disusun oleh:
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014/2015
ABSTRAK
Pada tabel periodik unsur, golongan VIIA terdiri atas enam unsur yaitu fluor (F), klor (Cl),
brom (Br), yodium (I), dan astatin (At). Unsur Klor (Cl) Klor adalah gas beracun berwarna
hijau kekuningan. Klorin adalah halogen pertama yang dapat diisolasi dan garamnya (NaCl)
telah dikenal sejak zaman kuno. Klorin adalah unsur yang paling melimpah ke 20 di bumi.
Klorin, selain digunakan sebagai antiseptik juga digunakan untuk kolam renang dan air
minum, dalam jumlah yang besar digunakan selama proses industri yang menghasilkan
kertas, plastik, tekstil, pewarna, obat-obatan, insektisida, pelarut, dan beberapa cat.
Kata kunci : Unsur Klor (Cl)
ABSTRACT
In the periodic table of elements, VIIA group consists of six elements, namely fluorine (F),
chlorine (Cl), bromine (Br), iodine (I), and astatine (At). Element Chlorine (Cl) Chlorine is a
poisonous gas yellowish green. Chlorine is the first halogen can be isolated and salt (NaCl)
has been known since ancient times. Chlorine is the most abundant element in the earth's
20th. Chlorine, but used as an antiseptic also used for swimming pools and drinking water, in
large numbers used during industrial processes that produce paper, plastics, textiles, dyes,
medicines, insecticides, solvents, and some paint.
Keywords : Chlorine Elements (Cl)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A
ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),
dan astatin (At). Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika
bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling
reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan
dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi
orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida. Keberadaan unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan
diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri.
Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat
ditemukan di beberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah.
Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air
laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapatditemukan di dalam air laut. Astatin dapat
ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
Klorin adalah unsur yang paling melimpah ke 20 di bumi. Klorin, selain
digunakan sebagai antiseptik juga digunakan untuk kolam renang dan air minum,
dalam jumlah yang besar digunakan selama proses industri yang menghasilkan kertas,
plastik, tekstil, pewarna, obat-obatan, insektisida, pelarut, dan beberapa cat.
Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur Klor (Cl), maka perlu
dipelajari sifat-sifat dari unsur tersebut.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah dari unsur Klor (Cl)?
2. Bagaimana kelimpahan dari unsur Klor (Cl) di alam?
3. Bagaimana cara mengekstraksi unsur Klor (Cl)?
4. Apa saja manfaat dari unsur Klor (Cl)?
5. Apa saja bahaya dari unsur Klor (Cl)?
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Klor adalah gas beracun berwarna hijau kekuningan. Klorin adalah halogen
pertama yang dapat diisolasi dan garamnya (NaCl) telah dikenal sejak zaman kuno.
Kemanjuran garam tersebut dalam diet manusia diakui sejak zaman kuno klasik dan
ada banyak referensi manfaatnya dalam Alkitab. Penggunaan alkimia aqua regia
(HCI/HNO3) untuk disosiasi emas juga didokumentasikan dengan baik dari abad ketiga
belas. Asam klorida terkonsentrasi disiapkan oleh J. L. Glauber pada tahun 1648
dengan memanaskan ZnCl2 terhidrasi dan pasir dalam tabung kimia. Gas murni yang
didapatkan pada reaksi tersebut lebih banyak air bebas daripada reaksi merkuri oleh J.
Priestley pada tahun 1772. Hal ini diikuti oleh isolasi gas klorin oleh C.W. Scheele
tahun 1774. Scheele memperoleh gas dengan mengoksidasi HCl dengan MnO2 dalam
reaksi: 4NaCl + 2H2SO4 + MnO2 2Na2SO4 + MnCl2 + 2H2O + Cl2 (Greenwood dan
Earnshaw, 1997).
2.2.
2.3.
Metode lain
Sebelum metode elektrolisis digunakan untuk produksi klorin, oksidasi
langsung hidrogen klorida dengan oksigen atau udara dilakukan dalam proses
Deacon (Bommaraju et al, 2007):
4 HCl + O2 2 Cl2 + 2 H2O
Reaksi ini dicapai dengan penggunaan tembaga (II) klorida (CuCl2) sebagai
katalis dan dilakukan pada suhu tinggi (sekitar 400 C). Jumlah diekstraksi klorin
adalah sekitar 80%. Karena campuran reaksi yang sangat korosif, keperluan
industri dari metode ini adalah uji coba percontohan sulit dan beberapa gagal di
masa lalu. Namun demikian, perkembangan terakhir yang menjanjikan. Terakhir
Sumitomo dipatenkan katalis untuk proses Deacon menggunakan ruthenium (IV)
oksida (RuO2) (Bommaraju et al, 2007).
2.4
2.5
DAFTAR PUSTAKA
Mark.
2014.
WebElements
The
Periodic
Table
on
The
WWW