Anda di halaman 1dari 10

PAPER KIMIA

KALIUM (K)

OLEH :
Anak Agung Sagung Putri Maha Dewandari
04 / XII MIPA 4

PEMBINA :
Kadek Manik Suriti, S.Pd. M.Pd

SMA NEGERI 7 DENPASAR


TAHUN AJARAN
2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kalium adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang memiliki lambing K
dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan dan
termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan sebagai senyawa
dengan unsur lain dalam air lautan atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan
sangan cepat dengan udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi
memiliki sifat yang mirip dengan natrium. Dan dalam bahasa Inggris, Kalium sering
disebut dengan Potassium.

Kalium sendiri pertama kali dielektrolisis pada tahun 1806, oleh seorang ahli
kimia dari Inggris, yang mengelektrolisis unsur ini dari senyawa kalium hidroksida.
Pada dasarnya logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung
sebanyak 2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak
terlarut dalam air dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral
tersebut. Mineral-mineral tertentu seperti carnallite, feldspar, kainite, sylvine,
polyhalite, indian salpetre. Kalium sendiri memiliki banyak sifat, manfaat dan
karakteristik yang akan dibahas dalam paper ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa karakteristik dan bahaya dari senyawa kalium?
2. Apa saja sifat-sifat yang terdapat dalam kalium?
3. Apa saja manfaat, kegunaan, fungsi dari kalium?
4. Bagaimana cara mengekstraksi senyawa kalium?
5. Apasaja kelimpahan kalium dialam?
1.3. Tujuan
Mengetahui sejarah, sifat, manfaat/kegunaan, cara mengekstraksi unsur, serta
karakteristik dan bahaya kalium.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Kalium
Pada tahun 1806, ahli kimia Inggris Sir Humphry Davy menemukan bahwa ikatan
kimia merupakan listrik di alam dan ia bisa menggunakan listrik untuk menguraikan
zat menjadi unsur-unsur penyusunnya. Kita mengenalnya “elektrolisis”. Pada tahun
1807 ia berhasil mengsolasi kalium/potassium untuk pertama kalinya di Royal
Institution, London. Ia mengelektrolisis kalium hidroksida kering yang kemudian
sedikit dibasahi dengan udara lembab di laboratoriumnya. Elektrolisis tersebut
dilakukan dengan menggunakan tiga baterai besar yang telah dibuatnya sendiri.
Ketika ia mengalirkan listrik dari baterai ke kalium hidroksida, ia mendapatkan
tetesan / lelehan yang memiliki kilap logam yang tinggi pada elektroda bermuatan
negatif.
Edmund Davy, yang menjadi asisten pada percobaan tersebut, menjelaskan
bahwa reaksi Sir Humphry Davy yang menghasilkan logam tersebut, adalah
“momen Eureka” –nya:
“… when the minute globules of potassium burst through the crust of potash, and
take fire as they entered the atmosphere, he could not contain his joy – he actually
danced about the room in ecstatic delight; some little time was required for him to
compose himself sufficiently to continue the experiment.”
Kalium / potassium adalah logam pertama yang diisolasi / diperoleh dengan
elektrolisis. Davy merasa heran karena logam baru tersebut memiliki kepadatan
(densitas) yang rendah. Hal ini teramati pada terapungnya logam tersebut atas
minyak, tidak seperti logam kebanyakan. Ia memasukan sepotong logam tersebut
