Anda di halaman 1dari 4

GOLONGAN IA

- SIFAT FISIK
 Semua unsur berwujud padat pada suhu ruangan,kecuali sesium (Cs)
berwujud cair pada suhu di atas 28 derajat.
 Konduktor panas yang baik.
 Titik didih tinggi
 Permukaan berwarna abu abu keperakan.
 Setiap unsur mrmiliki warna yang jelas,yaitu : Litium (merah),Natrium
(kuning),Kalium (ungu),Rubidium(merah),Sesium(biru).

- SIFAT KIMIA

 Sangat reaktif
 Dapat membentuk senyawa basa kuat
 Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
 Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron sehingga mudah mengalami
oksidasi
 Membentuk kation dengan muatan +1
 Bila dibakar akan mengubah wama nyala api menjadi warna lain, sifat ini yang dapat
dijadikan cara analisis kualitatif logam alkali dan dikenal dengan tes warna nyala.
 Golongan alkali termasuk golongan yang wajib untuk dihapalkan karena termasuk
unsur yang banyak membentuk basa dan garam yang banyak ditemukan di
laboratorium. Semua unsur adalah pembentuk basa kuat yang pasti ditemukan di
setiap laboratorium seperti NaOH dan KOH. Selain pembentuk basa kuat,
persenyawaan logam alkali lainnya adalah garam yang jumlahnya sangat banyak
seperti NaCl, NaBr, KCI, dll. Khusus untuk natrium "semua garamnya bersifat larut
dalam air"

- KELIMPAHAN

 Litium,0,0007% di bebatuan beku.Dalam spodune LiAI (SiO3)2


 Natrium terdapat di alam dalam senyawaan. Antara lain natrium klorida (NaCl) yang
terlarut dalam air laut dan sebagai garam batu dalam tanah ; natrium nitrat (NaNO3)
dan natrium karbonat (Na2CO3) sebagai soda alam. Natrium karbonat berupa hablur
putih yang larut dalam air. Bentuk hidratnya disebut soda suci Na2CO3 . 10 H2O.
Natrium klorida atau garam dapur terdapat banyak sekali di seluruh dunia.Selain
terlarut dalam air laut (hampir 3%) juga dalam lapisan/lapisan di dalam tanah (garam
darat) yang kadang-kadang sampai ratusan meter tebalnya. Garam dapur banyak
dihasilkan di Pulau Madura. Natrium nitrat juga disebut sendawa chili terdapat di
alam di perbatasan antara Chili dan Peru. Diduga, bahwa sendawa Chili di daerah
tersebut terbentuk dari pelapukan tumbuhan laut dan kotoran-kotoran burung dengan
pengaruh oksigen dan bakteri-bakteri sendawa.
 Kalium.Logam ini merupakan ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak 2,4%
(berat) di dalam kerak bumi.Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air dan
unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral – mineral tersebut.
 Rubidium.Usur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa
tahun lalu,sekarang ini,rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak
ditemukan di kerak bumi.Kerak bumi ada di pollucite,leucite dan zinnwaldite,yang
terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida.
 Cesium.Salah satu unsur logam alkali yang reaktif,berwarna putih dan lunak.Cesium
banyak terdapat di alam pada lapisan-lapisan batuan,dan dalam bentuk mineral
seperti pollux(pollucitt),lepidotite,carnalite, dan feldspar.

