Alumunium Hall-heroult
Magnesium Dow
Natrium Down
Belerang Frasch dan sisilia
Amonia Haber-Bosch
Urea dan fosfor Wohler
Gas nitrogen Distilasi fraksinasi udara
Kontak
Asam sulfat dengan katalis V2O5 Bilik timbal
Asam sulfat dengan katalis gas NO dan NO 3 Oswald
Asam nitrat Deacon dan weldon
Klorin Goldschmidt
Krom Ekstraksi
Bromin Reduksi
Garam alkali tanah Kalsinasi
Logam alkali Tanur tinggi dan bassemer
Besi
Fungsi karbohidrat sangat beragam dalam kehidupan kita untuk menunjang aktivitas
sehari-hari. Karbohidrat merupakan asupan yang dibutuhkan tubuh untuk
mendapatkan energi selain protein dan lemak. Karbohidrat sendiri bisa kita dapatkan
dari beberapa makanan-makanan pokok yang biasa kita konsumsi.
Alkali Tanah
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan
pada lampu blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai
pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen
dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,
dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan
untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca
televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam
baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap
sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
pemilihan link-nya You might also like: IKATAN KIMIA Titrasi Minyak atsiri kimia:
8 komponen kimia umum dari minyak ... Linkwithin Diposkan oleh Chemistry
Science di 12.46 0 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke
TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Label: Sejarah Titrasi Titrasi
merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat
lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasa
Jumat, 28 Desember 2012
LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Kelas : 1-A
I. Definisi
Logam-logam Golongan 1 dan 2 dalam Susunan Berkala berturut-turut disebut
logam-logam alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida
dan hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena
hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini
menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi
(IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation.
Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan
ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang kehilangan dua elektron s 2
terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian besar senyawa dari
unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
Terlihat di tabel , titik leleh, titik didih dan kerapatan logam alkali rendah dan logam-
logam itu sangat lunak. Karena kulit elektron terluarnya hanya mengandung satu
elektron s,. energi ionisasi logam-logam ini sangat rendah, dan kation mono logam
alkali terbentuk dengan mudah. Analisis kualitatif logam alkali dapat dilakukan
dengan uji nyala dengan menggunakan garis luminisensinya yang khas. Khususnya
garis-D oranye dari Natrium digunakan dalam lampu natrium. Logam alkali
dioksidasi oleh air dan akan melepaskan gas hidrogen karena rendahnya potensial
reduksi
logam-logam tersebut..Kereaktifan litium terendah, natrium bereaksi dengan hebat,
kalium, rubidium, dan cesium bereaksi disertai ledakan.Oleh karena itu harus
ditangani dengan sangat hati-hati dan disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon
yang inert.
http://iqmal.staff.ugm.ac.id
Unsur-unsur alkali adalah reduktor kuat. Karena logam alkali adalah reduktor
kuat, logam-logam ini juga digunakan untuk sebagai reduktor.Kekuatan reduktor
dapat dilihat dari potensial elektroda. Diantara unsur-unsur alkali litium adalah
reduktor terkuat dengan potensial elektroda sebesar -3,05volt sedangkan natrium
adalah unsure alkali yang paling rendah yaitu -2,71 volt. Karena keaktifannya yang
tinggi pada halogen, logam alkali penting dalam sintesis organik dan anorganik yang
menghasilkan halide logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis. dari
elektron yang terlarut. Jadi, proses pelarutan disertai dengan pemisahan atom logam
menjadi ion logam alkali dan elektron yang tersolvasi dalam amonia, menurut
persamaan :
Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif dan paramagnetik.
Larutan yang sangat kuat daya reduksinya ini digunakan untuk reaksi reduksi khusus
atau sintesis kompleks logam dan polihalida. Larutan ini adalah penghantar listrik
yang baik dibandingkan dengan larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan
daya hantar logam murni.
