Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “KAWASAN
HORTIKULTURA” dapat kami selesaikan. Penyusunan makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi tentang dunia pertanian
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Hj.
Agustina Nurul H., MTP. selaku Dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Kota 1 kami
yang telah berkenan membimbing dalam pembuatan makalah ini. Selain itu, ucapan terima
kasih juga kami tujukan kepada kedua orang tua dan teman-teman kami yang telah
memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan.
Demikian, makalah ini kami hadirkan dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini, sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Indonesia sebagai negara agraris tentunya ditopang oleh sektor pertanian dalam
perekonomiannya. Baik itu dari sektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan
peternakan.
Kawasan hortikultura merupakan bagian dari jenis kawasan pertanian yang
merupakan kawasan budidaya dalam penataan pola ruang wilayah. Sebagai bagian dari
perencanaan penataan ruang, kawasan hortikultura sebagai bagian dari kawasan
pertanian tentunya menjadi salah satu komponen penting dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) sebab kawasan ini menunjang hal-hal penting, seperti sektor
lingkungan dan ekonomi.
Oleh karena itu hal itu, melatarbelakangi kami dalam membahas materi Kawasan
Hortikultura ini. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai tujuan keberadaan
kawasan hortikultura, sistem penetapan kawasan hortikultura, perencanaan, pemanfaatan
dan pengembangan hortikultura.
1.2. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah Kawasan Hortikultura ini ialah untuk mempelajari
komponen-komponen penting dalam pengelolaan kawasan hortikultura mulai dari
perencanaan, penetapan, pemanfaatan, dan pengembangan kawasan hortikultura di
Indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada.
Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memberi penerangan keterkaitan
kawasan hortikultura dengan rencana penataan ruang yang berasaskan pembangunan
berkelanjutan. Sehingga makalah ini menjadi relevan dengan keberadaan jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota
Hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat
nabati, dan florikultura, termasuk di dalamnya jamur, lumut, dan tanaman air yang
berfungsi sebagai sayuran, bahan obat nabati, dan/atau bahan estetika.
Kawasan hortikultura adalah hamparan sebaranusaha-hortikultura yang disatukan
oleh faktor pengikat tertentu, baik faktor alamiah, sosial budaya, maupun faktor
infrastruktur fisik buatan. Kawasan hortikultura termasuk dalam kawasan budidaya
peruntukan pertanian.
Tujuan dari penyelenggaraan kawasan hortikultura sebagaimana yang dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura pada pasal (3) dan
selaras dengan UUD 1945 Pasal (33) ayat (3) yakni:
1) Mengelola dan mengembangkan sumber daya hortikultura secara optimal,
bertanggungjawab, dan lestari.
2) Memenuhi kebutuhan, keinginan, selera, estetika, dan budaya masyarakat terhadap
produk dan jasa hortikultura.
3) Meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing, dan
pangsa pasar.
4) Meningkatkan konsumsi produk dan pemanfaatan jasa hortikultura.
5) Menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha.
6) Memberikan perlindungan kepada petani, pelaku usaha, dan konsumen hortikultura
nasional.
7) Meningkatkan sumber devisa negara.
8) Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat.
Adapun kriteria yang menjadi dasar penetapan kawasan budidaya hortikultura
berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kriteria Teknis
Kawasan Peruntukan Pertaian adalah:
1) Mempunyai kesesuaian lahan yang didukung adanya sarana dan prasarana budidaya,
panen dan pasca panen.
2) Memiliki potensi untuk pengembangan sistem dan usaha agribisnis hortikultura.
3) Mempunyai akses dan prasarana transportasi jalan dan pengangkutan yang mudah,
dekat dengan pusat pemasaran dan pengumpulan produksi
2.2. KETERKAITAN KAWASAN HORTIKULTURA TERHADAP PENATAAN RUANG
RTRW Provinsi
Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan Peruntukan
RTRW Kabupaten Pariwisata
Kawasan Lindung
Kawasan Peruntukan
Permukiman
Struktur Ruang
Oleh karena kawasan hortikultura sebagai bagian dari penataan ruang maka
memerlukan berbagai prasarana penunjang untuk mengembangkan kawasan hortikultura
dengan baik, yakni:
a. Jaringan irigasi
b. Pengolah limbah
c. Jalan penghubung dari lokasi budidaya ke lokasi pascapanen sampai ke pasar
d. Pelabuhan dan area transit
e. Tenaga listrik dan jaringannya sampai ke lokasi pascapanen
f. Jaringan komunikasi sampai ke lokasi budidaya
g. Gudang yang memenuhi persyaratan teknis
h. Rumah atau penaung tanaman yang memenuhi persyaratan teknis
i. Gudang berpendingin
j. Bangsal penanganan pascapanen yang memenuhi persyaratan teknis
k. Pasar.
3.1. KESIMPULAN
Maka dari pembahasan makalah kami ini, tentu banyak kekurangan kami sebagai
manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan, baik kesalahan tutur penyampaian,
penulisan, pilihan kata dan segala aspek yang kami tidak sadari, ataupun itu
menyinggung perasaan pihak yang lain. Maka oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik
dan saran baik bapak guru pendamping maupun teman-teman kami untuk pembenahan
agar dilain kesempatan tidk terulang lagi. Sekian saja kata penutup kami atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Republik Indonesia, 2008, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 26 tahun 2008.
Departemen Pertanian, 2009, Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian, Nomor:
41/Permentan/OT.140/9/2009.
DPR dan Pemerintah Republik Indonesia, 2010, Hortikultura, Undang-undang RI Nomor 13
tahun 2010.
Penataanruang.com, 2018, Kawasan Budidaya, (online) http://www.penataanruang
.com/kawasan-budi-daya.html, diakses pada tanggal 7 Oktober 2019
Balitjestro, 2019, Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH), (online),
http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/program-kerja/pengembangan-kawasan-
agribisnis-hortikultura-pkah/, diakses pada tanggal 7 Oktober 2019
DPPP Kota Pontianak, 2016, Pengembangan Kawasan Hortikultura, (online), https://
pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/38-pengembangan-kawasan-hortikultura.html,
diakses pada tanggal 7 Oktober 2019