ke dalam air dan teramati bahwa air terurai dengan reaksi yang sangat hebat,
timbul ledakan dengan nyala api yang terang. Ia juga berani mereaksikan logam
tersebut dengan asam klorida yang mana menghasilkan nyala api berwarna merah
terang.
Nama kalium / potassium (dalam bahasa Inggris ‘potassium’) berasal dari kata
bahasa inggris “potash”, yang memiliki arti “alkali” yang diekstraksi dari air yang
bercampur dengan abu kayu atau pohon yang terbakar (a pot of ash of burned
wood or tree leaves). Simbol kalium yang berasal dari ‘kalium’ nama elemen di
Jerman dan Skandinavia. Hanya beberapa hari setelah mengisolasi kalium, Davy
berhasil pula mengisolasi natrium untuk pertama kalinya menggunakan metode
yang sama.
2.2. Karakteristik dan Bahaya Kalium
1. Bahaya
Pada orang yang sehat (fungsi ginjal normal), asupan kalium/potassium yang
berlebihan dari makanan tidak akan menjadi masalah, karena kelebihan
kalium/potassium akan diekskresikan dalam urin. Berbeda halnya dengan orang
yang fungsi ginjalnya terganggu, asupan kalium/potassium yang diperbolehkan
adalah maksimal 4,7 g (120 mmol)/ hari karena jika kelebihan bisa
membahayakan jantung. Jika kalium/potassium masuk melalui sistem
pencernaan dan kemudian masuk ke pembuluh darah, jantung bisa berhenti
berdetak. Karena sifat yang sangat aktif, unsur kalium/potassium harus ditangani
dengan sangat hati-hati.
2. Karakteristik
Kalium/potassium merupakan logam yang berwarna putih keperakan, titik
leleh rendah, cukup lunak untuk ukuran logam sehingga mudah dipotong dengan
pisau. Ketika dipotong, maka permukaan logam tersebut dengan cepat akan
teroksidasi di udara, membentuk lapisan oksida. Kalium adalah logam yang
sangat ringan (logam yang paling kurang padat kedua setelah litium) sehingga
akan terapung di atas air jika seandainya tidak reaktif .
2.3. Sifat-Sifat Kalium
1. Sifat Fisika Kalium (K)
 Logam kalium berwarna putih jika dipotong akan tampak mengkilap.
 Jari-jari atom unsur kalium lebih besar dibandingkan natrium. Hal ini
disebabkan karena jumlah kulit atom nya lebih banyak 1 buah dibandingkan
natrium. 
 Memiliki titik leleh dan titik didih berturut-turut 63,28 ⁰C dan 760 ⁰C. Titik leleh
kalium termasuk rendah jika dibandingkan dengan kebanyakan unsur logam.
 Titik leleh kalium yang rendah berbanding lurus dengan logam yang bersifat
lunak dan dapat diiris dengan pisau.
 Merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.
 Memiliki nilai bilangan oksidasi yang umumnya yaitu + 1
 Memiliki 3 jenis isotop yaitu kalium-39, kalium-41, dan isotop radioaktif kalium-
40.
 Memiliki kerapatan yang lebih kecil dibandingkan air sehingga dapat
mengapung di atas permukaan air.
2. Sifat Kimia Kalium (K)
 Kereaktifan unsur kalium berhubungan dengan energi ionisasi pertamanya
yang rendah. Artinya kalium mudah untuk melepaskan elektron terluar yang
dimilikinya.
 Bereaksi dengan oksigen di udara (disebut juga reaksi pembakaran)
menghasilkan kalium superoksida (KO2) yang berwarna orange. Contoh reaksi:
K(s) + O2(g) ⇒ KO2(s)
 Bereaksi hebat dengan air membentuk kalium hidroksida dan gas hidrogen.
Kalium hidroksida merupakan basa kuat sehingga larutan juga bersifat basa.
Reaksi: 2K + 2H2O(l) ⇒ 2KOH(aq) + H2(g). Karena kalium lebih reaktif
dibandingkan natrium, reaksi kalium dengan air memiliki laju reaksi yang lebih
