Anda di halaman 1dari 19

IP Address 78

7. IP Address
Address pada jaringan TCP/IP.

Terlepas dari protokol yang digunakan, tentunya dalam setiap jaringan diperlukan suatu
unique address (alamat yang unik) dalam setiap node-nya. Sebagai contoh jaringan
dengan protokol IPX/SPX, menggunakan 8 digit hexa untuk pengalamatan node-nodenya.
Setiap node harus berbeda alamat satu sama lain.

00001212 <--------------------------> 0001EDFE


node1 node 2

Pada jaringan dengan protokol TCP/IP, pengalamatan setiap node yang terhubung, dikenal
dengan IP Address. Secara normal, setiap node yang terhubung langsung ataupun melalui
router (gateway dalam istilah TCP/IP) harus berbeda IP Address satu sama lain, terkecuali
dalam hal-hal khusus seperti adanya IP Masquerade, IP Translation, dll.

Format IP Address.

Format IP Address terdiri dari 32 bit (digit biner) yang dibagi dalam 4 bagian (masing-
masing 8 bit).
Contoh :

10001111.11110010.00001100.11110000 (dalam bilangan biner)


143.242.12.240 (dalam decimal)
8F.F2.C.F0 (dalam hexadecimal)

Untuk konversi bilangan, bisa dipelajari pada buku-buku teknik digital, atau paling gampang
menggunakan Scientific Calculator di Windows atau Xcalc di XWindows. Setiap IP Address
dibagi dalam 2 bagian, yaitu Network Address (bukan server address) dan Host Address.
Anda dapat membayangkan Network dan Host Address ini dengan analogi sebagai berikut:

- Terdapat kota Jakarta : Network Jakarta


- Di kota Jakarta terdapat rumah-rumah : Host (host-host di Network Jakarta)
- Terdapat kota Surabaya : Network Surabaya
- Di Surabaya terdapat rumah-rumah : Host (host-host di Network Surabaya)

Misalkan alamat ditinjau dari posisi lintang dan bujur di bumi, contoh :

Jakarta terletak di 11o LS, 120o BT: Alamat Network Jakarta


Istana Negara terletak di 11o LS, 120,5o BT: Alamat Host Istana Negara

Kesimpulannya, bahwa baik itu Network maupun Host masing-masing mempunyai IP


Address, walaupun Network tidak bisa dilihat secara fisik. Dari 32 bit IP Address, yang
IP Address 79

mana Network Address dan yang mana Host Address?, kita harus mempelajari kelas-kelas
yang ada dalam IP Address.

Satu tambahan lagi adalah Broadcast Address, Anda dapat membayangkan Broadcast
Address ini dengan analogi : di Jakarta terdapat Stasiun RRI, dimana jika seseorang
menyampaikan pesan melalui RRI, maka seluruh rumah (host) yang memiliki pesawat
radio akan menerima pesan tersebut. Alamat bujur dan lintang RRI inilah analog dengan
Broadcast Address.

Kelas-kelas dalam IP Address.

Di dalam IP Address terdapat kelas-kelas yang berkaitan dengan Network Address dan
Host Address. Kelas-kelas tersebut adalah kelas A, B, C, D, dan E. Saya hanya akan
membahas kelas A, B dan C saja, karena yang paling sering digunakan.

Network Kelas A
Bagaimana ketentuan kelas A?, dalam bilangan biner adalah sebagai berikut

 Digit pertama 0
 8 digit pertama adalah Network Address
 24 digit terakhir adalah Host Address

Contoh IP Address kelas A

01101111.11101110.10101010.11011101 = 111.238.170.221
netaddress hostaddress

Secara perhitungan, di dalam jaringan kelas A :

 Akan terdapat 2^7 = 128 netaddress (0 - 127 atau 00000000 - 01111111)


 Akan terdapat 2^24 = 16.777.216 hostaddress (0 - 16.777.215 atau
00000000.00000000.00000000 11111111.11111111.11111111).