Sifat Fisis
Secara umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang
berbentuk cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28 OC. Meskipun
mereka adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak bahkan bisa diiris
menggunakan pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu elektron valensi pada
kulit terluarnya. Sedangkan jumlah kulitnya makin bertambah dari atas ke bawah
dalam tabel unsur periodik. Sehingga ikatan antar logamnya lemah.
Titik didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh
adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam golongan IA, dari Li ke
Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun.
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki sprektum emisi. Sprektum ini
dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala bunsen, atau dengan
mengalirkan muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi (dipanaskan)
elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan,
maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi
radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh
setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian
anggota spectrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-
warna yang jelas dan khas untuk setiap atom.
Sifat kimia
Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi
ionisasi dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-jari atom. Jari-jari atom
pada golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan
pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar
jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari atom, maka daya tarik antara proton dan
elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energy ionisasinya pun semakin kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah
membentuk ion positif agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi
Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang lainnya. Jari-jari ionnya mempunyai
ukuran yang lebih kecil dibandingkan jari-jari atomnya, karena ion logam alkali
membentuk ion positif. Ion positif mempunyai jumlah elektron yang lebih sedikit
dibandingkan atomnya. Berkurangnya jumlah elektron menyebabkan daya tarik inti
Kereaktifan
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain
disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom
yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisaisnya yang lebih kecil
dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin
kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan
kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
Alkali Tanah
Kalsium, stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2.
Magnesium kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen.
Sifat-sifat golongan alkali tanah ditunjukkan pada Tabel berikut
http://jabirbinhayyan.files.wordpress.com
Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan
antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah
bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip
dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain
umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika
dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem
periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi
ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah
membentuk kation +2. Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali
meningkat dari atas kebawah dalam sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak
bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat
dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang di bawahnya bereaksi
dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O(l) ⎯⎯→ Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat
membentuk peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai
menjadi oksida pada 700°C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan
hidrogen membentuk logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi dengan
hidrogen pada tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g) ⎯⎯→ CaH2(s)
Semua unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida,
dengan nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium
nitrida:
Mg(s) + N2(g)⎯⎯→Mg3N2(s)
Pembakaran unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat
memancarkan spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-
kuning, dan magnesium putih terang.
Sifat Fisik
Lebih keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium
Memiliki titik leleh yang lebih tinggi. Disebabkan oleh kehadiran dua valensi elektron
pada setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat daripada terjadi
di golongan 1A.
Tiga elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:
Putih cemerlang : Mg
Merah bata : Ca
Merah : Sr
Hijau : Ba
Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah). Jari-jari ion jauh lebih kecil
daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom mengandung dua elektron dalam tingkat s
relatif jauh dari nukleus, dan inilah elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion.
Sisa elektron dengan demikian dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping
meningkatnya biaya nuklir efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi
ukuran ion.
Sifat Kimia
Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2 didominasi oleh mengurangi tenaga yang
kuat dari logam. Unsur-unsur menjadi semakin turun elektropositif di golongan.
Begitu dimulai, reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat:
2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
Ca (s) + Cl2 (g) CaCl2 (s)
Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di udara pada suhu kamar yang
menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif akan disimpan dalam minyak.
Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H + (aq) Mg (aq) + H2 (g)
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan air kecuali air mendidih, tetapi
kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar, dan membentuk suspensi putih
berawan hemat larut kalsium hidroksida.
Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi gas hidrogen ketika dipanaskan,
membentuk hidrida:
Ca (s) + H2 (g) CaH2 (s)
a. Metode Elektrolisis
Logam Li dan Na adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan cara
elektrolisis.
Elektrolisis Li
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO) 3]. Spodumene dipanaskan pada
suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk
memperoleh larutan Li2SO4. kemudian, Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3 membentuk
Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4 Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl
untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2 Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan
LiCl.