cepat.
 Bereaksi dengan senyawa halogen (F2, Cl2, Br2, I2). Produk yang terbentuk
ketika kalsium bereaksi dengan halogen adalah kalium halida (KF, KCl, KBr,
KI). Contoh reaksi: 2K(s) + Cl2(g) ⇒ 2KCl
 Warna mengkilap dari logam kalium ketika dipotong akan segera pudar karena
logam kalium mengalami oksidasi ketika berkontak dengan udara.
 Bereaksi dengan larutan asam sulfat membentuk garam yang dapat mengion
sempurna serta gas hidrogen.
2.4. Manfaat, Kegunaan, Fungsi Kalium dan Senyawanya
a. Manfaat Bagi Tumbuhan
Kalium mempunyai fungsi sangat penting dalam sel tanaman dan diperlukan
untuk memindahkan produk fotosintesis dalam tanaman. Sebagian besar kalium
(95%) juga digunakan sebagai pupuk. Selain memperkuat dinding sel, kalium
juga mendukung fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Tidak seperti N dan P,
K tidak mempunyai pengaruh yang jelas pada pembentukan anakan, tetapi K
meningkatkan jumlah bulir per malai, persentase gabah isi, dan bobot 1.000
gabah. Sedangkan sisanya digunakan untuk membuat kalium karbonat (K2CO3)
dan kalium hidroksida (KOH).
b. Manfaat Bagi Tubuh Manusia
 Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
 Memelihara fungsi saraf
 Menjaga kepadatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium
oleh tulang sehingga dapat mengurangi resiko terkena penyakit osteoporosis.
 Dapat mencegah terjadinya kram pada otot
 Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah
 Mengurangi resiko terjadinya stroke.
c. Kegunaan Unsur Kalium Secara Umum
 Kalium digunakan untuk membuat kalium klorida yang merupakan bahan untuk
membuat pupuk kalium merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh
tanaman dalam proses pertumbuhan.
 Senyawa kalium di bidang industri digunakan dalam proses pembuatan sabun
dan deterjen (kalium hidroksida/KOH), bahan pewarna, dalam proses
pembuatan gelas (kalium karbonat/K2CO3), bubuk mesiu (kalium nitrat) dan
baterai.
 Kalium juga dibutuhkan oleh tubuh kita misalnya dalam proses kontraksi otot,
menjaga keseimbangan pH dan cairan tubuh, menjaga kesehatan tulang dan
mencegah penyakit batu ginjal. Salah satu sumber makanan yang banyak
mengandung kalium adalah pisang.
 Kalium digunakan untuk membuat kembang api (kalium kromat/K2CrO4).
 Kalium natrium tartrat (KN2C4H4O6) digunakan dalam beberapa jenis baking
powder dan kalium bisulfit (KHSO3) digunakan sebagai pengawet makanan
seperti anggur dan bir.
d. Fungsi-Fungsi Senyawa Kalium
 Kalium oksida digunakan terutamanya dalam baja.
 Kalium hidroksida ( KOH ) adalah bahan kimia penting sebagai bes kuat, dan
sebagai bahan pembuat sabun mandi, elektrolit baterai alkali.
 Kalium nitrat (KNO3) digunakan sebagai pupuk dan sebagai model bahan
pembakar roket, dan dalam beberapa petasan.
 Kalium klorat diproduksi dalam skala besar untuk industri kembang api korek
api, peledak, dan antiseptik.
 KCl, digunakan sebagai bahan pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH,
sebagai pengganti garam biasa.
 KBr digunakan sebagai obat penenang saraf, pembuat plat fotografi.
 K-sitrat digunakan dalam obat diuretik dan saluran kemih.
 K-hidrogentartrat digunakan sebagai bahan pembuat kue (serbuk tartar).
 KClO3 digunakan sebagai bahan korek api, petasan dan zat peledak.
2.5. Ekstraksi / Pembuatan Kalium
