Anda di halaman 1dari 13

Panduan

Pelayanan Transfusi Darah

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 2
LEMBAR PENGESAHAN

Panduan Pelayanan Transfusi Darah

No. Dokumen No. Revisi Halaman

00

Ditetapkan,

Direktur RSUD Jati Padang

PANDUAN Tanggal terbit:

06 OKTOBER 2017 dr. Rismasari

NIP.197204102006042033

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 3
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG


PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

NOMOR: TAHUN 2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN TRANFUSI DARAH


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATIPADANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan


keselamatan pasien di rumah sakit maka setiap perlakuan atau
tindakan medis maupun non medis yang diberikan kepada pasien
harus jelas dan terjamin antara hak dan kewajiban dari dokter
maupun pasien;

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 4
b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas dipandang perlu
tersedianya panduan Pelayanan Transfusi Darah di RSUD Jati
Padang DKI Jakarta

c. bahwa sehubungan dengan butir b tersebut diatas dipandang perlu


ditetapkan Keputusan Direktur Utama RSUD Jati Padang tentang
Pemberlakuan Panduan Pelayanan Transfusi Darah di RSUD Jati
Padang DKI Jakarta.
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-undang Negara RI. Nomor : 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES/SK/PER/III/2008
tentang Rekam Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 tahun 2012 tentang
Rahasia Kedokteran. Berita Negara Republik Indonesia Nomor 915
Tahun 2012.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUD JATI PADANG TENTANG


PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI
RSUD JATI PADANG DKI JAKARTA;

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 5
KESATU : Menetapkan panduan pelaksanaan pelayanan transfusi darah sebagai
acuan pelaksanaan pelayanan transfusi darah di RSUD Jati Padang;

KEDUA : Panduan pelayanan transfusi darah di sosialisasikan ke seluruh unit


kerja di RSUD Jati Padang untuk dilaksanakan;

KETIGA : Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pedoman pelayanan


transfusi darah sebagaimana tercantum dalam diktum kesatu dan
kedua dilakukan oleh seluruh kepala satuan kerja terkait;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian


hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : DKI Jakarta


Pada tanggal : 28 Agustus 2018
28 Agustus 2018

DIREKTUR
Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang

​dr. Rismasari
NIP. 197204102006042033

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 6
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……………………. ii


SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD JATI PADANG TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN TRANSFUSI DARAH…….. iii
DAFTAR ISI .................................. vii
BAB I DEFINISI .................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP .................................. 2

BAB III TATA LAKSANA ………………………. 4

BAB IV DOKUMENTASI ................................. 7

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 7
BAB I
DEFINISI

Transfusi darah adalah suatu tindakan memasukkan cairan darah atau produk darah
yang berasal dari donor kedalam tubuh pasien melalui pembuluh darah vena.

Transfusi darah mencakup pemberian infus seluruh darah atau suatu komponen darah
dari satu individu (donor) ke individu lain (resipien) melalui pembuluh darah vena.
Target pelayanan transfusi darah adalah berupaya memenuhi kebutuhan darah
yang bermutu, aman dan mencukupi serta dapat diperoleh dengan harga yang
terjangkau. Kini, kegiatan tersebut dapat dilayani di 165 Unit Transfusi Darah
Pembina Darah dan Cabang tingkat Propinsi dan Daerah Tingkat II, yang tersebar
di seluruh Indonesia. Hingga sekarang jumlah darah yang terkumpul baru sekitar
0,47% dari jumlah penduduk Indonesia, idealnya jumlah darah yang tersedia
adalah berkisar 1% dari jumlah penduduk Indonesia. Darah diperoleh dari
sumbangan darah para donor darah sukarela maupun donor darah pengganti.