Dalam kenyataannya, netaddress tidak boleh 0 (desimal) karena merupakan perkecualian


dalam kelas A (digunakan oleh US Army), dan tidak boleh 127 (desimal) karena adalah
alamat loopback. Sehingga netaddress tinggal 1 - 126.Bagaimana dengan hostaddress?,
hostaddress tidak boleh 0.0.0 karena merupakan alamat network itu sendiri, dan tidak
boleh 255 karena alamat broadcast. Sehingga secara praktis :

 Terdapat 126 netaddress dengan kelas A (1 - 126)


 Terdapat 16.777.214 hostaddress dengan kelas A (1 - 16.777.214)

Jika Anda ingin mengkonversi ke bilangan biner dapat dicoba sendiri.Lalu timbul
pertanyaan : apa yang dimaksud alamat network itu sendiri?, apa itu alamat broadcast?.
IP Address 80

Ambil contoh jaringan kelas A 122.100.100.102. Jika ditanya alamat network berapa?,
jawabannnya adalah network 122, atau sama dengan mengatakan network 122.0.0.0. Oleh
sebab itu hostaddress 0.0.0 tidak boleh digunakan. Broadcast address adalah hostaddress
tertinggi yaitu 255.255.255, sehingga hostaddress .255.255.255 tidak boleh digunakan.
Jika kita mengirimkan paket data ke alamat broadcast, 122.255.255.255, maka paket akan
dikirmkan ke seluruh host yang mempunyai netaddress 122.

Network Kelas B

Ketentuan untuk network kelas B adalah :

 Digit pertama adalah 10 (biner)


 16 digit pertama adalah network address
 16 digit terakhir adalah hostaddress.

Contoh IP Address kelas B adalah :

10100111. 11001000. 11001000. 11001010 = 167.200.200.202


netaddress hostaddress

Secara perhitungan, di dalam jaringan kelas B :

- Akan terdapat 2^14 = 65384 netaddress (128.0 - 191.255 atau 10000000.00000000 -


10111111.11111111)
- Akan terdapat 2^16 = 65536 hostaddress (0.0 - 255.255 atau 00000000.00000000 -
11111111.11111111)

Sesuai dengan ketentuan bahwa hostaddress 0.0 dan 255.255 tidak boleh digunakan
karena network dan broadcast address, maka hostaddress tinggal 65534 (65536-2).
Dengan demikian secara praktis :

- Akan terdapat 2^14 = 65384 netaddress dengan kelas B (128.0 - 191.255 atau
10000000.00000000 - 10111111.11111111), jumlah ini tetap sesuai dengan perhitungan.
- Akan terdapat 2^16 = 65534 hostaddress dengan kelas B (0.1 - 255.254 atau
0000000.00000001 - 11111111.11111110)

Network Kelas C

Ketentuan untuk network kelas C adalah :

 Digit pertama adalah 110 (biner)


 24 digit pertama adalah network address
 8 digit terakhir adalah hostaddress.
IP Address 81

Contoh IP Address kelas C adalah :

11001010. 10011011. 00000000. 00001111 = 202.155.0.15


netaddress hostaddress

Secara perhitungan, di dalam jaringan kelas C :

 Akan terdapat 2^21 = 2.097.152 netaddress (192.0.0 - 223.255.255 atau


11000000.00000000 - 00000000.00000000 - 11011111.11111111.11111111)
 Akan terdapat 2^8 = 256 hostaddress (0 - 255 atau 00000000 - 11111111)

Sekali lagi hostaddress 0 digunakan untuk alamat network itu sendiri dan hostaddress
tertinggi 255 digunakan untuk broadcast address. Praktis dalam jaringan kelas C :

 Akan terdapat 2^21 = 2.097.152 netaddress (192.0.0 - 223.255.255 atau


11000000.00000000 - 00000000.00000000 - 11011111.11111111.11111111),
jumlah ini tetap sesuai dengan perhitungan.
 Akan terdapat (2^8)-2 = 254 hostaddress (1 - 254 atau 00000001 - 11111110).

