Anda di halaman 1dari 6

KALIUM (K)

Sejarah (Inggris, potasium; Latin, kalium, Arab, qali, alkali). Ditemukan oleh Davy pada tahun 1807, yang mendapatkannya dari caustic potash (KOH). Ini logam pertama yang diisolasi melalui elektrolisis. Dalam bahasa Inggris, unsur ini disebut potassium. Sumber Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut. Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi tambang penting di tahun-tahun depan. Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium. Produksi Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na. Kegunaan Permintaan terbanyak untuk kalium adalah untuk pupuk. Kalium merupakan bahan penting untuk pertumbuhan tanaman dan ditemukan di banyak tanah. Campuran logam natrium dan kalium (NaK) digunakan sebagai media perpindahan panas. Banyak garam-garam kalium seperti hidroksida, nitrat, karbonat, klorida, klorat, bromida, ioda, sianida, sulfat, kromat dan dikromat sangat penting untuk banyak kegunaan. Sifat-sifat Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logamlogam. Kecuali litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat

lunak, dan mudah dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen ini cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah api. Isotop 17 isotop kalium telah diketahui. Kalium normal mengandung 3 isotop, yang satu pada 40 derajat Kelvin (.0118%) merupakan isotop radioaktif dengan paruh waktu 1.28 x 109 tahun. Penanganan Radioaktivitas yang ada pada kalium tidak terlalu berbahaya. Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dalam bahasa Inggris, Kalium sering disebut Potassium.

19
Na

argon Kalium kalsium

K
Rb Tabel periodik
Penampilan putih perak Informasi umum Nama, lambang, nomor atom Deret kimia Golongan, periode, blok Berat atom standar Konfigurasi elektron Elektron per kelopak Kalium, K, 19 logam alkali 1, 4, s 39,0983(1)gmol1 [Ar] 4s1 2, 8, 8, 1

Sifat fisika Fase Massa (mendekati suhu kamar) Massa jenis pada titik didih Titik lebur Titik didih Titik tripel Sifat atom Struktur kristal Bilangan oksidasi Elektronegativitas Energi (lebih lanjut) kubik pusat tubuh 1 (oksida basa kuat) 0,82 (Skala Pauling) ionisasi 1st: 418,8 kJmol1 2nd: 3052 kJmol1 3rd: 4420 kJmol1 Jari-jari atom Jari-jari atom (perhitungan) Jari-jari kovalen Jari-jari Van Der Waals Informasi Lain Pembenahan magnetik Konduktivitas termal Ekspansi termal Kecepatan suara (thin rod) Modulus Young Modulus geser Modulus limbak Kekerasan Mohs Kekerasan Brinell Nomor CAS Isotop tertentu Paramagnetic (300 K) 102,5 Wm1K1 (25 C) 83,3 mm1K1 (20 C) 2000 m/s 3,53 Gpa 1,3 Gpa 3,1 Gpa 0,4 0,363 Mpa 7440-09-7 220 pm 243 pm 196 pm 275 pm jenis cairan solid 0,89 gcm3 0,828 gcm3 336,53 K (63,38 C, 146,08 F) 1032 (759 C, 1398 F) 336,35 K, kPa K

Artikel utama: Isotop dari Kalium iso NA


39 40

Umur paruh

DM DE (MeV) DP 1,311
40

K 93,26% K stabil dengan 20 neutron K 0,012% 1,248(3)109 y Ca


41 +

1,505 1,505

40 40

Ar Ar

K 6,73%

K stabil dengan 22 neutron

Kotak ini: lihat bicara sunting

Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta. Garam-garam kalium mengandung kation monovalen K+. Garam-garam ini biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna (Svehla, 1985). Kelimpahan Kalium Kalium melimpah di litosfer (2,4 %). Terdapat dalam jumlah besar pada karnalit, KClMgCl2.6H2O yang dihasilkan dari penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Baik natrium maupun kalium penting secara fisiologis dlm hewan dan tanaman, natrium dan kalium dapat dibedakan sel-selnya dengan beberapa jenis mekanisme pengompleksan (Cotton dan Wilkinson, 1989). Kalium bikromat merupakan zat berkristal jingga kemerahan, mempunyai titik leleh 397 oC, kelarutan dalam air 5 g/100 mL pada 0 oC, dan 102 g/100 mL pada 100 oC. Pembentukan kalium bikromat berdasarkan reaksi oksidasi yang terjadi antara kromium (III) oksida dan kalium hidroksida. Ciri Kalium Bikromat Kalium bikromat, K2Cr2O7 dengan massa molekul 294,21 g/mol, dimana tersusun atas unsur Cr35,36%; unsur K 26,58%; unsur O 38,07%. Kristal kalium bikromat berwarna merah jingga, tidak higroskopis, berbeda dengan natrium bikromat. Kristalnya biasanya berbentuk prisma, sistem kristal triklinik pinacoidal, dan dapat beralih kebentuk monoklinik pada 241,6 o. Kelarutannya besar yaitu 100 L 65/cu ft; mp 398 o; panas lebur 29,8 ocal/g; titik didih 62,5 cal/g; titik labil spesifik pada 16o 98 o. Kelarutan kalium bikromat di dalam air pada 0o : 4,3 %, 20O : 11,7%, 40O : 29,9%, 60O : 31,3% 80O : 42,0%, 100O : 50,2%. Pada reaksi dengan asam 1% pH larutan 4,04 dan untuk asam 10% pH larutan yaitu 3,57 (Budavari, 1984).
Reaksi Kalium Bikromat