 Kalium tidak didapatkan dengan mengelektrolisis senyawa KCL, kalium memiliki
titik didih rendah (1039 K) dibandingkan titik leleh dari KCL (1063 K), unsur kalium
cepat mengalami penguapan. Oleh karena itu logam kalium diekstraksi dengan
beberapa method sebagai berikut :
1. Elektrolisis
Dengan Elektrolisis senyawa KOH, berikut reaksi yang terlibat :
KOH → K+ + OH-
Pada katoda : K+ + e- → K
Pada anoda : 4OH- → 2H2O + O2 + 4e-
2. Metode Modern
Disini kalium didapatkan dengan mereduksi lelehan KCI dengan logam Natrium
dalam wadah besi anti karat pada suhu 1120K – 1150K
1120K – 1150K
KCI(I) + Na(s) NaCI + K(g)
 Logam kalium murni juga dapat diperoleh dengan cara elektrolisis kalium
hidroksida seperti yang ditemukan pertama kali oleh Sir Humphry Davy.
 Kalium juga dapat diperoleh dengan cara menguapkan larutan garam yang
mengandung mineral kalium seperti silfit dan karnalit.
 Kalium juga bisa diekstrak dari mineral tektosilikat dengan rumus kimia KAlSi3O8
menggunakan limbah cangkang telur sebagai sumber kalsium. Cangkang telur
kemudian direaksikan dengan HCl untuk membentuk kalsium klorida (CaCl2).
Untuk mendapatkan kalium, mineral tektosilikat tersebut akan dipanggang
bersama dengan kalsium klorida yang diperoleh dari cangkang telur sebelumnya.
Pada suhu tertentu CaCl2 akan meleleh sehingga atom Ca dapat menggantikan
atom K yang terkandung di dalam mineral dan kalium akan terkumpul sebagai
cairan.
2.6. Kelimpahan Kalium di Alam
1. Dapat ditemukan pada beberapa mineral yang sukar larut di dalam air. Namun
sifat ini membuat kalium sukar untuk diperoleh dari mineral-mineral tersebut.
2. Kalium biasanya didapatkan dengan cara mengolah senyawa yang mudah larut
di dalam air seperti: karnalit (KMgCl3.6H2O), silfit (KCl), polihalit
(K2Ca2Mg[SO4]4. 2H2O) dan langbeinite (K2Mg2[K2Mg2[SO4]3).
3. Senyawa-senyawa kalium yang mudah larut di atas dapat ditemukan pada bekas
danau purba atau di dasar laut.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kalium pertama kali di elektrolisis pada tahun 1806 oleh ahli kimia asal Inggris,
kalium memiliki sifat yang sangat reaktif sehingga membutuhkan perlakuan khusus
dalam penanganannya, kalium sendiri memiliki banyak manfaat salah satunya pada
manusia yakni mencegah dan membantu pemulihan pada penyakit hypokalemia,
sumber unsur ini berasal dari mineral-mineral tertentu seperti carnalite, feldspar,
kainite, sylvine, polyhalite, Indian salpetre, cara ekstraksinya dengan elektrolisis.
DAFTAR PUSTAKA

PT Pupuk Kujang. (2017). Mengenal Unsur Kalium Bagi Tanaman. Jawa Barat: pupuk-
kujang.co.id.
(https://www.pupuk-kujang.co.id/publikasi/petaniku/197-mengenal-unsur-kalium-
bagi-tanaman)
Putri, Marissa. (2017). Sejarah, Sifat Kalium, Kegunaan Kalium, dan Pembuatan kalium.
Sukabumi-Jawa Barat: kongkow
(https://www.google.com/amp/s/www.utakatikotak.com/amp/index/6272/Sejarah-
Sifat-Kalium-Kegunaan-Kalium-dan-Pembuatan-Kalium)
Sushi. (2014). Kalium. Madiun-Jawa Timur: sushytesla.blogspot.com
(http://sushy-sushytesla.blogspot.com/2014/04/kalium.html_)

Vernandes, Andrian. (2021). Sifat Fisika dan Kimia, Ekstraksi, Sumber, Bahaya, dan
Kegunaan Unsur Kalium (K). Sumatra Barat: avkimia.com
(https://www.avkimia.com/2021/03/sifat-fisika-dan-kimia-ekstraksi-sumber-dan-
kegunaan-unsur-kalium-K.html )

Anda mungkin juga menyukai