Contoh - contoh aplikasi praktis kelas-kelas jaringan :

 IP Address kelas A dengan netaddress 0 digunakan oleh US Army, dengan


demikian memiliki otoritas terhadap alamat 0.0.0.1 - 0.255.255.254 (16.777.214 IP
Address). Beberapa Operating System seperti Novell Netware, dan keluarga
Windows tidak memperbolehkan penggunaan IP Address dengan netaddress 0 ini.
 IP Address kelas A dengan netaddress 3 digunakan oleh General Electric, dengan
demikian memiliki otoritas terhadap alamat 3.0.0.1 - 3.255.255.254 (16.777.214 IP
Address)
 IP Address kelas A dengan netaddress 16 digunakan oleh Hewlett-Packard, dengan
demikian memiliki otoritas terhadap alamat 16.0.0.1 - 16.255.255.254 (16.777.214
IP Address)
 IP Address kelas A dengan netaddress 13 digunakan oleh Xerox, dengan demikian
memiliki otoritas terhadap alamat 13.0.0.1 - 13.255.255.254 (16.777.214 IP
Address)
 ISP Indosat-net memiliki otoritas IP Address kelas C dengan netaddress 202.155.0.x
- 202.155.31.x, dimana x adalah hostaddress. Dengan demikian jumlah netaddress
adalah 32 buah. Jika masing-masing kelas C mempunyai 254 hostaddress, maka
Indosat-net memiliki otoritas IP Address sebanyak 254 x 32 = 8128 IP Address.

Contoh di atas berlaku jika jaringan kelas C diterapkan secara murni dengan 1 subnet. Jika
dilakukan subnetting lebih dari 1, maka jumlah IP Address yang dapat digunakan akan
berkurang. Tentang subnetting akan di bahas pada bagian berikutnya. Suatu host dapat
berhubungan dengan host lain jika memiliki Network Address yang sama.

Contoh:
IP Address 82

 Apakah host 197.205.168.10 dan 197.205.168.34 dapat saling berhubungan?


Pertama kita lihat angka paling depan 197, dalam bilangan biner adalah 11000101.
Karena diawali dengan 110, maka jaringan adalah kelas C, dengan demikian
Network Address adalah 24 digit (biner) pertama, yaitu 197.205.168, atau
197.205.168.0.. Karena kedua host memiliki Network Address yang sama, maka
keduanya dapat saling berhubungan.

 Apakah host 167.200.201.15 dan 167.200.233.5 dapat saling berhubungan?


Pertama kita lihat angka paling depan 167, dalam bilangan biner adalah 10100111.
Karena diawali dengan 10, maka jaringan adalah kelas B, dengan demikian Network
Address adalah 16 digit (biner) pertama, yaitu 167.200 atau 167.200.0.0. Karena
kedua host memiliki Network Address yang sama, maka keduanya dapat saling
berhubungan.

 Apakah host 166.200.201.15 dan 166.201.201.15 dapat saling berhubungan?


Pertama kita lihat angka paling depan 166, dalam bilangan biner adalah 10100110.
Karena diawali dengan 10, maka jaringan adalah kelas B, dengan demikian Network
Address adalah 16 digit (biner) pertama, yaitu 166.200 atau 167.200.0.0 untuk host
pertama. Untuk host kedua, Network Address adalah 166.201 atau
167.201.0.0.Karena kedua host memiliki Network Address yang berbeda, maka
keduanya tidak dapat saling berhubungan. Untuk dapat berhubungan diperlukan
gateway atau router. Jaringan dengan Network Address yang sama biasanya
disebut jaringan dengan segment yang sama (satu segment).
IP Address 83