Kalium bikromat dalam keadaan asam mengalami reduksi menjadi Cr3+ Cr2O72- + H+ + 6e 2Cr + 7H2O E= 1,33V

Karena daya oksidasinya yang lebih kecil, kalium bikromat tidak seluas KMnO4 maupun Ce(IV) penggunaanya. Hal ini juga disebabkan karena beberapa reaksinya yang lambat. Namun kalium bikromat berguna sekali karena larutannya stabil tak terhingga, tidak bereaksi dengan inert terhadap Cl, tersedia dengan kemurnian yang sangat tinggi sehingga bermutu sebagai bbp. Selain itu juga mudah diperoleh dan murah (Harjadi, 1993).
Manfaat Kalium Bikromat

Manfaat Kalium Bikromat aalah untuk penentuan Fe2+, ion klorida dlm jumlah sedang tidak mempengaruhi titrasi ini. Penggunaan lain merupakan cara umum utmuk penentuan oksidator yang diberi larutan baku Fe2+ berlebih, disusu, dengan titrasi kembali kelebihan Fe2+ itu, cara ini digunakan dengan hasil baik untuk antara lain nitrat, klorat, permanganat, bikromat dan peroksida organik (Harjadi, 1993). Kristal mutu komersial biasa atau mutu bahan baku dapat dipakai untuk banyak keperluan, perlakuan sebelumnya hanya mencakupo pengeringan pada 105o 200oC. Bila dikehendaki ketelitian lebih tinggi, bahan dapat dikristal ulang 2-3 kali dari alrutan air biasa dan sudah menjamin dengan hasil mutu tinggi. Warna Cr2O72- jingga tetapi tidak cukup igunakan sebagai petunjuk tititk akhir titrasi. Diperlukan indikator luar, suatu indikator redoks, yaitu suatu zat yang dapat dioksidasi/direduksi dan warna sebagi akibat reaksi tersebut. Dengan perkataan lain, bentuk oksidator redoks berbeda warna. Auantuk titrasi Fe2+ dengan Cr2O72- dipakai indikator asam difenilamin sulfonat. Perubahan warnanya ialah dari hijau (ion Cr3+) menjadi violetnya indikator yang teroksidasi (Harjadi, 1993). Kalium bikromat adalah suatu senyawa yang mempunyai kegunaan luas bagi kehidupan kita sekarang ini. Contoh dari penggunaaan kalium bikromat yang umum kita jumpai yaitu pada industri penyamakan kulit, bahan celup untuk lukisan, hiasan pada porselin, percetakan, photolithography, warna print, bahan untuk petasan, bahan pembuatan korek api, penjernihan minyak kelapa, jalan, spon, dan untuk baterai serta depolarisator pada sel kering. Namun dibalik itu semua kalium bikromat juga mempunyai pengaruh negatif terutama bagi internal tubuh manusia. Pengaruh negatif itu diantaranya yaitu merupakan bahan racun, untuk orang yang bekerja diindustri dapat menyebabkan nanah, koreng pada tangan, merusak atau menghancurkan selaput lendir dan sekat pada lubang hidung. Untuk itu dalam percobaan ini kita mencoba mengetahui cara pembentukan kalium bikromat dari kromium (III) oksida dan kalium hidroksida. Sehingga diharapkan dari situ kita bisa mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pembentukannya dan kita belajar banyak tentang

keselamatan kerja di laboratorium karena telah kita ketahui bersama efek negatif dari kalium bikromat. Kalium bikromat dapat bersifat racun pada manusia terutama pada bagian internal tubuh. Merupakan bahan racun, untuk orang yang bekerja di industri dapat menyebabkan nanah, koreng pada tangan, merusak/menghancurkan selaput lendir, dan sekat pada lubang hidung (Budavari, 1984). Penggunaan lain dari kalium bikromat antara lain pemyamakan pada kulit, bahan celup pada lukisan, hiasan pada porselin, percetakan, photolithography, warna print, bahan untuk petasan, bahan pembuatan korek api, penjernihan minyak kelapa, lajan, spon, dan untuk baterai, serta depolarisator pada sel kering (Budavari, 1984).

Anda mungkin juga menyukai