Katoda : Li+ + e- → Li
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600 oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang
dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
Elektrolisis Natrium
Na diperoleh dari elektrolisis leburan garam kloridanya yang dilakukan dengan
menggunakan downs cell . Elektrolisis lelehan NaCl dilakukan didalam sel silinder
dengan menambahkan CaCl2 untuk menurunkan titih leleh dari NaCl dari 801 0C
menjadi 5800C. Akan tetapi dari elektrolisis tidak diperoleh Ca. Hal ini disebabkan
karena Ca lebih sulit tereduksi dibanding Na karena potensial reduksi Ca lebih rendah
dibanding Na.
Sumber utama logam natrium adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katoda : Na+ + e- → Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
b. Metode reduksi
Untuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs dilakukan metode reduksi sebab jika
dengan metode elektrolisis logam ini cenderung larut dalam larutan garamnya.
Reduksi K
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan
mereduksi lelehan KCl. Na + KCl ↔ K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk
memproduksi K. Suhu optimum beroperasinya downs cell 7720C, sementara titik
leleh KCl 8500C dan pada suhu tersebut K akan berwujud gas sehingga K tidak
mungkin dipisahkan atau diisolasi dengan menggunakan downs cell. Oleh karena itu
logam K, Rb, Cs diisolasi dengan mereaksikan garam kloridanya dengan Na
Na(g) + MCl (l) → M(g) + NaCl(l)
Dengan cara elektrolisis leburan atau lelehan garamnya.
3. Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi.
Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO 3],
Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
Alkali Tanah
Lambang Unsur Nama Unsur Warna nyala
Be Berilium Putih
Mg Magnesium Putih
Ca Calsium Jingga-Merah
Sr Stronsium Merah
Lambang Unsur Nama Unsur Warna nyala
Ba Barium Hijau
Alkali Tanah
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium
sangat penting sebagai komponen televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan
pada lampu blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO
memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang
terdapat di mulut dan mencegah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai
pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan
sehingga bisa digunakan pada alat alat rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut
tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen
dan cat tembok. Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,
dapat juga mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa
yang harganya relatif murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk
pembuatan gas asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk
tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan
untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca
televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang mengubah energi panas menjadi listrik dalam
baterai nuklir RTG (Radiisotop Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap
sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang
tinggi dan warna terang.
c. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
Entalpi suatu zat tidak dapat diukur, tetapi hanya perubahan entalpinya yang dapat
diukur. Suatu zat mengalami perubahan entalpi jika mengalami reaksi kimia atau
perubahan fisika. Perubahan entalpi diberi notasi
∆H.
Perubahan entalpi bertanda positif jika reaksi membutuhkan atau menyerap kalor, dan
bertanda negatif jika membebaskan kalor. Perubahan entalpi yang bertanda positif
menyatakan bahwa terdapat penambahan entalpi materi. Sebaliknya, perubahan
entalpi yang bertanda negatif menyatakan bahwa terdapat pengurangan entalpi materi
yang bereaksi. Pada dasarnya, perubahan entalpi terjadi karena adanya perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan.Sistem adalah sesuatu yang menjadi pusat
perhatian atau pusat pengamatan. Lingkungan adalah daerah di luar sistem
.
Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang berlangsung dengan disertai perpindahan kalor
dari sistem ke lingkungan. Pada reaksi eksoterm dibebaskan energi, sehingga entalpi
sistem berkurang dan perubahan entalpi bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm,
lingkungan menerima kalor sehingga terasa panas. Contoh reaksi eksoterm adalah
pembakaran.
Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang berlangsung dengan disertai perpindahan kalor
dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm diperlukan energi, sehingga
perubahan entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi bertanda positif. Pada
reaksi endoterm, lingkungan mengalami pengurangan kalor, sehingga suhu
lingkungan turun dan terasa dingin. Contoh reaksi endoterm adalah reaksi antara
barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal amonium klorida (NH4Cl) dengan beberapa
tetes air. Jika dilakukan pada tabung reaksi, bagian dasar tabung akan terasa dingin
karena sistem menyerap kalor dari lingkungan
DAFTAR PUSTAKA