Konsep IP Address di Internet


Oleh : Aulia K. Arif & Onno W. Purbo

IP Address adalah:

system penomoran yang diberikan pada komputer, sama seperti halnya nomor rumah
kita
ip adress terdiri atas 4 bagian/octet. Bilangan yang dipakai adalah 0 sampai 255. Jadi
nilai IP dimulai dari decimal 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255,
IP address dalam bentuk biner adalah 00000000.00000000.00000000.00000000
sampai 11111111.11111111.11111111.11111111
Contoh IP adress: 10.10.10.1, 10.10.10.2 atau 178.235.18.199
Tidak boleh ada IP adress yang sama dalam suatu jaringan
Sebuah komputer dapat memiliki lebih dari satu IP, tergantung sistem operasinya.
Windows 9x hanya mengijinkan 1 (satu) IP untuk setiap komputer sedangkan Windows
NT dan Linux mengijinkan sebuah komputer memiliki lebih dari 1 IP adress!
Angka 0 dipakai untuk menunjukkan network id (net id) sedangkan 255 dipakai untuk
broadcast, jadi IP 15.10.10.2 berarti net id = 15.10.10.0, hal ini berarti angka 0 dan 255
tidak boleh dipakai sebagai nomor IP komputer menurut aturan resmi

Walaupun bagi para pengguna Internet umumnya kita hanya perlu mengenal hostname
dari mesin yang dituju, seperti: server.indo.net.id, rad.net.id, ui.ac.id, itb.ac.id. Bagi
komputer untuk bekerja langsung menggunakan informasi tersebut akan relatif lebih sulit
karena tidak ada keteraturan yang dapat di programkan dengan mudah. Untuk mengatasi
hal tersebut, komputer mengidentifikasi alamat setiap komputer menggunakan sekumpulan
angka sebanyak 32 bit yang dikenal sebagai IP address.

Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk


mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang
terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address
sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu
network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu,
suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address
yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di
seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA -
salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di
dunia untuk urusan alokasi IP Address ini adalah :

InterNIC Registration Services Network Solution Incorporated 505 Huntmar Park Drive,
Herndon, Virginia 22070 Tel: [800] 444-4345, [703] 742-4777 FAX: [703] 742-4811 E-mail:
hostmaster@internic.net

Sedangkan untuk tingkat Asia Pasifik saat ini masih dikoordinasi oleh:
IP Address 84

Asia Pacific Network Information Center c/o Internet Initiative Japan, Inc. Sanbancho
Annex Bldg., 1-4, Sanban-cho, Chiyoda-ku, Tokyo, 102 Japan Tel: +81-3-5276-3973 FAX:
+81-3-5276-6239 E-mail: domreg@apnic.net http://www.apnic.net

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap
segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address
yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address
yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address
yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini
mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan
pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan
desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address
255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian
sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :

44.132.1.20
167.205.9.35
202.152.1.250

Ilustrasi IP Addres dalam desimal dan biner dapat dilihat pada gambar 1 berikut :

Gambar 1. IP Address dalam Bilangan Desimal dan Biner

IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit


network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam
identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam
identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan
yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP
Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis
pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.
Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C.
Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji
beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :
·

 Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit
ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit
terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A,
yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat
menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d
IP Address 85

255). Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Struktur IP Address Kelas A

 · Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B.
Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan
16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu
network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx.
Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562).
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar 3 berikut.

Gambar 3. Struktur IP Address Kelas B

 Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C.
Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan
8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network
kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. Ilustrasinya
dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Struktur IP Address Kelas C

Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni
kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang
digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama
suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan
multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-
time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan
Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111
atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.

Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada
kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam
network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk
IP Address 86

perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu
komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP
Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A
yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor
44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan
untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host.
Address tersebut adalah :

 Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet.
Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai
subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat
dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya
adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup
melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus
dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250
adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini
adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada
kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca
seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Pekerjaan "routing" surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan
router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
 Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui
oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP
memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh
paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang
memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana
jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya
? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan.
Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah,
padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast
address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada
pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada
network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address
tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi,
sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah
IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada
network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan
membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP
address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah
IP Address 87

167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga


11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi
yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
 Netmask.
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses
pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total
32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita
memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi
cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk
menentukan kemana packet tersebut dikirim.

Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat
erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai
bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer
menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai
konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing
jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting
artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router
yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang
teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.
IP Address 88

7. IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32-bit angka biner yang dapat
dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti:
192.168.0.1.