Meskipun kegiatan transfusi darah sudah dirintis sejak masa perjuangan revolusi oleh
PMI, namun baru melalui Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1980, pemerintah
menetapkan peran PMI sebagai satu-satunya organisasi yang ditugaskan untuk
melaksanakan kegiatan transfusi darah di Indonesia. Tugas ini ditegaskan pula
melalui SK.Dirjen Yan Med No. 1147/ YANMED/RSKS/1991, tentang Petunjuk
Pelaksana Peraturan Menteri Kesehatan No.478/Menkes/Per/1990 tentang upaya
kesehatan di bidang Transfusi Darah. Adapun tujuan dari transfusi darah yaitu :

1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma atau


hemoragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar
hemoglobin pada klien anemia.

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 8
BAB II

RUANG LINGKUP

Transfusi darah telah menjadi faktor utama dalam memperbaiki danmempertahankan


kualitas hidup bagi pasien-pasien penderita kanker, gangguan hematologi, dan
cedera yang berhubungan dengan trauma dan pasien-pasien yang telah menjalani
prosedur bedah mayor. Meskipun transfusi darah penting untuk mengembalikan
homeostasis, transfusi darah dapat membahayakan. Banyak komplikasi dapat
ditimbulkan oleh terapi komponen darah, contohnya reaksi hemolitik akut yang
mungkin dapat menyebabkan kematian, penularan penyakit infeksi (hepatitis,
AIDS) dan reaksi demam.

Kebanyakan reaksi transfusi yang mengancam hidup diakibatkan oleh identifikasi pasien
yang tidak benar atau pembuatan label sampel darah atau komponen darah yang
tidak akurat, menyebabkan pemberian darah yang tidak kompatibel. Pemantauan
pasien yang menerima darah dan komponen darah dan pemberian produk-produk
ini adalah tanggung jawab keperawatan. Komponen darah harus diberikan oleh
personel yang kompeten, berpengalaman, dan dilatih dengan baik dan mengikuti
pedoman organisasi dan badan-badan yang telah diakreditasi dalam memberikan
terapi komponen darah.

Transfusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang dapat


dilakukan di ruangan-ruangan berikut ini :

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Ruang HCU
3. Unit Rawat Inap (tjokropranolo, Nani Sadikin)
4. Ruang Bersalin (VK)
5. Unit perinatologi
6. Kamar Operasi

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 9
TATA HUBUNGAN KERJA

UTDRS RSUD Jati Padang di bawah kasie Keperawatan, memberikan pelayanan


transfusi darah bagi semua ruangan atau instalasi di RSUD Jati Padang yang
membutuhkan.

Dalam kegiatan sehari – hari UTDRS mendapat darah dari donor sukarela, donor
langsung (di tempat dan kegiatan mobil unit) dan donor pengganti , serta dropping dari
UDDD PMI Jakarta Selatan yang telah memiliki Ikatan Kerja Sama (IKS) dengan
Laboratorium RSUD Jati Padang.

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 10
BAB III
TATA LAKSANA

Untuk mencegah kemungkinan kontaminasi pada spesimen darah,


digunakan praprosedur dan prosedur yang steril, terampil dan teliti. Berikut ini
adalah tahapannya:
A. Pra prosedur
1. Jelaskan pada pasien atau keluarga tentang indikasi, tujuan, risiko
transfuse pada pasien oleh dokter penanggung jawab pasien atau dokter
ruangan
2. Buat surat permohonan permintaan darah, isi sesuai dengan format yang
telah ditetapkan oleh PMI sesuai kebutuhan pasien.
3. Minta persetujuan pasien atau keluarga untuk tindakan transfuse dengan
menandatangani formulir persetujuan tindakan kedokteran.
4. Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani formulir
persetujuan tindakan kedokteran.
5. Lakukan konfirmasi bahwa jumlah dan jenis komponen darah yang akan
ditransfusi telah dituliskan di lembar permintaan darah untuk transfusi ke
PMI.
6. Jelaskan prosedur permintaan darah kepada pasien atau keluarga
pasien.
7. Perawat ruangan atau petugas laboratorium yang bertugas mengambil
sampel darah pasien sebanyak ±3cc dalam tabung EDTA.
8. Sampel darah dan lembar permintaan transfusi darah di bawa ke
laboratorium
9. Petugas laboratorium menghubungi PMI Jakarta Selatan atau PMI Pusat
10. Kurir dari Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang mengambil darah yang
dibutuhkan dengan membawa sampel darah, lembar permintaan transfusi
darah, dan kotak penyimpanan darah ke PMI terdekat atau PMI pusat DKI
Jakarta.