- KEGUNAAN / MANFAAT

 Litium: Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya
baja) dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal selam Digunakan pada pembuatan
bom hydrogen Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau
gangguan sejenis depresi Digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organic
 Natrium: Digunakan dalam proses pembuatan TEEL (Tetra etil lead) Digunakan
dalam alat pendingin reaktor nuklir Garam dapur (NaCl) digunakan sebagai bumbu
masak Natrium bikarbonat (soda kue) digunakan dalam pembuaran kue Natrium
hidroksida (soda api) digunakan dalam proses pembuatan sabun, kertas,
penyulingan minyak, industry tekstil dan industry karet Natrium florida (NaF)
digunakan sebagai anti septic, racun tikus, dan obat pembasmi serangga (misalnya
kecoa)
 Kalium: Kalium Nitrat (KNO3) digunakan dalam pembuatan korek api, bahan
peledak, petasan dan pan daging Kalium Karbonat (K2CO-3) digunakan dalam
pembuatan kaca dan sabun Kalium hydrogen tartrat (KHC4H4O6) yang dikenal
dengan krim tartar digunakan sebagai pengembang kue dan sebagai obat. Kalium
sulfat (K2SO4) dan kalium klorida (KCI) digunakan sebagai pupuk
 Rubidium: Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia Digunakan
sebagai sel fotolistrik Sifat radioaktif rubidium -87 digunakan dalam bidang geologi
(untuk menentukan unsure batuan atau benda- benda lainnya)
 Cesium: Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa Karena
muda memencarkan electron ketika disinari cahaya, maka cesium digunakan
sebagai keping katoda photosensitive pada sel fotolistrik

- DAMPAK NEGATIF
 Litium (Li)
Sangat mudah terbakar saat kontak dengan udara dan air, selain itu, litium bersifat
toksin (beracun) sehingga tidak boleh terkena kulit.

 Natrium (Na)
Serbuk natrium mudah terbakar dalam air dan bersifat racun, sehingga
penyimpanannya harus dengan cara direndam dalam cairan hidrokarbon atau
kerosin (minyak tanah)

 Kalium (K)
Kekurangan kalium dapat menyebabkan kelelahan, darah rendah, kulit kering,
kelemahan otot, refleks yang lamban.
 Rubidium (Rb) dan Cesium (Cs)
Rubidium dan cesium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit untuk membentuk
rubidium hedroxid, yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.

- PEMBUATAN

Logam Alkali diperoleh melalui proses elektrolisis lelehan garam kloridanya


• Natrium diperoleh melalui proses elektrolisis NaCl
• Kalium diperoleh dengan cara mengalirkan uap natrium dalam lelehan KCl
• Rb dan Cs dibuat dengan prinsip yang sama menggunakan agen pereduksi berupa
Ca

a. Hidrogen
Hidrogen dapat dipersiapkan dengan berbagai cara:
• Uap dari elemen karbon yang dipanaskan
• Dekomposisi beberapa jenis hidrokarbon dengan energi kalor
• Reaksi-reaksi natrium atau kalium hidroksida pada aluminium
• Elektrolisis air
• Pergeseran asam-asam oleh metal-metal tertentu

b. Litium
• Sintesis logam litium memerlukan teknologi elektrolisis dan proses ini berlangsung
sangat sulit disebabkan sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam litium
yang bersifat sangat elektropositif.
• Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium beta pada kisaran suhu antara
1100 C. Campuran kemudian dicampur dengan asam sulfat panas kemudian diekstraksi
ke dalam air untuk mendapatkan litium sulfat Li2SO4. Senyawaan sulfat ini kemudian
ditambahkan natrium karbonat untuk mendapatkan garam Li2CO3 yang tidak mudah
larut di dalam air. Reaksi litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium
klorida LiCl yang siap untuk dielektrolisis.
Li2SO4 + Na2CO3 -> Na2SO4 + Li2CO3
Li2CO3 + 2HCl -> 2LiCl + CO2 +H2O

c. Kalium
• Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari
senyawa-senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
• Kalium dapat dibuat dengan elektrolisis campuran KCL dan CaCl2 cair. Dapat juga
dengan cara reduksi lelehan KCl dengan logam Na pada suhu 850 C
• Kalium diproduksi untuk membuat kalium superoksida yang digunakan dalam
pembuatan masker gas.
4 KO2 (s) + 2 H2O (g) → 4KOH (s) + 3O2 (g)
KOH yang terbentuk menyerap CO2
KOH (s) + CO2 (g) → KHCO3 (s)

d. Sesium
• Unsur ini dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa
metoda lainnya.
• Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas
Sesium azida.
• Sesium dibuat dengan jalan mereduksi lelehan halida garamnya dengan logam Na

Anda mungkin juga menyukai