Oleh karena protokol IP adalah protokol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan
(routing) informasi di dalam jaringan komputer satu dengan lain, Anda harus benar-benar
memahami IP address ini. Namun pengertian IP address dan subnetting sering agak
membingungkan pemakai. Oleh sebab itu dalam bab ini akan diuraikan tahap demi tahap
konsep IP address tersebut dengan harapan agar Anda dapat mengerti cara
penggunaannya dengan baik.

7.1. Mengubah Angka Biner ke Desimal


Sebelum menggunakan IP address, pertama-tama yang perlu Anda harus ketahui adalah
cara mengubah angka biner ke desimal dan sebaliknya. Cara yang termudah adalah
dengan memperhatikan langkah-langkah di bawah ini.

Setiap angka biner 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binernya, memiliki nilai
desimal tertentu seperti tampak pada Tabel 5-1.

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1
Tabel 5-1 Biner ke Desimal

Angka biner 0 tentu memiliki nilai desimal 0 juga. Dengan menjumlahkan nilai-nilai desimal
yang berkaitan, maka Anda dapat menghitung angka desimal dari satu kelompok angka
biner. Contoh:

Angka biner: 11001011


1 1 0 0 1 0 1 1 Desimal
128 64 0 0 8 0 2 1 = 203

Angka biner: 00111101


0 0 1 1 1 1 0 1 Desimal
0 0 32 16 8 4 0 1 = 61

Angka biner: 11111111


1 1 1 1 1 1 1 1 Desimal
128 64 32 16 8 4 2 1 = 255

Angka biner: 11000000


1 1 0 0 0 0 0 0 Desimal
128 64 0 0 0 0 0 0 = 192
IP Address 89

7.2. Mengubah Angka Desimal ke Biner


Cara menghitung nilai biner dari angka desimal yang diketahui adalah dengan metode
membagi angka desimal dengan angka 2, sambil memperhatikan hasil sisa pembagiannya.
Contoh:

Desimal: 203
203 : 2 = 101 sisa 1
101 : 2 = 50 sisa 1
50 : 2 = 25 sisa 0
25 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 2 sisa 1
1 diletakkan diposisi akhir 1

Dari pembagian diatas, angka biner adalah angka-angka sisa yang dibaca dari bawah
yaitu: 11001011

Desimal: 61
61 : 2 = 30 sisa 1
30 : 2 = 15 sisa 0
15 : 2 = 7 sisa 1
7 : 2 = 3 sisa 1
3 : 2 = 1 sisa 1
1 diletakkan diposisi akhir 1

Jika sisa pembagian dibaca dari bawah, angka binernya adalah: 111101

7.3. Kelas IP address


Seperti telah dijelaskan sebelumnya, IP address terdiri atas 32-bit angka biner, yang ditulis
dalam empat kelompok, terdiri atas 8-bit (oktet) dengan dipisah oleh tanda titik. Contohnya
adalah seperti dibawah ini:

11000000.00010000.00001010.00000001

Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka desimal (0-255) seperti
contoh berikut:

192.16.10.1

Atau secara simbolik dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka sebagai berikut:

w.x.y.z
IP Address 90

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, di mana network ID
menentukan alamat dari jaringan, sedangkan host ID menentukan alamat dari peralatan
jaringan. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu peralatan jaringan
beserta alamat jaringan di mana peralatan itu berada. Ini sama ibaratnya dengan alamat
rumah Anda yang terdiri atas nama jalan dan nomor rumah, dimana network ID merupakan
nama jalan dan host ID merupakan nomor rumah. Contoh jaringan dengan IP address
diperlihatkan seperti pada Gambar 4-1

Dalam contoh ini, alamat jaringan (network ID) yang sering juga disebut network address
adalah 192.16.10.0 yang merupakan nama jalan. Sedangkan alamat lengkap atau IP
address dari masing-masing server dan workstation adalah 192.16.10.1, 192.168.10.2,
192.168.10.3 dan 192.168.10.4.

