU
The Indonesian Public Health Union
Sekretariat : Kantor Gugus Pengendalian Mutu (GPM) FKM Unhas
Jl. P. Kemerdekaan km 10 Tamalanrea Makassar – Sulawesi Selatan, Kode Pos 90245
Email : sekretariat.persakmi@gmail.com Website: www.persakmi.or.id

36/2014, pasal 21 ayat 5 dan 6). Penjelasan lebih lanjut terkait syarat uji kompetensi, tertuang
dalam UU 36/2014, pasal 21 ayat 1 bahwa uji kompetensi diperuntukkan bagi mahasiswa
bidang kesehatan pada akhir “masa pendidikan profesi dan vokasi”.

Sesuai UU 12/2012 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 15 ayat 1, SKM dan calon
SKM merupakan mahaiswa pendidikan akademik sama seperti S.Kep. S.Ked, dan S.Farm.
Penjelasan detail terkait perbedaan pendidikan akademik, vokasi dan profesi, tertuang pada
UU 12/2012 pasal 15 ayat 1 untuk akademik, pasal 16 ayat 1 untuk vokasi dan pasal 17 ayat
1 untuk profesi.

Hal itu selaras dengan turunan dari UU 12/2012 tentang sistem pendidikan tinggi berupa
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan 36/th 2013 no. 1/ IV
/PB/2013 tentang uji kompetensi bagi mahasiswa perguruan tinggi bidang kesehatan. Selama
ini pedoman itulah yang digunakan oleh pihak tertentu sebagai dasar hukum dan memenuhi
amanat uji kompetensi bagi SKM, sebagaimana pasal 4 ayat 2 secara jelas tertulis untuk
peserta didik pada pendidikan vokasi dan pendidikan profesi.

Hingga saat ini SKM belum memiliki pendidikan profesi dan Persakmi selaku organisasi
profesi yang menaungi Sarjana Kesehatan Masyarakat yang sudah berbadan hukum resmi
dan diakui Depkumham (Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor: AHU-
07.AH.01.06 Tahun 2010, tanggal 25 Januari 2010) sedang menyusun dan mempersiapkan
pendidikan profesi untuk SKM.

Berkenaan dengan tinjauan pelaksanaan STR bagi tenaga Kesmas, kami mengusulkan agar
Badan PPSDM segera membuat aturan terkait STR bagi tenaga kesmas. Adapun alternatif
pengaturan yang kami usulkan adalah sebagai berikut:

Morotarium (Penundaan/Penangguhan) STR bagi Tenaga Kesmas


Persakmi memohon dengan hormat kepada Kepala Badan PPSDM untuk bisa menunda atau
menangguhkan STR bagi tenaga kesmas atau SKM, agar masalah yang menjadi persyaratan
STR (sertifikat kompetensi dan sumpah profesi), tidak semakin dipaksakan dan berdampak
The Indonesian Public Health Union
Sekretariat : Kantor Gugus Pengendalian Mutu (GPM) FKM Unhas
Jl. P. Kemerdekaan km 10 Tamalanrea Makassar – Sulawesi Selatan, Kode Pos 90245
Email : sekretariat.persakmi@gmail.com Website: www.persakmi.or.id

meluas. Persakmi sangat menghormati keberadaan regulasi STR di dalam UU tenaga


Kesehatan 36/2014 sampai pendidikan profesi bagi SKM terwujud.

Meniadakan syarat sertifikat kompetensi dan sumpah profesi


Bila usulan morotarium (penundaan/penangguhan) STR bagi tenaga Kesmas belum dapat
dilaksanakan, Persakmi memohon agar persyaratan berkas STR bagi tenaga kesmas
meniadakan syarat sertifikat kompetensi dan sumpah profesi. Sebagai alternatif
perubahannya, diganti dengan rekomendasi dari pimpinan Perguruan Tinggi dimana
mahasiswa berada atau rekomendasi dari organisasi profesi Persakmi di tingkat cabang atau
daerah dimana mahasiswa berada. Intinya memberikan kemudahan seluas-luasnya bagi
tenaga kesmas (SKM) untuk pengurusan STR.

Besar harapan kami agar ke depan, tenaga kesehatan masyarakat (Sarjana Kesehatan
Masyarakat) akan semakin maju dan berkualitas sehingga pada akhirnya dapat terus
memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia yang lebih sehat.
Sekiranya diperlukan, Persakmi selalu siap untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai tinjauan
dan usulan tersebut.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak, kami mengucapkan terima kasih.

Makassar, 21 November 2017


Pengurus Pusat Persakmi

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Prof. Dr Ridwan Amiruddin, S.KM., M.Kes., M.Sc. P.H. Rachmat Pua Geno, S.KM., M.Kes
NIK. 3308.2009.0005 NIK. 3308.2009.0009

Tembusan :
1. Menteri Kesehatan RI
2. Menteri Ristek dan Pendidikan Tinggi
3. Ketua Komisi IX DPR RI
4. Kepala Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)
5. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI)
6. Dewan Pakar PP Persakmi
7. Dewan Etik PP Persakmi
8. Ketua Pengda Persakmi (30 Propinsi)

Anda mungkin juga menyukai