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 11
11. Jika darah ​compatible PMI akan memberikan jenis dan jumlah darah yang
diminta untuk transfusi. Namun bila darah ​incompatibel maka PMI akan
memberikan surat keterangan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
12. Saat menerima darah atau komponen darah perawat melakukan:
a. Periksa ulang label dengan perawat lain atau dokter sebagai double
cross cek untuk meyakinkan bahwagolongan ABO dan RH nya sesuai
dengan catatan.
b. Periksa adanya gelembung darah dan adanya warna yang abnormal
dan pengkabutan. Gelembung udara menunjukan adanya
pertumbuhan bakteri. Warna abnormal dan pengkabutan menunjukan
hemolisis.
c. Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai dengan catatan resipien.
13. Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama lengkap, tanggal lahir
pasien sambil memeriksa gelang identitas.
14. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.
15. Periksa suhu, denyut nadi, respirasi dan tekanan darah pasien sebagai
dasar perbandingan tanda-tanda vital selanjutnya.

B. Prosedur
1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh ​universal precaution yang
menyatakan bahwa sarung tangan harus dikenakan saat prosedur yang
memungkinkan kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya.
2. Catatlah tanda vital sebelum memulai transfusi darah.
3. Jangan sekali-sekali menambahkan obat ke dalam darah atau produk
lain.
4. Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam 30menit setelah
dikeluarkan dari pendingin.
5. Bila darah harus dihangatkan, maka hangatkanlah dalam penghangat
darah in-line dengan sistem pemantauan. Darah tidak boleh dihangatkan
dalam air atau oven microwave.
6. Pastikan pasien terpasang IV line minimal berukuran 20 atau lebih atau
lebih pada vena ( kecuali pada pasein anak dan bayi ).

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 12
7. Gunakan selang khusus yang memiliki filter darah untuk menyaring
bekuan fibrin dan bahan partikel lainnya.
8. Jangan melubangi kantung darah.
9. Untuk 15 menit pertama berikan transfusi secara perlahan tidak lebih dari
5ml/menit.
10. Lakukan observasi pasien dengan cermat akan adanya efek samping.
11. Apabila tidak terjadi efek samping dalam 15 menit, naikkan kecepatan
aliran, kecuali jika pasien beresiko tinggi mengalami kelebihan sirkulasi.
12. Observasi pasien sesering mungkin selama pemberian transfusi :
a. Lakukan pemantuan ketat selama 15-30 menit ntuk mendeteksi adanya
tanda-tanda reaksi atau kelebihan beban sirkulasi.
b. Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dengan interval teratur
13. Perhatikan bahwa waktu pemberian tidak melebihi jam karena akan
terjadi peningkatan resiko poliferasi bakteri.
14. Selalu waspada terhadap adanya tanda reaksi efek samping transfusi
darah, antara lain :
a. Kelebihan beban sirkulasi
b. sepsis
c. Demam
d. Reaksi alergi
e. Reaksi hemolitik akut
15. Setelah selesai transfusi darah, bilas selang infus dengan NaCl 0,9%.
16. Dokumentasikan dalam catatan rekam medis pasien jam, tanggal, jumlah
dan jenis transfusi.

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 13
BAB IV

DOKUMENTASI

1. SPO Pelaksanaan transfusi Darah


2. SPO reaksi transfusi darah

LAMPIRAN:

1. SOP

2. FORMULIR – FORMULIR YANG DIGUNAKAN

PAP.Rsud Jati Padang, DKI Jakarta


Page 14

Anda mungkin juga menyukai