Gambar 5-1 Contoh jaringan dengan IP address

Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host
ID, bergantung pada kelas dari IP address yang dipakai. Untuk mempermudah pemakaian,
bergantung pada kebutuhan si pemakai. Oleh sebab itu IP address dibagi dalam tiga kelas
seperti tampak pada Tabel 4-2
IP Address 91

7.3 IP Address Design

IP Address design Untuk Beberapa Site Dalam Corporate Anda

Salah satu task yang perlu kita lakukan dalam design jaringan adalah design IP address yang bisa
kita aplikasikan kepada system jaringan kita baik untuk jaringan local LAN kita sampai jaringan
antar LAN melewati koneksi WAN.

Perlunya IP address untuk komunikasi

Untuk bisa berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet, setiap
host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address. kenyataan perlunya IP address bisa
dipahami dalam kenyataannya bahwa:

 Setiap segmen fisik jaringan memerlukan suatu address unik pada jaringan tersebut
 Setiap host pada suatu jaringan memerlukan suatu IP address yang unik dalam segmen
jaringan tersebut
 IP address terdiri dari ID jaringan dan ID host
 Class address dan subnet mask menentukan seberapa banyak IP address yang bisa dibuat
dalam segmen jaringan tersebut

IPv4 – IP address version 4 – terdiri dari 32-bit number, biasanya ditulis dalam notasi decimal
seperti 192.168.200.100.

IP Address bisa dikelompokkan dalam Class IP seperti dalam table dibawah ini, sementara dalam
real world anda memerlukan hanya class A; Class B; dan Class C saja.

Tabel A

Class Type Start Address End Address Default mask Notes


Class A 1.0.0.0 127.255.255.254 255.0.0.0
Class B 128.0.0.0 191.255.255.254 255.255.0.0
Class C 192.0.0.0 223.255.255.254 255.255.255.0
Class D 224.0.0.0 239.255.255.254 Multicasting
Class E 240.0.0.0 255.255.255.254 For testing

IP address ini bisa dikelompokkan dalam dua golongan IP address:

1. Public IP address, adalah IP address yang secara global merupakan IP address yang unik yang
terhubung dalam jaringan Internet. Untuk mendapatkan IP public ini anda harus menghubungi ISP
anda untuk membeli suatu kelompok kecil IP public yang bisa anda gunakan untuk berkomunikasi
keluar jaringan private anda.

2. Private IP Address, dibatasi oleh range tertentu yang bisa dipakai oleh jaringan private akan tetapi
tidak dapat dilihat oleh public Internet. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah
IP Address 92

menyediakan beberapa kelompok IP address private yang tidak pernah dipakai dalam global
Internet. Tabel berikut ini adalah table Private IP address yang bisa anda gunakan dalam jaringan
private anda, yang hanya bisa dipakai untuk komunikasi kedalam saja.

Tabel B

Class Type Start Address End Address


Class A 10.0.0.0 10.255.255.254
Class B 172.16.0.0 172.31.255.254
Class C 192.168.0.0 192.168.255.254

Untuk suatu host dalam jaringan private bisa berkomunikasi ke Internet maka memerlukan suatu
server Proxy atau memerlukan suatu konfigurasi NAT – network address translation.

IP address bisa diberikan secara manual; secara dinamis oleh DHCP server; ataupun secara
automatis dengan menggunakan Automatic IP Addressing (APIPA). Mulai Windows XP keatas, jika
dalam suatu jaringan tidak diketemukan DHCP server, maka IP address akan didapat dari APIPA
scheme. APIPA berada pada range IP address antara 169.254.0.1 sampai 169.254.255.254.

IP Address Khusus

Ada beberapa IP address yang mempunyai makna tertentu yang tidak boleh di pakai untuk IP pada
host. Tabel berikut ini memberikan daftar IP address khusus

Tabel C

IP Address Pemakaian
0.0.0.0 Network address ini digunakan oleh router untuk menandai default
route. Dengan default route kita tidak perlu mengisi routing table
yang berlebihan. (beberapa jenis router yang lama menggunakan
address ini sebagai broadcast address)
Semua bit pada porsi Suatu address dengan semua bit dari porsi network dari suatu address
network pada suatu address di set 0 merujuk pada suatu host pada network “ini”, contoh:
adalah di set 0
0.65.77.233 – host specific pada network class A

0.0.77.52 – host specific pada network class B

0.0.0.69 – host specific pada network class C


Semua bits pada porsi host Jika suatu address dimana porsi hostnya di set 0 berarti merujuk pada
pada suatu address di set 0 network itu sendiri, contoh:

Network Class A address : 115.0.0.0


IP Address 93

Network Class B address : 154.12.0.0

Network Class C address : 223.66.243.0


Semua bits dari porsi host Jika semua bit pada porsi host pada suatu address di set 1, maka ini
dari suatu address di set 0 merupakan pesan broadcast untuk semua host pada network tersebut,
contoh:

115.255.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada


network Class A 115.0.0.0

154.90.255.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada


network Class B 154.90.0.0

222.65.244.255 – merupakan pesan broadcast ke semua host pada


network class C 222.65.244.0
127.0.0.0 Address network ini adalah di reserve untuk keperluan address
loopback. (catatan: Address ini di exclude pada range address pada
Class A ataupin Class B). sementara address 127.0.0.1 merujuk pada
local host.
255.255.255.255 Address ini digunakan untuk mengindikasikan pesan broadcast
dimaksudkan ke semua host pada networl ini.

Subnet Mask

Saya tidak membahas disini masalah subnet mask secara detail karena subnet mask bagi sebagian
praktisi agak membingungkan dan memerlukan bahasan yang agak mendalam. Berikut ini
merupakan catatan penting mengenai “Subnet mask”:

 Mengidentifikasikan bagian dari suatu “network” / jaringan dan porsi “host” dalam suatu IP
address
 Subnet masks dipakai untuk membuat keputusan routing
 Classfull subnetting
 Variable length subnet masking (VLSM)
 Protocol routing

Design Kasus Guinea

Seperti dalam kasus scenario sebelumnya, gambar berikut adalah diagram corporate yang terdiri dari
tiga sites yang terhubung melalui koneksi WAN. Ketiga sites tersebut adalah Guinea Smelter (ada
sekitar 200 hosts); Lumpur site (ada skitar 1000 hosts); dan Hongkong Headquarter (ada sekitar 450
hosts).

Ada baiknya memahami cara konversi IP address dari desimal ke biner dan sebaliknya disini.
IP Address 94

IP Address Design - Corporate

Untuk ketiga sites tersebut Directur IT anda memberikan range IP private antara 192.168.100.1
sampai 192.168.107.254. Bagaimana anda akan mengaplikasikan range IP address tersebut kepada
ketiga site diatas? Kita lihat terlebih dahulu kebutuhan IP untuk ketiga site tersbut.

1. Guinea site memerlukan sekitar tak lebih dari 200 host untuk saat ini, tapi untuk antisipasi ke
perkembangan 5 tahun kedepan diperkirakan ada penambahan host / user sampai tidak lebih dari 400
hosts.

2. Hongkong Headquarter memerlukan IP sekitar 450 host tidak lebih untuk 5 tahun kedepan.

3. Lumpur site memerlukan IP lumayan besar untuk saat ini dan prediksi 5 tahun kedepan diperlukan
IP sampai sekitar 1000 host tidak lebih.

Pertama kali kita lihat dulu susunan range IP address pada range 192.168.100.0 – 192.168.107.254
ini, mengingat jumlah host pada masing-2 site berada pada range di kelipatan 255 maka kita perlu
perhatikan susunan IP pada octet ke tiga dari kiri yaitu 100 – 107. Kita tahu bahwa pada network
Class C ini ada 254 host yang bisa dipakai, sehingga kalau kita memerlukan sejumlah host pada
range antara 200-an sampai 500-an maka kita memerlukan satu bit lagi dari 8 bit class C ini yaitu 9
bit untuk menghasilkan 500-an host (2 pangkat 9 = 512). Dan jika kita memerlukan host sekitar 1000
maka kita ambil 2 bit lagi kekiri dari 8 bit Class C ini yaitu jadi 10 bit untuk mendapatkan host
sekitaran 1000 host (2 pangkat 10 = 1024).

Tabel D

Network address Perhatikan octet ketiga Notasi biner


IP Address 95

dari kiri
192.168.100.0 100 0110 0100
192.168.101.0 101 0110 0101
192.168.102.0 102 0110 0110
192.168.103.0 103 0110 0111
192.168.104.0 104 0110 1000
192.168.105.0 105 0110 1001
192.168.106.0 106 0110 1010
192.168.107.0 107 0110 1011

Jika setiap site hanya membutuhkan host pada range dibawah 254 host maka kita tidak perlu repot-2
memikirkan pembagian IP, kita cukup memakai 24 bit pertama sebagai network address dan 8 bit
sebagai host (2 pangkat 8 = 256) yaitu:

192.168.100.0/24 untuk site A (8 bit untuk host = 254 host)

192.168.101.0/24 untuk site B (8 bit untuk host = 254 host)

192.168.102.0/24 untuk site C (8 bit untuk host = 254 host)

dan seterusnya untuk site D; E; F; G; dan site H yang masing-2 mendapatkan 254 host, sehingga
subnet mask yang dipakai masing-2 adalah 255.255.255.0.

Kebutuhan 400 host

Kembali pada kebutuhan IP diatas, untuk kebutuhan sekiran 400 IP kita membutuhkan 9 bit untuk
host (2 pangkat 9 = 512) dan sisanya adalah untuk IP network yaitu 32 bit dikurangi 9 bit berarti 23
bit untuk network. Perhatikan bahwa untuk satu network semua bit harus sama, yang berubah adalah
bit host.

Jadi untuk IP network (23 bit) pada IP network 192.168.100.0 kita tulikan

Tabel E

192 168 100 sampai 101 0 sampai 254


1100 0000 1010 1000 0110 0100 0000 0000 => 1111 1110

0110 0101

Perhatikan pada kolom ketiga untuk 100 dan 101 bit yang berubah 1 digit terakhir saja, jadi angka
100 dan 101 ini bisa kita gunakan untuk range IP address dari 1 sampai 500-an. Begitu juga
(perhatikan table D diatas) untuk angka 102 dan 103; 104 dan 105; dan 106 dan 107 merupakan
pasangan yang bisa menghasilkan 512 host.
IP Address 96

Jadi untuk site Guinea (saat ini hanya 200 host, 400 host 5 tahun kedepan) kita bisa tentukan untuk
memakai IP pada range 192.168.100.0 sampai 192.168.101.254 atau lebih lajim ditulis dengan
notasi:

192.168.100.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0

Perhatikan 23 adalah jumlah bit yang dipakai oleh network, sementara 9 bit untuk host.

Sementara untuk Hongkong Headquarter kita tentukan untuk memakai IP range antara
192.168.102.0 sampai 192.168.103.254 atau kita tulis dengan otasi:

192.168.102.0/23 dengan subnet mask 255.255.254.0

Kebutuhan 1000 hosts

Untuk kebutuhan IP sekitar 1000 host maka kita memerlukan 10 bit untuk host dan 22 bit untuk
network. Perhatikan pada table D diatas, untuk 10 bit host maka perlu pinjam 2 bit di octet ketiga –
jadi 22 bit yang tidak berubah adalah pasangan 4 angka pertama (100; 101; 102; 103) dan pasangan
4 angka kedua (104;105;106;107).

Karena 4 pasang pertama sudah kita pakai untuk Ginea dan Hongkong, maka kita bisa pakai untuk
site Lumpur site pasangan angka kedua yaitu IP range:

192.168.104.0 sampai 192.168.107.254

Atau lajim kita tuliskan sebagai berikut (karena memakai 22 bit sebagai IP host):

192.168.104.0/22 dengan subnet mask 255.255.252.0

Jadi lengkaplah sudah design IP address untuk ketiga site di atas. Untuk bisa menghubungkan ketiga
site diatas lewat koneksi WAN, maka kita memerlukan IP public.

Anda mungkin juga menyukai